Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

STUDI DIAGNOSTIK KEPERAWATAN

“PEMERIKSAAN PENUNJANG LAB DIAGNOSTIK DALAM KEPERAWATAN”

DOSEN PENGAMPU : Ns.WIDIA SEPALANITA.,S.Kep.,M.Kep.,SP.KMB

DISUSUN OLEH

NAMA : FEBI UTAMI

NIM : PO.71.20.1.15.129

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN D.IV KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2016-2017


NUTRISI DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG

hematologi Hasil Angka normal


Haemoglobin 11,7g/di L:13,4-17
P:11,4-15
leucocyt 6.700/mm3 4800-10.700
erytrocyt - L:4,5-6.7 jt
P:3.8-5,8 jt
trombocyt 248.000/mm3 150.000-350.000
Led - -
Hitung jenis
Eos -%
Baso 9,4%
Stab -%
Segment 58.9 %
Lympo 31,7%
Mono -%

Lab klinik(widal)
Ty.o :1/80
Ty.h. :1/320
p.ty-a : -
p.ty-b :1/80
GDA :68 mg/di
Terapi
infuse D 10 14 tpm
inj.D 40% 2 flash extra 1x
inj norages 3x1 amp
inj ranitidine 2x1 amp
OS --> Codein 3x20 mg
Ozen 1x10 mg
Azomax 1x500(selama 3 hari)
Captopril 3x12.5 mg

OKSIGEN DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG

Laboratorium

Hb : 11,9 13 - 15
Hematokrit : 35 40 - 48
Leukosit : 6300
Trombosit : 255.000
Diff : -/-/ 2/73/24/1
AGD
1. Ph : 7.492
2. Po2 : 133,4
3. PCo2 : 23,6
4. HCO3 : 17,9
5. Sat O2 : 98,8
Na : 138
K : 5,3
Cl : 101
Ureum : 14
Kreatinin : 210
SGOT : 111,3
SGPT : 360
Albumin : 3,8
Gula Darah Puasa : 97
Ck : 771
CKMB : 100
Radiologi
Hasil/kesan : CTR > 50% (kardiomegali)
EKG
Tanggal : 11-4-2012
Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3
Tanggal : 12-4-2012
Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD

JANTUNG DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG (CHF)

RO Thorax;
CTR 50 %, Segmen aorta normal, segmen pulmonal sedikit menonjol, pinggang jantung
mendatar, apex down ward, kongesti (+)
Echo :
Ms modered severe
PH modered severe
TR modered severe
AR medered
EF 72 %
Laboratorium
Hb 10,7 g/dl
Leukosit 9190
CKMB 35 u/L
Troponin 0.03 ng/ml
BUN 8 mg/dl
Creatinin 0,7 mg/dl
Ureum 17 mg/dl
Natrium 143 mmol/L
Kalium 4,1 mmol/l
Ca total 24 mmol/L
Mg 1,9 mmol/L

CAIRAN DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG

JUMLAH SEL DARAH HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


Hemoglobin (HGB) -10,5 g/dl 13,0-18,0
Hematokrit (HTC) -31,8 % 40-52
Lekosit (WBC) 7,80 10^3/UL 3,8-10,6
Trombosit (PLT) 346 10^3/UL 150-440
Eritrosit (RBC) -3,64 10^3/UL 4,5-6,5
RDW 12,9 % 10-16
MPV -7,1 Fl 7,2-11,1
PCT 0,2 % 0,2-0,5
MCV 87,4 fL 80-100
MCH 28,8 Pg 26-34
MCHC 33,0 Pg 32-36
Limfosit % 10,7 % 20-35
Monosit % 3,3 % 2-8
Gran % 86,0 % 50-80
Lymp # 0,80 10^3/UL 1-5
Monosit # 0,30 10^3/UL 0,1-1
Gran # 6,50 10^3/UL 2-8
NAMA HASIL NILAI SATUAN KET.
PEMERIKSAAN RUJUKAN
FUNGSI HATI
Albumin 2,6* 3,4-4,8 g/dl
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 138 135-147 mmol/L
Kalium (K) 2,2* 3,5-5,0 mmol/L
Chloride (Cl) 9,8 98-106 mmol/L

BAB DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG

A.Pemeriksaan Tinja
1) Makroskopis dan mikroskopis
2) PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest, bila diduga
terdapat intoleransi gula.
3) Bila perlu lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.

b. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah dengan menentukan PH dan
cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut Astrup
(bila memungkinkan).
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum
(terutama pada penderita yang disertai kejang).
e. Pemeriksaan intubasi secara kualitas dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita
diare kronik.

BAK DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG


Pemeriksaan Penunjang

No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
1. Leukosit 11.500 /mm^3 4000-10.000
2. Eritrosit 3,60 10^6/mm^3 4,25-5,40
3. Hemoglobin 10,9 g/dL 12,0-16,0
4. Hematokrit 29,7 % 37,0-47,0
5. Trombosit 391 10^3/mm^3 150-450
Kimia klinik
6. GDS 235 mg/dL 70-125
7. Natrium Darah 129 meg/dL 135-152
8. Kalium Darah 3,74 meg/dL 3,5-4,5
9. Chlorida Darah 94 meg/dL 98-109
10. Kreatinin Darah 2,9 mg/dl 0,6-1,1
11 Ureum Darah 53 mg/dl 20-40

2) Hasil Pemeriksaan Urinalisis


No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
1 Epitel 5-6 /1 pk 0-1
2 Silinder - /1pk -
3 Eritrosit 0-1 /lpb 0-1
4 Leukosit 2-3 /1pb 1-5
3
5 Berat jenis 1,005 M 1,010-1030
6 pH 7 5-8
7 Leukosit ++ +
8 Nitrit - -
9 Protein +++ -
10 Glukosa + Normal
11 Keton + -
12 Urobilinogen Normal 0,1-1
13 Bilirubin - Normal
14 Darah/Eri - -

INFEKSI DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG

Pemeriksaan Penunjang

1. Urinalisis
o Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK.
Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar
(LPB) sediment air kemih
o Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air
kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa
kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
2. Bakteriologis
o Mikroskopis
o Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin
tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria
utama adanya infeksi.
5. Metode tes
o Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess
untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka psien mengalami
piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang
mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.
o Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) :
Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (misal, klamidia
trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek).
o Tes- tes tambahan :
Urogram intravena (IVU), Pielografi (IVP), msistografi, dan ultrasonografi
juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari
abnormalitas traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses,
hodronerosis atau hiperplasie prostate. Urogram IV atau evaluasi ultrasonic,
sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.

MOBILISASI DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien fraktur menurut Doenges (2000: 762) adalah sebagai
berikut:

1.Pemeriksaan Rontgen
Untuk menentukan lokasi atau luasnya fraktur.

2. CT Scan/ MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Untuk memperlihatkan fraktur juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak.

3.Pemeriksaan Laboratorium
A. Hb (Hemoglobin) mungkin meningkat (Hemokonsentrasi) atau juga dapat
menurun (perdarahan).
B. Leukosit meningkat sebagai respon stress normal setelah trauma.
C. Kreatinin, trauma meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal.
D. Arteriogram, dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.

You might also like