Implementasi Pembelajaran Ips Berbasis Kurikulum 2013 Melalui Lesson Study Di Sekolah Muhammadiyah Kartasura

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KURIKULUM 2013

MELALUI LESSON STUDY DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH KARTASURA

Tjipto Subadi1 Kuswaji Dwi Priyono2. Dahroni1. M. Musyiyam1


1
Pendidikan Geografi - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2
Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
*)
e-mail: tjipto.subadi@ums.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this community service, assess and understand; 1) learning


implementation strategy IPS (Social Sciences) Curriculum 2013 based on lesson study
in the School of Muhammadiyah Kartasura. 2) Rationalization and elements of
curriculum change in 2013. 3) The process of learning and assessment processes
appropriate to the curriculum in 2013. The method used; workshops and training.
The Place; SMK Muhammadiyah Kartasura. Execution time; odd semester 2014/
2015. Subject: Elementary School teachers, Junior High School, High School and
Vocational High School Muhammadiyah Kartasura. The results achieved; 1) learning
implementation strategy IPS (Social Sciences) curriculum-based lesson study 203
through three stages, namely; plan (planning), do (action and observation), see
(reflection). 2) Rationalization and elements of curriculum change in 2013 stressed
on; a) The scientific approach is based approach to encourage student creativity; b)
Integrity of the competence of knowledge, skills, and attitudes; c) Integrity of the
curricular, co-curricular and extra-curricular activities. 3) The learning process is
emphasized in the curriculum in 2013; (A) Integrated Thematic for elementary school
level, (b) Approach Science (Natural Sciences) and IPS (Social Sciences) of partitive
aggregative be integrated melt (liquid integrative), (c) religious and moral education,
(d) learning objects; natural phenomena, social, and cultural arts. While the emphasis
in the assessment process; assessment student achievement by using descriptive
qualitative and quantitative numerical. Learning implementation strategy IPS (Social
Sciences) 203 curriculum-based lesson study using a modified model of lesson study,
achievement indicators for a significant increase from the prior worhshop and training
after the workshop, namely; 30%: 80% (pre-test: post-test).

Kata Kunci: implementasi, pembelajaran, IPS, rasionalisasi, kurikulum, saintifik,


lesson study

PENDAHULUAN 1975, kurikulum1984, Kurikulum 1994,


Bergantinya kurikulum dari Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis
kurikulum sebelumnya menjadi kurikulum Kompetensi, Kurikulum Tingkat Satuan
2013, yaitu; Kurikulum 1968, Kurikulum Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir ini

62 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


Kurikulum 2013 sebagai salah satu bentuk penyebab utamnya adalah kesalahan
dinamisasi dan inovasi pendidikan di paradigma pendidikan yang dalam hal ini
Indonesia, yang harus disikapi sedini adalah kurikulum yang kurang sesuai
mungkin oleh pendidik (guru) agar para guru tuntutan jaman, dan sistem pembinaan guru
tidak mengahadapi kesulitan ketika harus yang hanya berorientasi pada projek. Padahal
melaksanakan diberlakukannya kurikulum di Negara maju (Jepang), model pembinaan
baru (2013) di semuan kelas pada semua guru yang berorientasi pada projek tidak
jenjang pendidikan. dikenal, model pembinaan guru yang dipilih
Perubahan kurikulum itu dimaksudkan di Jepang berbasis lesson study, model ini
untuk memperbaiki sitem pendidikan dan selah dikembangkan di Jepang sejak tahun
rendahnya mutu pendidikan yang saat ini 1914 (100 tahun yang lalu) dan berhasil,
pada posisi sangat meprihatinkan jika mendapatkan pengakuan dunia.
dibandingkan dengan mutu pendidikan di Analisis situasi terhadap Sekolah-
negara-negara tetangga. Data rendahnya sekolah Muhammadiyah Kartasura sebagai
mutu pendidikan ditunjukkan oleh UNESCO mitra pengabdian kepada masyarakat dengan
(2000) bahwa catatan peringkat Indeks Prodi Pendidikan Geografi FKIP Universitas
Pengembangan Manusia (Human Development Muhammadiyah Surakarta bahwa sekolah
Index) dari 174 negara di dunia, Indonesia mitra tersebut menghadapi berbagai masalah.
menempati urutan ke-120 (1996), ke-105 Mengacu pada analisis situasi maka prioritas
(1998), dan ke-109 (1999). Survey Political permasalahan yang dihadapi oleh 26 guru
and Economic Risk Consultant juga mencatat SDIT Muhammadiyah Gompang, 11 guru
bahwa; kualitas pendidikan di Indonesia MIM Kertonatan, 11 guru MIM Pucangan,
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia, 23 guru MIM PK Kartasura, 19 guru MIM
data itu menempatkan posisi Indonesia di Gonilan, 31 guru SMP Muhammadiyah, 8
bawah Vietnam. Data yang lain dilaporkan guru SMP Muhammdiyah 2, 15 guru SMA
oleh; The World Economic Forum Swedia Muhammadiyah, dan SMK Muhammadiyah
(2002), bahwa Indonesia memiliki daya saing (282 guru-guru Muhammadiyah Kartasura)
rendah, yaitu menduduki urutan ke 37 dari sebagaian besar belum pernah mendapatkan
57 negara. (http://jurnal. fip.um.ac.id/ pelatihan implementasi kurikulum 2013.
sekolahdasar/pengembangan-model-untuk-m...) Selain itu sejumlah Sekolah
Data siswa menurut Trends in Muhammadiyah Kartasura tersebut juga
Mathematic and Science Study 2003/2004 belum melaksanakan kurikulum 2013,
mencatat bahwa siswa Indonesia (SD) hanya padahal pada tahun ini (Tahun Ajaran baru
berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam 2014/2015) Pemerintah telah menganjurkan
hal prestasi matematika dan di ranking 37 (mewajibkan) semua sekolah dari SD s/d
dari 44 negara dalam hal prestasi sains. SLA harus sudah melaksanakan kurikulum
Dalam skala Internasional menurut Bank 2013, karena itu untuk menyambut anjuran
Dunia, Study IFA di Asia Timur menunjukkan Pemerintah tersebut dipandang sangat perlu
ketrampilan membaca siswa kelas IV SD diberikan pembekalan dalam bentuk
Indonesia berada pada tingkat rendah apabila workshop dan pelatihan implementasi
dibandingkan dengan Negara lain yaitu kurikulum 2013 kepada guru-guru tersebut.
Hongkong 75,5%, Singapura 74 %, Tailand Tim pengabdian masyarakat prodi
65,1 %, sedangkan Indonesia berada pada pendidikan geografi FKIP-UMS terpanggil
posisi 51,7 %. (Sumardi, 2012). mengambil bagian dan bekerja sama dengan
Berdasarkan data rendahnya kualitas Majlis Dikdasmen Muhammadiyah Cabang
pendidikan di Indonesia tersebut di atas Kartasura untuk mengadakan kegiatan

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 63


workshop dan pelatihan implementasi education. For Japanese teachers, is used
kurikulum 2013 berbasis lesson study. as a development educator in continuity where
Permasalahan yang muncul adalah; 1) teachers analyze lesson plans, activities,
Bagaimana strategi implementasi pembelajaran observations, and reflections collaboratively.
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kurikulum This model motivates students to take an active
2013 berbasis lesson study di Sekolah and collaborative learning while teachers try
Muhammadiyah Kartasura. 2) Bagaimana to make students familiar with the ‘learning’
rasionalisasi dan elemen perubahan (Subadi, 2013: 104).
Kurikulum 2013. 3) Bagaimana proses Lesson study sebagai salah satu
pembelajaran dan proses penilaian sesuai kegiatan pembelajaran bertujuan untuk
tuntutan Kurikulum 2013. meningkatkan kompetensi guru dan kualitas
Tijauan Pustaka. Lesson study adalah pembelajaran. Menurut Paidi, (2005) lesson
lesson study yang dikembangkan di Jepang, study diartikan sebagai studi untuk analisis
bahwa; Lesson study originated from Japan atas suatu praktik pembelajaran yang
(of words: jugyokenkyu). Jugyou (intruction, dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran
lesson), kenkyuu (research, study), is a berbasis riset untuk menemukan inovasi
systematic process used by Japanese teachers pembelajaran tertentu. Dalam banyak literatur
to test the effectiveness of teaching in order pembelajaran berbasis lesson study merupakan
to improve learning outcomes, lesson study pembelajaran yang bersiklus, siklus dalam
was developed in the 1870s (Inagaki and pembelajaran berbasis lesson study ini
Sato, 2012: 3). It is a model case analysis of dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu;
learning activities that aim to help develop “Plan” (merencanakan), “Do” (melaksanakan
the professionalism of teachers and giving dan observasi), “See” (merefleksi dan
them the opportunity to learn from each other evaluasi), ketiga tahap tersebut dilaksanakan
on the basis of real activity in the classroom. secara kolaborasi dan berkelanjutan (Saito,
In Japan, lesson study as a model of teacher 2006). Secara sederhana dapat dilihat pada
training is very effective, and can increase the gambar di bawah ini:
professionalism of teachers and quality of

Gambar: Siklus Pembelajaran Berbasis Lesson Study


(Model Saito, 2006)

64 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


Menurut Lewis (2002) ide yang permasalahan eksternal. (c) Model
terkandung di dalam lesson study sebenarnya Pembinaan Dosen dengan pendekatan lesson
singkat dan sederhana, yakni jika seorang study efektif untuk permasalahan tersebut
guru ingin meningkatkan pembelajaran, dan mampu meningkatkan kualitas
salah satu caranya adalah guru harus mau perkuliahan. (d) Model Lesson Study yang
berkolaborasi dengan guru lain untuk cocok dengan Model Berbasis PTK
membuat rencana pembelajaran, melaksanakan Modifikasi dengan 4 tahap yaitu (1) Tahap
pembelajaran dan observasi, melakukan Kajian Akademik (2) Tahap Perencanaan (3)
refleksi dan evaluasi terhadap pembelajaran Tahap Pelaksanaan dan Observasi dan (4)
yang dilakukan. Dengan kata lain lesson Tahap Refleksi dan Evaluasi.
study merupakan model pembinaan profesi Kajian lesson study tersebut di atas
pendidik melalui pengkajian pembelajaran sejalan dengan penelitian Tjipto Subadi
secara kolaboratif dan berkelanjutan, (Dikti DP2M, 2009) yang berjudul;
berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas dan Pengembangan Model Peningkatan Kualitas
saling membantu dalam pembelajaran untuk Guru Melalui Pelatihan Lesson Study bagi
membangun komunitas belajar, lesson study Guru SD Se-Eks Karesidenan Surakarta
adalah suatu proses sistematis yang (Tahun I). Penelitian ini berkesimpulan
digunakan oleh guru-guru untuk menguji bahwa; permasalahan yang dihadapi guru SD
efektifitas pembelajaran untuk meningkatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
hasil pembelajaran, proses sistematis yang dengan pendekatan lesson study; permasalahan
dimaksud adalah kerja guru-guru secara internal dan ekternal. Tingkat permasalahan
kolaboratif dalam mengembangkan rencana Sangat kesulitan 17,28%. Cukup kesulitan
pembelajaran (lengkap dengan lampirannya), 30,88%. Sedikit kesulitan 33,99%. Merasa
pelaksanaan pembelajaran dan observasi, tidak kesulitan 17,85%.
melakukan refleksi, evaluasi dan revisi. Action research dari hasil penelitian
Apabila di mencermati konsep dasar tersebut berupa Workshop dan Pelatihan
lesson study, maka terdapat 7 (tujuh) kata Lesson Study dengan Judul: Lesson Study
kunci, yaitu; pembinaan profesi, pengkajian sebagai Model Pembinaan Guru Untuk
pembelajaran, kolaborasi, berkelanjutan, Meningkatkan Profesionalitas (Guru SD Se-
kolegialitas, mutual learning, dan komunitas Eks Karesidenan Surakarta).
belajar, tujuannya adalah untuk pembinaan Penelitian Subadi (Dikti LP2M:
profesi pendidik secara berkelanjutan agar 2010) yang berjudul; Pengembangan Model
terjadi peningkatan kualitas profesi pendidik Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan
secara terus menerus, sebab jika tidak Lesson Study bagi Guru SD Se-Eks
dilakukan pembinaan terhadap guru, maka Karesidenan Surakarta (Tahun II). Penelitian
akan terjadi penurunan kualitas profesionalisme ini berkesimpulan; 1) Efektivitas lesson study
guru. melelui K3S, implementasinya melalui
Penelitian Tjipto Subadi (2008) kegiatan KKG. 2) Validasi lesson study
dengan judul; Peningkatan Kualitas sebagai model pembinaan guru bersekala
Pembelajaran Mata Kuliah Psikologi Umum terbatas dilaksanakan secara terprogram
dengan Model Lesson Study Pada Program melalui 4 tahapa yaitu a) Kajian akademik
Studi PGSD FKIP-UMS. Penelitian ini 2) Perencanaan (plan) melalui KKG tingkat
berkesimpulan bahwa permasalahan yang gugus di sekolah masing-masing 3)
dihadapi dosen dalam peningkatan kualitas Dilaksanakan oleh guru model dan
perkuliahan dengan pendekatan lesson study diobservasi oleh teman guru sebidang study
adalah (a) permasalahan internal dan (b) (Do) 4) Dilakukan evaluasi dan reflesi (See).

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 65


Action research dari hasil penelitian Study sebagai Model Pembinaan dan
ini adalah berupa pelatihan dengan judul : Pelatihan Guru Profesional (Disampaikan
Lesson Study sebagai Model Pembinaan kepada Guru-Guru SDN 1& 5 Boyolali).
Pendidik untuk Meningkatkan Kualitas yang Pelatihan dengan judul; Lesson Study sebagai
disampaikan dihadapan guru-guru SDN 1 Model Pembinaan dan Pelatihan Pendidik
dan 2 Gentan Kec. Baki Sukoharjo. Profesional (Disampaikan kepada Guru-
Penelitian Tjipto Subadi (Hibah Guru SDN 1, 2, 3 dan 4 Kemiri Karanganyar),
Pascasarjana Dikti, 2011. Tahun III) yang dan pelatihan dengan judul Peningkatan
berjudul; Pengembangan Model Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Lesson Study
Kualitas Guru Melalui Pelatihan Lesson (Disampai kan kepada guru-guru SDN dan
Study bagi Guru SD Se-Eks Karesidenan SD Muh. Kauman Klaten).
Surakarta. (Tahun III). Penelitian ini Penelitian Tjipto Subadi yang
berkesimpulan bahwa; a) Uji coba lesson berjudul; Model Pembinaan Pendidik
study disesuaikan dengan permasalah yang Profesional (Suatu Penelitian Dengan
dihadapi dan di laksanakan secara bertahapan Pendekatan Lesson Study Pada Guru-Guru
yaitu; sosialisasi, workshop dan pelatihan, Sekolah Muhammadiyah Kabupaten
implementasi lesson study, berkelanjutan Sukoharjo) Tahun I berkesimpulan bahwa:
berbasis sekolah (kelas). b) Lesson study di 1) Implentasi lesson study berbasis MGMP
butuhkan tem work dan Dana APBN/APBD dan berbasis Sekolah. Dampag dari
c) Dampak model pembinaan guru melalui efektivitas lesson study terdapat perbedaan
pelatihan lesson study terhadap PBM dan yang signifikan antara sebelun dan sesudah
kualitas guru SD di Karesidenan Surakarta pelaksanaan lesson study yaitu; 15 % dan
adalah budaya kerja sama antar guru 50% untuk siklus I, 20% dan 50% untuk
(kolaborasi) dalam lesson study (Kajian siklus II, 2) terjadi peningkatan cukup
akademik-plan-do-see) dan d) Strategi signifikan pada kompetensi guru
pembelajaran kooperatif di Sekolah Dasar indikatornya perangkat pembelajaran
mampu memupuk sikap guru dalam menjadi lebih lengkap, penguasaan IT lebih
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan meningkat, pemilihan metode dan strategi
menyenamgkan dan menciptakan kelas pembelajaran lebih tepat. Karena itu prinsip
menjadi surga bagi anak-anaknya, pada pembinaan guru dengan pendekatan lesson
gilirannya meningkatkan kompetensi dan study adalah prinsip keberlanjutan. 3)
profesionalisme guru. Kontribusi lesson study antara lain;
Action research dari hasil penelitian peningkatan persiapan pembelajaran;
ini adalah berupa pelatihan dengan judul : menumbuhkan kerja kolaborasi;
Lesson Study Sebagai Model Pembinaan pengembangan strategi pembelajaran;
Peningkatan Keprofesionalan Pendidik kolegialitas; kesiapan belajar siswa;
(disampaikan kepada Guru-Guru SD N perbaikan proses pembelajaran berdasarkan
Makamhaji 1, 2, Action research 3 Kartosuro). hasil refleksi; pengembangan media
Selain itu juga kegiatan pelatihan, dengan pembelajaran; pengembangan perangkat
judul; Lesson Study Sebagai Mobel penilaian.
Peningkatan Kualitas Pembelajar an Guru- Action research hasil penelitian
Guru Sekolah Dasar (Di sampaikan dalam (2012) adalan Workshop Peningkatan
acara Workshop dan Implementasi Lesson Keprofesionalan Guru Muhammadiyah
Study Kepada Guru SD Muh. Program Sukoharjo Melalui Lesson Study. Pada tahun
Khusus Kota Barat Surakarta. hasil penelitian 2012 dilakukan pendampingan Implementasi
dalam bentuk pelatihan dengan judul; Lesson Lesson Study di SMK Muhammadiyah

66 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


Sukoharjo. Pendampingan Implementasi Muhammadiyah Kartasura. 2) Rasionalisasi
Lesson Study di SMA Muhammadiyah dan elemen perubahan Kurikulum 2013. 3)
Kartosuro dan Pendampingan Implementasi Proses pembelajaran dan proses penilaian
Lesson Study di SMK dan SMP sesuai tuntutan Kurikulum 2013.
Muhammadiyah Sukoharjo (Silkus 1).
Pendampingan Implementasi Lesson Study METODE PELAKSANAAN
di SMK dan SMP Muhammadiyah Tempat yang digunakan untuk
Sukoharjo (Silkus 2). Pendampingan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah
Implementasi Lesson Study di SMK dan di SMK Muhammadiyah Kartasura. Waktu
SMP Muhammadiyah Sukoharjo (Silkus 3). pengabdian masyarakat:
(2013) Pendampingan Implementasi Lesson Tahap 1: Kegiatan Workshop tanggal 16-18
Study di SMK dan SMP Muhammadiyah Juni 2014 dengan judul: Penakerja
Sukoharjo (Silkus 4). Pada tahun 2014. Implementasi Pembelajaran IPS Berbasis
Pendampingan Implementasi Kurikulum Kurikulum 2013 Melalui Lesson Study di
2013 di Aceh Besar Tahap I. Pendampingan Sekolah Muhammadiyah Kartasura. Tahap
Implementasi Kurikulum 2013 Kabupaten 2: Pendampingan Imlpementasi Pembelajaran
Rembang Tahap II. Pendampingan IPS Berbasis Kurikulum 2013 Melalui
Implementasi Kurikulum 2013 Kabupaten Lesson Study di Sekolah Muhammadiyah Di
Cimahi Tahap III. Pendampingan Kartasura di SMA Muhammadiyah
Implementasi Kurikulum 2013 Kabupaten Kartasura. Peserta pengabdian masyarakat
Lampung Utara Tahap I. Pendalaman NS adalah guru SD/MI, SMP, SMA dan SMK
(Narasumber Nasional) Implementasi Muhammadiyah Kartasura sebanyak 282
Kurikulum 2013 Kemendikbud. Menjadi guru. Tabel Dafta peserta workshop dan
Narasumber Pelatihan Nsional IN (Instruktur pelatihan dapat dilihat pada ( Tabel 1
Nasional) Implementasi Kurikulum 2013 Lampiran 1).
Kemendikbud. Pendekatan pengabdian kepada
Tujuan pengabdian masyarakat, masyarakat yang telah disepakati bersama
secara umum memfasilitasi guru Sekolah antara tim pengabdian kepada masyarakat
Muhammadiyah Kartsura dalam PENAKERJA dengan mitra (Kepala-Kepala
mengimplementasikan Kurikulum 2013 Sekolah dan Majlis Dikdasmen
dalam upaya untuk meningkatkan Muhammadiyah Kartasura) yaitu; workshop,
profesionalisme. pelatihan dan pendampingan pembelajaran
Secara khusus tujuan pengabdian implementasi kurikulum 2013.
masyarakat ini mengkaji dan memahami; 1) Metode yang digunakan dalam
Strategi implementasi pembelajaran IPS workshop dan pelatihan ini adalah; Pertama,
(Ilmu Pengetahuan Sosial) Kurikulum 2013 Ceramah, Tanya Jawab, dan Kerja
berbasis lesson study di Sekolah Kelompok. Metode ini digunakan untuk
Muhammadiyah Kartasura. 2) Rasionalisasi menyampaikan materi antara lain:
dan elemen perubahan Kurikulum 2013. 3) Rasionalisasi dan Elemen perubahan
Proses pembelajaran dan proses penilaian Kurikulum 2013. Standar Kompetensi
sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan
Manfaat pengabdian masyarakat ini Kompetensi Dasar (KD). Strategi
memberikan sumbangan ilmu tetang: 1) implementasi Kurikulum 2013. Cara
Strategi implementasi pembelajaran IPS membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Ilmu Pengetahuan Sosial) Kurikulum 2013 (RPP) berbasis Kurikulum 2013. Proses
berbasis lesson study di Sekolah pembelajaran dan proses penilaian sesuai

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 67


tuntutan Kurikulum 2013; Scenario dan dan penilaian sesuai tuntutan Kurikulum
proses pelaksanaan pembelajaran berbasis 2013. 6) Paserta memahami scenario
saintifik. Kemampuan guru mengimplementasi pelaksanaan pembelajaran sesuai tuntutan
Kurikulum 2013 berbasis lesson study. Kurikulum 2013 berbasis lesson study. 7)
Kedua, Pelatihan. Metode pelatihan Tim memberikan bekal kemampuan guru
ini digunakan untuk melatih peserta sebagai pelatih implementasi Kurikulum
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2013 berbasis lesson study.
(RPP) lengkap dengan lampiran-lampirannya, Luaran dari pengabdian masyarakat
yaitu: Lampiran 1 Pengembangan Materia PENAKARJA ini; 1) Terbentuknya tim ahli
dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Lampiran implementasi Kurikulum 2013. 2) Model
2 Instrumen Penilaian Sikap. Lampiran 3 pembinaan guru berbasis lesson study. 3)
Instrumen Penilaian Pengetahuan. Lampiran Publikasi Jurnal Warta LPPM UMS.
4 Instrumen Penilaian Ketrampilan).
Ketiga, Pendampingan. Pendampingan HASIL DAN PEMBAHASAN
ini digunakan untuk melatih guru dalam 1. Workshop dan Pelatihan
pembelajaran berbasis lesson study. Model Kondisi sebelum pengabdian
ini dimaksudkan memberikan pelatihan masyarakat. Upaya untuk melaksanakan
kepada guru bidang studi sejenis untuk kebijakan pemerintah berkaitan dengan
melakukan pembelajaran berkolaborasi pelaksanaan Kurikulum 2013, ada beberapa
dengan teman sejawat, melalui tahapan; kendala yang dihadapi oleh guru-guru
Kajian akademik. Plan (Perencanaan). Do Sekolah Muhammadiyah Kecamatan
(Tindakan dan observasi). See (Refleksi dan Kartasura bahwa dari sejumlah 282 guru
evaluasi). Secara sederhana model yang terdiri dari 26 guru SDIT
pendampingan pembelajaran berbasis lesson Muhammadiyah Gompang, 11 guru MIM
study tersebut dapat disederhanakan Kertonatan, 11 guru MIM Pucangan, 23 guru
sebagaimana gambar: Model Lesson Study MIM PK Kartasura, 19 guru MIM Gonilan,
Modifikasi (Model Tjipto Subadi 2014). 31 guru SMP Muhammadiyah, 8 guru SMP
(lihat lampiran 2) Muhammdiyah 2, 15 guru SMA
Target dari kegiatan pengabdian Muhammadiyah, dan SMK Muhammadiyah,
PENAKERJA ini adalah: 1) terjalinnya sebagaian besar guru tersebut belum pernah
kerjasama antara tim pengabdian kepada mendapatkan pelatihan implementasi
masyarakat Program Study Pendidikan kurikulum 2013. Selain itu, sejumlah
Geografi dengan Sekolah mitra; 2) Sekolah Muhammadiyah Kartasura tersebut
Terbentuknya tim pengembangan kurikulum juga belum melaksanakan kurikulum 2013,
2013 pada tiap-tiap jenjang di Sekolah- padahal pada tahun ini (Tahun Ajaran baru
Sekolah Muhammadiyah Kartasura, 3) 2014/2015) Pemerintah telah menganjurkan
Peserta pelatihan (guru) memahami rasional (mewajibkan) semua sekolah dari SD s/d
Kurikulum 2013, elemen perubahan SLA harus sudah melaksanakan kurikulum
Kurikulum 2013 (yang di dalamnya dikaji 2013. Dalam rangkan menyambut anjuran
pula Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Pemerintah dan menyiapkan guru yang
Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar profesional dipandang sangat perlu diberikan
(KD). 4) Peserta pelatihan memahami pembekalan dalam bentuk workshop dan
strategi implementasi Kurikulum 2013. 4) pelatihan implementasi kurikulum 2013.
Peserta dapat membuat RPP berbasis Indikator yang akan dicapai. Indikotor
Kurikulum 2013 dengan benar. 5) Peserta yang dicapai dalam workshop dan pelaithan
memahami cara melaksanakan pembelajaran implementasi Kurikulum 2013 adalah para

68 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


guru memahami dan mengimplemantasikan dari hasil nilai pretes dan postes, yakni rata-
Kurikulum 2013, yang ditekankan pada: 1) rata mencapai 30% nilai pretes dan 65% nilai
Strategi implementasi pembelajaran IPS postes, yang berarti diharapkan
(Ilmu Pengetahuan Sosial) Kurikulum 203 (dipredeksikan) ada kenaikan 35%.
berbasis lesson study melalui tiga tahap, Proses workshop dan pelatihan
yaitu; plan (perencanaan), do (tindakan dan implementasi Kurikulum 2013 berbasis
observasi), see (refleksi). 2) Rasionalisasi lesson study. Dalam proses workshop dan
dan elemen perubahan Kurikulum 2013 pelatihan ini para peserta berperan aktif, baik
menekankan pada; a) Pendekatan berbasis pada waktu penyajian materi maupun pada
scientific approach untuk mendorong saat berja kelompok, bahkan pada saat
kreativitas siswa; b) Keutuhan antara diberikan kesempatan waktu untuk bertanya
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan terdapat banyak peserta yang mengajukan
sikap; c) Keutuhan antara kurikuler, ko- pertanyaan seputar Kurikulum 2013,
kurikuler dan ektra-kurikuler. 3) Proses pertanyaan yang diajukan antara lain: 1)
pembelajaran Kurikulum 2013 ditekankan Mohon penjelasan terkait dengan Kurikulum
pada; (a) Tematik terpadu untuk jenjang menurut UU Nomor 20 Tahun 2013. 2)
Sekolah Dasar, (b) Pendekatan IPA (Ilmu Mohon penjelasan secra singkat terkait
Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu dengan pengembangan Kurikulum 2013
Pengetahuan Sosial) dari partitif agregatif merupakan langkah lanjutan Pengembangan
menjadi melebur terintegrasi (liquid Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah
Integratif), (c) Pendidikan Agama dan Budi dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
Pekerti, (d) Objek pembelajaran; fenomena yang mencakup tiga kompetensi. 3) Mohon
alam, sosial, dan seni budaya. Sedangkan dijelaskan kembali urgensi tantangan
proses penilaian ditekankan pada; penilaian internal, tuntutan pendidikan yang mengacu
capaian siswa dengan menggunakan kepada delapan Standar Nasional
deskriptif kualitatif dan numerik kuantitaif. Pendidikan. 4) Apa yang menjasdi faktor
Selain memahami Rasional dan sukses implementasi Kurikulum 2013? 5)
elemen perubahan Kurikulum 2013, juga Apa harapan terhadap IN sebagai
memahami; Standar Kompetensi Lulusan Narasumber terhadap implenetasi Kurikulu
(SKL), Kompetensi Inti (KI), dan 2013? 6) Bagaiaman perbedaan mendasar
Kompetensi Dasar (KD). 4) Strategi Kurikulum 2013 dengan Kurikulum
implementasi Kurikulum 2013. 5) Strategi sebelumnya? 7) Bagaimana penyempurnaan
membuat RPP berbasis Kurikulum 2013 pola pikir Kurikulum 2013? 8) Mohon
dengan benar. 6) Memahami cara penjelasan elemen utama perbaikan
melaksanakan pembelajaran. 7) Penilaian Kurikulum 2013. 9) Bagaiamana
sesuai tuntutan Kurikulum 2013. 8) menjelaskan keseimbangan antara sikap,
Memahami scenario pelaksanaan keterampilan dan pengetahuan untuk
pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum membangun karakter siswa? 10) Mohon
2013 berbasis lesson study. 9) Memberikan penjelaskan secara singkat prosen penilaian
kemampuan kepada guru sebagai pelatih dan yang terkait dengan penilaian Kurikulum
implementasi Kurikulum 2013 berbasis 2013.
lesson study. Capaian Pengabdian Masyarakat.
Hasil yang akan dicapai. Hasil yang Capaian dari pengabdian masyarakat ini
akan dicapai terhadap pemahaman peserta adalah sebagai berikut: Selelah narasumber
workshop dan pelatihan terhadap materi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
disajikan oleh nara sumber dapat diketahui dengan jelas, kemudian peserta diberikan

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 69


soal-soal untuk dikerjakan secara individual, berkolaborasi melakukan kegiatan
hasilnya ada peningkatan yang signifikan pembelajaran berbasis lesson study, sebagai
sebelum pelatihan dengan sudah pelatihan, guru model guru kelas IV sedangkan guru
yaitu; 30%:80% walaupun perlu ada yang yang lain sebagai observer. Adapun langkah-
dijelaskan ulang. Hasil tersebut langkah bembelajarannya sbb: 1)
menunjuukan bahwa terdapat peningkatan Pendahuluan: Guru model memulai
yang signifikan antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan melakukan kegiatan:
workshop dan pelatihan implementasi orientasi, memotivasi, apersepsi,
Kurikulum 2014 (ada kenaikan 50% > 35% menyampaikan tujuan. 2) Inti Pelajaran:
dari yang dipredeksikan). Guru menggunakan pendekatan saintifik
Kendala yang dihadapi. Kendala yang (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba,
dihadapi dalam pengabdian masyarakat ini Membentuk Jaringan) dengan model
adalah penyesuaian jadwal kegiatan sekolah pembalajaran PBL (Problem Based
yang selalu mersamaan dengan jadwal jam Learning). 3) Penutup: Guru bersama siswa
kuliah. Kendala yang lain, pada saat harus merumuskan simpulan, evaluasi/postes,
melalukan implementasi Kurikulum 2013 refleksi, dan Tindak lanjut.
dalam bentuk pelatihan (pendampingan) Tahap Refleksi, Evaluasi dan Revisi.
bembelajaran berbasis lesson study belum Tahap refleksi ini dilaksanakan setelah
ada semangat untuk menjadi guru model pembelajaran selesai, guru berkolaborasi
(susah untuk mencari guru model), meskipun melakukan kegiatan diskusi, mengevaluasi
pada akhirnya ada yang sanggup menjadi pelaksaan bembelajaran yang telah
guru model. dilaksanakan, hasil diskusi digunakan untuk
revisi persiapan maupun palaksanaan
2. Pendampingan Pembelajaran pembelajaran berikutnya. Adapun tahapan
Berbasis Lesson Syudy. tersebut bisa dilihat pada foto (lampiran 3).
Pengabdian masyarakat ini kemudian
dilanjutkan pendampingan pembelajaran IPS SIMPULAN DAN SARAN
berbasis kurikulum 2013 melalui lesson 1. Simpulan
study dengan sistem siklus yaitu: a. Strategi implementasi pembelajaran
pendampingan pembelajaran berbasis lesson IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
study Jenjang SD/MI, SMP, SMA. Kurikulum 203 berbasis lesson study
Sedangkan untuk jenjang SMK melalui tiga tahap, yaitu; plan
pendampingan implementasi di arahkan pada (perencanaan), do (tindakan dan
pembelajaran MIPA. Adapun kegiatan observasi), see (refleksi).
pendampingan dengan 3 tahap, yaitu; plan- b. Rasionalisasi dan elemen perubahan
do-see Kurikulum 2013 menekankan pada;
Tahap Plan (Perencanaan). Pada 1) Pendekatan berbasis scientific
tahap plan ini guru berkolaborasi membuat approach untuk mendorong kreativitas
RPP dan lampirannya (Lampiran 1 siswa; 2) Keutuhan antara kompetensi
Pengembangan Materi dan LKS/Lembar pengetahuan, keterampilan, dan
Kerja Siswa; Lampiran 2 Intrumen Penilaian sikap; 3) Keutuhan antara kurikuler,
Sikap; Lampiran 3 Instrumen Penilaian ko-kurikuler dan ektra-kurikuler.
Pengetahuan, dan Lampiran 4 Instrumen c. Proses pembelajaran Kurikulum
Penilaian Ketrampilan). 2013 ditekankan pada; 1) Tematik
Tahap Do (Tindakan dan Observasi). terpadu untuk jenjang Sekolah Dasar,
Tahap tindakan dan observasi ini guru 2) Pendekatan IPA (Ilmu Pengetahuan

70 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan dan pelatihan implementasi Kurikulum 2013
Sosial) dari partitif agregatif menjadi ini berbasis lesson study diharapkan bisa
melebur terintegrasi (liquid Integratif), dijadikan alternatif sebagai model
3) Pendidikan Agama dan Budi pembinaan guru profesional, karena model
Pekerti, 4) Objek pembelajaran; ini sangat efektif dan sesuai dengan
fenomena alam, sosial, dan seni pendekatan saitifik yang dianjurkan dalam
budaya. Sedangkan proses penilaian implementasi Kurikulum 2013.
ditekankan pada; penilaian capaian
siswa dengan menggunakan deskriptif PERSANTUNAN
kualitatif dan numerik kuantitaif. Pada kesempatan ini, tim pengabdian
Strategi implementasi kepada masyarakat PENAKERJA
pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan menyampaikan banyak terima kasih kepada:
Sosial) Kurikulum 203 berbasis lesson (1) Rektor Universitas Muhammadiyah yang
study menggunakan model lesson study telah membiayai kegiatan pengabdian ini (2)
modifikasi, indikator pencapaiannya Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
adanya peningkatan yang sinifikan dari (LPPM) Universitas Muhammadiyah
sebelum worhshop dan pelatihan dengan Surakarta yang telah memfasilitasi kegiatan
setelah workshop, yaitu; 30%:80% (pre- pengabdian ini (3) Dekan FKIP Universitas
tes:pos-tes). Muhammadiyah Surakarta yang telah
memberikan ijin dan Surat Tugas untuk
2. Saran melaksanakan pengabdian ini (4) Kepala
Workshop dan pelatihan implementasi Sekolah Mitra (SD/MI, SMP, SMA dan SMK
Kurikulum 2013 sebagai upaya menuju guru Muhammadiyah Kartasura yang telah
yang professional perlu diupayakan terus- bersedia sebagai mitra kegiatan pengabdian
menerus dan berkesinambungan. Workshop ini.

DAFTAR PUSTAKA

Inagaki, T. & Sato, M. (2012). Jugyo Kenkyu Nyumon (Introduction to Lesson Study. Tokyo:
Iwanami.
Lewis, Catherine C. 2002. Lesson study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change.
Philadelphia, PA: Research for Better Schools, Inc.
Paidi. 2005. Implementasi Lesson Study untuk Peningkatan Kompetensi Guru dan Kualitas
Pembelajaran yang Diampunya. A Paper presented in the discussion of MAN 1
Teachers on December 10, 2005, Yogyakarta.
Saito. E. 2006. Development of school based in-service teacher training under the Indonesian
Mathematics and Science Teacher Education Project. Improving Schools. Vol.9 (1):
47-59
Subadi. T., Sutarni, Ritas P. Kh. (2013). A Lesson Study as a Development Model of
Professional Teachers. (Macrothink Institute Journal International of Educatian.
ISSN 1948-5476. Vol. 5, No. 22013). United States. info@macrothink.org.
Website: www.macrothink.org.

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 71


Subadi. T., Saring M. (2007). Peningkatan Kualitas Micro Teaching dan PPL (Program
Pengalaman Lapangan) Malalui Lesson Study bagi Calon Guru Matematika pada
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP-UMS. Laporan Penelitian tidak
dipublikasikan. Hibah Pengajaran PHK PMIPA Dikti .2004. Pedoman Penyaluran
Hibah LS Batch VI Dikti. Jakarta: Dikti DP2M
Subadi. T., Samino. (2009. 2011. 2012). Pengembangan Model Peningkatan Kualitas Guru
Melalui Pelatihan Lesson Study Bagi Guru SD Se-Eks Karesidenan Surakarta Tahun
I, II, III1. Laporan Penelitian tidak dipublikasikan. Hibah Pasca. Pedoman Penyaluran
Hibah LS Batch VI Dikti. Jakarta: Dikti DP2M
Subadi. T., Sutarni. Rita P. Kh., (2013). MODEL PEMBINAAN PENDIDIK PROFESIONAL
Suatu Penelitian dengan Pendekatan Lesson Study pada Guru-Guru Sekolah
Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo Tahun 1. Hibah PUPT Dikti. Pedoman
Penyaluran Hibah LS Batch VI Dikti. Jakarta: Dikti DP2M
Subadi. T (2009). Pengembangan Model Untuk Meningkat kan Kualitas Guru Melalui Lesson
Study di Sekolah Dasar Kodya Surakarta. Jurnal Sekolah Dasar Kajian Teori dan
Praktik Pendidikan, terakreditasi, Tahun 18 No. 2 Edisi November 2009. ISSN: 0854-
8285, 7 halaman. Penerbit : PGSD Universitas Malang. (URI: http://jurnal.
fip.um.ac.id/sekolahdasar/pengembangan-model-untuk-m...

72 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


Lampiran - lampiran

Lampiran 1

Tabel 1
Daftar Peserta Workshop Dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO Guru/Kepala Sekolah Kelas Jumlah


1 SDIT Muh. Al Kautsar Gompang I, II, IV, V 4 guru
2 MIM Kertonatan I, II, IV, V 4 guru
3 MIM Pucangan I, II, IV, V 4 guru
4 MIM PK Kartasura I, II, IV, V 4 guru
5 MIM Gonilan I, II, IV, V 4 guru
Kepala Sekolah dan Wakasek 10 orang
Jumlah 30 peserta
1 SMP Muhammadiyah 1 VII, VIII 10 Guru
2 SMP Muhammadiyah 2 VII, VIII 16 guru
Kela Sekolah dan Wakasek 6 orang
Jumlah 32 peserta
8 SMA Muhammadiyah VII, VIII 8 guru
9 SMK Muhammadiyah X, XI 16 guru
10 Kepala Sekolah dan Wakasek 6 orang
Jumlah 31 peserta
11 Tim UMS 7 orang
Jumlah total 100 orang

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 73


Lampiran 2. Lesson Study Modifikasi (Model Tjipto Subadi 2014)

SIKLUS I
TAHAP II TAHAP III
Plan (Perencanaan) Do (Tindakan)
Pelaksananaan TAHAP IV
Membuat RPP dan Pembelajaran See (Refleksi)
Lampirannya (Pendahuluan, Inti ,
Penutup)
(Diskusi, Evaluasi,
TAHAP I dan Revisi)
A. Dialog Awal:
Pengamatan terhadap RPP
diskusi (Observasi) dan
permasalahan perbaikan
pembelajaran Pelaksanaan
dihadapi oleh Pembelajaran
masing guru
B. Kajian Akademik:
1. Silabus. KI. KD,
Indikator
2.Tujuan Belajar
3.Kajian Materi SIKLUS II
dan Sumber Ajar
4.Kajian Alat dan TAHAP II TAHAP III
Media Belajar Plan Do (Tindakan) TAHAP IV
5.Kajian Kegiatan (Perencanaan) Pelakananaan
Pembelajaran Membuat RPP dan Pembelajar
See (Refleksi)
(Pendahuluan, Lampirannya (Pendahuluan,
Inti, dan Penutup) Inti, Penutup)
(Diskusi, Evaluasi
6.Kajian Istrumen
dan Revisi)
Evaluasi Pengamatan
C. Kajian
Terhadap RPP,
Lampiran:
(Observasi) dan
1.Pengembangan Perbaikan
Materi Pelaksanaan
2.LKS (Lembar Kerja Pembelajaran
Siswa)
3.Instrument Sikap
4.Instrument
Pengetahuan
5.Instrument
Ketrampilan
SIKLUS III
TAHAP II TAHAP III
Plan Do (Tindakan) TAHAP IV
(Perencanaan) Pelakananaan
Membuat RPP dan Pembelajar
Refleksi
Lampirannya (Pendahuluan,
Inti, Penutup)
(Diskusi, Evaluasi
dan Revisi)
Pengamatan Terhadap RPP,
(Observasi) dan
Perbaikan
Pelaksanaan
Pembelajaran

Lesson Study Modifikasi (Model Tjipto Subadi 2014)

74 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.


Lampran 3 Foto Tahapan Implementasi Pembelajaran IPS Tepadu Berbasis Lesson Study

Plan (Perencanaan) Do (Tindakan+Observasi)

See (Refleksi+Evaluasi)

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 47- 60 ISSN 1410-9344 75


76 WARTA ... Tjipto Subadi, dkk.

You might also like