Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410 - 9875

Vol. 21, No. 1, Juni 2019, Hlm. 27-38 http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

ASSET INSTRUMEN KEUANGAN DAN FREE CASH FLOW TERHADAP NILAI


PERUSAHAAN: DIVIDEND PAYOUT RATIO SEBAGAI PEMODERASI

SUWALDIMAN
JAMHARI RAMADHAN

Universitas Islam Indonesia, Kampus Condongcatur Ring Road Utara, Condongcatur, Depok, Sleman,
Yogyakarta 55283, Indonesia
suwallen@gmail.com

Abstract: This research examines the impact of financial instrument assets and free cash flow on the firm value. This
research also tests the dividend payout ratio as the moderating variables. Data sample were taken out of the
manufacturing companies listed in BEI for period of 2014 – 2016. Firm value is defined and measured as the share
market price five days as the audit report released. Financial instrument assets is defined and measured by the ratio
of the total financial assets to the total assets. Meanwhile free cash flow is measured by comparing the operating cash
flows less by capital expenditure to the operating cash flow. Finally, dividend payout is measured by the ratio of
dividend per share to the earnings per share. Regression analysis is employed to test relationship among those
variables. This research reveals that the financial instrument assets have a positive and significant impact on the firm
value. However, this research does not prove that the free cash flow has a positive and significant impact on the firm
value. Moreover, the dividend payout ratio strengthens the impact of financial instrument assets on the firm value, but
not the free cash flow. It can be concluded that market will respond positively to the information of increasing in the
financial instrument assets. And the increasing in the dividend payout ratio will strengthen to the relationship. In
contrast, free cash flow is not significantly responded by the market and either the dividend payout ratio.

Keywords: Financial instrument assets, free cash flow, dividend payout ratio, firm value

Abstrak: Penelitian ini meneliti dampak aset instrumen keuangan dan arus kas bebas pada nilai perusahaan.
Penelitian ini juga menguji rasio pembayaran dividen sebagai variabel moderasi. Sampel data diambil dari
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk periode 2014 - 2016. Nilai perusahaan didefinisikan dan diukur
sebagai harga pasar saham lima hari setelah laporan audit dirilis. Aset instrumen keuangan didefinisikan dan
diukur dengan rasio total aset keuangan terhadap total aset. Sementara itu, arus kas bebas diukur dengan
membandingkan arus kas operasi lebih sedikit dengan belanja modal dengan arus kas operasi. Akhirnya,
pembayaran dividen diukur dengan rasio dividen per saham dengan laba per saham. Analisis regresi digunakan
untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut. Penelitian ini mengungkapkan bahwa aset instrumen
keuangan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, penelitian ini tidak
membuktikan bahwa arus kas bebas memiliki dampak positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain itu,
rasio pembayaran dividen memperkuat dampak aset instrumen keuangan pada nilai perusahaan, tetapi tidak
pada arus kas bebas. Dapat disimpulkan bahwa pasar akan merespons secara positif informasi peningkatan aset
instrumen keuangan. Dan peningkatan rasio pembayaran dividen akan memperkuat hubungan. Sebaliknya, arus
kas bebas tidak direspon secara signifikan oleh pasar dan rasio pembayaran dividen.

Kata kunci: Aset instrumen keuangan, aliran kas bebas, rasio pembayaran dividen, nilai perusahaan

27
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1 Juni 2019

PENDAHULUAN Instrumen keuangan merupakan


setiap kontrak yang menambah nilai aset
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) keuangan entitas dan kewajiban keuangan
sebagai organisasi yang mempunyai atau instrumen ekuitas entitas lain (PSAK 50,
kewenangan dalam menyusunt standar 2013). Nilai perusahaan dapat mencerminkan
akuntansi di Indonesia telah melakukan nilai asset instrument keuangan yang dimiliki
langkah-langkah penyeragaman standar suatu perusahaan sehingga pengelolaaan
akuntansi keuangan. Pengadopsian standar asset yang maksimal perlu diterapkan.
akuntansi Internasional yaitu International Memaksimalkan nilai perusahaan merupakan
Financial Reporting Standars (IFRS) ke dalam salah satu tujuan berdirinya sebuah
standar akuntansi di Indonesia yang bertujuan perusahaan. Perusahaan didirikan bertujuan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau
memiliki kredibilitas tinggi. Dewan Standar pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan
Akuntansi Keuangan telah menerbitkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dengan perkiraan bahwa pemilik perusahaan
(PSAK) 55 revisi 2014 mengenai pengakuan atau pemegang saham akan makmur jika
dan pengukuran instrumen keuangan. kekayaannya meningkat. Meningkatnya
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan kekayaan dapat dilihat dari semakin
(PSAK) 55 merupakan standar akuntansi yang meningkatnya harga saham yang juga berarti
mengacu kepada International Financial nilai perusahaan meningkat.
Reporting Standars dan dibahas dalam Dalam beberapa tahun terakhir,
International Accounting Standards (IAS) 39 pengukuran nilai perusahaan telah bergeser
mengenai financial instrumen recognition and kepada parameter yang berbasis free cash flow
measurement. karena parameter ini dipandang lebih
Penerapan PSAK 55 revisi 2014 secara transparan dan relatif sulit untuk direkayasa.
mendasar mengubah metode pengukuran dan Salah satu cara para manajer untuk membuat
pengakuan. Salah satu perubahannya adalah perusahaan mereka menjadi lebih bernilai
pengakuan kalsifikasi aset keuangan. adalah dengan cara meningkatkan free cash
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan flow perusahaan. Brigham dan Daves (2016)
(PSAK) 55 revisi 2014 membagai aset mendefinisikan free cash flow adalah arus kas
keuangan menjadi empat klasifikasi yaitu: aset yang tersedia untuk didistribusikan ke semua
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada investor perusahaan setelah perusahaan
nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi melakukan semua investasi yang diperlukan
dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang untuk mempertahankan kegiatan operasional
diberikan atau piutang, dan aset keuangan yang yang sedang berjalan. Untuk lebih spesifik lagi,
tersedia untuk dijual. Dasar pengukurannya nilai dari operasi sebuah perusahaan akan
yang dilakukan pada PSAK 55 revisi 2014 bergantung pada seluruh free cash flow yang
dengan menggunakan nilai wajar bukan lagi diharapkan di masa mendatang, yang
biaya historis. didefinisikan sebagai laba operasi setelah
pajak minus jumlah investasi pada modal kerja

28
ISSN: 1410 – 9875 Suwaldiman / Jamhari Ramadhan

dan aktiva tetap yang dibutuhkan untuk dapat pengaruh free cash flow terhadap nilai
mempertahankan bisnis. perusahaan?
Kebijakan dividen digunakan sebagai
variabel moderasi karena tujuan manajemen Teori Signal
untuk memaksimalkan nilai perusahaan dapat Isyarat atau signal menurut Brigham
tercapai apabila memperhatikan tujuan dan Houston (2006) adalah suatu tindakan yang
pemegang saham. Tujuan pemegang saham diambil manajemen perusahaan yang memberi
salah satunya yaitu perolehan dividen atas petunjuk bagi investor tentang bagaimana
modal disetor. Kebijakan dividen tersebut yaitu manajemen memandang prospek perusahaan.
membagikan laba yang diperoleh perusahaan Teori ini mengungkapkan bahwa investor dapat
kepada pemegang saham dalam bentuk membedakan antara perusahaan yang memiliki
dividen. Dalam penelitian ini kebijakan dividen nilai tinggi dengan perusahaan yang memiliki
diproksikan dengan menggunakan dividend nilai rendah. Optimisme perusahaan akan
payout ratio. Kasmir (2008) mengatakatan prospek yang lebih baik di masa depan akan
bahwa dividend payout ratio merupakan hasil ditunjukkan dengan peningkatan harga saham.
perbandingan antara dividen dengan laba yang Hal ini dikarenakan adanya asymmetric
tersedia bagi para pemegang saham biasa. information atau ketidaksamaan informasi
dividend payout ratio digunakan untuk antara well-informed manager dan poor–
menentukan porsi keuntungan yang akan informed stockholder.
diberikan kepada pemegang saham ataupun Menurut Brigham dan Houston (2006)
yang akan ditahan sebagai laba ditahan. asymmetric information adalah “situasi di mana
Penelitian ini membahas mengenai manajer memiliki informasi yang berbeda
pengaruh asset instrument keuangan yang mengenai prospek perusahaan daripada yang
diatur pada PSAK No.50, 55, dan 60 dan free dimiliki investor”. Kondisi ini dapat dicontohkan
cash flow terhadap nilai perusahaan dengan dari reaksi harga saham ketika manajemen
dividend payout ratio sebagai pemoderat yang mengumumkan sesuatu (seperti peningkatan
akan diteliti pada perusahaan manufaktur yang pembayaran dividen). Dengan demikian, pihak
listing pada BEI tahun 2014, 2015, dan 2016. manajemen berpikir bahwa harga saham saat ini
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sedang overvalued (terlalu mahal). Apabila hal
telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah tersebut diperkirakan akan terjadi, maka
dalam penelitian ini adalah (1) Apakah asset manajemen tentu akan berpikir lebih baik
instrument keuangan berpengaruh signifikan menawarkan saham baru sehingga dapat dijual
terhadap nilai perusahaan? (2) Apakah free dengan harga yang lebih mahal dari yang
cash flow berpengaruh signifikan terhadap nilai seharusnya. Di sisi yang lain, jika perusahaan
perusahaan? (3) Apakah dividend payout ratio menawarkan saham baru maka pemodal akan
memoderasi pengaruh asset instrument menafsirkan bahwa salah satu kemungkinannya
keuangan terhadap nilai perusahaan? (4) adalah harga saham saat ini sedang terlalu
Apakah dividend payout ratio memoderasi mahal (sesuai dengan persepsi pihak
29
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1 Juni 2019

manajemen). Sebagai akibatnya para pemodal penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan
akan menawar harga saham baru tersebut harga saham.
dengan harga yang lebih rendah. Karena itu
informasi adanya emisi saham baru akan Dividend Payout Ratio
menurunkan harga saham. Pengumuman atas Kasmir (2008) berargumen bahwa
informasi yang dilakukan oleh manajemen dividend payout ratio merupakan hasil
(terutama informasi dari laporan keuangan) perbandingan antara dividen dengan laba yang
akan menjadi sinyal bagi pelaku pasar/investor tersedia bagi para pemegang saham biasa.
untuk mempengaruhi keputusan investasi, dan Dividen merupakan salah satu tujuan investor
pada akhirnya akan mempengaruhi harga untuk melakukan investasi saham, sehingga
saham. Demikian juga dengan informasi aset apabila besarnya dividen tidak sesuai dengan
instrumen keuangan, free cash flow, dan yang diharapkan oleh investor maka ia akan
dividend payout ratio akan menjadi sinyal bagi cenderung tidak membeli suatu saham atau
investor untuk bereaksi dalam keputusan menjual saham tersebut apabila telah
investasi. memilkinya.
Hardiyanti (2012) menyatakan bahwa
Nilai Perusahaan dividend payout ratio yang semakin meningkat
Nilai perusahaan merupakan persepsi menunjukkan prospek perusahaan semakin
investor terhadap tingkat keberhasilan bagus sehingga investor tertarik untuk membeli
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham dan nilai perusahaan akan meningkat.
saham (Hardiyanti, 2012). Harga saham yang Dengan demikian dividend payout ratio
tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. mempunyai pengaruh positif dan signifikan
Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat terhadap nilai perusahaan. Rasio ini pernah
pasar percaya tidak hanya pada kinerja diteliti oleh Putra dan Lestari (2016) dalam
perusahaan saat ini namun juga pada prospek penelitiannya menyatakan bahwa dividend
perusahaan di masa depan (Hardiyanti, 2012). payout ratio mempunyai pengaruh positif dan
Nilai perusahaan dapat diukur melalui signifikan tehadap nilai perusahaan. Investor
harga saham di pasar berdasarkan lebih menyukai deviden yang tinggi karena
terbentuknya harga saham perusahaan di pasar dividen mengindikasikan perusahaan memiliki
yang merupakan refleksi penilaian oleh publik kinerja yang baik yang berdampak pada nilai
terhadap kinerja perusahaan secara riil. perusahaan. Informasi adanya kenaikan dividen
Dikatakan secara riil karena terbentuknya harga merupakan sinyal positif bagi pasar, sehingga
di pasar merupakan bertemunya antara titik-titik investor akan merespon dengan aksi membeli
kestabilan kekuatan permintaan dengan titik-titik saham dan pada akhirnya akan menaikkan
kestabilan kekuatan penawaran harga secara nilai/harga saham perusahaan.
riil. Harga saham merupakan akibat dari
transaksi jual dan beli surat berharga di pasar Free Cash Flow
modal antara para penjual (emiten) dan para Mariah, et al. (2012) mengartikan aliran
investor. Oleh karena itu, dalam teori keuangan kas bebas atau free cash flow sebagai aliran kas
pasar modal harga saham di pasar disebut yang tersedia untuk dibagikan kepada para
sebagai konsep nilai perusahaan. Dalam pemegang saham atau pemilik dalam bentuk

30
ISSN: 1410 – 9875 Suwaldiman / Jamhari Ramadhan

dividen. Pembagian tersebut dilakukan setelah memperoleh keuntungan atas berbagai


perusahaan melakukan investasi pada aset kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh
tetap (fixed asset) dan modal kerja (working perusahaan lain (Naini 2014). Apabila aliran kas
capital) yang diperlukan untuk kelangsungan bebas mengalami peningkatan, maka nilai
usahanya. Brigham dan Daves (2016) perusahaan akan mengalami peningkatan.
mendefinisikan aliran kas bebas adalah arus kas
yang tersedia untuk didistribusikan ke semua Aset Instrumen Keuangan
investor perusahaan setelah perusahaan PSAK 50 (2013) mendefinisikan
melakukan semua investasi yang diperlukan instrumen keuangan merupakan setiap kontrak
untuk mempertahankan kegiatan operasional yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
yang sedang berjalan. Free cash flow diukur kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
melalui perhitungan kas dari aktivitas operasi entitas lain. Instrumen keuangan terdiri dari 4
dikurangi capital expenditures yang digunakan jenis yaitu asset keuangan, liabilitites keuangan,
perusahaan untuk memenuhi kapasitas instrumen ekuitas, dan instrumen derivative
produksi saat ini. (PSAK 50 revisi 2013). Pelaku pasar
Menurut Harijanto dan Mildawati (2017) modal/investor sudah semestinya harus
dalam penelitiannya free cash flow berpengaruh memperhatikan aset instrumen keuangan yang
positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Free disajikan dalam laporan keuangan. Beberapa
cash flow mencerminkan kas yang tersedia dan bentuk aset instrumen keuangan berupa aset
tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi derivativ, karena dapat menimbulkan nilai yang
pada aset tetap. Hasil penelitian ini diderivasi dari hak kontraktual aliran kas di masa
menunjukkan bahwa semakin besar free cash mendatang dari aset lain (underlying asset).
flow yang dimiliki perusahaan maka akan Tujuan aset derivativ tersebut sebenarnya untuk
semakin tinggi nilai perusahaan, demikian juga melindungi risiko, tetapi pada faktanya
sebaliknya. Oleh karena itu, manajer akan disalahgunakan oleh manajemen sehingga
meningkatkan free cash flow dalam upaya untuk justru menimbulkan kerugian jutaan dollar.
meningkatkan nilai perusahaan (Wardani & Kasus kerugian akibat kerugian transaksi
Siregar 2009). Selain itu, free cash flow harus deriativ misalnya terjadi pada kasus Enron
dibayarkan kepada pemegang saham dalam Corporation, Procter & Gamble, Orange
bentuk dividen jika perusahaan ingin Country, Piper Jaffrey, dan Gibson Greetings
memaksimalkan nilai perusahaannya, karena (Spiceland, 2013).
hal tersebut akan dianggap sebagai sinyal positif Menurut Chen (2008) dalam
bagi para investor (Suartawan & Gerianta 2016). penelitiannya menunjukan kepemilikan kas
Dewi (2015) menyatakan bahwa perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
dengan free cash flow tinggi akan memiliki meningkatkan nilai tambah dengan menciptakan
kinerja yang lebih baik sehingga nilai investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Nilai
perusahaan akan semakin tinggi dibandingkan perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai
perusahan lain karena mereka dapat pasar saham dipengaruhi oleh peluang-peluang
31
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1 Juni 2019

investasi. Investasi merupakan salah satu memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan
kategori asset instrument keuangan (PSAK 55 perusahaan dimasa yang akan datang,
revisi 2014). Dewi (2015:20) menyatakan bahwa sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
semakin besar total asset instrument keuangan
perusahaan maka akan semakin besar pula Hipotesis Penelitian
ukuran perusahaan itu. Semakin besar asset Kerangka penelitian yang digunakan
keuangan maka semakin banyak modal yang dalam penelitian ini digambarkan seperti
ditanam. Adanya peluang investasi dapat berikut:

Aset Instrumen
Keuangan Nilai
Perusahaan

Free Cash Flow

Dividend Payout
Ratio

Gambar 1 Kerangka Penelitian

Berdasarkan telaah literatur dan kerangka purposive sampling yaitu sampel dipilih dengan
penlitian di atas, penelitian ini mengajukan menggunakan pertimbangan tertentu
hipotesis berikut untuk diuji: disesuaikan dengan tujuan penelitian atau
H1: Aset intrumen keuangan berpengaruh masalah penelitian yang dikembangkan. Kriteria
signifikan terhadap nilai perusahaan yang digunakan sebagai purposive sampling
H2: Free cash flow berpengaruh signifikan adalah:
terhadap nilai perusahaan 1. Perusahaan manufaktur yang telah
H3: Dividend payout ratio mampu memoderasi terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
pengaruh asset instrument keuangan dan free 2014-2016.
cash flow terhadap nilai perusahaan. 2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan
laporan keuangan per 31 Desember dalam
METODA mata uang Rupiah untuk periode 2014,
2015, dan 2016; lengkap sesuai dengan
Populasi dalam penelitian ini adalah data yang diperlukan dalam variabel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa penelitian.
Efek Indonesia (BEI) periode 2014 - 2016. 3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan
Pemilihan sampel dalam penelitian ini laporan keuangan auditan.
dikategorikan non probability sampling dengan
teknik purposive sampling. Penggunaan teknik

32
ISSN: 1410 – 9875 Suwaldiman / Jamhari Ramadhan

Pengukuran variabel aset instrumen Pada penelitian free cash flow diukur dengan
keuangan dengan cara menggolongkan item cara berikut:
yang termasuk ke dalam asset instrumen
keuangan pada laporan keuangan objek 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐ℎ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 =
penelitian, menjumlahkan seluruh nilai yang 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐ℎ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓−𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒
tertera pada asset instrument keuangan dan 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐ℎ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓

membagi dengan total asset. Rumus asset (2)


instrument keuangan adalah:
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐼𝐼𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = Dividend payout ratio merupakan hasil
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 perbandingan antara dividen dengan laba yang

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
(1) tersedia bagi para pemegang saham biasa.
Dividen merupakan salah satu tujuan investor
Kieso, Weygandt, Warfield (2014) melakukan investasi saham, sehingga apabila
mendefinisikan aliran kas bebas sebagai jumlah besarnya dividen tidak sesuai dengan yang
aliran kas diskresioner suatu perusahaan yang diharapkan maka investor akan cenderung tidak
dapat digunakan kembali untuk tambahan membeli suatu saham atau menjual saham
investasi, melunasi hutang, membeli kembali tersebut apabila telah memilikinya.
saham perusahaan sendiri (treasury stock), atau Dividend payout ratio merupakan
menambah likuiditas perusahaan. parameter untuk mengukur besaran deviden
Brigham dan Daves (2016) yang akan di berikan kepada pemegang saham
mendefinisikan aliran kas bebas adalah arus kas (Priyo, 2013). Dividen per lembar saham dibagi
yang tersedia untuk didistribusikan ke semua dengan laba per saham merupakan dividend
investor perusahaan setelah perusahaan payout ratio. Dividend payout ratio, yaitu rasio
melakukan semua investasi yang diperlukan yang menunjukkan perbandingan antara dividen
untuk mempertahankan kegiatan operasional per lembar saham dengan laba per lembar
yang sedang berjalan. Free cash flow diukur saham (EPS).
melalui perhitungan kas dari aktivitas operasi 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 =
dikurangi capital expenditures yang digunakan 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
(3)
perusahaan untuk memenuhi kapasitas 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
produksi saat ini. Free cash flow dapat
digunakan untuk pembayaran hutang, dan Nilai perusahaan pada dasarnya dapat
pembayaran kepada pemegang saham dalam diukur melalui beberapa metode, salah satunya
bentuk dividen. Semakin besar free cash flow adalah dengan pendekatan harga saham
yang tersedia dalam suatu perusahaan, maka perusahaan, karena harga saham
dapat dikatakan bahwa semakin sehat mencerminkan penilaian investor secara
perusahaan tersebut karena memiliki kas yang keseluruhan atas ekuitas perusahaan. Seperti
tersedia untuk pembayaran hutang dan dividen. yang dikemukakan oleh Harmono (2009) nilai
perusahaan adalah kinerja perusahaan yang
dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk
33
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1 Juni 2019

oleh permintaan dan penawaran pasar modal 𝑌𝑌 = 𝛼𝛼 + 𝛽𝛽1 𝑋𝑋1 + 𝛽𝛽2 𝑋𝑋2 + 𝛽𝛽3 𝑋𝑋1 𝑋𝑋3 +
yang merefleksikan penilaian masyarakat 𝛽𝛽4 𝑋𝑋2 𝑋𝑋3 + 𝜖𝜖 (4)
terhadap kinerja perusahaan. Nilai perusahaan 𝑌𝑌 : nilai perusahaan (ln harga saham 5 hari
merupakan persepsi investor terhadap tingkat setelah tanggal laporan audit)
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan 𝛼𝛼 ∶ konstanta; 𝛽𝛽 : koefosien variabel; X1 = aset
dengan harga saham. Dalam penelitian ini, nilai instrumen keuangan; X2 = free cash flow; X3 =
perusahaan diukur dengan logaritma natural dari DPR
harga saham penutupan (closing price) 5 hari
setelah tanggal dikeluarkannya laporan audit. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk menganalisis pengaruh Penelitian ini berhasil mengumpulkan
variabel instrumen keuangan dan free cash flow 98 sampel data dari total 151 populasi
terhadap nilai perusahaan. Kemudian akan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
dianalisis apakah variabel dividend payout ratio untuk periode 2014, 2015, dan 2016. Jumlah
mampu memperkuat pengaruh tersebut. Berikut observasi untuk periode tiga tahun tersebut
adalah regresi yang digunakan dalam penelitian sebesar 294. Statistik deskriptiv tersaji dalam
ini: tabel berikut:

Tabel 1 Statistik Deskriptif


Variabel Mininam Maksimal Rerata Deviasi Standar
Nilai Perusahaan (Y) 3.91 11.09 6.4786 1.55903
Asset Instrument Keuangan (X1) 0.02 0.81 0.3418 0.16811
Free Cash Flow (X2) -91.09 21.69 -0.1170 7.04331
Dividend Payout Ratio (X3) x (X1) -1.15 1.59 0.1011 0.22613
Dividend Payout Ratio(X3) x (X2) -43.19 17.09 -0.1928 4.21151

Hasil uji regresi linear berganda penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 2 Hasil Uji Regresi


Variable B T Sig.
Konstanta 5,863 29,864 0,000
Asset Instrument Keu.(X1) 1,210 2,257 0,025
Free Cash Flow (X2) -0,007 -0,444 0,657
(X1) x DPR (X3) 2,032 5,024 0,000
(X2) x DPR (X3) 0.020 0,756 0,450

Tabel di atas menunjukkan bahwa bahwa aset insturmen keuangan berpengaruh


koefisien variabel aset instrumen keuangan (X1) positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
sebesar 1,21 dengan nilai signifikansi 0,025. Penelitian ini mendukung hipotesis-1: “aset
Dengan demikian maka dapat disimpulkan insturmen keuangan berpengaruh terhadap nilai
34
ISSN: 1410 – 9875 Suwaldiman / Jamhari Ramadhan

peruahaan”. Semakin tinggi proporsi aset walaupun tidak signifikan. Investor sepertinya
instrumen keuangan terhadap total aset maka tidak menganggap naik turunnya free cash flow
akan diikuti oleh kenaikan harga saham. sebagai informasi penting yang akan
Informasi adanya kenaikan aset instrumen mempengaruhi nilai perusahaan. Kemungkinan
keuangan akan direspon positif oleh pelaku yang memiliki probabilitas sebagai penyebab
pasar/investor sehingga akan mendorong adalah karena free cash flow merupakan kas
kenaikan harga saham. Aset instrumen operasioanal setelah digunakan untuk
keuangan juga terbukti mampu memberi sinyal pengeluaran modal dan pembayaran dividen,
positif bagi investor sehingga dapat memicu sehingga angka negatifpun tidak penting bagi
terjadinya peningkatan volume perdagangan investor. Selama reinvestasi sudah dilakukan
saham yang mengakibatkan tingginya harga dalam bentuk pengeluaran modal dan dividen
saham di pasar modal sebagai cerminan dari sudah dibayarkan maka sepertinya investor
meningkatnya nilai suatu perusahaan. sudah puas, sehingga berapapun angka free
Hasil regresi juga menunjukkan bahwa cash flow menjadi tidak lagi penting bagi
variabel dividend payout ratio (X3) memiliki investor.
kemampuan memoderasi pengaruh aset Hasil penelitian juga menunjukkan
instrumen keuangan terhadap nilai perusahaan. bahwa variabel dividend payout ratio tidak
Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien mampu memoderasi pengaruh free cash flow
variabel dividend payout ratio positif sebesar terhadap nilai perusahaan. Tabel 2
2,032 dengan signifikansi sebesar 0,000. menunjukkan koefisien regresi interaksi X2X3
Dividend payout ratio memperkuat pengaruh sebesar 0,020 tetapi dengan signifikansi 0,450.
aset insturmen keuangan terhadap nilai Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan. Adanya informasi kenaikan variabel dividend payout ratio tidak memperkuat
dividend akan semakin meyakinkan investor pengaruh free cash flow terhadap nilai
bahwa aset instrumen keuangan merupakan perusahaan. Investor menganggap bahwa free
sinyal yang akan direspon positif sehingga akan cash flow bukan merupakan informasi yang
berdampak terhadap naiknya nilai perusahaan. cukup penting yang akan mempengaruhi harga
Tabel di atas menunjukkan bahwa saham, sehingga dividend payout ratio tidak
koefisien variabel free cash flow (X2) bernilai - akan mampu meyakinkan mereka untuk
0,007 dengan tingkat sifnifikansi 0,657. merespon positif adanya kenaikan free cash
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat flow.
disimpulkan bahwa variabel free cash flow
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan PENUTUP
terhadap nilai perusahaan. Hal ini bertentangan
dengan hipotesis 2: “Free cash flow Penelitian ini menyimpulkan bahwa aset
berpengaruh signifikan terhadap nilai instrumen keuangan berpengaruh positif dan
perusahaan”. Adanya kenaikan variabel free signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh
cash flow akan menurunkan nilai perusahaan tersebut akan semakin diperkuat dengan
35
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1 Juni 2019

informasi dividend payout ratio. Informasi perusahaan. Hal ini kemungkinan karena free
kenaikan proporsi aset instrumen keuangan cash flow merupakan kas operasioanal setelah
terhadap total aset maka akan diikuti oleh digunakan untuk pengeluaran modal dan
kenaikan harga saham. Informasi adanya pembayaran dividen, sehingga angka
kenaikan aset instrumen keuangan akan negatifpun tidak penting bagi investor. Selama
direspon positif oleh pelaku pasar/investor reinvestasi sudah dilakukan dalam bentuk
sehingga akan mendorong kenaikan harga pengeluaran modal dan dividen sudah
saham. Aset instrumen keuangan juga terbukti dibayarkan maka sepertinya investor sudah
mampu memberi sinyal positif bagi investor puas, sehingga berapapun angka free cash flow
sehingga dapat memicu terjadinya peningkatan menjadi tidak lagi penting bagi investor.
volume perdagangan saham yang Penelitian ini memiliki keterbatasan
mengakibatkan tingginya harga saham di pasar karena variabel aset instrumen keuangan dan
modal sebagai cerminan dari meningkatnya nilai free cash flow hanya mampu menjelaskan
suatu perusahaan. Penelitian ini juga 10,8% pengaruhnya terhadap nilai
membuktikan bahwa dividend payout ratio perusahaan. Sisanya sebesar 89,2%
memperkuat pengaruh aset insturmen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas
keuangan terhadap nilai perusahaan. Adanya dalam penelitian ini. Di samping itu sampel
informasi kenaikan dividend akan semakin yang digunakan terbatas pada perusahaan
meyakinkan investor bahwa aset instrumen manufaktur selama periode 2014, 2015 daan
keuangan merupakan sinyal yang akan 2016. Dalam penelitian lanjutan perlu lebih
direspon positif sehingga akan berdampak spesifik dalam pemilihan aset instrumen
terhadap naiknya nilai perusahaan. keuangan pada kategori surat berharga baik
Di sisi yang berbeda, penelitian ini tidak instrumen surat hutang/obligasi maupun
mampu membuktikan free cash flow ekuitas/saham. Penambahan variabel
berpengaruh signifikan terhadap nilai independen berupa liabilitas instrumen
perusahaan; dan dividend payout ratio juga keuangan juga diperlukan. Perlu juga
tidak mampu memperkuat pengaruh tersebut. memposisikan dividend payout ratio sebagai
Investor sepertinya tidak menganggap naik variabel independen bukan variabel
turunnya free cash flow sebagai informasi pemoderasi.
penting yang akan mempengaruhi nilai

REFERENSI:

Brigham, E. F., & Daves, P. R. 2016. Intermediate financial management (12th Edition). Orlando: The Dryden
Press.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2006. Fundamentasls of financial management. United States of America:
Thomson South-Western.
Chen, Y. 2008. Corporate governance and cash holdings: Listed new economy versus old Economy firms. Journal
Corporate Governance, 16 (5), 430-442.
Dewi, P. R. 2015. Pengaruh aset instrumen keuangan dan free cash flow terhadap nilai perusahaan. Skripsi,
Universitas Islam Indonesia.

36
ISSN: 1410 – 9875 Suwaldiman / Jamhari Ramadhan

Hardiyanti, N. 2012. Analisis pengaruh insider ownership, leverage, profitabilitas, firm size dan dividen payout ratio
terhadap nilai perusahaan (Studi dada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007-2010.
Skripsi, Universitas Diponegoro.
Harijanto, V. A., & Mildawati, T. 2017. Pengaruh arus kas bebas terhadap nilai perusahaan dimediasi manajemen
laba. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 6 (1): 69-87.
Harmono. 2009. Manajemen keuangan berbasis balanced scorecard (Pendekatan teori, kasus, dan riset bisnis).
Jakarta: Bumi Aksara
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2013. Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 50 instrumen keuangan:
Penyajian. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 instrumen keuangan:
Pengakuan dan pengukuran. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Kasmir. 2008. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kieso, D.E., Jerry,J. W., & Terry, D.W. 2014. Intermediate accounting (IFRS Edition). New York: John Willey.
Mariah, L., Meythi., & Martusa, R. 2012. Pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi terhadap kebijakan
dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating pada emiten pembentuk indeks LQ 45
(Periode 2008-2010). Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB).
Mayarina, N. A., & Mildawati, T. 2017. Pengaruh rasio keuangan dan FCF terhadap nilai perusahaan: Kebijakan
dividen sebagai pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 6(2), 576–596.
Naini, D.I. 2014. Pengaruh free cash flow dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang dan nilai
perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 3(4), 1-17.
Priyo, E.M. 2013. Analisis pengaruh return on asset, debt to equity ratio, firm size, growth, dan free cash flow
terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011.
Skripsi, Universitas Diponegoro.
Putra, A. N. D.A., & Lestari, P. V. 2016. Pengaruh kebijakan dividen, likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perushaaan
terhadap nilai perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud..5(7).
Spiceland, JD., Sepe, JF., Nelson, MW., and Tan, P. (013. Intermediate accounting: IFRS edition. New York: Mc
Graw Hill.
Suartawan, I., & Gerianta W. Y. 2016. Pengaruh investment opportunity set dan free cash flow pada kebijakan
dividen dan nilai perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. 11(2), Juli, 63-74
Wardani, R.A.K., & Siregar, B. 2009. Pengaruh aliran kas bebas terhadap nilai pemegang saham dengan set
kesempatan investasi dan dividen sebagai variabel moderator. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. 20(3)
Desember, 157-174.

37
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1 Juni 2019

38

You might also like