Professional Documents
Culture Documents
ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN MIANA (Coleus Scutellariodes (L.) Benth) Pada Masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara Anisatu Z. Wakhidah, Marina Silalahi
ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN MIANA (Coleus Scutellariodes (L.) Benth) Pada Masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara Anisatu Z. Wakhidah, Marina Silalahi
) Benth)
PADA MASYARAKAT HALMAHERA BARAT, MALUKU UTARA
Abstract
Miana (Coleus scutellaroides (L.) Benth) is known as Mayana by local people west Halmahera. This plant is
cultivated almost at every village in West Halmahera. After investigation, in fact the utilization of Miana as
medicine has been implemented by almost local people west Halmahera. The aims of study are to record most
utilization of Miana as medice at villages in west Halmahera and to explain about phytochemical of Miana
which support its use as medicine based on the previous studies on pharmacology. Ethnobotanical data were
collected from site at six villages, and then identified in plant herbarium laboratory. The result of study showed
that Miana used to cure (disease; number of village) back pain because of menstruation (2), cough (2), ulcers
(2), menstruation pain syndrome (1), bleeding after childbirth (1), appetie enhancer (1), dry lips (1), hemorrhoid
(1), and increasing fertility (2). Based on these following the phytochemical content the Miana plant consists of
essential oil, tannin, flavonoids, eugenol, steroid, saponins, fitol, rosmanic acid, streptozocin, and quersetin.
Those phytochemcial content are strongly supposed playing as an important role in medicine because their
pharmacologycal activities. In related to conservation, local people west Halmahera have been cultivating
Miana at their homegarden till today.
masyarakat Halmahera Barat. Dengan kata penyakit kulit (1 macam), dan penyakit
lain, data pengetahuan masyarakat pencernaan (2 macam).
Halmahera Barat merupakan pandangan Sementara dilihat dari bagian
emik, data fitokimia yang sudah berhasil tumbuhan yang digunakan masyarakat,
dianalisis adalah pandangan etik atau hampir seluruh desa menggunakan daun
pembuktian ilmiah dari pengetahuan tumbuhan Miana untuk dimanfaatkan
masyarakat lokal. sebagai obat. Hanya satu desa yang
menggunakan daun dan batang tumbuhan
HASIL DAN PEMBAHASAN Miana sebagai obat, yaitu Desa Tuada. Hal
EtnobotaniTumbuhan Miana tersebut dapat dijelaskan bahwa
Hasil pengumpulan data etnobotani penggunaan daun lebih dipilih dikarenakan
pada beberapa desa di Halmahera Barat daun merupakan bagian tumbuhan yang
menunjukkan bahwa tumbuhan Miana jumlahnya melimpah dan mudah
digunakan untuk mengobati 9 macam didapatkan pada suatu individu tumbuhan
penyakit. Penyakit yang dapat (Amiri et al. 2012). Terlebih lagi apabila
disembuhkan yaitu sakit pinggang karena ditinjau secara etik, Shai et al. (2008)
haid (2 desa), obat batuk (2 desa), obat melaporkan bahwa daun memiliki senyawa
bisul (2 desa), meredakan nyeri haid (1 metabolit sekunder dengan aktivitas
desa), membantu menghentikan antibakteri lebih banyak dibandingkan
pendarahan setelah melahirkan (1 desa), batang atau kulit batang.
penambah nafsu makan (1 desa), obat bibir Selanjutnya, cara penggunaan
pecah – pecah (1 desa), obat ambeyen (1 tumbuhan Miana oleh masyarakat
desa), dan meningkatkan kesuburan (2 Halmahera Barat sehingga dapat
desa) (Tabel 1). Dari data tersebut dimanfaatkan sebagai obat. Berdasarkan
diketahui bahwa tumbuhan Miana data etnobotani yang dikumpulkan,
dipercaya dapat menyembuhkan lebih dari penggunaan daun Miana di semua desa
1 penyakit pada masing-masing desa. memerlukan teknik pengolahan untuk
Apabila dilakukan klasifikasi, penyakit dapat digunakan sebagai obat. Masyarakat
yang dipercaya disembuhkan dengan memanfaatkan teknik merebus,
Miana dapat dikelompokkan menjadi memanggang dengan bara api, dan
penyakit reproduksi (4 macam), penyakit mencampurkan daun dengan air panas
mulut dan saluran pernafasan (2 macam), untuk mengekstrak kandungan obat dalam
daun Miana. Teknik-teknik terssebut
571
ISSN e-journal 2579-7557
Jurnal Pro-Life Volume 5 Nomor 2, Juli 2018
Tabel 1.Variasi pemanfaatan Miana (Coleus scutellariodes) sebagai obat oleh Masyarakat di beberapa
desa di Halmahera Barat, Maluku Utara.
No. Nama Bagian yg Kegunaan Cara Penggunaan Sumber
Desa digunakan Perolehan
1 Desa Daun, a. Obat sakit a&b Budidaya
Tuada Batang pinggang Daun dan batang diremas lalu
saat haid dicampur air panas.
b. Obat batuk c. Daun diletakkan dibara api,
c. Obat bisul diremas, lalu diletakan pada
bisul.
2 Desa Daun Meredakan Diremas, dicampur dengan air Budidaya
Marimabat nyeri haid panas, diperas lalu diminumkan
e
Desa Laba Daun a. Menghenti a. Daun diremas-remas sebanyak Budidaya
3 Besar kan 7 helai daun dengan 3 – 4
pendarahan sendok air, lalu diminum.
setelah Ampasnya dibalurkan ke perut,
melahirkan digosok ke arah atas tujuannya
untuk menaikkan darah.
b. Daun direbus, kemudian air
b. Obat bisul rebusannya diminum.
& ambeyen
membantu melunakkan sel-sel daun fitokimia dari dalam sel. Beberapa cara
sehingga mempermudah keluarnya zat penggunaan diawali teknik meremas-remas
572
ISSN e-journal 2579-7557
Anisatu Z. Wakhidahf dan Marina Silalahi: Etnofarmakologi Tumbuhan Miana (Coleus scutellariodes (L.)
Benth) pada Masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara
daun sehingga daun menjadi bagian yang aktivitas farmakologis dari kandungan zat
lebih kecil, dengan tujuan meningkatkan fitokimianya. Berbagai aktivitas
ekstrak fitokimia Miana yang larut dalam farmakologis yang ditemukan pada Miana,
air untuk dimanfaatkan (Mayani et al. antara lain, antimikroba, antihermintik,
2014). antifungi, antiinflamasi, antibakterial,
Berikutnya mengenai sumber antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi,
perolehan tumbuhan Miana yang dan antihistamin. Mengenai korelasi antara
digunakan masyarakat Halmahera Barat. kandungan fitokimia dan efek
Miana sudah menjadi tanaman budidaya di farmakologis Miana terhadap penyakit
banyak pekarangan masyarakat Halmahera yang dipercaya dapat disembuhkan akan
Barat. Miana selain dimanfaatkan sebagai diuraikan sebagai berikut.
obat ternyata juga dimanfaatkan sebagai Pertama, yaitu kemampuan Miana
tanaman hias oleh masyarakat lokal. dalam meredakan nyeri haid dan sakit
Daunnya yang berwarna ungu atau merah pinggang karena haid yang dipercaya oleh
keunguan cukup menarik ditanam sebagai masyarakat Desa Tuada dan Marimabate.
tanaman hias di halaman rumah (Hidayat Nyeri haid disebabkan karena tubuh wanita
et al. 2010). Hal tersebut sesuai dengan mengeluarkan senyawa histamin dan
Walujo (2011) yang menyatakan bahwa prostagladin. Kedua, senyawa tersebut
semakin banyak kegunaan suatu tumbuhan memicu terjadinya lebih banyak kontraksi
maka prefensi masyarakat untuk otot rahim sehingga dapat menekan suplai
membudidayakannya semakin besar. darah dan oksigen ke rahim. Hal tersebut
Dengan demikian keberlangsungan merupakan mekanisme tubuh untuk
pemanfaatan akan terus ada dan kepunahan meluruhkan dinding rahim karena terjadi
suatu jenis dapat dihindari (Rohmah et al. pembuahan pada sel telur. Menurut
2014). penelitian Moektiwardoyo et al (2011),
Kandungan Fitokimia Miana Miana mengandung senyawa quersetin
Zat fitokimia yang terkandung dalam yang memiliki aktivitas farmakologis
Miana antara lain, minyak atsiri, tanin, sebagai antihistamin. Senyawa tersebut
flavonoid, eugenol, steroid, tannin, dapat menekan respons tubuh yang
saponin, fitol, asam rosmanik, ditimbulkan oleh histamin. Dengan begitu
streptozocin, dan quersetin (Tabel 2). kemampuan Miana meredakan nyeri haid
Tumbuhan Miana ditafsirkan dapat benar-benar terbukti secara ilmiah.
berperan menyembuhkan penyakit karena
573
ISSN e-journal 2579-7557
Jurnal Pro-Life Volume 5 Nomor 2, Juli 2018
574
ISSN e-journal 2579-7557
Anisatu Z. Wakhidahf dan Marina Silalahi: Etnofarmakologi Tumbuhan Miana (Coleus scutellariodes (L.)
Benth) pada Masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara
tersebut. (Marpaung, et al. 2014; Levita, et literatur beberapa penelitian fitokimia yang
al. 2016). terkandung dalam Miana antara lain,
Khasiat Miana terakhir yaitu dapat minyak atsiri, tanin, flavonoid, eugenol,
meningkatkan kesuburan yang dipercaya di steroid, tannin, saponin, fitol, asam
Desa Bobanehena dan Lako Akediri. rosmanik, streptozocin, dan quersetin. Zat
Masyarakat di kedua desa menggunakan fitokimia tersebut memilki aktivitas
Miana sebagai campuran ramuan oke sou farmakologis yang mengobati penyakit-
yang diberikan pada anak gadis yang penyakit berdasarkan kepercayaan
mendapat menstruasi pertamanya dengan Masyarakat Halmahera Barat.
tujuan untuk meningkatkan kesuburan si
gadis (Wakhidah et al. 2016). Menurut UCAPAN TERIMAKASIH
penelitian Tobing et al.(2008), daun Miana Penulis mengucapkan terima kasih
mengandung fitosterol. Kandungan pada Tim Ekspedisi NKRI 2014 sub korwil
fitosterol tersebut berperan meningkatkan Ternate & Halmahera Barat, khususnya
hormon seks sehingga dapat memperbaiki Tim Peneliti Flora & Fauna, atas
fungsi repoduksi wanita. dukungannya hingga hasil penelitian ini
dapat dipublikasikan. Penulis juga
KESIMPULAN berterima kasih atas dukungan seluruh
Berdasarkan hasil penelitian kepala desa dan perangkat desadi
diketahui terdapat 9 macam penyakit yang Halmahera Barat yang membantu penulis
dipercaya dapat disembuhkan hingga pengambilan data di lapangan dapat
menggunakan tumbuhan Miana, yaitu sakit berjalan dengan lancar. Naskah ini tidak
pinggang karena haid, obat batuk, obat akan pernah ada dan terpublikasi tanpa
bisul, meredakan nyeri haid, membantu bantuan dari seluruh pihak diatas. Penulis
menghentikan pendarahan setelah berharap, semoga penelitian ini dapat
melahirkan, penambah nafsu makan, obat memperkaya pengetahuan etnobotani dan
bibir pecah-pecah, obat ambeyen, dan informasi khasiat tumbuhan obat di
meningkatkan kesuburan. Berdasarkan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Amaliya S, B. Soemantri, dan Y.W. Utami. terkontaminasi pada tikus
2013. Efek ekstrak pegagan putih(Rattus novergicus) galur
(Centella asiatica) dalam wistar. Jurnal Ilmu Keperawatan 1
mempercepat penyembuhan luka (1): 19—25.
576
ISSN e-journal 2579-7557
Anisatu Z. Wakhidahf dan Marina Silalahi: Etnofarmakologi Tumbuhan Miana (Coleus scutellariodes (L.)
Benth) pada Masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara
578
ISSN e-journal 2579-7557