Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA


KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG
SEMARANG
Muhammad Saifuddin Gehapasa *)

*) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Koresponden : pmahmudin@gmail.com

ABSTRACT

Health Behavior, especially The clean and healthy living is important factor
affected degrees health of a person or society.based on the 2014 at Rowosari
Public Health Center, the lowest percentage households practicing clean and
healty life behavior is in urban village tembalang is as much as 82 %. This study
aims to analyze factors that deals with intention students boarding to behave
clean and healthy living. This study used Observasional with Cross Sectional
Survey approach.The population of this research is Tembalang Village
community with 5.485 people and sample research are 99 respondents. The
samples were collected by using Accidental Sampling Technique. This Study was
conducted in Juni-Juli 2015 at Village Tembalang Semarang.Sources of research
data using primary data and secondary data. This research use univariate and
bivariate.The result were analysed by using Chi Square. The result of this study
revealed that boarding students intention to clean and healty life behavior were
correlated to Behavioral Belief and Evaluational Belief. Boarding student intention
to clean and healty life behavior were not correlated to Normative Belief and
Motivation to Comply.

Key words : Boarding Students; clean and healty life behavior; Intention

PENDAHULUAN mengonsumsi mie instan ≥1 kali per


hari. 47,2 % penduduk melakukan
Perilaku kesehatan khususnya cuci tangan dengan benar, Perilaku
perilaku hidup bersih dan sehat merokok penduduk 15 tahun keatas
(PHBS) merupakan faktor penting masih belum terjadi penurunan dari
yang sangat mempengaruhi derajat 2007 ke 2013, cenderung meningkat
kesehatan seseorang atau dari 34,2 persen tahun 2007 menjadi
masyarakat1Data Riskesdas 2013 36,3 persen tahun 2013. 64,9 persen
tentang Perilaku Hidup Bersih dan laki-laki dan 2,1 persen perempuan
Sehat, menunjukkan bahwa hanya masih menghisap rokok tahun
10,7 % penduduk kurang 2013.2
mengkonsumsi sayur dan buah, Di
Satu dari sepuluh penduduk daerahTembalangpadaRekapitulasi

222
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HasilPendataan PHBS tahun 2014 di sebanyak 5485 orang dan sampel


PuskesmasRowosari, yang diambil sebesar 99 orang.
Presentaserumahtangga yang Variabel penelitian :
melakukan PHBS paling rendahada
di KelurahanTembalangyaitusebesar a. Variabel bebas (Independent
82% dimanaindikator PHBS variable)  variabel bebas
masihrendahyaitupadaindikatortidak dalam penelitian ini adalah
merokoksebesar 38% variabel demografi seperti umur,
danaktifitasfisiksebesar 26%.3 danjeniskelamin. Behavioral
Di daerah Tembalang, Belief, Evaluation Belief,
penduduk paling banyak adalah Normative Belief, dan Motivation
mahasiswa-mahasiswa yang tinggal to Comply.
di tempat kos-kosan. Sudah umum b. Variabel terikat (Dependent
jika anak kos, terutama pria tidak variable)  variabel terikat
memperhatikan kamar kos atau dalam penelitian ini adalah
rumah kosannya. Mahasiswa sering
niatmahasiswakosuntukberperil
tidak peduli dengan kebersihan,
akuhidupbersihdansehat di
misalnya karena terlalu sibuknya
kuliah, tidak ada penghuni yang Tembalang Semarang.
menguras bak kamar mandi,
sehingga bak tersebut bias HASIL DAN PEMBAHASAN
mengandung jentik-jentik nyamuk.4
. Tabel 1. Uji Hubungan
MATERI DAN METODE Variabel p-value Keterangan
Bebas
Jenis penelitian Behavioral p=0,001 Ada
inibersifatObservational pendekatan Belief hubungan
Cross Sectional.Pendekatan Cross Evaluation P=0,003 Ada
Sectional yaitu dimana data yang Belief hubungan
menyangkut variabel bebas atau Normative p=0,087 TidakAda
Belief hubungan
risiko dan variabel terikat atau Motivation to p=0,761 Tidak ada
variabel akibat, akan dikumpulkan Comply hubungan
dalam waktu yang bersamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk Berdasarkan hasil penelitian
menganalisis faktor-faktor yang didapatkan bahwaresponden yang
berhubungandenganniatmahasiswak niatuntukberperilakuhidupbersihdans
osuntukberperilakuhidupbersihdanse ehat baik sebesar 49,5% sedangkan
hat di Tembalang Semarang. niatuntukberperilakuhidupbersihdans
Penelitian ini melakukan ehat yang kurang baik sebesar
pengukuran pada variabel bebas 50,5%.Pada penelitian ini responden
(independen) dan terikat (dependen) pada kategori umur RemajaAkhir ( <
kemudian menganalisis data yang 21 tahun ) sebesar 79,8%, dan
terkumpul untuk mencari hubungan responden pada kategori umur
antar variabel. Subyek penelitian ini dewasa awal ( ≥ 21 tahun ) sebesar
20,2%.Responden yang
adalah masyarakat Kelurahan
berjeniskelaminlaki-laki sebanyak
Tembalang dengan jumlah populasi
63,6% sedangkan responden yang

223
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

berjeniskelaminperempuan (p=0,001)danKepercayaanEvaluasi
sebanyak 36,4 %. (Evaluation Belief) (p=0,003).
Sedangkan faktor yang tidak
NiatuntukBerperilakuHidupBersih berhubungan dengan
danSehat niatmahasiswakosuntukberperilakuhi
Berdasarkan hasil penelitian dupbersihdansehat yaitu
didapatkan bahwaresponden yang KepercayaanNormatif (Normative
niatuntukberperilakuhidupbersihdans Belief) (p=0,087) dan Motivasi
ehat baik sebesar 49,5% sedangkan (Motivation to Comply) (p=0,761).
niatuntukberperilakuhidupbersihdans
ehat yang kurang baik sebesar Behavioral Belief
50,5%. Kepercayaan Individu dalam
Penelitian ini menggunakan penelitian ini yaitu kepercayaan
Theory of Reasoned Action (TRA) mahasiswa kos mengenai
untuk mengetahui faktor-faktor yang konsekuensi positif dan/atau negatif
berhubungan yang akan diperoleh dari melakukan
denganniatmahasiswakosuntukberp suatu perilaku. Hasil penilitian ini
erilakuhidupbersihdansehat menunjukkan bahwa Sebagian
diTembalangSemarang. Teori TRA besar responden (67,7%) memiliki
ini didasarkan pada empat Variabel, tingkat Behavioral Belief tinggi atau
yaitu kepercayaanindividu memiliki kepercayaan individu yang
(Behavioral Belief), baik. Pada responden yang
KepercayaanEvaluasi(Evaluation menunjukkan Behavioral Belief
Belief), kepercayaannormatif terkategori memiliki kepercayaan
(Normative Belief) dan Motivasi individu yang kurang baik sebanyak
(Motivation to Comply). Ajzen 32,3% responden.
menyatakan pengaruh dari sikap,
norma subjektif, dan kontrol perilaku Sikap terhadap suatu
persepsian dalam memprediksi niat perilaku merupakan suatu fungsi
dapat beragam tergantung dari yang didasarkan oleh belief yang
perilaku dan situasi yang sedang disebut sebagai behavioral beliefs,
diteliti. Lebih lanjut, dalam beberapa yaitu belief individu mengenai
penerapan teori TRA, hasil konsekuensi positif dan atau negatif
penelitian menunjukkan hanya sikap yang akan diperoleh individu dari
yang memiliki pengaruh signifikan melakukan suatu perilaku (salient
terhadap niat.5 outcome beliefs). Meskipun seorang
Hasil penelitian pada individu kemungkinan memiliki
masyarakat Kelurahan Peterongan banyak belief mengenai konsekuensi
ini menunjukkan beberapa faktor dari melakukan suatu perilaku,
yang berhubungan dengan namun hanya sebagian kecil saja
niatmahasiswakosuntukberperilakuhi dari sejumlah belief tersebut yang
dupbersihdansehat antara lain dapat diakses; dimana
KepercayaanIndividu(Behavioral merupakan belief individu mengenai
Belief) konsekuensi yang akan diperoleh

224
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dari melakukan suatu perilaku atau Attitude toward the


disebut sebagai salient outcome behavior ditentukan oleh kombinasi
beliefs.6 antara belief individu mengenai
Berdasarkan hasil uji konsekuensi positif dan atau negatif
Chi Square Test, diketahui bahwa dari melakukan suatu perilaku
terdapat hubungan antara (behavioral beliefs) dengan nilai
Behavioral Belief atau kepercayaan subyektif individu terhadap setiap
individu responden terhadap niat konsekuensi berperilaku tersebut
untuk berperilaku hidup bersih dan (outcome evaluation). Semakin
sehat (p=0,001). Hasil analisis tabel individu memiliki penilaian bahwa
silang menunjukkan bahwa suatu perilaku akan menghasilkan
responden yang memiliki niat yang konsekuensi positif maka individu
baik dan kepercayaan individu yang akan cenderung
baik sebesar 61,2 % lebih besar bersikap favorable terhadap perilaku
daripada responden yang memiliki tersebut; sebaliknya, semakin
niat yang baik dan kepercayaan individu memiliki penilaian bahwa
individu yang kurang baik yaitu 25 suatu perilaku akan menghasilkan
%. Sedangkan responden yang konsekuensi negatif maka individu
memiliki niat yang kurang baik dan akan cenderung bersikap
kepercayaan individu yang kurang unfavorable terhadap perilaku
6
baik sebesar 75 % lebih besar tersebut.
daripada responden yang memiliki
niat yang kurang baik dan Berdasarkan hasil uji Chi
kepercayaan individu yang baik yaitu Square Test, diketahui bahwa
38,8 %. terdapat hubungan antara
Evaluation Belief atau kepercayaan
Evaluation Belief individu responden terhadap niat
Evaluasi dalam penelitian ini untuk berperilaku hidup bersih dan
yaitu kepercayaan yang diharapkan sehat (p=0,003). responden yang
mahasiswa kos berdampak baik tau memiliki niat yang baik dan Evaluasi
buruk. Hasil penilitian ini yang baik sebesar 59,4 % lebih
menunjukkan bahwa Sebagian besar daripada responden yang
besar responden (69,7%) memiliki memiliki niat yang baik dan Evaluasi
tingkat Evaluation Belief tinggi atau yang kurang baik yaitu 26,7 %.
memiliki Evaluasi yang baik. Pada Sedangkan responden yang memiliki
responden yang menunjukkan niat yang kurang baik dan Evaluasi
Evaluation Belief terkategori memiliki yang kurang baik sebesar 73,3 %
Evaluasi yang kurang baik sebanyak lebih besar daripada responden
30,3% responden. yang memiliki niat yang kurang baik
Sikap terhadap suatu dan Evaluasi yang baik yaitu 40,6 %.
perilaku (attitude toward the
behavior) didefinisikan sebagai Normative Belief
derajat penilaian positif atau negatif Kepercayaan Normatif dalam
individu terhadap suatu perilaku. penelitian ini yaitu Kepercayaan

225
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

mahasiswa kos tentang reaksi atau Normatif yang kurang baik sebesar
pendapat orang lain atau kelompok 59,2% lebih besar daripada
lain tentang apakah ia perlu, harus, responden yang memiliki niat yang
atau tidak boleh melakukan suatu kurang baik dan Kepercayaan
perilaku. Hasil penilitian ini Individu yang baik yaitu 42%.
menunjukkan bahwa Sebagian
Motivation to Comply
besar responden (50,5%) memiliki
Motivasi dalam penelitian ini
tingkat Normative Belief tinggi atau
yaitu motivasi mahasiswa kos untuk
memiliki kepercayaan Normatif yang
mengikuti pendapat orang lain
baik. Pada responden yang
tersebut.. Hasil penilitian ini
menunjukkan Normative Belief
menunjukkan bahwa Sebagian
terkategori memiliki kepercayaan
besar responden (51,5%) memiliki
Normatif yang kurang baik sebanyak
tingkat Motivation to Comply tinggi
49,5% responden.
atau memiliki Motivasi yang baik.
Norma subyektif tentang
Pada responden yang menunjukkan
suatu perilaku (subjective norm)
Motivation to Comply terkategori
didefinisikan sebagai persepsi
memiliki Motivasi yang kurang baik
individu tentang tekanan sosial untuk
sebanyak 48,5% responden.
melakukan atau tidak melakukan
suatu perilaku (salient referent motivation to comply sebagai
beliefs). Subjective norm ditentukan salah satu hal yang memengaruhi
oleh kombinasi antara beliefindividu nilai norma subyektif tentang suatu
tentang kesetujuan dan atau perilaku adalah dipengaruhi oleh
ketidaksetujuan seseorang maupun kekuatan sosial. Kekuatan sosial
kelompok yang penting bagi individu yang dimaksud terdiri dari
terhadap suatu perilaku (normative penghargaan atau hukuman yang
beliefs), dengan motivasi individu diberikan sumber rujukan kepada
untuk mematuhi rujukan tersebut individu, rasa suka individu terhadap
(motivation to comply).6 sumber rujukan, seberapa besar
Berdasarkan hasil uji Chi individu mengganggap sumber
Square Test, diketahui bahwa tidak rujukan sebagai seorang ahli, dan
terdapat hubungan antara Normative adanya permintaan dari sumber
Belief atau kepercayaan individu rujukan tersebut.6
responden terhadap niat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat Berdasarkan hasil uji Chi
(p=0,087). responden yang memiliki Square Test, diketahui bahwa tidak
niat yang baik dan Kepercayaan terdapat hubungan antara Normative
Normatif yang baik sebesar 58% Belief atau kepercayaan individu
lebih besar daripada responden responden terhadap niat untuk
yang memiliki niat yang baik dan berperilaku hidup bersih dan sehat
Kepercayaan Normatif yang kurang (p=0,761). responden yang memiliki
baik yaitu 40,8%. Sedangkan niat yang baik dan Motivasi yang
responden yang memiliki niat yang baik sebesar 51 % lebih besar
kurang baik dan Kepercayaan daripada responden yang memiliki

226
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

niat yang baik dan Motivasi yang 5. Ajzen I. The theory of planned
kurang baik yaitu 47,9 %. behavior. Organizational
Sedangkan responden yang memiliki Behavior and Human Decision
niat yang kurang baik dan Motivasi Processes; 1991
yang kurang baik sebesar 52,1 % 6. Ajzen, Icek; Fisbein M. Belief,
lebih besar daripada responden attitude, intention, and
yang memiliki niat yang kurang baik behavior: An introduction to
dan Motivasi yang baik yaitu 49 %. theory and research. 1975.
7. Notoatmodjo. Metodologi
Kesimpulan Penelitian Kesehatan. jakarta:
Responden yang memiliki Rineka Cipta; 2010.
niatuntukberperilakuhidupbersihdans 8. Ajzen I. Attitudes, Personality,
ehat baik sebesar 49,5 %. Faktor- and Behavior. Zhurnal
faktor yang berhubungan dengan Eksperimental’noi i
niatuntukberperilakuhidupbersihdans Teoreticheskoi Fiziki. 2005.
ehatyaituBehavioral Belief 9. Depkes Jakarta . Kesehatan
danEvaluation Belief.Berdasarkan Remaja Problem dan
karakteristik responden, yaitu solusinya. Jakarta: Salemba
responden pada umur remaja (< 21 Medika; 2010.
tahun) sebesar 79,8 %, Responden
yang berjeniskelaminlaki-laki
sebanyak
63,6%.Mahasiswakossebagianmemil
ikiBehavioral belief tinggi,Evaluation
Belief tinggi.

Kepustakaan
1. Pusat Promosi Kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Jakarta; 2008.
2. Penelitian B, Pengembangan
DAN. RISET KESEHATAN
DASAR. 2013;
3. Puskesmas. Rekapitulasi Hasil
Pendataan PHBS Tahun 2014
Puskesmas Rowosari.
Semarang; 2014
4. Suara Merdeka. Kesadaran
Penghuni Rumah Kos pada
DBD Masih Rendah.2015
Available from:
http://berita.suaramerdeka.com
/kesadaran-penghuni-rumah-
kos-pada-dbd-masih-rendah/

227

You might also like