Professional Documents
Culture Documents
Uji Antibakteri Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) PDF
Uji Antibakteri Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) PDF
journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal. 1-6
Pengenceran ekstrak daun kersen dengan perlakuan dilakukan pada 5 petridish. Petridish
konsentrasi 12,5% dilakukan dengan kemudian diletakkan dalam desicator yang
menambahkan 875 µl aquades steril ke dalam kemudian dimasukkan ke dalam inkubator
125 µl ekstrak daun kersen 100%, konsentrasi dengan suhu 370 C selama 24 jam [12].
25% dilakukan dengan menambahkan 750 µl Petridish yang telah diinkubasi
aquades steril ke dalam 250 µl ekstrak daun kemudian dikeluarkan dan dihitung
kersen 100%, konsentrasi 50% dilakukan menggunakan jangka sorong dengan
dengan menambahkan 500 µl aquades steril ke menggunakan rumus [13]:
dalam 500 µl ekstrak daun kersen 100%, (𝐷𝑣 + 𝐷ℎ)⁄2
konsentrasi 75% dilakukan dengan Keterangan:
menambahkan 750 µl aquades steril ke dalam Dv = Diameter vertikal
250 µl ekstrak daun kersen 100% semua Dh = Diameter horizontal
pengenceran konsentrasi dihomogenkan dengan Gambar 1.Pengukuran zona hambat
thermolyne. Keterangan :
Pembuatan BHI-A dilakukan dengan
cara menambahkan 3,7 gram bubuk BHI-A dan
100 mL aquades steril dicampur dalam tabung
erlenmeyer. Diaduk dan dipanaskan diatas
kompor listrik sampai homogen. Kemudian
tabung ditutup kapas dan disterilkan dalam
autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.
Setelah disterilkan, media tersebut ditambah 10
µ1 vitamin K, 50 µl hemin, dan 500 µl ekstrak
yeast, selanjutnya dipanaskan kembali diatas
kompor listrik sampai homogen [12].
Pembuatan suspensi bakteri, satu ose
bakteri S. viridans dari galur murni dimasukkan : Zona Hambat
dalam tabung reaksi yang berisi 2 ml media : Lebar diameter cakram
BHI-B, kemudian tabung reaksi tersebut ditutup
(diameter 5 mm)
kapas dan dimasukkan ke dalam desicator untuk
mendapatkan suasana fakultatif anaerob. : Pengukuran diameter
Selanjutnya desicator dimasukkan ke dalam horizontal apabila zona hambat
incubator dengan suhu 370C selama 3x24 jam. berbentuk lonjong (Dh)
Setelah itu suspensi S. viridans dalam tabung : Pengukuran diameter vertikal apabila zona
reaksi tersebut dikocok menggunakan hambat berbentuk lonjong (Dv)
thermolyne dan diukur tingkat kekeruhannya
menggunakan spektrofotometer dengan larutan 3. Hasil dan Pembahasan
standar Mc. Farland 0,5. Untuk skala absorban Hasil penelitian uji antibakteri ekstrak daun
dari suspensi S. viridans harus sesuai skala kersen terhadap Streptococcus viridans
absorban larutan standar Mc. Farland 0,5 [12]. ditampilkan pada Gambar 2 dan Tabel 1
Media BHI-A yang sudah steril dituang
dalam petridish sebanyak 25 ml. Inokulasi 0,5
ml suspensi S. viridans dengan menggunakan
metode Streaked plate pada media BHI-A.
Campuran yang sudah memadat kemudian
diratakan menggunakan gigaskrin dan ditunggu
±15 menit sampai inokulasi memadat. Pada
bagian bawah masing-masing petridish yang
berisi media lempeng BHI-A diberi kertas label
bertuliskan masing-masing kelompok
penelitian. Pada setiap kertas cakam ditetesi
dengan larutan-larutan yang sesuai dengan
kelompok penelitian. Kemudian kertas cakram
diletakkan di atas media yang telah diinokulasi
bakteri dalam petridish sesuai dengan label
masing-masing yang telah diberikan. Setiap
3
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal. 1-6
Gambar 2 Gambaran zona hambat ekstrak dengan P2, dan kelompok P2 dengan K+ yang
daun kersen yang nampak pada petridish yang disajikan pada Tabel 2.
telah diinokulasikan Streptococcus viridans
Keterangan : Tabel 2 Hasil uji Tukey-HSD diameter zona
P1 : Ekstrak daun kersen konsentrasi 12,5% hambat ekstrak daun kersen terhadap
P2 : Ekstrak daun kersen konsentrasi 25% Streptococcus viridans
P3 : Ekstrak daun kersen konsentrasi 50%
P4 : Ekstrak daun kersen konsentrasi 75%
K+ : Kontrol positif (Sodium hipoklorit 2,5%)
a : Zona hambat
b : Cakram
daun kersen. Sifat antibakteri ini diduga karena dapat diterima tubuh, dan perlu adanya
adanya kandungan senyawa aktif di dalam publikasi kepada masyarakat mengenai manfaat
daun kersen. Zat aktif atau senyawa di dalam daun kersen untuk kesehatan gigi dan mulut.
esktrak daun kersen yang memiliki peran
sebagai antibakteri yaitu, flavonoid, saponin, Pustaka
dan tanin [6]. Masing-masing zat aktif tersebut [1]. Kidd, A. M. E., S. J. Bechal. 1992 Dasar-
memiliki mekanisme berbeda sebagai dasar Karies Penyakit dan
antibakteri. Flavonoid mampu menghambat Penanggulangannya. Jakarta: EGC.
fungsi membran sitoplasma, menghambat [2]. Sumawinata, N. 2004. Senarai Istilah
sintesis asam nukleat, dan menghambat Kedokteran Gigi Inggris-Indonesia.
metabolisme energi [11]. Saponin dapat Jakarta: EGC.
berikatan dengan lipopolisakarida, sehingga [3]. Tanumihardja, M. 2010. Larutan Irigasi
mengakibatkan permeabilitas dinding sel Saluran Akar. Makassar: FKG UNHAS.
meningkat. Permeabilitas yang terganggu [4]. Arifah, S. 2009. Sodium Hypochlorite
menyebabkan keluarnya berbagai komponen Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar.
penting dari sel mikroba yaitu protein, asam Skripsi. Medan: FKG Universitas
nukleat, nukleotida, dan lain-lain, sehingga sel Sumatra Utara.
bakteri akan mati [15]. Tanin dapat [5]. Witton R, M. Henthorn, S. Ethunandan,
menginaktivasi adhesin mikroba, enzim, dan P. A. Brennan. 2005. Neurological
protein transport pada membran sel. Hal Complications Following Extrusion of
tersebut akan menyebabkan fosfolipid tidak Sodium Hypochlorite Solution During
mampu mempertahankan bentuk membran sel, Root Canal Treatment. Porsmouth:
akibatnya membran akan bocor dan bakteri Maxillofacial Unit, Queen Alexandra
akan mengalami kematian sel [11]. Hospital.
Sifat antibakteri dapat dibedakan [6]. Isnarianti, R, I. Wahyudi, dan R. Puspita.
berdasarkan kekuatannya. Kriteria kekuatan 2013. Muntingia Calabura L Leaves
antibakteri yaitu: diameter zona hambat 15-20 Extract Inhibits Glucosyltransferase
mm dikategorikan kuat; diameter zona hambat Actifity of Streptococcus mutans.
10-14 mm dikategorikan sedang; dan diameter Journal of Dentistry Indonesia. 20(3):
zona hambat 0-9 mm dikategorikan lemah 59-63.
[16]. Berdasarkan data hasil penelitian (Tabel [7]. Prasetyo, W. 2015. Perbedaan Daya
4.1) kelompok konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, Hambat Estrak Daun Kersen (Muntingia
dan 75% termasuk dalam kategori lemah. calabura L.) terhadap Pertumbuhan
Dengan melihat hasil penelitian ini, maka daun Bakteri Escherichia coli dan bakteri
kersen dapat digunakan sebagai kandidat atau Shigella dysenteriae serta
alternatif bahan irigasi saluran akar. Pemanfaatannya sebagai Karya Ilmiah
Populer. Skripsi. UNEJ: FKIP
Pendidikan Biologi.
4. Simpulan [8]. Prasetyo, A. D., dan H. Sasongko. 2014.
Penelitian yang telah dilakukan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
didapatkan kesimpulan bahwa ekstrak daun 70% Daun Kersen (Muntingia Calabura
kersen (Muntingia calabura Linn.) memiliki L.) Terhadap Bakteri Bacillus subtilis
daya antibakteri terhadap pertumbuhan dan Shigella dysenteriae Sebagai Materi
Streptococcus viridans. Konsentrasi ekstrak Pembelajaran Biologi SMA Kelas X
daun kersen yang memiliki daya hambat Untuk Mencapai Kd 3.4 pada Kurikulum
terbesar terhadap pertumbuhan Streptococcus 2013. Yogyakarta: Program Studi
viridans adalah konsentrasi 75%. Pendidikan Biologi, UNAD.
Saran pada penelitian ini perlu dilakukan JUPEMASI-PBIO. 1(1): 98-102.
penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan [9]. Purwonegoro, I. (1997) Uji Sitotoksitas
metode pengenceran (serial dilution) yang lain, Dari Ekstrak Heksan, Etil Asetat Dan
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Etanol 70 Dari Akar Daun Kersen
daya hambat ekstrak daun kersen terhadap (Muntingia Calabura L.) Terhadap
mikroflora lain pada rongga mulut, perlu Artemia Salina (LEACH) Dan Skrining
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Kandungan Kimianya. Skripsi.
biokompatibilitas ekstrak daun kersen, perlu Surabaya: Fakultas Farmasi UBAYA.
dilakukan uji toksisitas agar mengetahui batas
maksimal konsentrasi ekstra daun kersen yang
5
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal. 1-6