Professional Documents
Culture Documents
Reprocessing (Emdr) Terhadap Penurunan Skor Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Akut Pada Pasien Pasca
Reprocessing (Emdr) Terhadap Penurunan Skor Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Akut Pada Pasien Pasca
Syarifatussurur
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Widyagama Husada Malang
Email : tussururs@gmail.com
ABSTRACT
Traffic accidents can cause acute PTSD. Acute PTSD has not got much proper
handling at the hospital. Non-pharmacological management such as EMDR therapy is
expected to reduce acute PTSD symptoms in patients after traffic accidents. This
study aims to find out effectiveness of EMDR therapy on acute PTSD score decrease
to post traffic accident patients in Dr. Muhammad Saleh regional public hospital
Probolinggo. The method of quasi experimental pre-post test with control group (16
respondents) and the instrument of Impact of Event Scale-Revised (IES-R). The
statistical test used is Paired Samples T-Test (pre-post score treatment and control
group) and Independent Sample T-Test (post-test score of treatment and control
groups). The results of bivariat analysis, the treatment group obtained p <0.05, which
means that there is effectiveness of EMDR therapy on the decrease of acute PTSD
score in the accident patients, while the control group obtained p> 0.05, which means
no decrease in acute PTSD score in accident patients not given therapy EMDR. As
for between treatment group and control group showed significant value (p <0,05), It
can be concluded that EMDR therapy is effective in decreasing acute PTSD score to
post traffic accident patients.
Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan PTSD akut. PTSD akut belum banyak
mendapatkan penatalaksanaan yang tepat dirumah sakit. Penatalaksanaan non
farmakologi seperti terapi EMDR diharapkan dapat mengurangi gejala PTSD akut
pada pasien pasca kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas terapi EMDR terhadap penurunan skor PTSD akut pada pasien pasca
kecelakaan lalu lintas di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Muhammad Saleh
Probolinggo. Metode penelitian yang digunakan Quasi experimen pre-post test with
control group dengan 16 responden dan menggunakan alat ukur Impact of Event
Scale-Revised (IES-R). Uji statistik yang digunakan uji Paired Sampel T-Test (skor
pre-post test kelompok perlakuan dan kontrol) dan uji Independent Sampel T-Test
(skor post test kelompok perlakuan dan kontrol). Hasil analisis bivariat kelompok
pelakuan didapatkan p <0,05 yang artinya terdapat efektivitas terapi EMDR terhadap
penurunan skor PTSD akut pada pasien kecelakaan, sedangkan kelompok kontrol
didapatkan p >0,05 yang artinya tidak ada penurunan skor PTSD akut pada pasien
kecelakaan yang tidak diberikan terapi EMDR. Adapun antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol menunjukkan p <0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat
efektivitas terapi EMDR terhadap penurunan skor PTSD akut pada pasien kecelakaan
lalu lintas.
Kata Kunci : Post Traumatic Stress Dissorder (PTSD) akut, Eye Movement
Dsensitization and Reprocessing (EMDR), Kecelakaan lalu lintas.
Pendahuluan katan angka kecelakaan mencapai 807
Perkembangan ilmu pengetahu- kasus (Tribun Jatim, 2017).
an dan teknologi dari tahun ke tahun Kecelakaan lalu lintas dapat
semakin pesat, khususnya dalam mengakibatkan dampak fisik dan
bidang transportasi yang banyak psikis. Dampak fisik yang terjadi pada
diminati oleh masyarakat. Fenomena pasien kecelakaan dapat mengakibat-
ini memicu terjadinya berbagai kan cedera pada anggota tubuh,
masalah seperti kemacetan dan dengan cedera paling banyak
kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu ditemukan seperti fraktur ektremitas
lintas dapat menjadi menyebabkan bawah (Riyadina, 2009), cedera kepala
kematian dikalangan remaja dan orang (Reith et al.,2015), serta cedera
dewasa. Di Indonesia sendiri, ber- multiple (Rao et al.,2010).
dasarkan data Kepolisian RI pada Dampak lain dari kecelakaan
tahun 2012 bahwa korban meninggal lalu lintas yaitu dampak psikis.
akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak Dimana dampak psikis masih kurang
27.441 orang dengan kasus terbanyak mendapatkan penanganan yang tepat
dialami oleh remaja dan dewasa (BIN, di rumah sakit. Adapun dampak psikis
2013). seperti depresi, ansietas, PTSD akut
Insiden kecelakaan lalu lintas dan kronis (Pierrakos et al., 2016).
mengalami peningkatan dari tahun ke Pada kasus kecelakaan lalu lintas
tahun. Di Indonesia pada tahun 2017 PTSD akut sangat berpotensial terjadi
mengalami peningkatan sebanyak saat menjalani perawatan di rumah
25.226 kasus selama bulan April-Juni. sakit.
Di Jawa Timur kasus kecelakaan lalu PTSD (Post Traumatic Stress
lintas dari tahun 2013 sampai 2017 Disorder) akut merupakan gangguan
menjadi 9.953 kasus kecelakaan. Di psikis akibat kejadian traumatik yang
Daerah Jawa Timur, salah satu kota dapat terjadi segera setelah kejadian
yang mengalami peningkatan jumlah mulai dari 2 hari sampai 4 minggu
kecelakaan lalu lintas terdapat di setelah kejadian traumatik (Kartika-
wilayah Probolinggo dengan pening- dewi, 2015). Adapun gejala yang
muncul biasanya akan mengalami dilanjutkan oleh retino-hipotalamus
perasaaan peristiwa traumatik kembali, menuju otak. Stimulus yang diterima
menghindar, dan terjaga. Penatalak- diotak akan dilanjutkan ke sistem
sanaan PTSD akut dapat dilakukan limbik yaitu pada bagian amigdala
dengan farmakoterapi dan psikoterapi. sehingga terjadilah peningkatan
Penatalaksanaan psikoterapi Threshold Interval Modulation with
dapat dilakukan dengan melakukan Early Release (TIMER) dan Cingulate
terapi CBT (Cognitive Behavioral Cortex (ACC) yang menyebabkan
Therapy), EMDR (Eye Movement penghambatan stressor negatif se-
Desensitization and Reprocessing) dan hingga gejala PTSD akut menurun.
terapi bermain. Salah satu terapi yang Berdasarkan hasil studi
lebih efektif digunakan untuk pendahuluan pada tanggal 18 April
menurunkan gejala PTSD akut yaitu 2018, bahwa kasus pasien kecelakaan
terapi EMDR. Menurut Schubert et al., lalu lintas yang menjalani perawatan di
(2016) menyatakan bahwa terapi RSUD Dr. Muhammad Saleh Probo-
EMDR merupakan cara yang efektif linggo pada tahun 2017 sebanyak 752
yang digunakan untuk memberikan kasus, dimana masalah psikis
pengobatan secara dini pada korban khususnya kasus PTSD akut pada
yang baru mengalami kondisi trauma. pasien pasca kecelakaan lalu lintas
Terapi EMDR dilakukan dengan sendiri masih jarang dilakukan
menggerakkan mata ke kiri dan ke penanganan di Rumah Sakit tersebut.
kanan ke arah vertikal, horisontal Masalah ini penting untuk
mapun diagonal sesuai dengan arahan diteliti karena penatalaksanaan PTSD
konselor atau terapis namun diyakini akut di rumah sakit yang masih belum
memberikan efek yang begitu cepat dapat diberikan secara tepat. Maka dari
(Oh & Choi, 2007). itu peneliti tertarik melakukan suatu
Mekanisme kerja terapi EMDR penelitian mengenai efektivitas terapi
ini awalnya muncul dari reaksi Eye Movement Desensitizatio and
gerakan mata serta stimulus tapping Reprocessing (EMDR) terhadap
yang ada pada EMDR yang akan penurunan skor Post Traumatic Sress
Disorder (PTSD) akut pada pasien sampai memenuhi target sampel yang
pasca kecelakaan lalu lintas di RSUD dibutuhkan. Instrumen yang digunakan
Dr. Muhammad Saleh Probolinggo. dalam penelitian ini adalah Impact of
Event Scale-Revised (IES-R). Adapun
Tujuan Penelitian uji statistik yang digunakan uji paired
Mengetahui Efektivitas terapi samples T- test untuk menguji skor pre
Eye Movement Desensitization and test dan post test kelompok perlakuan
Reprocessing (EMDR) terhadap dan kelompok kontrol. Sedangkan uji
penurunan skor Post Traumatic Stress independent T-test untuk memban-
Disorder (PTSD) akut pada pasien dingkan skor kelompok perlakuan dan
pasca kecelakaan lalu lintas di Ruang kelompok kontrol.
Rawat Inap RSUD Dr. Muhammad Hasil dan Pembahasan
Saleh Probolinggo. Karakteristik Demografi
Tabel 1. Karakteristik demografi
Metode Penelitian Variabel Kategori Perlakuan kontrol
n % n %
Usia 12-16 1 12.5 0 0
Desain penelitian yang 17-25 4 50 1 12.5
26-35 0 0 2 25
digunakan dalam penelitian ini 36-45 3 37.5 5 62.5
Jenis Laki-laki 6 75 7 87.5
menggunakan “ Quasi experimen pre- kelamin perempuan 2 25 1 12.5
Jenis Tunggal 5 62.5 3 37.5
post test with control group ”. kecelakaan Ganda 3 37.5 5 62.5