Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

138.

JP3 Vol 3 No 2, September 2013

PENGARUH PENGGUNAAN LKS, CARTA BANNER DAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN IPA ELEKTROMAGNTIK PADA KELAS VIII SMP

Oleh :
SUGIANTORO
Kepala SMPN Satu Atap Sumberwringin – Sukowono Jember

Abstract. The researchers conducted a study factors affecting the how big the
improvement of the student achievement Sumberwringin Junior High School
eighth grade and Sumberkalong Jember, after a given worksheet Carta Barner
and motivation. Describe and prove whether there is any difference
significant learning outcomes of students who have high motivation who
have low motivation in learning science subjects of Physics.; Describe and
prove whether or not there is a significant interaction between media use
worksheets, Carta media banners and students' motivation towards learning
outcomes learning science subjects Physics. Based on these t test results
showed the value of t-stat of 2.052. greater than the value of t Critical two-
tail (1.98). With these data, the test of H0, was rejected, and otherwise
working hypothesis one is accepted. HO rejected we can conclude that there
are differences in learning that the media uses the worksheet, Carta banner on
student learning achievement. Use the following test to see if there are
differences in learning motivation between media usage LKS, Carta banner
with without using the media (control) to the Class VIII student achievement
SMPN Sumberkalong Sumberwringin And Junior? . From the results
obtained by the t test from SPSS output amounted to 2.769 with significance
of 0.007 to 95 o / o, while the t table for two-sided test is 1.98, then the value
t count> t table. With based on the results of which showed t count> t table, it
can be diartinya there are significant differences between experimental class
learning motivation with classroom control.

Keywords: Learning Outcomes, LKS, Carta banners, Motivation.

PENDAHULUAN

Rendahnya hasil belajar IPA Fisika di SMP Negeri Sumberwringin dan SMP
Negeri Sumberkalong, mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian. Dari
pengamatan menunjukkan bahwa proses pembelajaran di dua sekolah tersebut
khususnya pelajaran IPA Fisika tidak menggunakan media pembelajaran.
Berkaitan dengan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan
dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembalajaran, termasuk di dalamnya
kemampuan dalam hal perencanaan dan penggunaan media pembelajaran. Dengan
perencaaan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat akan banyak membantu
guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien, yang pada akhirnya
akan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran yang tepat akan mambantu guru dalam menciptakan pembelajaran
139. JP3 Vol 3 No 2, September 2013

yang menyenangkan. Secara psikologis, dengan pembelajaran yang menyenangkan


akan mendorong semangat siswa untuk lebih berprestasi.
Atas dasar uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
1. Apakah terdapat perbedaaan yang signifikan pada motivasi belajar siswa
yang diajar dengan menggunakan media LKS dan media Carta banner
dengan yang tanpa media media LKS dan media Carta banner pada
pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang
memiliki motiasi belajar tinggi dengan yang memiliki motivasi belajar
rendah pada pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika?
3. Apakah terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan media LKS dan
media Carta banner dan motivasi belajar siswa terhadap hasilbelajar mata
pelajaran IPA Fisika?
KAJIAN PUSTAKA

Lembar kerja siswa(LKS) adalah analisis tugas yang merupakan isi


pelajaran,analisis konsep,analisis pemrosesan informasi,dan analisis prosedural yang
di gunakan untuk memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas
belajar dan tujuan pembelajaran (Trianto,2008: 89)
Carta banner (gambar) media pembelajaran yang dapat di bawa ke dalam kelas
karena obyek gambar terlalu besar, terlau kecil, atau terlalu komplek (Ahmad
Sudrajat, dalam http://www.slideshare.net/suediahmad/pemanfaatan-media-
pembelajaran)
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.
Dalam pembelajaran, mediapembelajaranakan bermanfaat sebagai berikut ini.
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk
bertindak.Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki
motivasi.Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam
diri.Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar
hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.Motivasi dari luar adalah motivasi
yang pemicunya datang dari luar diri kita.Sementara meotivasi dari dalam ialah
motivasinya muncul dari inisiatif diri kita. Pada dasarnya motivasi itu hanya dua,
yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan.Uang
bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika
kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan
seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang
mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang
140

untuk meraih kenikmatan. (http://www.anneahira.com/motivasi/pengertian-


motivasi.htm: 28 Februari 2010).
Pengertianmotivasi menurut Wexley & Yukl adalah pemberian atau
penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.Banyak
pakar yang merumuskan definisi 'motivasi' sesuai dengan kajian yang
diperdalamnya.Rumusannya beraneka ragam, sesuai dengan sudut pandang dan
kajian perspektif bidang telaahnya.Namun demikian, ragam definisi tersebut
memiliki ciri dan kesamaan. Di bawah ini dideskripsikan beberapa kutipan
pengertian 'motivasi':
Menurut Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang
menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan
sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu. Gray lebih suka menyebut pengertian
motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal
melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang
sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan
yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut,
dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut.
Michel J. Jucius (Onong Uchjana Effendy, 1993: 69-70) menyebutkan
motivasi sebagai "kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau dirisendiri
untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki". Menurut Dadi Permadi (2000:
72) 'motivasi' adalah "dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif
maupun yang negatif".
METODE PENELITIAN
Rancangan eksperimen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
melakukan pengujian keefektivan penggunaan media LKS, Carta banner dan
motivasi belajar. Atas dasar hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian
ini digunakan rancangan eksperimen faktorial (2 X 2) sebagaimana digambarkan
pada tabel berikut ini.
Tabel 1: Tabel Rancangan Faktorial 2 X 2
Media
Media LKS,Carta banner Tanpa Media LKS, Carta banner
Motivasi
Motivasi Tinggi (MT) Media LKS,Carta banner (MT) Tanpa Media LKS,Carta banner (MT)

Motivasi Rendah (MR) Media LKS,Carta banner (MR) Tanpa Media LKS,Carta banner (MR)

Dengan menggunakan rancangan faktorial 2 X 2, semua hipotesis dapat diuji


sekaligus.
Adapun langkah-langkah eksperimen dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut ini.
1) Melakukan kegiatan belajar mengajar pada kelas eksperimen dengan
menggunakan media LKS,Carta banner.
2) Melakukan kegiatan belajar mengajar pada kelas kontrol tanpa menggunakan
media LKS,Carta banner
141. JP3 Vol 3 No 2, September 2013

3) Memberikan tes hasil belajar pada akhir eksperimen terhadap seluruh kelas.
4) Memberikan angket motivasi belajar pada akhir eksperimen terhadap seluruh
kelas.
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
sebagai berikut ini.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS),
yaitu instrumen yang digunakan untuk pengembangan perlakuan penggunaan
media LKS Carta Banner. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat
sesuai silabus matapelajaran IPA Fisika kelas VIII semester genap. Wawancara
yang dipilih disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dan Indikator pembelajaran.
Durasi wawancara yang ditayangkan disesuaikan dengan jam pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa diberikan setelah wawancara ditayangkan.
2) Tes hasil belajar, yaitu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
variabel terikat prestasi belajar. Tes disusun sendiri oleh guru (tes buatan guru)
yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dan Indikator dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Angket motivasi belajar, yaitu instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel moderator. Instrumen ini dibuat oleh peneliti dengan memperhatikan
indikator-indikator yang ada.
Tes dan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket
buatan guru.“Ada dua jenis tes prestasi belajar yang dugunakan untuk mengukur
penguasaan atau abilitas tertentu, yakni tes baku (standardized) dan tes buatan guru
(tidak baku).” (Sudjana, 1989: 100).
Untuk mengukur reabilitas instrumen dilakukan dengan cara uji coba. Uji
coba dilakukan terhadap siswa SMP Negeri Satu atap Sumberwringin yang yang
tidak menjadi sampel penelitian.Untuk tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda
sebanyak 20 item.Sedangkan untuk angket sebanyak 20 butir.Teknik analisis
reabilitasnya menggunakan teknik belah dua, dengan standar koefisien Alpha-
Cronbach untuk ukuran keofisien reabilitasnya.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes dan angket.Tes dan
angket digunakan karena sesuai dengan karakteristik data yang ingin diperoleh.Data
hasil belajar siswa dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar yang dilaksanakan
pada akhir pelaksanaan penelitian/eksperimen. Data motivasi belajar dikumpulkan
pada akhir pelaksanan penelitian dengan menggunakan angket yang telah disusun.

Teknik Analisis Data


Sesuai rancangan penelitian, teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-
t (t-test) untuk menguji hipotesis nomor 1 dan nomor 2, sedangkan untuk menguji
hipotesis nomor 3 digunakan Analisis Varians (Anava) 2 jalur.
142

Untuk memudahkan seluruh proses, maka analisis data menggunakan


perangkat lunak SPSS for Windows Version 11.00. Norma keputusan yang
digunakan untuk pengujian adalah: jika p ≤ 0,05, berarti signifikan, artinya hipotesis
diterima, sedangkan hipotesis nihil (Ho) berarti ditolak.
HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengambilan data penelitian di SMPNegeri Sumberwringin dan SMP Negeri
Sumberkalong. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan. Penelitian
dimulai tanggal 1Agustus 2012 sampai dengan 6 Oktober 2012. Aspek yang
menjadi kajian atau fokus penelitian adalah meningkatnya prestasi dan motivasi
pembelajaran sebagai akibat dari adanya pemberian perlakuan pada kegiatan belajar
mengajar.

1. Uji Homogenitas
Adapun kelompok yang akan diuji homogenitasnya adalah siswa
kelas siswa kelas VIIII SMP Negeri Sumberwringin dan siswa kelas VIIII
SMP Sumberkalong dengan menggunakan program SPSS For Windows
Release 11.0.
Analisis menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kelas
eksperimen adalah 75,30 dan kelas kontrol adalah 72,96. Nilai t hitung
adalah 1,657 dan nilai t tabel df = 98 adalah 1,66, maka t hitung < t tabel yang
menunjukkan bahwa kedua kelas eksperimen dan kontrol tidak memiliki
perbedaan yang nyata. Hal demikian dapat disimpulkan, bahwa kedua kelas yang
akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan kontrol tersebut homogen
2. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis data dengan t-test, penelitian ini
didahului dengan uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov-
Smirnov antara sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
pegujian normalitas terhadap skor prates dan pascatest dua kelompok
tersebut dikemukakan dalam tabel di bawah ini:
Tabel. 2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Skor Pasca tes Motivasi Belajar

Kelompok Statistik Df Signifikan Kriteria Keputusan

Eksperimemen 0,110 50 0,181 > 0,05 Normal

Kontrol ,098 50 0,200 > 0,05 Normal

Tabel . 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Skor PascatesHasil Belajar


143. JP3 Vol 3 No 2, September 2013

Kelompok Statistik Df Signifikansi Kriteria Keputusan


Eksperimen 0,116 50 0,090 > 0,05 Normal

Kontrol 0,106 50 0,200 > 0,05 Normal


Berdasarkan hasil pengujian diatas, disimpulkan bahwa sebaran
skor dua kelompok diatas dinyatakan normal. Selanjutnya data gabungan
hasil penelitian diatas diolah kedalam tabel persiapan analisis data t-test.
3. Hasil Analisis Data
Data penelitian ini, yang diuji, masing-masing mempunyai keterkaitan
dengan variabel penelitian.Analisis data statistik untuk motivasiBelajar dengan
Levene Test diperoleh F-hitung dengan Equal variances assumed adalah 0,002
denganprobabilitas 0,963. oleh karena probabilitas > 0,05 maka kedua
kelompok adalah identik. Selanjutnya dilakukan analisis uji t dengan
asumsi varians sama dan diperoleh t hitung dari output SPSS sebesar 2,769
dengan signilikansi 0,007 untuk kepercayaan 95%, sedangkan nilai t tabel
untuk uji dua sisi adalah 1,98, maka nilai t hitung > t tabel. Artinya,
terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Kondisi lain ditunjukkan dengan nilai korelasi Pearson
sebesar 0,461 dengan signifikansi 0,000 untuk taraf kepercayaaan 99 persen
yang menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan. Berdasar analisis
tersebut dapat dinyatakan bahwa, terdapat perbedaan mean scor hasil belajar
siswa setelah dikenai perlakuan pemberian motivasi belajar.
Analisis data statistik untuk hasil belajar dilakukan analisis uji t dengan
asumsi varians sama dan diperoleh t hitung dari output SPSS sebesar 2,052
dengan signifikansi 0,043 untuk kepercayaan 95%, sedangkan nilai t tabel untuk
uji dua sisi adalah 1,98, maka nilai t hitung > t tabel. Artinya, terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Berdasar analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa, terdapat perbedaan
mean scor hasil belajar siswa setelah dikenai perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan media model.
Sedangkan hasil analisis ANAVA antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol diperoleh angka hasil perhitungan F test sebesar 10,045 dengan
signifikansi 0,002. Nilai korelasi Pearson sebesar 0,358 dengan signifikansi
0,00. Berdasar analisis dapat dinyatakan ada perbedaan mean skor motivasi
belajar terhadap hasil belajar, tetapi untuk kepercayaan 85% terdapat interaksi.
4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis pertama (Hal) berbunyi ada perbedaan antara penggunaan
media LKS,Carta bannerterhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN
Sumberwringin dan SMP N Sumberkalong sebagai kelompok eksperiment dan
Hipotesis kedua (Ha2) berbunyi ada perbedaan antara motivasi belajar terhadap
hasil belajar siswa Kelas VIII SMPN Sumberwringin dan SMP Sumberkalong,
dan hipotesis ke tiga (Ha3) Ada interaksi antara penggunaan media LKS, Carta
banner dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa Kelas VIII SMPN
144

Sumberwringin dan SMP Sumberkalong


5. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengunaan uji-t dimaksudkan untuk melihat ada dan tidaknya perbedaan
antara kelompok eksperimen disertai Media LKS,Carta banner dan
kelompok kontrol (tanpa disertai media) , berdasarkan hasil uji t tersebut
menunjukkan nilai t-stat sebesar 2,052. lebih besar dari nilai t Critical two-
tail (1,98). Dengan data tersebut maka pengujian terhadap HO, ditolak, dan
sebaliknya hipotesis kerja satu diterima. Ditolaknya HO maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan pembelajaran yang mengunakan media
LKS,Carta banner terhadap prestasi belajar belajar siswa.
Berikutnya uji t pergunakan untuk melihat apakah ada perbedaan motivasi
belajar antara pengunaan media LKS,Carta banner dengan tanpa mengunakan
media ( kontrol ) terhadap prestasi belajar siswa Kelas VIII SMPN Sumberwringin
dan SMP Sumberkalong ? . Dari hasil uji yang diperoleh t hitung dari output SPSS
sebesar 2,769 dengan signifikansi 0,007 untuk kepercayaan 95%, sedangkan nilai t
tabel untuk uji dua sisi adalah 1,98, maka nilai t hitung > t tabel. Dengan
berdasarkan hasil yang menunjukkan t hitung > dari t tabel maka dapat diartinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Jika kita menguji kembali dengan mengunakan Pearson
product moment maka akan didapat korelasi pearson sebesar 0,461 dengan
signifikansi 0,000 untuk taraf kepercayaaan 99 persen yang menunjukkan ada
hubungan yang sangat signifikansi
Berdasar analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa, terdapat perbedaan
mean scor hasil belajar siswa setelah dikenai perlakuan pemberian motivasi
belajar. Analisis data statistik untuk hasil belajar dilakukan analisis uji t dengan
asumsi varians sama dan diperoleh t hitung dari output SPSS sebesar 2,052
dengan signifikansi 0,043 untuk kepercayaan 95%, sedangkan nilai t tabel untuk
uji dua sisi adalah 1,98, maka nilai t hitung > t tabel. Artinya, terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas
kontrol.
Selanjutnya, untuk menguji hepotesa ke tiga yaitu apakah terdapat
interaksi antara pengunaan media, motivasi dan prestasi belajar mengunakan
analisis ANAVA 2 jalur . Berdasar hasil data yang ada menunjukkan terdapat
perbedaan mean scor ANAVA antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
diperoleh angka hasil perhitungan F test sebesar 2,433 dengan signifikansi
0,120. Atas dasar penguji tersebut H0, ditolak. Dengan ditolaknya HO maka
hepotesa kerja diterima yang berarti terdapat interaksi antara pengunaan LKS,
Carta banner, motivasi, prestasi belajar bidang study IPA Fisika siswa Kelas
VIIISMPN Sumberwringin dan SMP Sumberkalong.
6. Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji statistik sebagaimana yang tersebut diatas maka
di dapat temuan temuan yang di rangkum sebagai berikut:
1. Ada pengaruh penggunaan LKS, Carta banner terhadap hasil belajar siswa.
2. Ada pengaruh antara pemberian motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
3. Tidak terdapat antara penggunaan LKS,Carta banner dan pemberian motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa Kelas VIIISMPN Sumberwringin Ddn
siswa Kelas VIII SMP Sumberkalong.
145. JP3 Vol 3 No 2, September 2013

Hasil Penelitian
1) Pengaruh Pembelajaran Disertai Media LKS, Carta banner dan
Motivasi Terhadap Hasil Belajar :
Dengan penggunaan LKS, carta banner, pembelajaran dalam
menyampaikan pengajaran dapat mengurangi kesalahan dalam menafsirkan
peran yang disampaikan. Hal ini disebabkan, karena dengan penggunaan
media siswa dapat diarahkan perhatiannya pada suatu pengertian sesuai dengan
ide atau gagasan yang diharapkan. Batasan media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
diri siswa (Miarso, 1998:48).
Media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat diberikan
bermacam-macam seperti model, benda tiruan, alat peraga ( LKS,Carta banner )
bagan slide, dan sebagainya. Namun dalam penelitian ini yang menjadi fokus
kajian adalah penggunaan media LKS,Carta banner dalam pembelajaranIPA
Fisika.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang
mengikuti pengajaran yang menggunakan media LKS, Carta banner dan
pemberian motivasi dengan siswa yang mengikuti pengajaran tanpa
menggunakan media dan motivasi menunjukkan hasil yang berbeda . Motivasi
dan prestasi belajar siswa yang mengikuti pengajaran seni musik yang
menggunakan media LKS,Carta banner mampu meningkatkan prestasi jika
dibanding dengan pengajaran tanpa menggunakan media.
Keunggulan dari media LKS,Carta banner dan motivasi disebabkan
karena media LKS, Carta banner mempunyai tiga dimensi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Lutuheru yang mengatakan bahwa media model lebih baik
sebab media model memiliki tiga dimensi (Lutuheru, 1998:62).
Selain itu keunggulan dari media dan motivasi karena tingkat
kemampuan menyajikan secara konkrit. Media model lebih mendekati bentuk
benda atau keadaan aslinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Walter Arno
(1953:200) yang mengemukakan bahwa media model dimungkinkan mempunyai
sifat berarti benda asli, berbentuk tiga dimensi: yaitu panjang, lebar, dan tinggi
atau kedalaman. Kedalaman inilah yang menunjukkan keefektifan dari benda
model. Begitu juga, Sudjana mengemukakan bahwa media model dalam
pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang
sebenarnya (Sudjana, 1990:9), media alat peraga dapat membantu belajar
terutama diharapkan dapat berfungsi melengkapi materi yang belum jelas.
Demikian juga dengan kesesuaian antara karakteristik materi pengajaran
dengan sifat-sifat khusus dari kedua media tersebut, dapat mempengaruhi
temuan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan mata pelajaran IPA
Fisikasebagai obyek penelitian, sehingga sifat-sifat khusus dari media sesuai
dengan kareakteristik dari mata pelajaran IPA Fisika inilah yang mendukung
keunggulan media LKS, Carta banner dalam membangkitkan motivasi dan hasil
belajar siswa.
Pelajaran IPA merupakan salah satu bidang studi yang sifatnya wajib
ditempuh oleh seluruh siswa, yang berusaha mengkaji tentang bagian-bagian
studi IPA. Oleh karena itu, media model lebih cocok dipergunakan sebagai
146

visualisasi, karena media model selain mempunyai sifat tiga dimensi, juga
dapat memperkecil benda besar, dan dapat menyajikan proses pergerakan dari
obyek yang diobservasi.
2) Pengaruh Pembelajaran Tanpa Disertai Media LKS, Carta banner
dan Motivasi terhadap Hasil Belajar:
Kelemahan pembelajaran tanpa disertai media memberi kesempatan
untuk berbuat dan berfikir untuk memecahkan masalah, siswa dipaksa
mengikuti jalan pikiran guru, siswa diharapkan hanya menerima keterangan
atau penjelasan guru. Simanjuntak dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
pembelajaran disertai papan tulis tidak cukup untuk memberi kesempatan kepada
anak-anak dalam mengembangkan kecakapan untuk mengeluarkan
pendapatnya. Lebih lanjut dia menegaskan bahwa metode ini hanya hafalan
bagi anak dan kurang dipahami sehingga menimbulkan verbalisme
(Simanjuntak, 1998:87).
Penggunaan media LKS,Carta banner dalam bidang studi IPA Fisika,
khususnya dalam pokok bahasan medan magnet , dapat memberikan simulasi
dan dorongan kreativitas yang bervariasi kepada siswa, sehingga perhatian dan
semangat belajar siswa dapat menimbulkan perolehan belajar yang lebih lama
daripada siswa belajar tanpa menggunakan LKS, Carta banner dan motivasi
ditunjukkan oleh perolehan hail belajar yang tinggi.
Masih banyak bukti empirik yang perlu ditemukan khususnya yang
berkenaan dengan efektifitas penggunaan media pembelajaran, agar proses
belajar-mengajar berhasil dengan balk. Paling sedikit penelitian ini telah
memberikan sumbangan yang berharga, terutama bagi guru-guru sebagai ujung
tombak pendidikan dan pihak pembuat keputusan, kajian ini hendaknya sebagai
bahan pertimbangan memilih media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Oleh sebab itu, penggunaan LKS, carta banner realsitis dan
menarik akan membantu siswa mencapai tujuan belajar siswa yang diharapkan.
Belajar merupakan suatu proses, sebagai suatu proses sudah barang tentu
harus ada yang diproses (masukan atau input), dan hash dan pemrosesan
(keluaran atau output). Terhadap didalam proses belajar mengajar itu turut
berpenaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan
lingkungan (environmental input), dan berfungsi sejumlah faktor yang
sengaja dirancang dan dimanipulasi (instrumental input), guna menunjang
tercapainya keluaran yang dikehendaki (out put). Berbagai faktor tersebut
berinteraksi sateu sama lain dalam menghasilkan keluaran tertentu.
Berdasar pada uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa motivasi belajar
bukan satu-satunya penentu perolehan hasil belajar, namun masih banyak
faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

Di dalam proses belajar-mengajar di sekolah, siswa sebagai obyek input


memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis mapun psikologis. Mengenai
fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca indranya dan sebagainya,
bakatnya, motivasinya kemampuan kognitifnya, dan sebagainya. Semua ini
dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajarnya.
Namun demikian seorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
147. JP3 Vol 3 No 2, September 2013

ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar ini disebut
motivasi. Motivasi adalah keseluruhan atau totalitas kekuatan yang tersembunyi
dalam diri seseorang, yang dapat seseorang itu mengerahkan tenaga sebelumnya
dalam mencapai tujuan tertentu.
Jadi motivasi adalah identik dengan pendorong atau penggerak yang ada
dalam diri seseorang, sehingga dia dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki, dalam hal ini guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Pengaruh Pembelajaran Disertai Media LKS,Carta banner dan
Motivasi Terhadap Hasil Belajar:
Penggunaan media LKS, Carta banner dan motivasi dalam bidang studi
IPA Fisika, khususnya dalam pokok bahasan medan magnet, dapat memberikan
simulasi dan dorongan kreativitas yang bervariasi kepada siswa, sehingga
perhatian dan semangat belajar siswa dapat menimbulkan perolehan belajar yang
lebih lama daripada siswa belajar tanpa menggunakan LKS, Carta banner dan
motivasi. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar siswa yang tinggi.
Perpaduan media dengan motivasi mendorong siswa untuk lebih senang,
bersemangat dan penuh dengan ke ingin tahuan, dalam pembelajaran IPA dasar
yang harus dimiliki oleh siswa adalah rasa ingin tahu, dengan merancang media
(carta) sedemikian rupa akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi siswa,
apalagi di tunjang dengan LKS yang di rancang menantang anak, sehingga anak
akan tertantang untuk bekerja dengan mengamati carta serta dengan motivasi
tinggi maka anak akan menyelesaikan proses pembelajaran dengan memuaskan.
Dari uraian di atas Jelaslah bahwa ada interaksi anatar penggunaan LKS,
carta banner dan motivasi terhadap pembelajaran IPA di SMP negeri
Sumberwringin dan SMP Negeri Sumberkalong.
SIMPULAN DAN SARAN
1) Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas maka penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1) Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian dan penggunaan LKS, carta
banner dalam pembelajaran IPA Fisika terhadap basil belajar siswa akan di
Kelas VIII SMPN Sumberwringin dan siswa Kelas VIII SMP Sumberkalong.
2) Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian motivasi belajar terhadap
prestasi belajar IPA Fisika siswa Kelas VIII SMPN Sumberwringin dan siswa
Kelas VIII SMP Sumberkalong.
3) Terdapat interaksi yang cukup signifikan antara penggunaan media LKS,
carta banner dan pemberian motivasi belajar terhadap basil belajar IPA
Fisika siswa Kelas VIII SMPN Sumberwringin dan siswa Kelas VIII SMP
Sumberkalong.
2) Saran-saran
Saran yang akan diajukan pada bagian ini dibagi menjadi saran untuk
pemanfaatanhasil penelitian, dan saran untuk penelitian lanjutan. Saran untuk
pemanfaatan hasil penelitian mengacu pada usaha meningkatkan strategi
penggunaan media pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi belajar
siswa, dan pada gilirannya akan meningkatkan perolehan hasil belajar.
Sedangkan saran untuk penelitian lanjutan mengacu pada usaha mengatasi
keterbatasan penelitian ini.
148

1. Saran Untuk Pemanfaatan Hasil Penelitian


Strategi Pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan komponen
yang dapat menentukan atau mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa,
sehubungan dengan hal tersebut maka dalam kesempatan ini di sarankan:
a. Dalam penelitian ini walaupun ruang lingkupnya terbatas yagni: SMPN
Sumberwringin Dan SMP Sumberkalong kecamatan Sukowono dan Kecamatan
Kalisat saja. Penelitian ini telah mengungkap suatu hasil yang menggembirakan,
Yaitu motivasi siswa yang di ajar dengan menggunakan LKS, Carta banner lebih
besar di banding dengan motivasi siswa yang diajar tanpa media. Demikian juga
dengan siswa yang di ajar dengan menggunakan LKS, Carta banner jauh lebih
efektif di bandingkan hasil belajaryang tanpa menggunakan LKS, Carta banner
b. Disarankan setiap guru hendaknya lebih sering menggunakan media
(LKS,Carta) serta media pembelajaran lainnya yang di miliki oleh sekolah
dalam mengajar, terutama pada pelajaran IPA.
2. Saran Untuk Penelitian lanjutan
Untuk memperoleh hasil yang menyeluruh terhadap aspek yang
berkaitan dengan penelitian ini, maka dalam kesempatan ini di sarankan:
a. Untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh tentang motivasi dan hasil
belajar siswa, subyek penelitian ini terbatas hanya dalam obyek kecil.
Maka di pandang perlu untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan
obyek yang lebih besar, pada jenjang pendidikan lanjutan agar supaya
hasilnya lebih mantap, sehingga hasilnya lebih mantap pula.
b. Masih banyak media lain seperti Slide, CD, Komputer, grafis, film, VTR
dan sebagainya. Yang belum terindentifikasi dalam rangka
membangkitkan hasil belajar siswa. Untuk itu di sarankan penelitian
lanjutan guna mengindentifikasi ke unggulan masing-masing media
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar bukti-bukti empirik mengenai
penggunaan media yang di peroleh dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat keputusan tentang media pembelajaran yang paling sesuai di
gunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pelajaran
IPA
c. Setiap guru hendaknya lebih sering menggunakan media dalam
mengajar terutama dalam bidang studi pada pokok bahasan yang
sesuai, yakni yang bersifat keruangan, abstrak, pergerakan, dan perlu
imajinasi yang tinggi agar dapat membantu siswa dalam memahami
materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. http://www.slideshare.net/suediahmad/pemanfaatan-media-
pembelajaran. diakses 9 Maret 2010
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta. Jakarta.
Arief Achmad. http://re-searchengines.com/1007arief4.html. 9 Januari 2010.
Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia. Jakarta.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
149. JP3 Vol 3 No 2, September 2013

http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2008/03/06/peran-guru-dalam-pendidikan. 5
Maret 2010.
http://www.scribd.com/doc/17318020/Prestasi-Belajar-Kajian-Teoritis. 9 Maret
2010.
Miarso, Yusuf Hadi, dkk. 1986. Media Pendidikan Teknologi Komunikasi
Pendidikan. Rajawali. Jakarta.
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Shinta Rahmawati. 2001. Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Kompas. Jakarta.
Trianto.2008.Mendesain Pembelajaran Kontektual di kelas.Cerdas Pustaka
publister .Jakarta
www.squidoo.com/definisi-motivasi. 8 maret 2010.

You might also like