The Effect of Aloe Vera Gel On Phlebitis Among in Patients in Hospitalized Rsud Wahidin Sudioro Husodo City of Mojokerto

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

THE EFFECT OF ALOE VERA GEL ON PHLEBITIS AMONG IN

PATIENTS IN HOSPITALIZED RSUD WAHIDIN SUDIORO HUSODO


CITY OF MOJOKERTO
Binarti Dwi W
Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRACT
Plebitis if left untreated, can cause the thrombus and emboli that may
cause permanent damage to the vein and can cause infection. The goal of research
to know how the granting of the gel of Aloe vera against the scale plebitis. Design
research is indicated with pre type architecture one group pre and post test design.
The granting of study variable gel aloe vera as the independent variable and the
dependent variable as a phlebitis scale. The population of the study i.e. the whole
plebitis sufferers in the Wahidin Sudiro Husodo Hospital in Mojokerto on 05-06
September 2015. Samples taken with the technique of sampling as much as
concecutive 19 respondents. The data collected with phlebitis scale observation
sheet and tested with the Wilcoxon test. The results showed there is a change on
the scale of phlebitis experienced by respondents are experiencing change, from
respondents who were previously not found that there were no symptoms of
phlebitis after granting gel aloevera 7 respondents that there are no symptoms, the
Wilcoxon test results indicate data that ρ = 0.001 < α = 0.05 so that ρ H0 is
rejected and H1 are received so that the influence of the giving of the Aloe vera
gel against phlebitis scale. Any change that occurs in patients who have
experienced phlebitis pointed out that granting therapy gel aloe vera can indicate
the results of the changes that are quite effective. Expected health care personnel
can apply nonfarmakologis therapy such as aloe vera gel so that the services
provided can be more berkualtias as well as the handling is done with more
precise.

Key Words : Plebitis, Aloe Vera

Pendahuluan Sodium dan kompres alkohol (Rajin,


Plebitis merupakan 2011). Sedangkan yang terjadi di
peradangan pembuluh darah vena. puskesmas biasanya perawat hanya
Plebitis merupakan komplikasi menganjurkan kepada keluarga
umum dari terapi intravena, pasien yang mengalami plebitis
(Andrean et al., 2009). Plebitis bila untuk memberikan kompres.
tidak ditangani, dapat menyebabkan Beberapa peneliti menyebutkan
trombus dan emboli yang dapat bahwa Ekstrak daun Aloe vera
menyebabkan kerusakan permanen memiliki aktivitas antibakteri yang
pada vena dan dapat menyebabkan mungkin dapat membantu mengobati
infeksi (Potter and perry, infeksi ringan pada kulit, seperti
2009).Fenomena yang paling sering plebitis, bisul dan kista kulit jinak
terjadi di rumah sakit untuk (Shamin et al, 2004).
mengatasi Plebitis selama ini adalah Menurut data survelans
dengan pemberian Salep Heparin World Health Organisation (WHO)
tahun 2012, dinyatakan bahwa compesterol yaitu suatu steroid alami
kejadian infeksi nasokomial berupa yang berperan kuat sebagai anti
Plebitis cukup tinggi yaitu 5% per inflamasi; Mengandung asam
tahun (WHO, 2012). Di Indonesia salisilat yang menghambat
belum ada angka yang pasti tentang prostaglandin pada reaksi inflamasi;
prevalensi infeksi Plebitis pada Menghambat cyclooxigenase (COX-
pasien yang mendapatkan terapi 2), yaitu enzym yang menyebabkan
cairan intravena. Jumlah kejadian inflamasi melalui jalur asam
plebitis menurut Distribusi Penyakit arachidonat. Aloe Vera mengandung
Sistem Sirkulasi Darah Pasien Rawat enzim carboxypeptidase, suatu
Inap, Indonesia Tahun 2012 senyawa glikoprotein yang efektif
berjumlah 744 orang (17,11%), dalam mengurangi nyeri akibat
(Kemenkes RI, 2012). Penelitian inflamasi. Hasil penelitian Nasrudin
Aprillin (2011), yang dilakukan pada tahun 2011, menunjukkan
terhadap 20 pasien rawat inap yang bahwa kompres ekstrak daun Aloe
terpasang infus di Puskesmas Krian vera lebih cepat dapat menyembuhan
Sidoarjo, 14 orang pasien flebitis dibanding dengan kompres
diantaranya mengalami Plebitis. alkohol 70%. Penelitian tersebut
Studi pendahuluan yang dilakukan perlu dilanjutkan untuk mengetahui
peneliti di Rumah Sakit Umum Dr. efektivitas pemberian ekstrak daun
Wahidin Sudirohusodo Kabupaten Aloe vera dibanding dengan obat
Mojokerto pada tahun 2015, kejadian medis konvesional seperti Heparin
Plebitis rata - rata dalam 3 bulan Sodium.
terakhir yaitu bulan April-Juli 2015
mencapai rata-rata 36 kasus per METODE PENELITIAN
bulan. Desain penelitian ini yaitu
Penyembuhan Plebitis dapat type pre eksperiman dengan rancang
dilakukan dengan cara pemberian bangun one group pre and post test
salep heparin, kompres alkohol dan desain. Variable penelitian ini yaitu
Beberapa penelitian, menunjukkan pemberian gel aloe vera sebagai
bahwa Aloe vera mempercepat variable independen dan skala
tingkat penyembuhan plebitis. phlebitis sebagai variable dependen.
Penggunaan Aloe vera juga efektif Populasi penelitian yaitu Seluruh
untuk Plebitis, herpes genital dan penderita plebitis di Rumah Sakit
psoriasis (Maenthaisong et al, 2007). Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo
Ekstrak Aloe vera memiliki aktivitas Kabupaten Mojokerto pada tanggal
antibakteri dan antijamur, yang dapat 05-06 September 2015. Sampel
membantu mengobati infeksi kulit diambil dengan teknik concecutive
kecil, seperti bisul dan kista kulit sampling sebanyak 19 responden.
jinak dan dapat menghambat Data dikumpulkan dengan lembar
pertumbuhan jamur yang observasi skala phlebitis dan diuji
menyebabkan tinea (shamin et al., dengan uji Wilcoxon. Waktu
2004). Dalam Respon inflamasi, penelitian dilaksanakan mulai dari
Aloe vera menurunkan bradikinin studi pendahuluan hingga ujian
yang dapat menurunkan nyeri; sidang skripsi dimana pelaksanaan
Mengandung luteol, beta sitosterol, penelitian di Rumah Sakit Umum Dr.
Wahidin Sudirohusodo Kabupaten flebitis tingkat 1 sebanyak 9
Mojokerto pada tanggal 05-06 responden (47,4%).
September 2015.
Skala plebitis diukur dengan 2. Karakteristik responden
menggunakan skala flebitis menurut berdasarkan skala flebitis pasien
Potter dan Perry tahun 2009 : sesudah diberikan gel aloe vera
0 Tidak ada Gejala Tabel 2 Karakteristik responden
1 Eritema pada sisi akses dengan berdasarkan skala flebitis
tampa atau nyeri sesudah diberikan gel aloe
2 Nyeri pada sisi akses dengan vera di RSU Dr. Wahidin
eritema dan atau edema Sudirohusodo Mojokerto
3 Nyeri pada sisi akses dengan Bulan September 2015
eritema dan atau edema
Pembentukan bekuan Skala flebitis F %
Vena korda teraba Tidak ada 7 36,8
4 Nyeri pada sisi akses dengan Flebitis tingkat 1 8 42,1
eritema dan atau edema Flebitis tingkat 2 3 15,8
Pembentukan bekuan Flebitis tingkat 3 1 5,3
Vena korda teraba dengan panjang Flebitis tingkat 4 0 0
> 1inci Total 19 100
Drainase Purulen Sumber Data Primer September 2015
HASIL PENELITIAN Distribusi frekuensi
1. Karakteristik responden responden berdasarkan pada tabel
berdasarkan skala flebitis pasien 4.7 diperoleh data bahwa hampir
sebelum diberikan gel aloe vera setengahnya responden
Tabel 1 Karakteristik responden mengalami flebitis tingkat 1
berdasarkan skala flebitis sebanyak 8 responden (42,1%)
sebelum diberikan gel aloe dan tidak ada gejala flebitis
vera di RSU Dr. Wahidin sebanyak 7 responden (36,8%).
Sudirohusodo Mojokerto
Bulan September 2015 3. Perubahan skala flebitis pada
Skala flebitis F % pasien sebelum dan sesudah
Tidak ada 0 0 diberikan gel aloe vera
Flebitis tingkat 1 9 47,4 Tabel 3 Tabulasi skala flebitis pada
Flebitis tingkat 2 7 36,8 pasien sebelum dan sesudah
Flebitis tingkat 3 3 15,8 diberikan gel aloe vera di
Flebitis tingkat 4 0 0 RSU Dr. Wahidin
Total 19 100 Sudirohusodo Mojokerto
Sumber Data Primer September 2015
Bulan September 2015
Distribusi frekuensi
responden berdasarkan pada tabel 4.6
diperoleh data bahwa hampir
setengahnya responden mengalami
Skala flebitis Sebelum Sesudah Deviasi
f % f % f % 1. Karakteristik skala flebitis
Tidak 0 0 7 36,8 7 50,0 pada pasien sebelum diberikan
Flebitis 47,4 42,1 1 7,2
gel aloe vera
tingkat 1 9 8
Flebitis 36,8 15,8 4 28,5 Hasil penelitian yang
tingkat 2 7 3 dilakukan di RSU Dr. Wahidin
Flebitis 15,8 5,3 2 14,3Sudirohusodo Kabupaten Mojokerto
tingkat 3 3 1 terhadap 19 responden yang
Flebitis 0 0 0 0 mengalami flebitis diperoleh data
tingkat 4 0 0
Total 19 100 19 100 14 100
berdasarkan tabel 4.6 diperoleh data
Berdasarkan distribusi bahwa hampir setengahnya
tabel 4.8 diatas menunjukkan responden mengalami flebitis tingkat
bahwa terjadi perubahan pada 1 sebanyak 9 responden (47,4%).
skala flebitis yang dialami oleh Plebitis merupakan suatu
responden mengalami peradangan pada pembuluh darah
perubahan, dari responden yang (vena) yang dapat terjadi karena
sebelumnya tidak terdapat yang adanya injury misalnya oleh faktor
tidak ada gejala flebitis setelah (trauma) mekanik dan faktor
pemberian gel aloevera terdapat kimiawi, yang mengakibatkan
7 responden yang tidak ada terjadinya kerusakan pada
gejala, pada flebitis tingkat 1 endotelium dinding pembuluh darah
mengalami penurunan dari 9 khususnya vena. Flebitis
responden menjadi 8 responden, dikarakteristikkan dengan adanya
pada flebitis tingkat 2 dua atau lebih tanda nyeri,
mengalami penurunan dari 7 kemerahan, bengkak, indurasi dan
responden menjadi 3 responden, serta mengeras di bagian vena yang
sedangkan pada flebitis tingkat 3 terpasang kateter intravena (Smeltzer
mengalami penurunan dari 3 & Bare,2001). Flebitis juga
responden menjadi 1 responden dikarakteristikkan dengan adanya
dan tidak ditemukan responden rasa lunak pada area insersi atau
yang mengalami flebitis tingkat sepanjang vena. Phlebitis merupakan
4. inflamasi vena yang disebabkan oleh
Hasil uji Wilcoxon iritasi kimia maupun mekanik. Hal
menunjukkan data bahwa ρ = ini ditunjukkan dengan adanya
0,001 dan α = 0,05 sehingga ρ < daerah yang merah, nyeri dan
α maka H0 ditolak dan H1 pembengkakan di daerah penusukan
diterima sehingga pengaruh atau sepanjang vena. Insiden plebitis
pemberian gel Aloe vera meningkat sesuai dengan lamanya
terhadap skala plebitis di RSU pemasangan jalur intravena.
Dr. Wahidin Sudirohusodo Komplikasi cairan atau obat yang
Kabupaten Mojokerto diinfuskan (terutama PH dan
tonisitasnya), ukuran dan tempat
kanula dimasukkan (Brunner dan
Sudarth, 2002). Menurut Dougherty,
dkk (2010), skala flebitis tingkat
PEMBAHASAN dibagi menjadi 5 dengan tanda dan
gejala yang berbeda-beda flebitis sebelum diberikan gel aloe vera
tingkat 1 ditandai dengan adanya sangat bervariasi karena dengan
nyeri dan eritema pada tempat gejala yang sesuai tingkat flebitis
suntikan. yang dialami, sehingga dapat
menimbulkan karakteristik skla
Hasil penelitian menunjukkan flebitis yang berbeda-beda.
data pada tabel 4.6 responden
sebagian mengalami skala flebitis Berdasarkan berdasarkan
tingkat 1, sifat nyeri dan eritema pada tabel 4.5 diperoleh data
pada lokasi suntikan menyebabkan sebagian besar responden berjenis
seseorang merasa tidak nyaman. kelamin perempuan sebanyak 11
Keterlibatan peneliti dalam interaksi responden (57,9%) dan tabel 4.3
dengan informan dapat diperoleh data sebagian besar
mengidentifikasi tanda dan gejala responden pernah mempunyai
dari flebitis. Informan yang pengalaman terjadi flebitis
mengalami flebitis disebabkan oleh sebelumnya sebanyak 12 responden
saat tindakan pemasangan infus (63,2%).
terjadi pecahnya vena, saat aktifitas
yang berlebih menggunakan tangan Terdapat beberapa faktor
yang terpasang infus dan prosedur karakteristik responden yang dapat
pengobatan dari cairan dengan mempengaruhi terjadinya flebitis
konsentrasi yang pekat, sehingga seperti jenis kelamin dan
mudah terjadi flebitis pada tempat pengalaman sebelumnya terjadi
pemasangan infus namun flebitis flebitis, responden dengan
yang terjadi pada responden tidak karakteristik perempuan akan
mengalami komplikasi yang lebih meningkatkan resiko terjadinya
lanjut. flebitis saatpemasangan kanula infus
atau pemberian obat medis yang
Data distribusi faktor usia konsentrasinya tinggi karena struktur
responden pada tabel 4.1 diatas vena pada wanita lebih lunak dan
menunjukkan bahwa hampir mudah pecah dari pada vena laki-
setengahnya responden berusia 20-35 laki. Sedangkan dari beberapa
tahun sebanyak 8 responden responden yang pernah mengalami
(42,1%). Hasil penelitian ini flebitis sebelumnya akan merubah
menunjukkan bahwa semakin struktur vena juga menjadi lebih
bertambah usia seseorang akan lemah, sehingga dapat mempengaruhi
mengalami beberapa perubahan skala terjadinya flebitis pada pasien.
dalam dalam diri mereka secara
fisiologis dan psikologis, diantara 2. Karakteristik skala flebitis
perubahan fisiologis tersebut adalah pada pasien sesudah diberikan
perubahan pada mekanisme gel aloe vera
kardiovaskuler sehingga dapat Data distribusi berdasarkan
menyebabkan terjadinya seperti tingkat nyeri setelah diberikan
peningkatan tekanan darah dan kompres hangat jahe tabel 4.7
perubahan struktur pembuluh darah menunjukkan bahwa hampir
seperti vena. Karakteristik skala setengahnya responden mengalami
flebitis yang dialami responden flebitis tingkat 1 sebanyak 8
responden (42,1%) dan tidak ada pemberiaan gel aloevera berbeda-
gejala flebitis sebanyak 7 responden beda karena setiap individu dapat
(36,8%). menghasilkan kadar endhorpins
dan reaksi inflamasi yang berbeda-
Dalam Respon inflamasi, beda. Flbitis yang disertai oleh
Aloe vera menurunkan bradikinin infeksi akan membutuhkan waktu
yang dapat menurunkan nyeri; yang lama dalam penyembuhannya,
Mengandung luteol, beta sitosterol, karena fungsi fisiologis tubuh untuk
compesterol yaitu suatu steroid meningkatkan .
alami yang berperan kuat sebagai
anti inflamasi; Mengandung asam 3. Perubahan skala flebitis pada
salisilat yang menghambat pasien sebelum dan sesudah
prostaglandin pada reaksi inflamasi; diberikan gel aloe vera
Menghambat cyclooxigenase (COX- Berdasarkan distribusi tabel
2), yaitu enzym yang menyebabkan 4.8 diatas menunjukkan bahwa
inflamasi melalui jalur asam terjadi perubahan pada skala flebitis
arachidonat. Aloe Vera mengandung yang dialami oleh responden
enzim carboxypeptidase, suatu mengalami perubahan, dari
senyawa glikoprotein yang efektif responden yang sebelumnya tidak
dalam mengurangi nyeri akibat terdapat yang tidak ada gejala
inflamasi. Kemudian dilaporkan flebitis setelah pemberian gel
juga mengandung polisakarida yang aloevera terdapat 7 responden yang
menstimulasi fibrolas untuk tidak ada gejala, pada flebitis tingkat
regenerasi dan penyembuhan 1 mengalami penurunan dari 9
jaringan (Gary et al., 2004). Aloe responden menjadi 8 responden,
vera merupakan obat herbal yang pada flebitis tingkat 2 mengalami
dilaporkan bisa menyembuhkan penurunan dari 7 responden menjadi
berbagai luka karena mengandung 3 responden, sedangkan pada
antimikroba, antikuman, antifural flebitis tingkat 3 mengalami
dan antiinflamasi Daun Aloe vera penurunan dari 3 responden menjadi
mengandung fitokimia yang diteliti 1 responden dan tidak ditemukan
untuk bioaktivitas mungkin, seperti responden yang mengalami flebitis
mannans asetat, polymannans, C- tingkat 4.
glikosida antrakuinon, anthrone dan
antrakuinon, dan berbagai lektin Hasil uji Wilcoxon
(Boudreau, 2006). menunjukkan data bahwa ρ = 0,001
dan α = 0,05 sehingga ρ < α maka
Setelah diberikan gel aloe H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
vera skala flebitis mengalami pengaruh pemberian gel Aloe vera
penurunan karena efek gel aloevera terhadap skala plebitis di RSU Dr.
dapat menjadi anti mikroba, Wahidin Sudirohusodo Kabupaten
menghambat terjadinya inflamasi, Mojokerto.
memberi perasaan nyaman,
merangsang pengeluaran endhorpins Ekstrak Aloe vera memiliki
dan menghambat mencegah aktivitas antibakteri dan antijamur,
pengeluaran prostrglandin . Nilai yang dapat membantu mengobati
penurunan skla flebitis setelah infeksi kulit kecil, seperti bisul dan
kista kulit jinak dan dapat Kabupaten Mojokerto hampir
menghambat pertumbuhan jamur setengahnya responden
yang menyebabkan tinea (shamin et mengalami flebitis tingkat 1
al., 2004). Beberapa penelitian, sebanyak 9 responden (47,4%).
menunjukkan bahwa Aloe vera 2. Skala flebitis setelah diberikan
mempercepat tingkat penyembuhan. gel Aloe vera di RSU Dr.
Penggunaan Aloe vera juga efektif Wahidin Sudirohusodo
untuk herpes genital dan psoriasis Kabupaten Mojokerto hampir
(Maenthaisong et al, 2007). Dalam setengahnya responden
uji coba double blind klinis, kedua mengalami flebitis tingkat 1
kelompok menggunakan Aloe vera sebanyak 8 responden (42,1%)
mengandung pasta gigi dan dan tidak ada gejala flebitis
kelompok yang menggunakan pasta sebanyak 7 responden (36,8%).
gigi fluoride mengalami penurunan 3. Ada pengaruh pemberian gel
dari gingivitis dan plak, tetapi tidak Aloe vera terhadap skala plebitis
ada perbedaan statistik yang di RSU Dr. Wahidin
signifikan ditemukan antara Sudirohusodo Kabupaten
keduanya (Olivera, et al, 2008; Feily Mojokerto yang dibuktikan
et al, 2009). Dalam penelitian dengan hasil uji wilcoxon ρ =
berikutnya, ektrak Aloe Vera telah 0,001 < α = 0,05 maka H1
terbukti dapat menyembuhkan diterima. Hal ini karena ekstrak
flebitis lebih cepat dibanding Aloe vera memiliki aktivitas
dengan kompres alkohol 70% (Rajin antibakteri yang dapat membantu
dan Indah, 2011). mengobati infeksi kulit sehingga
dapat menurunkan skala flebitis.
Perubahan skala flebitis yang
terjadi pada responden penelitian ini SARAN
dapat menunjukkan bahwa 1. Bagi Responden
penurunan skala pada masing-masing Responden diharapkan untuk
responden sangat bervariasi, hal itu dapat meningkatkan informasi
sangat erat terkait denan faktor- tentang terapi untuk flebitis
faktor yang mempengaruhi sehingga dapat mengurangi rasa
terjadinya flebitis dan respons tubuh nyeri, resiko infeksi dan
terhadapinflamasi saat flebitis yang inflamasi yang dialami dengan
dibawa oleh responden baik dari diri cara nonfarmakologis (gel aloe
responden sendiri maupun dari vera) sehingga responden tidak
lingkungan luar. Namun diliat dari hanya menggantungkan pada
perubahan yang terjadi terapi obat-obatan farmakologis
pemberia gel aloe vera dapat 2. Bagi Tenaga Kesehatan
menunjukkan hasil perubahan yang Diharapkan bagi tenaga
cukup efektif. kesehatan untuk lebih
mengaktifkan kader kesehatan
KESIMPULAN dalam menerapkan terapi
1. Skala flebitis sebelum diberikan nonfarmakologis seperti
gel Aloe vera di RSU Dr. menggunakan terapi gel aloe vera
Wahidin Sudirohusodo sehingga pelayanan yang
diberikan dapat lebih berkualtias Gong, M., Wang, F and Chen, Y.
serta terapi atau penanganan 2002. Study on
dilakukan dengan tindakan yang application of arbuscular-
lebih tepat. mycorrhizas in growing
3. Bagi Peneliti Berikutnya seedings of Aloe vera.
Bagi peneliti selanjutnya dapat Journal of Chinese
menggunakan materi penelitian medicinal materials.25
ini sebagai data dasar dalam (1): 1–3.
penelitian dengan masalah Hidayat, A.A. 2009. Metode
kejadian flebitis dengan penelitian keperawatan
menggunakan terapi non dan teknik analisis
farmakologis lainnya sehingga
data.Jakarta: Salemba
hasil penelitian dapat lebih
berkembang Medika.
Hinlay. 2006. Terapi Intravena pada
DAFTAR PUSTAKA pasien di rumah sakit.
Andrean, K. 2009. Factors Leading Yogyakarta :
to Phlebitis. American NuhaMedika.
Journal of Nursing. 109 Maenthaisong R, Chaiyakunapruk N,
(2) : 23-25. Niruntraporn S et al.
Arikunto, S. 2006. Prosedur 2007. "The efficacy of
Penelitian Suatu aloe vera for burn wound
Pendekatan Praktek. healing: a systematic
Edisi RevisiCetakan review". Burns33 (6):
Kedua Belas. PT Rineka 713–718.
Cipta : Jakarta Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Barcroft and Myskja. 2003. Aloe
Rineka Cipta : Jakarta
Vera: Nature's Silent Healer.
Potter, PA, Perry AG. 2009.
BAAM, USA.
Fundamental Of Nursing,
Dougherty; Bravery, K; Gabriel, J;
7th edition. Alih bahasa:
Kayley, J; Scales, K; &
Diah, dkk. Salemba
Inwood, S.
Medika: Jakarta.
2010.Standards
Rajin, M. dan Indah M. (2011),
forinfusion therapy. The
Pemanfaatan Ekstrak
RCN IV Therapy Forum.
Lidah Buaya (Aloe vera)
Furnawanthi I. 2002. Khasiat dan
Pada Pasien Phlebtis
Manfaat Lidah Buaya.
Untuk Mengurangi Biaya
Agro Media Pustaka :
Perawatan di Rumah
Depok.
Sakit. Jurnal Unipdu.
Gary, D., Motykie., Michael, K.,
1(1): hal. 238-245
Obeng, and John. P.
Schaffer, dkk. 2000. Pencegahan
2004. Aloe Vera in
Infeksi dan Praktik Yang
Wound Healing. Medical
Aman. EGC, Jakarta
and Aromatic Plan-
Industrial. CRP Press.
Setiadi (2007). Konsep dan
Penulisan Riset
Keperawatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Shamim S, Ahmed S. W., Azhar I.l
2004. Antifungal activity
of Allium, Aloe, and
Solanum species".
Pharmaceutical Biology.
Smeltzer, S & G Bare. 2001. Buku
Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Edisi
8Volume 3. Jakarta :
EGC.
Sri, Mulyani. 2011. Hal-hal Yang
Berkaitan Dengan
Kejadian Flebitis Di
Ruang Rawat Inap
RSUD Kota Semarang,
tersedia di
http://digilib.unimus.ac.id
di askes tanggal05 April
2013
Wardhani I.K. (2006). Pemberian
Kompres Hangat dan
Kompres Alkohol sebagai
Alternatif Intervensi
Keperawatan Flebitis
pada Pasien yang
Terpasang Infus. Program
Studi Ilmu Keperawatan
FK Unair. Skripsi: belum
dipublikasikan

You might also like