Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

AQUAWARMAN
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR

Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman

Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Untuk


Memprediksi Daerah Potensi Penangkapan Ikan
Di Perairan Selat Bali
The Utilization of Remote Sensing for Predicting The Potension of Fishing Area
in Bali Strait

Muhammad Naimu Sholeh(1), Adnan(2), Muhammad Syahrir(3)


(1) Mahasiswa Konsentrasi Ilmu Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Mulawarman, Samarinda.
(2) Staf Pengajar Konsentrasi Ilmu Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Mulawarman, Samarinda.

ABSTRACT

The Use Of Remote Sensing Technology To Predict Area Potential Fishing Bali Strait Waters.
The purpose of this study was to obtain maps of potential fishing area forecasts from satellite
imagery, located in the Strait of Bali using descriptive methods. When the study was conducted
in April 2015. MODIS satellite data acquisition level 3 by way of Ocean Color downloaded via
the site, cutting the image (cropping), and conversion of data, processed using Seadas 6.4 with
Windows 7 operating system. Followed by cutting the image (cropping by area of research).
Output of cutting the image is converted into a form in the form of the data American Standart
Code for Information Interchange (ASCII) the inside has veriable longitude, latitude, the
estimated value of the concentration of chlorophyll-a and SPL. Data ASCII then opened in
Microsoft software Exceel 2007. Furthermore ASCII data control that aims to eliminate
extreme data of high and low extremes of data. In 2013, the concentration SPL and
chlorophyll-a is optimal occurred in February to June with an average value of 28.45° C to
30.62 ° C, and in 2014, took place in March-April with an average of 29.59 ° C to 31 ° C. This
analysis is done by clicking overlay multiple layers are required, such as image processing SPL
and chlorophyll-a, thus obtained Forecast Map Regional Fishing (PPDPI).
Keywords : SPL, Chlorophyll-a, Remote Sensing, Bali Strait, PPDPI.

I. Latar Belakang memberikan kekayaan alam yang melimpah,


sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kita
Indonesia memiliki bermacam-macam
untuk menjaga serta melestarikannya agar
kekayaan alam yang melimpah, termasuk
dapat digunakan secara berkelanjutan.
diantaranya adalah kekayaan sumber daya
Sumber daya perikanan di perairan Indonesia
ikan baik di laut, sungai, maupun danau. Kita
yang sangat melimpah terutama di perairan
patut bersyukur kepada Allah SWT yang telah
laut, menjadikan banyak masyarakat pesisir

44
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

bermata pencarian sebagai nelayan untuk teknologi pengideraan jauh untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya. memprediksi daerah potensi penangkapan
Nelayan memiliki beberapa ikan diperairan Selat Bali. Kombinasi
permasalahan dalam kegiatan penangkapan teknologi ini diharapkan dapat memberi
ikan, Pada umumnya, penangkapan ikan dukungan informasi mengenai daerah
yang dilakukan oleh nelayan masih secara potensial penangkapan ikan secara tepat
tradisional dengan mengandalkan waktu dan berkesinambungan untuk
pengalaman dan informasi dari sesama pengembangan ekonomi nelayan.
nelayan. Keadaan seperti demikian akan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
berdampak buruk bagi nelayan apabila terus memperkirakan Musim Penangkapan Ikan di
berlanjut karena nelayan tidak langsung wilayah perairan Selat Bali. Dan
melakukan kegiatan penangkapan melainkan memperkirakan daerah mana yang
masih harus menentukan daerah merupakan daerah penangkapan ikan (fishing
penangkapan yang kiranya optimal. Hal ini ground).
dapat mengakibatkan terjadinya pemborosan Dengan tersedianya peta perkiraan
waktu, tenaga, biaya oprasional, dan hasil daerah potensi penangkapan ikan di wilayah
tangkapan yang tidak menentu bahkan perairan Selat Bali diharapkan menjadi
cenderung tidak optimal, serta terganggunya sumber informasi sehingga para pengguna
kelestarian sumberdaya sehingga berimbas dalam hal ini nelayan dapat melakukan
pada pendapatan nelayan. penangkapan ikan pada lokasi tersebut
Salah satu upaya untuk memberikan dengan efektif dan maksimal.
jalan baru bagi permasalahan diatas adalah
diperlukan suatu pengembangan dalam hal II. Metode Penelitian
teknologi penangkapan ikan. Salah satunya
adalah dengan pemanfaatan ilmu Waktu dan Tempat
pengetahuan dan teknologi penginderaan
jauh melalui satelit, dengan pembuatan Peta Lokasi penelitian untuk mendapatkan
Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) peta prakiraan daerah penangkapan ikan
berdasarkan analisa factor oseanografi dari (PPDPI) dari citra satelit, terletak di Selat Bali.
hasil rekaman satelit berupa citra satelit. Wilayah perairan Selat Bali memiliki posisi
Penentuan daerah potensi penangkapan geografis 114º 20’- 115º 10’ BT dan 8º10’-
ikan secara dini dapat memberikan 8º50’ LS yang berbatasan langsung dengan
keuntungan kepada nelayan seperti kegiatan daratan pulau jawa di bagian barat. Penelitian
operasi penangkapan yang lebih efektif, biaya ini akan dilaksanakan pada bulan April 2015.
yang dikeluarkan lebih efisien, serta dapat
Alat dan Bahan
meningkatnya hasil tangkapan atau produksi
yang dihasilkan. Dalam studi ini menggunakan Laptop
Sehubungan dengan hal diatas maka berserta softwere Seadas 6.4 dan Surfer 10
diperlukan suatu informasi mengenai daerah sebagai alat untuk mengolah data, sedangkan
potensial penangkapan ikan secara tepat. bahan yang digunakan dalam penelitian ini
Metode yang dapat digunakan untuk berupa data citra satelit Aqua MODIS 8 harian
memberikan informasi tersebut adalah (mingguan), level-3 dengan resolusi 4x4 km
dengan melakukan analisa daerah rekaman tahun 2013-2014. WinRAR 3.42
penangkapan ikan melalui data yang telah untuk mengekstrak citra Aqua MODIS level 3.
ada. Hasil pengamatan satelit kemudian
dipetakan dengan teknik Sistem Informasi
Geografis (SIG).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu
dilakukan penelitian tentang pemanfaatan

45
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

Gambar 1. Diagram Proses Pengolahan Data

Citra yang digunakan merupakan factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
komposit data mingguan selama 2 tahun sifat-sifat populasi.
yang diperoleh dari website National Analisa Data
Aeronatic Space Agency (NASA)
(http://www.oceancolor.gsfc.nasa.gov). Data 1. Pengolahan data
tersebut memiliki informasi tentang lintang, Data MODIS diolah dengan
bujur, daratan, garis pantai, nilai rata-rata menggunakan Surfer 10 untuk
klorofil-a dan nilai rata-rata SPL serta sudah menggabungkan kenampakan antara
terkoreksi secara atmosferik dan radiometrik. suhu permukaan laut dan konsentrasi
klorofil-a.
Metode 2. Interpretasi citra suhu permukaan laut
dan kosentrasi klorofil-a.
Dalam penelitian ini, untuk membuat Hasil kenampakan peta gabungan (suhu
Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di permukaan laut dan konsentrasi klorofil-
perairan Selat Bali ini menggunakan metode a) di interpretasikan dengan menganalisa
deskriptif berdasarkan interpretasi visual citra faktor-faktor oseanografi yang
satelit. Menurut Suryabrata (1998), penelitian menunjukan keberadaan habitat ikan.
deskriptif adalah suatu penelitian yang 3. Identifikasi daerah potensi penangkapan
bertujuan pencandraan secara sistimatis, ikan

46
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

Berdasarkan hasil interpretasi citra suhu Pada Gambar 1 dapat di lihat sebaran
permukaan laut dan kosentrasi klorofil-a klorofil-a dan suhu permukaan laut perairan
selanjutnya dilakukan penentuan titik Selat Bali pada bulan oktober 2013 berkisar
lokasi daerah potensi penangkapan ikan. antara 26,8 – 28,3°C sedangkan pada klorofil-
Berdasarkan hasil interpretasi dimana a berkisaran antara 0 – 3,4 mg/m3 pada posisi
daerah potensi penangkapan ikan geografis di antara 114°20’ - 115°10’ BT dan
merupakan daerah yang menunjukan 8°10’ - 8°50’ LS.
konsentrasi klorofil yang melimpah. Hasil yang didapat adalah peta prakiraan
daerah penangkapan ikan (PDPI) di wilayah
III. Hasil dan Pembahasan Selat Bali. Berdasarkan peta PDPI yang telah
diperoleh pada periode Oktober 2013,
Klorofil-a dan SST Pada Bulan Oktober 2013 terdapat titik-titik area fishing ground
menyebar luas secara merata pada daerah

Gambar 2. Clorofil dan SST Pada Bulan Oktober 2013

1,6 31
1,4 30
1,2
1 29
0,8 28
0,6 27
0,4
0,2 26
0 25
29 Agustus-5…

30 September-7…
1 - 8 Jan
17 - 24 Jan

6- 13 Mar
22 - 29 Mar
2 - 9 Feb
18 - 25 Feb

9-16 Mei
25 April-1 juni
10-17 Juni
26 juni-3 juli
12-19 juli

16-23 Oktober
1 - 8 Nov
17 - 24 Nov
3-10 Des
19-26 Des
7 - 14 April
23 - 30 April

28 juli-4 Agustus
13-20 Agustus

14 - 21 September

Nilai Rata-Rata Klorofil-a (mg/m3) Nilai rata-rata SPL (0)

Gambar 2. Grafik perbandingan Klorofil-a dan Suhu pada tahun 2013

47
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

Selat Bali. Suhu optimal bagi ikan adalah 25,0 beberapa bulan yaitu pada bulan Juli –
– 30,0°C sedangkan pada klorofil-a yang September suhu turun berkisar 26,94°C
optimal bagi ikan berkisar antara 0,5 – kemudian Oktober – Desember mengalami
35,0mg/m3. peningkatan dipermukaan laut yaitu 30,12°C.
Daerah Selat Bali pada umumnya sangat Klorofil-a yang didapat selama pengamatan
optimal untuk daerah penangkapan ikan. Hal pada tahun 2013 yaitu berkisar 0 -1,46

Gambar 3. Clorofil dan SST Pada Bulan Oktober 2014

3,5 32
3 31
2,5 30
29
2
28
1,5
27
1 26
0,5 25
0 24
16-23 Oktober
1 - 8 Januari
17 - 24 Januari

6 - 13 Maret
22 - 29 Maret
7 - 14 April
23 - 30 April
9-16 Mei
25 April-1 juni
10-17 Juni
26 juni-3 juli
12-19 juli

13-20 Agustus

30 September-7 Oktober

1 - 8 Nov
17 - 24 Nov
3-10 Des
19-26 Des
2 - 9 Februari
18 - 25 Februari

28 juli-4 Agustus

29 Agustus-5 September
14 - 21 September

Nilai Klorofil-a (mg/m3) Nilai rata-rata SPL (0)

Gambar 4. Grafik perbandingan Klorofil-a dan Suhu pada tahun 2014

ini di dukung dengan hasil suhu dan klorifil-a mg/m3. Peningkatan klorofil-a di perairan
selama pengamatan pada tahun 2013 yang Selat Bali terjadi pada bulan Juli sampai bulan
disajikan dalam bentuk grafik. Agustus 2013.
Berdasarkan grafik diatas menujukan Perubahan nilai suhu permukaan laut
bahwa terjadinya peningkatan suhu pada dan konsentrasi klorofil-a di perairan Selat
bulan Januari – Juni yaitu berkisar 28,45 - Bali berdasarkan grafik diatas, pada musim
30,62°C, seiring waktu terjadi penurunan timur bulan Juli – September suhu permukan

48
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

laut mengalami penurun sedangkan pada permukaan laut. Berdasarkan kedua


klorofil-a pada bulan Juli – September terjadi parameter tersebut, diperoleh layout peta
peningkatan. klorofil-a dan layout peta suhu permukaan
laut yang berasal dari interpretasi citra
Klorofil-a dan SST Pada Bulan Oktober klorofil-a dan citra suhu permukaan laut.
2014 Berdasarkan kedua interpretasi citra
tersebut, akan diperoleh sebuah peta
Pada Gambar 3 dapat dilihat sebaran prakiraan daerah penangkapan ikan, dan
klorofil-a dan suhu permukaan laut perairan apabila ditambahkan dengan kombinasi citra
Selat Bali pada bulan oktober 2014 berkisar data gelombang, arus, data angin yang
antara 26,2 – 28,2°C sedangkan pada klorofil- berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi,
a berkisaran antara 0 – 1,8 mg/m3 pada posisi dan Geofisika (BMKG), maka akan diperoleh
geografis di antara 114°20’ - 115°10’ BT dan peta daerah penangkapan ikan. Klorofil-a
8°10’ - 8°50’ LS. fitoplankton adalah suatu pigmen aktif sel
Hasil pada gambar 3 menunjukkan tumbuhan yang memiliki peran penting
bahwa suhu permukaan laut disukai ikan yang dalam berlangsungnya proses foto sintesis di
berpontesi sebagai daerah penangkapan ikan. dalam perairan (Prezelein, 1981).
Akan tetap iklorofil-a di perairan Selat Bali Untuk menentukan suatu area
kurang mendukung dari peta di atas terlihat gerombolan ikan berdasarkan layout klorofil-
bahwa klorofil-a diperairan Selat Bali hanya a, ditandai dengan area perairan yang
berkisar antara 0,3 - 1 mg/m3, sedangkan memiliki kandungan klorofil-a yang tinggi,
klorofil-a yang optimal diperairan laut bagi dimana dengan klorofil-a tinggi di perairan,
ikan berkisar antara 0,5 – 35,0 mg/m3. dapat dijadikan sebagai indicator kesuburan
Berdasarkan grafik diatas menujukan perairan/tingginya produktivitas perairan,
bahwa terjadinya peningkatan suhu pada karena klorofil-a merupakan salah satu alat
bulan Maret – April yaitu berkisar 29,59 pengukur kesuburan suatu perairan yang
sampai 31°C, seiring waktu terjadi penurunan dinyatakan dalam bentuk produktivitas
beberapa bulan yaitu pada bulan Mei – primer (Uno, 1982 dan 1983). Perairan yang
September suhu turut berkisar 26,65°C memiliki kandungan klorofil-a yang tinggi
kemudian Oktober – Desember mengalami sudah pasti mengandung banyak fitoplankton
peningkatan dipermukaan laut yaitu 30,12°C. yang disenangi oleh ikan, sehingga
Klorofil-a yang didapat selama pengamat gerombolan ikan akan mendekat tersebut.
pada tahun 2014 yaitu berkisar 0 - Data sebaran suhu permukaan laut
3,21mg/m3. Peningkatan klorofil-a di perairan merupakan factor terbaik untuk memilih
Selat Bali terjadi pada bulan Agustus dan lokasi dibandingkan kondisi oseanografi
bulan September 2014. lainnya (Laevastudan Hayes, 1982), selain itu
Perubahan nilai suhu permukaan laut juga dapat digunakan untuk menjelaskan
dan konsentrasi klorofil-a di perairan Selat produktifitas primer (fitoplankton) dan
Bali berdasarkan Grafik diatas pada bulan menentukan daerah front dan upwelling yang
Agustus – September suhu permukan laut kaya akan nutrien. Daerah upwelling ditandai
mengalamin penurunan sedangkan pada dengan suatu daerah yang memiliki suhu
klorofil-a pada awal bulan Agustus dan akhir lebih rendah disbanding daerah sekitarnya.
bulan September terjadi peningkatan. Sedangkan daerah front ditandai dengan
pertemuan dua massa air yang berbeda
IV. PEMBAHASAN
suhunya dan menyerupai pita.
Sebaran suhu dan klorofil-a di daerah Upwelling dan fenomena front dibantu
Selat Bali sangat merata. Hasil tersebut dengan kekuatan angin, dapat menjadi
diperoleh berdasarkan dua parameter utama, perangkap zat hara dari kedua massa air yang
yaitu parameter klorofil- a dan suhu berbeda suhu tersebut, sehingga dapat

49
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis pengetahuan tentang Peta Prakiraan Daerah
ikan pelagis (Hasyim, 2004). Untuk Penangkapan Ikan ini, agar para nelayan
menentukan suatu area gerombolan ikan dapat memanfaatkan dengan baik sehingga
berdasarkan layout suhu permukaan laut dapat meningkatkan efisiensi dan jumlah
ditandai dengan pertemuan arus panas dan tangkapan mereka.
arus dingin, dimana pada daerah tersebut
diperkirakan merupakan daerah front atau DAFTAR PUSTAKA
daerah upwelling yang memiliki banyak dan Andayani,A., dan Frida. Sidik, 2005.
kaya akan kandungan nutrisi, yang akan Pemanfaatan Data Satelit Untuk Kelautan
sangat membantu dalam meningkatkan dan Perikanan. Pusat Riset Teknologi
produktivitas primer. Kelautan, Badan Riset Kelautan dan
Perikanan, Departemen Kelautan dan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Perikanan, Bali.
Kesimpulan Bernawis, Lamona I. 2000. Temperature and
Pressure Responses on El-Nino 1997 and
Konsentrasi klorofil-a relatif tinggi di
La-Nina 1998 in Lombok Strait. Proc. The
Musim Timur adalah pada bulan Juli sampai
JSPS-DGHE International Symposium on
dengan bulan Agustus 2013 dengan nilai rata-
rata 0 – 1,46 mg/m3. Untuk konsentrasi SPL Fisheries Science in Tropical Area.
tertinggi pada tahun 2013 terjadi di bulan Blacburn, 1965. Oceanography and the
Februari sampai dengan bulan Juni berkisar Ecology of Thunnus. In Barnes N. (Editor).
28,45 – 30,62ºC dimana pada bulan tersebut Oceanography and the Marine Biology Vol
memasuki Musim Peralihan. Sedangkan III. London:G .Allen and Unwin Ltd.
klorofil-a dan SPL yang didapat selama Danoedoro, P. 1990. Beberapa Teknik
pengamatan pada tahun 2014 yaitu, Operasi Dalam Sistem Informasi Geografis.
konsentrasi klorofil-a relatif tinggi di Musim Puspics UGM – Bakosurtanal. Yogyakarta.
Timur, pada bulan Agustus dan bulan
Dewayani S., 2000, Manfaat Inderaja dan SIG
September 2014 dengan nilai rata-rata 0 –
untuk Pengembangan Perikanan Laut:
3,21 mg/m3. Dan untuk konsentrasi SPL
Potensi Pengembangan Budidaya ikan
tertinggi pada tahun 2014 berkisar 29,59ºC
dalam keramba apung, Jurnal MAPIN,
sampai 31ºC pada bulan Maret dan bulan
pp.226-235
April.
Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Dwiponggo, A.,1982. Beberapa Aspek Biologi
(PPDPI) yang didapat selama pengamatan Ikan Lemuru, Sardinella spp.Dalam
pada tahun 2013, ada 4 bulan di tahun 2013 Prosiding Seminar Perikanan Lemuru (S.
yang menjadi daerah potensi ikan yaitu di Nurhakim, Budiharjo danSuparno). Pusat
bulan Juli, Agustus, September, Oktober. Dan Penelitian dan Pengembangan Perikanan
3 bulan di tahun 2014 yaitu di bulan Agustus, Indonesia, Jakarta. 205-216.
September Oktober. Untuk menentukan Eddy, Prahasta, 2005. Konsep-Konsep Dasar
suatu daerah potensi ikan berdasarkan layout Sistem Informasi Geografis. Informatika.
klorofil-a dan SPL, ditandai dengan area Bandung.
perairan yang memiliki kandungan klorofil-a Efendi, C.D. 2006. Pembuatan Peta Daerah
yang tinggi, dimana dengan klorofil-a tinggi di Tangkapan Ikan Menggunakan Teknologi
perairan, dapat dijadikan sebagai indicator Penginderaan Jauh di Wilayah Perairan
adanya gerombolan ikan. Bali. Surabaya: Teknik Geodesi FTSP-ITS.
Saran Hasyim Bidawi, 2004. Penerapan Informasi
Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI)
Perlu adanya sosialisasi kepada Untuk Mendukung Usaha Peningkatan
masyarakat nelayan dan memberi Produksi dan Efisiensi Oprasi Penangkapan

50
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.

Ikan. Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702) Prahasta, Eddy. Remote sensing : praktis
Institut Pertanian Bogor. penginderaan jauh dan pengolahan citra
Hela, I dan T. Laevastu, 1970. Fisheries dijital dengan perangkat lunak ERMapper
Oceanography New Ocean Environmental Bandung: Informatika, 2008.
Sovices. Fishing News (Books) LTD London. Presetiahadi. K.1994. Kondisi Oseanografi
Hutabarat, S. dan S.M. Evans. 1986. Perairan Selat Makassar Pada Juli 1992
Pengantar Oseanografi. (Musim Timur).[Skripsi]. Program Studi
Jakarta:Djambatan. Ilmu dan Teknologi Kelautan.Fakultas
Perikanan IPB. Bogor.
Laevastu, T., M Hayes. 1983. Fisheries
Oceanography and Ecology. England: Prezelin, B. 1981. Light Reactions in
Fishing News Book Ltd. Photosynthesis. Proceedings of NATO
Advance Study Institute on Physiological
Lillesand, T.M, Kiefer FW. 1993. Penginderaan
Ecology of Phytoplankton, Lipari, Sicily,
Jauh dan Interpretasi Citra. Alih bahasa. R.
Oct. 1980. In: Canandian Bulletin of
Dubahri. Gadjah Mada University Press.
Fisheries and Aquatic Science (T. Platt,
Lillesand, T.M and Kiefer, R.W ; Remote ed.), 210: 1- 43.
Sensing and Image Interpretation, Dalam
Realino, B. dkk. 2005. Peningkatan Informasi
Pengindraan Jauh dan Interpretasi Citra
Daerah Penangkapan Ikan Melalui
oleh Dulbahri, Prapto Suharsono, Hartono,
Integrasi Teknologi Indraja, Pemodelan
Suharyadi ; Gajah Mada University Press,
Hidrodinamikdan Bioakustik. Departemen
1997.
Kelautan Perikanan, Balai Riset Kelautan
Maccherone, B. 2005. About Perikanan, Pusat Riset Teknologi Kelautan,
MODIS.http://modis.gsfc.nasa.gov/ (12 South East Asia Ceter for Ocean Research
September 2008: 07.18 pm) and Monitoring.
Mallawa, A.,Sudirman.2004. Teknik Sabins, FF, 1996. Principles And
Penangkapan Ikan.Rineka Cipta : Jakarta. Interpretation. New York: WH Freeman
Merta, I. G. S., 1992. Dinamika Populasi Ikan And Company.
Lemuru S. Lemuru bleeker, 1853 di Setiawan, R.1991. Pemanfaatan Data SPL dari
Perairan Selat Bali dan Alternatif Satelit NOAA-9 Sebagai Salah Satu
Pengelolaannya. Disertasi. Prog.Pasca IPB. Indikator Upwelling Di Perairan Selatan
Bogor. xvi + 201 hal. Bali. Skripsi. Fakultas Perikanan. IPB.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Bogor.
Penerbit Djambatan. Sudirman dan Mallawa, A. 2004. Teknik
Nontji, A. (1993), Laut Nusantara. Djambatan, Penangkapan Ikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Jakarta. Poerbandono, Djunasjah, E. Wikantika, 2006, Pengamatan dan Pemetaan
(2005), Survei Hidrograji, PT. Reftka Permukaan Bumi Dengan Teknologi
Aditama, Bandung. Penginderaan Jauh, Pusat Penginderaan
Nontji, A, 2002. Laut Nusantara – cet. 3.- Jauh Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jakarta : viii, 351 hlm : 231/2 cm. www. Kenali Bumi Kita»Struktur
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta: Geologi.html
Penerbit Djambatan. Wyrtki, K., 1987: Indonesian through flow and
the associated pressure gradient. J.
Nyabakken, J. W. 1988. Biologi Laut : Suatu
Geophys. Res.-Oceans, 92 (C12), 12941-
Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh
12946.
H. Muhammad Eidman, Koeoebiono, D.G.
Bengen, M. Hutomo, dan Sukohardjo.
Hal36-72.PT Gramedia. Jakarta. VII + 459.

51

You might also like