Adaptasi Teknologi QR Code Audio Pada Torso Biologi Untuk Siswa Tunanetra

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol: 06/02 Desember 2018.


Online ISSN: 2622-4283, Print ISSN: 2338-9184

http://dx.doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n2.p137--155

ADAPTASI TEKNOLOGI QR CODE AUDIO


PADA TORSO BIOLOGI UNTUK SISWA
TUNANETRA
The Adaptation of QR Code Audio Technology on Torso in Biology
Learning for Visual Impaired Students

Faiza Indriastuti*, Wawan Tri Saksono


Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan
Jl. Sorowajan Baru, No. 367, Banguntapan, Yogyakarta
Pos-el: faiza.indriastuti@kemdikbud.go.id, wawan.saksono@kemdikbud.go.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT:


Riwayat Artikel: Studying Biology for students with visual impairment and
Diterima : 30 Juni 2018 other visual impairments has been a difficult task,
Direvisi : 20 November 2018 especially when it comes to living things. During this time,
Disetujui : 21 November 2018
biology lessons related to the system on the human body
done one of them through torso learning media and it
became a problem for visual impairment learners. This
Keywords: paper aims to conduct studies and development of the use of
QR Code, Torso, Instructional QR Code audio for the visually impaired. The study
Audio, Visually Impairment focused on adaptation of QR Code and audio on Torso, and
Learning. implementation of Torso Audio in Biology lessons for the
visually impaired and other visual disorders. The study
Kata kunci: results revealed that the Audio Torso was designed by
QR Code, Torso, Media audio, adapting the QR Code audio which was then pinned to the
Pembelajaran Tunanetra. intended torso. By adapting learning technology through
QR Code audio, it can minimize the Biology learning gap
for blind students and other visual impairments. The use of
Torso Audio is done in a classical and independent manner.
Classically it is used integrated with Biology learning as
teaching materials. Independent use is carried out by
students outside of learning hours as an enrichment
material. Through the Audio Torso, educators and students
get benefits and fulfilled the need for more auditive
learning media.

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 137


ABSTRAK:
Mempelajari biologi bagi siswa tunanetra dan
gangguan penglihatan lainnya, merupakan kesulitan
tersendiri, apalagi jika menyangkut dengan
kehidupan makhluk hidup. Selama ini, pelajaran
biologi yang menyangkut dengan sistem pada tubuh
manusia dilakukan salah satunya melalui media
pembelajaran torso dan itu menjadi permasalahan
tersendiri bagi peserta didik tunanetra. Tulisan ini
bertujuan untuk melakukan kajian dan
pengembangan terhadap pemanfaatan QR Code audio
bagi tunanetra. Kajian difokuskan pada adaptasi QR
Code dan audio pada Torso, dan pemanfaatan Torso
Audio pada pelajaran Biologi bagi tunanetra. Hasil
kajian diketahui bahwa Torso audio dirancang
dengan mengadaptasi QR Code audio yang
selanjutnya disematkan pada torso yang dimaksud.
Dengan melakukan adaptasi teknologi pembelajaran
melalui QR Code audio, dapat meminimalisir
kesenjangan pembelajaran Biologi bagi siswa
tunanetra dan gangguan penglihatan lainnya.
Pemanfaatan Torso Audio dilakukan secara klasikal
dan mandiri. Secara klasikal dimanfaatkan
terintegrasi dengan pembelajaran Biologi sebagai
bahan ajar. Pemanfaatan secara mandiri dilakukan
oleh peserta didik diluar jam pembelajaran sebagai
bahan pengayaan. Melalui Torso Audio tersebut,
pendidik dan peserta didik mendapatkan manfaat
dan terpenuhi kebutuhan media pembelajaran yang
lebih auditif.

PENDAHULUAN Kurang atau tidak berfungsinya


Strategi pembelajaran anak tunanetra indera visual mengakibatkan
pada dasarnya sama dengan anak tunanetra memiliki keterbatasan
awas (normal), hanya saja dalam orientasi dan mobilitas yang dapat
pelaksanaannya memerlukan adap- mempengaruhi interaksi dalam
tasi dan modifikasi sehingga pesan proses belajar mengajar. Keterbatasan
atau materi pelajaran yang indera penglihatan menyebabkan
disampaikan dapat diterima oleh tunanetra mengalami hambatan
tunanetra melalui indera-indera dalam memperoleh informasi pada
lainnya yang masih berfungsi. proses pembelajaran terutama yang

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 138


menggunakan pengamatan menjadi Anak tunanetra dalam proses belajar
terganggu (Wicaksono, 2016: 2). Ada akan bergantung kepada indera
tiga prinsip lingkungan yang harus pendengaran (auditif), perabaan
diperhatikan dalam pembelajaran (taktual), dan indera lain yang masih
tunanetra, yaitu lingkungan visual, berfungsi (Hadi, 2007, Wijaya,2012).
suara, dan perabaan. Ketiga Dari beberapa pertimbangan tersebut,
lingkungan tersebut harus kondusif maka perlu dilakukannya penelitian
saat pembelajaran berlangsung. dan pengembangan untuk mengha-
Karena pembelajaran siswa tunanetra silkan produk bahan ajar yang dapat
lebih mengandalkan indera membantu pendidik dalam menyam-
pendengaran dan perabaan. Indera paikan materi dengan adaptasi alat
pendengaran dapat dimaksimalkan peraga (torso).
melalui audio, sedangkan indera Fenomena pemanfaatan hand-
perabaan dapat dimaksimalkan phone dalam pembelajaran bagi
melalui benda konkrit atau media tunanetra tergolong masih baru.
pembelajaran tiruan. Perangkat mobile saat ini telah
Salah satu materi pelajaran yang menjadi salah satu sumber teknologi
membutuhkan banyak konsepsi belajar bagi siswa tunanetra, baik itu
visual adalah pelajaran sains (Fisika, handphone/smartphone, tablet, notebook/
Biologi, Kimia, dan Matematika). netbook yang telah familiar juga untuk
Pada mata pelajaran tersebut, lebih mereka gunakan. Berdasarkan peng-
banyak diperlukan kegiatan amatan di lapangan, para siswa
pengamatan dalam bentuk penge- tunanetra yang memiliki smartphone
tahuan dan konsep-konsep tertentu. tidak semata-mata menggunakannya
Melihat kenyataan ini, maka sebagai alat komunikasi saja
diperlukan adanya adaptasi teknologi (panggilan dan pesan) namun lebih
yang dapat membantu siswa tuna- jauh lagi, telah memanfaatkannya
netra pada saat mempelajari berbagai untuk mengecek email, mengakses
macam bagian-bagian tubuh beserta sosial media, dan berselancar di dunia
dengan fungsinya, mempelajari maya. Mengingat tingginya tingkat
konsep bangun ruang dan bagaimana kepemilikan smartphone di kalangan
menghitungnya. Materi-materi ter- siswa tunanetra tersebut, maka kita
sebut, selama ini disampaikan oleh dapat memanfaatkan kepemilikan
pendidik melalui tatap muka dan perangkat mobile tersebut untuk
praktek melalui perabaan alat peraga memfasilitasi pembelajaran. Sebagai-
yang ada. mana yang dilakukan beberapa

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 139


penelitian sebelumnya. Pemanfaatan terbantu dengan beberapa aplikasi
teknologi handphone yang masih yang khusus disediakan bagi
menggunakan keypad atau tombol tunanetra melalui smartphone. Salah
dapat digunakan untuk mempelajari satunya adalah voice-map. Aplikasi ini
huruf braille bagi tunanetra pemula merupakan aplikasi penunjuk arah
(Widiyaningtyas, 2012). Pada peman- untuk membantu tunanetra meman-
faatan smartphone, selain menggu- faatkan teknologi voice-recognition
nakan screen reader atau aplikasi (Putra dan Maulana, 2017).
pembaca layar yang memudahkan Dari beberapa penelitian
tunanetra berinteraksi dengan sebelumnya tersebut, peneliti ber-
smartphone-nya, aplikasi tersebut juga usaha untuk mengadaptasi teknologi
dapat digunakan untuk membaca file- pembelajaran bagi anak tunanetra
file seperti materi pembelajaran, buku melalui pemanfaatan smartphone yang
cerita, dan novel yang tersedia dalam belum pernah dilakukan sebelumnya.
bentuk pdf. Namun demikian, karena Melalui kolaborasi antara QR Code,
audio yang diperdengarkan berasal audio, dan torso, adaptasi media
dari mesin, maka suara yang pembelajaran ini diharapkan dapat
dihasilkanpun tidak begitu memuas- menjembatani kekurangan media
kan karena bernada datar. Berbeda pembelajaran auditif pada Biologi
dengan audio-novel yang merupakan dan mengoptimalkan indera tuna-
novel dalam bentuk sesungguhnya, netra yang masih berfungsi, yaitu
namun dapat dinikmati dalam bentuk indera pendengaran dan perabaan.
audio. Novel ini dapat membantu Pada penerapan torso audio dalam
peserta didik tunanetra mempelajari mempelajari struktur tubuh dan
sastra dalam Bahasa Indonesia lainnya diharapkan peserta didik
(Pratama, et.al, 2016). Selain kesulitan tunanetra menjadi lebih mandiri dan
dalam pemenuhan media pembela- mampu mengembangkan kemam-
jaran, tunanetra yang kehilangan puan yang dimilikinya serta memu-
visualisasi membuat mereka kesulitan dahkan mereka memahami konsep-
juga dalam beraktivitas terkait konsep pada materi biologi terkait
orientasi medan (OM). Sebagian besar dengan penggunaan torso.
mereka akan kesulitan berpindah Berdasar latar belakang yang
atau melakukan perjalanan menuju ke telah disebutkan tadi, permasalahan
suatu tempat bahkan antar kelas. yang terkait dengan media
Namun, seiring dengan perkembang- pembelajaran bagi tunanetra adalah
an zaman, akhirnya tunanetra dapat belum tersedianya torso untuk

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 140


mempelajari Biologi yang dilengkapi tunanetra diperoleh dari survei dan
audio, sehingga tunanetra dapat hasil wawancara penulis tentang
mempelajari materi dengan mudah. ketersediaan media pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk torso di SLB A Karya Murni Medan,
melakukan adaptasi pada alat bantu SLB Negeri Pembina Bandung, SLB A
pembelajaran Biologi berupa torso Swadaya Kendal, dan SLB Yaketunis
bagi peserta didik tunanetra. Yogyakarta. Responden pada tahap
Adaptasi tersebut berupa modifikasi riset (research) ini adalah para
pada torso dari alat belajar pendidik. Sedangkan pada tahapan
konvensional raba menjadi alat pengembangan dan ujicoba hasil
belajar auditif dengan memanfaatkan pengembangan (development) respon-
teknologi smartphone. den yang terlibat adalah 2 orang
pendidik dan 13 orang peserta didik
METODE PENELITIAN dari MTs Yaketunis, Yogyakarta kelas
Penelitian ini menggunakan pende- VII dan VIII. Penelitian dan
katan Research and Development (R & pengembangan ini dilakukan pada
D) (Sugiyono, 2010) yang bertujuan kurun waktu pertengahan tahun 2017
untuk melengkapi alat bantu sampai awal tahun 2018.
pembelajaran. Sebagaimana disebut- Survey yang dilakukan terkait
kan oleh Gay (1991) penelitian R & D dengan ketersediaan torso di setiap
merupakan suatu usaha atau kegiatan sekolah, jenis torso, dan kondisi torso.
untuk mengembangkan suatu produk Sedangkan wawancara yang dilaku-
yang efektif untuk digunakan di kan adalah seputar tentang strategi
sekolah dan bukan untuk menguji para pendidik mengajarkan mata
teori. Sebagaimana yang disampaikan pelajaran Biologi dengan mengguna-
oleh Gay tersebut, pengembangan QR kan torso dan kendala yang
Code ini bertujuan untuk meng- ditemukan pada saat pembelajaran.
eksplorasi penggabungan kode quick Dari hasil survey ditemukan kondisi
response (QR Code) yang berbasis torso yang masih sangat layak untuk
audio dan perangkat telepon seluler digunakan sesuai kaidah pembelajar-
pintar (smartphone) untuk membantu an. Sedangkan dalam wawancara
peserta didik tunanetra pada saat tersebut diperoleh bahwa selama ini
mempelajari Biologi dengan para pendidik mengajarkan Biologi
menggunakan torso. yang terkait dengan penggunaan
Data awal penggunaan torso torso melalui metode mengajar
pada mata pelajaran Biologi pada ceramah dan pada saat pembelajaran

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 141


sebagian besar pendidik juga disematkan langsung pada storage
menggunakan teknik belajar sambil dalam smartphone.
melakukan atau learning by doing Setelah pengembangan teknis
yaitu pada saat pendidik menerang- torso audio selesai, tahapan
kan pembelajaran maka peserta didik selanjutnya adalah melakukan ujicoba
sambil meraba torso. Hal ini ternyata torso tersebut. Ujicoba dilakukan
menimbulkan kendala tersendiri bagi sebanyak dua kali, yaitu pengujian
tunanetra, karena setiap anak teknis dan pengujian lapangan yang
memiliki pemahaman yang berbeda dilakukan pada kelompok kecil (dua
tentang apa yang mereka raba. kelas).
Kendala yang timbul yang lainnya Data penelitian ini bersifat
adalah lamanya waktu yang harus kualitatif sehingga teknik analisis
digunakan oleh pendidik dalam data yang digunakan pada penelitian
mengajar menggunakan torso karena ini adalah analisis deskriptif. Analisis
pada saat anak tunanetra meraba deskriptif untuk mendeskripsikan
mereka juga harus mencatat apa yang seluruh data dan hasil penelitian
diterangkan oleh pendidik. berkaitan dengan adaptasi media
Melihat dan mendengar kondisi pembelajaran yang dikembangkan
yang ada tersebut, kemudian penulis dan hasil pemanfaatannya dalam
mengembangkan penggunaan QR pembelajaran.
Code yang ditempelkan pada torso
yang keluarannya berupa audio HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga dapat membantu kesenjang- Adaptasi QR Code dan audio pada
an pada pembelajaran Biologi Torso
tersebut. Prosedur pengembangan Adaptasi teknologi bagi pembelajaran
torso audio ini mengolaborasikan anak berkebutuhan khusus tunanetra
antara media pembelajaran torso, QR sangat dimungkinkan. Hal ini
Code berbasis audio dan teknologi dikarenakan untuk membantu
pindai melalui smartphone. Secara menyelesaikan hambatan dalam
umum, pengembangan torso audio penglihatan mereka.
ini mengolaborasikan sistem, meliputi Adaptasi alat belajar terkait
dua sub sistem yaitu (1) aplikasi pada dengan azas-azas aksesibilitas anak
smartphone berplatform android yang berkebutuhan khusus, diantaranya
akan dimanfaatkan oleh pengguna (Darmawan, 2009):
untuk memindai QR Code pada torso 1. Kemudahan, yaitu semua orang
dan (2) database file audio yang dapat mencapai semua tempat atau

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 142


bangunan yang bersifat umum Kombinasi tersebut adalah bagai-
dalam suatu lingkungan. mana mengubah alat bantu
2. Kegunaan, yaitu setiap orang harus pembelajaran dalam bentuk visual
dapat mempergunakan semua (yang penggunaannya melalui
tempat atau bangunan yang perabaan) kemudian diolah atau
bersifat umum dalam suatu diadaptasi menjadi alat bantu dalam
lingkungan. bentuk audio.
3. Keselamatan, yaitu setiap bangun- Adaptasi teknologi ini
an yang bersifat umum dalam melibatkan beberapa komponen
suatu lingkungan terbangun, harus aplikasi, yaitu:
memperhatikan keselamatan bagi a. QR Code
semua orang. Studi tentang QR Code dalam
4. Kemandirian, yaitu setiap orang pendidikan dapat ditempatkan dalam
harus dapat mencapai, masuk, dan konteks pembelajaran mobile. QR Code
mempergunakan semua tempat merupakan kode pola persegi yang
atau bangunan yang bersifat berisi informasi seperti teks, link URL
umum dalam suatu lingkungan atau data lain yang dapat meng-
dengan tanpa membutuhkan arahkan pengguna ke sumber
bantuan orang lain. informasi lebih lanjut tentang sesuatu
Salah satu adaptasi yang dapat di bagian tertentu (Lee, Lee & Kwon,
dilakukan adalah adaptasi alat bantu 2011). QR Code juga dapat
pembelajaran melalui pemanfaatan mendukung pembelajaran saat siswa
teknologi pembelajaran atau yang belajar dalam kegiatan di lapangan.
disebut dengan melakukan modifi- Dengan menanamkan kode QR pada
kasi. Jadi, yang dimaksud adaptasi benda tertentu di lapangan, siswa
pada torso Biologi dalam hal ini mendapatkan informasi kontekstual
adalah melakukan modifikasi torso atau sadar lokasi (Osawa, et al., 2007).
Biologi yang semula hanya sebagai Dengan demikian kode QR juga
bahan belajar yang hanya diraba memungkinkan penerapan sistem
menjadi torso yang auditif melalui inovatif berdasarkan paradigma
smartphone. Selanjutnya, torso modi- pembelajaran tepat waktu (just-in-
fikasi tersebut dinamai dengan torso time) dan pembelajaran kolaboratif
audio. (De Pietro & Frontera, 2012). Dengan
Modifikasi tersebut dilakukan kode QR juga dimungkinkan
dengan cara mengombinasi QR code, menghubungkan sumber digital ke
audio pembelajaran, dan smartphone. teks cetak. Materi pembelajaran yang

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 143


diperkaya ini dapat melayani dan memiliki fungsi agar simbol dapat
memotivasi siswa dengan kebutuhan dibaca dengan hasil yang sama dari
belajar yang berbeda (Chen, Teng, & sudut manapun (Rahmawati dan
Lee, 2010). Rahman, 2011).
QR Code atau kode QR merupakan
teknik yang mengubah data tertulis
menjadi kode-kode 2 dimensi yang
tercetak kedalam suatu media yang
lebih ringkas. QR Code adalah barcode
2 dimensi yang diperkenalkan perta- Gambar 1. Versi simbol QR Code
(Sumber: www.qrcode.com)
ma kali oleh perusahaan Jepang
bernama Denso-Wave pada tahun b. URL Scan
1994. QR Code ini merupakan salah URL Scan merupakan aplikasi
satu barcode yang dapat dibaca pemindai QR Code adalah aplikasi
menggunakan kamera handphone. pemindaian yang mudah digunakan
(Rouillard, 2008) untuk membaca semua jenis QR dan
QR Code mampu menyimpan barcode termasuk teks, URL, audio,
semua jenis data, seperti data video, maupun format lainnya.
angka/numerik, alphanumeric, biner, Dengan aplikasi ini, smartphone
kanji/kana. Selain itu, QR Code dapat dikonversikan menjadi
memiliki tampilan yang lebih kecil pembaca QR Code, barcode, dan dapat
daripada barcode. Hal ini dikarenakan digunakan untuk memindai data
QR Code mampu menampung data matrix. Cukup tandai QR dan Barcode
secara horizontal dan vertikal, yang akan dipindai dan aplikasi ini
sehingga secara otomatis ukuran akan secara otomatis mendeteksi dan
tampilan gambar QR Code hanya memindainya. QR Code yang
sepersepuluh dari ukuran sebuah dikembangkan merujuk pada file
barcode. Tidak hanya itu, QR Code juga audio luring (offline) yang disematkan
tahan terhadap kerusakan, sebab QR pada penyimpanan internal smart-
Code mampu memperbaiki kesalahan phone. Hal ini didasarkan pada
hingga 30%, tergantung ukuran atau pertimbangan kondisi pemakaian
versinya. Oleh karena itu, walaupun tanpa sambungan internet serta
sebagian simbol QR Code kotor kemudahan dan kestabilan dalam
ataupun rusak, data tetap dapat pengoperasian/pemanfaatannya.
disimpan dan dibaca. Tiga tanda
berbentuk persegi di tiga sudut

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 144


c. Aimp Player d. Sumber File Audio
Aimp merupakan perangkat lunak File audio adalah berkas dalam
(software) gratis yang bisa didapatkan bentuk audio yang berisi tentang
secara cuma-cuma. Fungsi utama konten yang akan diputar. File audio
software Aimp adalah sebagai pemutar yang digunakan adalah dalam bentuk
audio yang dapat memutar berbagai ekstensi mp3. File tersebut diorganisir
format file audio. Software ini juga sesuai dengan penamaan foldernya.
merupakan software multi fungsi
karena memiliki banyak fitur dengan Desain Adaptasi Torso Audio
memutar lebih dari 20 format audio. Alur kerja desain sistem secara
Kelebihan lain dari software ini keseluruhan mulai dari penyusunan
adalah (1) memiliki tampilan yang file audio dalam direktori smartphone,
mudah untuk dinavigasi dan tidak pemasangan player audio Aimp hingga
ribet, yang tentunya sangat menyambungkan (link) file ke storage,
memudahkan bagi tunanetra untuk digambarkan sebagai berikut:
memanfaatkannya, (2) Aimp memiliki a. Prosedur persiapan
dukungan multilingual, artinya Pada tahapan persiapan ini,
tampilan dan navigasi Aimp dapat pengembang mempersiapkan sub
dirubah kedalam bahasa yang kita sistem aplikasi yang akan disematkan
inginkan, (3) memiliki fitur playlist pada smartphone, meliputi peng-
yang dapat digunakan untuk unduhan dan penyematan software
mengelompokkan file-file dalam URL Scan dan pengunduhan dan
daftar putar. Hal ini akan lebih penyematan software Aimp sebagai
memudahkan pengguna untuk media putar audio.
mencari dan memutar langsung file Selanjutnya, pengembang dapat
audio yang dikehendaki, (4) memiliki menginstruksikan pengunduhan
fitur sorting file yang dapat kedua software tersebut ke dalam
mengurutkan daftar file audio yang smartphone pengguna. Prosedur
akan diputar di dalam playlist proses persiapan dapat dijelaskan
berdasarkan kategori tertentu, (5) melalui diagram alur (flowchart) pada
Aimp sangat ringan dan tidak gambar 2.
menghabiskan RAM sehingga kinerja
pada prosessor tidak akan terganggu
karena lag.

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 145


START START

DOWNLOAD
URL SCAN
PENATAAN
FILE AUDIO

DOWNLOAD
AIMP

PENYIMPANAN DALAM
INTERNAL MEMORY
END SMARTPHONE

Gambar 2. Flowchart Prosedur Persiapan

b. Prosedur Pengorganisasian
END
Pada tahapan ini, yang dilakukan
oleh pengembang adalah memper-
Gambar 3. Flowchart Prosedur Pengorganisasian
siapkan penataan file-file audio
kedalam file folder sesuai dengan judul c. Prosedur Pemanfaatan
utama dari konten yang dibahas dan Pada tahapan ini, pengguna
melakukan penyimpanan file audio mempersiapkan smartphone dan torso
sesuai dengan kategorisasi nama yang telah dipilih sesuai dengan
torso ke dalam memori internal keinginan. Selanjutnya, pengguna
smartphone sesuai dengan direktori dapat memanfaatkan sesuai dengan
yang akan dituju oleh Aimp player petunjuk pemanfaatan. Pemanfaatan
melalui File Location Addres yang dilakukan terhadap perangkat lunak
tercetak pada QR Code. Selanjutnya, yang bertujuan untuk membangkit-
pengembang menyalin (copy) data kan QR Code dari data berbentuk file
dan menyimpan konten-konten audio.
tersebut pada memori internal Prosedur proses persiapan dapat
smartphone pengguna. dijelaskan melalui diagram alur
Prosedur proses pengorganisasian (flowchart) pada gambar 4.
dapat dijelaskan melalui diagram alur
(flowchart) pada gambar 3.

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 146


Pada gambar 6 adalah contoh
PREPARATION
proses pemindaian (scanning) pada
salah satu bagian torso telinga.
START

SCAN QR CODE
ON TORSO

QR CODE SCANNER

Gambar 6. Proses pemindaian torso telinga


FILE AUDIO (Sumber: dokumen milik pribadi)

Setelah torso audio berhasil


HASIL ACTIVITY
GET AUDIO ON AIMP dimodifikasi, langkah selanjutnya
adalah dilakukan pengujian teknis.
Pengujian teknis merupakan tahapan
END
pengujian aplikasi yang diperlakukan
Gambar 4. Flowchart Prosedur Pemanfaatan pada media. Apakah QR Code yang
disematkan dapat dipindai dengan
Contoh torso yang telah diadaptasi
baik sesuai.
pada gambar 5.
Dalam pengujian teknis terbagi
menjadi dua, yaitu pengujian fung-
sionalitas dan pengujian akurasi. Hal
ini dilakukan untuk melihat dan
mencermati implementasi secara
teknis.
a. Pengujian Fungsionalitas
Pengujian fungsionalitas dilakukan

b untuk mengetahui kesesuaian keluar-


an dari tahapan atau langkah
Gambar 5. Torso telinga lengkap
(Sumber: dokumen penulis)
penggunaan setiap kode yang
terpindai dengan keluaran yang
berupa file audio dan konten materi.
Pengujian dilakukan pada:

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 147


1) Smartphone 1, dengan spesifikasi b. Pengujian Akurasi
sistem operasi Android 6.01, Pengujian akurasi dilakukan untuk
prosessor Octa-core max 1.40 GHz, menilai kemampuan pemindaian QR
RAM 3.00 GB.
Code sekaligus perintah pada aplikasi
2) Smartphone 2, dengan spesifikasi
pemutaran file audio. Pengujian
sistem operasi Android 6.0.1,
processor Quad-core max 2.5 GHz, dilakukan pada bagian-bagian torso
RAM 2.00GB. telinga yang terpisah yang dilakukan
sebanyak 9 kali.
Tabel 1. Hasil Pengujian Fungsinalitas
Berikut hasil pengujian pemin-
Kriteria
Pengujian Status
Keberhasilan daian QR Code pada torso.
Generator QR File audio dapat Berhasil
1) Pengujian pemindaian pada jarak
Code digenerate
Pemindaian Perangkat lunak Berhasil sekitar 10 cm, berhasil baik dan
QR Code berupa URL Scanner
mampu memindai QR Code dalam
dapat melakukan
pemindaian waktu 1-2 detik dengan persentase
terhadap kode yang
tertera pada torso
keberhasilan 100%. Fitur autoplay
Membaca QR Perangkat lunak Berhasil pada pemutar audionya pun
Code dari file dapat langsung
torso mengarahkan hasil
bekerja dengan baik.
pemindaian kode 2) Pengujian pemindaian pada jarak
ke perangkat lunak
pemutar audio sekitar 15 cm, berhasil dengan baik
(AIMP player) dan mampu memindai QR Code
Mendengarka Perangkat lunak Berhasil
n hasil pemutar audio dalam waktu 2-3 detik dengan
pemindaian (AIMP Player) persentase keberhasilan 100%.
QR Code pada memutar audio
torso sesuai dengan hasil Fitur autoplay pada pemutar
pemindaian QR audionya pun bekerja dengan baik.
Code.
(Sumber: Hasil Pengujian Fungsionalitas) 3) Pengujian pemindaian dengan
Dari tabel 1, terlihat hasil sudut kemiringan 45 derajat
pengujian pemindaian untuk kode dengan jarak sekitar 10 cm berhasil
QR Code audio pada torso telinga baik dan mampu memindai QR
dimana data yang termuat di Code dalam waktu 1-2 detik dengan
dalamnya berupa file audio yang presentase keberhasilan 100%.
dapat langsung dikenali dan dituju Sedangkan pemindaian dengan
oleh aplikasi pemindai. Kode yang sudut kemiringan 45 derajat dan
terpindai telah sesuai dengan database berjarak sekitar 15 cm, berhasil
yang berisi tentang konten materi dengan baik dan mampu me-
yang terdapat pada smartphone mindai QR Code dalam waktu 2-3
Android.

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 148


detik dengan persentase keberha- penggunaan smartphone dapat dicipta-
silan 100%. kan pembelajaran integratif.
Dengan demikian, setelah torso Metode pemanfaatan secara
audio secara teknis dapat bekerja klasikal terbagi menjadi 3 tahapan,
dengan baik, langkah selanjutnya yaitu strategi pengorganisasian
adalah pemanfaatan torso audio pembelajaran, strategi penyampaian,
dalam pembelajaran. dan strategi pengelolaan.

Pemanfaatan Torso Audio pada Strategi pengorganisasian pembela-


Pembelajaran Biologi bagi jaran
Yang dimaksudkan strategi
Tunanetra
pengorganisasian pembelajaran di
Istilah pemanfaatan dalam hal ini
sini adalah suatu tindakan yang
adalah merujuk pada metode atau
meliputi penyiapan kelas, pemilihan
cara yang dapat digunakan untuk
dan penyiapan materi sesuai dengan
mencapai hasil pembelajaran yang
torso audio yang akan digunakan,
melibatkan penggunaan torso audio.
dan pengaturan pembelajaran.
Metode pemanfaatan torso audio ini
Sebelum memulai pembelajaran,
dapat dilakukan melalui 2 cara;
pendidik perlu melakukan penyiapan
pertama dilakukan secara klasikal
dengan memperhatikan gaya
atau pada saat pembelajaran sebagai
penataan kelas. Penataan yang
bahan ajar, kedua dilakukan secara
digunakan sebaiknya berbentuk “U”
mandiri oleh peserta didik diluar
atau setengah lingkaran. Pendidik
pembelajaran sebagai bahan pengaya-
dapat duduk di tengah kelas sehingga
an.
dapat berinteraksi dan dapat
Metode pemanfaatan secara
melakukan pengamatan secara
klasikal merujuk pada penggunaan
langsung. Selain itu, pendidik juga
torso audio yang digunakan oleh
dapat merespon langsung pada saat
pendidik dan peserta didik sebagai
penggunaan torso audio.
bahan belajar (alat) yang terintegrasi
/dikolaborasikan dengan pembelajar- Strategi Pemanfaatan
an dalam kelas. Bagi peserta didik Pemanfaatan atau penggunaan
tunanetra di Indonesia, teknologi torso yang dilakukan pada saat
smartphone merupakan lompatan pembelajaran ini bersifat terintegrasi.
yang luar biasa dalam kehidupan Sebelum digunakan, baik torso
mereka, mengingat keterbatasan maupun konten telah dipersiapkan
indera yang mereka miliki. Melalui sebelumnya sesuai dengan materi

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 149


pembelajaran yang telah dirancang. kali penggunaan torso perlu
Selanjutnya, pada torso disematkan dilakukan setelah melihat hasil
QR Code yang nantinya dipindai oleh evaluasi belajar peserta didik.
peserta didik menggunakan smart- Interaksi antara peserta didik dan
phone masing-masing. torso audio juga perlu diperhatikan.
Hal yang perlu dipersiapkan Hal ini terkait dengan penggunaan
sebelum pemanfaatan adalah (1) QR pemindai (scanner) pada smartphone
Code yang telah disematkan pada pada torso audio. Apakah QR code
Torso; (2) konten materi yang telah mampu dibaca dengan baik oleh
disimpan pada smartphone pendidik pemindai dan memutar audio secara
dan peserta didik; (3) aplikasi otomatis sesuai dengan yang
pemindai (URL scanner) dalam dipindai. Selain itu karena keter-
smartphone masing-masing pendidik batasan visual tunanetra dan
dan peserta didik; (4) AIMP player komponen torso yang dapat dipisah-
sebagai pemutar audionya. pisah, maka pendidik perlu mengatur
giliran pengguna torso audio
Strategi Pengelolaan
tersebut. Sehingga tidak tercecer.
Strategi pengelolaan terkait dengan
Melakukan kontrol pemanfaatan
pengaturan atau manajemen peman-
dilakukan untuk mengatur penggu-
faatan. Hal ini merupakan komponen
naan torso audio bagi masing-masing
yang mengacu pada bagaimana
peserta didik yang akan mengguna-
mengatur pembelajaran, pengaturan
kannya sebagai bahan pengayaan.
interaksi antara peserta didik dengan
Jadwal penggunaan perlu disusun
torso audio, dan melakukan kontrol
sehingga semua peserta didik dapat
pemanfaatan. Manajemen ini diperlu-
terlayani dengan baik..
kan mengingat klien yang
Metode pemanfaatan yang kedua
didampingi adalah tunanetra dan
dilakukan secara mandiri, yaitu
sebagian besar jenis torso terdiri dari
penggunaan torso audio oleh peserta
satu bagian besar yang memiliki
didik diluar pembelajaran kelas
komponen-komponen kecil yang
sebagai bahan pengayaan. Yang
dapat dilepas.
dimaksud dengan pemanfaatan torso
Mengatur pembelajaran merupa-
audio sebagai bahan pengayaan
kan pengaturan jadwal pada jenis
mengacu pada penggunaan torso
penggunaan torso dan materi yang
audio oleh peserta didik diluar jam
disampaikan dalam pembelajaran.
pembelajaran yang dimaksudkan
Termasuk pada kapan dan berapa
untuk mengulang kembali materi

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 150


maupun untuk mempersiapkan Dari hasil observasi yang
materi selanjutnya. dilakukan pada pendidik, diperoleh
Strategi pemanfaatannya lebih sejumlah catatan, yaitu: (1) pendidik
sederhana dan fleksibel, karena telah mengintegrasikan penggunaan
peserta didik dapat memilih materi torso audio dalam pembelajaran IPA
mana saja yang akan didengarkan yang materinya melibatkan peng-
dan diulang kembali. Selain itu gunaan torso; (2) pendidik meng-
mereka dapat mendengarkan dengan gunakan torso audio sesuai dengan
sedikit lebih santai, dengan volume mekanisme yang telah dirancang
dan kecepatan yang dapat sebelumnya. Sedikit kendala adalah
disesuaikan dengan keinginan. pada saat menyimpan konten ke
Artinya, kontrol penggunaan dilaku- dalam smartphone peserta didik
kan secara mandiri. melalui sharing file offline. Penyebaran
Pengujian pemanfaatan torso audio konten dilakukan menggunakan file
dilakukan di MTs Yaketunis, sharing melalui koneksi bluetooth
Yogyakarta yang melibatkan 2 maupun wifi. Untuk itu, memerlukan
pendidik mata pelajaran IPA terpadu waktu sedikit lebih lama dari yang
dan 13 peserta didik kelas VII dan diperkirakan. Efeknya pembelajaran
VIII. sedikit mundur dari jam yang telah
Pada pengujian pemanfaatan ditentukan. Catatan pemanfaatan ini
klasikal ini, pendidik diminta untuk akan menjadi rekomendasi solutif
mengintegrasikan torso audio pada untuk pemanfaatan yang lebih
saat pembelajaran IPA Terpadu. Pada efisien, sehingga tidak membuang
proses ini, peneliti melakukan waktu pembelajaran; (3) setelah
observasi pemanfaatan pembelajaran materi pembelajaran selesai, pendidik
di kelas. melakukan sesi diskusi. Kegiatan
Indikator observasi yang diguna- diskusi dimulai tentang apakah
kan adalah: (a) pendidik menyusun peserta didik memahami materi yang
dan mempersiapkan kegiatan telah disampaikan dan respon mereka
pembelajaran dengan torso audio; (b) saat pembelajaran menggunakan
melaksanakan kegiatan pembelajaran torso audio. Dari diskusi tersebut,
mata pelajaran IPA Terpadu dengan peserta didik menyampaikan respon
menggunakan torso audio; (c) yang baik tentang pemanfaatan torso
melakukan diskusi ber-kaitan dengan audio ini. Bagi peserta didik, belajar
materi; (d) mencatat perkembangan menggunakan torso tidak lagi
pemanfaatan. menjadi beban karena materi yang

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 151


tersemat pada torso dapat langsung gunakan sangat diperhatikan. Dari
mereka dengarkan melalui smarphone hasil wawancara disebutkan bahwa
masing-masing. Demikian juga penggunaan torso audio ini sangat
catatan yang diberikan oleh pendidik. membantu mereka untuk belajar dan
Torso audio ini sangat membantu memahami materi yang telah
mereka dalam mengajar karena disampaikan oleh pendidik. Jika
selama ini mereka mengajarkan sebelumnya mereka hanya mampu
Biologi hanya melalui metode meraba dan sedikit mengenali benda
ceramah dan perabaan pada torso yang dimaksud, melalui torso audio
saja. Sehingga dengan adanya torso ini mereka mampu meraba sekaligus
audio tersebut menjadi cara yang mendengarkan penjelasan terkait
solutif bagi kesenjangan pembelajaran benda yang sedang diraba. Penjelasan
tunanetra. materi tidak hanya berkaitan dengan
Bagi peserta didik, pengujian yang apakah benda tersebut namun juga
dilakukan peneliti dengan melakukan fungsi yang disampaikan dalam
wawancara mendalam berkaitan bentuk audio yang menarik; (2) Bagi
dengan efektifitas pemanfaatan torso peserta didik dengan kemampuan
audio. Indikator efektifias dalam visual kurang baik dengan kategori
perspektif ini meliputi user friendly visually impairment (low vision dan
pada pemanfaatannya dan keberman- buta) adanya torso audio ini dinilai
faatan bagi mereka dalam belajar. sangat bermanfaat karena mengu-
Dari hasil wawancara secara rangi kesenjangan pemenuhan kebu-
mendalam, diperoleh sejumlah tuhan media pembelajaran, dapat
catatan, yaitu: (1) torso audio ini dioperasikan/digunakan dengan baik
dikatakan memenuhi unsur user oleh tunanetra total dan
friendly, yaitu kemudahan untuk berpenglihatan rendah serta sesuai
digunakan. Kemudahan untuk dengan media yang dibutuhkan
penggunaan menjadi komponen (auditif). Konsep torso audio ini
penting dalam proses pembelajaran media yang interaktif karena peserta
yang melibatkan software, yang didik pada akhirnya dituntut untuk
merupakan perangkat lunak tidak lebih mampu menggunakan,
dapat diraba secara fisik. Hal ini memanfaatkan, dan mengeksplorasi
sangat diperhatikan mengingat smartphone yang mereka miliki.
pengguna adalah para tunanetra yang Dengan bantuan aplikasi pembaca
memiliki kekurangan dalam visual. layar (screen reader) mereka dapat
Sehingga kemudahan dalam meng-

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 152


dengan mudah memindai dan belajar penggunaan torso; (2) peserta didik
dengan melibatkan torso audio. tunanetra dapat mempelajari torso
Dengan demikian, sesuai dengan dengan lebih mudah, menyenangkan
azas-azas aksesibilitas (Darmawan, dan interaktif sehingga setiap saat
2009), dilihat dari observasi dan dan setiap waktu yang mereka
wawancara pemanfaatan torso audio inginkan tanpa bantuan orang awas
ini telah memenuhi prasyarat sebagai untuk menjelaskan komponen torso;
torso audio yang aksesibel, yaitu: (3) dengan menyematkan torso audio
1. Kemudahan. Prinsip kemudahan secara terpisah dari smartphone,
ini merupakan salah satu peserta didik tunanetra mempunyai
pertimbangan karena adaptasi kesempatan (jeda waktu) untuk
yang dilakukan untuk
meraba torso peraga sambil
pembelajaran anak berkebutuhan
mendengarkan keterangan yang
khusus tunanetra.
2. Kegunaan. Pada poin kegunaan, dibacakan melalui audio; (4)
jelas terbaca bahwa torso audio pengembangan ke depannya, tidak
dapat digunakan oleh pendidik hanya torso yang dapat dipindai
maupun peserta didik tunanetra peserta didik tunanetra, namun juga
tanpa hambatan. alat peraga lainnya yang digunakan
3. Keselamatan. Torso audio minim
oleh siswa tunanetra, seperti globe
dengan resiko bagi tunanetra.
Karena torso audio hanya berbasis timbul, peta timbul, papan geometri
pada perangkat lunak. dan lainnya; dan (5) pemanfaatan QR
4. Kemandirian. Prinsip kemandirian Code audio tidak membutuhkan
ini juga menjadi tolok ukur jaringan internet, sehingga dapat
penting, karena tunanetra juga menghemat kuota internet.
dituntut untuk mandiri.
Namun demikian, terdapat juga
Pemanfaatan secara mandiri di luar
beberapa kelemahan torso audio ini,
kelas sangat mudah mereka
gunakan dan sangat minim yaitu; adaptasi yang dilakukan masih
bantuan orang lain. Dengan terbatas pada smartphone dengan
menggunakan pemindai, mereka sistem operasi Android. Untuk sistem
akan langsung dengan mudah operasi yang lainnya seperti iOS dan
mengenali, torso apa yang sedang Windows Mobile belum dapat
mereka raba.
digunakan. Jika ruang penyimpanan
Beberapa kelebihan adaptasi QR
pada smartphone terbatas, maka
Code audio pada torso ini adalah; (1)
pengguna adakalanya harus
pendidik lebih mudah menyampai-
menghapus beberapa file lain yang
kan materi yang melibatkan
tidak digunakan, sehingga file audio

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 153


torso yang dimaksud, dapat disimpan pemanfaatan ini dapat dilakukan
dan digunakan. dengan baik, lancer, dan bermanfaat
untuk mengisi kesenjangan kebu-
SIMPULAN tuhan media pembelajaran berbasis
Berdasarkan hasil dan pembahasan audio.
yang telah dijabarkan sebelumnya, Beberapa saran yang
maka dapat disimpulkan secara disampaikan terkait dengan
umum bahwa penggunaan QR Code keterbatasan teknis adalah
dapat diadaptasi melalui modifikasi pengembangan torso audio ini baru
media pembelajaran berupa torso. terbatas diujicobakan pada smartphone
Torso yang selama ini digunakan oleh berplatform Android. Untuk
tunanetra sama dengan torso yang pengembangan selanjutnya, diharap-
digunakan oleh peserta didik awas kan dapat digunakan pada smartphone
lainnya, sehingga menimbulkan dengan sistem operasi selain
kesulitan tersendiri terkait dengan Android, selain itu juga dapat
visualisasinya. Melalui QR Code yang memperbaiki kekurangan dan
disematkan pada torso yang kelemahan pada aplikasi ini.
selanjutnya dipindai oleh smartphone Diperlukan eksperimen pemanfaatan
tunanetra dan keluarannya yang torso audio jangka panjang dan secara
berupa audio dapat langsung luas dalam pembelajaran peserta
didengarkan tunanetra. Sehingga didik tunanetra sehingga terlihat efek
akan sangat membantu mereka dalam yang muncul. Periode uji dalam
proses pembelajaran maupun meng- jangka panjang diperlukan untuk
ulang kembali diluar jam pembela- mendapatkan data dan informasi
jaran. Pemanfaatan torso audio dapat tentang dampak penggunaan torso
dilakukan dengan dua metode yaitu audio dalam pembelajaran.
klasikal sebagai bahan ajar
terintegrasi dalam pembelajaran dan Pustaka Acuan
digunakan oleh peserta didik Chen, N.S., Teng, DC-E, and Lee, C.H.
bersama dengan pendidik; mandiri 2010. Augmenting Paper-Based
sebagai bahan pengayaan digunakan Reading Activities with Mobile
Technology to Enhance Reading
diluar jam pembelajaran untuk
Comprehension. Proceedings of the
mengulang kembali materi yang telah
6th IEEE Internation Conferrence of
disampaikan atau untuk mempelajari Wireless, Mobile and Ubiquitous
materi yang akan disampaikan oleh Technologies in Education. Pp. 201-
pendidik selanjutnya. Kedua metode 203. doi: 10,1109 / WMUTE.2010.39

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 154


Informatika: Jurnal Ilmu Komputer
Darmawan, Edy. 2009. Ruang Publik dan Informatika, 2 (1), 14-19.
dalam Arsitektur Kota. UNDIP: Putra, B. A. M., & Maulana, E. A. S.
Badan Penerbit Universitas 2014. "Voice Map", Aplikasi
Diponegoro. Penunjuk Arah Untuk Membantu
De Pietro, O., and Frontier, G., 2012. Penyandang Tuna Netra
Mobile Tutoring for Situated Learning Memanfaatkan Teknologi Voice
and Collaborative Learning in AIML Recognition Berbasis Smart-
Application Using QR Code. Sixth phone. Program Kreativitas Maha-
International Coferrence on siswa, Karsa Cipta.
Complex, Intelligent and Software Rahmawati, Anita., dan Rahman,
Intensive System. doi: 10,1142/ Arif. 2011. Sistem Pengamanan
CISIS.2012.154. pp. 799-805. Keaslian Ijazah Menggunakan QR
Gay, L.R. (1991). Educational Code dan Algoritma Base64. Artikel
Evaluation and Measurement: pada Jurnal Ilmiah Sistem
Competencies for Analysis abd Informasi (JUSI) Vol. I, No. 2,
Application. 2nd edition. New York: September 2011, 105-112.
Macmillan Publishing Company. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Hadi, P. (2007). Komunikasi Aktif Bagi Pendidikan: Pendekatan Kualitatif,
Tunanetra. Jakarta: Departemen Kuantitatif dan R & D. Bandung:
Pendidikan Nasional. Alfabeta.
Lee, J.K., Lee, I. S., and Kwon, Y. J. Wicaksono, Rizky Bayu. 2016.
2011. Scan & Learn. Use of Quick Pengembangan Perangkat Media
Response Code and Smartphone in Audio Peta Timbul (Peradiotim)
Biology Field Study. The American Materi Bentuk Muka Bumi Bagi Siswa
Biology Teacher, Vo. 73, No. 8, 485- Tunanetra Di MTsLB Yaketunis.
492. doi: 10,1525/abt.2011.73.8.11. Jurnal Teknologi Pendidikan,
Osawa, N., Noda, K., Tsukagoshi, S., Volume 1, No. 1, Mei 2016.
Noma, Y., Ando, A., Shinuya, T., Yogyakarta: Universitas Negeri
and Kondo, K., 2007. Outdoor Yogyakarta.
Education Support System with Widyaningtyas. 2012. Aplikasi
Location Awareness Using RFID and Pembelajaran Huruf Braille Berbasis
Symbology Tags. Journal of Mobile Phone. TEKNO, Vol. 18,
Educational Multimedia and September 2012, 63-70.
Hypermedia. Vol. 16 (4), 411-428. Wijaya, Ardhi. 2012. Seluk beluk
Pratama, D., Hakim, D. A., Prasetya, Tunanetra dan Strategi Pembelajaran-
Y., Febriandika, N. R., Trijati, M., & nya. Yogyakarta: Javalitera.
Fadlilah, U. 2016. Rancang Bangun
Alat dan Aplikasi untuk Para
Penyandang Tunanetra Berbasis
Smartphone Android. Khazanah

K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 155

You might also like