Professional Documents
Culture Documents
Febi Utami
Febi Utami
DISUSUN OLEH
NIM : PO.71.20.1.15.129
Lab klinik(widal)
Ty.o :1/80
Ty.h. :1/320
p.ty-a : -
p.ty-b :1/80
GDA :68 mg/di
Terapi
infuse D 10 14 tpm
inj.D 40% 2 flash extra 1x
inj norages 3x1 amp
inj ranitidine 2x1 amp
OS --> Codein 3x20 mg
Ozen 1x10 mg
Azomax 1x500(selama 3 hari)
Captopril 3x12.5 mg
Laboratorium
Hb : 11,9 13 - 15
Hematokrit : 35 40 - 48
Leukosit : 6300
Trombosit : 255.000
Diff : -/-/ 2/73/24/1
AGD
1. Ph : 7.492
2. Po2 : 133,4
3. PCo2 : 23,6
4. HCO3 : 17,9
5. Sat O2 : 98,8
Na : 138
K : 5,3
Cl : 101
Ureum : 14
Kreatinin : 210
SGOT : 111,3
SGPT : 360
Albumin : 3,8
Gula Darah Puasa : 97
Ck : 771
CKMB : 100
Radiologi
Hasil/kesan : CTR > 50% (kardiomegali)
EKG
Tanggal : 11-4-2012
Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3
Tanggal : 12-4-2012
Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD
RO Thorax;
CTR 50 %, Segmen aorta normal, segmen pulmonal sedikit menonjol, pinggang jantung
mendatar, apex down ward, kongesti (+)
Echo :
Ms modered severe
PH modered severe
TR modered severe
AR medered
EF 72 %
Laboratorium
Hb 10,7 g/dl
Leukosit 9190
CKMB 35 u/L
Troponin 0.03 ng/ml
BUN 8 mg/dl
Creatinin 0,7 mg/dl
Ureum 17 mg/dl
Natrium 143 mmol/L
Kalium 4,1 mmol/l
Ca total 24 mmol/L
Mg 1,9 mmol/L
A.Pemeriksaan Tinja
1) Makroskopis dan mikroskopis
2) PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest, bila diduga
terdapat intoleransi gula.
3) Bila perlu lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
b. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah dengan menentukan PH dan
cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut Astrup
(bila memungkinkan).
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum
(terutama pada penderita yang disertai kejang).
e. Pemeriksaan intubasi secara kualitas dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita
diare kronik.
Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis
o Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK.
Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar
(LPB) sediment air kemih
o Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air
kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa
kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
2. Bakteriologis
o Mikroskopis
o Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin
tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria
utama adanya infeksi.
5. Metode tes
o Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess
untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka psien mengalami
piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang
mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.
o Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) :
Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (misal, klamidia
trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek).
o Tes- tes tambahan :
Urogram intravena (IVU), Pielografi (IVP), msistografi, dan ultrasonografi
juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari
abnormalitas traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses,
hodronerosis atau hiperplasie prostate. Urogram IV atau evaluasi ultrasonic,
sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.
1.Pemeriksaan Rontgen
Untuk menentukan lokasi atau luasnya fraktur.
3.Pemeriksaan Laboratorium
A. Hb (Hemoglobin) mungkin meningkat (Hemokonsentrasi) atau juga dapat
menurun (perdarahan).
B. Leukosit meningkat sebagai respon stress normal setelah trauma.
C. Kreatinin, trauma meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal.
D. Arteriogram, dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.