Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

Jurnal Kapita Selekta Geografi

ISSN Print: 2622-4925


ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

PEMANFAATAN APLIKASI PLICKERS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X


SMAN 01 IV NAGARI BAYANG UTARA

Lusi Yulanda1, Zafri2

Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Lusiyulanda08@gmail.com

Abstract

This research is motivated by the problems experienced by teachers in the


implementation of daily tests, the troublesome teacher checks the answer sheets of
students who are in the form of multiple choice questions. This study aims to find out
how the use of this plickers application on historical daily tests at SMAN 01 IV nagari
Bayang Utara. The type of research used in this study is descriptive with a qualitative
approach. Data collection techniques carried out by researchers were teacher
questionnaires and supported by interviews. The object in this study is innovation in the
field of processing student answer sheets using plickers applications so that it is easier
to practice. The results of this study indicate that the application of plickers has been
utilized properly as evidenced by the ability of the teacher to use this plickers
application on a daily test is good and correct. Implementation of daily tests using the
plickers application starting from the preparation stage includes preparing hardware
(PC computers, projector screens and Android phones), daily test questions and internet
connections to prepare the plickers account itself. The implementation refers to the
characteristics of a good test, namely reliability, reliability, objectivity, practicality and
economics, all stages can be carried out properly by the teacher, not so there are
obstacles, only the teacher must always be connected to the internet network from the
preparation of the implementation to the inside class.

Keywords: Tests, plickers application, internet connection, daily test, answer sheet

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah kebutuhan mutlak bagi seluruh umat manusia, dengan


pendidikan manusia memiliki pengetahuan, nilai dan sikap dalam berbuat untuk ikut
menunjang pertumbuhan dan pembangunan yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional No.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional menyatakan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan
1
Mahasiswa penulis skripsi jurusan sejarah

2
Pembimbing 1, Dosen sejarah FIS UNP

54
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta
3
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan pasal 26 ayat 1 disebutkan pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar: kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan untuk melihat keberhasilan siswa
perlu adanya proses pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk
membentuk kepribadian bangsa, kualitas manusia dan masyarakat Indonesia adalah
mata pelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan mata pelajaran sejarah adalah mata
pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan
dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia pada masa lampau hingga kini.
Untuk itu dalam rangka mengoptimalisasi proses belajar mengajar dari seorang
guru yang berfungsi sebagai fasilitator agar mampu mengembangkan kemampuan
belajar siswa, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar tercipta suasana
belajar dengan penuh kegembiraan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
4
melakukan proses pembelajaran.
Penilaian adalah bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.5

3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4
Hermon, D dan Y. Dalim. 2006. Penerapan Kuliah Lapangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa.
Forum Pendidikan 28 (3) 156-161
5
Sunarti & Selly Rahmawati. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Membantu Guru DanCalonGuru
Mengetahui Langkah-Langkah PenilaianPembelajaran.Yogyakarta: Andi OFFSET.

55
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Dalam memberikan penilaian kepada siswa maka perlu diadakan tes. Tes ialah
sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus
dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang tes (testee)
dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari orang yang dites tersebut.
Tes juga dikembangakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik dan tingkat
keberhasilan proses pembelajaran. Tes pada siswa dapat dilakukan dalam bentuk
latihan, Ulangan harian, dan Kuis. Salah satu bentuk tes yang dipakai dalam proses
belajar mengajar adalah ulangan harian yang menggunakan soal objektif pilihan
ganda.6
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di SMAN 01 Bayang Utara didapati
bahwasanya guru kewalahan dan kerepotan dalam memeriksa lembaran jawaban siswa
yang soalnya berbentuk multiple choice. Menurut hasil wawancarayang peneliti
lakukan pada tanggal 2 september 2018 dengan salah satu guru mata pelajaran sejarah
yaitu Buk Rita, mengajar kelas X masing-masing kelas siswanya berjumlah 25 orang.
Beliau merasa kerepotan jika harus memeriksa lembar hasil ulangan siswa satu
7
persatu, karena lembaran jawaban yang banyak masing-masing kelasnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, dan untuk mengatasi pemakaian waktu
yang cukup lama dalam memeriksa lembar jawaban siswa dan membuat lebih
ekonomis tanpa harus memperbanyak soal dan lembar jawaban siswa, penulis
menawarkan solusi yaitu dengan menggunakan aplikasi plickers. Aplikasi plickers
merupakan aplikasi yang bisa diunduh oleh guru-guru dengan mudah untuk membantu
dalam melakukan penilaian secara formatif dengan menggunakan kode-kode yang
dipegang oleh masing-masing siswa, sehingga dapat membantu guru dalam menskor
hasil tes siswa di terkhusus pada ulangan harian. Perangkat yang dibutuhkan juga
sangat mudah yaitu hanya seperangkat Proyektor, Komputer PC dan HP Android.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti akan melakukan penelitian berjudul
“Pemanfaatan aplikasi plickers pada mata pelajaran sejarah kelas X SMAN 01 Bayang

6
Sumarna Surapranata. 2007. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
7
Hermon, D dan Y. Dalim. 2005. Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar. Jurnal
Pembelajaran. 28 (3) 266-276

56
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Utara”.Penelitian ini perlu dilakukan karena dapat membantu guru dalam menilai hasil
jawaban siswa dan lebih membuat ekonomis karena guru tidak perlu lagi
memperbanyak soal dan lembaran jawaban.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Guru kerepotan memeriksa lembar jawaban siswa yang banyak shingga
membutuhkan waktu yang lama
2. Guru tidak menggunakan media dalam melaksanakan kuis, latihan maupun
ulangan harian sehingga siswa menjadi tertekan karena juga dibatasi oleh waktu
yang singkat
3. Guru tidak bisa memilah materi mana yang belum atau sudah dipahami oleh siswa
sehingga harus menggunakan satu pertemuan lagi untuk mereview ulang materi
sebelumnya.
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana pemanfaatan aplikasi plickers untuk mengolah lembar jawaban
siswa pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X di SMAN 01 Bayang Utara?”
Peneliti hanya membatasi bagaimana efektifitas aplikasi plickers ini dapat
membantu guru memeriksa soal-soal pilihan ganda pada Ulangan harian sehingga
hasilnya dapat langsung diketahui oleh siswa.
Berdasarkan pada judul dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana pemanfaatan aplikasi plickers ini pada ulangan
harian di SMAN 01 IV nagari Bayang utara.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan dibidang
pembelajaran sejarah serta menambah khasanah kajian ilmiah dalam
pengembangan media pembelajaran
2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi siswa
1. Adanya motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran sejarah
karena guru memberikan latihan yang menyenangkan.
2. Siswa langsung mendapatkan informasi berapa nilai yang diperoleh.

57
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

b. Manfaat bagi guru


Untuk memudahkan guru dalam memeriksa lembaran jawaban siswa
karena dengan aplikasi ini jawaban siswa langsung terlihat.
c. Manfaat bagi lembaga/sekolah
Adanya peningkatan kemampuan siswa dan dapat dijadikan sebagai
masukkan data serta rujukan dalam mengambil suatu keputusan dalam
proses pembelajaran di masa yang akan datang.
d. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini memberikan masukan bagi peneliti sekaligus
pengetahuan untuk mengetahui manfaat aplikasi plickers pada mata
pelajaran Sejarah Indonesia.

Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:8

1) Validitas

Sebelum mulai dengan penjelasan perlu kiranya dipahami terlebih


dahulu perbedaan arti istilah “validitas” dengan “valid”. “Validitas” merupakan
sebuah kata benda, sedangkan “valid” merupakan kata sifat. Dari pengalaman
sehari-hari tidak sedikit siswa atau guru mengatakan : “Tes ini baik karena
sudah validitas”, jelas kalimat tersebut tidak tepat. Yang benar adalah : “Tes ini
sudah baik karena memiliki validitas yang tinggi”.

Jika data yang dihasilkan sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan
bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang
data secara benar sesuai kenyataan atau keadaan sesungguhnya.

Sebuah tes disbut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Istilah “valid”, sangat sukar dicari gantinya. Ada istilah baru
yang mulai diperkenalkan yaitu sahih sehingga validitas diganti menjadi
kesahihan. Walaupun istilah “tepat” belum tentu dapat mencakup semua arti
8
Suharsimi Arikunto. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

58
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

yang tersirat dalam kata “valid” dan kata “tepat” kadang-kadang digunakan
dalam konteks yang lain. Akan tetapi tambahan kata “tepat” dalam
menerangkan kata “valid” dapat memperjelas apa yang dimaksud.

2) Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata Reliability


dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal Reliable yang artinya dapat
dipercaya. Seperti halnya istilah validitas dan valid. Kekacauan dalam
penggunaan istilah “reliabilitas” sering dikacaukan dengan istilah “reliabel”.
“Reliabilitas merupakan kata benda, sedangkan “reliabel” merupakan kata sifat
atau kata keadaan. Seorang dikatakan dapat dipercaya jika orang tersebut selalu
bicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicarannya dari waktu ke waktu.

Demikian pula halnya sebuah tes. Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya
jika memberikan hasil yang tetp apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes
dikatakn reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan.
Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu
yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking)
yang sama dalam kelompoknya.

Walaupun tampaknya hasil tes pada pengetesan kedua lebih baik, akan
tetapi karena kenaikannya dialami oleh semua siswa, maka tes yang digunakan
dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Kenaikan hasil tes kedua
barangkali disebabkan oleh adanya “pengalaman” yang diperoleh pada waktu
mengerjakan tes pertama. Dalam keadaan seperti ini dikatakan bahwa ada
Carry-over effect atau Practice-effect, yaitu adanya akibat yang dibawa karena
siswa telah mengalami suatu kegiatan..

3) Objektivitas

Dalam pengertian sehari-hari telah dengan cepat diketahui bahwa


objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Lawan dari
objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang masuk

59
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam


melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang memengaruh. Hal ini
terutama terjadi pada sistem skoringnya. Apabila dikaitkan dengan reliabilitas
maka objektivitas menekankan ketetapan (consistency) pada sistem skoring,
sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.

4) Praktikabilitas

Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes


tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya.

Tes yang praktis adalah tes yang:

a) Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan


memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian
yang dianggap mudah oleh siswa.

b) Mudah pemeriksaanya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci


jawaban maupun pedoman skoringnya. Untuk soal bentuk objektif,
pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan oleh siswa dalam
lembar jawaban

c) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat


diberikan/diawali dengan orang lain.

5) Ekonomis

Ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak


membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang
lama.

1. Aplikasi Plickers

Pada penelitian ini peneliti memakai aplikasi plickers untuk membantu guru
menyampaikan stimulus berbentuk tes ke siswa agar siswa lebih cepat mengolah dan

60
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

merespon informasi yang diberikan sehingga materi pelajaran yang berbentuk tes
tersebut dapat dipahami.
Cara untuk mengetahui dan mengukur nilai dari seorang siswa adalah dengan
tes (atau ulangan, atau ujian, you name it). Secara umum, tes terdiri dari 2 jenis, yaitu
multiple choice dan essay. Pada multiple choice para siswa diberikan kesempatan
untuk memilih jawaban yang dianggap benar, biasanya satu dari beberapa pilihan
yang tersedia, sedangkan pada essay kita dituntut untuk bekerja ekstra karena harus
menyusun kata-kata untuk menyampaikan gagasan dan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan.
Dari sisi penilaian, multiple choice lebih mudah untuk diolah karena jawaban
dari para siswa terlihat jelas, apakah itu A, atau B, C, atau D. Jika jawaban yang benar
adalah B, maka siswa yang menjawab A, C, dan D sudah pasti dianggap salah. Berbeda
dengan essay, jawaban dari masing-masing individu biasanya bervariasi dan guru bisa
mencoba memahami pola pikir siswa, bagaimana siswa bisa berpikir hingga sampai
menjawab seperti itu, dan juga terkadang guru bisa menilai kreativitas dari seorang
murid dari jawabannya. Penilaian jawaban dari tes essay pun tidak semudah multiple
choice. Terkadang ada area abu-abu, yang tidak bisa dianggap benar, atau pun tidak
bisa dianggap salah. Oleh karena alasan itu, multiple choice lebih banyak dipilih untuk
tes.
Plickers adalah aplikasi yang bisa digunakan oleh guru untuk menerapkan tes
model multiple choice, tetapi tidak perlu dengan menyediakan komputer untuk
masing-masing siswa. Tidak semua sekolah dilengkapi dengan satu komputer untuk
satu siswa. Dan tidak semua guru bisa membuat program hanya agar bisa
menjalankan sebuah tes.
Alih-alih komputer yang ribet, mahal, dan tidak bisa apa-apa kalau mati listrik,
guru yang sudah memiliki akun Plickers cukup memberikan selembar kertas karton
yang dinamakan Plickers Card kepada setiap siswa, lalu membacakan pertanyaannya
dan meminta para siswa mengangkat Plickers Card tersebut sesuai dengan jawaban
yang dipilihnya dan mengarahkannya ke guru. Plickers Card memiliki empat sisi dan
masing-masing sisinya memiliki label A, B, C, dan D.
a. langkah-langkah aplikasi plickers

61
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Inovasi pembelajaran dengan aplikasi Plickers ada beberapa langkah yang


harus dilakukan oleh guru yaitu :
1) Perancangan, memiliki beberapa tahap antara lain (a) Membuat akun Plickers
(registrasi), (b) Membuat kelas, (c) Memasukkan data-data siswa ke dalam kelas,
(d) Membuat soal /quiz, (e) Mendownload aplikasi Plickers di play store, (f)
Mencetak /print kartu Plicker.
Cara membuat akun plickers pertama kali buka website: www.plickers.com lalu
klik sign up , setelah itu isi data formulir pendaftaran sign up .Setelah selesai
mengisi data pribadi dengan benar. Kemudian di alamat email akan muncul
permintaan konfirmasi pendaftaran. Klik "Please Confirm Your Email lalu ada
keterangan dengan tanda centang "Thank for confirming your email.
Setelah semua data selesai dan ada balasan dari konfirmasi di alamat email.
Kemudian klik Sign In. Buka lagi menu lain yaitu untuk membuat kelas. Klik menu
Classes lalu diklik " Add New Classes". Setelah itu diisi Basis Class Info untuk
membuat nama kelas ,jenjang sekolah dan mata pelajaran. Untuk membedakan tiap
kelas supaya tidak tertukar dengan kelas lain klik "Class Color "

Gambar 1. Layout soal

Semua data sudah diisi klik save, untuk memasukkan nama-nama siswa dengan
cara di ketik secara manual/ untuk memasukkan nama-nama siswa dari data excel
diklik "Add Roster" Lalu klik kanan paste tempel lalu di save . Maka data dari exel bisa
dilihat nama-nama siswa sudah ada, Seperti gambar:
62
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Gambar 2. layout nama siswa

Untuk mengedit diklik tanda centang di nama siswa sebelah kanan akan terlihat
tampilannya seperti :

a. Edit student = Untuk mengedit nama siswa


b. Archive student =Untuk mengarsipkan siswa
c. Delete student = menghapus nama siswa

Untuk mengeprint daftar nama-nama siswa di kelas Plickers maka klik "Print
Roster ".Untuk mencetak kartu Plickers (printing plickers cards ) dipilih " Cards".
Plickers Card ini juga unik untuk masing-masing murid. Tidak ada murid dengan
gambar yang sama. Guru bisa menggunakan smart phone atau tablet yang sudah
di-instal aplikasi Plickers (tersedia baik untuk Android maupun IoS) untuk meng-scan
Plickers Card para murid. Hasil dari jawaban murid-murid tersebut langsung terekam
oleh aplikasi di piranti guru tersebut dan pada akhir tes bisa terlihat nilai dari
masing-masing murid.

63
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Gambar 3. Kartu Plickers

2) Pelaksanaan

a) Guru membagikan masing-masing kartu yang sudah di entrikaan sesuai nama


siswa tersebut.
b) Guru menjelaskan cara menjawab soal-soal yang tampil di layar proyektor
yaitu dengan mengangkat masing-masing card, option jawaban yang dipilih
siswa berada di posisi atas.
c) Guru memindai masing-masing card siswa
64
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

d) Jika semua jawaban siswa sudah terekam, klik reveal answer untuk mengetahui
masing-masing jawaban siswa
e) Begitu seterusnya sampai soal terakhir

3) Pelaporan

Guru merekap hasil jawaban siswa dan menyimpulkan berapa persen siswa
yang benar dan yang salah.

Peneliti merujuk beberapa studi relevan untuk penelitian ini diantaranya skripsi
Iska Rahmanita jurusan Sejarah, Universitas negeri Padang tahun 2017 yang berjudul
“Penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang”. Penulisan penelitian ini
dilatarbelakangi oleh keberagaman guru sejarah dalam penggunaan media
pembelajaran di SMAN 7 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data
dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik
analisis data kualitatif dari Miles dan Hubberman, jumlah informan sebanyak 8 orang.
Lokasi penelitian dilakukan di SMAN 7 Padang. Hasil temuan penelitian
mengungkapkan bahwa guru sejarah di SMAN 7 Padang menggunakan media
pembelajaran sejarah dengan menggunakan media konvensional dan media berbantuan
teknologi, dengan melakukan perencanaan yang baik melalui RPP yang sesuai dengan
tujuan, materi dan metode, tapi ada guru menggunakan media berbantuan teknologi
yaitu, karena tuntutan kompetensi dan mengikuti perkembangan zaman. Faktor guru
yang tidak menggunakan tertutama yang berbantuan teknologi terdiri dari dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
guru sejarah di SMAN 7 Padang ada yang menggunakan media berdasarkan
perencanaan dan ada yang tidak, guru yang tidak menggunakan media berbantuan
teknologi karena beberapa faktor diatas.9

9
Iska Rahmanita. 2017. Penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Universitas Negeri Padang

65
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Skripsi Adam Alfajar jurusan Sejarah Universitas Negeri Padang tahun 2015
yang berjudul Kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran
sejarah berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Junjung Sirih Kabupaten Solok.
Penelitian ini dilatarbelakangi pada pelaksanaan penilaian sikap spiritual dan sikap
sosial, pengetahuan dan keterampilan (KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4) guru kesulitan dalam
melaksanakan penilaian dilihat dari perencanaan, pengembangan instrumen penilaian,
pembuatan indikator penilaian serta pemberian skor penilaian. Tujuan dari penelitian
adalah untuk mengetahui kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil
pembelajaran sejarah kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, studi dokumentasi,
dan wawancara. Data yang dikumpulkan berupa studi dokumen yaitu RPP guru dan
instrumen/alat penilaian serta wawancara dengan guru sejarah di SMAN 1 Junjung
sirih Kab.Solok. Informan penelitian adalah guru mata pelajaran sejarah berjumlah 3
orang dan peserta didik SMAN 1 Junjung sirih Kab.Solok. Hasil penelitian ini adalah
perencanaan penilaian kurikulum 2013 yang terjadi pada mata pelajaran sejarah belum
sepenuhnya sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah diterbitkan, yaitu
melakukan perencanaan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Guru mengalami kesulitan dengan perencanaan dan pelaksanaan penilaian, yaitu pada
penilaian sikap dilaksanakan penilaian observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat dan jurnal. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan mengadakan tes lisan,
tes tertulis dan penugasan, sedangkan penilaian keterampilan dilaksanakan dengan
penilaian portofolio. Guru belum mampu mengembangkan instrumen penilaian,
pembuatan indikator penilaian, serta menentukan rentangan skor penilaian. Kesulitan
yang dihadapi pada pelaksanaan penilaian kurikulum 2013 yang terjadi berdasarkan
pembelajaran sejarah guru belum menunjukkan sebuah penilaian yang objektif, sesuai
dengan proses yang berkelanjutan dan hasil yang akurat, hal ini ditinjau dari RPP dan
instrumen/alat penilaian. Kesulitan yang terjadi tersebut telah didiskusikan dengan
pihak yang terkait dan telah membuahkan rumusan upaya untuk mengatasi kesulitan
penilaian kurikulum 2013 yang terjadi pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1
Junjung Sirih Kabupaten Solok. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran sejarah

66
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Junjung Sirih Kabupaten Solok belum
terlaksana sepenuhnya sebagaimana telah ditetapkan oleh PERMENDIKBUD 104 tahun
2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan
menengah.10
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian pada suatu periode
tertentu.11 Peneliti nantinya berusaha menggambarkan data apa adanya secara jelas
dan sistematis untuk mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi plickers pada mata
pelajaran sejarah Indonesia kelas X.IPS 2 di SMAN 01 IV Nagari Bayang Utara. Objek
dalam penelitian ini adalah inovasi di bidang pengolahan lembar jawaban siswa ke
aplikasi plickers

Pengumpulan data dilaksanakan dengan langsung, turun ke lapangan untuk


mendapatkan sejumlah data yang dibutuhkan berkenan dengan pemanfaatan aplikasi
plikers dalam pembelajaran sejarah Indonesia di SMAN IV Nagari Bayang Utara. Teknik
pengumpulan data terdiri dari:
1. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) adalah pengumpulan data yang dilakukan
peneliti melalui penyaksian dengan cara melihat, mendengar, merasakan
12
kemudian mencatat semua hasil pengamatan tersebut secara objektif.
Observasi yang dilakukan adalah observasi terbuka, artinya penulis melakukan
pengamatan diketahui oleh subjek penelitian. Dengan demikian penulis dapat
mengamati secara bebas dan mendapatkan informasi yang detail karena
diketahui oleh subjek penelitian. Pada langkah ini peneliti melakukan
pengamatan terhadap tiga orang guru dengan melihat proses ulangan harian

10
Adam Afajar. 2015. Kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran berdasarkan kurikulum
2013 di SMAN 1 Junjung sirih Kabupaten Solok. Skripsi. TIdak dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.
11
Iskandar Mukhtar. 2010. Desain pembelajaran berbasis teknologi, informasi dan komunikasi. Jakarta: Gaung
persada
12
W.Gulo. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: Grasindo

67
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

yang dilaksanakan dengan cara manual sehingga nantinya bisa diterapkan


inovasi baru menggunakan aplikasi plickers.
2. Angket dan wawancara
Setelah dilakukan inovasi dalam mengolah lembar jawaban siswa
menggunakan aplikasi plickers maka langkah selanjutnya peneliti akan
menyebarkan angket agar diisi oleh guru mata pelajaran sejarah didukung
dengan wawancara. Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang parpasin
dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
tidak bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara yaitu mengadakan
komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang memberikan informasi
melalui wawancara peneliti kontak langsung dengan informan sehingga dapat
mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Dalam penelitian ini
wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara bersifat terbuka dan
mendalam serta terarah dan semakin memusat (terfokus), dimana wawancara
dilakukan terhadap informan penelitian, yaitu guru sejarah Indonesia SMAN IV
Nagari Bayang Utara .
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi
dan memperkuat hasil penelitian, baik berupa sumber tertulis, gambar, yang
semua itu memberikan informasi bagi proses penelitian. Studi dokumentasi
merupakan pelengkap dari observasi dan wawancara dalam penelitian
13
kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan dokumentasi yaitu berupa photo uji
coba aplikasi plickers di sekolah SMAN IV Nagari Bayang Utara.

Pengumpulan
Display Data
Data

Reduksi Data

13
Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:Alfabeta

68
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Penarikan
Kesimpulan

Bagan 1. Teknik analisis data14

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Temuan penelitian
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu angket guru, pada
penelitian ini angket ditujukan kepada guru mata pelajaran sejarah yaitu Buk Rita
prima dan didukung dengan wawancara langsung dengan guru dan beberapa siswa
kelas X.IPS 2.
Berikut angket yang sudah di isi sesuai pengalaman guru:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan peneliti mengajukan 5 pernyataan pada angket guru
yaitu :

No Pernyataan SS S KD TS STS
1. Guru mudah menyiapkan 1 unit layar proyektor dan

Hp Android, dan komputer PC
2. Guru mudah mencetak card plickers yang akan
digunakan siswa untuk menjawab soal-soal ulangan √
harian
3. Terlebih dahulu guru menyiapkan soal ulangan

harian yang akan di input kedalam aplikasi plickers
4. Guru membuat soal ulangan harian berbentuk pilihan

ganda
5. Guru mudah mengakses internet di sekolah untuk

persiapan tes menggunakan plickers

Pada tahap persiapan, guru mengisi 4 setuju dan satu kadang-kadang. Poin
pertama guru setuju dalam kemudahan menyiapkan 1 unit layar proyektor karena

14
Matthew. B. Miles dan M. Micchael Huberman (1992:20) terjemahan Tjetjep Reohendi Rohidi

69
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

sekolah sudah memberikan fasilitas tersebut untuk guru yang ingin menggunakan
di kelas, dan guru sudah memiliki Hp android dan komputer PC sendiri sehingga
dari hasil wawancara, guru tidak merasa keberatan untuk menyiapkan alat-alat
pendukung aplikasi plickers.
Poin kedua guru mendapatkan kemudahan mencetak card plickers yang akan
digunakan siswa untuk menjawab soal-soal ulangan harian karena sudah ada
langkah-langkah yang jelas pada aplikasi plickers tersebut, card plickers sengaja di
press agar lebih tahan lama dan bisa dipakai berkali-kali untuk siswa yang
berbeda-beda.
Poin ketiga guru setuju karena sebelumnya guru sudah menyiapkan soal-soal
kuis maupun ulangan harian untuk di input ke dalam aplikasi plickers, guru juga
tidak begitu mendapatkan kesulitan dalam menginput soal ke aplikasi hanya
terkendala pada jaringan internet.
Poin keempat soal-soal yang dibuat oleh guru adalah soal pilihan ganda dan
soal true dan false. Berikut merupakan soal-soal kuis yang diberikan pada kelas
X.IPS2 materi mengenai kehidupan manusia pra aksara :
1. Teori yang menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia
sendiri, merupakan teori…
a. Teori persia
b. Teori Yunan
c. Teori Nusantara
d. Teori China
2. Berikut merupakan langkah-langkah manusia purba bercocok tanam, kecuali…
a. Membersihkan hutan, semak-semak kemudian dibakar
b. Tanah tidak bisa ditanami tanaman umbi-umbian
c. Tanah ditanami tanaman seperti ubi jalar, ketela pohon dsb
d. Setelah tanah dianggap kurang subur, tanah akan dibiarkan selama 10-15
tahun
3. Hasil kebudayaan sahuyn adalah…
a. Ling-ling O
b. Kapak perimbas

70
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

c. Kapak genggam
d. Flakes
4. Bangsa pendukung kebudayaan dongson adalah deutro melayu
a. True
b. False
5. Primus interpares adalah sistem pemilihan pemimpin berdasarkan garis
keturunan manusia purba
a. True
b. False
Sedikit berbeda pada poin kelima, guru hanya menjawab kadang-kadang
karena guru mengalami kesulitan mengakses internet disekolah, permasalahan
tersebut muncul dikarenakan sekolah belum memiliki jaringan internet sendiri
yang bisa disebar ke masing-masing kelas, sehingga guru harus menggunakan
koneksi internet pribadi menggunakan modem dan hotspot.
2. Pelaksanaan
a. Validitas
Indikator validitas, peneliti mengajukan 2 pernyataan kepada guru:

No Pernyataan SS S KD TS STS
6. Mempermudah guru melaksanakan tes dengan tepat √
7. Pelaksanaan tes tepat sasaran √

Pada tahap pelaksanaan indokator validitas guru setuju dengan dua


pertanyaan yang diajukan peneliti. Point no.6 guru setuju karena dapat
mempermudah guru melaksanakan tes dengan tepat, mengurangi tingkat
kecurangan oleh siswa, guru bisa melakukan scanning 3-5 card plickers siswa
sekaligus. Point no.7 guru setuju dan berpendapat pelaksanaan tes tepat
sasaran karena langkah-langkah yang dapat dipahami dengan mudah dan
tingkat kecurangan yang kecil sehingga tes berbasis aplikasi plickers ini dapat
diaplikasikan didalam kelas.
b. Reliabilitas

71
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

No Pernyataan SS S KD TS STS
8. Hasil jawaban siswa sangat akurat √
9. Hasil jawaban siswa dapat dipercaya √

Pada indikator reliabilitas, guru setuju dengan dua pertanyaan ang


diajukan peneliti. Point no.8 dan no.9 hasil jawaban siswa sangat akurat dan
dapat dipercaya karena hasil jawaban siswa tersebut bisa langsung tampil di
layar proyektor setelah guru melakukan scanning card siswa masing-masing,
setelah di scan dan jawaban sudah terinput siswa tidak bisa lagi mengganti
jawabannya.
c. Objektivitas

No Pernyataan SS S KD TS STS
10. Hasil jawaban siswa langsung tampil di layar √
proyektor
11. Guru mudah menskor hasil jawaban siswa √
12. Lingkungan tidak bisa mempengaruhi hasil jawaban √
siswa

13. Hasil penilaian konkrit, guru tidak bisa √


menambahkan opini sendiri

Pada indikator objektivitas, guru setuju dengan 4 pertanyaan yang


diajukan peneliti, point no.10 guru setuju karena hasil jawaban siswa memang
langsung tampil di layar proyektor, setelah dilakukan scanning ke semua card
siswa jawabannya sudah terkunci dan bisa ditampilkan di layar proyektor,
dengan demikian guru mudah menskor hasil jawaban siswa seperti pertanyaan
pada point no.11, dan guru juga tidak bisa menambah atau mengurangi hasil
jawaban siswa sesuai keinginan guru seperti pertanyaan Point no.12 dan point
no.13.
d. Praktikabilitas

No Pernyataan SS S KD TS STS
72
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

14. Guru sudah biasa melaksanakan tes menggunakan √


aplikasi plickers
15. Guru sering melakukan inovasi baru untuk √
melakukan tes
16. Hasil yang langsung keluar memudahkan guru √
memeriksa hasil jawaban siswa
17. Guru tidak lagi harus memeriksa hasil lembar √
jawaban siswa satu persatu
18. Langkah-langkah yang praktis memudahkan guru
mengaplikasikan di dalam kelas √
19. Kuis menjadi lebih menyenangkan menggunakan
aplikasi plickers √

Pada indikator praktikabilitas peneliti mengajukan 6 pertanyaan, 2 dengan


jawaban sangat setuju dan 4 jawaban setuju. Point no.14 guru sudah biasa
melaksanakan aplikasi berbasis aplikasi plickers di sekolah sehingga guru tidak
terlalu mengalami kendala-kendala yang berarti saat persiapan maupun
pelaksanaan.
Aplikasi plickers ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan guru
disekolah untuk mengganti metode latihan yang konvensional seperti
pertanyaan pada point no.15. salah satu kemudahan yang didapatkan guru
dalam melakukan tes berbasis aplikasi plickers ini hasil jawaban siswa yang
langsung keluar sehingga mempermudah guru memberikan skor pada
masing-masing siswa dan langkah-langkah yang begitu praktis dan mudah
dipahami sehingga menjadi lebih menyenangkan (point no 16,17, 18 dan 19).
Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan
salah satu siswa kelas X.IPS 2 Sovia Oktaviana, ia mengatakan bahwa
melaksanakan tes menggunakan aplikasi plickers terasa tidak begitu
menegangkan karena mereka tidak merasa tertekan dan diawasi mereka cukup
percaya diri menjawab pertanyaan yang tampil di layar proyektor tanpa harus
melihat ke teman.

73
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

e. Ekonomis

20 Menggunakan aplikasi plickers lebih menghemat √


. biaya
21. Guru tidak perlu memperbanyak lembaran kerja √
siswa
22 Guru hanya perlu mencetak card plickers dan bisa √
. digunakan berkali-kali
23 Card plickers bisa digunakan oleh siswa yang √
. berbeda
24 Guru dapat menghemat kertas √
.
25. Pada pelaksanaan guru mudah mengakses layanan √
internet sekolah agar tes menggunakan aplikasi
plickers terlaksana dengan baik

Pada Indikator ekonomis, peneliti mengajukan 6 pertanyaan, 1 pertanyaan


dijawab kadang-kadang 5 pertanyaan dijawab sangat setuju karena guru
menganggap aplikasi ini sangat ekonomis dan dapat menekan biaya
operasional (Point no.20). salah satunya guru tidak lagi repot memperbanyak
soal dan lembaran kerja siswa karena guru hanya perlu mencetak card plickers
dan itupun bisa digunakan berkali-kali oleh siswa yang berbeda, tinggal
menginput nama-nama dan kelas siswa di aplikasi plickers, agar card plickers
tahan lama guru melaminating card siswa tersebut agar tidak mudah rusak dan
sobek (Point no.21, 22, 23 dan 24).
Hal yang paling terpenting terlaksananya tes menggunakan aplikasi
plickers adalah jaringan internet, karena selama tes atau ulangan harian
berlangsung komputer PC tetap harus terkoneksi dengan jaringan internet agar
jawaban siswa dapat terbaca dan di input ke aplikasi. Sayangnya sekolah
belum mempunyai jaringan internet pribadi yang bisa diakses ke seluruh
lingkungan sekolah jadi guru mensiasati dengan menggunakan modem maupun
hotspot dari hp android guru itu sendiri (Point no.25).
74
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan yang peneliti temukan di lapangan, guru sudah bisa
memanfaatkan aplikasi plickers pada ulangan harian dengan baik dan benar, guru
mampu melaksanakn tes menggunakan aplikasi plickers dan mengerti langkah-langkah
pelaksanaannya. Hal ini dilihat dari angket yang diisi oleh guru, 10 dijawab sangat
setuju, 14 setuju dan hanya satu pertanyaan yang dijawab kadang-kadang. Penelitian
ini juga didukung dengan wawancara bersama guru dan beberapa siswa kelas X.IPS 2.
Terdapat beberapa tahap dalam pemanfaatan aplikasi plickers dalam tes maupun
ulangan harian yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan diantaranya (1)
Mudah menyiapkan Hardware (1 unit Hp Android, Komputer PC dan Layar proyektor).
(2) Guru menyiapkan soal ulangan harian dan menginput ke aplikasi plickers. (3) Guru
mudah mengakses koneksi internet di sekolah dan tahap pelaksanaan meliputi
beberapa indikator mengacu pada ciri-ciri tes yang baik menurut Suharsimi Arikunto
diantaranya (1) Validitas, (2) Reliabilitas, (3) Objektivitas, (4) praktikabilitas dan, (5)
ekonomis.
Indikator-indikator yang ingin dicapai peneliti sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu melihat bagaimana pemanfaatan aplikasi plickers ini pada ulangan harian sejarah
di SMAN 01 IV Nagari Bayang utara sudah terpenuhi. Guru tidak begitu mendapatkan
kendala yang berarti pada tahap persiapan maupun tahap pelaksanaan ulangan harian
menggunakan aplikasi plickers.
Guru mata pelajaran sejarah SMAN 01 IV Nagari Bayang Utara yaitu Buk Rita
prima sudah terbiasa menggunakan aplikasi plickers untuk melaksanakan ulangan
harian karena langkah-langkahnya yang mudah dipahami dan praktis dalam
pelaksanaannya, disamping itu siswa juga begitu antusias jika ulangan harian
dilaksanakan menggunakan aplikasi plickers karena tidak menciptakan suasana yang
menegangkan yang mengakibatkan siswa tertekan ketika menghadapi ulangan harian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 01 IV nagari bayang
utara dapat ditarik kesimpulan bahwa guru sudah memanfaatkan aplikasi plickers
untuk ulangan harian maupun kuis pada mata pelajaran sejarah dengan baik dan benar.

75
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Guru tidak begitu mengalami kendala dalam melaksanakan langkah-langkah aplikasi


plickers mulai dari persiapan dan pelaksanaan.
Peneliti membagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan.
Pada tahap persiapan, dimulai dari pembuatan akun, mencetak card plickers serta
menginput nama siswa dan soal-soal ke aplikasi plickers semuanya dilakukan dengan
baik oleh guru, hanya saja keterbatasan koneksi internet yag dapat sedikit
menghambat penginputan soal-soal ke aplikasi plickers.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dapat diajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Kepada guru agar dapat terus melaksanakan ulangan harian menggunakan aplikasi
plickers karena dapat membantu guru dalam menskor nilai siswa dengan cepat dan
benar.
2. Kepada siswa disarankan agar dapat mendengarkan instruksi guru dengan benar
agar jawaban yang dipilih oleh siswa dapat terekam dengan baik sehingga tidak
terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Adam Afajar. 2015. Kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 di SMAN 1 Junjung sirih Kabupaten Solok. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.

Hermon, D dan Y. Dalim. 2005. Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan
Kreatifitas Belajar. Jurnal Pembelajaran. 28 (3) 266-276

Iska Rahmanita. 2017. Penggunaan media pembelajaran sejarah di SMAN 7 Padang.


Skripsi. Tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Padang

Iskandar Mukhtar. 2010. Desain pembelajaran berbasis teknologi, informasi dan


komunikasi. Jakarta: Gaung persada
Hermon, D dan Y. Dalim. 2006. Penerapan Kuliah Lapangan untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mahasiswa. Forum Pendidikan 28 (3) 156-161

Matthew. B. Miles dan M. Micchael Huberman (1992:20) terjemahan Tjetjep Reohendi


76
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 4: mei 2019 (Halaman: 54 - 77)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Suharsimi Arikunto. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:Alfabeta

Rohidi

Hermon, D. 2015. Arahan Kebijakan Keberlanjutan Pendidikan 10 Tahun Pasca Bencana


Tsunami di Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Seminar Nasional Geografi. Master
Program of Geography Education, Universitas Negeri Padang, 2015

Sumarna Surapranata. 2007. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum


2004.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunarti & Selly Rahmawati. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Membantu Guru
DanCalonGuru Mengetahui Langkah-Langkah PenilaianPembelajaran.Yogyakarta:
Andi OFFSET.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
W.Gulo. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: Grasindo

77

You might also like