Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

1
CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING
BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN
KINERJA PERUSAHAAN
(Studi pada Bengkel Resmi Toyota Jawa Tengah
dan Jogja)
Benny Martha Dinata,
Sugeng Wahyudi, Ahyar Yuniawan

ABSTRACT

This study was conducted to examine the effect of Information Technology and Customer
Relationship Management (CRM) of the Company's Performance with Sustainable Competitive
Advantage as an intervening variable. Object of this research is the workshops authorized Toyota
network in Central Java and Yogyakarta, Indonesia.
This research is an empirical study with a sample of the entire population in the data collection.
Data obtained by conducting a survey of 30 Chief and Assistant Chief Workshop an authorized
Toyota network in Central Java and Yogyakarta, Indonesia. Data analysis was done using
descriptive analysis and Structural Equation Model (SEM). The type of SEM in this study is the
variance based SEM or Partial Least Square (PLS) SEM using an application program SmartPLS
(Partial Least Square) 2.0 M3.
Based on the calculation result R2 is known that variable of Information Technology, Customer
Relationship Management, and Sustainable Competitive Advantage Companies able to explain
the variable performance of 57.87%, while 42.13% is explained by factors outside the model.
Thus, indicating that the resulting model is good and has a level of closeness that a strong
correlation (substantial).

Keywords: Information Technology, Customer Relationship Management, Sustainable


Competitive Advantage, Corporate Performance, Structural Equation Model
(SEM), SmartPLS (Partial Least Square)

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 1


I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan jumlah pengguna investasi teknologi informasi tidak selalu sesuai
kendaraan bermotor saat ini meningkat cukup dengan harapan yang diinginkan oleh
tajam.Hal ini diakibatkan para produsen perusahaan, hal tersebut sering disebut dengan
kendaraan bermotor berlomba-lomba untuk paradox dalam melaksanakan investasi
meluncurkan produk yang semakin murah teknologi informasi.
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan Reinartz et al (2004), menyatakan
masyarakat.Tabel 1 menjelaskan pertumbuhan pelaksanaan proses CRM memiliki
Toyota sebagai market leader penjualan mobil hubungan positif moderat dengan kinerja baik
khususnya di area Jawa Tengah dan Jogja persepsi dan tujuan perusahaan.Bahaya
cukup signifikan dan semakin meningkat dari pelaksanaan CRM akan menggiring pelanggan
tahun 2008 sejumlah 12.672 menjadi 24.960 di untuk percaya bahwa mereka hanya
tahun 2012. Namun pertumbuhan pangsa pasar dimanfaatkan oleh skema CRM perusahaan,
yang memiliki kecenderungan menurun dari dan menimbulkan ancaman signifikan jika CRM
41,20% di tahun 2008 menurun menjadi 34,10% berlebihan digunakan atau disalahgunakan,
di tahun 2012. Kinerja Nasmoco dinilai dengan yang pada ujungnya akan menurunkan jumlah
indicator utama berupa pencapaian Unit pelanggan.
Tabel 1 Pemanfaatan teknologi informasi
Performance Toyota di Jawa Tengah dan menciptakan keunggulan dengan
Jogja menggunakan atau mengeksploitasi sumber
2008 2009 2010 2011 2012 daya manusia dan bisnis yang telah ada
TOYOTA 12.672 12.732 18.026 20.839 24.960 (Clemon & Row, 1993).Sementara penelitian
Growth 0,5% 41,6% 15,6% 19,8%
Market Banker dan Kauffman (1988) dalam Powell dan
41,20% 40,01% 38,30% 34,07% 34,10%
Share Micallef (1997) menunjukkan hubungan tidak
Market 30.757 31.822 47.065 61.165 73.196 signifikan antara aplikasi Teknologi Informasi
Unit
Entry
dengan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan.
148.059 166.917 180.275 210.178 223.037 Alipour & Mohammadi (2011) dalam
Target
(UE Tgt) penelitiannya menyimpulkan bahwa “CRM
Unit
Entry
sangatlah efektif dalam rangka mencapai
144.164 161.501 191.301 198.893 227.605 keunggulan bersaing”.Dukungan manajemen
Achieve
(UE Ach) puncak muncul sebagai faktor yang paling
UE Ach penting diikuti pengetatan keuntungan
97% 97% 106% 95% 102%
vs UE Tgt
Sumber: diolah untuk penelitian ini relatif.Sementara itu pengaruh tekanan
kompetitor, dukungan pemerintah, biaya efektif
Entry General Repair yaitu banyaknya dan pengetahuan IT bukanlah faktor yang cukup
kendaraan yang datang ke bengkel untuk signifikan untuk keberhasilan penerapan CRM
melakukan servis (perbaikan / perawatan).Dari (Ramaseshan, 2006).
data di tahun 2012terdapat 9 dari 16 cabang Porter (2008) mengatakan bahwa
yang gagal memenuhi target 100% yang telah keunggulan competitive adalah jantung dari
ditetapkan di awal tahun. kinerja perusahaan untuk bersaing dan
Perusahaan jasa bengkel otomotif dalam berkembang dari nilai yang perusahaan mampu
hal ini Nasmoco tidak bisa lepas dari menciptakan bagi pelanggannya dan dapat
pemanfaatan aplikasi teknologi mempertahankan diri dari tekanan-tekanan
informasi.Kinerja teknologi informasi kompetitif pasar. Dimana studi ini meneliti
(selanjutnya disebut IT Performance) pada keunggulan bersaing berkelanjutan pada
perusahaan jasa bengkel otomotif perusahaan jasa dan variabel keunggulan
mencerminkan kinerja perusahaan secara bersaing berkelanjutan memiliki dimensi (a)
keseluruhan yang berpengaruh positif pada Harus bernilai (value), (b) Harus jarang dimiliki
SCA (Goodhue 1996).Namun di sisi lain oleh pesaing (uniqual), (c) Harus dapat ditiru
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

tapi tidak sempurna (not easy to imitat), dan (d) informasi. Martin et al. (2002) menjelaskan
Harus tidak ada strategi yang sama untuk cakupan komponen TI termasuk diantaranya
mensubtitusi keahlian atas sumber daya ini. adalah hardware (komputer, printer, scanner),
Keunggulan kompetitif berkelanjutan software (office application) dan perlengkapan
merupakan arah strategi organisasi yang bukan telekomunikasi (modem).
merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan alat
untuk mencapai tujuan organisasi, yaitu kinerja 2.2 Customer Relationship Management
organisasi yang menghasilkan keuntungan Manajemen Hubungan Pelanggan atau
(profit) relatif tinggi (Ferdinand, 2003). Customer Relationship Management (CRM),
Masalah dalam penelitian ini juga menurut Newell (2000), adalah sebuah
didukung adanya research gap dari penelitian modifikasi dan pembelajaran perilaku
terdahulu, berdasarkan problem statement dan konsumen setiap waktu dari setiap interaksi,
research gap tersebut, maka pertanyaan perlakuan terhadap pelanggan dan membangun
penelitian (research question) dalam penelitian kekuatan antara konsumen dan perusahaan.
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Menurut Kotler dan Keller (2009), Customer
1. Apakah penerapan Teknologi Informasi (IT) Relationship Management (CRM) merupakan
memberikan pengaruh positif terhadap proses mengelola informasi rinci tentang
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan masing-masing pelanggan dan secara cermat
(sustainable competitive advantage)? mengelola semua “titik sentuhan” pelanggan
2. Apakah penerapan Teknologi Informasi demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan
memberikan pengaruh positif terhadap sedangkan menurut Gordon (2002) “CRM is a
Kinerja Perusahaan ? series of strategies and processes that create
3. Apakah penerapan Customer Relationship new and mutual value forindividual customers,
Management (CRM) memberikan pengaruh build preference for theirorganizations and
posistif terhadap Keunggulan Bersaing improves business result over a lifetime of
Berkelanjutan (sustainable competitive association with their Customers”.
advantage) ?
2.3 Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
4. Apakah penerapan Customer Relationship
Kita sering melihat dalam sebuah industri
Management (CRM) memberikan pengaruh
ada perusahaan yang memiliki profitabilitas
positif terhadap Kinerja Perusahaan ?
yang lebih baik dibandingkan dengan
5. Apakah Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
perusahaan sejenis, padahal rerata profitabilitas
(sustainable competitive advantage)
dalam industri tersebut rendah.Hal ini terjadi
memberikan pengaruh positif terhadap
karena perusahaan tersebut memiliki kinerja
Kinerja Perusahaan ?
yang superior dan kekhususan yang sulit ditiru
oleh pesaingnya.Kemampuan dan sumber daya
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN
yang unik ini dalam literature stratejik disebut
PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
sebagai sumber daya keunggulan
2.1 Teknologi Informasi
kompetitif.Keunggulan bersaing juga dapat
Teknologi Informasi (TI) adalah sesuatu
dihasilkan dari penerapan strategi penciptaan
yang digunakan untuk menciptakan sistem
sebuah nilai yang tidak dapat dilakukan oleh
informasi, termasuk di dalamnya adalah
pesaing (Barneyet al, 1989; Barney, 1991). Sifat
komputer, disk file, modem dan lain-lain yang
berkelanjutan dapat diperoleh ketika sebuah
semuanya merupakan perangkat keras serta
keunggulan mampu bertahan dari perilaku
perangkat lunak yang digunakan untuk
pesaing, dengan kata lain kemampuan dan
mengimplementasikan sistem yang berbasis
sumber daya perusahaan yang membangkitkan
komputer (Callon, 1996). Menurut Ang et al.
keunggulan bersaing harus sulit ditiru oleh para
(1997) dalamSeyal et al. (2000) dan Sarosa dan
pesaing. Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa
Zowghi (2003), istilah TI didefinisikan sebagai
sifat unggul tersebut harus tidak mudah
semua teknologi yang digunakan untuk
digantikan, dan bersifat jarang.
mengumpulkan, memproses dan menyebarkan

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 3


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

2.4 Kinerja Perusahaan H1: Teknologi Informasi berpengaruh


Kinerja adalah hasil akhir dari suatu firma signifikan positif pada Keunggulan
yang diperoleh sebagai akibat dari sejumlah Bersaing Berkelanjutan
aktivitas internal.Setiap perusahaan menyadari
bahwa ada kebutuhan untuk memanfaatkan 2.6 Pengaruh Teknologi Informasi terhadap
sumber daya perusahaan untuk Kinerja Perusahaan
memaksimalkan kinerja perusahaan dalam Kettinger et al., (1994); dan Turban et al.,
menghadapi persaingan. Kinerja perusahaan (2002) mengemukakan bahwa alasan utama
ditentukan oleh keunggulan kapabillitas sosio- bagi perusahaan menggunakan TI adalah untuk
kognitif perusahaan, khususnya dalam berbagai memenangkan persaingan. Para peneliti seperti
tim pengembangan dan implementasi strategi Mukhopadhyay et al., (1995), danKraemer et al.,
(Nada, 1998). Dua dimensi pokok dari (2002) mengatakan bahwa dengan mengadopsi
kapabilitas sosio-kognitif adalah SDM TI diharapkan dapat memperbaiki kinerja
(kemampuan kognitif dan kompetensi- perusahaan, seperti penurunan biaya dan waktu
kompetensi sosial) dan sumber daya organisasi transaksi dan koordinasi diantara rekan bisnis,
(teknik pemetaan dan pemodelan, serta desain memperluas pasar dengan biaya lebih murah
struktur organisasi dan insentif).Kapabilitas dan lebih mudah serta mengembangkan dan
sosio-kognitif organisasi menentukan menciptakan pasar baru.
pengembangan strategi. Keberhasilan Dari teori yang telah dijelaskan, maka
perusahaan ditentukan oleh tim mulai dari tahap dalam penelitian ini diusulkan hipotesis sebagai
penilaian atas situasi, pemikiran strategis, berikut:
pengambilan keputusan hingga implementasi H2: Teknologi Informasi berpengaruh
strategi. signifikan positif pada Kinerja Perusahaan
2.5Pengaruh Teknologi Informasi terhadap 2.7 Pengaruh Customer Relationship
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Management terhadap Keunggulan
Menurut O’Brien (2005) nilai kompetitif Bersaing Berkelanjutan
teknologi informasi terletak pada kemampuan Zikmun, et al. (2003), mengatakan jika
software serta nilai informasi yang didapat dan nasabah bisnis kita merupakan aset, maka
digunakan oleh bisnis tersebut, bukan pada harus dipikirkan bagaimana nasabah bisnis itu
infrastruktur, hardware, jaringan, fasilitas sekarang dan masa yang akan datang. Jumlah
teknologi informasi lainnya.Keunggulan nasabah bisnis yang lebih sedikit dibandingkan
strategis teknologi informasi hanya dapat nasabah akhir dan perilaku belinya yang
berhasil melalui penggunaan dan manajemen berbeda, akan lebih akurat untuk dihitung
yang tepat.Michael Porter dalam O’Brien berapa besar penjualan perusahaan dari
(2005), mengatakan bahwa untuk bertahan nasabah selama bisnis hidupnya
hidup dan berhasil, perusahaan harus Dari teori yang telah dijelaskan di atas,
mengembangkan dan mengimplementasikan maka dalam penelitian ini diusulkan hipotesis
berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi sebagai berikut:
(1).Persaingan dari para pesaing dalam H3: Customer Relationship Management
industrinya; (2).Ancaman pemain baru dalam berpengaruh signifikan positif pada
industri dan pasarnya; (3).Ancaman yang Keuunggulan Bersaing Berkelanjutan
dihadapi karena ada produk pengganti yang
dapat mengambil pangsa pasar; (4).Daya tawar 2.8 Pengaruh Customer Relationship
pelanggan; (5).Daya tawar pemasok. Management terhadap Kinerja
Dari teori yang telah dijelaskan, maka Perusahaan
dalam penelitian ini diusulkan hipotesis sebagai Bonoma (1984) mengatakan bahwa
berikut: dengan implementasi rumusan strategi yang
terencana dengan baik akan menghasilkan
kinerja perusahaan yang baik. Noble (1999)

4 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

mengatakan bahwa literature tentang Tabel 2


implementasi strategi dan perhatian terhadap Daftar Variabel dan Indikator
implementasi tersebut.Keberhasilan strategi
CRM menghasilkan kinerja perusahaan. Variabel Indikator
Dari teori yang telah dijelaskan di atas, Teknologi Informasi Intensitas Penggunaan,
maka dalam penelitian ini diusulkan hipotesis Kemudahan, Kecepatan,
Komitmen Peningkatan,
sebagai berikut:
Kompetensi Pengembang
H4: Customer Relationship Management Customer Kedekatan, Kepercayaan,
berpengaruh signifikan positif pada Relationship Kerjasama, Komitment,
Kinerja Perusahaan Management rekomendasi
Keunggulan Bersaing Durability, Imitability,
2.9 Pengaruh Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Transferability, Replicability
Berkelanjutan terhadap Kinerja Kinerja Perusahaan Pertumbuhan Pelanggan,
kepuasan Pelanggan,
Perusahaan Proses Bisnis,
Esensi strategi bersaing dapat Pembelajaran &
digambarkan sebagai sebuah proses Pertumbuhan
bagaimana perusahaan membangun dan Sumber: dari berbagai jurnal
mengembangkan berbagai sumber daya
stratejiknya yang memiliki potensi untuk Gambar 1
menghasilkan keunggulan bersaing, Kerangka Pemikiran Teoritis
keunggulan mana dapat bermakna ganda yaitu
disatu sisi sebagai instrumen untuk
Teknol
ogi

menghasilkan kinerja dan sisi yang lain sebagai H


H
instrumen untuk menetralisir asset dan
Keunggul Kinerja
an H Perusahaan
Bersaing
kompetensi bersaing yang dimiliki oleh pesaing. H
Proses ini yang secara sadar dikembangkan Custome
r H
dari waktu ke waktu pada hakekatnya akan Relation

menjadi dasar yang kuat bagi pencapaian dan Sumber : Goodhue et al (1995), Reinartz et al
pengembangan keunggulan bersaing (2004), Clemons & Row (1993), Alipor &
berkelanjutan (Ferdinand, 2003). Mohamadi (2011), Szymansky et al (1993).
Dari teori yang telah dijelaskan, maka
dalam penelitian ini diusulkan hipotesis sebagai I. METODE PENELITIAN
berikut Penelitian ini merupakan survey dengan
H5: Keunggulan Bersaing Berkelanjutan metode sensus terhadap semua populasi
berpengaruh signifikan pada Kinerja Kepala Bengkel dan Asisten Kepala Bengkel
Perusahaan dengan jumlahsampel penelitian sebanyak 30
responden.Pemilihan Kabeng dan Askabeng
2.10 MODEL PENELITIAN sebagai responden karena secara structural
Berdasarkan tinjauan pustaka dalam Kabeng dan Askabeng adalah jajaran pimpinan
penelitian ini akan mengkaji pengaruh antara (low managerial level) di bengkel resmi Toyota,
teknologi Informasi dan Customer Relationship yang mengetahui secara jelas dan pasti
Management yang berpengaruh kepada penerapan Teknologi Informasi dan CRM,
keunggulan bersaing berkelanjutanyang hasil mampu menggerakkan sumber daya bengkel
akhirnya mampu meningkatkan kinerja dan representasi dalam penilaian kinerja.
perusahaan. Kerangka pemikiran teoritis yang Alat analisis yang digunakan yaitu
mendasari penelitian ini dapat dilihat pada variance based SEM atau Partial Least Square
Gambar1, sedangkan indicator penelitian tersaji (PLS) SEM .berdasarkan pada pengukuran
pada Tabel 2 berikut ini : prediksi yang mempunyai sifat non parametic
(Ghozali 2015).

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 5


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

1. Model pengukuran atau outer model dengan yang dianjurkan yakni sebesar 0,50, sehingga
indikator refleksif dievaluasi dengan dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut
convergent dan discriminant validity dari dapat dikatakan layak atau bagus.
indikatornya dan composite reliability untuk
blok indikator. 4.1.2. Discriminant Validity
2. Model struktural atau inner model dievaluasi Metode lain untuk menilai Discriminant
dengan melihat presentase variance yang Validity adalah dengan membandingkan Square
dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R2. Root of Average Variance Extracted untuk
3. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk
menggunakan uji t-statistic yang didapat lainnya dalam model. Model mempunyai
lewat prosedur bootstraping. Discriminant Validity yang baik jika akar AVE
(Average Variance Extracted) untuk setiap
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN konstruk lebih besr daripada korelasi antara
4.1Evaluasi Model Pengukuran (Outer konstruk dan konstruk lainnya dalam model
Model) penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4 di
Teknik analisa data dengan bawah ini :
menggunakan SmartPLS ada tiga kriteria untuk Tabel 4
menilai outer model yaitu Convergent Validity, Nilai Korelasi Antar Variabel(Correlation of
Discriminant Validity dan Composite Reliability. Latent Variabels)
4.1.1. Convergent Validity TI CRM KBB KP
Convergent validity dari model TI 1,000000
pengukuran dengan refleksif indikator dinilai
berdasarkan korelasi antara item CRM 0,650899 1,000000
score/component score yang diestimasi dengan KBB 0,674830 0,909115 1,000000
Software PLS. Menurut Chin, 1998 (dalam KP 0,613328 0,719057 0,738248 1,000000
Ghozali, 2015) untuk penelitian tahap awal dari Sumber : Output SmartPLS 2016
pengembangan skala pengukuran nilai loading
0,5 sampai 0,6 dianggap cukup memadai. Hasil Dari table 4 di atas dapat dilihat bahwa
pengukuran outer model seperti tertampil pada akar AVE TI sebesar 1,000 (AVE = 0,585) lebih
PLS Algorithm pada gambar 2 dibawah ini : rendah dari pada korelasi antara TI dengan
CRM (0,650), TI dengan KBB (0,674) dan TI
Gambar 2 dengan KP (0,613). Sedangkan akar AVE CRM
PLS Algorithm output sebesar 1,000 (AVE = 0,69) lebih rendah dari
KBB (0,909) dan CRM dengan KP (0,719). Dan
akar AVE KBB sebesar 1,000 (AVE = 0,641)
lebih besar dari KP (0,738). Dapat sisimpulkan
bahwa semua konstruk pada model yang
diestimasi memenuhi kriteria Discriminant
Validity.
4.1.3. Composite Validity
Discriminant Validity juga dapat dinilai
Sumber : Output SmartPLS 2016 dengan melihat nilai Composite Reliability dari
blok indikator yang mengatur konstruk.
Hasil pengolahan dengan menggunakan Discriminant Validity dikatakan baik jika bernilai
SmartPLS memperlihatkan nilai outer model di atas 0,80. Hasil estimasi dari nilai Composite
atau korelasi antara indikator dengan variabel Reliability untuk konstruk TI, CRM, KBB dan KP
laten yang secara umum sudah memenuhi seperti yang tertuang pada tabel 5 di bawah ini
Convergent Validity. Nilai korelasi untuk
masing-masing indikator tersebut diatas nilai

6 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

Tabel 5 Tabel di atas menunjukkan nilai R-square


Nilai Composite Reliability variabel KBB sebesar 0,838468, dan variabel
Composite Kriteria KP sebesar 0,578711.Semakin tinggi nilai R-
Variabel
Reliability square, maka semakin besar variabel
Teknologi Informasi (TI) 0,875399 Baik independen tersebut dapat menjelaskan
variabel dependen, sehingga semakin baik
Customer Relationship Baik
Management (CRM)
0,917946 persamaan struktural. Nilai R-square variabel
KBB sebesar 0,838468 yang berarti 83,8%
Keunggulan Bersaing Baik
Berkelanjutan (KBB)
0,876740 variance KBB dijelaskan oleh variabel TI dan
CRM, sedangkan sisanya dijelaskan oleh
Composite Kriteria
Variabel variabel lainnya yang tidak diilakukan pada
Reliability
penelitian ini. Nilai R-square variabel KP
Kinerja Perusahaan (KP) 0,865272 Baik sebesar 0,578711 yang berarti 57,8% variance
Sumber : Output SmartPLS 2016 variabel KP dijelaskan oleh variabel TI, variabel
CRM dan variabel KBB, sedangkan sisanya
Dari tabel 5 di atas terlihat semua variabel dijelaskan oleh variabel lainnya.
memiliki nilai Composite Reliability di atas 0,80
yaitu TI (0,8753), CRM (0,9179), KBB (0,8767) 4.2.2. Uji Model Struktural
dan KP (0,8652). Dengan demikian dapat Pengujian inner model atau model
disimpulkan bahwa semua variabel memiliki struktural dilakukan untuk melihat hubungan
nilai Composite Reliability yang baik. antara variabel, nilai signifikansi dan R-square
dari model penelitian.Model struktural dievaluasi
4.2 Evaluasi Model Pengukuran Inner dengan menggunakan R-square untuk variabel
Model dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk
4.2.1. R-Square predictive relevance dan uji t serta signifikansi
Penilaian model dengan PLS dimulai dari koefisien parameter jalur struktural.
dengan melihat R-square untuk setiap variabel Gambar 3
laten dependen. Perubahan nilai R-square Full Model Stuctural Equation Analysis
dapat digunakan untuk menilai pengaruh
variabel laten independen tertentu terhadap
variabel laten dependen apakah menpunyai
pengaruh yang substantif. Nilai koefisien
determinasi (R2) mendekati nilai 1.Nilai R2
menjelaskn seberapa besar variabel eksogen
yang dihipotesiskan dalam persamaan mampu
menerangkan variabel endogen. Chin, 1998
dalam Ghozali (2015) menjelaskan kriteria
batasan nilai R2, ini dalam tiga klasifikasi, yaitu Sumber : Output SmartPLS 2016
R2 : 0,67 (substansial), 0,33 (moderat) dan 0,19
Hasil nilai inner weight gambar 3 di atas
(lemah). Tabel 6 berikut ini merupakan hasil
menunjukkan bahwa kekuatan jalur (signifikan)
estimasi R-square dengan menggunakan
Teknologi Informasi mempengaruhi Kinerja
SmartPLS.
Perusahaan sebesar 1,904, Teknologi Informasi
TABEL 6
mempengaruhi Keunggulan Bersaing
NILAI R-SQUARE
No Variabel R-Square Keterangan
Berkelanjutan sebesar 2,540, Customer
1 Teknologi Informasi (TI) Relationship Management mempengaruhi
2 Customer Relationship Kinerja Perusahaan sebesar 1,726, dan
Management (CRM) Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
3 Keunggulan Bersaing Substansial
Berkelanjutan (KBB)
0,838468 mempengaruhi Kinerja Perusahaan sebesar
4 Kinerja Perusahaan (KP) 0,578711 Substansial 3,178
Sumber : Output SmartPLS 2016

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 7


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

4.2.3. Uji Hipotesis T berada pada rentang nilai -1,69 dan 1,69
Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat maka hipotesis akan ditolak atau dengan kata
dilihat dari besarnya nilai T-statistik. Batas untuk lain menerima hipotesis nol (H0). Hasil estimasi
menolak dan menerima hipotesis yang diajukan t-statistik dapat dilihat pada result for inner
dengan jumlah sampel 30 pada taraf signifikansi weight tabel 7.
5% (one-tail) adalah ±1,69, dimana apabila nilai

Tabel 7
Result for Total Effect (Inner Weights)
Original Sample Sample Standard T Statistics
Keterangan
(O) Mean (M) Deviation (STDEV) (|O/STERR|)
TI  KBB 0,144167 0,162603 0,056315 2,560021 Diterima
TI  KP 0,252103 0,270043 0,100405 2,510867 Diterima
CRM  KBB 0,815277 0,796875 0,047907 17,018024 Diterima
Original Sample Sample Standard T Statistics
Keterangan
(O) Mean (M) Deviation (STDEV) (|O/STERR|)
CRM  KP 0,554963 0,538948 0,092498 5,999725 Diterima
KBB  KP 0,393708 0,415919 0,123893 3,177812 Diterima
Sumber : Output SmartPLS 2016

8 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

4.2.4. Uji Variabel Mediasi Kemudahan (TI-2) memiliki nilai yang paling
Prosentase Pengaruh Teknologi besar yaitu menunjukkan bahwa dalam rangka
Informasi terhadap Kinerja Perusahaan sama peningkatan keunggulan bersaing
dengan Path TI  KP = 0,195343 dikalikan berkelanjutan, maka kemudahan pemanfaatan
dengan LVC TI  KP = 0,613328 dikalikan teknologi informasi menjadi hal yang sangat
100% didapat hasil 11,98%. Prosentase utama. Perusahaan harus mampu membuat
Pengaruh Customer Relationship Management system yang mudah dipahami oleh seluruh
terhadap Kinerja Perusahaan adalah Path CRM user/pengguna sehingga jika user/pengguna
 KP = 0,233983 dikalikan LVC CRM  KP = mudah menggunakan system yang ada maka
0,719057 dikalikan 100% didapat hasil 16,82%. akan semakin unggul perusahaan itu.Yang tak
Prosentase Pengaruh Keunggulan Bersaing kalah pentingnya, Nasmoco pelu
Berkelanjutan terhadap Kinerja Perusahaan mempertimbangkan penambahan
adalah Path KBB  KP = 0,393708 dikalikan bandwithVirtual Private Network (VPN) yang
dengan LVC KBB  KP = 0,738248 dikalikan digunakan dalam jaringannya sehingga akan
100% didapat hasil 29,06% meningkatkan kecepatan akses dalam system
Adapun dari hasil summary prosentase komputerisasi karena adanya peningkatan
pengaruh didapat hasil seperti yang tertera pada jumlah pengguna yang secara paralel
tabel 8 sebagai berikut : mengakses data secara bersamaan.
Dengan kemampuan penerapan
Tabel 8 Teknologi Informasi yang unggul yang
Summary Prosentase Pengaruh (Effect) terimplemantasikan pada Nasmoco Integrated
Prosentase Pengaruh
Penga System (NIS) membuat perusahaan dalam hal
(Effect)
Path ruh ini Nasmoco memliki Keunggulan Bersaing
Tidak TOTAL
LANGSUNG
LANGSUNG yang Berkelanjutan dibandingkan dengan
Teknologi Informasi competitor-kompetitor yang ada.
 Kinerja 11,98% 2,83% 14,8%
Perusahaan 4.3.2 Pengaruh Teknologi Informasi
Customer
Relationship 38,36
terhadap Kinerja Perusahaan
16,82% 21,54% H2 : Teknologi Informasi berpengaruh positif
Management  %
Kinerja Perusahaan dan signifikan terhadap Kinerja
Keunggulan Bersaing
Berkelanjutan  29,06%
29,06 Perusahaan
Kinerja Perusahaan
% Hal ini sependapat dengan Goodhue, dan
TOTAL 57,86% Thompson (1995), yang menyatakan bahwa
Sumber : data primer yang diolah 2016 kinerja teknologi informasi (selanjutnya disebut
IT Performance) pada perusahaan jasa bengkel
4.3Pembahasan Hipotesis otomotif mencerminkan kinerja perusahaan
4.3.1 Pengaruh Teknologi Informasi secara keseluruhan yang berpengaruh positif
terhadap Keungggulan Bersaing pada SCA.
Berkelanjutan Angka loading factor yang dimiliki
H1 : Teknologi Informasi berpengaruh positif variabel Teknologi Informasi pada indicator
dan signifikan terhadap Keunggulan Kemudahan yaitu sebesar 0,838. Hal ini
Bersaing Berkelanjutan menunjukkan bahwa kemudahan
Hal ini sejalan dengan pendapat user/pengguna dalam mengakses Teknologi
Mukhopaday, et, al (1997) yang menemukan Informasi maka secara langsung maupun tidak
bahwa hubungan positif antara pengaruh langsung akan membuat peningkatan Kinerja
teknologi informasi terhadap proses produksi Perusahaan.
yang akan meningkatkan kuantitas dan kualitas Keseluruhan proses yang melibatkan
produk sehingga meningkatkan Keunggulan pemanfaaatan Teknologi Informasi di bengkel
Bersaing Berkelanjutan. merupakan proses-proses yang terintegrasi dan
Berdasarkan outer loading variabel system yang utuh yang pada akhirnya adalah
Teknologi Informasi menunjukkan bahwa

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 9


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

merupakan upaya tanpa henti dari perusahaan 4.3.4 Pengaruh Customer Relationship
untuk mendapatkan kepuasan pelanggan yang Management terhadap Kinerja
merupakan tujuan akhir dari kinerja perusahaan Perusahaan
dalam hal ini Nasmoco. Tidak bisa dipungkiri H4 :Customer Relationship Management
semua hal yang diterapkan baik dari sisi berpengaruh positif dan signifikan
pencatatan data hingga proses mengingatkan terhadap Kinerja Perusahaan
pelanggan untuk servis tidak mungkin Penelitian ini akan sejalan dengan
dikerjakan secara manual yang sangat memiliki Reinartz, et al. (2004) yang menyatakan bahwa
keterbatasan, dan hal ini memerlukan sumber pelaksanaan proses CRM memilikihubungan
daya unggulan berupa penerapan Teknologi positif moderat dengan kinerja baik persepsi dan
Informasi yang komprehensif. tujuan perusahaan.
Penerapan CRM yang paling tinggi pada
4.3.3 Pengaruh Customer Relationship indikator Kerjasama (CRM-3) dan angka loading
Management terhadap Keunggulan factor dari variabel CRM 0,67 semakin
Bersaing Berkelanjutan memperkuat upaya perusahaan untuk secara
H3 : Customer Relationship Management terus menerus menerakan upaya CRM dalam
berpengaruh positif dan signifikan rangka meningkatkan Kinerja
terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan.Upaya-upaya mendekatkan dan
Berkelanjutan mengikat pelanggan melalui maintenance
Penelitian ini sejalan dengan Alipour, M. reminder system dengan cara berkomunikasi
& Mohammadi, M. H. (2011), yang secara aktif akan membuat pelanggan selalu
mengemukakan bahwa CRM sangatlah efektif dimudahkan saat diingatkan akan jatuh tempo
dalam rangka mencapai Keunggulan Bersaing servis kendaraannya dengan demikian akan
Berkelanjutan. lebih membuat pelanggan yakin bahwa
Angka hasil loading factor yang memiliki kendaraanya dirawat secara rutin dan tercatat
angka terbesar yaitu 0,888 sehingga tampak secara sistematis dalam system yang dimiliki
jelas bahwa adanya peningkatan CRM justru oleh Nasmoco. Hal ini tentunya akan
akan lebih membuat pelanggan akan semakin meningkatkan rasa loyalitas pelanggan untuk
bekerjasama dengan bengkel dan hal ini justru selalu melakukan perawatan dan perbaikan
akan semakin meningkatkan Keunggulan kendaraannya di bengkel Nasmoco.
Bersaing Berkelanjutan bagi bengkel. Layanan- Pelanggan yang merasa puas dan loyal
layanan yang telah disediakan oleh bengkel pada layanan bengkel akan memberikan
bagi sebagian besar pelanggan merupakan rekomendasi atas pengalaman yang dialami
sebuah keunggulan yang bisa dengan mudah selama dilayani oleh bengkel Nasmoco, berupa
ditiru dan diaplikasikan oleh pesaing namun rekomedasi pada saudara, rekan sekerja
dengan hubungan yang baik antara perusahaan maupun rekan di luar lingkungan pekerjaannya.
dengan pelanggan tentunya sesuatu yang tidak Pemberian rekomendasi ini tentunya secara
dapat serta merta diaplikasikan oleh competitor. tidak langsung akan menambah pelanggan-
Perlu layanan yang sempurna (service pelanggan lainnya yang juga akan memberikan
excellence) pada saat pelanggan melakukan rekomendasi positif pada pelanggan lainnya
servis berkala yang tentunya akan menambah seperti efek bola salju yang akan semakin
tabungan emosional bagi pelanggan sehingga membesar saat digulirkan, sehingga pada
dapat menjadi sebuah keunggulan yang tidak akhirnya peningkatan jumlah pelanggan akan
dapat membuat pelanggan berpaling. semakin meningkat sebagai indikator
Rekomendasi yang diberikan pelanggan pertumbuhan kinerja perusahaan.
bagi saudara / kerabat / relasi yang dimilikinya
merupakan salah satu promosi viral yang
ampuh bagi Nasmoco dalm rangka pencapaian
keunggulan bersaing berkelanjutan.

10 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

4.3.5 Pengaruh Keunggulan Bersaing dengan adanya layanan-layanan yang dimiliki


Berkelanjutan terhadap Kinerja oleh Nasmoco.Layanan-layanan ini semakin
Perusahaan termediasi dengan adanya semangat kaizen
H5 :Keunggulan Bersaing Berkelanjutan yang menjadi darah daging semacam DNA bagi
berpengaruh positif dan signifikan seluruh karyawan Nasmoco sebagai
terhadap Kinerja Perusahaan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan.
Hal ini mengindikasikan bahwa Keberhasilan Customer Relationship
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Management tentunya tak lepas dari dukungan
mempengaruhi kinerja perusahaan, dimana pemanfaatan Teknologi Informasi yang mampu
hasil tersebut sesuai dengan Porter. M. E. 2008. melakukan pencatatan data history service
Keunggulan competitive adalah jantung dari pelanggan secara rapi sehingga pelanggan
kinerja perusahaan untuk bersaing dan akan merasa terbantu dengan adanya system
berkembang dari nilai yang perusahaan mampu informasi yang unggul. Teknologi Informasi
menciptakan bagi pelanggannya dan dapat yang dikembangkan di Nasmoco hendaknya
mempertahankan diri dari tekanan - tekanan didukung dengan adanya komitmen manajemen
kompetitif pasar. untuk selalu mengembangkan baik dari sisi
Angka loading factor dari Keunggulan hardware maupun kemampuan pengembang
Bersaing Berkelanjutan justru terbesar pada sisi dalam membuat system program yang mudah
Durabilitas (KBB-1) yaitu 0,865, yang mana diakses dan memiliki kecepatan data yang
menunjukkan bahwa dengan Keunggulan bagus
Bersaing Berkelanjutan yang dimiliki oleh Hasil mediasi menunjukkan bahwa nilai
Nasmoco memiliki ketahanan yang cukup lama pengaruh langsung Teknologi Informasi
dan dalam jangka waktu yang lama pula akan terhadap Kinerja Perusahaan melalui
meningkatkan Kinerja Perusahaan sehingga Keunggulan Bersaing Berkelanjutan lebih tinggi
diharapkan keberlangsungan perusahaan juga daripada pengaruh tidak langsung, hal ini
akan lama juga. menunjukkan bahwa penerapan Teknologi
Budaya perusahaan yang dimiliki Informasi secara signifikan akan mempengaruhi
Nasmoco berupa kaizen (continuous Kinerja Perusahaan. Sebaliknya pengaruh
improvement) merupakan sebuah keunggulan langsung Customer Relatonship Management
yang hanya dimiliki oleh perusahaan- lebih kecil dibandingkan melalui konstruk
perusahaan yang berafiliasi dengan negara Keunggulan Bersaing Berkelanjutan, hal ini
Jepang. Hal ini menunjukkan semangat untuk menunjukkan bahwa Keunggulan Bersaing
selalu membuat perbaikan secara terus Berkelanjutan mampu memediasi pengaruh
menerus yang merupakan bagian dari Customer Relationship Management terhadap
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan dalam Kinerja Perusahaan dan pengaruh mediasinya
mewujudkan upaya menjadi yang terbaik di kota relative kuat.
masing-masing sesuai dengan arahan dari
Agen Pemegang Merek Toyota di Indonesia V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
yaitu the best ownership experience – the best KEBIJAKAN
in town, yang mulai diterapkan di semua 5.1 Kesimpulan atas Masalah Penelitian
jaringan Toyota sejak tahun 2012. Sesuai uraian pada Bab 1 penelitian ini
disusun sebagai usaha untuk mengetahui
4.3.6 Pengaruh Total dari Penerapan faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan
Teknologi Informasi dan Customer kinerja Nasmoco. Dari hasil penelitian telah
Relationship Management terhadap menjawab masalah penelitian tersebut yang
Kinerja Perusahaan melalui secara signifikan menghasilkan lima proses
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan dasar untuk meningkatkan kinerja Nasmoco,
Penerapan Customer Relationship yaitu:
Management memiliki angka pengaruh yang 1. Penerapan Customer Relationship
cukup besar terhadap Kinerja Perusahaan, Management pada penelitian ini

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 11


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

menunjukkan bahwa sangat berpengaruh dan DIY. Berdasarkan hasil penelitian ini, ada
positif dan signifikan terhadap Kinerja beberapa saran yang dapat diberikan pada
perusahaan baik secara langsung maupun pihak manajemen agar kinerja Nasmoco dapat
setelah dimoderasi oleh Keunggulan meningkat sehingga dapat mencapai target
Bersaing Berkelanjutan. yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
2. Penerapan Teknologi Informasi berpengaruh 1. CustomerRelationshipManagement
positif dan signifikan terhadap Kinerja Pelanggan sudah sedemikian dekat dan
Perusahaan baik secara langsung maupun mengetahui layanan Nasmoco,sekaligus
dimoderasi dengan Keunggulan Bersaing secara rutin menggunakan jasa-jasa yang
Berkelanjutan. disediakan oleh Nasmoco. Dengan
memberikan layanan yang memenuhi
5.2 Implikasi Teoritis ekpektasi pelanggan bahkan membuat
Implikasi teoritis ini dikembangkan untuk pelanggan surprise dengan layanan yang
memperkuat dukungan atas beberapa delight, maka pelanggan akan semakin
penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada dapat menceritakan kemudahan-
studi ini. Beberapa dukungan diberikan secara kemudahan layanan yang ada di bengkel
khusus pada beberapa studi rujukun sebagai Nasmoco, hal ini akan membuat ikatan
berikut emosional bagi pelanggan yang telah
1. Penelitian saat ini melahirkan kesamaan memiliki hubungan yang baik
pola pikir dimana proses CRM mempunyai 2. Teknologi Informasi
pengaruh positif terhadap Keunggulan Guna meningkatkan penerapan Teknologi
Bersaing Berkelanjutan dan Kinerja Informasi, maka yang harus ditingkatkan
Perusahaan. Penerapan CRM yang adalah :
dimoderasi dengan Keunggulan Bersaing a. Kecepatan Akses, perlu dipertimbangkan
Berkelanjutan menunjukkan bahwa semakin adanya penambahan bandwith VPN
baik proses CRM maka akan semakin tinggi sehingga akan semakin meningkatkan
Kinerja Perusahaannya. Studi ini kecepatan akses dalam system computer
memperkuat penelitian Reinartz, et. al karena jumlah user yang secara parallel
(2004), bahwa pelaksanaan proses CRM meningkat dari tahun ke tahun secara
memiliki hubungan positif dan moderat bersamaan akan mengakses data.
dengan kinerja persepsi dan tujuan b. Komitmen Peningkatan, penambahan
perusahaan. jumlah computer end user perlu
2. Penerapan Teknologi Informasi mempunyai diperhitungkan seiring dengan jumlah
pengaruh positif terhadap Kinerja user yang mengakses computer,
Perusahaan. Penerapan Teknologi Informasi demikian pula hanya dengan adanya
yang dimoderasi oleh Keunggulan Bersaing tambahan perlatan penunjang jaringan
Berkelanjutan mempunyai pengaruh positif computer yang ada seperti server, router.
dan signifikan dalam peningkatan Kinerja Selain itu perlu adanya penambahan
Perusahaan. Studi ini memperkuat penelitian programmer yag handal guna
Goodheu dan Thompson (1995) bahwa menghindari adanya bug pada system
kinerja teknologi informasi pada perusahaan yang sedang dikembang-kan sebagai
jasa bengkel otomotif mencerminkan kinerja kemampuan mumpuni yang juga harus
perusahaan secara keseluruhan. dimiliki
3. Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
5.3 Implikasi Penelitian
Nasmoco telah memiliki kemampuan
Penelitian dan konsep kuesioner
berharga yang serupakan Sumber Daya
disajikan dan ditujukan untuk pimpinan unit
yang unggul baik sumber daya fisik maupun
bengkel karena model yang digunakan dalam
sumber daya manusia. Inovasi-inovasi yang
penelitian untuk membantu menyelesaikan
dibuat hendaknya secara berkelanjutan
permasalahan penelitian yaitu bagaimana
dilakukan perbaikan berkelanjutan,
meningkatkan kinerja Nasmoco di Jawa Tengah
12 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

mengingat apa yang tampak secara visual di ketentuan yang menunjukkan bahwa model
bengkel ternyata dapat dengan mudah ditiru penelitian masih belum optimal. Sehingga
oleh bengkel competitor lainnya, meskipun perlu kiranya ada pengembangan kembali
tidak 100% berhasil. dari penelitian ini.

5.4 Keterbatasan Penelitian 5.5 Agenda Penelitian Mendatang


Penelitian ini ditujukan untuk Berdasarkan keterbatasan yang telah
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disampaikan, maka penelitian mengenai kinerja
kinerja bengkel Nasmoco wilayah Jawa Tengah Nasmoco inimasih dapat dikembangkan lebih
dan DIY. Dengan melihat latar belakang lanjut pada penelitian mendatang. Dalam
penelitian, justifikasi teori dan metode mengembangkan variabel atau konstruk yang
penelitian, maka dapat disampaikan beberapa relevan dalam meningkatkan Kinerja
keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai Perusahaan serta tidak menutup menambah
berikut: jumlah sampel yang lebih besar sehingga nilai
1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi yang tinggi dapat membuat kriteria menjadi
pada kasus lain di luar obyek penelitian yaitu better fit.
pada bengkel-bengkel otomotif yang ada di Penelitian ke depan perlu
Jawa Tengah. Hal ini tentunya akan berbeda menambahkan obyek penelitian yang lebih luas
terkait penerapan Teknologi Informasi dan dengan mengambil obyek bengkel otomotif
Customer Relationship Management yang authorized selain Toyota maupun yang bengkel
sudah diterapkan dalam grup Nasmoco. non authorized yang ada di Jawa Tengah dan
Dengan demikian kasus penelitian ini tidak Jogja.
dapat digeneralisasikan terhadap semua
kasus di bengkel otomotif.
2. Hasil perhitungan yang memunculkan
angka-angka yang berada di batas

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 13


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

DAFTAR PUSTAKA

Alipour, M. and Mohammadi, M. H., 2011, “The Effect Of Customer Relationship Management (CRM) On
Achieving Competitive Advantage Of Manufacturing Tractor”, Global Journal of Management and
Business Research, 11(5), April pg : 26-36

Barney, Jay, 1991, “Firm Resources and Sustained Competitive Advantage”, Journal Of Management,
Vol.17, No. 1, pg : 99-120

Barney, J.B., McWilliams, Abigail. & Turk, Tom., 1989. “On the Relevance of the Concept of Entry Barriers
in the Theory of Competitive Strategy”.Paper presented at the annual meeting of the Strategic
Management Society, San Francisco.

Bonoma, Thomas V, 1984, “Making Your Marketing Strategies Work”, Harvard Business Review 62,
March/April (1984), pg : 69-76

Callon, J. D., 1996, Competitive Advantage through Information Technology, New York: McGraw
Hill, USA

Clemons, E dan Row, M, 1993, ”Information Power and The Control of The Distribution Channel”, Chief
Executive, May, pg 64 - 67

Ferdinand, Augusty, 2003, Sustainable Competitive Advantage: Sebuah Eksplorasi Model


Konseptual, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

Ghozali, Imam, 2015, Partial Least Square, Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program
SmartPLS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Goodhue, L., Dale, Beath, Mathis Cynthia, dan Ross, Jeanne W., 1996, ”Develop Long-Term
Competitiveness through IT Assets”, Sloan Management Review, Fall, pg 31 - 42

Gordon, Ian, 2002, “Best practices: Customer Relationship Management”, Ivey Business Journal,
November/December, Vol 67, Issue 2, pg 1

Kettinger, W.J. and C.C. Lee 1994, “Perceived Service Quality and User Satisfaction with the Information
Services Function”,Decision Sciences(25)5/6, pg. 737-766

Kotler dan Keller, 2012.Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson Prentice Hall.

Kraemer, Kenneth L.; Gibbs, Jennifer dan Dedrick, Jason. 2002. Impact of Globalization on E-Commerce
Adoption and Firm’s Performance : A Cross Country Investigation, Center for Research on
Information Technology and Organizations, pg : 1 - 41

Martin, W.E., Brown, V.C., DeHayes, D.W., Hoffer, J.A., Perkins, W.C. 2002. Managing Information
Technology. 4th Edition, Prentice Hall Publishing Company, New York

14 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT SEBAGAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

Mukhopaday, Tridas, Rajiv, Surendra dan Srinivasan, Kannan, 1997, “Information Technology on
Process Output and Quality”, Management Science, Linthicum, December, Vol.43, Iss.12, pg.1645,
15 pgs

Nada R. Sander and Robert Premus, 2005, “Modelling the Relationship between Firm IT Capability,
Collaboration and Performance”, Journal of Business Logistic, Volume 26, issues 1, pages 1-23,
Spring 2005

Newell, F. 2000, Loyalty.com: Customer Relationship Management in the new era of Internet
Marketing. McGraw-Hill, New York.

O’Brien, J.A, 2005. Introduction To Information System, 12th ed,.McGraw Hill Companies, Inc.
America

Porter, Michael E., 2008, “Competitive Strategy”, Strategic Management Journal, Vol 2, Issue 1, pg :
93-95, January

Powell, Thomas dan Micallef, Anne Dent, 1997, ”Information Technology as Competitive Advantage: The
Role of Human, Business, and Technology Resources”, Strategic Management Journal, Vol.18,
Issue 5, pg 375-405, May 1997

Ramaseshan, Balasubramanian and Yip, Leslie and Pae, Jae. 2006. “Power, Satisfaction, and
Relationship Commitment in Chinese store-tenant Relationship and Their Impact on Performance”.
Journal of Retailing. Vol. 82 (1): pg. 63-70.

Reinartz, Werner, Manfred Krafft, and Wayne D. Hoyer, 2004, The CRM Process: Its Measurement and
Impact on Performance, Forthcoming at Journal of Marketing Research, Vol XLI, August , pg :
299 - 305

Sarosa, Samiaji & Zowghi, Didar 2003, “Strategy for Adopting Information Technology for SMEs :
Experience in adopting email within an Indonesian furniture company”, Electronic Journal of
Information System Evaluation, Vol 6 issue 2 pg 166 – 176

Seyal, Afzaal H. dan Rahman, Mohd. Noah Abd 2003, “A Preliminary Investigation of Ecommerce
Adoption in Small & Medium Enterprises in Brunei”, Journal of Global Information Technology
ManagementVol. 6 Iss: 2, 2003, pg. 6-26.

Turban, E., D. King, J. Lee, M. Warkentin, and H.M. Chung, 2002, “Electronic Commerce: A Managerial
Perspective”, New York: Prentice Hall

Zikmund, William G, Mcleod, Raymond, Gilbert, Faye W, 2003, “Customer Relationship Management
: Integrating Marketing Strategy and Information Technology”, John Wiley and Sons, Inc., USA

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 25 No. 1 Juli 2016 15

You might also like