6870 193 14058 1 10 20180207 PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan…

Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan


Keperawatan Berbasis Komputerisasi dan Manual (Studi di RS
Paru dan RS Baladhika Husada Kabupaten Jember)
(The Different of Nursing Satisfaction by Computerized Nursing
Documentation and Manual Nursing Documentation [Study in
Paru Hospital and Baladhika Husada Hospital
Subdistrict at Jember])
Yunita Selly Santoso, Dodi Wijaya, Retno Purwandari
Fakultas Keperawatan, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331)323450
e-mail : dodi.wijaya@unej.ac.id

Abstract
Nursing documentation is the important thing that must be done by a nurse. There are two kind of
nursing documentation, computerized nursing documentation and manual nursing documentation.
This research purposes to find out the different of nursing satisfaction by computerized nursing
documentation and manual nursing documentation. Crosssectional design was used in this
research. Sampling technique used simple random sampling. Total of sample was 30 respondents
and devided by 2 groups who used computerized nursing documentation and who used manual
nursing documentation. Data was analyzed by Mann Whitney. The result showed nurse who used
computerized nursing documentation have very satisfactied category (100%). Nurse who used
manual nursing documentation have very satisfactied category (100%). The result of statistic
analyze showed that p Value (1.000)>alpha (0.05), that means there wasn’t differences of nursing
satisfaction by computerized nursing documentation and manual nursing documentation (study in
Paru Hospital and Baladhika Husada Hospital Subdistrict at Jember). The reason why nursing
satisfaction by manual nursing documentation have very satisfactied category, because it could
ease in used of than computerized nursing documentation.

Keywords: computerized nursing documentation, manual nursing documentation, satisfaction

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 147


Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan…

Abstrak
Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh
seorang perawat. Terdapat dua macam pendokumentasian asuhan keperawatan,
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan manual. Penelitian ini
bertujuan untuk mencari perbedaan kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan berbasis komputerisasi dan manual. Desain crossectional digunakan pada
penelitian ini. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Jumlah sampel
sebanyak 30 responden dan dibagi menjadi 2 kelompok yang menggunakan pendokumentasian
asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan manual. Data dianalisis menggunakan Mann
Whitney. Hasil menunjukkan bahwa perawat yang menggunakan pendokumentasian asuhan
keperawatan berbasis komputerisasi berada pada kategori sangat puas (100%). Perawat yang
menggunakan pendokumentasian asuhan keperawatan manual berada pada kategori sangat
puas (100%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa p value (1,000)>alpha (0,05), ini berarti
tidak ada perbedaan kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis
komputerisasi dan manual (studi di RS Paru dan RS Baladhika Husada Kabupaten Jember).
Salah satu alasan mengapa kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
manual berada pada kategori sangat puas karena pendokumentasian ini mudah untuk
digunakan dibandingkan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi.

Kata Kunci: pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi, pendokumentasin


asuhan keperawatan manual, kepuasan
Pendahuluan antara lain: pekerjaan itu sendiri, upah/gaji,
promosi, supervisi, kelompok kerja, dan kondisi
Kemajuan IPTEK merupakan salah satu kerja atau lingkungan kerja, pengawasan,
tantangan yang paling dirasakan perawat, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan
khususnya pada sistem pendokumentasian kesempatan untuk maju [6,7].
asuhan keperawatan. Dokumentasi asuhan Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
keperawatan adalah bukti pencatatan dan di RS Paru Jember menunjukkan bahwa saat
pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan ini rumah sakit telah menerapkan sistem
asuhan keperawatan yang berguna untuk pendokumentasian asuhan keperawatan
kepentingan pasien, perawat dan tim kesehatan berbasis komputerisasi dalam bentuk SIMRS
dalam memberikan pelayanan dengan dasar (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit).
komunikasi yang akurat dan lengkap secara Terdapat format baku dalam
tertulis dengan tanggung jawab perawat [1]. Saat pendokumentasian asuhan keperawatannya
ini ada dua sistem pendokumentasian asuhan tetapi masih ada beberapa kekurangan yaitu
keperawatan, yaitu sistem pendokumentasian dalam hal kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan asuhan keperawatan pada standar II (diagnosa
manual[2]. Kebijakan penggunaan sistem keperawatan) dan standar III (intervensi
pendokumentasian asuhan keperawatan oleh keperawatan). Hasil studi pendahuluan kedua
rumah sakit dinilai sebagai langkah untuk yang dilakukan di RS Baladhika Husada
meningkatkan kepuasan kerja perawat dalam menunjukkan bahwa saat ini rumah sakit
bekerja. masih menerapkan sistem pendokumentasian
Kepuasan kerja merupakan suatu cara asuhan keperawatan manual. Terdapat format
pandang seseorang, baik yang bersifat positif baku dalam pendokumentasian asuhan
maupun bersifat negatif tentang pekerjaannya [3]. keperawatan. Kelengkapan dalam pengisian
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi proses pendokumentasian asuhan
menunjukkan sikap yang positif terhadap keperawatan sudah memenuhi standar.
pekerjaan itu. Sedangkan seseorang yang tidak Hasil penelitian oleh Malini (2008) bahwa
puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap tingkat kepuasan perawat terhadap aplikasi
yang negatif terhadap pekerjaan itu [4]. software dalam asuhan keperawatan adalah
Faktor yang mempengaruhi kepuasan, sangat puas (64%) dan puas (36%) [8].
antara lain: kecerdasan, kecakapan, jenis Berbeda dengan hasil penelitian oleh
kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman Yanidrawati, Susilaningsih,dan Somantri
kerja, masa kerja, dan sifat kerja [5]. Faktor (2012) bahwa tingkat kepuasan perawat dalam
utama lain yang mempengaruhi kepuasan kerja, pendokumentasian asuhan keperawatan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 148


Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan…

(manual) adalah puas (7,04%) dan tidak puas Tabel 2. Distribusi frekuensi responden
(92,96%) [9]. berdasarkan jenis kelamin dan tingkat
Berdasarkan hasil penelitian di atas pendidikan
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan RS Baladhika Husada RS Paru
kepuasan dalam pendokumentasian asuhan Jenis Kelamin
Frek Pres Frek Pers
keperawatan berbasis komputerisasi dan manual. Laki-laki 17 56,7% 11 36,7%
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Perempuan 13 43,3% 19 63,3%
apakah ada perbedaan kepuasan perawat dalam Total 30 100% 30 100%
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis Tingkat pendidikan
komputerisasi dan manual di RS Paru dan RS DIII 26 86,7% 21 70,0%
Keperawatan
Baladhika Husada kabupaten Jember. DIV 0 0% 0 0%
Keperawatan
Metode Penelitian S1 4 13,3% 9 30,0%
Keperawatan /
Penelitian ini menggunakan desain Ners
Total 30 100% 30 100%
deskriptif komparatif dengan bentuk pendekatan
rancangan cross sectional. Dilakukan dengan
Tabel 3. Distribusi frekuensi kepuasan perawat
teknik probability sampling menggunakan simple
di RS Baladhika Husada dan RS Paru
random sampling. Sasaran penelitian adalah
kabupaten Jember
perawat di ruang rawat inap RS Paru dan RS
RS RS Paru
Baladhika Husada Kabupaten Jember sebanyak Baladhika
30 responden pada masing-masing rumah sakit. Husada
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap RS Paru Indikator Kategori Fr Pers Frek Pres
dan RS Baladhika Husada Kabupaten Jember ek (%) (%)
pada bulan Mei dan Juni 2015. Teknik Ability Sangat 0 0 0 0
pengumpulan data dilakukan menggunakan utilization tidak
kuesioner MSQ dengan 8 dari 20 indikator (kecakapan) puas
kepuasan, antara lain: kecakapan (ability Tidak 0 0 0 0
utilization), bentuk aktifitas (actifity), kemajuan Puas
Kurang 0 0 0 0
dan perkembangan (advancement), bentuk
Puas
kompensasi (compensation), tanggung jawab Puas 2 6,7 0
(responsibility), perasaan social (social service), 0
Sangat 28 93,3 30 100
dan bantuan serta bimbingan teknis (supervision- Puas
technique). Total 30 100 30 100
Data dianalisis menggunakan uji mann- Activity Sangat 0 0 0 0
whitney untuk mengetahui perbedaan kepuasan (aktifitas) tidak
perawat dalam pendokumentasian asuhan puas
keperawatan berbasis komputerisasi dan manual Tidak 0 0 0 0
(studi di RS Paru dan RS Baladhika Husada Puas
Kurang 0 0 0 0
kabupaten Jember).
Puas
Puas 0 0 1 3,3
Hasil Penelitian Sangat 30 100 29 96,7
Puas
Tabel 1. Rerata usia perawat di RS Baladhika Total 30 100 30 100
Husada dan RS Paru kabupaten Jember (n=30) Advancement Sangat 0 0 0 0
Median Min Max (perkembanga tidak
n dan puas
kemajuan) Tidak 0 0 0 0
RS Baladhika 31,00 24 52
Puas
Husada
Kurang 0 0 1 3,3
Puas
RS Paru 28,60 21 41
Puas 0 0 0 0
Sangat 30 100 29 96,7
Puas
Total 30 100 30 100

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 149


Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan…

Compensation Sangat 0 0 0 0 Tabel 4. Distribusi frekuensi perbedaan


(kompensasi) tidak kepuasan perawat dalam pendokumentasian
puas asuhan keperawatan berbasis komputerisasi
Tidak 0 0 0 3,3 dan manual di RS Baladhika Husada dan RS
Puas
Paru kabupaten Jember
Kurang 0 0 1 13,3
Kepuasan perawat p
Puas
San Tida Kur Pua Sangat valu
Puas 5 16,7 4 83,3
gat k ang s puas e
Sangat 25 83,3 25
Puas Pendok tida pua pua
Askep k s s
Total 30 100 30 100
pua
Co-workers Sangat 9 30 23 76,7
s
(rekan kerja) tidak
F % F % F % F % F %
puas
Tidak 18 60 0 0 Berbasis 0 0 0 0 0 0 0 0 30 100 1,00
Puas Komput-
Kurang 0 0 0 0 erisasi
Puas Manual 0 0 0 0 0 0 0 0 30 100
Puas 0 0 7 23,3
Sangat 3 10 0 0 Pembahasan
Puas
Total 30 100 30 100,0 Terdapat hubungan yang tidak konsisten
Responsibility Sangat 0 0 1 3,3 antara umur dengan kepuasan kerja [4]. Usia
(tanggung tidak pekerja merupakan salah satu faktor yang
jawab) puas mempengaruhi kepuasan pekerja. Pada
Tidak 0 0 0 0 pekerja professional, semakin meningkatnya
Puas usia semakin meningkat pula kepuasan
Kurang 0 0 5 16,7 kerjanya. Hasil menunjukkan bahwa kepuasan
Puas perawat di RS Baladhika Husada lebih tinggi
Puas 0 0 0 0
Sangat 30 100 24 80
dibandingkan kepuasan perawat di RS Paru
Puas kabupaten Jember karena sebagian besar
Total 30 100 30 100 perawat di RS Baladhika Husada berada pada
Social service Sangat 0 0 0 0 usia 31 tahun, sedangkan sebagian besar
(perasaan tidak perawat di RS Paru berada pada usia 28
social) puas tahun.
Tidak 0 0 0 0 Salah satu faktor yang mempengaruhi
Puas kepuasan perawat adalah jenis kelamin dan
Kurang 0 0 5 16,7 tingkat pendidikan [5]. Laki-laki cenderung
Puas lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya
Puas 1 3,3 0 0
Sangat 29 96,7 25 83,3
dalam memiliki pengharapan untuk sukses,
Puas sehingga laki-laki cenderung mengalami
Total 30 100 30 100 ketidakpuasan dalam pekerjaannya
Supervision- Sangat 0 0 0 0 dibandingkan perempuan. Hasil menunjukkan
technical tidak bahwa kepuasan perawat di RS Baladhika
(bimbingan dan puas Husada lebih tinggi dibandingkan kepuasan
bantuan teknis) Tidak 0 0 0 0 perawat di RS Paru kabupaten Jember.
Puas Perbedaan kepuasan perawat dalam
Kurang 0 0 1 3,3 pendokumentasian asuhan keperawatan
Puas
berbasis komputerisasi dan manual di RS Paru
Puas 1 3,3 0 0
Sangat 29 96,7 29 96,7
dan RS Baladhika Husada Kabupaten Jember,
Puas dianalisis dengan uji mann whitney.
Total 30 100 30 100 Berdasarkan uji mann whitney menunjukkan
bahwa perawat yang menggunakan
pendokumentasian asuhan keperawatan
berbasis komputerisasi berada pada kategori
sangat puas sebesar 100%. Sedangkan pada
perawat yang menggunakan
pendokumentasian asuhan keperawatan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 150


Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan…

manual menunjukkan bahwa kepuasan perawat penelitian oleh Yanidrawati, Susilaningsih,dan


berada pada kategori sangat puas sebesar 100%. Somantri bahwa tingkat kepuasan perawat
Nilai p value pada uji mann whitney sebesar dalam pendokumentasian asuhan
1,000 dapat disimpulkan bahwa tidak ada keperawatan (manual) adalah puas (7,04%)
perbedaan kepuasan perawat dalam dan tidak puas (92,96%) [9]. Berdasarkan
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis penelitian tersebut didapatkan bahwa tingkat
komputerisasi dan manual. kepuasan perawat dalam pendokumentasian
Hasil penelitian perbedaan kepuasan asuhan keperawatan (manual) sebagian besar
perawat dalam pendokumentasian asuhan berada dalam kategori tidak puas.
keperawatan berbasis komputerisasi dan manual Berbeda dengan hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. yang telah dilakukan peneliti. Salah satu faktor
Kepuasan perawat dalam pendokumentasian yang mempengaruhi kepuasan perawat dalam
asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan pendokumentasian asuhan keperawatan
manual berada pada kategori sangat puas. manual berada pada kategori sangat puas
Kepuasan perawat yang melakukan karena pendokumentasian tersebut dinilai lebih
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis memudahkan dalam penggunaannya. Metode
komputerisasi bila ditinjau dari prosentase pada manual diyakini perawat menjadi metode yang
tiap indikator tidak ada perawat yang mempunyai sangat mudah dipahami oleh semua lapisan
ketidakpuasan dalam kecakapan, bentuk aktifitas, perawat baik laki-laki, perempuan, dan seluruh
kemajuan dan perkembangan, kompensasi, latar belakang tingkat pendidikan perawat di
rekan kerja, tanggung jawab, perasaan sosial, RS Baladhika Husada kabupaten Jember.
dan bimbingan serta bantuan teknis. Pada
variabel total kepuasan terdapat 100% perawat Simpulan dan Saran
berada pada kategori sangat puas.
Kepuasan perawat yang melakukan Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis ada perbedaan kepuasan perawat dalam
komputerisasi bila ditinjau dari prosentase pada pendokumentasian asuhan keperawatan
tiap indikator tidak ada perawat yang mempunyai berbasis komputerisasi dan manual (study di
ketidakpuasan dalam kecakapan, bentuk aktifitas, RS Paru dan RS Baladhika Husada kabupaten
kemajuan dan perkembangan, kompensasi, Jember). Didapatkan bahwa tingkat kepuasan
rekan kerja, tanggung jawab, perasaan sosial, perawat dalam pendokumentasian asuhan
dan bimbingan serta bantuan teknis. Pada keperawatan berbasis komputerisasi di RS
variabel total kepuasan terdapat 100% perawat Paru kabupaten Jember menunjukkan
berada pada kategori sangat puas. Berdasarkan responden berada pada kategori sangat puas
hasil analisis di RS baladhika Husada didapatkan 100%. Sama halnya dengan tingkat kepuasan
bahwa penggunaan pendokumentasian asuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan manual dirasa lebih memudahkan keperawatan manual di RS baladhika Husada
terutama dalam hal teknis penggunaannya. kabupaten Jember menunjukkan responden
Kesimpulan penelitian bahwa dari berada pada kategori sangat puas 100%. Hasil
kedelapan indikator kepuasan perawat dalam penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis rumah sakit untuk lebih meningkatkan
komputerisasi dan manual yaitu kecakapan, kepuasan perawat terutama dalam
bentuk aktifitas, perkembangan dan kemajuan, pendokumentasian asuhan keperawatan yang
bentuk kompensasi, rekan kerja, tanggung jawab, diterapkan, selain itu perlu adanya peningkatan
perasaan sosial, dan bimbingan serta bantuan peran perawat sebagai advocate dan case
teknis berada pada kategori sangat puas, hal manager. Saran bagi penelitian selanjutnya
tersebut ditunjukkan dari hasil prosentase adalah adanya pengembangan riset mengenai
variabel kepuasan perawat bahwa terdapat 100% beban kerja perawat, komitmen organisasi
perawat berada dalam kategori sangat puas. Hal dalam pendokumentasian asuhan
ini ditunjang oleh terpenuhinya harapan, keperawatan berbasis komputerisasi dan
kebutuhan, dan keinginan sehingga kepuasan manual.
kerja perawat menjadi maksimal [10].
Hasil penelitian oleh Malini bahwa tingkat
kepuasan perawat terhadap aplikasi software
dalam asuhan keperawatan adalah sangat puas
(64%) dan puas (36%) [8]. Berbeda dengan hasil

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 151


Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan…

Daftar Pustaka perusahaan. Edisi 2. Yogyakarta: Liberty;


2003
[1] Hidayat A. Pengantar kebutuhan dasar [8] Malini H. Aplikasi software asuhan
manusia: aplikasi konsep dan proses keperawatan untuk meningkatkan
keperawatan. Buku 2. Jakarta: Salemba kepuasan kerja perawat; 2008
Medika; 2009 [9] Yanidrawati S, Somantri. [internet]. 2012.
[2] Susanti M. Modul pendokumentasian asuhan FIK Universitas Padjajaran: Hubungan
keperawatan. Padang: Pelatihan Manajemen kepuasan kerja dengan kinerja perawat di
Keperawatan di RSUD dr. Rasidin Padang; Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
2011 Daerah Kabupaten Bekasi. [diambil
[3] Siagian SP. Manajemen sumber daya tanggal 30 Juli 2015] Available from:
manusia. Jakarta: Bumi Aksara; 2006 http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/do
[4] Robbins SP. Perilaku organisasi. Jakarta: PT wnload/753/799
Indeks Kelompok Gramedia; 2001 [10] Umar H. Sumber daya manusia dalam
[5] Mangkunegara PAA. Manajemen sumber organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
daya manusia. Bandung: Remaja Utama; 2008
Rodakarya; 2009
[6] Luthans F. Perilaku organisasi, Edisi sepuluh.
Yogyakarta: Penerbit Andy; 2005
[7] As’ad. Kepemimpinan efektif dalam

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 152

You might also like