Children need balanced nutrition for maximum growth and development.

However, that does

not mean the child is given a lot of food that can cause obesity or being overweight. The role
of parents is actually very large related to this child's weight. Sometimes, parents are the ones
who cause children to become obese. According to weight loss consultant doctor Grace
Judio-Kahl, parents often give the wrong example to children. For example, on weekends
always invite children to eat outside the home. All children's desires are bought so that
children become accustomed to hungry eyes.

Obesity continues to increase, according to dr. Emy, because of unhealthy consumption

patterns. In Indonesia, children from families with middle to upper economic conditions are
experiencing this, due to the ease of accessing various types of food. Parents tend to want
their children to eat a lot, and choose the types of high-calorie foods. Types of fast food are
also so popular and popular with children, including menus that contain high sugar. At the
same time, children, especially in urban areas, are starting to lack physical activity, due to the
increasing hobby of playing games.

(VOA INDONESIA)

The number of people with obesity in children in Indonesia has tripled, according to a global
study released in the New England Journal of Medicine, Monday (12/6). They have the
potential to develop various types of diseases as adults, including diabetes, heart disease and
cancer.The term is in line with the 2016 National Health Research Data which revealed
20.7% of Indonesia's adult population is overweight. This figure increased from 15.4% in
2013. A Global Burden of Diseases study published in the scientific journal, Lancet, in 2014
ranked Indonesia 10th in the list of countries with the highest rates of obesity in the world.

While research conducted by the University of Washington in 195 countries found 107
million children and 603 million adults worldwide were obese. The problem of obesity in the
world now afflicts 1 in 10 inhabitants of the Earth and in many countries, the number of
people with obesity grows much faster than adults.By analyzing 1,800 data sets from around
the world, researchers found obesity played a role in four million deaths in 2015. "The global
implications are enormous," Barry Popkin, Professor of Nutrition at the University of North
Carolina told the NY Times.

The medical journal Lancet released a list of countries with the highest rates of obesity in the
world and Indonesia was ranked 10th.The number of people in the world categorized as
overweight has surpassed 2.1 billion, up 875 million from 1980, according to Lancet.And no
country has succeeded in overcoming that problem.The US, China and Russia have the
highest rates of obesity and Britain is the country with the highest obesity rates in Western
Europe, according to a study involving 188 countries.Experts say this increase is due to
"modernization of our world", which results in "the absence of physical activity at all levels."
(BBC NEWS INDONESIA)

Lawmakers in Puerto Rico discussed a draft regulation that could punish parents if their
children were overweight. The penalty is given if the child's obesity is a result of negligence
of his parents.The bill was submitted by Senator Gilberto Rodriguez Valle earlier this week.
In its implementation, it takes cooperation from school teachers to supervise their students
who may be overweight.The teachers then informed their findings to the Puerto Rico
Department of Health. Furthermore, the government will send officers to the child's home to
ascertain whether the child's condition is the result of incorrect eating patterns or medical
conditions.The clerk then makes a diet and exercise program. Regular monthly visits are also
made to ensure the program is run.After six months the officer will examine the child. The
child's parents are at risk of being fined between USD 500 and USD 800 (approximately Rp.
6 million to Rp. 10 million) if the condition of their child does not change over a period of six
months to one year. Obesity is the result of various factors, and we must find a solution,"
Garcia said, as reported by Fox News on Wednesday (11/02/2015) .The United States
Centers for Disease Control defines overweight children to have 95 percentiles or more on
the Body Mass Index (BMI), of children of the same age and sex. More than 28 percent of
Puerto Rican children are overweight. This number is greater than the 18 percent rate in the
United States.(OKEZONE.COM) (CNN INDONESIA)

Obesity may not be a disease, but it is an ' entrance ' for a variety of chronic and deadly
diseases. The condition of obesity makes one more susceptible to chronic diseases such as
diabetes, stroke, heart, kidney to cancer. That is, people with obesity are more at risk of
developing chronic diseases than those with ideal body.

Nutritionist Professor Hardinsyah explained, obesity makes a person's metabolism does not
go well. The accumulation of excess fat in all parts of the body inhibits the metabolic and
circulatory processes. As a result, this situation triggers a variety of conditions such as high
blood pressure, high cholesterol, or high blood sugar levels.

Various studies have also shown that obesity causes various ailments and health disorders.
Studies found, people with obesity risk of 83 percent higher suffering from chronic kidney
disease than people with normal body weight.

Another study of Cancer Research UK revealed, obesity is the leading cause of cancer in
women. There is also a study published in the Journal of Neurology indicating fat in the
stomach or obesity also disrupts brain function..

So, our group agrees with this debate theme

Anak membutuhkan gizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan maksimum.
Namun, itu tidak berarti anak diberi banyak makanan yang dapat menyebabkan obesitas atau
kelebihan berat badan. Peran orangtua sebenarnya sangat besar terkait dengan berat anak ini.
Terkadang, orangtua adalah orang yang menyebabkan anak menjadi gemuk. Menurut dokter
konsultan Weight Loss Grace Judio-Kahl, orang tua sering memberikan contoh yang salah
untuk anak. Sebagai contoh, pada akhir pekan selalu mengundang anak untuk makan di luar
rumah. Keinginan Semua anak-anak yang dibeli sehingga menjadi terbiasa dengan mata
lapar.

Obesitas terus meningkat, menurut Dr. Emy, karena pola konsumsi tidak sehat. Di Indonesia,
anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke atas mengalami hal ini, karena
kemudahan mengakses berbagai jenis makanan. Orang tua cenderung ingin anak-anaknya
makan banyak, dan memilih jenis makanan berkalori tinggi. Jenis makanan cepat saji juga
sangat populer dan populer di antara anak, termasuk menu yang mengandung gula tinggi.
Pada saat yang sama, anak, terutama di daerah perkotaan, mulai kurang aktivitas fisik, karena
meningkatnya hobi bermain game.

(VOA INDONESIA)

Jumlah orang dengan obesitas pada anak di Indonesia telah tiga kali lipat, menurut sebuah
studi global yang dirilis di New England Journal of Medicine, Senin (12/6). Mereka memiliki
potensi untuk mengembangkan berbagai jenis penyakit sebagai orang dewasa, termasuk
diabetes, penyakit jantung dan kanker. Istilah ini sejalan dengan data penelitian Kesehatan
Nasional 2016 yang mengungkapkan 20,7% populasi orang dewasa Indonesia kelebihan berat
badan. Angka ini meningkat dari 15,4% di 2013. Sebuah studi global beban penyakit yang
diterbitkan dalam jurnal ilmiah, Lancet, di 2014 peringkat Indonesia 10 di daftar negara
dengan tingkat tertinggi obesitas di dunia.

Sementara penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di 195 negara ditemukan
107.000.000 anak dan 603.000.000 orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas.
Masalah obesitas di dunia sekarang menimpa 1 dari 10 penduduk bumi dan di banyak negara,
jumlah orang dengan obesitas tumbuh lebih cepat daripada orang dewasa. Dengan
menganalisis 1.800 data set dari seluruh dunia, para peneliti menemukan obesitas memainkan
peran dalam 4.000.000 kematian di 2015. "Implikasi global yang sangat besar," Barry
Popkin, Profesor gizi di University of North Carolina mengatakan kepada NY Times.

Jurnal medis Lancet merilis daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia dan
Indonesia menduduki peringkat ke-10. Jumlah orang di dunia dikategorikan sebagai
kelebihan berat badan telah melampaui 2.100.000.000, naik 875.000.000 dari 1980, menurut
Lancet. and tidak ada negara telah berhasil mengatasi masalah itu. AS, Cina dan Rusia
memiliki tingkat tertinggi obesitas dan Inggris adalah negara dengan tingkat obesitas tertinggi
di Eropa Barat, menurut sebuah studi yang melibatkan 188 negara. Para ahli mengatakan
peningkatan ini disebabkan oleh "modernisasi dunia kita ", yang menghasilkan "tidak adanya
aktivitas fisik di semua tingkatan. " (BBC NEWS INDONESIA)

Anggota parlemen di Puerto Rico membahas draft peraturan yang dapat menghukum orang
tua jika anak-anak mereka kelebihan berat badan. Hukuman diberikan jika obesitas anak
adalah hasil dari kelalaian orangtuanya. RUU itu diserahkan oleh Senator Gilberto Rodriguez
Valle awal pekan ini. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan kerja sama dari guru sekolah untuk
mengawasi siswa mereka yang mungkin kelebihan berat badan. Para guru kemudian
menginformasikan temuan mereka ke Puerto Rico Departemen Kesehatan. Selanjutnya,
pemerintah akan mengirim petugas ke rumah anak untuk memastikan apakah kondisi anak
adalah hasil dari pola makan yang salah atau kondisi medis. Petugas kemudian membuat
program diet dan olahraga. Kunjungan bulanan reguler juga dilakukan untuk memastikan
program dijalankan. Setelah enam bulan petugas akan memeriksa anak itu. Orang tua anak
berisiko didenda antara USD 500 dan USD 800 (sekitar Rp. 6.000.000 hingga Rp.
10.000.000) jika kondisi anaknya tidak berubah selama periode enam bulan hingga satu
tahun. Obesitas adalah hasil dari berbagai faktor, dan kita harus menemukan solusi, "kata
Garcia, seperti yang dilaporkan oleh Fox News pada Rabu (11/02/2015). Amerika Serikat
Centers for Disease Control mendefinisikan anak kelebihan berat badan untuk memiliki 95
persentil atau lebih pada indeks massa tubuh (BMI), anak dari usia yang sama dan jenis
kelamin. Lebih dari 28 persen dari Puerto Rico anak kelebihan berat badan. Angka ini lebih
besar dari tingkat 18 persen di Amerika Serikat. (OKEZONE.COM) (CNN INDONESIA)

Obesitas boleh jadi bukan penyakit, tapi ia merupakan 'pintu masuk' bagi beragam penyakit
kronis dan mematikan. Kondisi obesitas membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit
kronis seperti diabetes, stroke, jantung, ginjal hingga kanker. Artinya, orang dengan obesitas
lebih berisiko terkena penyakit kronis dibanding mereka yang bertubuh ideal.
Ahli gizi Profesor Hardinsyah menjelaskan, obesitas membuat metabolisme seseorang tidak
berjalan dengan baik. Penumpukan lemak berlebih di seluruh bagian tubuh itu menghambat
proses metabolisme dan peredaran darah. Alhasil, situasi ini memicu beragam keadaan
seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau kadar gula darah yang juga tinggi

Beragam penelitian juga menunjukkan bahwa obesitas menyebabkan berbagai penyakit dan
gangguan kesehatan. Studi menemukan, orang dengan obesitas berisiko 83 persen lebih
tinggi menderita penyakit ginjal kronis dibandingkan orang dengan berat badan normal.

Studi lain dari Cancer Research UK mengungkapkan, obesitas menjadi penyebab utama
penyakit kanker pada wanita. Ada pula studi yang dipublikasikan di jurnal Neurologi
menunjukkan lemak di perut atau obesitas juga mengganggu fungsi otak..

Jadi, kelompok kami setuju dengan tema debat ini