Tatto Kualitatif

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

STUDI KUALITATIF RESIKO PENULARAN HIV/AIDS MELALUI


PENGGUNAAN TATO DI KECAMATAN SEMARANG TENGAH KOTA
SEMARANG

Erna Kusumawati1), Agustin Rahmawati 2)


1
Program Studi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang
Email : cayangatha@gmail.com
2
Program Studi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang
Email : agustinrahmawati87@gmail.com

Abstract

Background: The incidence of HIV / AIDS has increased. HIV / AIDS Case in Semarang
throughout 2013 reached 396 people, while the findings of AIDS as many as 69 patients, and five
patients of whom died. Risk factors HIV/AIDS through sexual contact, sharing needles or body
painting together. Distribution of the spread of HIV / AIDS cases on average are spread in
Semarang District East, Semarang District of North and Central District of Semarang.
Objective: To identify the risk of transmission of HIV / AIDS through a tattoo in the Middle District
of Semarang, Semarang City. Methods: The study is a qualitative research study focused on the
experience, the interpretation and meaning of life a person who experienced it. Selection of the
sample in this study was taken snowball sampling. The number of informants in this study as many
as four people to be primary informant and as many as two people to be secondary informant.
Results and Discussion: The results showed the majority of informants using a tattoo just for fun,
show identity as male and follow the lifestyle. Practice the use of tattoos done demonstrated the use
of needles alternated, not sterile and tattoo inks used are not recommended as printer ink, ink pens
etc. Most of the informants in the practice of tattoos in places that do not have permission to
provide these services and with modest equipment. Most informants less determine whether they
wear tattoos that can transmit HIV / AIDS. Most of the informants did not receive complete
information about HIV / AIDS. Suggestion: public health workers should be able to provide
information about the health especially the spread of HIV / AIDS by providing counseling or
disseminate information by providing leafet and make a booklet about VCT and HIV / AIDS.

Keywords : Tatoos Practice, HIV/AIDS

1. PENDAHULUAN 1 Januari sampai dengan 30 September 2013


HIV atau Human Immunodeficiency adalah HIV sejumlah 20.413 kasus, HIV
Virus adalah virus yang menyerang sel darah sejumlah 2.763 kasus dan kematian sejumlah
putih di dalam tubuh (limfosit) yang 8.553 kasus. Menurut jenis kelamin laki-laki
mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh menduduki peringkat pertama yaitu 25.444
manusia. AIDS atau Acquired Immune orang. Menurut faktor resiko dari
Deficiency Syndrome adalah sekumpulan heteroseksual sejumlah 27.782.
gejala penyakit yang timbul karena turunnya Menurut laporan dari Kementrian
kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh Kesehatan RI, rasio HIV antara laki-laki dan
infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan perempuan adalah 1:1. Presentase AIDS pada
tubuh pada seseorang maka orang tersebut laki-laki sebanyak 55,4%, dan perempuan
sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, 28,8% sementara 15,8% tidak melaporka
kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, jenis kelamin.(Kementrian RI, 2012).
saluran pencernaan, otak dan kanker. (Modul Kasus di Kota Semarang HIV/AIDS
PMTCT, 2008). sepanjang 2013 mencapai 396 penderita,
Angka kejadian HIV/AIDS dari tahun sementara temuan AIDS sebanyak 69
ke tahun mengalami peningkatan. Jumlah penderita, dan lima penderita di antaranya
HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan dari meninggal dunia. (PKBI, 2013). Menurut

507
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

penuturan Kepala Dinas Kesehatan Kota diterima informan mengenai tato


Semarang, distribusi penyebaran kasus hubungannya dengan HIV/AIDS,
HIV/AIDS rata-rata tersebar di Kecamatan dukungan sosial (keluarga, teman) untuk
Semarang Timur, Kecamatan Semarang melakukan tato, praktek tato yang
Utara dan Kecamatan Semarang Tengah. dilakukan informan.
(DKK Semarang, 2012)
Beberapa faktor resiko dari suami,
2. METODE PENELITIAN
berperan dalam penularan HIV/AIDS.
Penelitian ini menggunakan jenis
Dengan adanya keadaan suami dengan
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
keadaan bertato, tindik, narkoba terutama
berfokus pada pengalaman, interprestasi serta
pada pengguna narkoba suntik, dan suami
makna hidup seseorang yang mengalaminya
dengan keluhan infeksi menular seksual
(Moleong, 2007). Penelitian ini
memungkinkan suami tertular HIV/AIDS
menggunakan pengamatan pada latar alamiah
yang akan berimbas pada penularan kepada
atau tak terstruktur. Pada penelitian ini,
pasangannya.
desain yang digunakan adalah desain
Penggunaan jarum yang tidak steril pada
grounded theory, dimana peneliti ingin
proses pembuatan tato menyebabkan
meneliti beberapa individu yang semuanya
beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari
telah mengalami aktivitas, interaksi, atau
proses tato yang tidak steril adalah infeksi
proses dalam satu fenomena sehingga
HIV AIDS, Hepatitis B atau C, TBC,
penelitian ini menggunakan pendekatan
Mycobacterium, Sifilis, Malaria dan Lepra.
fenomenologi. Fenomenologi merupakan
Begitu juga pada tindik.
pandangan berpikir yang menekankan pada
Dari hasil wawancara dengan salah satu
fokus kepada pengalaman – pengalaman
istri dari suami bertato di daerah Poncowolo
subyektif dari perilaku orang (Moleong,
Barat Kelurahan Pendrikan Lor. Bahwa
2007).
suaminya mendapatkan tato selama di
Teknik pengambilan sampel
penjara. Menurut penuturan dari ibu tersebut
menggunakan snowball sampling dimana
di daerahnya, para laki-laki sebagian besar
peneliti menunjuk satu informan yang
menggunakan tato. Saat ini suaminya
diyakini mampu memberikan informasi
mengeluh gatal-gatal di sekujur tubuhnya dan
mengenai apa yang diinginkan, setelah itu
tidak kunjung sembuh. Berdasarkan hasil
informan tersebut nenunjuk orang lain yang
wawancara dengan informan sekunder,
akhirnya dijadikan informan dalam penelitian
keluhan yang dirasakan itu bisa merupakan
ini. Sehingga peneliti memperoleh 4
salah satu tanda gejala HIV/AIDS.
informan utama.
Kecamatan Semarang Tengah
Informan primer adalah mereka yang
membawahi 15 kelurahan yaitu Bangunharjo,
mempergunakan tatoo minimal lebih dari 2
Brumbungan, Gabahan, Jagalan,
tahun, terdiri dari jenis kelamin 2 laki-laki
Karangkidul, Kauman, Kembangsari,
dan 2 perempuan. Sedangkan informan
Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden,
sekunder terdiri dari tenaga kesehatan dan
Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor,
juga seniman tato (tatoo maker/tatoo artist).
Purwodinatan, Sekayu.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
utama untuk pengumpulan data kualitatif
ingin meneliti resiko penularan HIV/AIDS
adalah peneliti sendiri dan instrumen
melalui tato di Kecamatan Semarang
penelitian pendukung meliputi pedoman
Tengah Semarang. Dimana peneliti ingin
wawancara mendalam berisi daftar
mengidentifikasi beberapa faktor
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
diantaranya pengetahuan informan tentang oleh peneliti. Kriteria pertanyaan pedoman
HIV/AIDS dan tato, bagaimana persepsi wawancara antara lain Persepsi pengetahuan
informan tentang resiko kerentanan informan tentang HIV/AIDS dan tato,
tertular HIV/AIDS karena tato, persepsi Persepsi informan tentang resiko kerentanan
informan tentang keparahan penyakit tertular HIV/AIDS karena tato, Persepsi
HIV/AIDS karena tato, persepsi informan informan tentang keparahan penyakit
tentang kemampuan diri (self efficacy) HIV/AIDS karena tato, Persepsi informan
melakukan tato, sumber informasi yang tentang kemampuan diri (self efficacy)

508
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

melakukan tato, Sumber informasi yang Semakin bertambahnya zaman dan


diterima informan mengenai tato dan semakin canggihnya teknologi, maka
HIV/AIDS, Dukungan sosial (keluarga, semakin berkembang luas pula
teman) untuk melakukan tato dan Praktek penerapan gaya hidup oleh manusia
melakukan tato. dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti
Analisa data pada penelitian lain, gaya hidup dapat memberikan
kualitatif dalam penelitian ini dilakukan pengaruh positif atau negatif bagi yang
segera setelah data diperoleh dan menjalankannya, tergantung pada
berlangsung sejak pengambilan data dimulai. bagaimana orang tersebut menyikapi.
Peneliti menggunakan analisa data, menurut Hasil peneltian ini sejalan dengan
model Miles dan Huberman. penelitian Rahayu yaitu tentang
Pada penelitian ini peneliti Pemaknaan Tato pada Pengguna Tato
menggunakan triangulasi sumber yaitu hasilnya pengguna tato menato tubuhnya
peneliti mendapatkan data dari sumber yang adalah kerena coba-coba atau iseng,
berbeda-beda dengan teknik yang sama. mengabadikan momen khusus dalam
Yaitu melakukan wawancara mendalam kehidupannya, mencari perhatian dan
(indept interview) dengan orang yang sebagai accesoris.
terdekat dengan informan. Triangulasi akan Menurut Kamus Besar Bahasa
dilakukan kepada keluarga terdekat, tatoo Indonesia, tato berarti gambar (lukisan)
maker dan tenaga kesehatan terdekat. pada bagian (anggota) tubuh. Tato
Pengumpulan data didukung dengan merupakan lukisan permanen pada kulit
menggunakan alat bantu seperti tape tubuh. Tato merupakan produk dari body
recorder, foto, slide, dan sebagainya. Pada decorating dengan menggambarkan
penelitian ini digunakan buku catatan, tape kulit tubuh dengan alat tajam berupa
recorder dan camera. jarum, tulang dan sebagainya kemudian
bagian tubuh yang digambar tersebut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN diberi zat pewarna atau pigmen
a. Persepsi pengetahuan informan berwarna- warni. Rajah dapat dibuat
tentang HIV/AIDS dan tato terhadap kulit manusia atau hewan.
Dari hasil wawancara pada Walaupun pada beberapa kalangan rajah
informaan primer didapatkan bahwa dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi
sebagian besar menganggap bahwa tato sesuatu yang populer di dunia.
adalah seni, hiasan di badan, keisengan, Menurut Gumilar (2005), makna
gaya hidup, seni yang sekarang masih penggunaan tato digunakan sebagai
dianggap kriminal. Hasil ini didukung komunikasi simbolik, perilaku yang
oleh pendapat dari informan sekunder menyimpang karena tato dianggap
yang menyatakan bahwa tato merupakan sebagai sesuatu yang modis, trendi, dan
karya seni, kesukaan dari pengguna dan fashionable, gaya tersebut memang
trend gaya hidup. dekat dengan budaya pemberontakan.
Para ahli memiliki beberapa Pengetahuan informan mengenai
definisi untuk tato. Tato adalah simbol HIV/AIDS antara lain HIV/AIDS
untuk menandai hukuman pada merupakan jenis penyakit kelamin,
kriminal, rekonstruksi untuk pengobatan penyakit yang menyerang badan,
kulit atau kosmetik dan tato dilihat dari penyakit yang membutuhkan waktu
sodial dan tergantung pada konteks lama untuk merasakannya, penyakit
penggunaannya .(Bidari, 2014). yang bisa menyebabkan kematian,
Gaya hidup merupakan gambaran penularan lewat berganti pasangan,
bagi setiap orang yang memakainya dan jarum suntik yang digunakan bergantian
menggambarkan seberapa besar nilai (jarum terinfeksi), dan penyakit yang
moral orang tersebut dalam masyarakat masih bisa disembuhkan jika ada
disekitarnya. Atau juga, gaya hidup obatnya.
merupakan suatu seni yang dibudayakan Dari hasil wawancara kepada
oleh setiap orang. Gaya hidup juga informan sekunder (nakes) tentang
sangat berkaitan erat dengan HIV/AIDS, terdapat kecocokan antara
perkembangan zaman dan teknologi. jawaban informan utama dengan

509
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

informan sekunder dimana HIV/AIDS mungkin dipakai tanpa disterilkan


merupakan penyakit yang ditularkan terlebih dahulu.
melalui hubungan seksual yang tidak HIV merupakan jenis virus yang
aman, jarum suntik yang digunakan menurunkan sistem kekebalan tubuh,
bergatian, namun ada jawaban yang sehingga orang yang terkena virus ini
kurang cocok dimana HIV dan AIDS menjadi rentan terhadap beragam infeksi
tidak sama (HIV virus penyebabnya, atau juga mudah terkena tumor (WHO,
AIDS kumpulan gejala), penyakit yang 2007 dan Depkes RI, 2008).
tidak bisa disembuhkan. Hal ini Efek samping yang bisa muncul
menunjukkan bahwa masih ada dari pembuatan tato adalah adanya
informasi yang harus diberikan risiko infeksi seperti penggunaan jarum
mengenai HIV/AIDS kepada informan yang tidak steril atau kandungan zat-zat
utama untuk menambah pengetahuan berbahaya dari tinta yang dipakai.
tentang HIV/AIDS. Beberapa korban mulai berjatuhan
Pengetahuan mengenai penyakit terkena infeksi virus Human
akan membuat seseorang Immunodeficiency Virus (HIV).
memperhatikan perilakunya, seperti Kerentanan yang dirasakan
dalam penelitian yang dilakukan Tuti (vulnerability), merupakan persepsi
Susilowati (2009). Berdasar analisis Chi subyektif seseorang tentang resiko
square diketahui ada pengaruh tingkat terkena penyakit. Seseorang akan
pengetahuan terhadap kejadian HIV dan bertindak untuk mengobati atau
AIDS (OR 2,442, 95% CI mencegah penyakit bila ia merasa
1,268<OR<4,704 p value 0,001). bahwa ia rentan terhadap serangan
menunjukkan bermakna, jadi secara penyakit tersebut. Kerentanan setiap
epidemiologi tingkat pengetahuan individu berbeda, tergantung pada resiko
kurang mempunyai risiko 2,442 kali individu yang dirasakan dari suatu
lebih besar terhadap kejadian HIV dan keadaan tertentu.
AIDS. Sesuai dengan hasil penelitian
didapatkan kerentanan yang dirasa
b. Persepsi informan tentang resiko kurang karena mereka yakin akan
kerentanan dan keparahan tertular keamanan peralatan atau proses tato
HIV/AIDS karena tato yang dilakukan padahal mereka belum
Sebagian besar informan tidak mengetahui secara pasti bagaimana cara
merasa rentan terhadap HIV/AIDS pembuat tato mempersiapkan peralatan
karena mereka merasa jarum yang dan pada saat proses tato berlangsung.
digunakan steril. Tapi ada satu informan Keparahan yang dirasakan
yang merasa malah semakin sehat (severity), merupakan persepsi
padahal jarum yang digunakan pada saat seseorang terhadap tingkat keparahan
dia di tato tidak tahu asal-usulnya. penyakit yang diderita. Tindakan
Pendapat informan utama mengenai seseorang untuk mencari pengobatan
kerentanan terkena HIV/AIDS akibat dan pencegahan penyakit di dorong oleh
penggunaan tato tidak didukung oleh ancaman penyakit tersebut. Hal ini
pernyataan informan sekunder, bervariasi setiap individu, misalnya: jika
diantaranya resiko jika menggunakan menyebabkan penyakit, mengurangi
jarum sembarangan misalnya tidak fungsi fisik dalam waktu lama,
steril, jarum bergantian digunakan bisa menyebabkan kecacatan permanen dan
terinfeksi virus HIV/AIDS. mempunyai dampak terhadap individu
Namun ada responden yang sudah dan keluarga.
mengetahui bahwa penggunaan jarum
suntik bergantian bisa menularkan c. Persepsi informan tentang
penyakit HIV/AIDS. Alat tajam dan kemampuan diri (self efficacy)
runcing seperti jarum, pisau, silet, melakukan tato
menyunat seseorang, membuat tato, Informan yang diwawancara
memotong rambut dan sebagainya bisa sebagian besar sudah melakukan tato
menularkan HIV sebab alat tersebut hampir 80 %, sehingga tidak ada niat

510
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

lagi untuk menambah tato, ada juga HIV/AIDS yang didapatnya melalui
informan yang melakukan tato karena media elektronik (TV) penyuluhan yang
dijebak minum sehingga tidak sadarkan diberikan di sekolah.
diri,. begitu bangun badannya di tato Hasil wawancara tersebut didukung
seluruh tubuh. Informan menggunakan oleh peryataan informan sekunder,
tato hanya mengikuti seni, pergaulan diantaranya bahwa tato yang digunakan
dan pengaruh teman. Pada awalnya oleh anggota keluarganya awalnya
informan merasa malu menggunakan karena ajakan teman sepermainan.
tato, cederung untuk menyembunyikan Sumber informasi berperan penting
dengan lingkungan sekitar, tapi lama bagi seseorang dalam menentukan sikap
kelamaan informan sudah terbiasa bila atau keputusan bertindak. Banyak media
orang lain mengetahui bahwa dirinya seperti media massa, baik media cetak
menggunakan tato. seperti surat kabar dan majalah, ataupun
Hasil wawancara dengan informan elektronika seperti televisi, radio dan
primer tersebut didukung dengan hasil internet ; dan pemuka pendapat untuk
wawancara dengan informan sekunder, wilayah pedesaan dianggap cukup
dimana didapat hasil bahwa beberapa efektif untuk menciptakan konsensus
respon dari keluarga terdekat informan sosial. Secara umum media berfungsi
akhirnya menerima jika anggota sebagai sumber informasi, sumber
keluarganya mempunyai tato, karena pendidikan dan sumber hiburan.
tidak bisa me;awan keinginan Menurut Rogers (1983) Sumber
penggunaan tato anggota keluarganya informasi ini yang mempengaruhi
tersebut. kelima komponen PMT (Self efficacy,
Kemampuan diri (self efficacy) response effectiveness, severity,
memang mempunyai pengaruh terhadap vulnerability, dan fear), yang kemudian
pembentukan perilaku seseorang akan mendapatkan salah satu dari
seseorang yang mempunyai self adaptive coping response (contoh: sikap
efficacy maka akan lebih besar atau niat dalam berperilaku) atau
mencapai ke arah tujuan dan lebih maladaptive coping respose (contoh:
besar untuk mengadopsi atau menghindar, menolak). Penelitian ini
merekomendasi perilaku. sesuai dengan teori tersebut dikatakan
Orang yang memiliki bahwa semakin seseorang mendapatkan
perasaan yang tinggi yakin informasi dari berbagai sumber (bidan,
bahwa dia akan berhasil, sehingga dia dokter, perawat, suami, teman, keluarga,
akan melaksanakan tugasnya dengan media masa, media elektronik) maka
cepat dan percaya diri. Sedangkan kecenderungan seseorang akan
orang dengan self efficacy yang rendah mengambil perilaku yang baik pula
yakin bahwa ia akan gagal. Dalam hal mengenai suatu hal.
ini seseorang yang sudah menyakini
akan penggunaan tato yang hanya e. Dukungan sosial (keluarga, teman)
sebagai seni, dia percaya bahwa untuk melakukan tato
penggunaannya aman akan mempunyai Menurut informan yang melakukan
kepercayaan diri yang kuat kalau dirinya tato, hampir sebagian tidak
benar-benar nyaman dan merassa aman mendapatkan dukungan dari keluarga,
akan perilaku yang diperbuatnya. bahkan sampai disembunyikan
penggunaanya. Namun sebagian besar
d. Sumber informasi yang diterima dapat dukungan dari teman bermain.
informan mengenai tato dan Kebanyakan mereka diantar oleh
HIV/AIDS temannya pada saat melakukan tato, ada
Sumber informasi yang didapatkan juga yang dipaksa dan ada juga yang
informan mengenai tato rata-rata dari ditawari gratis karena temannya
teman sepergaulan. Sedangkan mempunyai alat tato baru.
informasi mengenai HIV/AIDS hampir Rata-rata informan yang
sebagian besar informan hanya sekilas menggunakan tato pada awal tahun
tahu mengenai informasi tentang 1990, mereka masih single dan belum

511
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

mempunyai keluarga, jadi pada saat dukungan dari luar dirinya. Faktor lain
tersebut mereka tidak mendapatkan diluar individu memiliki pengaruh besar
tantangan. Penggunaannya pun tidak dalam pembentukan konsep diri
langsung mereka ungkapkan pada seseorang, hal ini dibuktikan dalam
keluarga, melainkan ditutup-tutupi pada kasus tato. Dukungan yang diterima
awalnya. pengguna tato saat ingin membuat tato
Walaupun demikian setelah dari orang-orang terdekatnya membuat
keluarga mengetahui bahwa informan pengguna tato semakin percaya diri
ternyata menggunakan tato, keluarga dengan apa yang dia lakukan. Bukan
akhirnya bisa menerima karena tato hanya dari orang terdekat, tetapi dari
tersebut tidak mungkin dihapus. kelompok atau komuntas, dapat menjadi
Keluarga juga menyatakan hal yang alasan mengapa seorang individu dapat
sama bahwa mereka tidak mendukung bersikap demikian.
apabila informan menambah tato lagi. Penggunaan tato selain mendapat
Hal ini dibuktikan dengan pendapat dukungan dari orang terdekat, ada
infroman sekunder yang menyatakan kemungkinannya diantara orang-orang
tindakan penggunaan tato sudah tersebut yang memiliki tato dan menarik
terlanjur dilakukan, dan tidak bisa perhatian pengguna tato untuk
dihapus begitu saja. Keluarga juga tidak memilikinya juga. Komunitas atau
menyarankan penambahan tato lagi pada kelompok yang semakin banyak dan
keluarga mereka dan keluarga semakin spesifik bisa membentuk
menganjurkan bahwa tato yang dipasang individu tersebut. Individu tersebut
di anggota mereka seharusnya dihapus. dapat memilih akan mengikuti norma
Beberapa pernyataan diatas komunitas yang mana, yang cocok
menunjukkan adanya pro dan kontra dengan dirinya dan dirinya merasa
tentang penggunaan tato di masyarakat. nyaman.
Seperti pada penelitian Bidari (2014),
tato sudh menjadi bagian dari karya seni f. Praktek melakukan tato
yang cukup populer di kalangan Informan mengatakan melakukan
masyarakat, khususnya di kalangan anak tato dengan berbagai macam tinta yaitu
muda. Penggunaan tato merupakan ada tinta mahal, tinta printer dan tinta
representatif dari kehidupan pulpen. Jarum yang digunakan ada yang
penggunanya atau mengungkapkan beli sendiri sehingga memastikan bahwa
sebuah perasaan yang emosional. jarum itu steril, ada yang beli di warung
Dukungan sosial merupakan suatu dan ada juga yang bergantian dengan
bentuk hubungan interpersonal yang temannya, ada pula informan yang
memberikan bantuan kepada individu mempergunakan jarum jahit untuk
berupa perhatian emosi bantuan menato badannya. Pelaksanaannya
instrumental, pemberian informasi dan menusukkan jarum-jarum tersebut di
penghargaan atau penilaian kepada tubuh orang yang mau ditato.
individu oleh lingkungan sosialnya. Praktek penggunaan tato dilakukan
Dukungan sosial merupakan sumber oleh orang-orang yang biasa menato
daya sosial dalam menghadapi suatu atau seniman tato baik yang sudah
peristiwa yang menekan dan perilaku berpengalaman atau yang belum
menolong yang diberikan pada individu berpengalaman. Ada salah satu
yang membutuhkan dukungan dan informan yang ditato oleh temannya
dukungan yang dirasakan oleh individu sendiri untu ajang uji coba.
dalam kehidupannya membuat ia Biaya yang dikeluarkan untuk
merasakan arti dicintai, dihargai, dan mendapatkan tato beraneka ragam.
diakui serta membuat dirinya menjadi Rata-rata responden mengeluarkan
lebih berarti dan dapat mengoptimalkan minimal 50ribu sampai 100ribu untuk
potensi yang ada dalam dirinya. mendapatkan sebuah tato. Pada
Pengguna tato saat mengambil responden yang mempunyai tato leih
keputusan untuk menato dirinya, pada dari 10 tahun, tidak ada biaya yang
skala tertentu pelaku mendapatkan

512
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

dikeluarkan, karena mereka ditato secara karena nilai yang tinggi dari tato, dan
bersama-sama. harga diri yang didapatkan, maka rasa
Penggunaan tato dengan biaya yang sakit itu tidak dianggap masalah. Ada
seperti itu, memungkinkan terjadinya berbagai jenis dan ragam bentuk tato,
praktik tato yang illegal, dengan tergantung dengan apa yang dipercaya
penggunaan jarum yang tidak steril, tinta oleh suku-suku bersangkutan, dan di
yang tidak direkomendasikan dan tidak setiap daerah umumnya memiliki
memperhatikan prinsip penggunaan tato persepsi yang berbeda-beda tentang tato,
dengan benar. meski pada prinsipnya hampir sama.
Reaksi setelah di tato adalah Efek samping yang bisa muncul
demam, kemerahan dan gatal. Ada yang dari pembuatan tato adalah adanya
menggunakan super tetra 1 tablet untuk risiko infeksi seperti penggunaan jarum
mengatasinya, ada juga dengan yang tidak steril atau kandungan zat-zat
menggunakan handbody dengan berbahaya dari tinta yang dipakai.
diusapkan ke tato kemudian 3 hari Beberapa korban mulai berjatuhan
berikutnya mengelupas dan tidak terkena infeksi virus Human
kemerahan dan tidak sakit lagi. Jenis Immunodeficiency Virus (HIV).
tato untuk pria adalah batik dan yang Tinta tato umumnya terbuat dari
cocok untuk wanita adalah triball. Rata- suspensi partikel yang larut dalam air
rata informan ditato oleh teman yang seperti merkuri, kadmium, timah dan
sudah di kenal. besi yang disuntikkan di bawah kulit
Penggunaan tato pada kurun untuk membentuk suatu gambar dengan
waktu tahun 90-an informan tidak menggunakan jarum. Risiko infeksi juga
mengetahui bahwa dirinya akan di tato, bisa terjadi saat pembuatan tato karena
penggunaan jarumnya juga tidak tinta yang dipakai mengandung zat-zat
menyakinkan, bahkan ada yang berbahaya.
digunakan bergantian untuk membuat Beberapa penyakit yang bisa
tato bersama-sama. ditimbulkan dari proses tato yang tidak
Hasil pendapat informan steril adalah infeksi HIV AIDS,
tersebut didukung oleh pendapat dari Hepatitis B atau C, TBC,
informan sekunder yang merupakan Mycobacterium, Sifilis, Malaria dan
seniman tato di jalan. Dia menjelaskan Lepra. Warna lain dari tinta tato standar
bahwa praktek tato yang digunakan juga berasal dari logam berat (termasuk
dirinya menggunakan jarum yang steril, timah, antimon, berilium, kromium
tidak digunakan secara bergantian, tinta nikel, kobalt, dan arsen). Sama seperti
tato yang digunakan juga khusus untuk logam berat pada tinta merah, tinta-tinta
tinta body painting. Namun saat ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit
onservasi yang dilakukan oleh peneliti, pada beberapa orang. Logam-logam
dimana ada klien yang ingin melakukan yang terdapat dalam tato yang
tindik telinga, seniman tato hanya digunakan pada kulit telah diketahui
meyemprotkan cairan alkohol dan dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim,
lansung memasukkan jarum tindik jaringan parut, dan juga dapat
kepada dua klien secara lansung. Hasil menyebabkan sensitivitas terhadap
observasi peneliti tidak sesuai dengan merkuri.
penjelasan seniman tato mengenai
bagaimana praktek tato yang dia 4. SIMPULAN
gunakan di jalanan.
Kata “tato” berasal dari kata a. Persepsi pengetahuan informan
Tahitian / Tatu, yang memilki arti : tentang HIV/AIDS dan tato
menandakan sesuatu. Rajah atau tato Pengetahuan informan mengenai
(Bahasa Inggris: tattoo) adalah suatu HIV/AIDS masih kurang baik,
tanda yang dibuat dengan memasukkan pengetahuan mengenai tato sekedar
pigmen ke dalam kulit. seni, gaya hidup/trend.
Sebenarnya rasa sakit pasti dialami
ketika membuat tato di tubuh, namun

513
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

b. Persepsi informan tentang resiko 5. REFERENSI


kerentanan tertular HIV/AIDS
karena tato Bidari, M. 2014. Penggunaan Tato
Persepsi informan mengenai resiko Sebagai Bentuk Komunikasi Nov-
kerentanan, mereka kurang tahu Verbal. Jakarta:FISIP UI
bahwa tato bisa menularkan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
HIV/AIDS, karena mereka Laporan Penyakit Tidak Menular.
menganggap tato yang digunakan DKK Kota Semarang; 2012.
aman. Fishbein MA, (Fishbein dan Ajzen,
c. Persepsi informan tentang keparahan 1980) Belief, Attitudes, Intention,
penyakit HIV/AIDS karena tato and Behavior: an Introduction to
Persepsi informan akan keparahan, Theory and Research. Addison-
mereka tahu bahwa HIV/AIDS bisa Wesley: Reading MA 1975.
ditularkan melalui penggunaan jarum Green L, Kreuter M. Health Promotion
yang tidak steril Planning An Educational and
d. Persepsi informan tentang Enviromental Approach. Mountain
kemampuan diri (self efficacy) View: Mayfield Publishing
melakukan tato Company; 1991.
Sebagian besar informan merasa Indonesia DR, editor. Modul Pelatihan
kurang yakin akan penggunaan tato Pencegahan Penularan HIV/AIDS
mereka, karena rasa malu akan dari Ibu ke Bayi (PMTCT). Jakarta
anggapan orang lain, juga keluarga. 2008.
Sebagian informan juga menyesal Irwanto. (2002). Psikologi Umum.
atas penggunaan tato mereka. Jakarta: PT. Prenhallindo.
e. Sumber informasi yang diterima Kementrian Kesehatan RI. (2013).
informan mengenai tato dan Laporan Perkembangan HIV/AIDS
HIV/AIDS Triwulan II tahun 2013
Hanya sebagian kecil saja yang Moleong. (2004). Penelitian Kualitatif.
memperoleh informasi mengenai Bandung: Remaja Rosdakarya.
HIV/AIDS. Informasi yang didapat Moh, Isyam. 2004. Ancaman Virus
pada saat informan sekolah. HIV/AIDS dan Upaya
f. Dukungan sosial (keluarga, teman) Pencegahannya (dalam perspektif
untuk melakukan tato sosiologis dan agama). Aplikasia,
Pada awalnya keluarga responden Jurnal Ilmu Agama, ol V, No.1 Juni
tidak mendukung pengguanan tato 2004:60-77.
oleh informan, namun karena sudah RI DPPK. Statistik Kasus HIV/AIDS di
terlanjur dan tidak bisa dihapus Indonesia. Jakarta2013.
akhirnya keluarga menerima. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
g. Praktek melakukan tato Kuantitatif Kualitatif. Bandung:
Hampir sebagian informan Alfabeta
melakukan tato secara kurang benar, Tuti, S. 2009. Faktor-faktor yang
antara lain penggunaan jarum yang berpengaruh terhadap kejadian
tidak steril, bergantian, tinta yang HIV/AIDS di Semarang dan
tidak direkomendasikan. Petugas sekitarnya.
yang melakukan praktik tato pun Widayatun, R. 1991. Ilmu Perilaku.
belum memiliki keahlian yang Jakarta:CV Sagung Seto
khusus dan benar.

514

You might also like