Professional Documents
Culture Documents
33 70 1 SM
33 70 1 SM
2, AGUSTUS 2015
ABSTRACT
Medicinal herbs or extracts of herbs have been used widely by the public. The World Health
Organization (WHO) has also approved the use of herbal medicines for some diseases, including
diabetes mellitus. Fruit of rimbang (Solanum torvum Swartz) and rhizome of temulawak (Curcuma
xanthorriza Roxb) arematerials traditionally used in the treatment of diabetes and hyperlipidemia. A
number of studies had also been conducted to prove the efficacy of the two plants separately. This
study was done to investigate in vivo activity of the combination of plant extracts as antidiabetic and
antidyslipidemia. Animals were grouped into 7 groups consisting of normal group, diabetescontrol,
diabetes treated with extract ofrimbang (400 mg/kg), diabetes treated with extract of temulawak (400
mg/kg), diabetes treated with a combination of extracts comprising rimbang and temulawak extract
each in the same amount (400 mg/kg), diabetes treated with reference antidiabetes glibenclamide (5
mg/kg), and diabetes treated with referenceantihyperlipidemia simvastatin (4 mg/kg). The state of
diabetes in mice was induced by intravenousinjection of alloxan (65 mg/kg). Mice whose blood
glucose levels reach 250-350 mg/dl were included in the study (day 0). Extract, combination of extract
and the reference drug were given orally for 21 days. Measurement of blood glucose levels were done
on 7th, 14th, and 21stday. While measurements of HDL, LDL, and triglycerideslevels were performed on
21stday. The results showed that the combination of extracts comprising half doses of each extract
could lower blood glucose levels significantly (P<0.05) with the same efficacy to each single extract.
The combination of the extract was also able to significantly improve blood lipid profile (P<0.05)
even with better efficacy than each single extract.
Keywords: Solanum torvum Swartz, Curcuma Roxb xanthorriza, diabetes mellitus, hyperlipidemia,
combination of extracts
diberi makanan standar dan aquadest ad memastikan keadaan diabetes akibat induksi
libitum. Proses aklimatisasi dilaksanakan aloksan. Pada hari ke-7 dan ke-14, kadar
selama satu minggu sebelum dimulainya glukosa darah hewan pada kelompok I-VI
percobaan. Dalam studi ini, hewan dibagi diukur menggunakan alat glukotest dengan
menjadi 7 kelompok (masing-masing mengambil sampel darah ekor. Metoda ini
kelompok terdiri dari 5 ekor tikus) dipilih karena dapat meminimalkan cedera
pada tikus. Sedangkan pada hari ke-21 hewan
Rancangan pernelitian dikorbankan untuk dilakukan pengukuran
Dalam penelitian ini 35 ekor mencit terhadap kadar glukosa darah (kelompok I-VI)
dibagi menjadi 7 kelompok secara serta kadar HDL, LDL, dan trigliserida
acak.Ekstrak, kombinasi ekstrak, serta obat (kelompok I-V, VII) dengan menggunakan
pembanding diberikan secara oral pada mencit metoda enzimatis dengan alat pengukur
diabetes yang diinduksi dengan spektrofotometer mikrolab.
aloksan.Seluruh ekstrak disuspensikan dalam
Na CMC 1%.Kombinasi ekstrak merupakan Analisa statistika
campuran sama banyak ekstrak buah rimbang Hasil pengukuran seluruh parameter
dan ekstrak rimpang temulawak. dalam penelitian ini dianalisa secara statistika
Pengelompokan hewan dalam penelitian ini menggunakan analisa varian satu arah (one
dilakukan sebagai berikut: kelompok I (kontrol way anova), dimana perbedaan dianggap
normal, tidak diberi perlakuan), kelompok II bermakna jika nilai P<0,05. Untuk nilai
(kelompok kontrol positif, diinduksi dengan P<0,05 analisa dilanjutkan dengan uji berjarak
aloksan, diberi Na CMC 1%), kelompok III Duncan guna melihat signifikansi perbedaan
(diinduksi aloksan, diberi ekstrak buah rata-rata yang diakibatkan oleh perbedaan
rimbang 400 mg/kg BB), kelompok IV perlakuan.
(diinduksi aloksan, diberi ekstrak rimpang
temulawak 400 mg/kg BB), kelompok V
(diinduksi aloksan, diberi kombinasi ekstrak HASIL DAN PEMBAHASAN
400 mg/kg BB), kelompok VI (diinduksi
aloksan, diberi glibenklamid 5 mg/kg), Kadar glukosa darah rata-rata pada
kelompok VII (diinduksi aloksan, diberi hewan kelompok kontrol dan perlakuan pada
simvastatin 4 mg/kg). hari 0 (sebelum pemberian ekstrak dan obat
pembanding), hari ke-7, hari ke-14 serta hari
Induksi diabetes ke-21 disajikan pada tabel 1 dan gambar 1.
Kondisi diabetes pada hewan percobaan Kebermaknaan analisa statistika dari masing-
diinduksi dengan injeksi aloksan (65 mg/kg) masing kelompok dibandingkan dengan
secara intra vena.Hewan yang disertakan kelompok 2 (kelompok kontrol), yaitu hewan
dalam penelitian adalah hewan dengan kadar diabetes yang mendapatkan pembawa ekstrak
glukosa darah 250-350 mg/dL. Kombinasi (Na CMC 1%). Pemberian Na CMC tidak
ekstrak dan obat-obat pembanding diberikan mempengaruhi kadar glukosa pada hewan
secara oral selama 21 hari, dimulai setelah kelompok kontrol (II).
pengukuran kadar glukosa darah untuk
Tabel 1. Kadar glukosa darah rata-rata masing-masing kelompok (mg/dl) pada mencit diabetes yang
diinduksi aloksan
Kadar glukosa rata-rata (mg/dl)
Kelompok (n=5)
Hari 0 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21
I. Normal 125.2000±7.6 119.6000±5.941 122.8000±5.9 126.0000±10.770
2889** 38** 3296** 33**
II. Kontrol 300.0000±30. 331.8000±31.37 331.8000±30. 340.2000±26.432
68387 993 26054 93
III. Ekstrak buah rimbang 311.0000±18. 295.0000±18.54 242.0000±7.9 192.0000±18.069
16590 724* 3725** 31**
IV. Ekstrak temulawak 291.8000±26. 261.0000±25.56 225.8000±17. 189.0000±22.427
26214 365** 07923** 66**
V. Kombinasi ekstrak 313.0000±22. 307.0000±24.60 232.0000±19. 192.6000±12.033
30471 691 14419** 29**
VI. Glibenklamid 307.8000±31. 227.8000±24.19 192.6000±15. 140.2000±23.370
13198 091** 45316** 92**
Ket: Setiap nilai ditampilkan sebagai nilai rata-rata±standar deviasi (n=5). * P<0,05 dibanding
kelompok kontrol. ** P<0,01 dibanding kelompok kontrol.
350
300
Kadar glukosa (mg/dl)
250 Normal
200 Kontrol
150 Ekstrak rimbang
Gambar 1. Kadar glukosa darah rata-rata masing-masing kelompok (mg/dl) pada mencit diabetes yang
diinduksi aloksan
sama dengan resiko efek samping yang lebih Kadar HDL, LDL dan trigliserida diukur pada
rendah dari kedua ekstrak dikarenakan dosis hari ke 21. Hasil pengukuran disajikan pada
masing-masing ekstrak dalam campuran 50% tabel 2 dan gambar 2.
lebih rendah daripada penggunaan tunggal.
Tabel 1. Kadar HDL, LDL dan Trigliserida (mg/dl) mencit diabetes yang diinduksi dengan aloksan
Kadar lipid darah (mg/dl)
Kelompok(n=5)
HDL LDL TG
I. Normal 64.4000±10.06479* 60.6000±5.85662* 80.4000±9.58123
II. Kontrol 49.4000±7.43640 79.6000±3.64692 115.2000±10.96358
III. Ekstrak buah rimbang 58.0000±7.68115 72.2000±6.37966* 104.2000±12.11198
IV. Ekstrak temulawak 57.4000±7.50333 62.4000±5.41295* 96.4000±8.9204
V. Kombinasi ekstrak 60.8000±5.63028* 60.2000±6.30079* 95.6000±6.69328
VI. Simvastatin 61.8000±2.48998* 60.8000±5.31037* 74.2000±8.34865
Ket: Setiap nilai ditampilkan sebagai nilai rata-rata±standar deviasi (n=5). * P<0,05 dibanding
kelompok kontrol.
120
100
Normal
Kadar (mg/dl)
80
Kontrol
60
Ekstrak rimbang
40 Ekstrak temulawak
20 Kombinasi ekstrak
Simvastatin
0
HDL LDL TG
Lipid darah
Gambar 2. Kadar HDL, LDL dan Trigliserida mencit diabetes yang diinduksi dengan aloksan
penurunan paling besar ditunjukkan oleh induced diabetic rats, Food and
kelompok simvastatin hingga lebih rendah Chemical Toxicology, Volume 49, Issue
daripada kelompok normal. 11, Pages 2725–2733
Dari hasil pengukuran kadar lipid darah Halim, M. R. M., S. M. Zabritan, S.
tersebut, dapat dilihat bahwa pemberian Ismail, and R. Mahmud, 2012,
kombinasi ekstrak dengan dosis setengah dari Standardization and Phytochemical Stud
masing-masing ekstrak ekstrak tunggal ies Off Curcuma xanthorrhiza Roxb,
memiliki kemampuan memperbaiki profil lipid International Journal of Pharmacy and
darah sama dengan penggunaan tunggal, Pharmaceutical Sciences. Vol 4, Issue 3
bahkan untuk kadar LDL dan HDL 234-242
kemmapuannya lebih baik dibanding masing- Jaiswal, B. S., 2012, Solanum torvum: a review
masing ekstrak tunggal. Sehingga, penggunaan of its traditional uses, phytochemistry
kombinasi kedua ekstrak ini dapat memberikan and pharmacology, Int J Pharm Bio Sci
keuntungan yaitu penurunan potensi efek 3(4): (P) 104 – 111
samping dengan efikasi yang lebih baik Raju, S.M., dan Raju, B., 2010, Illustrated
dibanding penggunaan tunggal masing-masing medical biochemistry, 2nd ed. Jaypee
ekstrak. Brothers Medical Publisher ltd, India
Septiana, A.T, H. Dwiyanti, D. Muchtadi, F.
Zakaria, 2006, Penghambatan Oksidasi
KESIMPULAN LDL dan Akumulasi Kolesterol pada
makrofag oleh ekstrak temulawak
Kombinasi ekstrak buah rimbang dan (Curcuma xantorrhiza Roxb), Jurnal
ekstrak rimpang temulawak dengan dosis Tekn dan Industri Pangan, 17, 3: 221-
masing-masing ekstrak setengah dari dosis 226
ekstrak tunggal memiliki kemampuan Wientarsih,Ietje, S. Chakeredza, and U.
menurunkan kadar glukosa darah dan Meulen, 2002, Influence of curcuma
memperbaiki profil lipid darah yang sebanding (Curcuma xanthorrhiza Roxb) on lipid
dengan masing-masing ekstrak. Penggunaan metabolism in rabbits, Journal of the
kombinasi ekstrak ini diharapkan dapat Science of Food and Agriculture.
menurunkan potensi efek samping dari Volume 82, Issue 15, pages 1875–1880
ekstrak-ekstrak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA