Professional Documents
Culture Documents
Kigyo Katsudo Ni Okeru
Kigyo Katsudo Ni Okeru
ABSTRACT
Good company activities and running smoothly are certainly things that are
highly desired by companies and employees who work themselves. In this era of
globalization, the application of occupational safety and health becomes a
principle that must be owned by companies. Therefore, human resources should
be an investment resource that needs to be taken into account as an asset to face
competition between companies. But unfortunately, there are times when an
unwanted event such as a work accident is something that needs to be taken into
account by the company. In the event, accidents at work can occur due to two
main factors, namely human factors such as skills, work procedure errors and
environmental factors such as equipment, lack of work supervision, and lack of
Standard Operating Procedures. By knowing the factors that caused the accident,
the company is expected to have prevention efforts and must pay attention to the
safety and health of employees. Companies that consider occupational safety and
health are important to avoid material and non-material losses, then can avoid
decreasing employee productivity. Employee productivity is certainly a
determinant of how the company's activities will run smoothly or not.
Keywords : Company activities, occipational safety and healt, the factors that
caused the accident, work accident.
1. PENDAHULUAN
Page 1 of 12
Grafik kecelakaan di Indonesia selama triwulan terakhir
Page 2 of 12
kecelakaan lalu lintas tersebut, menurut Undang-undang, dari
kecelakaan saat berangkat dan pulang perusahaan yang bersangkutan.
kerja termasuk kecelakaan kerja. Oleh
karena itu, berdasarkan latar belakang
2.2 Pengertian Keselamatan dan
tersebut tenaga kerja merupakan salah
kesehatan kerja
satu faktor yang menyebabkan
kecelakaan kerja. Dengan demikian, Menurut (Djatmiko, 2016)
permasalahan yang dirumuskan keselamatan kerja merupakan suatu
adalah mengenai pengaruh faktor- upaya untuk menciptakan suatu
faktor apa saja yang menyebabkan tempat kerja yang aman dan
kecelakaan kerja sehingga mencegah segala bentuk
menghambat atau memiliki pengaruh kemungkinan kecelakaan yang
terjadi. Keselamatan kerja ini berlaku
lain pada jalannya aktivitas
di semua area dari udara hingga di
organisasi.
dalam air sekalipun. Menurutnya, K3
Adapun tujuan dari penulisan sangat penting bagi karyawan
ini adalah untuk mengetahui faktor- maupun perusahaan karena tidak
faktor apa saja yang menjadi dapat dipisahkan dalam
ketanagakerjaan maupun bagi sumber
pengaruh pada jalannya aktivitas
daya manusia. Karena dampaknya
organisasi. Manfaat dari penulisan ini
yang dirasakan oleh keduanya. K3
yaitu untuk menambah wawasan bagi merupakan hal yang Hal tersebut
penulis juga pembaca, serta dikatakan demikian karena dampak
diharapkan dapat menjadi pedoman berlanjut dari adanya kecelakaan
bagi penelitian selanjutnya. sendiri mengenai produktivitas
karyawan. Karenannya, kecelakaan
2. KAJIAN LITERATUR
kerja tidak hanya menimbulkan
2.1 Pengertian Perusahaan korban jiwa dan kerugian materi
namun juga dapat mengganggu
Menurut Suwardi (2015) aktivitas produksi dari perusahaan.
perusahaan adalah badan usaha yang Maka dari itu, K3 merupakan faktor
menjalankan kegiatan antara yang sangat penting untuk
menyediakan barang atau jasa baik diperhatikan karena selain berdampak
dalam sektor ekonomi seperti jasa, kerugian pada diri sendiri, dampak
keuangan, ekstraksi, perdangan dll lainnya dirasakan oleh keluarga serta
yang memiliki tujuan seperti lingkungan.
mendapatkan keuntungan nyata
maupun yang tidak nyata. Badan Menurut Sholihah (2018)
usaha tersebut terdapat dalam kesehatan dan keselamatan kerja
berbagai bentuk seperti badan adalah karena saat ini industrilisasi
perseorangan, perusahaan terbuka dan perkembangan layanan semakin
(PT), persekutuan komanditer (CV), cepat sehingga dibutuhkan perhatian
koperasi, dan yayasan. Kemudian, terhadap kesejahteraan manusia.
setiap perusahaan wajib membuat Bahaya keselamatan dan kesehatan
catatan keuangan yang telah disimpan kerja saat ini dianggap sebagai
penggerak dalam mencari solusi
sejak 10 tahun terakhir begitulah
tentang menghadapi masalah negatif
Page 3 of 12
dalam konstruksi. K3 disini komitmen para
mempertimbangkan dampak yang pimpinan.
diterima oleh lingkungan umum dan Pekerja itu sendiri
masyarakat sekitar. Ruang lingkup yaitu manusia.
K3 telah berkembang dan berevolusi
Bagaimana kondisi
terus menerus menanggapi ekonomi,
tempat kerja atau
sosial, politik, dan teknologi.
sarana.
K3 menurut Darmiatun & Kondisi dan
Tasrial (2015) merupakan elemen lingkungan kerja.
yang menjadi kunci untuk membuat
kondisi kerja menjadi layak. 2. Sebab utama.
a. Faktor manusia yaitu
2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja perilaku tidak aman (
Menurut Irzal (2016) unsafe action),
kecelakaan tidak terjadi begitu saja, merupakan sebuah
kecelakaan kerja dapat terjadi karena perilaku yang
salah tindakan atau karena kondisi mungkin disadari oleh
yang tidak aman. Kelalaian tersebut beberapa sebab yang
menjadi sebab kecelakaan dan berbahaya dari para
merupakan nilai tersendiri dari teknik tenaga kerja antara
keselamatan. Kondisi di antaranya lain :
yang kurang aman adalah Pengetahuan
pencahayaan, lalu debu dan gas yang dan
masuk ke ventilasi, pekerja yang keterampilan
ditempatkan pada layout yang yang kurang
berbahaya, tidak sebandingnya (lack of
peralatan pelindung, rusaknya knowledge and
peralatan, tidak mencukupinya skill).
peralatan pelindung seperti helm dan Tidak mampu
gudang yang tidak baik. untuk bekerja
secara
Faktor penyebab kecelakaan kerja normal(inadeq
menurut Izral yaitu : uate
1. Sebab dasar atau asal mula capability).
Yaitu penyebab yang Cacat tubuh
sangat dasar dan umum yang yang tidak
menyebabkan terjadinya tampak (body
kecelakaan kerja, diantaranya defect).
adalah Kebosanan
Bagaimana dan kelelahan
mengupayakan (fatique and
keselamatan dan boredom).
kesehatan kerja dari Tidak
amannya sikap
Page 4 of 12
dan perilaku dari mesin, pesawat,
(unsafe lingkungan tempat
altitude and kerja, proses kerja,
habits) karena sifat pekerjaan dan
tidak sistem kerja.
memahami Lingkungan dalam arti
prosedur kerja luas tidak bisa saja
yang bary diartikan sebagai
Peralatan dan lingkungan fisik,
mesin masih melainkan terdapat
belum dikuasai faktor-faktor yang
(lack of skill). berkaitan dengan
Konsentrasi fasilitas yang
menurun disediakan,
(difficulty in pengalaman manusia
concentrating) yang lalu maupun
saat sekilas sebelum
melakukan bertugas, bagaimana
pekerjaan pengaturan organisasi
Tenaga kerja kerja, hubungan
memiliki sikap sesama pekerja,
masa bodoh kondisi ekonomi dan
(ignorance). politik yang dapat
Tenaga kerja mengganggu daya
kurang konsentrasi.
memiliki 3. Komponen peralatan kerja.
motivasi kerja Dimana sebuah komponen
(improper yang berada pada sistem kerja
motivation). Semua peralatan kerja harus
Kepuasaan didesain, dipelihara dan
kerja yang digunakan dengan baik.
kurang dan Pengendalian potensi bahaya
memiliki sikap dapat di pengaruhi oleh
kecenderungan bentuk peralatan, ukuran,
melukai diri berat ringannya, peralatan,
sendiri ( low kenyamanan operator, dan
job kekuatan yang diperlukan
satisfacation). untuk menggunakan atau
b. Faktor lingkungan mengoperasikan peralatan
atau dikenal dengan kerja dan mesin-mesin.
kondisi yang tidak Interaksi antar pekerja dan
aman (unsafe peralatan kerja yang
conditions), adalah digunakan sangat dipengaruhi
kondisi tidak aman oleh Variabel-variabel
tersebut. Variabel lainnya
Page 5 of 12
yang penting berada pada pengetahuan serta
pengenalan potensi bahaya keterampilan, cacat tubuh
ialah termasuk kecepatan yang tidak terlihat, keletihan,
operasi dan potensi bahaya dan kelesuan.
mekanik. 2. Kondisi Berbahaya ( Unsafe
Condition)
4. Komponen lingkungan kerja. Adalah suatu kondisi
Faktor lingkungan berbahaya yang timbul dari
kerja seperti layout, alat, cara kerja, sifat manusia.
kebersihan, intensitas Suatu kondisi yang tidak
penerangan, suhu, vibrasi, aman dari mesin, lingkungan,
ventilasi, dll. harus diberikan sifat pekerja antara lain :
karena mungkin dapat Alat pelindung yang
memengaruhi kenyamanan, tidak efektif.
kesehatan dan keselamatan Pakaian kerja yang
pekerja. kurang cocok
Bahan yang berbahaya
5. Organisasi Kerja. Penerangan dan
Pengembangan program ventilasi yang tidak
keselamatan kerja sangat baik
ditentukan oleh perilaku Alat yang tidak aman
manajamen. Pekerja secara walaupun dibutuhkan
positif akan terpengaruhi oleh Alat atau mesin yang
struktur organisasi yang tidak efektif.
mempromosikan kerjasama
anatara pekerja untuk Adapun masih menurut Irzal,
pengenalan dan pengendalian sebab-sebab terjadinya
potensi bahaya. kecelakaan dapat dilihat dari
dua segi yakni :
Dilain sisi, menurut Irzal dua hal yang
menjadi faktor penyebab kecelakaan a. Segi mikro
kerja terbesar ialah : Segala hal yang hanya
berhubungan dengan
a. Tidak amannya perilaku ruang lingkup
(unsafe actions) perusahaan. Segi
b. Tidak amannya kondisi mikro dibagi lagi
lingkungan (unsafe menjadi beberapa
conditions) bagian :
1. Sistem
1. Perbuatan Berbahaya ( manajemen.
Unsafe Actions) Perusahaan,
Yaitu perbuatan berbahaya tenaga kerja,
dari manusia atau pekerja masyarakat akan
akibat faktor-faktor internal rugi bila
seperti tindakan dan sikap perusahaan tidak
yang tidak aman, kurangnya
Page 6 of 12
menjalankan n
program kesehatan kebijakan
dan keselamatan serta
kerja sehingga kurikulum
akan pendidikan
menimbulkan K3, baik di
dampak negatif. sekolah
2. Manajemen. Yaitu dan
karena unsur instansi
manusia. pendidikan
Berdasarkan lainnya.
penelitian, 2. Teknologi
manusia paling Yaitu mengenai
sering pengujian dan
mendatangkan analisis akan
kecelakaan karena dampak yang
tingkah lakunya. ditimbulkan dari
Karena tanpa teknologi.
disadari manusia 3. Sosial
berbuat ceroboh, Yaitu lembaga
tidak peduli, dan sosial yang
lengah. mendukung
3. Lingkungan. Yaitu gerakan dan
lingkungan kerja memotivasi tenaga
secara kerja dalam K3,
keseluruhan. adapun
b. Segi makro pengurusan
Adalah unsur yang asuransi sebagai
berada dari luat jaminan dari
perusahaan. kecelakaan.
1. Pemerintah, yaitu 4. Ekonomi
yang dimaksud Yaitu kondisi
adalah segala hal ekonomi yang
yang menyangkut berat kadangkala
masalah kebijakan membuat tenaga
pemerintah pada kerja bekerja pada
bidang kondisi tempat
pendidikan, kerja yang kurang
politik, dan aman.
hukum. 5. Akibat kecelakaan
Pendidikan a. Terhadap
bagaimana manusia,
pemerintah antara lain :
dapat rasa sakit dan
menerapka trauma,
Page 7 of 12
kematian, adanya bahan korosif. Selanjutnya
cacat karena adalah mesin karena cacat pada waktu
tidak proses pembuatan, kerusakan karena
berfungsinya pengolahan, kesalahan perencanaan.
sebagian Yang kelima yaitu medan. Medan
anggota badan, disini ialah housekeeping yang jelek.
menurunnya
Dinyatakan bahwa persentase
penghasilan,
penyebab kecelakaan kerja yaitu
dan kesedihan
karena 3% tidak bisa dihindarkan
bagi kerabat.
seperti bencana alam, 24% karena
b. Terhadap
lingkungan atau peralatan yang tidak
perusahaan
memenuhi syarat dan sisanya
yaitu :
sebanyak 73% dikarenakan perilaku
kerusakan
manusia yang tidak aman.
peralatan
mesin, Sedangkan menurut Harmon
rusaknya (2013) faktor utama penyebab
bahan baku, kecelakaan antara lain karena faktor
menurunnya manusia dan faktor lingkungan.
produksi, Faktor Manusia tersebut berupa
hilangnya pengetahuan, keterampilan, IQ, Fisik
kepercayaan mental dan psikologi, stress, motivasi
langganan, yang salah, kesalahan prosedur kerja.
rusaknya Sedangkan faktor lingkungan antara
lingkungan, lain kepemimpinan yang kurang,
dan kerugian peralatan dan bahan kurang
material. perawatan, standar kerja kurang,
sabotase, kerusuhan, serta budaya.
Masih menurut Irzal,
penyebab kecelakaan kerja pada 3. METODOLOGI
masing-masing unsur yaitu pertama,
manusia. Alasan manusia menjadi Penelitian ini dilakukan
penyebab adalah karena tidak adanya melalui sumber sekunder yaitu studi
unsur keterpaduan antar tenaga kerja pustaka. Studi pustaka dilakukan
dengan pimpinan, kurangnya untuk mencari referensi dan literatur
pengetahuan/keterampilan, ketidak yang berkaitan dengan permasalahan
mampuan fisik/mental, kurangnya yang dibahas, baik studi pustaka yang
motivasi. Penyebab kedua adalah bersumber dari buku pekerjaan kantor
manajemen. Diantaranya kurangnya seperti menulis, mengetik,
pengawasan, struktrur organisasi menghitung, dan mengelola informasi
yang tidak jelas dan kurang tepat, dan sebagainya .
kesalahan prosedur operasi, 4. PEMBAHASAN
kesalahan pembinaan pekerja. Yang
ketiga adalah material, yaitu adanya Suradi (2017) dalam karangan
bahan beracun/ mudah terbakar, ilmiahnya ia menyatakan bahwa
Page 8 of 12
lingkungan kerja mempunyai
hubungan sangat erat dan memiliki Merujuk pada literatur di
pengaruh yang signifikan antara tinjauan pustaka serta beberapa jurnal
kecelakaan akibat alat pelindung diri yang meneliti mengenai faktor-faktor
dan akibat kelelaian manusia terhadap penyebab kecelakaan kerja,
lingkungan kerja. Kemudian kecelakaan kerja di perusahaan
sebagian besar terjadi akibat
penelitian yang dilakukan oleh Sari
perbuatan manusia baik disadari atau
dkk (2015) mendapatkan hasil bahwa
tidak, kemudian disusul akibat faktor
faktor pengalaman mengemudi, lingkungan mulai dari alat kerja yang
kemampuan mengemudi dan kondisi tidak memadai atau rusak,
cuaca tidak memiliki hubungan tidak/belum adanya SOP yang baik,
dengan potensi kecelakaan kerja pada serta pengawasan yang kurang.
pengemudi truk. Faktor yang Apabila kecelakaan kerja terjadi,
signifikan ialah kondisi fisik tubuh, maka akan berdampak buruk bagi
kondisi kendaraaan dan kondisi jalan. perusahaan karena akan mengurangi
Diantara ketiga faktor tersebut, yang efisiensi perusahaan. Tidak hanya
paling memengaruhi potensi bagi perusahaan, dampak dari
kecelakaan kerja ialah faktor kondisi eksternal juga terasa seperti
fisik. masyarakat menjadi kurang percaya
terhadap perusahaan karena secara
Adapun menurut Della (2017) tidak langsung kurang peduli
dari hasil jurnal internasional Factors terhadap sumber daya manusia di
Relating to Occupational Accident at perusahaan. Lebih jauh lagi, karena
Workers of Mechanical Engineers berkurangnya kepercayaan
menyatakan bahwa ada hubungan masyarakat maka hal tersebut akan
antara pengetahuan K3 dengan berdampak pada hubungan antar
terjadinya kecelakaan kerja di bagian konsumen dan perusahaan sehingga
teknisi alat-alat produksi, yaitu dalam timbul penurunan dari permintaan
menggerakkan mesin-mesin dan daya beli masyarakat.
peralatan karena pengetahuan K3
yang kurang dikuasai. Menurut hasil Dalam praktiknya, standar
observasi teknisi yang kurang keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
mengatahui karakter mesin dan cara menjadi hal yang mutlak dimiliki oleh
pengendaliannya memiliki potensi perusahaan. Akibat faktor kecelakaan
untuk adanya kecelakaan kerja. Oleh yang disebabkan oleh manusia dapat
karena itu hal tersebut menjadi sangat ditanggulangi dengan membuat
penting untuk di pahami oleh tenaga sistem operasional prosedur (SOP)
kerja dalam mengoperasikan yang berisi mengenai syarat dan
mesin/alat kerjanya. Bila dilakukan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
sembarangan, maka bahaya dapat menjalankan sesuatu (seperti alat
membayangi tenaga kerja. Adapun berat) serta dibutuhkan dukungan dari
penggunaan tenaga kerja dibawah pimpinan mengenai pentingnya
umur memiliki kecenderungan untuk karyawan mengetahui standar K3.
menderita kecelakaan akibat kerja Hal tersebut dapat terjadi karena
lebih tinggi dibandingkan dengan kurang sadarnya karyawan akan
golongan yang memiliki umur yang pentingnya keselamatan dan
lebih tua. kesehatan kerja, bahkan buruknya
Page 9 of 12
beberapa dari mereka telah sebagian waktu karena pimpinan atau
mengetahui mengenai bahaya orang sekitar membicarakan
kecelakaan kerja namun tidak kecelakaan dan menindaklanjutinya
memerdulikannya. kepada hukum bila kecelakaan
Sedangkan dalam faktor tersebut berkategori berat, adanya
lingkungan seperti peralatan yang kerusakan bangunan dan peralatan
rusak atau tidak layak, perusahaan serta biaya yang dikeluarkan untuk
perlu melakukan pengecekan dan bekal keuangan keluarga.
membuat daftar mengenai pemakaian
alat. Adapula diperlukan perawatan Kecelakaan yang terjadi
yang jelas serta teratur pada alat-alat memang sepenuhnya tidak dapat
yang memiliko resiko tinggi. prediksi, namun ada cara untuk
Perlu juga diperhatikan pada mengendalikan keselamatan dan
kantor walaupun tidak memiliki atau keamanan kerja. Diantaranya ialah :
berada dekat pada mesin berat, 1. Keamanan yang
pencahayaan perlu diperhatikan, alat- berhubungan dengan
alat kantor juga semestinya ruang yaitu menyediakan
ergonomis, kabel jangan sampai cahaya yang baik,
menggulung agar mengurangi menyediakan eskalator,
konsleting listrik, tidak memasang lantai yang rusak cepat-
jack stacker kepada stop kontak cepat diganti, tidak
terlalu banyak apalagi pemasangan menyimpan benda berat
ganda. Gunakan pakaian yang sesuai diatas karena besar
standar kantor karena biasanya kemungkinan mudah
pakaian tersebut telah diperhitungkan jatuh, pemeriksaan
oleh perusahaan. Ada baiknya juga berkala pada fasilitas-
tidak makan dan minum di lokasi fasilitas.
kerja yang dekat dengan komputer, 2. Menggunakan sistem
biasanya disediakan ruangan khusus keamanan seperti CCTV
untuk makan dan minum seperti yang otomatis mengawasi
cafetaria atau ruang istirahat. bagian luar dan dalam
Tenaga kerja juga perlu saling bangunan.
mengingatkan akan pentingnya K3 3. Menyediakan kotak P3K
serta kepatuhan terhadap SOP, karena sebagai pertolongan
SOP dapat menolong seseorang dan pertama, adanya fire
disatu sisi dapat mencelakakan extinguisher, serta
apabila tidak dibuat dengan baik. pemasangan hydrant
Lebih jauh mengenai dampak sebagai sumber air, tangga
yang akibat kecelakaan kerja adalah darurat, jalur evakuasi,
berupa biaya yang tidak terlihat pada dan pintu emergency.
saat kecelakaan terjadi. Hal tersebut 4. Tindakan pencegahan
diantaranya proses produksi dapat dapat dilakukan oleh
terhenti karena pekerja lain menolong perusahaan berupa
atau tertarik karena melihat peristiwa pelatihan K3 serta ujicoba
kecelakaan, kemudian ada simulasi keadaan darurat.
kemungkinan kualitas produk 5. Penggunaan safety helmet
menurun, perlunya melatih anggota dan safety khusus pada
baru sebagai pengganti, hilangnya penggunaan alat berat,
Page 10 of 12
penggunaan jas lab pada kerja dan menurunnya citra
saat penelitian perusahaan di mata masyarakat. Maka
laboratorium. dapat ditarik kesimpulan, K3
sangatlah penting dan wajib
Diantara faktor-faktor penyebab hukumnya untuk diperhatikan dan
kecelakaan kerja, faktor manusia didukung oleh perusahaan.
memang menjadi penyebab utama.
Agar perusahaan tidak banyak Daftar Pustaka
mengeluarkan biaya, perusahan dapat Budhi, R. G. (2017). Revolusi Karyawan.
melakukan tindakan preventif seperti Jakarta: Elex Media Komputindo.
memberikan safety helm, sarung Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor
tangan kerja, safety boot, goggle Kontemporer. Bandung: CV Akbar
glass, headphone apabila bekerja pada Limas Perkasa.
lingkungan yang memiliki ringkat
Darmiatun, S., & Tasrial. (2015). Prinsip-
kebisingan yang tinggi seperti mesin Prinsip K3LH. Malang: Gunung
berat atau bandara. Dalam masalah Samudra.
indra penciuman dapat menggunakan
AC, pemasangan ventilasi, dan Della, M. (2017). Factors Relating to
sebaiknya pembuangan gas Occupational Accident at Workers
of Mechanical Engineers.
disalurkan melalui cerobong asap
International journal of Safety
(yang diolah terlebih dahulu) . Engineering, Volume 4.
Dengan adanya metode pengendalian
kecelakaan kerja, maka perusahaan Djatmiko, R. D. (2016). Keselamatan dan
dapat meminimalisir adanya Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Deepublish.
kecelakaan. Serta pemerintah juga
memiliki peranan untuk memeriksa Irzal, D. M. (2016). Dasar-dasar kesehatan
perusahaan apakah memiliki standar dan keselamatan kerja. Jakarta:
K3 atau tidak. Kencana.
Page 11 of 12
BERKATNUGRAHA karyawan PT MARUKI
SINARLESTARI BELAWAN. INTERNATIONAL INDONESIA.
ILTEK, Volume 12, Nomor 23,
Sholihah, Q. (2018). Keselamatan dan 1692-1695.
Kesehatan Kerja Konstruksi.
Surabaya: Universitas Brawijaya Suwardi. (2015). Hukum Dagan Suatu
Press. Pengantar. Yogyakarta:
Deepublish.
Suradi. (April 2017). Pengaruh kecelakaan
kerja terhadap produktivitas kerja
Page 12 of 12