Professional Documents
Culture Documents
Amino Acid Profile and Bioactive Compounds OF SEAHORSE Hippocampus Comes
Amino Acid Profile and Bioactive Compounds OF SEAHORSE Hippocampus Comes
ABSTRACT
Seahorse is one of the marine living resources usually used as ornamental fish, traditional medicinal
materials, and souvenirs. The purpose of the study was to determine the proximate composition of wet
and dry seahorses, determine the profile of amino acid hydrolyzate and powder of seahorses, and
determines to content of bioactive compounds from the ethanol extract of seahorses on qualitatively.
The sample of this study is seahorses obtained from nature. Prviously, seahorses were morphometric
identified, subsequently, seahorses were made of the powder, hydrolyzate, and ethanol extract. Several
analyzes used were qualitative analysis of proximate, amino acid, and phytochemical analysis.
Morphometric identification results indicate that the type is H. comes. The proximate composition is
ash content of 28.21±0.17% (fresh) and 10.76±0.19% (powder), lipid content 3.470±0.66% (fresh)
and 5.45±0.31% (powder), protein content of 67.17±0.14% (fresh) and 77.88±0.85% (powder),
carbohydrate 1.16±0.68% (fresh) and 6.17±0.37% (powder). The amino acid composition both on
hydrolyzate and powder comprising 8 essential amino acids are lysine, leucine, isoleucine,
phenylalaline, valine, methionine, histidine, and threonine and 7 non essential amino acids are
tyrosine, alanine, glycine, serine, arginine, glutamic acid, and aspartic acid. The results of
identification of bioactive compounds is flavonoids, triterpenoids, steroids, saponins, and phenol of
hydroquinone.
ABSTRAK
Kuda laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang banyak dimanfaatkan sebagai ikan hias,
bahan obat tradisional, dan cindera mata. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kandungan
proksimat kuda laut segar dan kering, menentukan profil asam amino hidrolisat dan tepung kuda laut,
dan menentukan kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif. Sampel
penelitian ini adalah kuda laut yang didapat dari alam. Kuda laut sebelumnya diidentifikasi secara
morfometrik, selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung, hidrolisat, dan ekstrak etanol. Analisis yang
digunakan adalah analisis proksimat, analisis asam amino, dan uji fitokimia secara kualitatif. Hasil
identifikasi morfometrik menyebutkan bahwa jenis kuda laut yang digunakan adalah H. comes.
Kandungan proksimat kuda laut H. comes adalah kadar abu 28,21±0,17% (segar) dan 10,76±0,19%
(tepung), kadar lemak 3,470±0,66% (segar) dan 5,45±0,31% (tepung), kadar protein 67,17±0,14%
(segar) dan 77,88±0,85% (tepung), dan karbohidrat 1,16±0,68% (segar) dan 6,17±0,37% (tepung).
Komposisi asam amino hidrolisat dan tepung kuda terdiri atas 8 jenis asam amino esensial yaitu lisina,
leusina, isoleusina, fenilalalina, valina, metionina, histidina, dan treonina dan 7 jenis asam amino non
esensial yaitu tirosina, alanina, glisina, serina, arginina, asam glutamat, dan asam aspartat. Hasil uji
fitokimia secara kualitiatif pada H. comes yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin, dan fenol
hidrokuinon.
Kata kunci: H. comes, analisis proksimat, asam amino, dan senyawa bioaktif
606 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.
serat, dan lainnya. Kandungan nutrisi kuda pekat, FeCl3, dietil eter, asam sulfat, NaOH
laut tersebut berpotensi sebagai suplemen 10%.
makanan untuk kesehatan manusia (Lin et Alat yang digunakan dalam analisis
al., 2008). Penelitian terkait dengan analisis proksimat adalah cawan, cawan porselin,
proksimat dan kandungan asam amino yang labu soxhlet, labu kjeldahl, desikator,
terkandung dalam kuda laut baik dalam erlenmeyer, kertas saring, corong, timbangan
tepung ataupun hidrolisatnya, serta dilakukan analitik, timbangan digital, oven, gelas ukur,
identifikasi senyawa bioaktif dari ekstrak blender, dan beaker glass. Alat-alat yang
etanol kuda laut sangat penting dilakukan. digunakan untuk pengujian metabolit sekun-
Hal ini dikarenakan masih kurangnya infor- der adalah evaporator, petridisk, dan erlen-
masi mengenai karakteristik kimia dari kuda mayer.
laut yang penting untuk masyarakat. Tujuan
penelitian adalah untuk menentukan kan- 2.3. Prosedur Penelitian
dungan proksimat kuda laut segar dan kering, Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga
menentukan profil asam amino hidrolisat dan tahap. Tahap pertama yaitu identifikasi
tepung kuda laut, dan menentukan kan- karakteristik morfometrik dan analisis prok-
dungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol simat dari sampel kuda laut segar dan kering.
kuda laut secara kualitatif. Tahap kedua yaitu pembuatan ekstrak etanol,
hidrolisat, dan tepung kuda laut. Tahap
II. METODE PENELITIAN terakhir yaitu melakukan uji fitokimia pada
ekstrak etanol kuda laut dan analisis asam
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian amino pada hidrolisat, ekstrak etanol, dan
Penelitian ini dilaksanakan pada tepung kuda laut.
bulan Desember 2016 sampai dengan Januari
2017. Tempat penelitian dilakukan dibebera- 2.4. Metode Analisis
pa laboratorium, untuk persiapan sampel 2.4.1. Identifikasi Morfometrik
dilaksanakan di Laboratorium Biomelekuler Identifikasi morfologi mengacu pada
Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil metode Lourie et al. (2004) meliputi bebe-
Perairan, FPIK IPB. Analisis proksimat rapa parameter panjang tubuh, jumlah cincin
dilaksanakan di Laboratorium Pusat Peneliti- ekor, tonjolan mata, tonjolan dagu, jumlah
an Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, sirip insang, dan jumlah sirip punggung dari
LPPM IPB. Analisis skrining fitokimia kuda laut. Karakteristik morfologi kuda laut
dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik diamati dan disamakan dengan karakteristik
Departemen Kimia, FMIPA IPB. yang terdapat pada buku identifikasi marine
fishes of South-East Asia. Karakteristik yang
2.2. Bahan dan Alat disamakan berupa morfometrik kuda laut
Bahan utama yang digunakan dalam yang menjadi ciri khas spesies.
penelitian ini adalah kuda laut segar yang
didapat dari nelayan. Bahan yang digunakan 2.4.2. Metode Analisis Proksimat
dalam analisis proksimat adalah selenium, 2.4.2.1.Kadar Air
H2SO4 pekat, akuades, NaOH 30%, fenol- Cawan porselin dikeringkan dengan
ftalein, asam borat (H3BO3) 2%, bromocresol oven pada suhu 105°C selama 60 menit.
hijau 0,1%, merah metil 0,1%, HCl, dan Selanjutnya cawan didinginkan dalam desi-
H3BO3, H2SO4 1,25%, NaOH 1,25%, dan kator selama 30 menit, lalu ditimbang bobot
alkohol. Bahan yang digunakan untuk kosongnya. Sampel sebanyak 2 gram ditim-
pegujian metabolit sekunder adalah akuades, bang kemudian dimasukan ke cawan dan
etanol 96%, NH3, NHCl3, serbuk Mg, HCl dikeringkan dengan menggunakan oven
sampai bobot konstan pada suhu 105°C
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 607
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .
selama waktu tertentu (bobot konstan), ditimbang hingga diperoleh bobot konstan.
proses selanjutnya cawan beserta isinya ke- Penentuan kadar abu dilakukan sebanyak 3
mudian didinginkan dalam desikator selama kali ulangan. Rumus yang digunakan untuk
30 menit dan ditimbang hingga diperoleh penghitungan kadar abu adalah :
berat yang konstan. Penentuan kadar air
dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Kadar air C-A
Kadar Abu (%)= ×100% ......................(3)
dihitung dengan rumus berikut : B
608 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 609
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .
2.4.4.2.Analisis Kualitatif Fitokimia stabil selama 30 menit dan tidak hilang pada
Uji fitokimia Alkaloid dengan me- penambahan 1 tetes HCl 2 N menunjukkan
larutkan 1 g sampel dengan beberapa tetes adanya saponin.
asam sulfat (H2SO4) 2 N. Pengujian di- Uji fitokimia Steroid dengan melarut-
lakukan menggunakan tiga pereaksi alkaloid kan 1 g sampel dilarutkan dalam 2 mL
yaitu pereaksi Dragendoff, pereaksi Meyer, kloroform dalam tabung reaksi yang kering.
dan Pereaksi Wagner. Pereaksi Dragendorff Sampel ditambahkan 10 tetes anhidra asetat
dibuat dengan cara 0,8 g bismutsubnitrat dan 3 tetes asam sulfat pekat. Reaksi positif
ditambahkan dengan 10 mL asam asetat dan ditunjukkan dengan terbentuknya larutan
40 mL air. Larutan ini dicampur dengan berwarna merah untuk pertama kali ke-
larutan yang dibuat dari 8 g KI dalam 20 mL mudian berubah menjadi biru dan hijau.
air. Satu volume campuran ini sebelum Uji fitokimia Tanin dengan Sampel
digunakan diencerkan dengan 2,3 volume sebanyak 1 g ditambah pereaksi FeCl3 3%.
asam asetat glasial dan 100 mL air. Pereaksi Adanya warna hijau kehitaman menandakan
ini berwarna jingga. Pereaksi Meyer dibuat suatu bahan mengandung komponen tanin.
dengan cara menambahkan 1,36 g HgCl2
dengan 0,5 g KI lalu dilarutkan dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diencerkan dengan akuades menjadi 100 mL
dengan labu takar. Pereaksi ini tidak ber- 3.1. Identifikasi Morfometrik Kuda
warna. Pereaksi Wagner dibuat dengan cara Laut
10 mL akuades ditambahkan 2,5 g iodine dan Berdasarkan hasil identifikasi morfo-
2 g KI lalu dilarutkan dan diencerkan dengan metrik, sampel yang digunakan dalam
akuades menjadi 200 mL dalam labu takar. penelitian ini adalah spesies Hippocampus
Pereaksi ini berwarna coklat. Hasil uji comes. Hasil tersebut diketahu dengan me-
dinyatakan positif bila dengan pereaksi lihat ciri-ciri morfologi dari H. comes yaitu
Dragendorff terbentuk endapan merah hingga duri pipi ganda, duri depan mata kadang
jingga, endapan putih kekuningan dengan menonjol, tulang belakang hidung tajam,
pereaksi Meyer dan endapan coklat dengan panjang, moncong ramping, duri punggung
pereaksi Wagner. tumpul, mahkota rendah, tidak ada duri
Uji fitokimia flavonoid dengan me- ekor/halus. Warna atau pola: ada bintik atau
larutkan1 g sampel ditambahkan 0,1 mg bercak pola pada tubuh; kadang memiliki
serbuk magnesium dan 0,4 mL amil alkohol garis putih halus pada mata; ada warna
(campuran asam klorida 37% dan etanol 95% kuning kemerahan pada ekor dan membentuk
dengan volume yang sama) dan 4 Ml alkohol garis. Karakterisik secara morfologi dari
kemudian campuran dikocok. Adanya kuda laut H. comes tersaji pada Tabel 1.
flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya
warna merah, kuning atau jingga pada Tabel 1. Karakteristik kuda laut H. comes.
lapisan amil alkohol.
Uji fitokimia fenol hidrokuinon No Deskripsi Jumlah
dengan melarutkan 1 g diekstrak dengan 20 1 Panjang tubuh (cm) 13,6
mL etanol 70%. Larutan yang dihasilkan 2 Jumlah cincin ekor (unit) 35
diambil sebanyak 1 mL kemudian ditambah- 3 Tonjolan mata (unit) 1
kan 2 tetes larutan FeCl3 5%. Adanya 4 Tonjolan dagu (unit) 2
senyawa fenol dalam bahan ditunjukkan Jumlah sirip insang
dengan terbentuknya warna hijau atau hijau 5 16
(unit)
biru. Jumlah sirip punggung
Uji fitokimia Saponin dapat dideteksi 6 17
(unit)
dengan uji busa dalam air panas. Busa yang 7 Berat Total (gram) 14
610 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.
Habitat dari kuda laut ini biasanya simat dari kuda laut yang dianalisis antara
ditemukan pada kedalaman maksimum < 10 lain kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar
m, dan beberapa hasil penelitian menyebut- protein, dan karbohidrat. Hasil analisis
kan bahwa keberadaannya sampai dengan proksimat kuda laut berdasarkan berat kering
kedalaman 20 m. Habitat hidupnya pada (dry basis) dapat dilihat pada Tabel 2.
ekosistem terumbu karang, lamun, spons, Kadar abu merupakan komponen
sargassum. Beberapa hasil penelitian me- yang tidak mudah menguap dan tetap tinggal
nyebutkan bahwa kuda laut H. comes lebih dalam pembakaran dan pemijaran senyawa
menyukai sargassum sebagai tempat hidup- organik. Kadar abu yang terkandung di
nya (Lourie et al., 2004). Dokumentasi kuda dalam kuda laut segar adalah 28,21±0,17%
laut H.comes dapat dilihat pada Gambar 1. dan setelah mengalami proses pembuatan
menjadi tepung sebesar 10,76±0,19%. Nilai
kadar abu tepung kuda laut lebih rendah
dibandingkan dengan kuda laut segar. Hal ini
menunjukkan terjadinya penurunan kan-
dungan kadar abu selama proses pembuatan
tepung kuda laut. Sudarmadji et al. (2007)
menyebutkan bahwa penurunan kadar abu
salah satunya disebabkan oleh hilangnya atau
menguapnya mineral-mineral pada saat
proses penguapan yang tinggi.
Kadar protein pada kuda laut segar
adalah 67,17±0.14% dan setelah proses
pembuatan tepung kuda laut menjadi 77,88±
0,85%. Terjadi peningkatan kadar protein
pada saat proses pembuatan tepung kuda laut.
Meningkatnya kadar protein tersebut diduga
dikarenakan pencampuran dari beberapa
Gambar 1. Kuda laut H. comes. jenis kelamin kuda laut yang digunakan dan
status reproduksi dari kuda laut yang
3.2. Kandungan Proksimat Kuda Laut dijadikan sampel. Lourie et al. (1999)
H. comes menjelaskan bahwa perbedaan kandungan
Analisis proksimat dilakukan dengan kimia dari kuda laut tersebut dikarenakan
tujuan mengetahui kandungan gizi secara pada kondisi lingkungan perairan sekitar,
kasar (crude). Analisis proksimat kuda laut habitat tempat hidup, kompisi makanan dari
segar dan tepung kuda laut ini bertujuan kuda laut, jenis kelamin dan status
untuk melihat perbedaan jumlah komponen reproduksinya.
yang ada didalam kuda laut, dalam kondisi Kadar lemak yang terdapat pada kuda
segar dan bentuk olahannya. Brown dan laut segar adalah 3,470±0,66%, sedangkan
Murphy (1991) menyatakan bahwa kan- pada tepung kuda laut 5,50±0,31%. Kadar
dungan proksimat pada tubuh kuda laut lemak pada tepung kuda laut mengalami
mencirikan kondisi fisiologis dan kesehatan peningkatan pada saat proses pembuatan
kuda laut. Umumnya komposisi tubuh kuda tepung. Hal ini diduga terjadi penambahan
laut diperoleh dengan analisis proksimat, kalori dan terjadi proses polimerisasi. Proses
namun pengukuran kondisi fisiologis juga tersebut akan merubah jumlah kadar lemak
dapat ditentukan menggunakan perbandingan dan dapat mempengaruhi rasa dari produk.
hubungan berat dan panjang standar pasa Kandungan lemak setiap bahan pangan
sampel yang digunakan. Komposisi prok- berbeda, tergantung pada asal dari bahan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 611
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .
Tabel 2 Komposisi proksimat kuda laut segar dan tepung kuda laut.
No Komposisi Proksimat Kuda Laut Segar (%) Tepung Kuda Laut (%)
1 Kadar Abu 28,21±0,17 10,76±0,19
2 Kadar Lemak 3,470±0,66 5,450±0,31
3 Kadar Protein 67,17±0,14 77,88±0,85
4 Karbohidrat 1,160±0,68 6,170±0,37
612 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.
Tabel 3. Hasil analisis asam amino kuda laut H. comes dalam tepung hidrolisat dan tepung
(%).
Hidrolisat Tepung
Parameter H. kuda* H. comes*
H.comes H.comes
Kandungan Protein 73,63 53,48 70,70 76,59
Asam Amino Esensial
Histidina 1,36 0,92 1,28 1,25
Treonina 1,89 2,02 2,52 2,80
Metionina 1,77 1,50 1,64 1,99
Valina 3,38 2,68 2,68 3,02
Fenilalalina 2,33 1,88 2,53 2,68
Isoleusina 2,64 1,98 1,87 2,01
Leusina 4,22 3,30 2,96 3,28
Lisina 6,80 3,47 3,12 3,42
Asam Amino Non Esensial
Asam Aspartat 5,10 4,57 6,10 6,38
Asam Glutamat 9,13 7,33 7,62 8,39
Serina 1,99 1,79 2,31 2,72
Glisina 6,77 5,91 9,65 10,73
Alanina 5,46 4,70 5,68 6,55
Arginina 3,55 4,82 5,06 5,85
Tirosina 1,50 1,16 1,43 1,42
Total Asam Amino 57,89 48,03 56,45 62,49
Keterangan: * = Hasil penelitian Lin et al. (2008).
Kandungan asam amino pada kuda yang ada pada lidah manusia. Asam glutamat
laut dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan dan asam aspartat memberikan cita rasa pada
asam amino tertinggi dari sampel hidrolisat seafood, namun dalam bentuk garam sodium
dan tepung kuda laut tersebut adalah asam seperti pada MSG akan memberikan rasa
glutamat dengan nilai masing-masing 9,13% umami. Manfaat lain dari asam glutamat
(hidrolisat) dan 7,33% (tepung). Kandungan menurut Linder (1992) adalah untuk
asam amino terendah pada sampel hidrolisat menahan konsumsi alkohol berlebih, mem-
dan tepung adalah histidina dengan nilai percepat penyembuhan luka pada usus,
masing-masing 1,36% (hidrolisat) dan 0,92% meningkatkan kesehatan mental serta
(tepung). Schweigert et al. (2010) menyata- meredam depresi.
kan bahwa tingginya kandungan asam Hasil analisis asam amino menunjuk-
glutamat yang terkandung dalam daging kan bahwa terdapat 8 (delapan) jenis asam
dikarenakan adanya deaminasi antara asam amino esensial yang terkandung pada kuda
amino glutamin dan asparagina yang laut yaitu lisina, leusina, isoleusina,
membentuk asam glutamat sehingga me- fenilalanina, valina, metionina, histidina, dan
ningkatkan kadar asam glutamat pada treonina. Kandungan asam amino esensial
daging. Helpern (2000) menyatakan bahwa tertinggi yang terdapat pada kuda laut, baik
asam glutamat mengandung ion glutamat dalam bentuk hidrolisat dan tepung adalah
yang dapat merangsang beberapa tipe syaraf lisina dengan nilai masing-masing 6,80% dan
3,47%. Suryaningrum et al. (2010) menyata-
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 613
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .
kan bahwa, lisina merupakan asam amino laut H.comes dilakukan dengan metode uji
esensial yang sangat dibutuhkan sebagai fitokimia secara kualitatif. Pengujian fito-
bahan dasar antibodi darah, memperkuat kimia ini digunakan untuk mengetahui
sistem sirkulasi, dan mempertahankan per- kandungan senyawa bioaktif apa saja yang
tumbuhan sel-sel normal. Kekurangan lisin terdapat pada kuda laut H.comes yang
menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, diperoleh secara kualitatif, sehingga diper-
rambut rontok, anemia, pertumbuhan oleh hasil positif dan negatif dari senyawa uji
terhambat, dan kelainan reproduksi. tersebut. Identifikasi senyawa bioaktif yang
Kandungan asam amino non essensial akan dilakukan dalam penelitian ini antara
tertinggi yang terdapat pada kuda laut dalam lain: senyawa flavonoid, triterpenoid, steroid,
bentuk hidrolisat dan tepung adalah asam saponin, fenol hidrokuinon, alkaloid, dan
glutamat (9,13%). Sama dengan hasil tanin. Berikut ini adalah hasil dari iden-
penelitian dari Purbasari (2008) yang me- tifikasi senyawa bioaktif ekstrak etanol kuda
nyebutkan bahwa asam glutamat merupakan laut H.comes dapat dilihat pada Tabel 4.
asam amino tertinggi yang terdapat pada Pengujian komponen senyawa bio-
hidrolisat protein kerang mas ngur aktif pada ekstrak etanol kuda laut secara
(Atactodea striata), yaitu sebesar 13,085%. kualitatif ini memiliki peran penting dalam
Asam glutamat merupakan asam amino non mengetahui manfaat apa saja yang dapat
esensial yang berperan dalam menunjang dimiliki dan dihasilkan dari sampel kuda laut
fungsi otak, mempermudah belajar dan ini. Secara umum, hasil identifikasi senyawa
memperkuat ingatan. Selain itu, asam bioaktif metabolit sekunder yang ada di
glutamat juga bermanfaat untuk membantu ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif
dalam meningkatkan massa otot (mem- meliputi flavonoid, triterpenoid, steroid,
perbesar otot). Asupan asam glutamat yang saponin, dan fenol hidrokuinon. Hasil dari
berlebihan (lebih dari 120 mg per kg berat penelitian Rumagit et al. (2015) dari ekstrak
badan) per hari dapat menyebabkan etanol dari spons Lamellodysidea herbacea
kerusakan sistem syaraf sehingga dapat menyebutkan bahwa kandungan metabolit
menimbulkan penyakit alzheimer dan sekunder dari hasil skrining fitokimia me-
amyotrophic lateral sclerosis (Winarno, liputi flavonoid, steroid, saponin, alkaloid,
2008). dan tanin.
Jenis asam amino non esensial yang Hasil pengujian senyawa flavonoid
dimiliki oleh tepung kuda laut adalah pada kuda laut Hippocampus comes Secara
arginina (4,82%). Jenis ini merupakan salah umum senyawa polar larut dalam pelarut
satu asam amino yang mampu menambah polar seperti etanol. Etanol berfungsi sebagai
stamina. Villanueva et al. (2004) menyatakan pembebas flavonoid dari bentuk garamnya.
bahwa arginina merupakan asam amino Penambahan asam klorida pekat berfungsi
esensial yang diperlukan tubuh untuk untuk protonasi flavonoid hingga terbentuk
pembuatan cairan seminal (air mani) dan garam flavonoid. Setelah penambahan tepung
memperkuat sistem imun. Arginina merupa- magnesium, hasil positif ditunjukkan dengan
kan asam amino esensial yang bermanfaat perubahan warna larutan menjadi hitam
dalam meningkatkan daya tahan tubuh atau kemerahan. Warna hitam kemerahan yang
produksi lomfosit. dihasilkan menandakan adanya flavonoid
akibat dari reduksi oleh asam klorida pekat
3.4. Kandungan Metabolit Sekunder dan magnesium (Harborne, 1987). Senyawa
Ekstrak Hoippocampus comes bioaktif lainnya yang mendapatkan hasil
3.4.1. Senyawa Biaoktif Ekstrak Etanol positif adalah steroid dan triterpenoid. Hal ini
Identifikasi senyawa metabolit dibuktikan dengan perubahan warna larutan
sekunder yang ada pada ekstark etanol kuda menjadi biru atau hijau saat ditambahkan
614 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.
Tabel 4. Hasil identifikasi senyawa bioaktif ektsrak kuda laut H. comes secara kualitatif.
kloroform dan asam sulfat pekat yang comes. Sampel kuda laut segar dan tepung
menandakan adanya steroid dan ditengah- kuda laut mengandung komponen gizi berupa
tengah terjadi perubahan larutan sampel mineral, lemak, protein, dan karbohidrat.
menjadi merah sebelum menjadi hijau. Komposisi asam amino hidrolisat dan tepung
Perubahan warna tersebut menunjukkan kuda laut terdiri atas 8 jenis asam amino
bahwa sampel positif mengandung senyawa esensial dan 7 jenis asam amino non esensial
triterpenoid. Steroid banyak dimanfaatkan Hasil uji fitokimia secara kualitiatif pada H.
pada hormon seksual untuk menjaga vitalitas, comes yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid,
meningkatkan kerja kelenjar adrenalin, saponin, dan fenol hidrokuinon.
antiinflamasi dan menurunkan rasio densitas
tinggi pada jantung. UCAPAN TERIMA KASIH
Steroid memiliki kemampuan untuk
berinteraksi dengan respon imun dan efek Ucapan terima kasih ditujukan kepada
antiinflamasi, namun penggunaan steroid Ditjen Dikti, Kementerian Riset Teknologi
murni dinilai berbahaya sehingga digunakan dan Pendidikan Tinggi yang telah membiayai
kortikosteroid sebagai alternatif penggunaan penelitian ini melalui program BOPTN
aman senyawa steroid. Saponin merupakan dengan skema penelitian PUPT Tahun 2017
glikosida alami yang terikat dengan steroid Nomor: 011/ SP2H/ LT/ DRPM/ IV/ 2017
dan triterpena. Manfaat saponin antara lain atas nama Dr. Mala Nurilmala serta seluruh
sebagai imunomodulator, anti tumor, anti pihak yang telah membantu kelancaran
kanker, antibiotik, anti virus, antiinflamasi, pelaksanaan penelitian ini.
hipokolesterol, hepatoprotektan, dan anti
hiperglikemik. Keberadaan saponin dapat di- DAFTAR PUSTAKA
ketahui dengan timbulnya busa pada peng-
ujian fitokimia (Widodo dan Alan, 2010). Arnanda, A.D., Ambariyanto, dan A. Ridlo .
2005. Fluktuasi kandungan proksimat
IV. KESIMPULAN kerang bulu (anadara inflata reeve)
di perairan Pantai Semarang. Ilmu
Penelitian ini dapat ditarik kesimpul- Kelautan 10(2):78-84.
an bahwa pada spesies kuda laut yang Balai Budidaya Laut Batam (BBLBatam).
teridentifikasi secara morfometrik adalah H. 2014. Potensi pengembangan budi-
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 615
Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . .
616 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Sari et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 617