Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

ASPEK KEAMANAN ISI DAN FISIK DOKUMEN REKAM MEDIS DITINJAU DARI

HUKUM KESEHATAN DI RSU RA KARTINI JEPARA TAHUN 2015

Muhammad Husni Azam*); Jaka Presetya**)


*)Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS
**)Staff Pengajar Fakultas Kesehatan UDINUS
Email : namakuazam@gmail.com

ABSTRACT

Background : Document medical record is classified documents and election secrecy needs
to be maintained with the security adequate.Early in the survey conducted by building blocks
because of frequent document loss occurs every day that is not detected in public hospitals
ra kartini jepara interesting building blocks conducting research and is associated with health
law or laws and regulations in force, then with this building blocks aims to understand how
security aspects of the content and physical document medical record in terms of health law
in public hospitals ra kartini jepara 2015.
Method : The research is descriptive research with methods of observation and interviews
with the approach of cross-sectional . The security of documents covering the management
and storage of documents medical record as an object and the medical record to your filing
and the head of medical record as the subject
Result : The policy has not been implemented well because of limited facilities and
infrastructure , procedure not implemented properly , characteristic of the officer did not
according to the theory , the fund used in accordance with the policy of the hospital ,
methods used in accordance with the laws of health , tool use is not maximum so as to
cause document medical record not safe. The filings expand the area and the addition of a
rack the filings , give the understanding or socialization to officers against procedure ,
officers need to get the level of specific pedidikan with their field , make maximum use of by
the device like the tracer and books expedition.

The keywords : The laws of health, the document security, the physical security of
documents

1
LATAR BELAKANG pendidikan dan audit medis, sepanjang

tidak menyebutkan identitas pasien. (1)


Dokumen rekam medis milik dokter,

dokter gigi dan sarana playanan Dengan demikian pentingnya rekam

kesehatan, sedangkan isi rekam medis medis dalam pengawasan petugas dan

merupakan milik pasien. Yang dapat tidak sembarang orang bisa melihat

diberikan, dicatat atau di gandakan pasien bahkan meminjam, ketika melihat proses

adalah ringkasan rekam medis. Pasien pelayanan di RSU RA Kartini Jepara

berhak mengetahui isi rekam medis akan utamanya dibagian pendaftaran rawat

tetapi berkas keseluruhan rekam medis jalan, rawat inap maupun gawat darurat

hanya dapat dipegang oleh petugas seringkali menyerahkan dokumen rekam

kesehatan / rekam medis yang berwenang medis kepada pasien atau keluarga

dan tidak dapat meninggalkan lokasi pasien yang kemudian untuk diserahkan

fasilitas kesehatan. Hal ini bertujuan untuk ke poliklinik/dokter yang dituju. Ini jelas

menjaga kerahasiaan medis (sebab tidak sesuai dengan apa yang ada di teori

informasi medis dapat disalahgunakan) akademik maupun teori / kebijakan RSU

serta mencegah rekam medis hilang atau RA Kartini Jepara.

rusak
Kasus di TPPRI/TPPGD yaitu ketika

Informasi di dalam rekam medis keluarga pasien mendaftarkan pasien,

bersifat rahasia, hanya diketahui dokter petugas sering menitipkan dokumen

dan pasien. Dalam kondisi tertentu rekam medis kepada pihak keluarga

informasi dalam rekam medis dapat pasien yang mendaftar untuk

diungkapkan, antara lain : permintaan menyerahkan dokumen kepada dokter

dan/atau persetujuan pasien sendiri; jaga UGD. Untuk kasus di TPPRJ pasien

memenuhi permintaan penegak hukum yang sudah mendaftar dan mengantri

atas perintah pengadilan; permintaan kemudian dokumennya belum tersedia di

institusi/lembaga berdasarkan perundang- poliklinik maka petugas poliklinik

undangan; untuk kepentingan penelitian, menyuruh pasien untuk menanyakan ke

2
bagian pendaftaran untuk mengambil seperti ini seringkali petugas kepayahan

DRM, ketika petugas mencari DRM dan dalam mencari dokumen yang hilang. (2)

ketemu maka petugas menyuruh pasien


Kejadian seperti ini rentan sekali
untuk menyerahkan dokumennya ke pihak
terjadinya kehilangan dokumen rekam
perawat poliklinik.
medis karena letaknya yang diluar

Tracer adalah suatu alat yang penting ruangan dan tidak dalam pengawasan

untuk mengawasi penggunaan berkas intens dari petugas filling.

rekam medis. Kartu ini diisi setiap


Rak penyimpanan dokumen rekam
dokumen rekam medis akan diambil,
medis seharusnya berada dalam ruangan
kemudian disisipkan pada dokumen yang
khusus filling/penyimpanan dan tertutup
akan diambil tersebut sebagai petunjuk
dari akses petugas non rekam medis atau
bahwa dokumen rekam medis tersebut
yang mempunyai kepentingan. Rak
tidak sedang berada di tempat
penyimpanan tidak seharusnya berada
penyimpanan.
dalam jalur umum atau tempat umum

Kegunaan tracer adalah untuk seperti yang terjadi di RSU RA Kartini

memudahkan pengembalian dokumen Jepara.

rekam medis yang telah selesai digunakan


Penulis pernah menjumpai kejadian
dan dikembalikan dibagian filing. Selain itu
ada perawat yang meminjam DRM tanpa
tracer juga berguna untuk melacak
izin dulu ke petugas dan langsung
dokumen yang belum kembali atau hilang
mencari sendiri tanpa melibatkan petugas
karena didalam tracer terdata kapan,
filling di rak filling yang berada diluar
siapa, dimana untuk apa dokumen
ruangan. Kejadian seperti ini tidak benar
digunakan. Kejadian yang sering terjadi
karena perawat tidak menggunakan bon
adalah petugas filing RSU RA Kartini
pinjam, tracer dan menulis di buku
Jepara tidak pernah menyelipkan tracer ke
ekspedisi. Jika kejadian seperti masih
rak penyimpanan. Dengan kejadian
berlanjut bukan tidak mungkin semakin

3
banyak dokumen yang akan lepas kendali HASIL

dari petugas rekam medis utamanya


Dalam wawancara kepada kepala
petugas filling.
instalasi rekam medis RSU RA Kartini

METODE Jepara terdapat kebijakan terkait

Penelitian ini merupakan jenis penelitian keamanan dokumen rekam medis yang

deskriptif, yaitu menggambarkan data meliputi penyimpanan dan peminjaman

sebagai hasil penelitian. Metode yang dokumen rekam medis.

digunakan observasi yaitu metode


1. Prosedur Tetap Terkait Keamanan
penelitian dengan meninjau langsung
Dokumen Rekam Medis
objek yang diteliti. Pendekatan yang
Peneliti dalam melakukan
digunakan yaitu cross sectional dengan
observasi dan wawancara kepada
cara menganalisis variable-variabel
kepala rekam medis mengatakan ada
penelitian bersifat sewaktu-waktu untuk
2 (dua) protap yang berkaitan dengan
memperoleh data yang lebih lengkap dan
keamanan dokumen rekam medis
tepat. Objeknya adalah pengelolaan dan
yaitu tentang penyimpanan dokumen
penyimpanan dokumen rekam medis,
rekam medis dan peminjaman
keamanan dokumen rekam medis dan
dokumen rekam medis :
kerahasiaan dokumen rekam medis di
A. Penyimpanan Dokumen Rekam
filing. Subjeknya adalah petugas rekam
Medis
medis dibagian filing dan kepala rekam
1) Penyimpanan Dokumen Rekam
medis. Dalam penelitian ini analisa yang
Medis Rawat Jalan
digunakan yaitu analisa deskriptif tentang
a. Petugas penyimpanan
aspek keamanan dokumen rekam medis
dokumen rekam medis
dengan menjabarkan, menggambarkan
rawat jalan menerima
keadaan yang ada dilapangan untuk
dokumen rekam medis
kemudian dibandingkan dengan teori yang
rawat jalan dari petugas
berlaku.
poliklinik Petugas

4
penyimpanan dokumen a. Petugas penyimpanan

rekam medis rawat jalan dokumen rekam medis

mencocokan jumlah rawat inap menerima

dokumen rekam medis dokumen rekam medis

rawat jalan yang disetor rawat inap yang sudah

dengan jumlah yang tertera lengkap dan benar

pada buku ekspedisi. b. Petugas penyimpanan

b. Petugas penyimpanan mengisi identitas

meneliti kelengkapan dokumen rekam medis

dokumen rekam medis rawat inap yang berisi

rawat jalan, nomor rekam medis,

c. Petugas penyimpanan nama pasien, diagnosa

dokumen rekam medis pulang dan tahun

mengelompokan dokumen terakhir kunjungan,

rekam medis rawat jalan c. Petugas penyimpanan

sesuai kategori nomor dokumen rekam medis

rekam medisnya, rawat inap memasukan

d. Petugas penyimpanan dokumen rekam medis

dokumen rekam medis rawat inap ke rak file

rawat jalan memasukkan dengan model

dokumen rekam medis penjajaran sistem

rawat jalan sesuai urutan angka langsunng.

alokasi tempat dengan B. Peminjaman Dokumen Rekam

model penyimpanan Medis

menggunakan system 1. Peminjam mengajukan

penjajaran langsung. bon pinjam / penyataan

2) Penyimpanan Dokumen peminjaman dokumen

Rekam Medis Rawat Inap

5
rekam medis kepada perawatan medis, kepentingan riset dan

petugas. audit.

2. Peminjam mengisi Buku

Pinjam Dokumen Rekam

Medis dengan menulis 2. Karakteristik Petugas Filing

tanggal pinjam, nama Tabel 4.2

peminjam, ruang / bagian, Karakteristik responden Petugas

keperluan, tanggal Filing RSU RA Kartini Jepara

kembali dan paraf


No Nama Umur Jenis Pendidikan
peminjam,
Kelamin Terakhir
3. Pengembalian dokumen
1. Pak S 48 Pria SMA
rekam medis dilakukan
2. Pak S 49 Pria SMA
oleh petugas

penyimpanan, dengan 3. Pak M 47 Pria SMA

menulis tanggal pinjam, 4. Pak D 48 Pria SMA

nama peminjam,

keperluan dan tanggal

kembali pada sampul


Tugas pokok petugas filing adalah
dokumen rekam medis
menerima dokumen rekam medis yang

telah lengkap dari assembling untuk


Protap ini dijadikan acuan oleh dokumen rekam medis rawat inap dan dari
petugas filing RSU RA Kartini Jepara
poliklinik untuk dokumen rekam medis
untuk bertugas mengamankan dokumen
rawat jalan, mengelompokan dokumen
kemudian melakukan pencarian kembali
rekam medis berdasarkan angka terakhir
dokumen rekam medis selain itu petugas
dari nomor rekam medis, menjajarkan
melayani peminjaman dokumen rekam
dokumen rekam medis berdasarkan
medis untuk kepentingan pelayanan Terminal Digit Filing (TDF), menyimpan

6
dokumen rekam medis pada rak yang Berdasarkan hasil observasi dan

sesuai nomor rekam medis, melayani wawancara yang dilakukan peneliti, ruang

peminjaman dokumen rekam medis Filing RSU RA Kartini menggunakan

dengan buku ekspedisi, menjaga metode penyimpanan dokumen rekam

kerahasiaan isi dokumen rekam medis. medis menggunakan sistem sentralisasi

kompetensi petugas filing tidak ada yang yaitu dokumen rekam medis rawat jalan

lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi dan dokumen rekam medis rawat inap

Kesehatan. berada dalam satu ruangan.

Berdasarkan wawancara kepada Sistem penjajaran yang diterapkan

petugas penyimpanan dokumen rekam yaitu Terminal Digit Filing (TDF) yaitu

medis “apakah terjadi kendala dalam mengurutkan nomor rekam medis diawali

melakukan pengamanan dokumen rekam dari belakang, tengah dan depan.

medis?” petugas mengatakan untuk


Di pintu masuk menuju ruang filing
sampai saat ini tidak terjadi masalah
sudah tertulis “Selain Petugas Rekam
dalam pengamanan dokumen rekam
Medis Dilarang Masuk” ini untuk
medis di ruang penyimpanan atau filing,
meminimalisir orang yang masuk

3. Dana Untuk Pengelolaan Dokumen sembarangan ke ruang filing, ruang filing

Rekam Medis dijadikan satu dengan ruang unit rekam

Dana yang dikeluarkan di ruang medis yang lain seperti Assembling,

filing sesuai dengan tanggung jawab koding/indeksing, sensus, dan asuransi

kebijakan rumah sakit dan ada dengan pembatas dari triplek.

anggaran sendiri yang hanya diketahui


5. Alat Pengelolaan Keamanan
oleh pihak RSU RA Kartini Jepara.
Dokumen Rekam Medis

Peneliti melakukan observasi dan


4. Metode Pengelolaan, penyimpanan
wawancara terkait peralatan
dan keamanan dokumen
penunjang untuk keamanan dokumen

7
rekam medis yaitu pada tracer, rak yang peneliti lihat di ruang filing RSU

dan buku ekspedisi. Karena 3 alat ini RA Kartini Jepara dengan jumlah

mempunyai peranan sangat penting DRM yang bertambah setiap harinya

dalam keamanan dokumen rekam hal itu memaksa menejemen rumah

medis. sakit khususnya instalasi rekam

Kejadian di RSU RA Kartini Jepara medis mengeluarkan kebijakan

sudah terdapat tracer yang disetorkan dengan menambah rak dan

dari petugas pendaftaran kepada menempatkannya diluar ruang filing.

petugas filing akan tetapi tidak Sehingga ini memperparah system

maksimal dalam penggunaanya keamanan dokumen rekam medis

karena petugas filing tidak karena rentan pencurian dokumen

menyelipkan tracer ke dalam rak rekam medis karena peneliti pernah

ketika pengambilan dokumen rekam menjumpai perawat hendak

medis akan tetapi dimasukan ke meminjam dokumen namun karena

dokumen dan diserahkan kembali ke kurangnya pemahaman prosedur

petugas pendaftaran, karenanya peminjaman dokumen rekam medis,

petugas seringkali kesusahan ketika perawat tersebut memlih sendiri

menjumpai dokumen rekam medis dokumen rekam medis di rak yang

yang hilang atau belum kembali dari berada diluar ruang filing.

poliklinik atau peminjaman dokumen. Buku Ekspedisi merupakan

Petugas kesusahan karena tidak bisa kumpulan catatan dokumen rekam

melacak keberadaan dokumen rekam medis yang masuk dan keluar dalam

medis. peminjaman dokumen rekam medis di

Rak digunakan untuk filing, di RSU RA Kartini Jepara sudah

menempatkan dokumen rekam medis terdapat buku ekspedisi namun hanya

agar terlihat rapi dan tidak rusak untuk dokumen rekam medis rawat

sekaligus sebagai tempat inap dan tidak digunakan untuk

pengamanan dokumen rekam medis, keperluan peminjaman dokumen

8
rekam medis rawat jalan, maka tak yang dikembalikan dan petugas tidak

jarang menjumpai kehilangan meneliti kelengkapan dokumen rekam

dokumen karena masih berada di medis, b) Petugas penyimpanan

poliklinik yang belum dikembalikan ke dokumen rawat inap tidak mengisi

petugas filing. identitas dokumen rekam medis rawat

inap yang berisi nomor rekam medis,


Pembahasan
nama pasien, diagnosa pulang dan

1. Tinjauan kebijakan tahun terakhir kunjungan, c). Bon

Berdasarkan hasil wawancara pinjam hanya berlaku untuk dokumen

bersama kepala instalasi rekam rekam medis yang digunakan sebagai

medis RSU RA Kartini Jepara penelitian dan tidak berlaku untuk

mengatakan bahwa kebijakan sudah pelayanan medis seperi rawat jalan.

dilaksanakan namun ada beberapa 3. Karakteristik petugas

kendala salah satunya yaitu terkait Petugas mempunyai tanggung

sarana dan prasarana yang overload jawab yang penting untuk menjaga,

atau kurang memadahi sehingga memelihara, mengelola dokumen

menyebabkan tidak maksimal dalam rekam medis, maka dari itu petugas

menjalankan kebijakan. berhak mendapatkan pendidikan yang

2. Protap berkelanjutan untuk meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian di ilmu pelayanan. Berdasarkan

RSU RA Kartini Jepara tentang peraturan pemerintah Republik

prosedur tetap sebagian besar sudah Indonesia nomor 32 tahun 1996

sesuai namun ada beberapa yang tentang tenaga kesehatan, disebutkan

tidak sesuai seperti : a). Pada pada BAB V pasal 21 tentang standar

penyimpanan dokumen rekam medis profesi dan perlindungan hukum pada

rawat jalan petugas penyimpanan bagian satu sudah jelas bahwa setiap

tidak mencocokan jumlah dokumen tenaga kesehatan dalam

yang keluar dengan jumlah dokumen melaksanakan tugasnya berkewajiban

9
untuk mematuhi standar profesi kerahasiaannya oleh dokter, dokgter,

tenaga kesehatan. (8) tenaga kesahatan tertentu, petugas

Pada pasal 22 diwajibkan bagi pengelola dan pimpinan sarana pelayanan

tenaga kesehatan dalam kesehatan, informasi tentang identitas,

melaksanakan tugasnya harus : diagnosis, riwayat penyakit, riwayat

a. Menghormati hak pasien pemeriksaan dan riwayat pengobatan

b. Menjaga kerahasiaan identitas dapat dibuka dalam hal :

dan data kesehatan pribadi


1. Untuk kepentingan kesehatan
pasien
pasien
c. Memberikan informasi yang
2. Memenuhi permintaan aparatur
berkaitan dengan kondisi dan
penegak hukum dalam rangka
tindakan yang akan dilakukan.
penegakan hukum atas perintah
d. Meminta persetujuan terhadap
pengadilan
tindakan yang akan dilakukan.
3. Permintaan dan/atau persetujuan
e. Membuat dan memelihara rekam
pasien sendiri
medis.
4. Permintaan instansi/lembaga

Dengan demikian pentingnya berdasarkan ketentuan perundang-

petugas rekam medis dalam melakukan undangan

pengamanan dokumen rekam medis 5. Untuk kepentingan penelitian,

karena didalam rekam medis berisi pendidikan, dan audit medis,

dokumen-dokumen penting yang perlu sepenjang tidak menyebutkan

dijaga kerahasiaannya sesuai dengan identitas pasien (4)

Permenkes no : 269/Menkes/Per/III/2008
Berdasarkan pengakuan petugas
tentang kerahasiaan rekam medis,
dalam melakukan pengamanan dokumen
informasi tentang identitas, diagnosis,
rekam medis tidak mengalami kendala
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
tapi tidak menutup kemungkinan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga
kehilangan / pencurian dokumen rekam

10
medis bisa saja sewaktu-waktu terjadi tersebut tidak sedang berada di

mengingat masih terdapat rak dokumen tempat penyimpanan(2) penggunaan

yang berada di ruang filing tracer yang tidak maksimal karena

petugas filing RSU RA Kartini Jepara


Sementara itu untuk tugas pokok
tidak menyelipkan tracer ke rak
lainnya dilapangan sudah sesuai dengan
penyimpanan sehingga masih
kebijakan yang diterapkan oleh Rumah
menjumpai dokumen rekam medis
Sakit Umum RA Kartini Jepara.
tidak bisa dilacak keberadaanya
4. Dana Untuk Pengelolaan Dokumen ketika keluar untuk kepentingan
Rekam Medis pelayanan medis maupun lainya dan
Dana yang dikeluarkan untuk kejadian ini mengakibatkan petugas
keperluan pengelolaan pengamanan masih sering kepayahan dalam
dokumen rekam medis di filing sudah mencari dokumen yang keluar, hilang
sesuai dengan kebijakan RSU RA atau belum kembali. Dalam teori
Kartini Jepara terbukti dengan laporan menjelaskan tentang kegunaan tracer
pertanggung jawaban yang setiap adalah untuk memudahkan
periodenya dilaporkan secara berkala pengembalian dokumen rekam medis
oleh instalasi rekam medis. yang telah selesai digunakan dan
5. Alat Pengelolaan Keamanan dikembalikan dibagian filing. Selain itu
Dokumen Rekam Medis tracer juga berguna untuk melacak
Tracer adalah suatu alat yang dokumen yang belum kembali atau
penting untuk mengawasi hilang karena didalam tracer terdata
penggunaan berkas rekam medis kapan, siapa, dimana untuk apa
Kartu ini diisi setiap dokumen rekam dokumen digunakan. (2)
medis akan diambil, kemudian pada teori menjelaskan terkait
disisipkan pada dokumen yang akan ruang penyimpanan Filing harus
diambil tersebut sebagai petunjuk berada di tempat yang strategis
bahwa dokumen rekam medis terpisah dengan ruang lain supaya

11
terjaga kerahasiaannya. Ruang Dalam Permenkes No. 269 tahun

penyimpanan yang luas untuk 2008 dijelaskan bahwa, “informasi

menyimpan dokumen aktif maupun tentang identitas, diagnosis, riwayat

inaktif sesuai dengan peraturan yang penyakit, riwayat pemeriksaan dan

ada. Dengan adanya rak riwayat pengobatan pasien harus

penyimpanan yang berada diluar dijaga kerahasiannya oleh dokter,

ruang penyimpanan merupakan salah dokter gigi, tenaga kesehatan

satu pelanggaran dalam menjaga tertentu, petugas pengelola dan

keamanan dan kerahasiaan DRM pimpinan sarana pelayanan

pasien karena tidak berada dalam kesehatan” (Permenkes, 2008). Sifat

jangkauan pengamanan petugas rahasia rekam medis ini tidak terbatas

rekam medis. pada masa aktif, inaktif maupun

buku ekpedisi atau buku statis. Hal ini kemudian yang

peminjaman dokumen sangatlah membedakan antara rekam medis

penting karena salah satu bentuk dengan jenis arsip lainnya. Meski

pengamanan dari kehilangan dalam sudut pandang perundang-

dokumen rekam medis ialah setiap undangan kearsipan yang baru,

dokumen rekam medis keluar dicatat rekam medis tidak termasuk dalam

dibuku peminjaman dengan meninjau arsip terjaga, tetapi rekam medis

kenyataan yang ada dilapangan untuk wajib dijaga kerahasiaan isi sehingga

peminjaman dokumen rekam medis ia memiliki beberapa ketentuan untuk

khususnya rawat jalan tidak menjaga kerahasiaan informasinya,

menggunakan buku ekspedisi antara lain:

sehingga bisa dikatakan dokumen a. Hanya petugas rekam medis

rekam medis rawan hilang dan tidak yang diizinkan masuk ruang

terdeteksi. penyimpanan rekam medis.

6. Metode Pengelolaan dan Keamanan b. Dilarang mengutip sebagian atau

Dokumen Rekam Medis seluruh isi rekam medis untuk

12
badan-badan atau perorangan 2. Sebagian besar sudah sesuai dengan

kecuali yang telah ditentukan protap namun ada 3 (tiga) poin yang

oleh peraturan perundang- tidak sesuai dengan apa yang ada di

undangan yang berlaku. protap seperti yang sudah dijelaskan

c. Selama penderita dirawat, rekam di bab IV pembahasan.

medis menjadi tanggung jawab 3. Dana yang dipergunakan untuk

perawat ruangan dan menjaga pengamanan dokumen rekam medis

kerahasiannya. sudah sesuai dengan kebijakan yang

dikeluarkan oleh rumah sakit.


Dengan demikian metode yang
4. Karakteristik petugas rekam medis di
diterapkan di RSU RA Kartini Jepara
bagian penyimpanan dokumen rekam
sudah sesuai dengan kebijakan rumah
medis tidak sesuai dengan teori
sakit dan teori, hal ini bisa dibuktikan
karena masih lulusan SMA
dengan
5. Metode yang diterapkan di RSU RA
a. petugas menerapkan aturan selain Kartini Jepara terkait keamanan
“petugas rekam medis dilarang dokumen yang meliputi pengelolaan
masuk” dan penyimpanan dokumen rekam
b. menggunakan sistem penjajaran medis sudah sesuai dengan teori.
Terminal Digit Filing (TDF) 6. Peralatan penunjang keamanan
c. memisahkan ruang penyimpanan dokumen rekam medis di RSU RA
dengan ruang yang ruang lainnya. Kartini Jepara tidak sesuai dengan

Kesimpulan teori karena penggunaannya yang

tidak maksimal sehingga masih sering


1. RSU RA Kartini Jepara sudah
menyebabkan dokumen hilang tak
melaksanakan kebijakan rumah sakit
terdeteksi keberadaanya
namun karena keterbatasan sarana

dan prasarana mengakibatkan tidak

maksimal dalam pengerjaannya

13
Saran keamanannya dengan mengganti

1. Penyediaan sarana dan prasarana rak yang dari kayu dengan

untuk menunjang pelayanan menggunakan rak dari logam / besi

maksimal di bagian penyimpanan yang terdapat tutupnya sehingga

dokumen rekam medis seperti keamanan dokumen tetap terjaga

memperluas area filing dan dari pencurian.

penambahan rak filing. c. Melakukan sosialisasi penggunaan

2. Memberikan pemahaman atau buku ekspedisi kepada petugas

sosialisasi kepada petugas dengan rekam medis di bagian filing,

harapan melaksanakan sesuai karena dengan buku ekspedisi

dengan protap RSU RA Kartini dapat membantu petugas jika

Jepara. terjadi kehilangan dokumen rekam

3. Petugas adalah sebagai ujung medis dalam mencari dokumen

tombak pelayanan rumah sakit, maka rekam medis tersebut.

petugas perlu mendapatkan jenjang

pedidikan yang spesifik dengan

bidangnya.

4. Memaksimalkan penggunaan

peralatan

a. Menggunakan tracer sebagai

acuan dokumen rekam medis

ketika sedang keluar atau dipinjam

sehingga mengetahui keberadaan

dokumen rekam medis

b. Jika memang keterbatasan ruang

sehingga memaksa rak file

ditempatkan diluar ruangan maka

perlu diperhatikan tingkat

14

You might also like