Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
1
Nadya Runtuwene
2
Nurdjannah Niode
2
Thigita Pandaleke
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado 2Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado Email: Lucyanaruntuwene@gmail.com
Abstrak: Moluskum kontagiosum adalah sebuah penyakit infeksi kulit yang disebabkan
oleh virus Molluscipox. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan tidak langsung
seperti pemakaian alat-alat pribadi bersama. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak dan
dewasa dengan aktivitas seksual aktif. Di dunia prevalensi moluskum tertinggi terdapat di
Afrika Timur sebesar 52%. Di Indonesia prevalensi moluskum kontagiosum tergolong
tinggi, yaitu sebesar 40,4% dari penyakit kulit lain. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
cara retrospektif yang bertujuan untuk mengetahui profil moluskum kontagiosum. Populasi
pada penelitian adalah seluruh data pasien baru yang berobat di poliklinik kulit dan kelamin
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, sampel yang diambil adalah semua pasien baru yang
didiagnosis moluskum kontagiosum. Dari hasil penelitian tahun 2013-2015 didapatkan total
pasien moluskum 60 (1,66%), terbanyak pada laki-laki 31 (51,7%) pasien, usia 5-14 tahun
kelompok umur terbanyak 38 (63,3%) pasien, terbanyak di kalangan pelajar 29 (48,3%)
pasien, lokasi kombinasi dari fasial, thoraks, dan ekstremitas paling banyak terkena dengan
jumlah 34 (56,7%) pasien, dan terapi yang sering digunakan yaitu kuretase yaitu 56 (93,3%)
pasien. Dari hasil yang ditemukan salah satu saran adalah dengan memberikan edukasi pada
masyarakat luas, terutama pada orang tua agar upaya kuratif, preventif, dan promotif, dapat
terlaksana dengan baik.
Kata kunci: moluskum kontagiosum, penyakit infeksi kulit, kuretase
Runtuwene, Niode, Pandaleke: Profil moluskum kontagiosum...
Moluskum kontagiosum adalah sebuah memberikan gejala yang ringan, yang akan
penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh sembuh tanpa komplikasi pada pasien yang
virus DNA genus Molluscipox. Pada 8
imunokompeten. Pemberian terapi dilaku-
individu sehat dapat sembuh spontan atau kan dengan berbagai pertimbangan
swasirna setelah beberapa bulan, namun meliputi kebutuhan pasien, rekurensi
juga bisa menetap sampai 2 bulan atau penyakit serta kecenderungan pengobatan
1
lebih. yang meninggalkan lesi pigmentasi pada
Moluskum kontagiosum bersifat jaringan parut. Sebagian besar pengobatan
endemis pada komunitas padat penduduk, untuk penyakit ini bersifat traumatis pada
higiene buruk dan daerah miskin. Penyakit lesi.
ini terutama menyerang anak-anak, usia Data terakhir mengenai moluskum
dewasa dengan aktivitas seksual aktif dan kontagiosum di RSUP Prof. Dr. R. D.
status imunodefisiensi. Penularan dapat Kandou Manado yaitu tahun 2012 sehingga
melalui kontak langsung dengan lesi aktif penulis tertarik untuk melakukan penelitian
atau autoinokulasi, penularan secara tidak mengenai profil moluskum kontagiosum
langsung melalui pemakaian bersama alat- untuk melihat apakah terdapat peningkatan/
alat pribadi seperti handuk, pisau cukur, penurunan jumlah pasien yang datang
alat pemotong rambut serta penularan memeriksakan diri di Poliklinik Kulit dan
2-4
melalui kontak seksual Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Prevalensi Moluskum kontagiosum di Manado.
dunia berbeda-beda. Di AS sebesar 33%, di
Mali 3,6%, di Australia tingkat seropositif METODE PENELITIAN
keseluruhan dilaporkan 23%, di Afrika Bahan penelitian diperoleh dari catatan
timur sebanyak 52% pada anak – anak yang medik pasien baru moluskum kontagiosum
berusia 2 tahun.5,6,8sedangkan penelitian di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP
oleh Kinanti dan kawan-kawan menyatakan Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama
prevalensi Moluskum kontagiosum periode kurun waktu 3 tahun, mulai dari tahun 2013
2013-2015 di Divisi Dermatologi Anak -2015. Penelitian ini dilakukan secara
URJ RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebesar retrospektif dengan mengumpulkan data
40,4% dari seluruh kasus penyakit kulit di dari catatan rekam medik pasien baru
Divisi Dermatologi Anak URJ RSUD Dr. Moluskum kontagiosum meliputi data
9
Soetomo Surabaya. dasar, umur, jenis kelamin, pekerjaan,
Lokasi penyakit ini yaitu di daerah lokasi, dan terapi. Pengolahan data yang
wajah, leher, ketiak, badan, dan dikumpulkan ditabulasi, dihitung dalam
1
ekstremitas. Kelainan kulit berupa papul bentuk presentase dan disajikan dalam
bulat mirip kubah, berbentuk miliar sampai bentuk tabel.
lentikular dan berwarna putih dan berkilat
seperti lilin. Jika dipijat akan tampak keluar HASIL PENELITIAN
masa yang berwarna putih mirip butiran Selama kurun waktu 3 tahun (2013-
nasi.8 Komplikasi dapat terjadi berupa 2015) didapatkan 60 pasien moluskum
1
infeksi sekunder akibat garukan. Garukan kontagiosum (1,66%) dari total 3.573
muncul akibat dari munculnya ekzema pasien yang berkunjung di Poliklinik Kulit
3,4
disekitar lesi pada pasien asimtomatis. dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Pada pasien imunokompremaise, misalnya Manado.
HIV/AIDS, lesi moluskum menjadi cepat Tabel 1 memperlihatkan distribusi
tumbuh, berjumlah ratusan, besar-besar, pasien moluskum kontagiosum berdasarkan
dan tersebar melibatkan daerah genital serta total pasien di Poliklinik Kulit dan Kelamin
ekstragenital.1,8 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Risiko dan keuntungan dari terapi periode Januari 2013 -Desember 2015 dan
sangatlah penting sebelum melakukan mendapatkan terbanyak pada tahun 2014
penatalaksanaan, mengingat penyakit ini dengan 25 pasien (0,69%) dari total 1232
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
kunjungan dan terendah tahun 2013 dengan Tabel 3. Distribusi pasien moluskum
14 pasien (0,39%) dari total 1457 kontagiosum berdasarkan umur
kunjungan. Umur Jumlah (%)
pasien
Tabel 1. Distribusi pasien moluskum <1 - -
kontagiosum berdasarkan total pasien 1-4 16 26,7
5-14 38 63,3
Tahun Total Jumlah Penderita 15-24 1 1,7
kunjungan moluskum ( %) 25-44 4 6,6
2013 1.457 14 0,39 45-64 1 1,7
2014 1.232 25 0,69 >65 - -
2015 884 21 0,58 Total 60 100
Total 3.573 60 1,66
Tabel 4. Distribusi pasien moluskum
Tabel 2 memperlihatkan distribusi kontagiosum berdasarkan pekerjaan
pasien moluskum kontagiosum berdasarkan Pekerjaan Jumlah (%)
jenis kelamin di Poliklinik Kulit dan pasien
Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou IRT 2 3,3
Manado periode Januari 2013 -Desember Pegawai 3 5
2015 mendapatkan jumlah pasien laki - laki Pelajar 29 48,3
lebih banyak daripada pasien perempuan. Belum bekerja 26 43,4
Jumlah pasien laki - laki sebanyak 31 orang Total 60 100
(51,7%), sedangkan jumlah pasien
perempuan 29 orang (48,3%). Tabel 5 memperlihatkan distribusi
penderita moluskum kontagiosum
Tabel 2. Distribusi pasien moluskum berdasarkan lokasi. Area yang tersering
kontagiosum berdasarkan jenis kelamin terkena moluskum kontagiosum ialah di
Jenis kelamin Jumlah pasien (%) lokasi kombinasi (fasial, thoraks,
Laki-laki 31 51,7 ekstremitas inferior, ekstremitas superior)
Perempuan 29 48,3 dengan jumlah 34 pasien (56,7 %) dan
Total 60 100 terendah di lokasi abdomen 1 pasien
(1,7%).
Tabel 3 memperlihatkan distribusi
pasien moluskum kontagiosum berdasarkan Tabel 5. Distribusi pasien moluskum
umur di Poliklinik Kulit dan Kelamin kontagiosum berdasarkan lokasi
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Lokasi Jumlah (%)
periode Januari 2013 -Desember 2015 dan pasien
mendapatkan jumlah terbanyak pada umur Kranial - -
5-14 tahun 38 pasien (63,3%) dan terendah Fasial 6 10
pada usia 15-24 tahun dan 45-64 tahun 1 Servikal -
pasien (1,7%). Thoraks 9 15
Tabel 4 memperlihatkan distribusi Vertebra 2 3,3
penderita moluskum kontagiosum berdasar- Abdomen 1 1,7
kan pekerjaan di Poliklinik Kulit dan Ekstremitas inferior 4 6,7
Ekstremitas superior 2 3,3
Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Genitalia 2 3,3
Manado periode Januari 2013-Desember Kombinasi (fasial + 34 56,7
2015 dan mendapatkan terbanyak di thoraks + Ekstremitas
kalangan pelajar dengan jumlah 29 pasien inferior + ekstremitas
(48,3%) dan terendah oleh ibu rumah superior)
tangga dengan jumlah 2 pasien (3,3%). Total 60 100
Runtuwene, Niode, Pandaleke: Profil moluskum kontagiosum...