Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Vol. 5, No.

1 (2018) 206-211

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Pengembanagan Instrumen Penilaian Kinerja


berbasis Outdoor Learning di SD
Intan Dewi Agustin1, Yusuf Suryana2, Akhmad Nugaraha3
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
95intanagustin@gmail.com, Suryaku58@gmail.com, akhmadpgsd@gmail.com
Abstract
This research is a research-based performance assessment instruments development of outdoor learning in
elementary school. This research aims to 1) describes the implementation of performance assessment in primary
school, 2) describe the form of the draft performance assessment instrument-based outdoor learning in elementary
school, 3) implementing performance assessment instrument design in outdoor learning-based.This study uses Design-
Based Research. The development of this model consists of four phases: 1) analysis of practical problems by
researchers and practitioners in collaboration 2) develop of solutions informes by existing design principles and
technological innovations 3) iterative cycles of testing and refinement of solutions in practice4) reflection to produce
“design principles”solution implementation. A rubric is a scale giving of value that consists of a series of criteria of
accomplishment and achievement level of exposure in the working of certain tasks.The rubric can be used as criteria
for the assessment of student performance to determine dimensions, a scale of values to assess the [erformance of
students. Result of the study include 1) outdoor-based performance assessment instrument learning, 2) validation by
experts stated that this performance assessment instrument feasibility.
Keywords: Performance Assessment, Rubrics, Development

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan instrumen penilaian kinerja berbasis outdoor learning di
sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menjelaskan pelaksanaan penilaian kinerja di sekolah dasar, 2)
menjelaskan bentuk rancangan instrumen penilaian kinerja berbasis outdoor learning, 3) mengimplementasi
rancangan instrumen penilaian kinerja dalam pembelajaran berbasis outdoor learning. Penelitian ini menggunakan
metode Design Bases Research. Pengemabangan metode ini terdiri dari empat tahap yaitu 1) identifikasi dan analisis
masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif 2) mengembangkan solusi yang didasarkan pada patokan teori,
design principle yang ada dan inovasi teknologi 3) melakukan proses berulang untuk menguji dna memperbaikisolusi
secara praktis 4) refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkan implementasi dari solusi secara
praktisi. Rubrik adalah suatu skala pemberian nilai yang terdiri dari serangkaian kriteria prestasi dan paparan tentang
tataran prestasi di dalam pengerjaan tugas-tugas tertentu. Rubrik dapat dijadikan sebagai kriteria penilaian tentang
dimensi untuk memutuskan kinerja siswa, suatu skala nilai untuk menilai kinerja siswa. Hasil penelitian berupa 1)
instrumen penilaian kinerja berbasis outdoor learning; 2) validasi oleh para ahli dinyatakan bahwa instrumen penilaian
kinerja ini layak digunakan.
Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Pengembangan, Rubrik

PENDAHULUAN kurikulum. Pada saat ini kurikulum yang


Perkembangan kurikulum di Indonesia
berlaku di Indoneia yaitu kurikulum 2013.
terus mengalami perubahan sesuai dengan
Kurikulum 2013 menurut Kunandar (2013,
tuntutan zaman serta akan mengalami
hlm. 16) bertujuan “untuk mempersiapkan
penyempurnaan dalam segi pelaksanaannya.
manusia Indonesia agar memiliki
Perubahan kurikulum bersifat menyeluruh
kemampuan hidup sebagai prinadi dan warga
mencakup semua komponem dalam
negara yang beriman, produktif, kreatif,

@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 206-211
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Intan Dewi Agustin , Yusuf Suryana , Akhmad Nugaraha 207
Pengembanagan Instrumen Penilaian Kinerja berbasis Outdoor Learning di SD

inovatif, dan efektif serta mampu memainkan peranan dalam berbagai


berkontribusi pada kehidupan lingkungan hidup secara tepat dimasa yang
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan akan datang”. Oleh karena itu pendidikan
peradaban dunia”. Yasbiati dan Asep pada hakikatnya merupakan usaha manusia
Saepulrohman (2014, hlm. 7) menyatakan melestarikan hidupnya.
bahwa “kurikulum 2013 adalah kurikulum Penilaian (evaluation) menurut Depdiknas,
yang melakukan penyederhanaan, dan 2010 (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris,
tematik integratif, menambah jam pelajaran 2013, hlm. 54) merupakan “kegiatan yang
dan bertujuan untuk mendorong siswa dilakukan guru untuk memperoleh informasi
mampu lebih baik dalam melakukan secara objektif, berkelanjutan dan
observasi, bertanya, bernalar, dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar
mengkomunikasikan (mempersentasikan), yang dicapai siswa, yang hasilnya digunakan
apa yang mereka peroleh atau mereka sebagai dasar untuk menentukan perlakuan
ketahui setelah kit memiliki materi selanjutnya”. Hal ini berarti penilaian tidak
pembelajaran dan diharapkan siswa memiliki hanya untuk mencapai target sesaat atau
kompetensi sikap, keterampilan, dan aspek saja, melainkan menyeluruh dan
pengetahuan jauh lebih baik”. Tatang mencakup aspek kognitif, afektif dan
Syaripudin dan Kurniasih (2009, hlm. 3) psikomotor. Fungsi penilaian menurut Asep
menyatakan bahwa “pendidikan adalah Jihad dan Abdul Haris (2013, hlm. 56) yaitu
segala pengalaman (belajar) diberbagai “sebagai pemantau kinerja komponen-
lingkungan yang berlangsung sepanjang komponen kegiatan belajar mengajar dalam
hayat dan berpengaruh bagi perkembangan mencapai tujuan yang diharapkan dalam
individu”. Redja Mudyahardjo, 2001, hlm. 11 proses belajar belajar mengajar”. Asep Jihad
(dalam Tatang Syaripudin dan Kurniasih, dan Abdul Haris (2013, hlm. 99) menyatakan
2009, hlm. 28) menyatakan bahwa “ bahwa “penilaian unjuk kerja atau penilaian
pendidikan dalam arti luas terbatas adalah kinerja merupakan penilaian yang dilakukan
usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, dengan mengamati kegiatan peserta didik
masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, digunakan untuk menilai ketercapaian
yang berlangsung di sekolah dan di luar kompetensi yang menuntut peserta didik
sekolah sepanjang hayat untuk melakukan tugas tertentu seperti praktek”.
mempersiapkan peserta didik agar dapat Cara penilaian ini dianggap lebih otentik

@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 206-211
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
208 Intan Dewi Agustin , Yusuf Suryana , Akhmad Nugaraha
Pengembanagan Instrumen Penilaian Kinerja berbasis Outdoor Learning di SD

daripada tes tertulis karena apa yang dinilai Komarudin (dalam Husamah, 2013, hlm. 19)
lebih mencerminkan kemampuan peserta Outdoor Learning merupakan aktivitas luar
didik yang sebenarnya. Penilaian kinerja sekolah yang berisi kegiatan di luar
merupakan penialaian yang meminta peserta kelas/sekolah dan di alam bebas lainnya,
didik untuk dapat melakukan sesuatu dengan seperti: bermain di lingkungan sekolah,
cara didemontrasikan dan diaplikasikan taman, perkampungan, pertanian/nelayan,
dalam bentuk keterampilan yang secara berkemah dan kegiatan yang bersifat
langsung bisa diamati oleh guru. Salah satu kepetualangan, serta pengembangan aspek
pembelajaran yang dapat memunculkan pengetahuan yang relevan. Model
kegiatan demonstrasi yakni pembelajaran pembelajaran dalam pembelajaran outdoor
outdoor. Pembelajaran outdoor menurut hendaknya dapat mendukung siswa untuk
Irawan (dalam Ginting, 2005) adalah sebuah mengenal lingkungan dan masyarakat. Hasil
pendekatan pembelajaran yang studi pustaka yang sudah dilakukan di SDN
menggunakan suasana di luar kelas sebagai Cibeureum 1 , SDN Citapen melalui kegiatan
situasi pembelajaran dan menggunakan wawancara kepada guru kelas IV
berbagai permainan sebagai media menganggap bahwa penilaian kinerja sama
transformasi konsep-konsep yang dengan penilaian sikap. Selain itu tidak ada
disampaikan dalam pembelajaran. indikator khusus yang dibuat dalam
Pembelajaran outdoor merupakan salah satu melakukan penilaian kinerja apalagi dalam
upaya untuk membantu siswa dalam pembelajaran outdoor. Berdasarkan uraian
mencapai tujuan pembelajaran, terhindar tersebut, penulis akan mengangkat judul
dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi “Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap
belajar hanya di dalam kelas. Pembelajaran Berbasis Outdoor Learning di Sekolah Dasar”.
outdoor menggunakan beberapa metode METODE PENELITIAN
seperti ceramah, diskusi, dan eksperimen, Metode yang digunakan dalam penelitian

menggunakan alam terbuka sebagai sarana ini adalah Design Based Research. Metode ini

kelas. Pembelajaran outdoor melatih merupakan salah satu metode

aktivitas fisik dan sosial siswa. Siswa lebih pengembangan. Sesuai dengan yang

banyak melakukan kegiatan yang melibatkan dikemukakan van den Akker (1999)

kerja sama, komunikasi, pemecahan masalah, menyatakan bahwa “istilah penelitian design

pengambilan keputusan, saling memahami research dimasukan ke dalam penelitian

dan menghargai perbedaan. Menurut pengembangan (developmental research),


karena berkaitan dengan pengembangan
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 206-211
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Intan Dewi Agustin , Yusuf Suryana , Akhmad Nugaraha 209
Pengembanagan Instrumen Penilaian Kinerja berbasis Outdoor Learning di SD

materi dan bahan pembelajaran.” Design khusus, yang sesuai dengan ketentuan,
Based research adalah suatu kajian sistematis sehingga penilaian yang dilakukan cenderung
tentang merancang, mengembangkan dan subjektif. Beliau mengalami kesulitan untuk
mengevaluasi intervensi pendidikan (seperti melakukan penilaian secara objektif,
program, strategi dan bahan pembelajaran, dikarenakan minimnya pemahaman guru
produk dan sistem) dengan tujuan untuk tentang rubrik penilaian. Beliau biasanya
memecahkan masalah yang kompleks dalam menggunakan rubrik yang sudah ada dalam
masalah pendidikan, yang bertujuan untuk buku guru yang sulit dipahami. Setelah
memajukan pengetahuan kita tentang diperolehnya hasil informasi dari hasil
karakteristik dari intervensi-intervensi identipikasi dan analisis mengenai
tersebut dan proses untuk perancangan dan permasalahan yang akan diteliti, peneliti
pengembangan pendidikan. Model yang mengembangkan solusi dari permasalahan
dipilih dalam metode penelitian Design Based tersebut. Permasalahan yang akan diteliti
Research model Reeves yang dikembangkan adalah mengenai instrumen penilaian kinerja
oleh van den akker yang dikutif oleh yang dipakai oleh guru di luar kelas belum
Hurrington dalam proposal disertasinya yang sesuai dengan ketentuan yang benar. Solusi
berjudul Design Based Research and doctoral yang ditawarkan adalah pengembangan
students (2006, dalam Plomp, 2007, hlm. 14, instrumen penilaian kinerja. Desain produk
dalam Lidinillah, 2012, hlm. 11). Dalam model pengembangan ini disebut draf 1. Produk
reeves ada empat tahapan yang yang dikembangkan berupa rubrik penilaian.
dikembangkan, diantaranya adalah sebagai Dalam merancang sebuah Peneliti menyusun
berikut: instrumen penilaian kinerja berupa rubrik
penilaian kinerja. Format yang digunakan
dalam rubrik tersebut berupa tabel yang
memuat aspek kinrja, kriteria kinerja siswa,

Gambar 3.1 diagram model reeves indikator penilaian yang terdiri dari kolom

HASIL DAN PEMBAHASAN skor dan kolom deskripsi, kolom kelompok,


Hasil wawancara di SD Negeri Cibeureum serta keterangan waktu. Rubrik penilaian
dan SD Negeri Citapen penilaian yang kinerja individu terdiri dari lima kolom, yakni
dilakukan hanya penilaian pengetahuan dan kolom kesatu merupakan kolom nomor aspek
keterampilan. Penilaian keterampilan kinerja yang akan diamati, kolom kedua
biasanya dilakukan tanpa ada instrumen yang merupakan aspek kinerja individu yang akan

@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 206-211
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
210 Intan Dewi Agustin , Yusuf Suryana , Akhmad Nugaraha
Pengembanagan Instrumen Penilaian Kinerja berbasis Outdoor Learning di SD

diamati, kolom ketiga yaitu kolom kriteria pembelajaran berbasis ourdoor learning.
kriteria individu, kolom keempat merupakan bentuk dari instrumen penilaian kinerja yang
indikator penilaian yang berisi skor dan dikembangkan berupa rubrik penilaian
deskripsi setiap skor yang akan diberikan kinerja yang digunakan sebagai acuan dalam
kepada siswa, dan kolom kelima adalah melakukan penilaian kinerja. Rubrik yang
keterangan waktu. Setelah dilakukan tahapan dikembangkan yaitu rubrik penilaian individu
DBR dieperoleh produk akhir berupa rubrik dan rubrik penilaian kinerja kelompok.
penilaian kinerja. Rubrik tersebut terdiri dari Penilaian komepetensi kinerja yang dimaksud
rubrik penilaian kinerja individu dan rubrik adalah penilaian terhadap ketercapaian
penilaian kinerja kelompok yang dilengkapi kinerja proses dan produk. Aspek kinerja
dengan petunjuk penggunan pedoman yang dikembangkan yaitu kinerja individu
penyekoran serta halaman. Hal tersebut yang meliputi kemampuan bertanya,
bertujuan untuk memudahkan guru dalam menjawab pertanyaan, dan mengemukakan
melakukan penilaian kinerja. Rubrik penilaian pendapat. Sedangkan aspek kinerja kelompok
kinerja individu dapat digunakan pada meliputi menulis laporan wawancara sesuai
pembelajaran selain pembelajaran outdoor dengan sistematika, mengelompokan
learning. Sedangkan rubrik penilaian kinerja sampah berdasarkan jenisnya (organik dan
kelompok hanya bisa digunakan pada anorganik), mengkomunikasikan hasil
pembelajaran outdoor learning. wawancara, kemampuan bertanya dalam
SIMPULAN wawancara, menjawab pertanyaan tentang
Pelaksaan penilaian kinerja saat ini di
media diorama, dan kemampuan
sekolah dasar yaitu penilaian kinerja
mengemukakan pendapat. Skala yang
dilakukan oleh ketika kegiatan pembelajaran
digunakan pada rubrik penilaian adalah
kelompok saat praktikum. Instrumen yang
rating scale dengan 4 pilihan skor yaitu 3, 2,
gunakan hanya berupa daftar nilai saja yang
1, dan 0. Skor untuk siswa yang menunjukan
biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari
kinerja paling tinggi yaitu 3 dan untuk siswa
tanpa adanya aspek dan indikator penilaian
yang tidak menunjukan kinerja yaitu 0.
yang jelas. Belum ada pengembangan
Instrumen penilaian kinerja berupa rubrik
instrumen penilaian kinerja karena belum
penilaian yang dikembangkan peneliti dapat
ada pembekalan pelatihan intensif tentang
digunakan oleh guru dalam melakukan
penilaian kinerja khususnya dalam
penilaian secara obyektif berdasarkan setiap
pembuatan rubrik penilaian. Telah
kriteria dan indikator yang ada. Selain itu,
didapatkan instrumen penilaian kinerja pada
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 206-211
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Intan Dewi Agustin , Yusuf Suryana , Akhmad Nugaraha 211
Pengembanagan Instrumen Penilaian Kinerja berbasis Outdoor Learning di SD

siswa akan memiliki acuan tentang hal-hal Lidinillah, D. A. M. (2012). Educational Design
Research: a Theoretical Framework
yang diharapkan oleh guru berdasarkan
for Action. Universitas Pendidikan
rubrik penilaian. Dengan demikia, baik secara Indonesia-Kampus Tasikmalaya.
individu maupun secara kelompok akan
Yasbiati & Asep S. (2014). Apa, Mengapa, dan
saling menunjukan kinerja terbaik. Bagaimana Pendekatan Scientifik
dalam Kurikulum 2013. Bandung:
Penegmbangan instrumen penilaian kinerja
Pelangi Press Bandung.
pada pembelajaran berbasis outdoor learning
ini dapat lebih dikembangkan lagi pada tema
atau subtema lainnya. Untuk penelitian
selanjutnya, proses penelitian dan
penegmbangan pada dasarnya memerlukan
waktu yang cukup lama untuk memperoleh
produk yang ideal. Oleh karena itu, dalam
melaksanakan penelitian dan penegmbangan
diperlukan berbagai kesiapan yang
matang.Penelitian pengembangkan
instrumen penilian kinerja ni saling
berhubungan dengan perangkat pembelajran
yang lain. Sehingga dalam pengembangannya
tidak dapat dilakukan secara terpisah. Oleh
karena itu, untuk penelitian dan
pengembangan selanjutnya dilakukan secara
tim seperti yang peneliti lakukan. Selanjutnya
diperlukan beberapa referensi yang lebih
jelas dalam pembuatan instrument penilaian
yang sesuai dengan standar maupun kriteria
yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Sani, Ridwan. (2014). Pembelajaran
Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Kunandar . (2013). Penilaian Autentik.


Jakarta: Rajawali Press.

@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 206-211
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like