Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 29
Moquer ————— MATERI KULIAH STATIKA & MEK. BAHAN I OLEH : Drs. SIGIT WINARTO, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KADIRI Mata kuliah : Statika & Mekanika Bahan I./Mekanika Teknik. Kode mata kuliah — : TS 2051 Beban Study 2SKS./ Sifat w Prasarat ae Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang bentuk dasar dan gabungan struktur statis tertentu, Memberikan pengertian tentang analisis struktur akibat pembebanan. Pokok Bahasan : Dasar pengertian gaya dan momen dalam bidang datar, dasar keseimbangan bangunan, Perletakan dan keseimbangan bangunan; Pengertian statis tertentu, berbagai macam pembebanan, konstruksi sedethana, Gaya momen, gaya lintang dan gaya normal ; Garis pengaruh. Kokoh Tegangan, Besaran karakteristik penampang; Tegangan dan regangan untuk gaya normal dan geser; ditribusi tegangan pads penampang; regangan normal dan geser, hubungan tegangan dan regangan; sifat — sifat bahan berdasarkan diagram TAE. Kepustakaan : ‘Timoschenko and D-H Young 1956, Engineering Mechanics Tokyo : McGraw Hil. Soewamo W Ir. 1978. Mekanika Teknik I dan I. Yogyakarta : Gama Press. Ferdinand L. Singer and Andrew Pytel. 1985. Kekuatan Bahan. Edisi ketiga Erlangga Hensfriz Ir. Th Statika dan kegunaannya, Tugas : Perhitungan gelagar sederhana dengan berbagai pembebanan, PENGERTIAN : Statika &Mekanika Bahan/Mekanika Teknik adalah IImu yang mempelajari tentang pergerakan suatu gaya dan gerak pada suatu konstruksi.Sehingga suatu konstruksi yang ’ terencana dengan baik jika mendapat pengaruh gaya Iuar, maka Keseimbangan konstruksi tidak terganggu. TUJUAN Untuk memberikan pengetahuan serta penguasaan teori pada statika & Mek.tahan ck dalam hal kekuatan, kekakuan dan stabilitas untuk memecahkan persoalan dalam konstruksi. Pada dasarnya ilmu ini terbagi dalam 2 hal pokok ialah 1, Mengenai Statika/Statis, 2. Deformasi, Statika adalah ilmu tentang semua benda atau pergerakan gaya yang bersifat tetap/statis ~ Serta menyangkut soal-soal keseimbangan antara beberapa gaya atau kekuatan yang bekerja pada suatu konstruksi. 2. Detormasi adalah menyangkut tentang suatu pembebanan pada suatu konstruksi sehingga_merimbulkan akan menimbulkan perubahan bentuk/deformasi pada berbagai unsur dalam suatu konstruksi sehingga akan menimbulkan tegangan- tegangan, Sesuai dengan hal-hal tersebut diatas maka hal-hal yang perlu diketahui dan di,clajari lebih lanjut adalah 1. Gaya ialah : Suatu sebab yang mengubah suatu benda menjadi bergerak atau sebaliknya dari bergerak menjadi diam. gaya bergerak al 2. Suatu gaya ditentukan oleh besarnya, titik tangkapnya dan arahnya. Titik tangkap - + P= Ston,( besar gaya nilai ton,kg,gram dsb.) arah 3. Garis yang dilalui oleh gaya disebut garis kerja gaya. -+-—$——+ Gaya =6 ton. aS Garis kerja gaya 4. Titik tangkap suatu gaya yan, bekerja pada statu benda tertentu boleh dipindahkan pada sepanjang garis kerja gaya. 5. Jika suatu benda bekerja sebuah gaya maka didalam benda tersebut terjadi gaya lawan yang besarnya sama dengan gaya tersebut. 1 P f Reaksi=gayalawan = R R 6, Momen dari suatu gaya ialah hasil ganda dengan jaraknya ( lengannya). Sampai titik yang ditinjau jaraknya, iP MA=Pxa----- tonm kgm M dimana . M=Momen-----tonm, kg m, kg em. A= titik tangkap a = jarak/lengan. P= gaya....... Ton,kg,gr. Perjanjian : - Momen positip (+ ) berputar searah jarum jam. m,cm,mm. r negatip (- ) berputar berlawanan arah jarum jam PENYUSUNAN GAYA: Untuk menyusun dan mengerjakan gaya dapat dilaksanakan 2 metode/cara ialah , 1. Cara Analitis./perhitungan 2. Cara Grafis./gambar------—---Skala 1. Cara Analitis (hitungan ) PY1=Plsinal PY2=P2 sin a2 RX =PX1 + PX2 Contoh: Diket : P1 = 5ton; P2=6 ton. al = 60° dan a2 =45° Hitung : Resultante (R ). Jawab ~ PX1=PI cos al 0,50 = 2,50 ton PX2 = P2 cos a2 - 0,707 = 4,24 ton, PY1=Plsinal = 5 . 0,866 = 4,33 ton PY2=P2 sin a2 = 6 . 0,707 = 4,24 ton, RX =PX1 + PX2 50 + 4,24 = 6,74 ton RY=PY1+PY2 = 433 + 4,24 = 8,57 ton R= VRX? +RY? = 6,74? +8577 = (45,43+73,44 = 118,87 Team 2 tg inv.derajat = 1,271513353 ~ a =51° 48° 58” 2.CARA GRAFIS ( GAMBAR ) Sesuai literatur cara gratis ini dapat dikerjakan dengan 3 cara 1. Cara Jajaran genjang. 2. Cara Poligon 3. Cara Lukisan Kutub, Bicara dengan cara grafis / gambar maka perlu dengan dan Misal skala gaya 1 em = 1 ton ( misalnya) m, dsb. Skala adalah angka perbandingan dilapangan & diatas Kertas, ~ Ad. 1. Cara jajaran Genjang. Jarak 1 om = Misal P1 =4 ton P2=6 ton a= 60° Hitung R Sesuai skala gaya P1 = 4 em dan P2 =6 em, setela dilukis maka diperoleh panjang R = 8,50 cm maka R = 8,50 x 1 ton = 8,50 ton Ad.2 Cara Polygon, ~ © Cara Tl Ka KI KS cm x skala gaya = nilai = ...... ton , Dilketahui data sbb : K1=4 ton; a K2=S ton; a K3=6 ton; a K4=8 ton; a 4= 150° K5~=Ston Resultante ( R ) cara Polygon. Skala gaya 1 em = I ton. Dan setelah dilukis secarajajaran genjang dan R diukur misal panjang ....... 15,75 cm maka nilai R = 15,75 x 1 ton = 13,75 ton. Ad 3. Cara Lukisan Kutub. Skala gaya 1 cm Skala jarak 1 om O=kutub R 3 persamaan diatas maka konst, Statis Tak Tentu, Contoh 4 faktor 4 faktor Dsb. ~ Balok Diatas Perletakan. Pengertian beberapa besaran dan perubahan akibat gaya luar,gaya dalam dan tegangan, 18 Gaya luar adalah semua muatan dan beban-beban serta gaya reaksi, Dengan perantaraan konstruksi gaya luar itu mebentuk keseimbangan, jadi akibat gaya luar didalam benda terjadi gaya dalam. + Akibat pengaruh gaya dalam menimbulkan perubahan pada benda tersebut dan perubahan tersebut akan dilawan oleh Tegangan schingga terdapat keseimbangan dalam. ee y Melentur. Dari akibat tersebut maka terjadilah | 1, Gaya Normal ( N). ‘Adalah gaya yang garis kerjanya sejajar dengan sumbu batang atau balok yang ditinjau. py sae < aan > Tekan Tarik ‘Tanda gaya Normal jika P tarik —--N (+) P tekan -N(-) 2. Gaya Lintang (D ), ‘édalah sutatu gaya yang garis kerjanya tegak lurus dengan sumbu batang/ balok yang ) Bid. D DA=RA =Psina (+) DB =Psina (+) kanan Potongan Bidang N : NA=NB = Peosa ( tekan ) (-) Bidang M: MA=Psina. L(_ menjauhi titik pandang 2 BALOK JEPIT/KONSOL 2.Beban Merata. Diket : Konstruksi Jepit. P miring Bentang : Lm Hitungan Reaksi perletakan : RA- q.L=0 Cp qL.1/2L-MA=0 Bidang D : dimulai kanan Potongan DB-0 DX=q.X (+) D. “gL (+) Bidang N : Tidak ada, Bidang M Mx =q.x.1/2x cig? ©) Panola 23 3. Beban segitiga. BidD parabola BidM Reaksi Perletakan Lv-0- -RA - 1/2q.L-0 = 12g. YM=0-— - MA+1/24.L.1/3L=0 MA= 1/6 gL Bidang D DB=0 12x.qx/L 1/2q.x°/L (+) Parabola DA=%4qL.(_) Bidang M MB=0 == V6 g/L. x° (Parabola tk3) 24 CONTOH SOAL BEBAN GABUNGAN vm P=4 ton Diketahui : Konst,gb disamping q- 2 vm’ P=4 ton Ditanya : 1, RA dan RB 2. Momen Maxsimum 3. Gb.Bid, M,D dan N. 10RA~8. 8- 64+ 10 YMA-0 -RB.10+P.8+Q2=0 -10RB +32 +8.2 =0 32416 _ 4 son 10 Control DKV=RA + RB 8+4=7,2+48 12 ton = 12 ton ( oke ) Perhitungan Momen : 1. Mx= Rax~ qx.1/2x ( kiri potongan) Mmax=RAx — 1/2q.x? Mmax= 7,2.3,6 —%.2.. (3,6)° X=3,6m ’ 25 N=0 3. MD=RA.8-Q6 =72.8-(24).6 = 57,60 — 48 ,60 ton m. 4. MC=RA.4 -Q.2 1,2.4—(24).2 8,8 — 16 2,8 ton.m, CONTROL ( KANAN POTONGAN). 1. Mx=-RB ( X+6) + P(X+4) + Y4.gx? =0 Maax = -4,8(0,4+6)+4(0,4+4)+1/2.2.(0,4)? X=0,4m_ -30,72.+17,60 +0,16 Mmax =-12,96 ton m. -RBO6+P4 -4,8,6+4.4 -28,8 +16 ~ 12,80 ton m, 3, MD =-RB.2 -4,8.2=-9,60 ton m M max = 25,92 - 12,96 = 12,96 ton m FOTO COPY MATERI KEMARIN DIPELAJARI, BERIKUT CONTOH SOAL BEBAN GABUNGAN DITERANGKAN MINGGU DEPAN. CONTOH SOAL BEBAN GABUNGAN 1 q=2vm’ athy ‘(ONTOH SOAL BEBAN GABUNGA1 vm’ 1! | Diketahui : Konst,gb disamping qr 2 vm’ Ditanya : 1. RA dan RB 2. Momen Maxsimum 3. Gb.Bid. M.D dan N. Jawab RA =RB=q(%L+a)-Rumus 2(4+2) 12ten. YMA=0 -QI.1+Q2.4—RB.8 + Q3.9=0 8RB=-4.1+164+49 8RB=-4+64+36 RB= 26 = 1210n 8 MOMEN MA =MB=-% qa" =-%2(2)7 4 ton m. Mmax =1/8.qL?- qa" = 18.2 (8) 42. (2° =16-4=12tonm = 4 tim’ P=7 ton Ditanya : 1. RA dan RB 2. Momen Maxsimum 3. Gb.Bid. M.D dan N. awed YMA-0 -Q1.1 +Q2.2—RB.8+P.10=0 -4.2.1+ 4.4.2 -RB8+7.10=0 8RB=-8 +32+70 , GBBID.D P -Q1.9 -Q2.6+RA8+P.2=0 -4.2.9- 4.4.6+RA8+7.2=0 S8RA=72+96-14 RA “3 =19,2510n KONTROL DKV-0 q.6+P=RA+RB 4.6 +7 = 11,75 + 19,25 24+7=31 Mmax=7,83tm DAC =qL=4.2=-8ton Gambar Bid Momen MOMEN: Kiri Potongan: 1, Mx= RA ( X-2) = %.qX” Mmax =D _ Mmax= 19,25(4,812-2)— %4.4(4,812)? X=4,812m Mmax = 54,10 -46,27= + Kanan Potongan ( Kontrol ) Mx =P (X+6)-RB(X +4) +¥4qX? Mmax = 2M _ 9 Dx Mmax=P—RB + qx =0. MMax = P ( X+6)—RB(X +4) +44.qX* X=1,187m Mmax = 7( 1,187+6)- 11,75(1,187+4)+1/2.4(1,187)? = 50,309 — 60,947 +2,808 28 6 —RB 4 (Kanan Potongan) 6-11,75.4=-5 ton m. MD =RA4~Q3 (Kiri Potongan) 9,25.4- 4.6.3 =77-T=5tonm.

You might also like