Professional Documents
Culture Documents
Permainan Tradisional Untuk Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Faris Nur Khulafa
Permainan Tradisional Untuk Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Faris Nur Khulafa
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
Abstract
Indonesia is one of the countries with low PISA scores. According to the OECD (2016)
release, Indonesia is ranked 6th in the bottom of 72 countries. There are various reasons
why the value of reading competency, math and science in students in Indonesia is low.
Among of them is learning of mathematic that has not been based on existing theory.
According to the theory of dienes mentioned that especially children, play is good method
for learning. However, implementation in elementary schools has many teachers who
have not been able and understand how to develop learning by playing. Indonesia as a
country of diverse cultures and heritage of ancestors certainly has many traditional
games. Therefore, the author tries to study the kind of traditional games in learning
mathematics in elementary school. Data collection method use literature study with data
analysis which is content analysis document. The results of the literature review found
there are four kinds of traditional games suitable to be applied in learning mathematics
such as crank, congklak, coconut shell and guesswork of mangosteen fruit. It is hoped that
through this study, teachers gain reference in designing traditional game-based math
learning as a form of applied dienes theory to improve the PISA Indonesia rating.
Keywords: elementary school, learning mathematics, traditional game.
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara dengan nilai Programme for
International Student Assessment (PISA) yang rendah. Menurut rilis OECD
(2016) menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 6 terbawah dari 72
negara yang disurvei. Ada berbagai macam sebab mengapa nilai kompetensi
membaca, matematika dan IPA pada siswa di Indonesia rendah. Antaranya
adalah pembelajaran matematika yang belum didasarkan pada teori yang ada.
Menurut teori dienes disebutkan bahwa terkhusus anak-anak, belajar
matematika adalah dengan bermain. Namun, implementasi di sekolah dasar
banyak guru yang belum mampu dan paham bagaimana mengembangkan
pembelajaran dengan bermain. Indonesia sebagai negara beragam budaya dan
warisan leluluhur tentu memiliki banyak permainan tradisional. Maka dari itu,
penulis mencoba mengkaji macam permainan tradisional dalam pembelajaran
matematika di sekolah dasar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
studi pustaka dengan analisa data yaitu content analysis document. Hasil dari
kajian pustaka ditemukan ada empat macam permainan tradisional yang cocok
diterapkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah engklek,
congklak, bathok kelapa dan tebak-tebakan buah manggis. Diharapkan melalui
258
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
PENDAHULUAN
259
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
KAJIAN PUSTAKA
a) Permainan Tradisional
Permainan tradisional pada dasarnya merupakan permainan yang
bersifat sederhana dan mengandalkan kekompakkan dari masing-masing
peserta dalam kegiatan bermain. Putra et al (2014) menjelaskan bahwa,
permainan tradisional dapat mendorong kemampuan motorik, psikologis,
keterampilan sosial, kreativitas, dan perkembangan kognitif anak. Setiap
permainan melibatkan aktivitas fisik yang dapat menyehatkan tubuh.
Tradisional dapat di definisikan sebagai sikap dan cara berpikir serta
bertindak yang selalu berpegang teguh kepada norma-norma dan adat
kebiasaan secara turun temurun. Permainan tradisional mempunyai makna
sesuatu (permainan) yang dilakukan dengan berpegang teguh pada norma
dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun dalam masyarakat dan
dapat memberikan rasa puas atau kesenangan bagi pelakunya (Prantoro,
2015). Permainan tradisional disebut juga sebagai permainan rakyat yang
sarat akan nilai pendidikan dan budi pekerti.Permainan tradisional tidak
hanya melatih kepandaian secara akal saja,namun juga mendidik anak secara
emosional dan spiritual, menanamkan sikap toleransi, bergotong-royong,
kekeluargaan serta berani dalam hidup. Bishop & Curtis dalam Hidayat (2013)
mendefinisikan permainan tradisional sebagai permainan yang telah
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan permainan
tersebut mengandung nilai “baik”, “positif”, “bernilai”, dan “diinginkan”.
Permainan tradisional merujuk pada aktivitas-aktivitas seperti hopscotch
(konclong), permainan kelereng, lompat tali, permainan karet, congklak,
bentengan, dan sebagainya. Permainan tradisional diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu permainan yang syarat dengan muatan verbal,
permainan yang syarat dengan muatan imaginatif, dan permainan yang sarat
dengan muatan fisik.
b) Pembelajaran Matematika
260
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
METODE
Penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan). Menurut
Hasan (2002:11) library research (penelitian kepustakaan) yaitu penelitian yang
dilaksanakan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan,
maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Sumber data dari
penelitian ini adalah dokumen atau studi dokumen. Studi dokumen yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya (dalam Arikunto, 2010:275). Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan menelaah berbagai sumber seperti buku, majalah,
standar isi pembelajaran IPS di sekolah dasar yang di keluarkan BSNP 2006,
jurnal hasil penelitian, artikel, makalah, surat kabar, web (interneti), atau
informasi lain yang berhubungan dengan judul penelitian. Setelah data
terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini
adalah menganalisis dan mensintesis dokumen tersebut untuk di kaji dan
menjadi gagasan baru dalam menunjang hasil penelitian.Bagian ini berisi tentang
ringkasan metode penelitian, meliputi jenis penelitian, setting penelitian, subjek
penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan data, keabsahan data
serta teknik analisis data.
261
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
b. Congklak
262
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
263
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
DAFTAR PUSTAKA
264
Seminar Nasional Prodi PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”
265