Professional Documents
Culture Documents
Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Memprediksi Daerah Potensi Penangkapan Ika
Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Memprediksi Daerah Potensi Penangkapan Ika
AQUAWARMAN
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR
Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
ABSTRACT
The Use Of Remote Sensing Technology To Predict Area Potential Fishing Bali Strait Waters.
The purpose of this study was to obtain maps of potential fishing area forecasts from satellite
imagery, located in the Strait of Bali using descriptive methods. When the study was conducted
in April 2015. MODIS satellite data acquisition level 3 by way of Ocean Color downloaded via
the site, cutting the image (cropping), and conversion of data, processed using Seadas 6.4 with
Windows 7 operating system. Followed by cutting the image (cropping by area of research).
Output of cutting the image is converted into a form in the form of the data American Standart
Code for Information Interchange (ASCII) the inside has veriable longitude, latitude, the
estimated value of the concentration of chlorophyll-a and SPL. Data ASCII then opened in
Microsoft software Exceel 2007. Furthermore ASCII data control that aims to eliminate
extreme data of high and low extremes of data. In 2013, the concentration SPL and
chlorophyll-a is optimal occurred in February to June with an average value of 28.45° C to
30.62 ° C, and in 2014, took place in March-April with an average of 29.59 ° C to 31 ° C. This
analysis is done by clicking overlay multiple layers are required, such as image processing SPL
and chlorophyll-a, thus obtained Forecast Map Regional Fishing (PPDPI).
Keywords : SPL, Chlorophyll-a, Remote Sensing, Bali Strait, PPDPI.
44
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
45
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
Citra yang digunakan merupakan factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
komposit data mingguan selama 2 tahun sifat-sifat populasi.
yang diperoleh dari website National Analisa Data
Aeronatic Space Agency (NASA)
(http://www.oceancolor.gsfc.nasa.gov). Data 1. Pengolahan data
tersebut memiliki informasi tentang lintang, Data MODIS diolah dengan
bujur, daratan, garis pantai, nilai rata-rata menggunakan Surfer 10 untuk
klorofil-a dan nilai rata-rata SPL serta sudah menggabungkan kenampakan antara
terkoreksi secara atmosferik dan radiometrik. suhu permukaan laut dan konsentrasi
klorofil-a.
Metode 2. Interpretasi citra suhu permukaan laut
dan kosentrasi klorofil-a.
Dalam penelitian ini, untuk membuat Hasil kenampakan peta gabungan (suhu
Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di permukaan laut dan konsentrasi klorofil-
perairan Selat Bali ini menggunakan metode a) di interpretasikan dengan menganalisa
deskriptif berdasarkan interpretasi visual citra faktor-faktor oseanografi yang
satelit. Menurut Suryabrata (1998), penelitian menunjukan keberadaan habitat ikan.
deskriptif adalah suatu penelitian yang 3. Identifikasi daerah potensi penangkapan
bertujuan pencandraan secara sistimatis, ikan
46
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
Berdasarkan hasil interpretasi citra suhu Pada Gambar 1 dapat di lihat sebaran
permukaan laut dan kosentrasi klorofil-a klorofil-a dan suhu permukaan laut perairan
selanjutnya dilakukan penentuan titik Selat Bali pada bulan oktober 2013 berkisar
lokasi daerah potensi penangkapan ikan. antara 26,8 – 28,3°C sedangkan pada klorofil-
Berdasarkan hasil interpretasi dimana a berkisaran antara 0 – 3,4 mg/m3 pada posisi
daerah potensi penangkapan ikan geografis di antara 114°20’ - 115°10’ BT dan
merupakan daerah yang menunjukan 8°10’ - 8°50’ LS.
konsentrasi klorofil yang melimpah. Hasil yang didapat adalah peta prakiraan
daerah penangkapan ikan (PDPI) di wilayah
III. Hasil dan Pembahasan Selat Bali. Berdasarkan peta PDPI yang telah
diperoleh pada periode Oktober 2013,
Klorofil-a dan SST Pada Bulan Oktober 2013 terdapat titik-titik area fishing ground
menyebar luas secara merata pada daerah
1,6 31
1,4 30
1,2
1 29
0,8 28
0,6 27
0,4
0,2 26
0 25
29 Agustus-5…
30 September-7…
1 - 8 Jan
17 - 24 Jan
6- 13 Mar
22 - 29 Mar
2 - 9 Feb
18 - 25 Feb
9-16 Mei
25 April-1 juni
10-17 Juni
26 juni-3 juli
12-19 juli
16-23 Oktober
1 - 8 Nov
17 - 24 Nov
3-10 Des
19-26 Des
7 - 14 April
23 - 30 April
28 juli-4 Agustus
13-20 Agustus
14 - 21 September
47
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
Selat Bali. Suhu optimal bagi ikan adalah 25,0 beberapa bulan yaitu pada bulan Juli –
– 30,0°C sedangkan pada klorofil-a yang September suhu turun berkisar 26,94°C
optimal bagi ikan berkisar antara 0,5 – kemudian Oktober – Desember mengalami
35,0mg/m3. peningkatan dipermukaan laut yaitu 30,12°C.
Daerah Selat Bali pada umumnya sangat Klorofil-a yang didapat selama pengamatan
optimal untuk daerah penangkapan ikan. Hal pada tahun 2013 yaitu berkisar 0 -1,46
3,5 32
3 31
2,5 30
29
2
28
1,5
27
1 26
0,5 25
0 24
16-23 Oktober
1 - 8 Januari
17 - 24 Januari
6 - 13 Maret
22 - 29 Maret
7 - 14 April
23 - 30 April
9-16 Mei
25 April-1 juni
10-17 Juni
26 juni-3 juli
12-19 juli
13-20 Agustus
30 September-7 Oktober
1 - 8 Nov
17 - 24 Nov
3-10 Des
19-26 Des
2 - 9 Februari
18 - 25 Februari
28 juli-4 Agustus
29 Agustus-5 September
14 - 21 September
ini di dukung dengan hasil suhu dan klorifil-a mg/m3. Peningkatan klorofil-a di perairan
selama pengamatan pada tahun 2013 yang Selat Bali terjadi pada bulan Juli sampai bulan
disajikan dalam bentuk grafik. Agustus 2013.
Berdasarkan grafik diatas menujukan Perubahan nilai suhu permukaan laut
bahwa terjadinya peningkatan suhu pada dan konsentrasi klorofil-a di perairan Selat
bulan Januari – Juni yaitu berkisar 28,45 - Bali berdasarkan grafik diatas, pada musim
30,62°C, seiring waktu terjadi penurunan timur bulan Juli – September suhu permukan
48
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
49
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis pengetahuan tentang Peta Prakiraan Daerah
ikan pelagis (Hasyim, 2004). Untuk Penangkapan Ikan ini, agar para nelayan
menentukan suatu area gerombolan ikan dapat memanfaatkan dengan baik sehingga
berdasarkan layout suhu permukaan laut dapat meningkatkan efisiensi dan jumlah
ditandai dengan pertemuan arus panas dan tangkapan mereka.
arus dingin, dimana pada daerah tersebut
diperkirakan merupakan daerah front atau DAFTAR PUSTAKA
daerah upwelling yang memiliki banyak dan Andayani,A., dan Frida. Sidik, 2005.
kaya akan kandungan nutrisi, yang akan Pemanfaatan Data Satelit Untuk Kelautan
sangat membantu dalam meningkatkan dan Perikanan. Pusat Riset Teknologi
produktivitas primer. Kelautan, Badan Riset Kelautan dan
Perikanan, Departemen Kelautan dan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Perikanan, Bali.
Kesimpulan Bernawis, Lamona I. 2000. Temperature and
Pressure Responses on El-Nino 1997 and
Konsentrasi klorofil-a relatif tinggi di
La-Nina 1998 in Lombok Strait. Proc. The
Musim Timur adalah pada bulan Juli sampai
JSPS-DGHE International Symposium on
dengan bulan Agustus 2013 dengan nilai rata-
rata 0 – 1,46 mg/m3. Untuk konsentrasi SPL Fisheries Science in Tropical Area.
tertinggi pada tahun 2013 terjadi di bulan Blacburn, 1965. Oceanography and the
Februari sampai dengan bulan Juni berkisar Ecology of Thunnus. In Barnes N. (Editor).
28,45 – 30,62ºC dimana pada bulan tersebut Oceanography and the Marine Biology Vol
memasuki Musim Peralihan. Sedangkan III. London:G .Allen and Unwin Ltd.
klorofil-a dan SPL yang didapat selama Danoedoro, P. 1990. Beberapa Teknik
pengamatan pada tahun 2014 yaitu, Operasi Dalam Sistem Informasi Geografis.
konsentrasi klorofil-a relatif tinggi di Musim Puspics UGM – Bakosurtanal. Yogyakarta.
Timur, pada bulan Agustus dan bulan
Dewayani S., 2000, Manfaat Inderaja dan SIG
September 2014 dengan nilai rata-rata 0 –
untuk Pengembangan Perikanan Laut:
3,21 mg/m3. Dan untuk konsentrasi SPL
Potensi Pengembangan Budidaya ikan
tertinggi pada tahun 2014 berkisar 29,59ºC
dalam keramba apung, Jurnal MAPIN,
sampai 31ºC pada bulan Maret dan bulan
pp.226-235
April.
Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Dwiponggo, A.,1982. Beberapa Aspek Biologi
(PPDPI) yang didapat selama pengamatan Ikan Lemuru, Sardinella spp.Dalam
pada tahun 2013, ada 4 bulan di tahun 2013 Prosiding Seminar Perikanan Lemuru (S.
yang menjadi daerah potensi ikan yaitu di Nurhakim, Budiharjo danSuparno). Pusat
bulan Juli, Agustus, September, Oktober. Dan Penelitian dan Pengembangan Perikanan
3 bulan di tahun 2014 yaitu di bulan Agustus, Indonesia, Jakarta. 205-216.
September Oktober. Untuk menentukan Eddy, Prahasta, 2005. Konsep-Konsep Dasar
suatu daerah potensi ikan berdasarkan layout Sistem Informasi Geografis. Informatika.
klorofil-a dan SPL, ditandai dengan area Bandung.
perairan yang memiliki kandungan klorofil-a Efendi, C.D. 2006. Pembuatan Peta Daerah
yang tinggi, dimana dengan klorofil-a tinggi di Tangkapan Ikan Menggunakan Teknologi
perairan, dapat dijadikan sebagai indicator Penginderaan Jauh di Wilayah Perairan
adanya gerombolan ikan. Bali. Surabaya: Teknik Geodesi FTSP-ITS.
Saran Hasyim Bidawi, 2004. Penerapan Informasi
Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI)
Perlu adanya sosialisasi kepada Untuk Mendukung Usaha Peningkatan
masyarakat nelayan dan memberi Produksi dan Efisiensi Oprasi Penangkapan
50
J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 44 - 51. Oktober 2015.
Ikan. Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702) Prahasta, Eddy. Remote sensing : praktis
Institut Pertanian Bogor. penginderaan jauh dan pengolahan citra
Hela, I dan T. Laevastu, 1970. Fisheries dijital dengan perangkat lunak ERMapper
Oceanography New Ocean Environmental Bandung: Informatika, 2008.
Sovices. Fishing News (Books) LTD London. Presetiahadi. K.1994. Kondisi Oseanografi
Hutabarat, S. dan S.M. Evans. 1986. Perairan Selat Makassar Pada Juli 1992
Pengantar Oseanografi. (Musim Timur).[Skripsi]. Program Studi
Jakarta:Djambatan. Ilmu dan Teknologi Kelautan.Fakultas
Perikanan IPB. Bogor.
Laevastu, T., M Hayes. 1983. Fisheries
Oceanography and Ecology. England: Prezelin, B. 1981. Light Reactions in
Fishing News Book Ltd. Photosynthesis. Proceedings of NATO
Advance Study Institute on Physiological
Lillesand, T.M, Kiefer FW. 1993. Penginderaan
Ecology of Phytoplankton, Lipari, Sicily,
Jauh dan Interpretasi Citra. Alih bahasa. R.
Oct. 1980. In: Canandian Bulletin of
Dubahri. Gadjah Mada University Press.
Fisheries and Aquatic Science (T. Platt,
Lillesand, T.M and Kiefer, R.W ; Remote ed.), 210: 1- 43.
Sensing and Image Interpretation, Dalam
Realino, B. dkk. 2005. Peningkatan Informasi
Pengindraan Jauh dan Interpretasi Citra
Daerah Penangkapan Ikan Melalui
oleh Dulbahri, Prapto Suharsono, Hartono,
Integrasi Teknologi Indraja, Pemodelan
Suharyadi ; Gajah Mada University Press,
Hidrodinamikdan Bioakustik. Departemen
1997.
Kelautan Perikanan, Balai Riset Kelautan
Maccherone, B. 2005. About Perikanan, Pusat Riset Teknologi Kelautan,
MODIS.http://modis.gsfc.nasa.gov/ (12 South East Asia Ceter for Ocean Research
September 2008: 07.18 pm) and Monitoring.
Mallawa, A.,Sudirman.2004. Teknik Sabins, FF, 1996. Principles And
Penangkapan Ikan.Rineka Cipta : Jakarta. Interpretation. New York: WH Freeman
Merta, I. G. S., 1992. Dinamika Populasi Ikan And Company.
Lemuru S. Lemuru bleeker, 1853 di Setiawan, R.1991. Pemanfaatan Data SPL dari
Perairan Selat Bali dan Alternatif Satelit NOAA-9 Sebagai Salah Satu
Pengelolaannya. Disertasi. Prog.Pasca IPB. Indikator Upwelling Di Perairan Selatan
Bogor. xvi + 201 hal. Bali. Skripsi. Fakultas Perikanan. IPB.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Bogor.
Penerbit Djambatan. Sudirman dan Mallawa, A. 2004. Teknik
Nontji, A. (1993), Laut Nusantara. Djambatan, Penangkapan Ikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Jakarta. Poerbandono, Djunasjah, E. Wikantika, 2006, Pengamatan dan Pemetaan
(2005), Survei Hidrograji, PT. Reftka Permukaan Bumi Dengan Teknologi
Aditama, Bandung. Penginderaan Jauh, Pusat Penginderaan
Nontji, A, 2002. Laut Nusantara – cet. 3.- Jauh Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jakarta : viii, 351 hlm : 231/2 cm. www. Kenali Bumi Kita»Struktur
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta: Geologi.html
Penerbit Djambatan. Wyrtki, K., 1987: Indonesian through flow and
the associated pressure gradient. J.
Nyabakken, J. W. 1988. Biologi Laut : Suatu
Geophys. Res.-Oceans, 92 (C12), 12941-
Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh
12946.
H. Muhammad Eidman, Koeoebiono, D.G.
Bengen, M. Hutomo, dan Sukohardjo.
Hal36-72.PT Gramedia. Jakarta. VII + 459.
51