NJSND

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

PEMERIKSAAN BILIRUBIN PADA PENDERITATUBERKULOSIS PARU YANG


DALAM MASA PENGOBATAN DI RUMAHSAKIT UMUM DAERAH
LABUANG BAJI MAKASSAR

Rosita1, Widarti2, Moh.Basri3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: itarosita@gmail.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: widartianakes@gmail.com
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: basrimedialaboran@gmail.com

ABSRTACT

Tuberculosis (TB) is a disease caused by infection with the Mycobacterium tuberculosis


complex. This disease is one of the oldest diseases known to attack humans. This disease
usually attacks the lungs (referred to as pulmonary TB), although in one third of cases, other
organs are involved. If properly treated with tuberculosis caused by the Mycobacterium
tuberculosis complex, which is sensitive to drugs, it can practically be cured. The purpose of
this study was to determine the total bilirubin levels in patients with pulmonary tuberculosis
who were treated during the period of blood as much as 10 samples of venous blood using
the method of purposive sampling. It can be concluded that 50% of the blood samples of
pulmonary tuberculosis patients who have been studied for total bilirubin are found to be
normal and as many as 50% of the blood samples of pulmonary tuberculosis patients are in
an increased state. It is recommended for patients with pulmonary tuberculosis who are in
the treatment period to carry out regular checks of liver function tests and take medication
regularly and routinely in accordance with the recommended dosage and consume foods
that are nutritious enough to increase endurance.

Keywords: Examination of Bilirubin in Patients with Lung Tuberculosis

PENDAHULUAN dapat disembuhkan. Tanpa terapi


tuberkulosa akan mengakibatkan
Tuberkulosis (TB) adalah suatu kematian dalam lima tahun pertama
penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada lebih dari setengah kasus (PDPI,
kompleks Mycobacterium tuberculosis. 2006).
Penyakit ini adalah salah satu penyakit Walaupun pengobatan TB yang
tertua yang diketahui menyerang efektif sudah tersedia tapi sampai saat
manusia.Penyakit ini biasanya ini TB masih menjadi problem
menyerang paru-paru (disebut sebagai kesehatan dunia yang utama.Pada
TB Paru), walaupun pada sepertiga tahun 1992 WHO telah mencanangkan
kasus, organ-organ lain ikut tuberkulosis sebagai Global
terlibat.Jika diterapi dengan benar Emergency. Laporan WHO tahun 2004
tuberkulosis yang disebabkan oleh menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta
kompleks Mycobacterium tuberculosis, kasus baru tuberculosis pada tahun
yang peka terhadap obat, praktis 2002 dan 3,9 juta adalah kasus BTA

33
1
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

positif. Sepertiga penduduk dunia telah potensial yang hampir selalu ada pada
terinfeksi kuman tuberculosis dan setiap obat. Walaupun kejadian jejas
menurut regional WHO jumlah hati jarang terjadi, tapi efek yang
terbesar kasus TB terjadi di Asia ditimbulkan bisa fatal. Reaksi tersebut
Tenggara yaitu 33% dari seluruh sebagian besar idiosinkratik pada
kasus TB di dunia. Indonesia berada dosis terapeutik yang dianjurkan, dari
dalam peringkat ketiga terburuk 1 tiap 1000 pasien sampai 1 tiap
setelah China dan India di dunia untuk 100.000 pasien dengan pola yang
jumlah penderita TB.Setiap tahun konsisten untuk setiap obat dan untuk
muncul 500 ribu kasus baru dan lebih setiap golongan obat. Sebagian lagi
dari 140 ribu lainnya tergantung dosis obat.
meninggal.Perkiraan kejadian BTA Hati adalah organ terbesar dan
sputum positif di Indonesia adalah secara metabolisme paling kompleks
266.000 tahun 1998. Berdasarkan di dalam tubuh. Organ ini terlibat
survey kesehatan rumah tangga 1985 dalam metabolisme zat makanan serta
dan survey kesehatan nasional 2001, sebagian obat dan toksikan. Zat yang
TB menempati rangking nomer 3 biasanya dapat mengalami
sebagai penyebab kematian tertinggi detoksifikasi, tetapi banyak toksikan
di Indonesia. Prevalensi nasional dapat dibioaktifkan dan menjadi lebih
terakhir TB paru diperkirakan 0,24% toksik (Frank 1995).
(Amin dan Asril, 2006). Berdasarkan latar belakang di
Obat-obat anti tuberkulosis atas, maka rumusan masalah dalam
seperti isoniazid (INH), rifampisin, penelitian ini adalah Bagaimanakah
pirazinamid dan ethambutol gambaran hasil pemeriksaan kadar
mempunyai beberapa efek samping, bilirubin pada penderita tuberkulosis
dari yang ringan sampai yang paru yang dalam masa pengobatan di
berat.Efek samping yang patut Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
diwaspadai adalah efek hepatotoksik. Baji Makassar?.
Hampir semua obat anti tuberkulosis Adapun tujuan dari penelitian ini
mempunyai efek hepatotoksik kecuali adalah untuk mengetahui gambaran
streptomisin. Salah satu obat tersebut kadar bilirubin pada penderita
adalah rifampisin. Dengan pemberian tuberkulosis paru yang dalam masa
dosis biasa, kurang 4 % pasien pengobatan di Rumah Sakit Umum
tuberkulosis mengalami efek toksik. Daerah Labuang Baji Makassar.
Yang paling sering ialah ruam kulit,
demam, mual dan muntah. Pada METODE
pemberian berselang dengan dosis
yang lebih besar sering terjadi flu like Jenis penelitian yang digunakan
syndrome, nefritis interstisial, nekrosis adalah observasi laboratorik, yakni
tubular akut dan trombositopenia berupa pemeriksaan bilirubin pada
(Arsyad 1996). penderita tuberkulosis paru yang
Sebagian besar obat memasuki dalam masa pengobatan, dimana
saluran cerna, dan hati sebagai organ hasilnya akan disimpulkan
diantara permukaan absorptif dari berdasarkan penelitian di
saluran cerna dan organ target obat Laboratorium.
dimana hati berperan penting dalam Penelitian ini dilakukan di Rumah
metabolisme obat, Sehingga hati Sakit Umum Daerah Labuang Baji
rawan mengalami cedera akibat bahan Kota Makassar Pada Tanggal 21-24
kimia terapeutik. Hepatotoksisitas Juni 2014.
imbas obat merupakan komplikasi

34
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

Adpun prosedur dalam penelitian (Asam sulfonik, asam hidroklorik,


ini meliputi: cafein, zodium benzoat, sodium
1. Persiapan Pasien nitrit).
Tidak ada persiapan khusus
4. Prosedur Pemeriksaan
2. Persiapan Sampel a. Pemeriksaan Bilirubin Total
a. Cara pengambilan darah vena metode jendrassik-groff
1) disiapkan alat dan bahan Cara automatik menggunakan
2) dipasang tourniquet pada TRX 7010 berbasis windows :
lengan atas 1) diambil serum dengan
menggunakan mikropipet 200
3) melakukan desinfektan tempat
ul.
yang akan ditusuk dengan 2) dimasukkan serum ke dalam
kapas alkohol 70% biarkan “cup” sampel.
sampai kering 3) diletakkan cup sampel pada
4) menusukan jarum spoit hingga rak sampel di trx 7010.
jarum masuk ke lumen vena 4) dipilih program untuk tes
5) perlahan lahan, segera bilirubin total, dengan
menekan tombol program.
menarik penghisap spoit
5) selanjutnya hasil secara
setelah darah terlihat mengalir automatik didapatkan dalam
ke spoit, sampai diperoleh bentuk prin out.
volume yang dibutuhkan yaitu
sebanyak 3cc Analisa data dilakukan secara
6) tourniquet dilepaskan, kapas deskriptif yang hasilnya disajikan
ditaruh diatas jarum kemudian dalam bentuk tabel disertai narasi.
menarik jarum dengan cepat Rumus : P = × 100 %
7) bekas tusukan ditekan dengan
kapas, kemudian diplaster Ket:
P = Presentase
8) jarum dilepaskan dari spoit
T = Jumlah sampel yang lebih dari
dan darah dialirkan ke dalam normal
tabung melalui dinding tabung, N = Jumlah sampel yang diperiksa
biarkan darah membeku ( r.
gandasoebrata ).
9) sampel yang digunakan HASIL DAN DISKUSI
adalah serum yang disentrifus
Berdasarkan pemeriksaan
selama ± 5-10 menit dengan bilirubin pada penderita tuberkulosis
kecepatan 3000 rpm. paru terhadap 10 sampel yang telah
dilakukan di Rumah Sakit Umum
3. Persiapan Alat dan Bahan Daerah Labuang Baji Makassar pada
a. Alat yang digunakan adalah spoit tanggal 21–24 juni 2014 diperoleh
3 cc, tabung reaksi, rak tabung, hasil sebagai berikut.
karet pembendung, cup sampel,
klinipet 50 µl dan 500 µl, tips
kuning dan biru, centrifuge.
b. Bahan yang digunakan adalah
Kapas Alkohol 70%, reagen
bilirubin total TBR dan TNR

35
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Bilirubin larut dalam air.Sebagian besar itu


pada Penderita Tuberkulosis Paru masuk ke empedu dengan demikian
yang dalam Masa Pengobatan di keluar ke usus kecil.Namun 95% dari
Rumah Sakit Umum Daerah bilirubin dikeluarkan diserap oleh hati
Labuang Baji Kota Makassar kembali ke usus kecil, proses ini
dikenal sebagai sirkulasi
Kode Hasil Pemeriksaan enterohepatik.
No Bilirubin (mg/dl)
Sampel Bilirubin adalah pigmen kuning
1 A 0,49 (mg/dl) yang berasal dari perombakan heme
2 B 3,2(mg/dl) dari haemoglobin dalam proses
3 C 1,31 (mg/dl) pemecahan eritosit oleh sel
4 D 0,29 (mg/dl) retikuloendotel. Disamping itu sekitar
5 E 0,35 (mg/dl) 20% bilirubin berasal dari perombakan
6 F 1,21 (mg/dl) zat-zat lain. Sel retikuloendotel
7 G 0,58 (mg/dl) membuat bilirubin tidak laru dalam air,
8 H 2,11 (mg/dl) bilirubin disekresikan dalam darah
9 I 1,58 (mg/dl) harus dikaitkan albumin untuk diangkut
10 J 0,38 (mg/dl) dalam plasma menuju hati
Sumber: data primer 2014 Bilirubin adalah produk utama
dari penguraian sel darah merah yang
Setelah dilakukan pemeriksaan tua.Bilirubin disaring dihati, dan
bilirubin pada penderita tuberkulosis dikeluarkan pada cairan empedu.
paru yang dalam masa pengobatan Sebagaimana hati menjadi rusak
diperoleh hasil pemeriksaan bilirubin total akanmeningkat.
normal/meningkat. Normal sebanyak 5 Sebagian dari bilirubin total
orang dengan kode sampel A, D, E, G, termetabolisme, dan bagian ini disebut
J. Sedangkan yang meningkat sebagai bilirubin langsung.Bila bagian
sebanyak 5 orang dengan kode ini meningkat, penyebab biasanya di
sampel B, C, F, H, I. Dengan adanya 5 luar hati.Bila bilirubin langsung adalah
hasil meningkat dari 10 sampel yang rendah sementara bilirubin total
diperiksa, maka persentase hasil yang tinggi.Hal ini menunjukkan kerusakan
diperoleh adalah : pada hati atau pada saluran cairan
P = × 100 empedu dalam hati (Lauralee
Sherwood, 2001).
P = × 100
P = 0,5 × 100 SIMPULAN
P = 50 %
Dari hasil penelitian, dapat
Jadi, hasil sampel darah disimpulkan sebanyak 50% sampel
penderita tuberkulosis paru yang telah darah penderita tuberkulosis paru
diteliti kadar bilirubin yang mengalami yang telah diteliti bilirubin total
peningkatan yaitu 50%. ditemukan dalam keadaan normal dan
Pada hasil penelitian ini terdapat sebanyak 50% sampel darah
jumlah sampel yang meningkat pada B penderita tuberkulosis paru yang telah
dengan nilai tertinggi 3,2 dan nilai diteliti bilirubin total dalam keadaan
terendah pada kode E dengan nilai meningkat.
0,35 dan nilai rata-rata 50% tertinggi.
Dalam hati, bilirubin terkonjugasi
dengan asam glukuronat oleh
glucuronyltransferase enzim sehingga

36
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

DAFTAR PUSTAKA http://asuhankeperawatanonline.blogs


pot.com/2012/05/konsep-efek-
Alsagaff Hood, H. Abdul Mukty,2009. samping-obat-anti.html.
Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru.
Air langga University Press. http://posting-
Surabaya perdana.blogspot.com/2011/12/ki
mi-klinik-i-bilirubin-direk-dan-
A.Gani, 2007. Metode Bakteriologi. total.html
Balai Besar Laboratorium
Kesehatan. Makassar.

Anonim, 2002. Pedoman Pemeriksaan


Tuberkulosis Pada Program
Pemberantasan Tuberkulosis
Paru. Departemen Kesehatan.
Jakarta.

Crofton Jhon, 2002. “ Tuberkulosis


Klinis “, Talk dan Perdhaki.

Departemen Kesehatan RI, 2002.


Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis
Edisi 2. Depkes RI, Jakarta

Kumar Vinay, 2007. Buku Ajar


Patologi. Ed 7. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Misnadiarly.AS,APU, 2006.
Pemeriksaan Laboratorium
Tuberkulosis dan Mikobakterium
Atipik.Dian Rakyat. Jakarta.

Sherwood Lauralee, 2001. Fisiologi


Manusia. Ed 2. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.

Syarif Jurnal, 2013. “ Penuntun


Praktikum Kimia Klinik II “ Prodi
D-III Analis Kesehatan Indonesia
Timur Makassar.

Sylvia,A.P dan Standrigde P. Marry,


2005. Patofisiologi konsep klinis
proses-proses penyakit. Ed 6.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta

37

You might also like