Professional Documents
Culture Documents
207-File Utama Naskah-480-1-10-20190512
207-File Utama Naskah-480-1-10-20190512
Lusiyulanda08@gmail.com
Abstract
Keywords: Tests, plickers application, internet connection, daily test, answer sheet
PENDAHULUAN
2
Pembimbing 1, Dosen sejarah FIS UNP
54
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta
3
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan pasal 26 ayat 1 disebutkan pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar: kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan untuk melihat keberhasilan siswa
perlu adanya proses pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk
membentuk kepribadian bangsa, kualitas manusia dan masyarakat Indonesia adalah
mata pelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan mata pelajaran sejarah adalah mata
pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan
dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia pada masa lampau hingga kini.
Untuk itu dalam rangka mengoptimalisasi proses belajar mengajar dari seorang
guru yang berfungsi sebagai fasilitator agar mampu mengembangkan kemampuan
belajar siswa, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar tercipta suasana
belajar dengan penuh kegembiraan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
4
melakukan proses pembelajaran.
Penilaian adalah bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.5
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4
Hermon, D dan Y. Dalim. 2006. Penerapan Kuliah Lapangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa.
Forum Pendidikan 28 (3) 156-161
5
Sunarti & Selly Rahmawati. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Membantu Guru DanCalonGuru
Mengetahui Langkah-Langkah PenilaianPembelajaran.Yogyakarta: Andi OFFSET.
55
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Dalam memberikan penilaian kepada siswa maka perlu diadakan tes. Tes ialah
sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus
dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang tes (testee)
dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari orang yang dites tersebut.
Tes juga dikembangakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik dan tingkat
keberhasilan proses pembelajaran. Tes pada siswa dapat dilakukan dalam bentuk
latihan, Ulangan harian, dan Kuis. Salah satu bentuk tes yang dipakai dalam proses
belajar mengajar adalah ulangan harian yang menggunakan soal objektif pilihan
ganda.6
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di SMAN 01 Bayang Utara didapati
bahwasanya guru kewalahan dan kerepotan dalam memeriksa lembaran jawaban siswa
yang soalnya berbentuk multiple choice. Menurut hasil wawancarayang peneliti
lakukan pada tanggal 2 september 2018 dengan salah satu guru mata pelajaran sejarah
yaitu Buk Rita, mengajar kelas X masing-masing kelas siswanya berjumlah 25 orang.
Beliau merasa kerepotan jika harus memeriksa lembar hasil ulangan siswa satu
7
persatu, karena lembaran jawaban yang banyak masing-masing kelasnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, dan untuk mengatasi pemakaian waktu
yang cukup lama dalam memeriksa lembar jawaban siswa dan membuat lebih
ekonomis tanpa harus memperbanyak soal dan lembar jawaban siswa, penulis
menawarkan solusi yaitu dengan menggunakan aplikasi plickers. Aplikasi plickers
merupakan aplikasi yang bisa diunduh oleh guru-guru dengan mudah untuk membantu
dalam melakukan penilaian secara formatif dengan menggunakan kode-kode yang
dipegang oleh masing-masing siswa, sehingga dapat membantu guru dalam menskor
hasil tes siswa di terkhusus pada ulangan harian. Perangkat yang dibutuhkan juga
sangat mudah yaitu hanya seperangkat Proyektor, Komputer PC dan HP Android.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti akan melakukan penelitian berjudul
“Pemanfaatan aplikasi plickers pada mata pelajaran sejarah kelas X SMAN 01 Bayang
6
Sumarna Surapranata. 2007. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
7
Hermon, D dan Y. Dalim. 2005. Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar. Jurnal
Pembelajaran. 28 (3) 266-276
56
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Utara”.Penelitian ini perlu dilakukan karena dapat membantu guru dalam menilai hasil
jawaban siswa dan lebih membuat ekonomis karena guru tidak perlu lagi
memperbanyak soal dan lembaran jawaban.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Guru kerepotan memeriksa lembar jawaban siswa yang banyak shingga
membutuhkan waktu yang lama
2. Guru tidak menggunakan media dalam melaksanakan kuis, latihan maupun
ulangan harian sehingga siswa menjadi tertekan karena juga dibatasi oleh waktu
yang singkat
3. Guru tidak bisa memilah materi mana yang belum atau sudah dipahami oleh siswa
sehingga harus menggunakan satu pertemuan lagi untuk mereview ulang materi
sebelumnya.
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana pemanfaatan aplikasi plickers untuk mengolah lembar jawaban
siswa pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X di SMAN 01 Bayang Utara?”
Peneliti hanya membatasi bagaimana efektifitas aplikasi plickers ini dapat
membantu guru memeriksa soal-soal pilihan ganda pada Ulangan harian sehingga
hasilnya dapat langsung diketahui oleh siswa.
Berdasarkan pada judul dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana pemanfaatan aplikasi plickers ini pada ulangan
harian di SMAN 01 IV nagari Bayang utara.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan dibidang
pembelajaran sejarah serta menambah khasanah kajian ilmiah dalam
pengembangan media pembelajaran
2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi siswa
1. Adanya motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran sejarah
karena guru memberikan latihan yang menyenangkan.
2. Siswa langsung mendapatkan informasi berapa nilai yang diperoleh.
57
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:8
1) Validitas
Jika data yang dihasilkan sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan
bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang
data secara benar sesuai kenyataan atau keadaan sesungguhnya.
Sebuah tes disbut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Istilah “valid”, sangat sukar dicari gantinya. Ada istilah baru
yang mulai diperkenalkan yaitu sahih sehingga validitas diganti menjadi
kesahihan. Walaupun istilah “tepat” belum tentu dapat mencakup semua arti
8
Suharsimi Arikunto. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
58
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
yang tersirat dalam kata “valid” dan kata “tepat” kadang-kadang digunakan
dalam konteks yang lain. Akan tetapi tambahan kata “tepat” dalam
menerangkan kata “valid” dapat memperjelas apa yang dimaksud.
2) Reliabilitas
Demikian pula halnya sebuah tes. Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya
jika memberikan hasil yang tetp apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes
dikatakn reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan.
Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu
yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking)
yang sama dalam kelompoknya.
Walaupun tampaknya hasil tes pada pengetesan kedua lebih baik, akan
tetapi karena kenaikannya dialami oleh semua siswa, maka tes yang digunakan
dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Kenaikan hasil tes kedua
barangkali disebabkan oleh adanya “pengalaman” yang diperoleh pada waktu
mengerjakan tes pertama. Dalam keadaan seperti ini dikatakan bahwa ada
Carry-over effect atau Practice-effect, yaitu adanya akibat yang dibawa karena
siswa telah mengalami suatu kegiatan..
3) Objektivitas
59
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
4) Praktikabilitas
5) Ekonomis
1. Aplikasi Plickers
Pada penelitian ini peneliti memakai aplikasi plickers untuk membantu guru
menyampaikan stimulus berbentuk tes ke siswa agar siswa lebih cepat mengolah dan
60
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
merespon informasi yang diberikan sehingga materi pelajaran yang berbentuk tes
tersebut dapat dipahami.
Cara untuk mengetahui dan mengukur nilai dari seorang siswa adalah dengan
tes (atau ulangan, atau ujian, you name it). Secara umum, tes terdiri dari 2 jenis, yaitu
multiple choice dan essay. Pada multiple choice para siswa diberikan kesempatan
untuk memilih jawaban yang dianggap benar, biasanya satu dari beberapa pilihan
yang tersedia, sedangkan pada essay kita dituntut untuk bekerja ekstra karena harus
menyusun kata-kata untuk menyampaikan gagasan dan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan.
Dari sisi penilaian, multiple choice lebih mudah untuk diolah karena jawaban
dari para siswa terlihat jelas, apakah itu A, atau B, C, atau D. Jika jawaban yang benar
adalah B, maka siswa yang menjawab A, C, dan D sudah pasti dianggap salah. Berbeda
dengan essay, jawaban dari masing-masing individu biasanya bervariasi dan guru bisa
mencoba memahami pola pikir siswa, bagaimana siswa bisa berpikir hingga sampai
menjawab seperti itu, dan juga terkadang guru bisa menilai kreativitas dari seorang
murid dari jawabannya. Penilaian jawaban dari tes essay pun tidak semudah multiple
choice. Terkadang ada area abu-abu, yang tidak bisa dianggap benar, atau pun tidak
bisa dianggap salah. Oleh karena alasan itu, multiple choice lebih banyak dipilih untuk
tes.
Plickers adalah aplikasi yang bisa digunakan oleh guru untuk menerapkan tes
model multiple choice, tetapi tidak perlu dengan menyediakan komputer untuk
masing-masing siswa. Tidak semua sekolah dilengkapi dengan satu komputer untuk
satu siswa. Dan tidak semua guru bisa membuat program hanya agar bisa
menjalankan sebuah tes.
Alih-alih komputer yang ribet, mahal, dan tidak bisa apa-apa kalau mati listrik,
guru yang sudah memiliki akun Plickers cukup memberikan selembar kertas karton
yang dinamakan Plickers Card kepada setiap siswa, lalu membacakan pertanyaannya
dan meminta para siswa mengangkat Plickers Card tersebut sesuai dengan jawaban
yang dipilihnya dan mengarahkannya ke guru. Plickers Card memiliki empat sisi dan
masing-masing sisinya memiliki label A, B, C, dan D.
a. langkah-langkah aplikasi plickers
61
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Semua data sudah diisi klik save, untuk memasukkan nama-nama siswa dengan
cara di ketik secara manual/ untuk memasukkan nama-nama siswa dari data excel
diklik "Add Roster" Lalu klik kanan paste tempel lalu di save . Maka data dari exel bisa
dilihat nama-nama siswa sudah ada, Seperti gambar:
62
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Untuk mengedit diklik tanda centang di nama siswa sebelah kanan akan terlihat
tampilannya seperti :
Untuk mengeprint daftar nama-nama siswa di kelas Plickers maka klik "Print
Roster ".Untuk mencetak kartu Plickers (printing plickers cards ) dipilih " Cards".
Plickers Card ini juga unik untuk masing-masing murid. Tidak ada murid dengan
gambar yang sama. Guru bisa menggunakan smart phone atau tablet yang sudah
di-instal aplikasi Plickers (tersedia baik untuk Android maupun IoS) untuk meng-scan
Plickers Card para murid. Hasil dari jawaban murid-murid tersebut langsung terekam
oleh aplikasi di piranti guru tersebut dan pada akhir tes bisa terlihat nilai dari
masing-masing murid.
63
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
2) Pelaksanaan
d) Jika semua jawaban siswa sudah terekam, klik reveal answer untuk mengetahui
masing-masing jawaban siswa
e) Begitu seterusnya sampai soal terakhir
3) Pelaporan
Guru merekap hasil jawaban siswa dan menyimpulkan berapa persen siswa
yang benar dan yang salah.
Peneliti merujuk beberapa studi relevan untuk penelitian ini diantaranya skripsi
Iska Rahmanita jurusan Sejarah, Universitas negeri Padang tahun 2017 yang berjudul
“Penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang”. Penulisan penelitian ini
dilatarbelakangi oleh keberagaman guru sejarah dalam penggunaan media
pembelajaran di SMAN 7 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data
dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik
analisis data kualitatif dari Miles dan Hubberman, jumlah informan sebanyak 8 orang.
Lokasi penelitian dilakukan di SMAN 7 Padang. Hasil temuan penelitian
mengungkapkan bahwa guru sejarah di SMAN 7 Padang menggunakan media
pembelajaran sejarah dengan menggunakan media konvensional dan media berbantuan
teknologi, dengan melakukan perencanaan yang baik melalui RPP yang sesuai dengan
tujuan, materi dan metode, tapi ada guru menggunakan media berbantuan teknologi
yaitu, karena tuntutan kompetensi dan mengikuti perkembangan zaman. Faktor guru
yang tidak menggunakan tertutama yang berbantuan teknologi terdiri dari dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
guru sejarah di SMAN 7 Padang ada yang menggunakan media berdasarkan
perencanaan dan ada yang tidak, guru yang tidak menggunakan media berbantuan
teknologi karena beberapa faktor diatas.9
9
Iska Rahmanita. 2017. Penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Universitas Negeri Padang
65
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Skripsi Adam Alfajar jurusan Sejarah Universitas Negeri Padang tahun 2015
yang berjudul Kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran
sejarah berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Junjung Sirih Kabupaten Solok.
Penelitian ini dilatarbelakangi pada pelaksanaan penilaian sikap spiritual dan sikap
sosial, pengetahuan dan keterampilan (KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4) guru kesulitan dalam
melaksanakan penilaian dilihat dari perencanaan, pengembangan instrumen penilaian,
pembuatan indikator penilaian serta pemberian skor penilaian. Tujuan dari penelitian
adalah untuk mengetahui kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil
pembelajaran sejarah kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, studi dokumentasi,
dan wawancara. Data yang dikumpulkan berupa studi dokumen yaitu RPP guru dan
instrumen/alat penilaian serta wawancara dengan guru sejarah di SMAN 1 Junjung
sirih Kab.Solok. Informan penelitian adalah guru mata pelajaran sejarah berjumlah 3
orang dan peserta didik SMAN 1 Junjung sirih Kab.Solok. Hasil penelitian ini adalah
perencanaan penilaian kurikulum 2013 yang terjadi pada mata pelajaran sejarah belum
sepenuhnya sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah diterbitkan, yaitu
melakukan perencanaan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Guru mengalami kesulitan dengan perencanaan dan pelaksanaan penilaian, yaitu pada
penilaian sikap dilaksanakan penilaian observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat dan jurnal. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan mengadakan tes lisan,
tes tertulis dan penugasan, sedangkan penilaian keterampilan dilaksanakan dengan
penilaian portofolio. Guru belum mampu mengembangkan instrumen penilaian,
pembuatan indikator penilaian, serta menentukan rentangan skor penilaian. Kesulitan
yang dihadapi pada pelaksanaan penilaian kurikulum 2013 yang terjadi berdasarkan
pembelajaran sejarah guru belum menunjukkan sebuah penilaian yang objektif, sesuai
dengan proses yang berkelanjutan dan hasil yang akurat, hal ini ditinjau dari RPP dan
instrumen/alat penilaian. Kesulitan yang terjadi tersebut telah didiskusikan dengan
pihak yang terkait dan telah membuahkan rumusan upaya untuk mengatasi kesulitan
penilaian kurikulum 2013 yang terjadi pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1
Junjung Sirih Kabupaten Solok. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran sejarah
66
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Junjung Sirih Kabupaten Solok belum
terlaksana sepenuhnya sebagaimana telah ditetapkan oleh PERMENDIKBUD 104 tahun
2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan
menengah.10
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian pada suatu periode
tertentu.11 Peneliti nantinya berusaha menggambarkan data apa adanya secara jelas
dan sistematis untuk mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi plickers pada mata
pelajaran sejarah Indonesia kelas X.IPS 2 di SMAN 01 IV Nagari Bayang Utara. Objek
dalam penelitian ini adalah inovasi di bidang pengolahan lembar jawaban siswa ke
aplikasi plickers
10
Adam Afajar. 2015. Kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013 di SMAN 1 Junjung sirih Kabupaten Solok. Skripsi. TIdak dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.
11
Iskandar Mukhtar. 2010. Desain pembelajaran berbasis teknologi, informasi dan komunikasi. Jakarta: Gaung
persada
12
W.Gulo. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: Grasindo
67
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Pengumpulan
Display Data
Data
Reduksi Data
13
Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:Alfabeta
68
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Penarikan
Kesimpulan
No Pernyataan SS S KD TS STS
1. Guru mudah menyiapkan 1 unit layar proyektor dan
√
Hp Android, dan komputer PC
2. Guru mudah mencetak card plickers yang akan
digunakan siswa untuk menjawab soal-soal ulangan √
harian
3. Terlebih dahulu guru menyiapkan soal ulangan
√
harian yang akan di input kedalam aplikasi plickers
4. Guru membuat soal ulangan harian berbentuk pilihan
√
ganda
5. Guru mudah mengakses internet di sekolah untuk
√
persiapan tes menggunakan plickers
Pada tahap persiapan, guru mengisi 4 setuju dan satu kadang-kadang. Poin
pertama guru setuju dalam kemudahan menyiapkan 1 unit layar proyektor karena
14
Matthew. B. Miles dan M. Micchael Huberman (1992:20) terjemahan Tjetjep Reohendi Rohidi
69
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
sekolah sudah memberikan fasilitas tersebut untuk guru yang ingin menggunakan
di kelas, dan guru sudah memiliki Hp android dan komputer PC sendiri sehingga
dari hasil wawancara, guru tidak merasa keberatan untuk menyiapkan alat-alat
pendukung aplikasi plickers.
Poin kedua guru mendapatkan kemudahan mencetak card plickers yang akan
digunakan siswa untuk menjawab soal-soal ulangan harian karena sudah ada
langkah-langkah yang jelas pada aplikasi plickers tersebut, card plickers sengaja di
press agar lebih tahan lama dan bisa dipakai berkali-kali untuk siswa yang
berbeda-beda.
Poin ketiga guru setuju karena sebelumnya guru sudah menyiapkan soal-soal
kuis maupun ulangan harian untuk di input ke dalam aplikasi plickers, guru juga
tidak begitu mendapatkan kesulitan dalam menginput soal ke aplikasi hanya
terkendala pada jaringan internet.
Poin keempat soal-soal yang dibuat oleh guru adalah soal pilihan ganda dan
soal true dan false. Berikut merupakan soal-soal kuis yang diberikan pada kelas
X.IPS2 materi mengenai kehidupan manusia pra aksara :
1. Teori yang menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia
sendiri, merupakan teori…
a. Teori persia
b. Teori Yunan
c. Teori Nusantara
d. Teori China
2. Berikut merupakan langkah-langkah manusia purba bercocok tanam, kecuali…
a. Membersihkan hutan, semak-semak kemudian dibakar
b. Tanah tidak bisa ditanami tanaman umbi-umbian
c. Tanah ditanami tanaman seperti ubi jalar, ketela pohon dsb
d. Setelah tanah dianggap kurang subur, tanah akan dibiarkan selama 10-15
tahun
3. Hasil kebudayaan sahuyn adalah…
a. Ling-ling O
b. Kapak perimbas
70
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
c. Kapak genggam
d. Flakes
4. Bangsa pendukung kebudayaan dongson adalah deutro melayu
a. True
b. False
5. Primus interpares adalah sistem pemilihan pemimpin berdasarkan garis
keturunan manusia purba
a. True
b. False
Sedikit berbeda pada poin kelima, guru hanya menjawab kadang-kadang
karena guru mengalami kesulitan mengakses internet disekolah, permasalahan
tersebut muncul dikarenakan sekolah belum memiliki jaringan internet sendiri
yang bisa disebar ke masing-masing kelas, sehingga guru harus menggunakan
koneksi internet pribadi menggunakan modem dan hotspot.
2. Pelaksanaan
a. Validitas
Indikator validitas, peneliti mengajukan 2 pernyataan kepada guru:
No Pernyataan SS S KD TS STS
6. Mempermudah guru melaksanakan tes dengan tepat √
7. Pelaksanaan tes tepat sasaran √
71
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
No Pernyataan SS S KD TS STS
8. Hasil jawaban siswa sangat akurat √
9. Hasil jawaban siswa dapat dipercaya √
No Pernyataan SS S KD TS STS
10. Hasil jawaban siswa langsung tampil di layar √
proyektor
11. Guru mudah menskor hasil jawaban siswa √
12. Lingkungan tidak bisa mempengaruhi hasil jawaban √
siswa
No Pernyataan SS S KD TS STS
72
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
73
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
e. Ekonomis
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan yang peneliti temukan di lapangan, guru sudah bisa
memanfaatkan aplikasi plickers pada ulangan harian dengan baik dan benar, guru
mampu melaksanakn tes menggunakan aplikasi plickers dan mengerti langkah-langkah
pelaksanaannya. Hal ini dilihat dari angket yang diisi oleh guru, 10 dijawab sangat
setuju, 14 setuju dan hanya satu pertanyaan yang dijawab kadang-kadang. Penelitian
ini juga didukung dengan wawancara bersama guru dan beberapa siswa kelas X.IPS 2.
Terdapat beberapa tahap dalam pemanfaatan aplikasi plickers dalam tes maupun
ulangan harian yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan diantaranya (1)
Mudah menyiapkan Hardware (1 unit Hp Android, Komputer PC dan Layar proyektor).
(2) Guru menyiapkan soal ulangan harian dan menginput ke aplikasi plickers. (3) Guru
mudah mengakses koneksi internet di sekolah dan tahap pelaksanaan meliputi
beberapa indikator mengacu pada ciri-ciri tes yang baik menurut Suharsimi Arikunto
diantaranya (1) Validitas, (2) Reliabilitas, (3) Objektivitas, (4) praktikabilitas dan, (5)
ekonomis.
Indikator-indikator yang ingin dicapai peneliti sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu melihat bagaimana pemanfaatan aplikasi plickers ini pada ulangan harian sejarah
di SMAN 01 IV Nagari Bayang utara sudah terpenuhi. Guru tidak begitu mendapatkan
kendala yang berarti pada tahap persiapan maupun tahap pelaksanaan ulangan harian
menggunakan aplikasi plickers.
Guru mata pelajaran sejarah SMAN 01 IV Nagari Bayang Utara yaitu Buk Rita
prima sudah terbiasa menggunakan aplikasi plickers untuk melaksanakan ulangan
harian karena langkah-langkahnya yang mudah dipahami dan praktis dalam
pelaksanaannya, disamping itu siswa juga begitu antusias jika ulangan harian
dilaksanakan menggunakan aplikasi plickers karena tidak menciptakan suasana yang
menegangkan yang mengakibatkan siswa tertekan ketika menghadapi ulangan harian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 01 IV nagari bayang
utara dapat ditarik kesimpulan bahwa guru sudah memanfaatkan aplikasi plickers
untuk ulangan harian maupun kuis pada mata pelajaran sejarah dengan baik dan benar.
75
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
DAFTAR PUSTAKA
Adam Afajar. 2015. Kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 di SMAN 1 Junjung sirih Kabupaten Solok. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.
Hermon, D dan Y. Dalim. 2005. Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan
Kreatifitas Belajar. Jurnal Pembelajaran. 28 (3) 266-276
Rohidi
Sunarti & Selly Rahmawati. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Membantu Guru
DanCalonGuru Mengetahui Langkah-Langkah PenilaianPembelajaran.Yogyakarta:
Andi OFFSET.
77