Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Hadi, Jurnal Bina Bangsa Ekonomika Vol 12 No 2 Bulan Agustus Tahun 2019
Jurnal Hadi, Jurnal Bina Bangsa Ekonomika Vol 12 No 2 Bulan Agustus Tahun 2019
Hadi Kurniawanto
Universitas Bina Bangsa Banten
Email : hadi.kurniawanto@binabangsa.ac.id
ABSTRACT
The HR Management Process at the TC Jakarta School consists of (1) HR Planning,
(2) selection, (3) training and development, and (4) performance assessment. The HR
Management process greatly influences the teaching and learning process given from the
instructor to the students. This study aims to analyze the HR management process at the TC
Jakarta School. This study used a descriptive design with a qualitative approach through an
in-depth interview technique. The informants in this study amounted to five people, namely
Academic Director, Principal, Principal, HRD Manager, and HRD Staff.
Data were analyzed using thematic analysis. The results of this study indicate that the
HR management process at TC Jakarta School carries out planning for educators if there is a
shortage of educators every new school year. In stage (1) planning is more focused on
educators because it plays an important role in the teaching and learning process. Stage (2)
selection through three stages of selection, namely administration selection, psychological test
and medical check-up (MCU), ability test based on their respective fields and micro teaching.
In stage (3) training and development of teaching staff prepared by the school. In stage (4) the
assessment results of the teaching staff's performance are documented and discussed in the
performance evaluation meeting and in the performance appraisal process using the DP3
instrument, the last stage is often a problem for HR management, especially expatriate teachers
with frequent in and out trends.
ABSTRAK
Proses Manajemen SDM di Sekolah TC Jakarta terdiri dari (1) Perencanaan SDM, (2)
seleksi, (3) pelatihan dan pengembangan, serta (4) penilaian kinerja. Proses Manajemen SDM
sangat memengaruhi proses belajar mengajar yang diberikan dari pengajar kepada murid.
Penelitian ini bertujuan menganalisis proses manajemen SDM di Sekolah TC Jakarta.
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik
indepth interview. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang, yaitu Direktur
Akademik, Principal, Kepala Sekolah, Manajer HRD, dan Staf HRD.
Data dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa proses manajemen SDM di Sekolah TC Jakarta melakukan perencanaan tenaga pendidik
apabila terjadi kekurangan tenaga pendidik setiap tahun ajaran baru. Pada tahap (1)
perencanaan lebih fokus pada tenaga pendidik karena sangat berperan penting dalam proses
belajar mengajar. Tahap (2) seleksi melalui tiga tahap seleksi, yakni seleksi administrasi, tes
psikologi dan tes kesehatan / medical check up (MCU), tes kemampuan berdasarkan bidang
masing-masing serta micro teaching. Dalam tahap (3) pelatihan dan pengembangan tenaga
pendidik yang disiapkan oleh pihak sekolah. Pada tahap (4) penilaian (asessment) hasil kinerja
40
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
tenaga pendidik didokumentasikan dan dibahas dalam pertemuan evaluasi kinerja dan dalam
proses penilaian kinerja menggunakan instrumen DP3, tahap terakhir sering menjadi masalah
bagi manajemen SDM khususnya guru ekspatriat dengan tren sering keluar masuk.
41
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
42
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
jabatan tersebut dan Job specification bertanggung jawab; loyal dan berdedikasi
harus diuraikan secara terinci dan jelas. tinggi; mudah dikembangkan dimasa akan
• Penentuan sumber-sumber perekrutan, datang; bekerja secara mandiri; karyawan
bisa bersumber dari internal (SDM berasal yang mempunyai budaya dan perilaku
dari dalam perusahaan) dan eksternal malu; mengurangi tingkat absensi dan turn
(SDM berasal dari luar perusahaan) over karyawan.
perusahaan. Metode-metode perekrutan di • Langkah-langkah dalam pelaksanaan
bagi menjadi dua, yaitu: (a) Metode seleksi meliputi beberapa kegiatan, yaitu
Tertutup, yaitu dimana perekrutan itu seleksi surat-surat lamaran; pengisian
hanya diinformasikan kepada para blanko lamaran; daftar riwayat hidup;
karyawan atau orang-orang tertentu saja. pemeriksaan referensi; wawancara
(b) Metode Terbuka, dimana perekrutan pendahuluan; test penerimaan, meliputi
itu diinformasikan secara luas dengan Physical Test (Medical Test), Academic
memasang iklan pada media massa baik Test (Knowledge Test ), dan phsycological
cetak maupun elektronik, agar tersebar test; tes psikologi, jenis-jenisnya antara
luas ke masyarakat. lain : tes kecerdasan, kepribadian, bakat,
• Metode penarikan adalah: pengiklanan di minat, prestasi dll; tes kesehatan;
surat kabar dan jurnal professional, leasing wawancara akhir atasan langsung
(penggunaan tenaga honorer) / agen tenaga (manajer/penyelia) dan kemudian
kerja, berita lisan yang tersebar, penarikan memutuskan diterima atau ditolak.
melalui kunjungan ke lembaga-lembaga
pendidikan, kantor-kantor penempatan C. Pelatihan dan Pengembangan
tenaga kerja, serikat buruh dan • Pelatihan merupakan proses membantu
penggunaan komputer. para tenaga kerja untuk memperoleh
• Kendala-kendala perekrutan, antara lain: efektivitas dalam pekerjaan mereka yang
(a) Kebijaksanaan-kebijaksanaan sekarang atau yang akan datang melalui
organisasi, (b) Persyaratan-persyaratan pengembangan kebisaan tentang pikiran,
jabatan, (c) Metode pelaksanaan tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan
perekrutan, (d) Kondisi pasar tenaga kerja, sikap yang layak. Proses pengembangan
(e) Soliditas perusahaan dan (f) Kondisi- terdiri atas tindakan memutuskan
kondisi lingkungan eksternal. kompetensi, ketrampilan atau pengetahuan
• Seleksi adalah proses dimana organisasi yang perlu dikembangkan, dan bagaimana
memutuskan apakah akan menawarkan mencapainya.
pekerjaan atau tidak dan calon • Pelatihan dan pengembangan, keduanya
memutuskan apakah akan menerima bertujuan untuk meningkatkan
tawaran atau tidak. Seleksi adalah usaha kemampuan karyawan dalam memberikan
pertama yang harus dilakukan perusahaan kontribusi pada efektivitas organisasi.
agar karyawannya qualified. Pelaksanaan Pelatihan didesain untuk meningkatkan
seleksi penerimaan karyawan baru bagi keterampilan dalam pekerjaan yang
setiap perusahaan. Dengan pelaksanaan sekarang; program pengembangan
seleksi yang baik, karyawan yang diterima didesain untuk menyiapkan karyawan
akan lebih qualified sehingga pembinaan, sebelum dipromosikan.
pengembangan, dan pengaturan karyawan • Tujuan pelatihan di tempat kerja, baik
menjadi lebih mudah. karyawan baru ataupun karyawan lama,
• Tujuan seleksi penerimaan karyawan adalah untuk memastikan adanya
adalah sebagai berikut : karyawan yang kesesuaian antara persyaratan yang
qualified dan potensial; jujur dan dituntut oleh suatu pekerjaan dengan
berdisiplin; cakap dengan penempatan ketrampilan serta kompetensi karyawan.
yang tepat; terampil dan bersemangat • Secara garis besar, program
dalam bekerja; memenuhi syarat Undang- pengembangan tenaga kerja dapat dibagi
Undang Perburuhan; dapat bekerja sama; menjadi dua bagian, yaitu on the job dan
dinamis dan kreatif; inovatif dan off the job. Metode on the job bisa berupa
43
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
44
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
45
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
SMA (UN), (2) Ijazah dari Lembaga memiliki potensi kecerdasan unggul, yang
Pendidikan Internasional. ditunjukkan oleh kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual, dan berbakat luar
Manajemen Sekolah Berkurikulum biasa. Sekolah berkurikulum internasional
Internasional memiliki instrumental inputs ideal
Berdasarkan karakteristik sekolah di diantaranya berupa (1) Kurikulum, (2)
atas, apabila dikaji dari sisi sistem manajemen Guru, dan (3) Sarana dan prasarana
sekolah, maka perbedaan karakteristik itu
mencakup komponen-komponen berikut. Standar akreditasi Sekolah menggunakan
1. Output/lulusan memiliki kemampuan kurikulum internasional menggunakan Standar
bertaraf nasional plus internasional Akreditasi Sekolah yang disusun oleh Badan
sekaligus, yang ditunjukkan oleh Akreditasi Sekolah Nasional plus standar
penguasaan SNP Indonesia dan internasional yang dimiliki oleh mitra kerja
penguasaan kemampuan-kemampuan Sekolah berkurikulum internasional dari luar
kunci yang diperlukan dalam era global. negeri (negara maju). Standar internasional
SNP ini merupakan standar minimal yang yang dimaksud misalnya IB, Cambridge, ISO,
harus diikuti oleh semua satuan IMO, TOEFL dan IELTS.
pendidikan yang berakar Indonesia.
2. Proses penyelenggaraan Sekolah mampu
mengakrabkan, menghayatkan dan
menerapkan nilai-nilai (religi, ekonomi, Manajemen Sdm Sekolah Dan Sekolah Tc
seni, solidaritas dan teknologi mutakhir Manajemen SDM Sekolah
dan canggih), norma-norma untuk SDM sekolah meliputi siswa, guru, kepala
mengkonkretisasikan nilai-nilai tersebut, sekolah dan tenaga pendukung. Sekolah
standar-standar, dan etika global yang berkurikulum internasional mensyaratkan calon
menuntut kemampuan bekerjasama lintas siswa baru harus memiliki kompetensi dan
budaya dan bangsa. Sekolah harus kecerdasan tinggi. Hal ini didasari oleh tuntutan
mengembangkan proses belajar mengajar kurikulum internasional, yang mengharuskan
yang: (1) mendorong keingintahuan (a peserta didik mampu berkompetisi secara
sense of curiosity and wonder), (2) global. Oleh karena itu dalam perekrutan siswa
keterbukaan pada kemungkinan- hal ini harus dijadikan pertimbangan.
kemungkinan baru, (3) prioritas pada Beberapa tugas utama sekolah
fasilitasi kemerdekaan dan kreativitas berkurikulum internasional antara lain sebagai
dalam mencari jawaban atau pengetahuan berikut: (a) mengembangkan kurikulum,
baru (meskipun jawaban itu salah atau silabus dan RPP berkurikulum internasional,
pengetahuan baru dimaksud belum dapat (b) melaksanakan PBM berstandar
digunakan), dan (4) pendekatan yang internasional dengan demikian guru harus
diwarnai oleh eksperimentasi untuk memiliki kemampuan berbahasa inggris, (c)
menemukan kemungkinan-kemungkinan menerapkan berbagai metode pembelajaran
baru. sesuai dengan tuntutan kurikulum
3. Input adalah segala hal yang diperlukan internasional, (d) mampu menggunakan
untuk berlangsungnya proses dan harus perangkat ICT untuk proses pembelajaran atau
memiliki tingkat kesiapan yang memadai. untuk pengembangan profesinya, (e)
Input penyelenggaraan sekolah menerapkan berbagai metode penilaian atau
berkurikulum internasional yang ideal evaluasi dalam pembelajaran, (f)
untuk menyelenggarakan proses mengembangkan berbagai media pembelajaran
pendidikan yang bertaraf internasional sesuai dengan tuntutan kurikulum
meliputi siswa baru (intake) yang diseleksi internasional, (g) dan sebagainya.
secara ketat dan masukan instrumental Untuk merealisasikan ketercapaian
yaitu kurikulum, pendidik, kepala sekolah, sekolah sebagai sekolah berkurikulum
tenaga pendukung, sarana dan prasarana, internasional dalam hal pengembangan guru-
dana dan lingkungan sekolah. Siswa baru gurunya, maka beberapa upaya yang dapat
sekolah berkurikulum internasional harus dilakukan oleh sekolah secara bertahap dan
46
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
47
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
berjalan dengan baik. Untuk (1) Perencanaan setiap tahunnya, pelatihan kesehatan dan
SDM madrasah tidak memiliki hak penuh untuk keselamatan keja dilakukan setiap tahun dan
melakukan perencanaan SDM sehingga pelatihan pelayanan prima dilakukan setiap
perencanaan SDM tidak efektif. Lalu (2) tahun. Setelah dilakukan pelatihan dan
Rekrutmen guru dan pegawai yang kompeten pengembangan pihak rumah sakit memberikan
disosialisasikan melalui media masa. Proses evaluasi terhadap pengetahuan yang diperoleh
seleksi guru dan pegawai dilakukan dengan dari pelatihan tersebut. Proses penilaian kinerja
sangat ketat untuk mendapatkan SDM yang karyawan yang dilakukan dengan
kompeten. Guru / pegawai dan ditempatkan menggunakan instrumen DP3 yang diadopsi
sesuai dengan kompetensi. Dengan demikian dari peraturan pemerintah khususnya dalam hal
seleksi dan penempatan SDM sudah efektif. kepegawaian, kendala dalam penilaian kinerja
Kemudian (3) Pelatihan dan pengembangan melalui DP3 bersifat subjektif dan variabel
SDM sudah efektif karena telah terprogram dan yang dinilai dapat dikatakan masih sulit diukur
terlaksana secara rutin dan berkesinambungan dan dari hasil penilaian tersebut pihak rumah
sehingga motivasi dan kinerja guru / pegawai sakit dibandingkan dengan standar penilaian
meningkat dan berhasil mengolah input yang kinerja yang dimiliki oleh pihak rumah sakit.
tidak baik menjadi output yang baik. Terakhir Sedangkan menurut hasil penelitian
(4) Penilaian kinerja guru yang dilakukan Sumarno (2017), secara umum peningkatan
dengan mengecek administrasi guru dan kompetensi SDM Sekolah Dasar Unggulan di
supervisi kelas tidak efektif karena dalam SD Muhammadiyah Program Khusus Nogosari
pelaksanaannya beberapa guru belum terbiasa Kabupaten Boyolali, meliputi: pembinaan dan
menyusun perangkat mengajar dan supervisi pengembangan tenaga pendidik, menganalisa
masih menjadi “momok” bagi mayoritas guru. kebutuhan sekolah terhadap tenaga pendidik,
Kesimpulan menurut Enambe, dkk perencanaan, rekruitmen, seleksi, penempatan
(2015), menjelaskan bahwa sistem pengadaan dan orientasi, pembinaan dan pelatihan, mutasi,
pegawai baru pada Dinas Kesehatan Kabupaten pemberhentian, dan kompensasi. Pengendalian
Tolikara dilaksanakan dengan cukup sesuai sumber daya manusia Sekolah Dasar Unggulan
alokasi dan jumlah yang dibutuhkan namun di SD Muhammadiyah Program Khusus
masih kurang optimal dalam proses seleksi Nogosari Kabupaten Boyolali. digolongkan
penerimaan pegawai baru. Pengembangan sebagai organisasional atau operasional.
Sumber Daya Manusia (SDM) dilaksanakan Rahmawati (2012), Usaha-usaha yang
melalui pendidikan dan pelatihan yang dibiayai dilakukan kepala madrasah beserta ketua
langsung oleh pemerintah daerah Kabupaten yayasan ranting Muhammadiyah dalam
Tolikara berjalan dengan baik namun kurang manajemen sumber daya manusia (SDM)
memadai fasilitas pendukung di tempat dalam rangka peningkatan kualitas sekolah MI
pendidikan dan pelatihan. Penempatan pegawai Muhammadiyah PK Kartasura melalui antara
baru yang telah diterima selanjunya lain :
ditempatkan di beberapa unit kerja sesuai 1. Manajemen SDM diakui sangat penting
dengan latar belakang bidang ilmu yang oleh kepala sekolah MI Muhammadiyah
diperolehnya tetapi sering tidak sesuai dalam PK Kartasura dalam Peningkatkan kualitas
penempatannya. sekolah. Adapun proses manajemen
Purnamasari dan Kapalawi (2013), sumber daya manusia di MI
proses manajemen sumber daya manusia Muhammadiyah PK Kartasura adalah: (1).
dibidang SDM RS Stella Maris Makassar daya Melakukan perencanaan sumber daya
manusia menggunakan metode perhitungan manusia yang baik, (2). Penarikan sumber
beban kerja yang dilaksanakan setiap tahunnya daya manusia (Rekrutment) terhadap
sehingga dalam perencanaan SDM tidak pernah pelamar yang lulus syarat, (3). Seleksi dan
terjadi kesenjangan dalam pemilihan tenaga. penempatan sesuai dengan profesinya dan
Proses seleksi yang dilakukan RS Stella Maris hasil dengan tes, (4). Mengadakan
menggunakan seleksi administratif (seleksi pelatihan dan pengembangan guna
berkas lamaran), tes psikologi, tes kemampuan peningkatan kemampuan guru dan tenaga
berdasarkan bidang masing-masing. Proses kependidikan, (5). Di adakanya penilaian
pemberian pelatihan internal yang dilakukan prestasi kerja guru dan tenaga
48
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
49
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
50
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
ditempatkan sesuai dengan kualifikasi dan dan tersembunyi dalam diri seseorang.
kompetensi yang mereka miliki. Karakteristik kompetensi SDM berupa
pengetahuan dan keterampilan merupakan
(3) Tahap Pelatihan dan Pengembangan kompetensi mendasar yang harus dimiliki SDM
Sistem pelatihan dan pengembangan untuk menuju ke arah kompetensi yang lebih
SDM yang dilakukan oleh pihak Sekolah TC dalam dan tersembunyi. Artinya para karyawan
Jakarta, yaitu setiap tahunnya dilakukan tidak akan mempunyai konsep diri, motif dan
pelatihan yang sesuai dengan renstra sekolah sifat/ciri bawaan untuk menjadi SDM yang
untuk meningkatkan pengetahuan dan berkualitas, jika tidak mempunyai pengetahuan
keterampilan tenaga untuk meningkatkan mutu dan keterampilan yang baik (Hafidzurrachman,
belajar mengajar di sekolah. 2009).
Apabila calon tenaga pendidik telah Pelatihan dan pengembangan SDM
dinyatakan lolos pada ketiga tahap seleksi yang dilakukan oleh Sekolah TC Jakarta waktu
tersebut maka pihak sekolah melakukan pemberiannya, yaitu setiap tahun diadakan
training kepada calon tenaga pendidik dengan pelatihan yang bertujuan meningkatkan
perkenalan budaya organisasi seperti visi dan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam
misi yayasan. Selama training, tenaga pendidik meningkatkan mutu pelayanan yang baik.
betul-betul dinilai kemampuan dan Dalam melakukan pelatihan dan
keterampilannya secara seksama yang pengembangan SDM yang terlibat dalam
dilakukan oleh kepala sekolah dan principal. pelaksanaan kegiatan, yaitu direktur, wakil
Setelah melalui training tersebut dan direktur, administrasi/keuangan, diklat, kepala
menghasilkan nilai kinerja yang telah bagian pelatihan yang dilakukan yakni
memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pelatihan orientasi staf baru yang dilakukan
pihak sekolah, maka calon tenaga pendidik setiap tahunnya, pelatihan pelayanan prima,
tersebut diangkat sebagai tenaga tetap. pelatihan manajemen kepala ruangan dua bulan
Sumber daya manusia yang ada di sekali.
dalam suatu organisasi perlu pengembangan Dari training yang telah
sampai pada taraf tertentu sesuai dengan diselenggarakan dapat diketahui bahwa sekolah
perkembangan organisasi. Apabila organisasi telah melakukan berbagai langkah untuk
ingin berkembang maka harus diikuti oleh memaksimalkan penyelenggaraan training dan
pengembangan sumber daya manusia. pengembangan yakni dengan mengidentifikasi
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat kebutuhan, menentukan sasaran dan
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan menetapkan isi progam. Dalam hal ini,
yang berkesinambungan. Pendidikan dan identifikasi kebutuhan yang telah dilakukan
pelatihan merupakan upaya untuk ialah dengan memanfaatkan penilaian kinerja
pengembangaan SDM, terutama untuk guru dan staf serta meminta masukan langsung
pengembangan kemampuan intelektual dan dari para guru. Berbagai training dan
kepribadian. Pendidikan pada umumnya pengembangan yang diselenggarakan secara
berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga terprogram dan terorganisir oleh sekolah serta
yang digunakan oleh suatu organisasi, banyaknya training yang diselenggarakan oleh
sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan pihak luar sekolah yang diikuti oleh para guru
peningkatan kemampuan atau keterampilan dan staf menunjukkan bahwa Sekolah TC
pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan Jakarta sangat aktif dalam upaya
atau tugas tertentu (Notoadmodjo, 1992). mengembangkan para guru dan stafnya untuk
Karakteristik kompetensi pengetahuan senantiasa berbenah diri, mengaktualisasikan
dan keterampilan relatif lebih mudah untuk diri dan meningkatkan kualitas diri.
dikembangkan melalui pelatihan dengan cara Nampaknya usaha ini tidak sia-sia karena
yang paling efektif untuk menjamin terbukti training dan pengembangan tersebut
kemampuan staf. Kompetensi pengetahuan dan dapat meningkatkan motivasi serta
keterampilan mempunyai kecenderungan lebih memperbaiki kinerja guru dan staf sekolah .
tampak (visible) dan lebih mudah untuk dapat Dengan meningkatnya kompetensi guru maka
ditingkatkan dibandingkan karakteristik berdampak pada keberhasilan para guru
kompetensi lainnya yang berada lebih dalam mengolah input yang tidak baik menjadi output
51
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
yang baik. Dengan demikian fungsi training sehingga tujuan sistem kompensasi dapat
dan pengembangan di Sekolah TC Jakarta telah tercapai dan kompensasi SDM di Sekolah TC
berjalan dengan efektif. Jakarta sudah efektif.
52
JBBE, Vol. 12, No. 02, Agustus, 2019 ISSN: 2087-040X
3. Pelatihan dan pengembangan SDM sudah Mondy, R. Wayne, Noe Robert M., 2011.
efektif karena telah terprogram dan Human Resource Management, Tenth
terlaksana secara rutin dan Edition, Jilid I, Penterjemah Bayu
berkesinambungan sehingga motivasi dan Airlangga, M.M., Penerbit Erlangga,
kinerja guru / staf meningkat dan berhasil Jakarta.
mengolah input yang tidak baik menjadi Purnamasari, Indah dan Irwandy Kapalawi.
output yang baik. 2013. Analisis Proses Manajemen
4. Penilaian kinerja guru yang dilakukan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit
dengan mengecek administrasi guru dan Stella Maris Makassar. Jurnal MKMI,
supervisi kelas tidak efektif karena dalam Juni 2013, hal 120-124
pelaksanaannya beberapa guru belum Rahmawati, Ika Dewi. 2012. Skripsi
terbiasa menyusun perangkat mengajar Manajemen Sumber Daya Manusia
dan supervisi masih menjadi “momok” (SDM) Dalam Peningkatan Kualitas
bagi mayoritas guru. Kompensasi yang Sekolah (Studi Empirik Madrasah
diberikan sudah efektif karena sesuai Ibtidayah (MI) Muhammadiyah
dengan status guru atau staf baik dalam Program Khusus Kartasura Tahun
bentuk materi dan non materi sehingga Pelajaran 2011/2012). Fakultas Agama
tujuan kompensasi untuk menghargai Islam Universitas Muhammadiyah
prestasi kerja dapat tercapai. Surakarta.
Raymond A. Noe JRH, Barry Gerhart, Patrick
DAFTAR PUSTAKA M. Wrigh. 2006. Manejemen Sumber
DeCenzo, D.A., dan Robbins, S.P. 1999. Daya Manusia. Edisi Pertama.
Human Resource Management. 6th Yogyakarta: Graha Ilmu.
edition. New York: John Wileydan Sons Sholihah, Hidayatus. 2018. Implementasi
Inc. Manajemen Sumber Daya Manusia Di
Depdiknas. 2004. Undang-Undang nomor 20 MAN Yogyakarta III. Al-fikri, Jurnal
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Studi dan Penelitian Pendidikan Islam
Nasional. Jakarta. Volume 1 Nomor 1 Februari 2018.
Depdiknas. 2006. Laporan Supervisi Klinis Soepojo P, Koentjoro T, Utarini A. 2002.
Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Benchmarking Sistem Akreditasi Sekolah
Inggris. Direktorat Pembinaan SMP. di Indonesia dan Australia
Jakarta. (Benchmarking of Hospital
Enambe, Ellius., A. J. M Rattu, dan Ch. R. Accreditation System in Indonesia and
Tilaar, 2015. Analisis Sistem Australia). Jurnal Manajemen Pelayanan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
pada Kantor Dinas Kesehatan Subanegara S. 2005. Pengaruh Gaya
Kabupaten Tolikara Provinsi Papua. Kepemimpinan dan Kemampuan
Jurnal JIKMU, Vol. 5, No. 2b April Berkomunikasi Kepala Bidang Terhadap
2015. Kinerja Staf di Sekolah Daerah Sumatra
Flippo, Edwin B. 2013. Personel Management Utaraan [Tesis]. Medan: Universitas
(Manajemen Personalia). Edisi. VII. Sumatra Utara.
Jilid II. Terjemahan Alponso S. Jakarta : Sumarno. 2017. Tesis Manajemen Sumber
Erlangga. Daya Manusia Sekolah Dasar Unggulan
Hafizurrachman. 2009. Sumber Daya Manusia di Daerah Pedesaan Kabupaten Boyolali
Sekolah di Q-Hospital. Journal of the (Studi Kasus di SD Muhammadiyah
Indonesian Medical Association. Program Khusus Nogosari). Program
Harbison, Frederick H. 1973. Human Studi Administrasi Pendidikan Program
Resources as The Wealth of Nations. Pascasarjana Universitas
New York: Oxford University Press Muhammadiyah Surakarta.
53