Professional Documents
Culture Documents
Je-Dijiiias: Penyuluhan Pengelolaan Sampah Plastik Dengan Bagi Ibu Rumah Tangga Dikecamatan Kabupaten Semarang
Je-Dijiiias: Penyuluhan Pengelolaan Sampah Plastik Dengan Bagi Ibu Rumah Tangga Dikecamatan Kabupaten Semarang
Abstract
Waste becomes an other problem in Central Java. This is because every day
there are 16.628 cubic meters of waste production, but the ability to manage only
11.108 cubic meters. Of the many rubbish 57% of which is plastic waste. The
central role of house wives in the woste management it provides knowledge about
waste management needs to be encouraged, including for the house wife in the
Bergas, Semarang.
Based on the analys is of the situation, the problems faced by partners in the
house wife in the Bergas yet have knowledge of the concept of zero waste and the
lack of skills in the monagement of plastic waste that the waste management is not
optimal. The purpose of this service is the implementation of the program (1)
Provide a house wife l*towledge about the concept of zero waste, namely the
application of the principles of 55. (2) provide the house wife lvtowledge about the
dangers of in discriminate use of plastic waste (j) improve the skills of a house
wife on the utilization of waste, especially plastic waste.
Training was conducted in the village ffice Bergas kidul followed by
representatives from each village as much as 32 house wives in districts Bergas.
Implementation method is to lecture followed by discussion and demonstration of
the use of plastic waste.
Training results showed house wife enthusiasm for training is very good.
This is evidenced by the active interaction of participants with the presenter
during the discussion. By giving concrete examples of plastic waste utilization is
expected to inspire housewives in managing and utilizing the existing plastic from
their homes.
Abstrak
60
PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN KONSEP
ZERO WASTE BAGI IBU RUMAH TANGGA DI KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
Puji Winarti, Azizah
sampah perlu digalakkan, termasuk bagi ibu rumah tangga di Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang.
Berdasarkan analisis situasi maka permasalahan yang dihadapi mitra dalam
ibu rumah tangga diwilayah Kecamtan Bergas Kabupaten Semarang Belum
memiliki pengetahuan mengenai konsep zero waste serta minimnya ketrampilan
dalam pengelolaan sampah plastik sehingga pengelolaan sampah tidak maksimal.
Adapun tujuan dari pelaksarraan program pengabdian ini adalah (1) Membekali
pengetahuan ibu rumah tangga mengenai konsep zero waste yaitu penerupan
prinsip 5R. (2) memberikan pengetahuan kepada ibu rumah tangga mengenai
bahaya penggunaan sampah plastic sembarangan, (3) meningkatkan ketrampilan
ibu rumah tangga mengenai pemanfaatan sampah terutama sampah plastik.
Pelatihan dilaksanakan di kantor desa Bergas kidul dengan diikuti oleh
perwakilan dari masing-masing desa sebanyak 32 ibu rumah tangga di wilayah
kecamatan Bergas. Metode pelaksaan yaitu dengan ceramah kemudian dilanjutkan
dengan diskusi dan demonstrasi pemanfaatan sampah plastik.
Hasil pelatihan menunjukkan antusiasme ibu rumah tangga selama
mengikuti pelatihan sangat bagus. Hal ini dibuktikan dengan adanya interaksi aktif
peserta pelatihan dengan penyaji selama diskusi berlangsung. Dengan pemberian
contoh konkrit pemanfaatan limbah plastik diharapkan dapat menginspirasi ibu
rumah tangga dalam mengelola dan memanfaatkan sampah plastik yang ada di
rumah masing-masing.
Sampah merupakan produksi dikelola dengan baik. Jika tidak maka selain
samping adanya aktivitas manusia. Sejalan menyebabkan suatu daerah menjadi kotor
dengan peningkatan penduduk dan gaya dan kumuh juga dapat menyebabkan
hidup sangat berpengaruh pada volume pendangkalan sungai yang akan berakibat
sampah, termasuk di Jawa tengah. Sampah itu akan
timbulnya bencana banjir. Selain
menjadi persoalan tersendiri di Jawa muncul lalat, penyakit dan bau busuk.
Tengah. Hal ini dikarenakan tiap hari ada Sampah organikakan terdekomposisi dan
16.628 meter kubik produksi sampah, namun dengan adanya limpahan air hujan terbentuk
kemampuan pengelolaan hanya ada 11.108 lindi (air sampah) yang akan mencemari
meter kubik. Dari sekian banyak sampah sumber daya air baik air tanah maupun
57o/o diantxanya merupakan sampah plastic permukaan sehingga mungkin saja sumur-
(Anonimous,2012). fllmur penduduk disekitarnya ikut tercemar.
6l
VOLUME 07 NOMOROl MARET2016
Lindi yang terbentuk dapat mengandung membutuhkan biaya tinggi untuk investasi,
bibit penyakit pathogen seperti tipus, konstruksi, operasi dan pemeliharaan.
hepatitis dan lain-lain. Selain itu, ada Untuk mengatasi permasalahan
kemungkinan lindi mengandung logam tersebut, sudah saatnya pemerintah daerah
berat, suatu salah satu bahan beracun. Jika mengubah pola pikir yang lebih bernuansa
sampah-sampah tersebut tidak diolah, maka lingkungan. Konsep pengelolaan sampah
selain menghasilkan tingkat pencemaran yang terpadu sudah saatnya diterapkan, yaitu
yang tinggi juga akan menjadi ladang bibit- dengan meminimisasi sampah serta
fill), temyata tidak memberikan solusi yang dari hasil penguraian sampah maupun proses
baik, apalagi jika pelaksanaannya tidak daur ulang dapat dimanfaatkan seoptimal
disiplin serta dibarengi oleh kebiasaan buruk mungkin.
masyarakat yang sering membuang sampah Solusi penanganan sampah yang
sembarangan. Akibatnya timbul penimbunan tepat, yang mampu mengeliminir
sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir menumpuknya timbunan sampah, sampai
Sampah). Oleh karena itu, tidaklah mencapai taraf zero waste. Menurut Surbakti
mengherankan jika pada akhimya warga (2014), pemikiran konsep zero waste adalah
menolak kehadiran TPA. pendekatan serta penerapan sistem dan
Penumpukkan sampah di TPA adalah teknologi pengolahan sampah perkotaan
akibat hampir semua pemerintah daerah di skala kawasan secara terpadu dengan sasaran
62
PEI\IYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN KONSEP
ZERO WASTE BAGI IBU RUMAH TANGGA DI KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
Puji Winarti, Azizah
Konsep zero waste menurut Prinsip replace dilakukan dengan cara teliti
Fernandes (2013), yaitu penerapan prinsip barang yang kita pakai sehari-hari. Prinsip
5R (Reduce, Reuse, recycle, replace dart replant dapat dilakukan dengan cara
replant), serta prinsip pengolahan sedekat membuat hijau lingkungan sekitar rumah.
mungkin dengan sumber sampah dengan Untuk membantu pemerintah
maksud untuk mengurangi beban menerapkan konsep zero waste maka
pengangkutan (transportcost) sehingga masyarakat harus berperan aktif dalam
pengolahan lebih baik dilakukan mulai dari pengelolaan sampah yang dihasilkan dalam
rumah tangga. aktivitas mereka terutama ibu rumah tangga.
Prinsip 5R dapat diterapkan dirumah Keberhasilan pengelolaan sampah sangat
tangga dengan bebagai cara. Prinsip reduce ditentukan oleh partisipasi aktif ibu rumah
dilakukan dengan cara sebisa mungkin tangga. Hal ini dikarenakan ibu rumah
lakukan minimisasi barang atau material tangga merupakan anggota keluarga yang
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita secara langsung berhubungan dengan
menggunakan material, semakin banyak masalah sampah baik didalam maupun diluar
sampah yang dihasilkan. rumah tangganya. Masalah sampah menjadi
Prinsip reuse dilakukan dengan cara tanggung jawab ibu rumah tangga yang
sebisa mungkin memilih barang-barang yang sangat berkompeten terhadap kebersihan,
bisa dipakai kembali serta menghindari kerapian dan keindahan baik didalam
pemakaian barang-barang yang sekali pakai. maupun diluar rumah (Mawati S, 2009).
Hal ini dapat memperpanjang waktu Adanya peran sentral yang dimiliki
pemakaian barang sebelum ia menjadi oleh ibu rumah tangga dalam pengelolaan
sampah. sampah maka kesadaran ibu tangga tentang
Prinsip recycle dilakukan dengan usaha untuk pengelolaan sampah serta
cara sebisa mungkin, barang-barang yang pengetahuan mengenai pengelolaan sampah
sudah tidak bergunalagi, bisa didaur ulang. harus digalakkan. Oleh karena itu, peneliti
Tidak semua barang bisa didaur ulang, mengadakan penyuluhan mengenai
namun saatini sudah banyak industri non- pengelolaan dan pemanfaatan sampah dapur
formal dan industri rumah tangga yang dengan menggunakan teknologi sederhana
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
63
.E-I}IT[4[AS
ED[tCAfiON - PP]VGrrriAX ffrPrBA r]fiSrA-&4rrr
J U RNAL PENGASOIfiI KEflADA II ASY ARAKAT
VOLUBIE 07 NOMOROl MARET2O16
bagi ibu rumah tangga dikecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Luaran yang
Kegunaan dari pelatihan ini pelatihan ini adalah ceramah dan tanya
diantaranya adalah: (1) Membantu jawab. Penyrluhan dilakukan dengan cara
memberikan pengetahuan ibu rumah tangga ceramah dengan maksud memberikan
mengenai konsep zero waste yaitu penerapan pengetahuan awal kepada warga masyarakat
prinsip 5R. (2) Membantu memberikan tentang sistem pengelolaan sampah yang
pengetahuan ibu rumah tangga mengenai baik dengan konsep zero Woste. Kemudian
bahaya penggunaan limbah plastik sehingga dilanjutnya dengan tanya jarvab untuk
meminimalisir dampak yang ditimbulkan memperdalam pengetahuan masyarakat seda
terhadap kesehatan. (3) Meningkatkan agar peserta pelatihan dapat berinteraksi
ketrampilan ibu rumah tangga mengenai langsung dengan pemateri dan menanyakan
pemanfaatan sampah. hal-hal yang belum dipahami.
Pelatihan ini diikuti oleh 38 ibu
rumah tangga perwakilan dari masing-
masing kelurahan di Kecamatan Bergas
64
PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN KONSEP
ZERO WASTE BAGI IBU RUMAH TAI\GGA DI KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
Puji Winarti, Azizah
65
.E-DII[4AS
E,UCATIOIi - PBT&IIBDIAN KEPADA ,/IASYA!-4XAI
J$qil AL PrilGrBoIAil tGaApA U ASY APAKAT
VOLUME 07 NOMoR01 lriARET2010
Untuk tahap akhir yaitu satu minggu telah menerapkan konsep zero waste
setelah pelatihan peserta pelatihan yang telah meskipun belum maksimal. Hal ini di
mempraktekkan mengenai pengelolaan buktikan dengan adanya pemanfatan limbah
limbah plastic akan disupervisi atau ditinjau plastik untuk digunakan sebagai pot tanaman
apakah pengelolaan limbah plastik dimasing- maupun dimanfaatkan untuk barang bernilai
masing kelurahan di Kecamatan Bergas Lor guna lainnya. Sementara itu, 3 kelurahan
telah berjalan seperti yang telah dilatihkan lainnya belum mengaplikasikan konsep zero
ataukah belum. waste- Jadi penyebaran informasi yang
Dari hasil peninjauan kekelurahan- didapat dari pelatihan hanya disampaikan
kelurahan di Kecamatan Bergas, 10 desa saat acara PKK kemudian tidak
66
PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN KONSEP
ZERO WASTE BAGI IBU RT]MAH TANGGA DI KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
Puji Winarti, Azizah
E. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 20t2.
http ://fraksi.pksj ateng. or. id/index.php/r
ead/news/d etaill 2027 l-Bencana-
Sampah-Di-Jawa-Tengah.- diakses
23Agustus2015.
Anonymous. 2014. Pengelolaan Limbah,
http:// pengelolaan limbah.
wordpress.com diakses 23 Agustus
2015.
Fernandes, Agustin. 2013. Dampak plastic
terhadap kesehatan dan lingkungan.
Kimiatip.blogspot.com diakses 23
Agustus 2015.
Mawati, Sri. 2009. Partisipasi lbu Rumah
Tangga dalam Pengelolaan Sampah
67