Professional Documents
Culture Documents
Maftuhatin Ni'Am-FKIK
Maftuhatin Ni'Am-FKIK
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH
MAFTUHATIN NI’MAH
1113104000028
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
SCHOOL OF NURSING
ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Undergraduate, Thesis, June 2017
Maftuhatin Ni’mah
ABSTRACT
Caries is the high amount of children dental health problem. In elementary school 02
inpres cireundeu south of tangerang, there are 20 students of seven years olds (75% of
the children) have problem in caries. The Dental practice improper can caused caries.
A combination of health education’s methods and tools can be maked as a health
education package. The aim of this study is to know the effect of health education
package in knowledge, attitude and skill of toothbrushing method for children in
elementary school 02 Inpres Cireundeu, south of Tangerang. This health education
package is health education series by giving intervention to respondent using the
speech, poster, sing a song, video, simulation, experiment and picture, giving
intervention to parent using a letter, leaflet and remember card, and giving intervention
to teacher using jargon. This study was using pre exsperiment design one group pretest-
posttest with 27 sample in seven years olds using random sampling. The result of this
study showed that there is a significan effect in knowledge, attitude and skill of
toothbrushing method among pre-test and post test. The increased mean of knowledge,
attitude, and skill scores are 23,33, 23,24 and 31,31. Based on the test result obtained
that the value of knowledge , attitudes and the skill are 0,000 ( p <0,005). So it can be
concluded that the health education package could effect on knowledge, attitudes and
skill of toothbrushing on children in SD inpres 02 Cireundeu, south of Tangerang. It is
expected that health education package can be used for method the next of health
education of children with 7 years old.
Keyword: Health education package , dental health, toothbrushing, Caries
Reference: 57 (2005-2016)
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2017
Maftuhatin Ni’mah, NIM : 1113104000028
Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Pengetahuan, Sikap, dan
Tindakan Gosok Gigi di SD Inpres 02 Cireundeu Tangerang Selatan
xix +90 halaman +2 gambar +2 skema +11 tabel +9 lampiran
ABSTRAK
Karies merupakan masalah kesehatan gigi yang banyak terjadi pada anak. Di
SD Inpes 02 Cireundeu Tangerang Selatan, anak yang berusia 7 tahun dari 20 anak,
75% mengalami karies. Perilaku perawatan gigi yang kurang menyebabkan karies.
Pemberian informasi melalui pendidikan kesehatan bertujuan meningkatkan
pengetahuan, sikap dan tindakan. Kombinasi dari metode dan media pendidikan
kesehatan dapat dijadikan paket pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh paket pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan
tindakan menggosok gigi di SD Inpres 02 Cireundeu Tangerang Selatan. Paket
pendidikan kesehatan ini merupakan rangkaian pendidikan kesehatan dengan
memberikan intervensi kepada responden menggunakan ceramah, poster, menyanyi,
video, simulasi, eksperiment, dan media kertas bergambar, intervensi kepada orang tua
responden diberikan menggunakan media surat untuk wali yang berisi leaflet, kartu
remember dan penjelasan prosedural penelitian serta intervensi kepada guru diberikan
menggunakan jargon. Penelitian ini merupakan pre exsperiment design dengan
rancangan one group pretest posttest dengan sampel 27 anak berumur 7 tahun
menggunakan random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
pengetahuan, kuesioner sikap dan lembar observasi. Analisis menggunakan uji
wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai pengetahuan, sikap
serta tindakan menggosok gigi antara pretest dan posttest. Rata-rata peningkatan
pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebesar 23,33, 23,24, dan 31,31. Hasil
analisis menunjukkan nilai signifikan pengetahuan, sikap dan tindakan masing-masing
adalah 0,000 (P<0,005), sehingga dapat disimpulkan paket pendidikan kesehatan
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan menggosok gigi.
Keefektifan paket pendidikan kesehatan ini dapat dijadikan satu metode pendidikan
kesehatan selanjutnya untuk siswa/i yang berumur 7 tahun.
Kata Kunci : Paket Pendidikan Kesehatan, Kesehatan gigi, Menggosok gigi, Karies
iv
v
vi
ll
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
1. 2000 - 2001 : TK Masyitoh Cebolek Kidul, Kec Margoyoso, Kab Pati
2. 2001 - 2007 : Sekolah Dasar Negeri 01 Cebolek Kidul, Kec Margoyoso, Kab Pati
2. 2007 - 2010 : MTS Darun Najah Ngemplak Kidul, Kec Margoyoso, Kab Pati
3. 2010 - 2013 : MA Darun Najah Ngemplak Kidul, Kec Margoyoso, Kab Pati
4. 2013- : S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2010 - 2011 Bendahara 2
OSIS MA Darun Najah
2. 2011 - 2012 Bendahara 2
OSIS MA Darun Najah
3. 2014 - 2015 Pengurus Asrama Putri Fakultas Kedokteran dan Ilm Kesehatan
5. 2015 - 2016 Ketua Departemen Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan
Asrama Putri Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta
viii
KATA PENGANTAR
pujian kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul pengaruh paket
pendidikan kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan menggosok gigi
Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami kesulitan
dan tantangan yang tak terkira, namun berkat pertolonganMu Ya Allah serta bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan
baik.
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM.,M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan
Keperawatan dan Ibu Ernawati, S.Kp, M.Kep., Sp.KMB, selaku sekretaris Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS & Dwi Setiowati, S.Kep, Ns, M.Kep
ix
selaku dosen pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah
meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar kepada saya
4. Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Keperawatan dan staff akademik Fakultas
Kedokteran dan Ilm Kesehatan terima kasih sebesar-besarnya untuk segala bentuk
perkuliahan, tanpa beasiswa tersebut saya belum tentu bisa menikmati indahnya
6. Orang tua saya, Bapak Abdul Muiz dan Ibu Muslikah yang telah dengan tanpa lelah
serta memberikan bantuan baik moril maupun materiil tak terhingga kepada saya.
Tak lupa, Adikku, Nora Shihin dan Imma Lia Nailatuz Zulfa dan seluruh keluarga
tercinta yang selalu memberikan semangat tanpa henti dan putus asa.
penelitian ini.
8. Sahabat terbaikku segenap TOAK PSIK yang tak pernah bosan mengingatkan dan
memberikan support serta berbagi ilmu dalam proses penyelesaian Skripsi ini.
x
10. Keluargaku tercinta angkatan PSIK 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
senantiasa berbagi suka duka, canda tawa, ilmu dan pengalaman berharga selama
11. Serta seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran Skripsi ini hingga selesai.
Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga Allah SWT.
senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Sangat besar harapan saya skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca. Semoga kita semua
senantiasa diberikan petunjuk, limpahan rahmat, hidayah, serta inayah yang tak
Maftuhatin Ni’mah
xi
DAFTAR ISI
Halaman
xii
4. Pendidikan Kesehatan sebagai Proses Perubahan Perilaku ...................... 18
5. Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut ..................................................... 19
B. Konsep Perilaku Kesehatan .......................................................................... 19
1. Batasan Perilaku ....................................................................................... 19
2. Perilaku Kesehatan ................................................................................... 21
3. Domain Perilaku ....................................................................................... 21
4. Determinan Perilaku Kesehatan................................................................ 27
5. Teory Health Belief Model ....................................................................... 29
C. Kesehatan Gigi dan Mulut ............................................................................ 30
1. Perubahan Perkembangan ......................................................................... 30
2. Konsep Umum Kesehatan Gigi dan Mulut ............................................... 30
3. Perawatan Gigi .......................................................................................... 31
D. Anak Usia Sekolah ....................................................................................... 36
E. Penelitian Terkait ......................................................................................... 37
F. Kerangka Teori ............................................................................................. 40
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL . 42
A. Kerangka Konsep ......................................................................................... 42
B. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 43
C. Definisi Operasional ..................................................................................... 44
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................. 46
A. Desain Penelitian .......................................................................................... 46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 46
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 46
D. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 49
E. Validitas dan Reabilitas ................................................................................ 50
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data ......................................................... 52
G. Pengolahan Data ........................................................................................... 60
H. Analisis Data ................................................................................................ 61
I. Etika Penelitian............................................................................................. 64
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................................. 64
xiii
A. Gambaran Lokasi Penelitian......................................................................... 64
B. Analisis Univariat ......................................................................................... 67
1. Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 67
2. Pengetahuan Responden ........................................................................... 67
3. Sikap Responden....................................................................................... 69
4. Tindakan Responden................................................................................. 70
C. Analisis Bivariat ........................................................................................... 71
1. Pengaruh Metode Paket Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Tingkat
Pengetahuan Responden..................................................................................... 71
2. Pengaruh Metode Paket Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Tingkat
Sikap Responden ................................................................................................ 73
3. Pengaruh Metode Paket Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Tindakan
Responden ........................................................................................................... 74
BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................................... 76
A. Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Nilai Pengetahuan
Responden ............................................................................................................... 76
B. Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Sikap ....................... 80
C. Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan terhadap Tindakan Menggosok Gigi
82
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 86
BAB VII Kesimpulan dan saran ................................................................................. 88
A. Kesimpulan ................................................................................................... 88
B. Saran ............................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 91
xiv
DAFTAR SINGKATAN
Keterangan
SD : Sekolah Dasar
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 Pekembangan Fisiologis Mulut ................................................................. 30
Tabel 3. 1 Definisi Operasional .................................................................................. 44
Tabel 4. 1 Klasifikasi Pertanyaan dalam Kuesioner ................................................... 50
Tabel 4. 2 Tabel Uji Normalitas Data Skor Pengetahuan, Sikap dan Tindakan
Responden ................................................................................................................... 62
Tabel 4. 3 Tabel Uji Normalitas Data Tansformasi Hasil Skor Pengetahuan, Sikap
dan Tindakan Responden ............................................................................................ 63
Tabel 5. 1 Distribusi Jenis Kelamin Responden Penelitian ........................................ 67
Tabel 5. 2 Gambaran Pengetahuan Responden terhadap Pengaruh Paket Pendidikan
kesehatan Gigi ............................................................................................................. 68
Tabel 5. 3 Gambaran Sikap Responden terhadap Pengaruh Paket Pendidikan
Kesehatan Gigi ............................................................................................................ 69
Tabel 5. 4 Gambaran Tindakan Responden terhadap Pengaruh Paket Pendidikan
Kesehatan Gigi ............................................................................................................ 70
Tabel 5. 5 Analisa Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Gigi tehadap Pengetahuan
..................................................................................................................................... 72
Tabel 5. 6 Analisa Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Gigi tehadap Sikap ........ 73
Tabel 5. 7 Analisa Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Gigi tehadap Tindakan .. 74
xvii
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 2. 1 Kerangka Teori ......................................................................................... 41
Skema 3. 1 Kerangka Penelitian ................................................................................. 42
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah adalah
kesehatan gigi dan mulut. Hasil survai Riset Kesehatan Dasar 2007 menyatakan
masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 21,6% dan pada tahun 2013
penyakit periodontal adalah dua patologi masalah gigi dan mulut terbanyak
yang terjadi dan terdapat pada semua populasi diseluruh umur (Sharda &
gigi akan beresiko pada kesehatan mulutnya saat dewasa. Misalnya, apabila
Dentist, 2013). Gangguan kualitas hidup anak yang menderita karies juga
pada gigi yang menyebabkan ketidakberdayaan, infeksi kronis & akut, serta
gangguan pola makan dan tidur. Karena masalah gigi tersebut, anak juga
1
2
pengobatan tinggi, serta dapat menyebabkan anak kehilangan jam sekolah dan
hambatan pada proses belajarnya (Çolak, Dülgergil, & Hamidi, 2013). Masalah
kesehatan gigi juga dapat menyebabkan kematian bila infeksinya sudah parah
karena akan mempengaruhi jaringan lain tubuh seperti otak (Dewanti, 2012).
plak. Akumulasi plak ini merupakan awal mula timbulnya karies (Kadir, 2015).
Salah satu cara menghilangkan plak yaitu dengan menggosok gigi (Pantow,
tidak menggosok gigi (Budisuari & Mikrajab, 2010). Menggosok gigi juga
Usia 6-8 tahun merupakan usia awal dimana gigi susu mulai berganti
menjadi gigi permanen (Potter & Perry, 2012). Adanya perubahan tersebut, gigi
lebih rentan mengalami kerusakan. Hal ini disebut juga masa gigi campuran.
Pendidikan atau edukasi dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk
maupun kognitif. Usia ini merupakan periode kritis untuk penerimaan latihan
psikomotor pada anak. Gambaran perilaku menggosok gigi yang baik pada usia
antara lain karena sumber informasi yang kurang (Dewanti, 2012). Sehingga
diharapkan satu metode dengan metode yang lain dapat saling melengkapi dan
biasa digunakan pada kelompok besar baik untuk yang berpendidikan tinggi
diselingi alat peraga agar lebih menarik (Anas, 2014). Alat bantu pendidikan
diberikan. Semakin banyak panca indra yang dilibatkan, informasi yang diserap
pengaruh media pembelajaran lagu dan slide pada praktik mencuci tangan, hasil
2 minggu, maka ia akan mengingat 90% dari materi yang diterima. Hal tersebut
kesehatan gigi dan mulut menyatakan bahwa media poster dan kartun animasi
kognitif. Media poster ini akan berisi gambar yang dikombinasikan dengan
tulisan dengan tujuan untuk menarik perhatian pembaca (Gilbert, Sawyer, &
McNeill, 2010).
media audio visual tehadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD, hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa media audio visual lebih baik dalam
al., 2010).
Kesempatan anak mencoba secara terpimpin dan mandiri dapat dicapai dengan
metde ini. Hal ini akan membuat anak lebih memiliki makna terhadap proses
lebih mengingat proses yang telah diajarkan. Penelitian yang dilakukan Sari,
gigi teknik modifikasi bass dengan ketrampilan dan kebersihan gigi mulut pada
Tangerang Selatan, didapatkan bahwa pada anak yang berusia 7 tahun dari 20
siswa, 15 anak mengalami karies (75%). Hasil wawancara dari 20 siswa bahwa
setelah mandi pagi dan sore hari (65%). Di samping itu dari hasil wawancara
atas.
B. Rumusan Masalah
mencapai 75% sehingga hal ini merupakan masalah serius kesehatan gigi.
karena sakit, infeksi kronis & akut, serta gangguan pola makan dan tidur.
7
Karies juga dapat menyebabkan kematian bila infeksinya sudah parah karena
karies. Gambaran perilaku menggosok gigi pada usia 7 tahun masih dalam
menggunakan media surat untuk wali yang berisi leaflet, kartu remember dan
metode dan media tesebut dalam paket pendidikan kesehatan ini perlu diteliti
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Selatan.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Tangerang Selatan.
2. Bagi Responden
3. Bagi Instansi
kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan menggosok gigi pada
Jenis penelitian ini ialah Pre Experiment design dengan rancangan pretest dan
10
post test without control. Populasi terdiri dari seluruh siswa SD Inpres
TINJAUAN TEORI
A. Pendidikan Kesehatan
sendiri. Tujuan utama dari pendidikan kesehatan ini sendiri adalah untuk
a. Metode Ceramah
11
(Simamora, 2009). Metode Ceramah merupakan suatu metode
dengan peserta lebih dari 15 orang dimana sasaran untuk metode ini
(Notoatmodjo, 2010).
4) Bagi peserta didik yang dengan tipe belajar visual akan lebih
didik
ceramah adalah
banyak
4) Mudah dilaksanakan.
visual yaitu
selanjutnya
mereka sendiri
3) Meningkatkan banyak pandangan berbeda sehingga harus
c. Metode Simulasi
boneka.
2011). Secara garis besar ada 3 macam alat bantu pendidikan, yaitu:
anjuran suatu hal. Keuntungan dari media poster adalah (Gilbert et al.,
2010):
dilaksanakan
3) Dapat dijangkau semua populasi karena terlihat
4) Bervariasi
Kerugian
3) Mudah dirusak
didengarnya
Fokus utama dari pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah anjuran untuk
pada perilaku dan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut (Health
1. Batasan Perilaku
yaitu:
a. Respondent respons atau refleksif, yakni respon yang ditimbulkan oleh
pekerjaan.
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons
perilaku tertutup ini dapat diukur dari pengetahuan dan sikap. Contoh:
ibu hamil tahu pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk kesehatan
b. Perilaku Terbuka, yaitu bila respons terhadap stimulus itu sudah berupa
tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar. Contoh :
2. Perilaku Kesehatan
semua aktifitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati, maupun
3. Domain Perilaku
faktor internal dan faktor eksternal. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli
a. Pengetahuan (Knowledge)
gigi?
2) Memahami (comprehension), yaitu bukan sekedar tahu tentang
dibaca.
5) Evaluasi (evaluation), yaitu, kemampuan seseorang untuk
dimiliki.
tidak langsung
yang baru
(Mubarak, 2007).
b. Sikap (Attitude)
berikut:
suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab
tersebut.
objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain, dan
stimulus tersebut.
diyakininya.
atau jawaban terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi yang diberikan
objek sikap dan bersifat tidak mendukung atau kontra terhadap objek sikap.
skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri dari pernyataan yang
demikian, pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua
negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama
terwujud dalam tindakan, sebab memerlukan faktor lain. Praktik ini dapat
benar.
ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar maupun dari dalam
di luar dirinya.
diambil seseorang
keputusan
5) Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan untuk bertindak
(Notoatmodjo, 2010).
model ini menjelaskan bahwa hal yang dapat mengubah perilaku kesehatan
sehat.
C. Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Perubahan Perkembangan
tahun.
promosi serta perawatan yang baik. Definisi dari kesehatan mulut secara
umum adalah keadaan dimana kemampuan untuk berbicara, tersenyum,
emosi tidak ada gangguan/ tanpa rasa sakit dan terbebas dari penyakit
3. Perawatan Gigi
yang meliputi, oral hygine yaitu tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut
a. Menggosok Gigi
yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman (Potter &
(Dwiandhana, 2010).
berikut:
oklusal
(setelah makan dan sebelum tidur) adalah dasar hygine mulut yang
gigi harus secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu pagi hari
selama tidur, aliran saliva hampir berhenti dan tidak ada kapasitas
3) Sikat Gigi
abrasi. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan (Potter & Perry, 2012).
Khusus untuk anak gunakan sikat gigi kecil dengan bulu lembut,
membulat, terbuat dari nilon yang pendek dan rata, dan ganti sikat
4) Pasta Gigi
mencegah karies gigi serta cara menyikat gigi yang benar. Pasta gigi
(KEMENKES, 2012).
b. Diet
terjadi (Hall & Novak, 2008). Untuk mencegah kerusakan gigi, klien
makanan mengeliminasi bakteri yang ada pada gigi (Potter & Perry,
2012). Diet pada anak kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut
(Wong, 2008).
kesehatan gigi anak. Selain itu, dengan mengunjungi dokter gigi, akan
Periode anak usia sekolah adalah periode yang dimulai saat anak masuk
lentur karena koordinasi otot-otot besar meningkat dan kekuatannya dua kali
lipat. Banyak anak berlatih ketrampilan motorik dasar yaitu berlari, melompat,
gigi. Pada anak usia 6-10 tahun, anak akan belajar membersihkan gigi dengan
sekolah ini. Menurut piaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret,
yaitu anak akan mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan
berdasarkan fenomena yang dapat diamati, fator pada banyak dimensi dan
teori yang realistik (Potter & Perry, 2012). Selain itu, anak usia sekolah mampu
mengingat lebih banyak dibandingkan dengan anak prasekolah dan mampu
2004). Kemampuan kognitif pada masa ini sudah cukup untuk menjadikan
E. Penelitian Terkait
1. Penelitian Sari & Sekar dkk (2012) tentang pengaruh pendidikan kesehatan
pemilihan sampel dengan purposive sampling pada anak sekolah (usia 10-
random sampling.
poster dan kartun animasi terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
pre test & post test design dengan teknik pengambilan sampel total
pendekatan pre test & post test design dengan teknik pengambilan sampel
sedangkan nilai rerata kelompok audio sebesar 29,48. Jadi dapat disimpulkan
media audio visual lebih baik dalam meningkatkan perilaku kesehatan gigi
menyikat gigi pada anak usia 10-11 tahun setelah mendapat pendidikan
kesehatan gigi dan mulut dengan dan tanpa metode teach-back. Penelitian
maing-masing secara berurutan adalah 0,055 (> 0,050), 0,001 (> 0,050), dan
0,060 (> 0,050) artinya perbedaan bermakna hanya terjadi pada perubahan
yang digunakan.
F. Kerangka Teori
Kerangka teori dibawah ini mengacu pada tiga teori, (1) teori Gilbert et
pencapaian peubahan secara pengetahuan, sikap dan tindakan, dan (2) teori
yang mencakup tiga domain perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) oleh
Tingkatan Sikap
menggosok gigi
1. Menerima
2. Menaggapi
3. Menghargai
4. Bertanggung
Jawab
Skema 2.1 Kerangka Teori dimodifikasi dari Teori Gilbert et al (2010) dan Teori
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
(Variabel Independen)
42
43
kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan menggosok gigi yang
B. Hipotesis Penelitian
H2: Ada pengaruh metode paket pendidikan kesehatan gigi terhadap sikap
H3: Ada pengaruh metode paket pendidikan kesehatan gigi terhadap tindakan
C. Definisi Operasional
b. Sikap Respon anak terhadap Kuesioner Kuesioner sikap berisi total 10 Skor Ordinal
pernyataan, pandangannya butir pernyataan. Nilai a Baik =76-100%
mengenai masalah umum 0= jika pernyataan positif jawaban b Cukup=56-75%
kesehatan gigi dan tidak setuju & pernyataan negatif c Kurang = < 55%
menggosok gigi (waktu, jawaban setuju (Arikunto, 2012)
frekuensi, cara) diet, dan 1 =jika pernyataan positif jawaban
mengunjungi tenaga setuju & pernyataan negatif
kesehatan jawaban tidak setuju
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan menggosok gigi pada
metode Pre Eksperimen One group pretest & posttest design (Nursalam, 2008).
Evaluasi atau post test dilaksanakan sebagai tolok ukur dari intervensi yang
dengan cara membandingkan nilai pre test dengan post test (Hidayat, 2007).
O1 A O2
Keterangan:
Inpres
45
A : Intervensi paket pendidikan kesehatan
Inpres.
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
adalah sebagian dari populasi itu (Sugiyono, 2012). Pengambilan sampel pada
Total siswa kelas satu yang menjadi populasi penelitian ini berjumlah
66 anak. Kelas satu dibagi menjadi dua kelas dengan usia yang mendominasi
adalah 7 tahun serta terdapat juga beberapa anak yang berusia 8 tahun.
Responden diperoleh melalui sistem kocokan secara merata pada kedua kelas
dari kelas B.
Pengambilan sampel dimulai dari membuat list nama dan nomor urut,
kemudian semua nomor urut siswa dimasukkan secara random dengan cara
dikocok. Setiap siswa yang keluar pada kocokan diambil sebagai sampel. Dari
29 siswa yang keluar dari kocokan tidak ada yang menolak untuk menjadi
responden.
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
[X1-X2]²
Keterangan:
n : Besar sampel
menyikat gigi pada anak usia 10-11 tahun setelah mendapatkan pendidikan
kesehatan gigi dan mulut dengan dan tanpa metode teach-back didapatkan
simpang baku yaitu sebesar 1,037 sedangkan nilai X1= 15,17 & X2 = 14,50.
[15,17-14,50]²
n= 25,14
perkiraan besar sampel Maka 26 x 10%= 2,6. Jadi total sampel dalam penelitian
untuk pengambilan data. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 3 bagian yaitu 2 kuesioner & lembar observasi. Instrumen penelitian ini
pengetahuan anak tentang menggosok gigi dan perawatan gigi. Kuesioner ini
pearson product moment dan uji content expert. Kuesioner pengetahuan terdiri
menggosok gigi dan perawatan gigi. Kuesioner sikap terdiri dari 11 pertanyaan
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner nomor 1,3,4,8 dan 10, sedangkan
dalam melakukan gosok gigi dengan benar. Lemba observasi ini merupakan
lembar observasi dari penelitian (Rahandini, 2014). Lembar check list aplikasi
tindakan gosok gigi menggunakan berupa check list, apabila langkah tersebut
tidak dilakukan skor 0, jika dilakukan tidak sempurna skor 1, dan jika dilakukan
sempurna skor 2.
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Suatu alat ukur
dinyatakan valid jika alat tesebut dapat mengukur variabel/sesuatu yang ingin
diukur peneliti (Riyanto, 2011). Pada penelitian ini peneliti melakukan uji
validitas berdasarkan theory relatet validity dengan tipe content validity dan
(Hastono, 2006).
mewaliki semua unsur dimensi konsep yang sedang diteliti. Cara melakukan
validitas isi instrument dilakukan dengan cara meminta pendapat pakar bidang
angs edang diteliti. Seorang pakar akan diminta untuk menelaah instrumen dan
menentkan apakah seluruh item pertanyaan telah mencakp isi dari suatu konsep
yang diteliti (Dharma, 2011). Dalam penelitian ini ditelaah oleh satu pakar
keperawatan anak yaitu Ns. Mardiyanti, M.Kep., MDS, dan dua pakar dalam
bidang gigi yaitu drg. Sinta Rosmini dan Resti Hilda Hanifah, AMKG.
dilakukan peneliti setelah uji content validity. Untuk mengetahui validitas suatu
instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi
signifikan dengan skor totalnya. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah
dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel (0,361) (Dahlan, 2012).
berusia 7 tahun. Uji validitas dengan teknik korelasi pearson product moment
dignakan peneliti adalah dalam rentang 0,373* - 0,788**, sedangkan sikap yang
dari variabel pengetahuan dan 6 pernyataan dari variabel sikap di buang karena
pertanyaan yang tidak valid sudah diwakili dalam mengukur tingkat
hasil dengan r tabel. Pertanyaan dinyatakan reliabel jika r alpha lebih besar
1. Prosedur Administrasi
Selatan
tahun di SD Inpres
menandatanganinya
pendidikan kesehatan
penelitian
3. Prosedur Intervensi
diberikan menggunakan media surat untuk wali yang berisi leaflet, kartu
simulasi.
gigi dengan media poster, hal ini untuk mencapai goal perubahan
flouride
e) Pengaturan makanan
dengan baik. Hal ini bertujuan untuk mencapai goal perubahan sikap.
Setelah pemutaran video, akan dilakukan review mengenai isi video
c. Hari ketiga
Dalam teori disebutkan bahwa stuktur kulit telur matang mirip dengan
c) Cuka f) Teh
Cara kerja
a) Rebus telur, pastikan kulit telur tidak pecah saat di rebus karena
dan pada saat hari ke empat akan dilakukan observasi kembali dari hasil
percobaan.
d. Hari ke empat
seluruh responden.
e. Hari ke lima
bergambar.
f. Hari ke enam
Intervensi yang diberikan kepada orang tua dalam penelitian ini adalah
surat untuk wali. Surat tersebut diberikan pada hari ke-2 penelitian yang
dan leaflet. Leaflet memiliki ukuran A4, sedangkan kartu remember berukuran
c. Pengaturan makanan
dimana hal ini diharapkan agar wali juga terlibat dalam penelitian ini dengan
dengan benar (frekuensi, cara dan waktu), dan mendukung agar responden
yang akan di ajarkan. Hal ini diharapkan guru yang bersangkutan dapat
tersebut. Adapun isi dari jargon tersebut adalah waktu yang benar dalam
dokter gigi. Jargon dipimpin oleh guru dan di ikuti responden minimal 1x
b) Makan-makanan manis : No
G. Pengolahan Data
H. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dilakukan analisis dalam bentuk
1. Analisis Univariat
masing variabel yang diteliti. Analisis data yang berjenis numerik yang
central yaitu dengan mean jika datanya berdistribusi normal, jika data tidak
2. Analisis Bivariat
dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Analisis
dalam penelitian ini adalah uji t dependen untuk mengetahui pengaruh paket
pendidikan kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan
normal jika p value < α, dan terdistribusi normal jika p value > α (Dahlan,
shapiro-wilk yaitu, uji normalitas untuk sampel yang sedikit (kurang dari
50). Data dikatakan normal jika nilai probibilitas lebih dari 0,05 (P value >
value sebesar 0,061 > (0,05), sedangkan skor pengetahuan posttest (0,002
< 0,05) tidak terdistribusi normal. Skor nilai sikap pretest terdistribusi
normal dengan nilai p value 0,060 > (0,05) sedangkan skor posttest tidak
terdistribusi normal (0,024 < 0,05). Nilai skor tindakan pretest (0,001 <
0,05) dan posttest (0,002 < 0,005) sehingga dapat diketahui bahwa data
pada variabel tindakan juga tidak terdistribusi normal. Jadi pada semua data
tranformasi data dengan tujuan agar data dapat terdistribusi normal. Setelah
wilcoxon.
I. Etika Penelitian
tidak boleh bertentangan dengan etik. Penelitian yang akan dilakukan harus
maksud, tujuan dan dampak yang mungkin terjadi selama penelitian. Jika
2. Kerahasiaan
dokumentasi penelitian.
3. Asas Kemanfaatan
apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko atau dampak
4. Asas Keadilan
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan memaparkan hasil penelitian dari pengaruh paket pendidikan
Tangerang Selatan, Banten. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dimulai dari tanggal
18 maret-23 maret (kecuali hari minggu). Jumlah total responden yang mengikuti
Setelah dilakukan analisis, 3 anak dieliminasi karena tidak mengikuti penelitian ini
secara keseluruhan (tidak masuk sekolah). Sehingga total data yang diolah adalah 27
Banten yang beralamat di Jl. SD Inpes No. 60, Pisangan Barat, Cireundeu,
7 tahun, sehingga responden terdapat pada kelas satu pada SD tersebut. Pada
Cireundeu belum memiliki UKS, selain itu belum adanya kerjaama dari
66
puskesmas setempat untuk upaya kesehatan gigi. Jadi peneliti melakukan
penelitian di SD tersebut.
B. Analisis Univariat
laki-laki lebih besar dari pada perempuan, yaitu laki-laki sebesar 74% (20
2. Pengetahuan Responden
kurang.
3. Sikap Responden
kategori yaitu sikap baik, cukup dan kurang tehadap menggosok gigi.
gigi berdasarkan tabel 5.3, yang termasuk dalam kategori baik tidak ada,
dalam kategori sikap terhadap kesehatan gigi kurang. Sikap responden yang
sebanyak 8 responden yaitu 29,6% responden memiliki sikap yang baik dan
responden atau 11,1% yang masih masuk dalam kategori sikap yang
4. Tindakan Responden
responden atau 22,2% responden masih memiliki sikap yang cukup dan
C. Analisis Bivariat
Pengetahuan Responden
tabel 5.5 di atas setelah dilakukan analisis bahwa, nilai rata-rata tingkat
kesehatan gigi. Standart deviasi saat pretest 16,701 dan setelah posttest
0,966 dan nilai p value sebesar 0,000 (α < 0,05. Hal ini menunjukkan
kesehatan gigi.
Sikap Responden
Hasil uji wilcoxon pada variabel sikap penelitian ini dapat dilihat
menjadi 69,70. Nilai rata-rata pretest dan posttest tingkat sikap mengalami
kenaikan sebesar 23,24 poin. Standart deviasi saat pretest 14,774 dan
dan nilai p value sebesar 0,000 (α < 0,05) Jadi disimpulkan bahwa pada
Tindakan Responden
Hasil uji wilcoxon pada variabel tindakan penelitian ini dapat dilihat
berdasarkan tabel 5.7 di atas, setelah dilakukan analisis bahwa, nilai rata-
sebesar 31,31 poin. Standart deviasi saat pretest 13,476 dan setelah posttest
-4,462 dan nilai p value sebesar 0,000 (α < 0,05) sehingga dapat
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan hasil penelitian mengenai
paket pendidikan kesehatan gigi dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
terdiri atas interpretasi dan diskusi hasil serta keterkaitan amtara hasil penelitian
dengan tinjauan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Bab ini juga menjelaskan
Responden
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga,
dll) (W. I. Mubarak, 2007). Pada penelitian ini menggunakan bebagai metode
76
eksperimen, video, simulasi, menyanyi, serta intervensi yang dilakukan ke guru
menggunakan berbagai macam metode dan media. Salah satu media yang
Cosby, Boyko, & Turnbull tahun (2009) yang berjudul “effective teaching
salah satu strategi pembelajaran yang diteliti adalah media tulis, bahwa media
tulis effektif untuk strategi pembelajaran sebagai recall informasi dan menarik
perhatian. Hal ini didukung oleh penelitian Andriany dkk (2016) tentang
Poster termasuk dalam ketegori alat bantu lihat. Poster merupakan suatu
lingkungan edukatif yang positif dan menekankan pada anjuran suatu hal.
Sehingga dengan media tersebut anak lebih memahami tentang materi yang
dengar dan lihat. Maka dalam kurun waktu 2 minggu responden akan dapat
pendidikan kesehatan yang terdiri dari metode dan media pendidikan kesehatan
ini tujuannya agar menstimulasi banyak indra yang digunakan oleh responden
diterima.
Hal itu sesuai dengan satu teori bahwa dalam mengembangkan daya nalar anak,
gagasan atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun
ceramah saja ditemukan bahwa kombinasi strategi ceramah dan media tulis
yang dapat dilihat secara objektif dari hasil posttest pengetahuan yang
penelitian ini adalah informasi dan umur. Faktor informasi mengacu pada
pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya
adalah siswa yang berumur 7 tahun, dimana anak usia 7-11 tahun secara tahap
perkembangan sudah memasuki tahapan cara berpikir logis, masuk akal, dan
yang berbeda dan sudut pandang mereka sendiri). Kemampuan kognitif pada
masa ini juga sudah cukup untuk menjadikan dasar diberikannya berbagai
Kecakapan yang diberikan pada responden dalam penelitian ini adalah berupa
sumber informasi melalui paket pendidikan kesehatan. Hal ini mengakibatkan
Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
mengenai objek sikap, yaitu bersifat mendukung atau memihak pada objek
dalam upaya menjaga kesehatan gigi serta berisi hal-hal negatif mengenai objek
sikap dan bersifat tidak mendukung atau kontra terhadap kesehatan gigi.
atau jawaban terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi yang diberikan
kesehatan terhadap sikap anak dalam menggosok gigi. Hal ini mendukung
nilai p value =0,017 sehingga terjadi perbedaan sikap ibu post partum primipara
value sebesar 0,000, penelitian tersebut menggunakan alat bantu booklet dan
kesehatan sehingga banyak indra yang terlibat untuk menerima informasi yang
diberikan.
pemahaman dalam diri subjek (Azwar, 2008). Informasi yang diberikan secara
gosok gigi. Penelitian yang dilakukan (Sari, Ulfianana, & Dian, 2012)
perubahan sikap menggosok gigi yang positif. Hal ini sesuai dengan prosedural
merupakan sesuatu yang seseorang ketahui, sikap adalah apa yang telah
2010). Adanya informasi baru mengenai gosok gigi yang dikemas di dalam
video dapat memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap gosok
gigi responden. Informasi tentang gosok gigi dalam video membawa pesan
persuasif sehingga dapat memberikan dasar yang cukup kuat dalam menilai
suatu hal dan membentuk suatu sikap tertentu. Akibatnya terjadi peningkatan
Gigi
kesehatan gosok gigi dengan metode permainan simulasi ular tangga dapat
perlakuan. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang telah
kemandirian anak untuk menggosok gigi. Hal ini sesuai penelitian ini yaitu
Dalam penelitian ini responden yang dilibatkan adalah yang berumur 7 tahun.
sudah mampu melakukan cara menggosok gigi dengan benar (Mahmoodi et al.,
2014).
dapat dilihat dari perbedaan perubahan skor antara pretest dan posttest dan
perilaku yang terampil dalam kesehatan gigi adalah sebagai hasil dari
dilakukan (Bornstein, Cote, Haynes, Hahn, & Park, 2012) menyebutkan bahwa
Peningkatan skor tindakan dalam menggosok gigi yang benar juga dapat
sehingga antar metode dapat melengkapi satu sama lain. Seseorang dapat
mempelajari sesuatu dengan lebih baik apabila menggunakan lebih dari satu
indera ketika menerima pendidikan kesehatan, apa yang diingat dari isi
penyuluhan adalah 50% dari apa yang didengar dan dilihat. Semakin banyak
(Dinkes, 2008). Penelitian yang dilakukan Obaid (2013) yang berjudul ”the
intervensi multi sensory ( melibatkan visual, audio dan taktil) dengan kelompok
penelitiannya bahwa kelompok intervensi antara skor pre test dan post test
tindakan yang ia lakukan (Gilbert et al., 2010). Perilaku hidup sehat anak
tentang gosok gigi harus terus terpelihara. Upaya untuk memelihara perilaku
orang tua, dan petugas kesehatan di wilayah tersebut (Sari et al., 2012). Faktor
faktor penguat atau yang mendorong terjadinya perilaku pada anak di antaranya
adalah orang tua dan guru (Notoatmodjo, 2010). Faktor penguat dapat
perilaku anak (Bornstein et al., 2012). Penelitian yang dilakukan Miller (2013)
perilaku menjaga kesehatan mulut pada anak yang baik. Paket pendidikan
kesehatan ini peneliti juga melibatkan peran orang tua yaitu dengan diberikan
intervensi pendidikan kesehatan dengan metode leaflet serta peran guru dengan
(Besha et al., 2016) bahwa setelah dilakukan analisis mengenai faktor penguat
dari tindakan mencuci tangan pada anak bahwa yang melakukan tindakan
mencuci tangan atas dorongan orang tua memiliki presentase tebesar dan
selanjutnya adalah guru. Orang tua dan guru sangat berpengaruh terhadap
tindakan mencuci tangan anak dikarenakan mereka yang tinggal bersama anak
penelitian ini yaitu dengan dilibatkannya pera orang tua dan guru dalam paket
pendidikan kesehatan.
D. Keterbatasan Penelitian
berupa surat untuk wali serta leaflet dimana peneliti tidak dapat melakukan
follow up secara langsung kepada orang tua responden terkait dengan materi
menjadi salah satu hal yang menjadikan bias dalam penelitian ini
2. Pengukuran pretest dan posttest tidak dilakukan di hari yang sama, faktor-
3. Salah satu media poster yang digunakan secara konten berisi tulisan lebih
masih kurang. Hal ini menyebabkan media poster kurang menarik responden.
kurang efektif.
BAB VII
A. Kesimpulan
kesehatan gigi dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata sebesar 55,93,
Nilai minimum antara pretest dan posttest meningkat sebesar 60, sedangkan
signifikan 0,000, artinya pada nilai alpha 5% tedapat perbedaan yang signifikan
rata-rata skor sebelum dan sesudah intervensi. Sehingga terbukti bahwa paket
pendidikan kesehatan gigi efektif dan memiliki pengaruh yang besar terhadap
dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata sebesar 46,46, sedangkan setelah
antara pretest dan posttest meningkat sebesar 36, sedangkan nilai maksimum
pada nilai alpha 5% tedapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor sebelum
88
dan sesudah intervensi. Sehingga terbukti bahwa paket pendidikan kesehatan
gigi efektif dan memiliki pengaruh yang besar terhadap sikap menggosok gigi
responden.
paket pendidikan kesehatan gigi dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata
menjadi 78,84. Nilai minimum antara pretest dan posttest meningkat sebesar
38, sedangkan nilai maksimum antara pretest dan posttest tidak ada
menggosok gigi memiliki nilai signifikan 0,000, artinya pada nilai alpha 5%
responden.
B. Saran
1. Bagi responden
kesehatan gigi. Serta, adanya penelitian ini juga diharapkan agar dapat memicu
terjadinya perilaku yang positif terhadap upaya menjaga kesehatan gigi yaitu
kesehatan gigi secara berkala. Selain itu, guru juga diharapkan memiliki
tenaga dari puskesmas setempat. Hal tersebut diharapkan agar semua siswa/i
3 domain perilaku yang telah diteliti dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti
Dengan hormat
Dalam kegiatan ini, anak bapak/ibu akan diberikan penyuluhan terkait dengan
kesehatan mulut, kemudian saya minta untuk mengisi kuesioner serta akan dilihat
ketrampilannya dalam menggosok gigi.
Nama :
Usia :
Alamat :
Demikian surat pernyataan bersedia ikut dalam penelitian ini, saya buat untuk
dipergunakan seperlunya
( )
LAMPIRAN 3
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
1. KUESIONER 1
Berilah tanda (√) pada jawaban yang kamu anggap benar
Bacalah dengan teliti pertanyaan dibawah ini, berilah tanda (X) pada jawaban
yang adik anggap paling sesuai
3. LEMBAR OBSERVASI
0 = Tidak Sempurna
2 = Dilakukan Sempurna
Jumlah Skore =
LAMPIRAN 4
Disusun Oleh:
Maftuhatin Ni’mah
NIM 1113104000028
Waktu : 60 menit dan 45 menit untuk pre test dan post test
Pertemuan : 1 Kali
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan kegiatan penyuluhan selama 1 x 60 menit tentang
menggosok gigi pada anak maka peserta diharapkan mengetahui pentingnya
menggosok gigi pada anak
2. Tujuan intruksional khusus
Setelah mendapat pembelajaran selama 60 menit diharapkan peseta
mampu:
a. Penyebab masalah kesehatan gigi
b. Akibat masalah kesehatan gigi
c. Pentingnya Perawatan Gigi
d. Cara Perawatan Gigi
e. Menggosok gigi dengan benar
f. Mampu mempraktekkan menggosok gigi dengan benar
B. Materi
Terlampir
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Hari Pertama
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Alat dan Media
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 10 menit Poster
(07.00-07.10) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dan Memperhatikan
prosedur
- Menyampaikan kontrak waktu
- Melakukan kontrak
penempelan poster
2 Pretest (07.10- - Melaksanakan pretest dengan - Melakukan pre test 45 menit Kuesioner
07.55) mengisi kuesioner pengetahan dan
sikap yang dibacakan peneliti
- Membagi dalam 3 group yang
dibantu oleh asisten peneliti dalam
pelaksanaan pre test dengan
mempraktikkan langsung tindakan
menggosok gigi
3 Memperkenalkan - Manyanyikan lagu menggosok - Menyanyikan lagu 10 menit Selembaran
lagu menggosok gigi menggosok gigi kertas yang berisi
gigi (07.55- lirik lagu
08.10)
4 Penutup (08.10- -Kontrak waktu yang akan datang -Mendengarkan 5 menit
08.15 -Penutup
2 Hari kedua
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Alat & Media
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 5 menit -
(08.00-08.05) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur
- Menyampaikan kontrak waktu
2 Penyampaian Menyampaikan materi : Mendengarkan dan 15 Menit Poster
materi (08.05- a. Penyebab masalah kesehatan gigi memperhatikan
08.20) b. Akibat masalah kesehatan gigi dengan seksama
c. Pentingnya Perawatan Gigi
e. Menggosok gigi dengan benar
f . Pengaturan makanan
g.. Mengunjungi tenaga kesehatan
3 Pemutaran video - Memutarkan video - Menyimak dengan 15 menit Proyektor,
(09.05-09-20) - Mereview isi video seksama Speaker,
-Memberikan Video
tanggapan isi video
4 Simulasi (09.20- Mempragakan cara menyikat gigi - Mengikuti cara 15 menit Sikat gigi
09.45) menyikat gigi sambil
menanyi
5 Penutup (09.45- - Memberikan kesimpulan - Mendengarkan 15 menit -
10.00) - Memberikan kesempatan bertanya dengan seksama
- Menutup acara - Menanyakan materi
yang tidak difahami
1. Hari ke tiga
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Alat dan
Media
1 Pembukaan -Mengucapkan salam -Menjawab salam 5 menit -
(07.00-07.05) -kontrak waktu -Mendengarkan
2 Menanyikan lagu -Menanyikan lagu menggosok gigi -Menanyikan lagu 5 menit -
menggosok gigi menggosok gigi
(07.05-07.10)
3 Melakukan egg -Membagi respnden ke dalam 2 -Melakukan 5 menit 8 telur rebus,
eksperiment kelompok eksperiment 8 gelas aqua
observation Masing-masing kelompok didampingi oleh plastik, air
(07.10-07.15) melakukan egg eksperiment penyuluh soda, air teh,
observasion dengan 4 macam air cuka
pecobaan
Yaitu telur yang direndam air soda,
air putih, air teh & air cuka
4. Hari ke empat
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Alat dan
Media
1 Pembukaan -Mengucapkan salam -Menjawab salam 5 menit -
(07.00-07.03) -kontrak waktu -Mendengarkan
2 Menanyikan lagu -Menanyikan lagu menggosok gigi -Menanyikan lagu 5 menit -
menggosok gigi & menggosok gigi
Review
(07.03-07.08)
3 Mengobsevasi -Menjelaskan hasil dari egg -Mendengarkan 5 menit Bahan hari ke
hasil egg experiment penjelasan 3
experiment
observation
(07.08-07.15)
5. Hari ke lima
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Alat dan
Media
1 Pembukaan -Mengucapkan salam -Menjawab salam 5 menit -
(07.00-07.05) -kontrak waktu -Mendengarkan
2 Menanyikan lagu -Menanyikan lagu menggosok gigi -Menanyikan lagu 5 menit -
menggosok gigi menggosok gigi
(07.05-07.10)
3 Review materi Memberikan pertanyaan kepada -Menjawab 5 menit -
tentang gigi siswa pertanyaan
4 07.10-07.15 - Memberikan 2 kertas bergambar - Menempelkan 5 menit kertas
makanan kepada responden kertas pada papan bergambar
karton yang makanan, dan
disediakan sesuai papan kertas
kategori makanan karton
6. Hari ke enam
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Alat dan
Media
1 Pembukaan -Mengucapkan salam -Menjawab salam 5 menit -
(07.00-07.05) -kontrak waktu -Mendengarkan
2 Menyanyikan -Menanyikan lagu menggosok gigi -Menanyikan lagu 5 menit -
lagu menggosok menggosok gigi
gigi (07.05-
07.10)
3 Post test - Melaksanakan pretest dengan - Melakukan post test 45 menit Kuesioner
07.10-07.55) mengisi kuesioner pengetahan dan
sikap yang dibacakan peneliti
- Membagi dalam 3 group yang
dibantu oleh asisten peneliti dalam
pelaksanaan pre test dengan
mempraktikkan langsung tindakan
menggosok gigi
D. Struktur Ruangan
v v
v v
2. Hari Kedua
3. Hari Ketiga (Egg Exsperiment)
Meja Meja
Meja
5. Hari Kelima
: Asisten Peneliti
: Pemateri (Peneliti)
: Guru
: Responden
E. Evaluasi
Evaluasi hasil
a. Penkes dikatakan berhasil
Responden hadir 93% saat diberikan intervensi paket pendidikan
kesehatan selama 1 minggu
b. 83% peserta dapat meningkat tingkat pengetahuannya setelah
diberikan pendidikan kesehatan
c. 100% peserta mengalami peningkatan nilai sikap setelah diberikan
intervensi pendidikan kesehatan
d. 96% peseta dapat mengalami peningkatan skor tindakan menggosok
gigi
F. Lampiran Materi
1. Penyebab masalah kesehatan gigi
Mulut kita penuh dengan bakteri yang terdapat pada gigi, dalam bentuk
plak, yang berasal dari saliva, maupun sisa-sisa makanan. Bakteri-bakteri tersebut
memakan sisa makanan yang tertinggal pada gigi, kemudian bakteri tersebut akan
memproduksi asam. Asam yang dihasilkan bakteri tersebut yang akan memakan
lapisan email gigi sehingga terbentuk suatu kavitis. Normalnya, ketika asam
menggerogoti email, tidak terasa sakit. Tetapi karena tidak dirawat, asam yang
menimbulkan kavitas tersebut menembus lapisan dentin dan sampai rongga pulpa
dari gigi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. Kavitas yang tidak dirawat,
dapat menghancurkan lapisan dentin dan pulpa serta dapat mematika syaraf dari
gigi tersebut (Maulani, 2005).
b) Diet
Diet adalah satu hal penting yang menyebabkan resiko karies terjadi (Hall &
Novak, 2008). Untuk mencegah kerusakan gigi, klien harus mengubah kebiasaan
makan, mengurangi karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu makan.
Makanan manis/ yang mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi.
setelah memakan makanan manis, klien harus menggosok gigi dalam waktu 30 menit
untuk mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam & makanan
berserat juga mengurangi plak. Kualitas keasaman makanan mengeliminasi bakteri
yang ada pada gigi (Potter & Perry, 2012). Diet pada anak kaitannya dengan
kesehatan gigi dan mulut dengan menjaga makanan & minuman manis dalam
jumlahnya, terutama permen yang lengket, atau permen kunyah, dll. Hindari makanan
yang dapat menimbulkan kudapan yang bersifat manis dan sering, serta rencanakan
dalam mengkonsumsi makanan manis setelah makan jika anak mempunyai kebiasaan
menyikat gigi setelah makan (Wong, 2008).
Bersama ini, saya Maftuhatin Ni’mah, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Ilmu Keperawatan, memohon
kesediaan Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian saya yang berjudul “PENGARUH
PAKET PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP,
DAN TINDAKAN MENGGOSOK GIGI DI SD INPRES CIPUTAT”.
1. Menggosok gigi minimal 2x sehari yaitu sebelum tidur dan setelah sarapan
2. Mengurangi makan-makanan manis seperti: coklat, permen manis, biskuit.
Makanan manis yang di maksud adalah makanan manis kecuali buah-buahan dan
sayur sayuran. Buah-buahan dan sayur sayuran memiliki kandungan yang baik
untuk menguatkan gigi.
3. Mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali untuk mengidentifikasi terjadinya gigi
berlubang
Demikian surat ini saya sampaikan atas perhatiannya dan partisipasinya saya ucapkan
terimakasih.
Maftuhatin Ni’mah
1. Media Pendidikan Kesehataan
Poster 1 Poster 2 Poster 3
https://indonesia.savethechildren.net/sites/indonesia.savethechildren.net/files/library/1%20gosok%20gigi%20copy_.jpg
Sikat, Sikat gigi jangan lupa pastanya
Bulat kiri bulat kanan, bulat juga depan
Sapu atas kiri kanan
Sapu bawah kiri kanan
Lurus atas kiri kanan
Lurus bawah kiri kanan
Sikat juga lidahnya satu kali saja
Lalu kumur dua kali dan buang airnya
mmmmmmmmmmmmdddd
NValid 27 27 27 27
Missing 0 0 0 0
Minimum 20 60 9 45
Maximum 80 100 73 91
Statistics
Nilai_Tindakan_ Nilai_Tindakan_
Pre Post
N Valid 27 27
Missing 0 0
Minimum 29 67
Maximum 86 86
Deskipsi Frekuensi Pengetahuan, Sikap Responden bedasarkan Kategori
Pengetahuan_pre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan_post
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sikap_Pre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tindakan_Pre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tindakan_Post
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pengetahuan
Ranks
Ties 4c
Total 27
c. Nilai_Pengetahuan_Posttest = Nilai_Pengetahuan_pretest
Test Statisticsb
Nilai_Pengetahu
an_Posttest -
Nilai_Pengetahu
an_pretest
Z -3.966a
Ranks
Ties 1c
Total 27
c. Nilai_Sikap_Posttest = Nilai_Sikap_Pretest
Test Statisticsb
Nilai_Sikap_Post
test -
Nilai_Sikap_Pret
est
Z -4.490a
Ranks
Ties 1c
Total 27
c. Nilai_Tindakan_Post = Nilai_Tindakan_Pre
Test Statisticsb
Nilai_Tindakan_
Post -
Nilai_Tindakan_
Pre
Z -4.462a