Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No.

3 September 2015

Effect of Substitution Soy Flour and Flour Anchovy towards Protein and
Calcium Crackers

Pengaruh Substitusi Tepung Kedelai dan Tepung Ikan Teri terhadap


Kadar Protein dan Kalsium Crackers

Enik Sulistyowati
Wiwik Wijaningsih
Sri Noor Mintarsih

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Wolter Monginsidi 115 Pedurungan Semarang
E-mail: sulistyowatienik@yahoo.co.id

Abstract
The study objective to determine the effect of substitution of soy flourl and flour
anchovy in various proportions to protein and calcium crackers and acceptability in children
under five. A preliminary study was conducted to determine two of the five most preferred
panelists. Substitution is used soy flour and flour anchovy 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Having
obtained two composition that produces the most preferred crackers followed by the main
research to acceptability of children under five and analysis of protein and calcium. The
difference in the preference panelists on crackers analyzed by Friedman test. Effect of soy
flour and flour anchovy substitution on protein and calcium crackers used ANOVA.
Differences acceptance crackers in toodler was analyzed with chi square test. The results
showed crackers substitution soy flour and flour anchovy 5% and 10% favored panelists and
toddlers. The energy of crackers substitution 5% is 421.97 Calories and substitution 10% was
429.59 Calories. The protein of crackers substitution 5% is 10.97 grams and the substitution of
10% is 17.1 grams. The calcium of crackers substitution 5% is 25,07mg and substitution of 10%
was 37.6 mg. Substitution of flour soy and flour anchovy 5% and 10% increase protein and
Calcium crackers. Making crackres should be substituted soy flour and flour anchovy 10%.

Keywords: crackers; soy flour; flour anchovy; protein; calcium

Abstrak
Tujuan penelitian untuk menentukan pengaruh substitusi tepung kedelai dan tepung
ikan teri berbagai proporsi protein dan kalsium crackers dan daya terima nya pada anak
balita. Studi pendahuluan dilakukan untuk menentukan dua dari lima panelis yang dipilih.
Tepung kedelai dan tepung ikan teri 5%, 10%, 15%, 20%, 25% yang digunakan sebagai
substitusi. Setelah mendapatkan dua komposisi dilanjutkan dengan melihat bagaimana daya
terima anak balita terhadap crackers serta menganalisa kadar protein dan kalsium. Perbedaan
pemilihan crackers dianalisa dengan Friedman test. Pengaruh tepung kedelai dan tepung ikan
teri pada protein dan kalsium di analisa menggunakan ANOVA. Perbedaan daya terima
anak balita di test dengan chi square test. Hasil penelitian menunjukkan tepung kedelai dan
tepung ikan asin 5% dan 10% yang disukai panelis dan balita. Energy dari crackers 5%
sebesar 421.97 kalori and 10% sebesar 429.59 kalor. Kadar protein crackers 5% adalah 10.97

___________________________________________________________________________________
813 Substitusi Tepung Kedelai dan Tepung Ikan Teri
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

grams dan 10% adalah 17.1 grams. Kadar kalcium crackers 5% adalah 25,07 mg dan 10%
adalah 37.6 mg. Kesimpulan substitusi dari tepung kedelai dan tepung ikan asin 5% dan 10%
meningkatkan kadar protein dan kalsium crackers. Pembuatan crackers hartus di tambahkan
tepung kedelai dan tepung ikan asin 10%.

Kata kunci: crackers; tepung kedelai; tepung ikan teri; protein; kalsium

1. Pendahuluan ikan teri dalam pembuatan crackers.


Variabel pengaruh pada penelitian ini
Masyarakat lebih menyukai
adalah berbagai substitusi tepung
crackers dibanding jenis biskuit yang
kedelai dan tepung ikan teri, sedangkan
lain. Saat ini crackers menjadi makanan
variabel terpengaruhnya adalah
kesukaan anak balita. Menurut Dewan
kandungan protein dan kalsium serta
Ketahanan Pangan Departemen
daya terima crackers. Penentuan kadar
Pertanian RI (2009), Produk crackers
protein ditentukan dengan
saat ini mengalami perkembangan
menggunakan metode mikro kjedal.
dengan variasi campuran antara
Penentuan kadar kalsium
terpung terigu sabagai bahan baku menggunakan metode Permangano-
dengan bahan-bahan makanan yang
-metri. Kesukaan crackers padan
lainnya yang bertujuan meningkatkan
panelis agak terlatih dengan
kandungan gizi crackers. Supaya crackers
menggunakan uji organoleptik. Dipilih
mengandung tinggi proten dan kalsium
sebanyak 25 Mahasiswa Poltekkes
perlu ditambahkan bahan makanan
Depkes Semarang Jurusan Gizi.
yang mengandung tinggi proten dan
Kesukaan anak balita terhadap crackers
kalsium.
dinyatakan dengan besarnya porsi yang
Peningkatan protein pada
dikonsumsi oleh anak balita. Dipilih 25
crackers dapat dilakukan dengan
anak balita dari Posyandu di kelurahan
penambahan tepung kedelai.
Pedurungan Tengah Semarang. Uji
Sedangkan untuk meningkatkan
ANOVA digunakan untuk mengetahui
kandungan kalsium dilakukan dengan
pengaruh substitusi tepung kedelai dan
penambahan tepung ikan teri. Tepung
tepung ikan teri terhadap kadar protein
kedelai mengandung protein 40–50 %.
dan kalsium crackers. Untuk
Kandungan kalsium ikan teri nasi lebih
mengetahui perbedaan tingkat
tinggi daripada susu yaitu 972 mg
kesukaan panelis agak terlatih terhadap
(PERSAGI, 2009). Berdasarkan hasil
crackers dianalisis dengan mengunakan
penelitian Purwaningrum, DA (2011)
uji Friedman. Sedangkan untuk
bahwa substitusi tepung ikan teri dapat
mengetahui daya terima anak balita
meningkatkan kandungan kalsium
terhadap crackers disajikan dengan tabel
biskuit MP ASI. Tujuan penelitian
distribusi frekuensi dan diuji dengan uji
adalah mengetahui pengaruh
chi square.
substitusi tepung kedelai dan tepung
ikan teri dalam berbagai perbandingan
3. Hasil dan Pembahasan
terhadap kadar protein dan kalsium
crackers serta daya terimanya pada anak Hasil
balita serta sumbangan gizi crackers
terhadap AKG balita. Daya terima warna dari crackers
terlihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel
1 rata–rata skor daya terima warna
2. Metode
antara 2,20 sampai dengan 3,29.
Rancangan penelitian adalah Rata-rata skor tersebut termasuk
acak lengkap yaitu menguji pengaruh kategori agak tidak suka sampai
substitusi tepung kedelai dan tepung dengan suka. Warna crackers yang

___________________________________________________________________________________
Enik Sulistyowati, Wiwik Wijaningsih, Sri Noor Mintarsih 814
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

paling disukai panelis adalah crackers 0,001 dan 0,003. Data daya terima
yang disubtitusi tepung kedelai dan panelis terhadap aroma crackers
tepung ikan teri 5%. semuanya tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji Setelah diuji dengan uji friedman
kenormalan data diperolah nilai p=0,00 diperoleh nilia p=0,00. Dapat
dan 0,001. Dengan demikian data daya disimpulkan bahwa ada perbedaan
terima panelis terhadap warna crackers daya terima aroma crackers.
semuanya tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji wilcoxon terlihat
Setelah diuji dengan uji friedman bahwa sebagian besar tidak berbeda
diperoleh nilia p=0,00. Dapat nyata kecuali substitusi tepung dan
disimpulkan bahwa ada perbedaan kedelai tepung ikan teri 5% dan 20%,
daya terima warna crackers. Hasil uji 5% dan 25%, 10% dan 20% serta 10%
pembanding ganda antar warna crackers dan 25%.
dilakukan dengan uji wilcoxon. Hasil uji pembanding ganda
Berdasarkan hasil uji wilcoxon bahwa daya terima aroma crackers. Daya
semuanya berbeda kecuali substitusi terima tekstur dari crackers rata–rata
tepung dan kedelai tepung ikan teri skor daya terima tekstur antara 2,20
20% dan 25%. sampai dengan 3,28. Rata-rata skor
Rata–rata skor daya terima rasa tersebut termasuk kategori agak tidak
antara 2,00 sampai dengan 3,32. suka sampai dengan suka. Tekstur
Rata-rata skor tersebut termasuk crackers yang paling disukai panelis
kategori agak tidak suka sampai adalah crackers yang disubtitusi tepung
dengan suka. Rasa crackers yang paling kedelai dan tepung ikan teri 5%.
disukai panelis adalah crackers yang Rata-rata skor daya terima
disubtitusi tepung kedelai dan tepung tekstur crackers berdasarkan hasil uji
ikan teri 10%. kenormalan data diperolah nilai p=0,00
Berdasarkan hasil uji dan 0,01. Dengan demikian data daya
kenormalan data diperolah nilai p=0,00 terima panelis terhadap tekstur crackers
dan 0,001. Dengan demikian data daya semuanya tidak berdistribusi normal.
terima panelis terhadap rasa crackers Setelah diuji dengan uji friedman
semuanya tidak berdistribusi normal. diperoleh nilia p=0,01. Dapat
Setelah diuji dengan uji friedman disimpulkan bahwa ada perbedaan
diperoleh nilai p=0,00. Dapat daya terima rasa crackers. Hasil uji
disimpulkan bahwa ada perbedaan pembanding ganda antar rasa crackers
daya terima rasa crackers. Berdasarkan dilakukan dengan uji wilcoxon.
hasil uji wilcoxon terlihat bahwa Berdasarkan hasil uji wilcoxon terlihat
semuanya berbeda kecuali substitusi bahwa semuanya berbeda kecuali
tepung dan kedelai tepung ikan teri 5% substitusi tepung dan kedelai tepung
dan 10%, 10% dan 15% serta 20% dan ikan teri 20% dan 25%.
25% Hasil uji pembanding ganda
Rata–rata skor daya terima daya terima tekstur crackers secara
aroma antara 2,32 sampai dengan 3,24. keseluruhan dari crackers rata – rata
Rata-rata skor tersebut termasuk skor daya terima antara 2,27 sampaii
kategori agak tidak suka sampai dengan 3,39. Rata-rata skor tersebut
dengan suka. Aroma crackers yang termasuk kategori agak tidak suka
paling disukai panelis adalah crackers sampai dengan suka. crackers yang
yang disubtitusi tepung kedelai dan disubstitusi tepung kedelai dan tepung
tepung ikan teri 5 %. ikan teri 5% dan 10% rata-rata skornya
Berdasarkan hasil uji 3,39 dan 3,13. Dengan demikian dapat
kenormalan data diperolah nilai p= disimpulkan bahwa crackers yang

___________________________________________________________________________________
815 Substitusi Tepung Kedelai dan Tepung Ikan Teri
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

disubstitusi tepung kedelai dan tepung kandungan protein crackers


ikan teri 5% dan 10% disukai panelis Kandungan kalsium crackers
agak terlatih. berdasarkan uji permanganometri
Rata-rata total skor daya terima Kandung kalsium crackers terlihat
crackers berdasarkan hasil uji bahwa kandungan kalsium tertinggi
kenormalan data ternyata pada adalah crackers yang disubstitusi tepung
subtitusi 15% diperolah nilai p=0,001. kedelai dan tepung ikan teri 10% yaitu
Dengan demikian data daya terima 37,60 mg.
panelis terhadap crackers tidak Setelah diuji statistik Anova,
semuanya berdistribusi normal. Setelah ternyata ada perbedaan kandungan
diuji dengan uji friedman diperoleh protein pada ketiga jenis crackers
nilia p=0,009. Dapat disimpulkan (p=0,004). Setelah dilakukan uji LSD
bahwa ada perbedaan daya terima komposisi yang berbeda bahwa
crackers. Hasil uji pembanding ganda substitusi 0% berbeda dengan substusi
antar daya terima crackers dilakukan 5% dan 10%. crackers yang disubstitusi
dengan uji wilcoxon terlihat pada tabel tepung kedelai dan tepung ikan teri 5%
10. Berdasarkan hasil uji wilcoxon tidak berbeda dengan crackers yang
terlihat bahwa semuanya berbeda disubstitusi tepung kedelai dan tepung
kecuali substitusi tepung dan kedelai ikan teri 10%.
tepung ikan teri 20% dan 25%. Daya terima anak balita
Hasil uji pembanding ganda terhadap crackers yang disubstitusi
daya terima crackers Kandungan Energi tepung kedelai dan tepung ikan teri 5%
crackers bahwa kandungan energi dan 10% bahwa pada crackers yang
tertinggi adalah crackers yang disubstitusi tepung kedelai dan tepung
disubstitusi tepung kedelai dan tepung ikan teri 5%, sebagian besar anak balita
ikan teri 10% yaitu 429,91 Kalori. dapat menghabiskan ¾ porsi yaitu 44%.
Dari hasil uji statistik Anova, ternyata Sedangkan pada crackers yang
tidak ada perbedaan kandungan energi disubstitusi tepung kedelai dan tepung
antar crackers 0% dengan crackers yang ikan teri 10%, sebagian besar anak
disubstitusi tepung kedelai dan tepung balita bisa menghabiskan ½ porsi dan 1
ikan teri 5% dan 10%. porsi yaitu 36%.
Hasil uji pembanding ganda Untuk mengetahui perbedaan
daya terima crackers kandungan protein porsi crackers yang dihabiskan anak
crackers berdasarkan uji Protein mikro balita diuji dengan uji Chi Square.
kjedah bahwa kandungan protein Berdasarkan Chi Square diperoleh nilai
tertinggi adalah crackers yang p= 0,174. Dengan demikian dapat
disubstitusi tepung kedelai dan tepung disimpulkan bahwa tidak ada
ikan teri 10% yaitu 17,10 gram. perbedaan porsi yang dihabiskan oleh
Setelah diuji statistik Anova, anak balita antara crackers yang
ternyata ada perbedaan kandungan disubstitusi tepung kedelai dan tepung
protein pada ketiga jenis crackers ikan teri 5% dan crackers yang
(p=0,003). Setelah dilakukan uji LSD disubstitusi tepung kedelai dan tepung
komposisi yang berbeda terlihat bahwa ikan teri 10%.
substitusi 0% berbeda dengan substusi Sumbangan gizi crackers
5% dan 10%. Crackers yang disubstitusi terhadap AKG Balita, Angka
tepung kedelai dan tepung ikan teri 5% kecukupan gizi (AKG) anak umur 1 – 3
tidak berbeda dengan crackers yang tahun untuk energi 1000 Kalori, protein
disubstitusi tepung kedelai dan tepung 25 gram dan kalsium 500 mg (AKG
ikan teri 10%. 2012). Sumbangan energi crackers
Hasil uji pembanding ganda terhadap AKG berkisar 42%.

___________________________________________________________________________________
Enik Sulistyowati, Wiwik Wijaningsih, Sri Noor Mintarsih 816
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

Sumbangan protein terhadap AKG


paling tinggi adalah crackers yang 4. Simpulan dan Saran
disubstitusi tepung kedelai dan tepung
ikan teri 10 % yaitu 68,4%. Sedangkan Simpulan
sumbangan untuk kalsium tertinggi Ada perbedaan warna, rasa,
adalah crackers yang disubstitusi aroma dan tekstur crackers yang
tepung kedelai dan tepung ikan teri disubtitusi tepung kedelai dan tepung
10% yaitu 7,52%. ikan teri 5 %, 10% , 15%, 20% dan 25%.
crackers yang disubstitusi tepung
Pembahasan kedelai dan tepung ikan teri 5% dan
10% disukai panelis agak terlatih dan
Berdasarkan pengamatan,
anak balita.
crackers yang disubstitusi tepung
Kandungan energi crackers
kedelai dan tepung ikan teri 5%
kontrol 420,19 Kalori, substitusi tepung
berwarna kuning cerah. crackers yang
kedelai dan tepung ikan teri 5% adalah
disubstitusi tepung kedelai dan tepung
421,97 Kalori dan substitusi tepung
ikan teri semakin banyak warnanya
kedelai dan tepung ikan teri 10% adalah
semakin coklat. Dengan demikian
429,59 Kalori. Kandungan protein
dapat disumpulkan panelis lebih
crackers kontrol 3,89 gram, substitusi
menyukai crackers yang berwarna
tepung kedelai dan tepung ikan teri 5%
kuning cerah.
adalah 10,97 gram dan substitusi
Berdasarkan pengamatan,
tepung kedelai dan tepung ikan teri
crackers yang disubstitusi tepung
10% adalah 17,1 gram.Kandungan
kedelai dan tepung ikan teri 5% dan
kalsium crackers kontrol 10,15 mg,
10% tidak berasa ikan teri. Crackers
substitusi tepung kedelai dan tepung
yang disubstitusi tepung kedelai dan
ikan teri 5% adalah 25,07 mg dan
tepung ikan teri semakin banyak
substitusi tepung kedelai dan tepung
semakin berasa ikan teri. Dengan
ikan teri 10% adalah 37,6 mg.
demikian dapat disimpulkan panelis
Tidak ada perbedaan
lebih menyukai crackers yang tidak
kandungan energi crackers kontrol,
berasa ikan teri.
substitusi tepung kedelai dan tepung
Berdasarkan pengamatan,
ikan teri 5% dan 10%. Ada perbedaan
crackers yang disubstitusi tepung
kandungan protein crackers kontrol,
kedelai dan tepung ikan teri 5% dan
substitusi tepung kedelai dan tepung
10% tidak beraroma ikan teri. Crackers
ikan teri 5% dan 10% (p=0,003). Ada
yang disubstitusi tepung kedelai dan
perbedaan kandungan kalsium crackers
tepung ikan teri semakin banyak
kontrol, substitusi tepung kedelai dan
semakin beraroma teri. Dengan
tepung ikan teri 5% dan 10% (p=0,004).
demikian dapat disumpulkan panelis
Sumbangan energi terhadap
lebih menyukai crackers yang tidak
AKG untuk crackers kontrol 42,02%,
beraroma ikan teri.
crackers yang disubstitusi tepung
Berdasarkan pengamatan,
kedelai dan tepung ikan teri 5% adalah
crackers yang disubstitusi tepung
kedelai dan tepung ikan teri 5% dan 42,2% dan crackers yang disubstitusi
tepung kedelai dan tepung ikan teri
10% teksturnya lebih renyah. Crackers
10% adalah 42,96%. Sumbangan protein
yang disubstitusi tepung kedelai dan
terhadap AKG untuk crackers kontrol
tepung ikan teri semakin banyak
15,54%, crackers yang disubstitusi
semakin lembek. Dengan demikian
tepung kedelai dan tepung ikan teri 5%
dapat disimpulkan panelis lebih
adalah 43,86% dan crackers yang
menyukai crackers yang teksturnya
disubstitusi tepung kedelai dan tepung
renyah.

___________________________________________________________________________________
817 Substitusi Tepung Kedelai dan Tepung Ikan Teri
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

ikan teri 10% adalah 68,4%. Sumbangan Godam. Kandungan Gizi Tepung Ikan
kalsium terhadap AKG untuk crackers Teri. 2012. Sumber
kontrol 2,03%, crackers yang disubstitusi www.organisasi.org
tepung kedelai dan tepung ikan teri 5% Soekatri. 2012. Angka Kecukupan Gizi
adalah 5,01% dan crackers yang (AKG) 2012 untuk Orang
disubstitusi tepung kedelai dan tepung Indonesia. WNPG Jakarta.
ikan teri 10% adalah 7,52%. Koswara S. 1992. Teknologi Pengolahan
Kedelai Menjadi Makanan
Saran Burmutu. Sinar harapan
Jakarta.
Dalam pembuatan crackres Ngantung, M. 2003. Pengaruh
sebaiknya disubstitusi tepung kedelai Penambahan Tepung Kedelai
dan tepung ikan teri 10% karena Pada Tepung Terigu Terhadap
disukai anak balita dan kandungan Nilai Gizi Mi Basah yang
protein serta kalsiumnya tinggi. Dihasilkan. Jurusan Teknologi
Pertanian dan Kehutanan
5. Ucapan Terimakasih Universitas Hasanudin.
Ucapan banyak terimakasih Purwaningrum, D A. 2011. Pengaruh
disampaikan atas kesempatan yang Penambahan Tepung Ikan Teri
diberikan untuk mendapatkan Dana (Stolephorus Commersonii.)
Risbinakes DIPA Politeknik Kesehatan Terhadap Kadar Protein Dan
Kemenkes Semarang, sehingga Daya Terima Biskuit
penelitian ini dapat terselesaikan. MP-AS,Karya Tulis Ilmiah .
Jurusan Gizi Poltekkes
Semarang
6. Daftar Pustaka
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009.
Andarwulan, Nuri, Feri Kusnandar dan Tabel Komposisi Pangan
Dian Herawati. 2011. Analisis Indonesia. Jakarta. Elex Media
Pangan. Jakarta: Dian Rakyat. Komputindo.
Dewan Ketahanan Pangan Departemen Winarno F, G. 2002. Kimia Pangan dan
Pertanian RI. 2009. World Gizi, Penerbit PT Gramedia
Food Programme : Peta Pustaka Utama, Jakarta.
Ketahanan dan Kerentanan Wijayanti E. 2012. Tepung Terigu, Jenis
Pangan Indonesia 2009. dan Penggunaannya.
Jakarta : PT Enka Deli. (ummiala.wordpress.com)

___________________________________________________________________________________
Enik Sulistyowati, Wiwik Wijaningsih, Sri Noor Mintarsih 818

You might also like