ID Pelaksanaan Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran Di Kota Pekanbaru Tahun 2011 201

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PELAKSANAAN PELAYANAN PENGURUSAN AKTA KELAHIRAN DI

KOTA PEKANBARU TAHUN 2011-2012

Oleh :
Riyanda Raran Anshari
(Riyanda_Raran@gmail.com)
Pembimbing : Drs. H. Isril, MH

Jurusan Ilmu Pemerintahan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293 –
Telp/Fax. 0761 – 63277

Abstract
A birth certificate is a certificate / authentic record made by civil servants in the
form of an official record of the place and time of birth of a child, the child's name and
the name of the child's parents are complete and clear, and the child's citizenship. Birth
registration is done by the Head of the Unit of Work on the register and issued Birth
Certificate Birth Certificate Kelahiran.Kutipan Deed Quotes are pelapornya done on
time given to residents at no charge. In this case the birth place different from the place
of residence or domicile, Magistrate of the record and issue a birth certificate Excerpt
responsible notify Work Unit that manages the registration of the population and civil
registration in the place of domicile. This study was conducted to investigate the
implementation of public services in the birth certificate as well as to identify any
obstacles encountered in the implementation of the birth certificate of service in the
Department of Population and Civil Registration (Disdukcapil) Pekanbaru. The
formulation of the problem as follows: How the Implementation of the Public Service in
the Department of Population and Civil Registration Pekanbaru (studies obtaining a
birth certificate).
This study is a descriptive study using a qualitative approach as a tool of
analysis. This research was conducted in the Department of Population and Civil
Registration (Disdukcapil) Pekanbaru City is located at the street Mustafa Sari No. 1,
Pekanbaru. Samples that informants in this study is the head of Department and Head
of the Civil Registry and the people who take care of a birth certificate in the
Department of Population and Civil Registration (Disdukcapil) Pekanbaru. Data
collection techniques of observation, interviews and documentation. The results of this
study concluded that the implementation of the maintenance services in the city of
Pekanbaru birth certificate in the category good enough, because there are not a good
indication of the service given to the public servants in the management of particular
birth certificate issue completion time, cost and typos on the birth certificate. The
obstacles that occur in the processing of birth certificate is the resistance of the
(internal) include: lack of discipline officers or officers who provide public services and
physical facilities are still inadequate and the barrier from the outside (external)
include awareness of society that is still lacking, especially regarding the requirements
and procedures are still often overlooked by society, lack of awareness of the
population to always stand in line to get service and there are many people in
Pekanbaru who do not have an official marriage certificate so that the process of
identifying a birth certificate lasts a little longer.
Keywords: Care, Birth Certificate

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 1


PENDAHULUAN mengakibatkan lamanya proses
penyelesaian Akta Kelahiran itu
Pencatatan kelahiran dilakukan sendiri.
oleh Kepala Unit Kerja dalam Register 2. Penetapan biaya dengan variasi yaitu
Akta Kelahiran dan diterbitkan Kutipan 1 lembar Akta Kelahiran lebih dari
Akta Kelahiran. Kutipan Akta RP.50.000,- s/d 75.000,-, sedangkan
Kelahiran yang pelapornya dilakukan pengurusan akte kelahiran gratis
tepat waktu diberikan kepada penduduk hanya diberikan apabila umur
tanpa dipungut biaya. Dalam hal tempat kelahiran anak sampai 60 hari,
peristiwa kelahiran berbeda dengan sementara berdasarkan penetapan
tempat tinggal atau domisili, Pejabat hanya dikenakan biaya sebesar Rp.
Sipil yang mencatat dan menerbitkan 50.000,-. Membutuhkan biaya lebih
Kutipan Akta Kelahiran banyak. Dikantor Pos masyarakat
bertanggungjawab memberitahukan hal harus meleges masing- masing
dimaksud kepada Unit Kerja yang persyaratan dengan masing- masing
mengelola pendaftaran penduduk dan materai seharga Rp 6.000,00.
pencatatan sipil di wilayah tempat Kemudian untuk biaya persidangan
domisili. di Pengadilan Negeri sebesar
Rp114.000,00.
Berdasarkan hasil pra survei
3. Sulitnya prosedur yang harus dilalui
pada Kantor Dinas Kependudukan dan
dalam pembuatan akte kelahiran
Pencatatan Sipil masih ada indikasi
karena persayaratan untuk membuat
yang berkembang ditengah masyarakat
akte kelahiran yang kurang
yaitu rasa kecewa akibat pelayanan
dimengerti oleh masyarakat karena
yang kurang baik dari Dinas
banyaknya persyaratn yang harus
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dibawa saat melakukan pengurusan
(Disdukcapil) Kota Pekanbaru berupa
akta kelahirana antara lain :
ketepatan waktu maupun sulitnya
a. Surat keterangan lahir dari
prosedur yang harus dilalui. Dalam
Bidan/Dokter/Rumah Sakit (asli)
pemberian pelayanan umum terlihat
b. Foto Copy KTP dan Kartu
adanya indikasi menurunnya pelayanan
Keluarga Orang Tua
yang diberikan, hal ini terlihat dari
c. Foto Copy Buku Nikah/Akta
gejala-gejala sebagai berikut :
Perkawinan Orang tua
1. Penyelesaian pembuatan akte d. Foto Copy KTP 2 orang Saksi
kelahiran sampai memakan hampir e. Surat Keterangan Lahir dari
sebulan lamanya sementara Lurah Kode F-2.02
berdasarkan penetapan hanya Adapun fenomena yang di
memakan waktu paling lama 14 hari. temui di lapangan adalah adanya
Membutuhkan waktu lebih lama. penulisan di akte kelahiran yang sering
Dimana masih banyaknya jumlah terjadi kesalahan misalkan, penulisan
pengurusan penetapan akta kelahiran anak ke IV ditulis anak ke III dan
yang dilakukan di Pengadilan Negeri lamanya proses pembuatan akte
yang belum selesai atau belum kelahiran tidak hanya dari pihak dinas
ditetapkan. Sehingga lamanya proses saja tetapi juga dari kesalahan
penyelesaian penetapan yang masyarakat yang tidak memberikan data
dilakukan di pengadilan negeri yang benar saat pengurusan akte

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 2


kelahiran, sehingga dianggap sebagian informan penelitian dengan
masyarakat pengurusan tersebut terlalu menggunakan Snowball Sampling.
berbelit yang dilakukan oleh Kantor Informan dalam penelitian ini yaitu
Dinas Kependudukan dan Pencatatan kepala Dinas Kependudukan dan
Sipil Kota Pekanbaru. Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota
Dari keterangan di atas Pekanbaru yang bernama Baharuddin,
menunjukkan masih kurang baik dan S.Sos, MSi, MH dan Kabid Pencatatan
optimalnya pelayanan publik pada Sipil yang bernama Vityana Erza,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan S.Sos, dan masyarakat yang memahami
Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru, tentang objek penelitian yaitu
sehingga dari gejala dan uraian di atas masyarakat yang mengurus akta
perlu di lakukan penelitian yang lebih kelahiran pada Dinas Kependudukan
mendalam dengan judul ”Pelaksanaan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota
Pelayanan Pengurusan Akta Pekanbaru. Adapun sampel pada
Kelahiran di Kota Pekanbaru Tahun penelitian ini dapat dilihat pada tabel
2011-2012”. berikut ini :

METODE Tabel 2. Jumlah Sampel


Jenis penelitian yang di gunakan adalah No. Jenis Populasi Jumlah
jenis penelitian deskriptif Kualitatif,
yang dapat di artikan sebagai proses 1. Kepala Dinas 1
pemecahan masalah yang di selidiki
dengan melukiskan keadaan subyek dan Kabid 1
2.
obyek penelitian pada saat sekarang Pencatatan Sipil
berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau bagaimana adanya. Masyarakat 10
3. yang mengurus
Penelitian ini penulis lakukan akta kelahiran
pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sumber : Data Modifikasi, 2012
Pekanbaru, dengan alasan Pemilihan
Jenis data yang digunakan yaitu :
lokasi ini dikarenakan adanya gejala
a. Data Primer adalah data yang
kurang optimalnya pelayanan oleh
diperoleh langsung dilapangan
pegawai pada Dinas Kependudukan dan
yang menggunakan sumber
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota
informasi utama guna
Pekanbaru, Sehingga masyarakat yang
memperoleh jawaban dari
membutuhkan pelayanan merasa kurang
permasalahan melalui hasil
puas dengan pelayanan yang diberikan.
wawancara dan observasi berupa:
Informan penelitian adalah 1. Identitas responden
subjek atau pihak yang mengetahui atau 2. Pelayanan yang diberikan
memberikan informasi maupun Dinas Kependudukan dan
kelengkapan mengenai objek penelitian. Pencatatan Sipil dalam
Dalam penelitian ini peneliti pengurusan akta kelahiran
menggunakan Informan penelitian 3. Hambatan-hambatan dalam
melalui key informan dimana peneliti Pelayanan yang diberikan
sudah memahami informasi awal Dinas Kependudukan dan
tentang objek penelitian maupun

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 3


Pencatatan Sipil dalam ini digunakan analisa data kualitatif.
pengurusan akta kelahiran Analisa data kualitatif ini dilakukan
b. Data Sekunder adalah data yang mengikuti proses antara lain, reduksi
diperoleh dari Dinas data, penyajian data dan menarik
Kependudukan dan Pencatatan kesimpulan berdasarkan reduksi dan
Sipil (Disdukcapil) Kota penyajian data yang telah dilakukan
Pekanbaru dan melalui riset sebelumnya. Setelah data pada
kepustakaan meliputi : penelitian ini diperoleh, data tersebut
1. Gambaran umum Dinas dikelempokkan, diuraikan sesuai
Kependudukan dan dengan jenis data, kemudian disajikan
Pencatatan Sipil dalam bentuk tabel-tebel yang
(Disdukcapil) Kota dilengkapi dengan penjelasan untuk
Pekanbaru selanjutnya dianalisa secara deskriptif,
2. Jumlah pegawai yaitu sebuah analisa yang menjalankan
3. Tingkat pendidikan pegawai dan memaparkan kenyataan-kenyataan
Sebagai upaya untuk yang terjadi dalam satu model sosial.
mengumpulkan data-data dari berbagai
sumber data di atas, digunakan teknik
pengumpulan data yang meliputi : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelayanan dan
a. Observasi pengabdian merupakan kata kunci yang
Yaitu melakukan pengamatan akan selalu memberi motivasi dan
langsung ke lokasi penelitian. kesadaran dalam memberikan
Dengan observasi penulis dapat pelayanan kepada masyarakat yang
mengetahui langsung kejadian mendahulukan kewajiban dari pada hak,
sesungguhnya di lapangan. pengabdian dan pelayanan memberikan
b. Wawancara kesedian rela berkorban untuk Negara
Tanya jawab langsung dengan dan masyarakat. Hal ini perlu dipegang
responden berkaitan dengan teguh dalam melaksanakan tugasnya
masalah di dalam penelitian ini, serta meningkatkan kesejahteraan
secara mendalam dengan masyarakat secara materil dan spiritual
informan yang bersangkutan dan yang kemudian memperlancar urusan
yang tepat memberikan pemerintahan dan pembangunan.
informasi Timbulnya pelayanan umum
c. Studi pustaka disebabkan oleh adanya kepentingan
Memperoleh informasi dengan umum masyarakat. Pelayanan umum itu
menggunakan buku-buku sendiri bukanlah sasaran suatu kegiatan,
literature dan situs internet yang melainkan merupakan suatu proses
berhubungan dengan penelitian. untuk mencapai sasaran suatu kegiatan
d. Dokumentasi melainkan merupakan suatu proses
Yaitu hasil yang diperoleh dari sesuai dengan apa yang seharusnya.
hasil penelitian dilapangan Karena pelayanan berlaku sebagai
sebagai bahan bukti dari hasil katalisator itulah maka peran pelayanan
wawancara berupa foto-foto. menjadi penting dalam suatu sistem
kerja atau kegiatan organisasi.
Analisa data adalah proses Dalam hubungan dengan hal itu,
penyederhanaan data kedalam bentuk agar pemerintah dapat memberikan
yang lebih mudah dibaca dan di pelayanan yang berkualitas, pemerintah
interpretasikan. Adapun pada penelitian

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 4


dituntut untuk mengetahui apa yang kolektif, sebab melayani hak dan
menjadi keinginan rakyat. Jika kebutuhan bersama yang telah diatur,
pemerintah tidak tanggap terhadap termasuk dalam pengertian pelayanan
keinginan rakyatnya, terutama dalam umum.
memberikan pelayanan, maka dapat
menimbulkan ketidakpuasan Pelayanan umum adalah
masyarakat terhadapnya. Komitmen organisasional birokrasi
pemerintahan. Komitmen
Persepsi masyarakat tentang organisasional bermakna keberpihakan
kualitas pelayanan sering tidak sama birokrasi pemerintahan harus berada di
antara masyarakat dengan pemberi pihak masyarakat, melayani berarti
pelayanan (aparat), karena itu perlu membantu menyiapkan atau mengurus
selalu diusahakan agar antara pelayanan apa yang diperlukan seseorang atau
yang dijanjikan dengan senyatanya masyarakat, dikaitkan dengan pelayanan
tidak jauh berbeda, sehingga tidak umum, maka bantuan dalam
berakibat merosotnya respek menyiapkan dan pengurusannya harus
masyarakat terhadap satuan sebaik mungkin. Hal ini berarti
pemerintahan yang memberikan pelayanan umum adalah pelayanan yang
layanan, umumnya pemerintah. memiliki kualitas unggul, ukuran
Pelayanan yang berkualitas merupakan kualitas pelayanan umum tersebut.
bentuk dari sebuah janji pelayanan yang Kelambanan pelayanan umum
tencermin dari upaya yang dilakukan tidak hanya disebabkan oleh kurang
oleh pemerintah dalam rangka baiknya cara pelayanan ditingkat
menghasilkan produk yang bawah. Ternyata masih banyak faktor
bermutu/berkualitas yang dibutuhkan yang mempengaruhi begitu buruknya
oleh masyarakat. tata kerja dan birokrasi. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa dikantor-kantor
Agar tercipta kualitas layanan pemerintah kita akan melihat banyak
yang optimal, dibutuhkan seorang pegawai yang datang kekantor hanya
pimpinan yang memiliki orientasi dan untuk mengisi absensi, mengikuti apel
komitmen terhadap pelayanan yang pagi, apel siang, sementara pekerjaaan-
diberikan kepada masyarakat. Orientasi pekerjaan yang harus diselesaikan tepat
dan komitmen terhadap pelayanan waktu.
sangat diperlukan sekali dalam Kecendrungan lain yang melekat
mendukung upaya pemerintah untuk didalam birokrasi adalah kurang
mencapai misinya yakni memberikan diperhatikannya asas keterjangkauan
suatu pelayanan yang berkualitaslitas dan pemerataan dalam pelayanan.
kepada masyarakat yang menerima Secara normatif birokrasi seharusnya
pelayanan. memihak kepada golongan miskin atau
kelompok-kelompok pinggiran karena
Pelayanan adalah perbuatan atau
merekalah yang perlu dibantu untuk
cara seseorang secara tepat dan
ikut menikmati hasil-hasil
memuaskan. Bertolak dari pengertian
pembangunan. Pelayanan yang mudah
pelayanan tersebut, maka setiap
dan murah merupakan hal yang esensial
kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain
bagi meraka karena dilihat dari kondisi
yang ditujukan guna memenuhi
ekonomis mereka tidak mungkin
kepentingan orang banyak disebut
mendapatkan pelayanan kesejahteraan
pelayanan umum. Namun tidak berarti
sosial yang mahal. Sangat disayangkan
bahwa pelayanan itu sifatnya selalu

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 5


bahwa dalam kenyataan kita justru kelahiran di UPTD Kecamatan
melihat bahwa aparatur-aparatur setempat.
birokrasi cenderung menghindari Sedangkan pada masa sekarang,
kelompok miskin karena mereka tidak terhitung sejak tanggal 1 Januari 2012,
ingin kehilangan klien-klien yang telah mekanisme pelayanan pembuatan akta
mengutungkan posisi mereka. kelahiran diatas umur satu tahun
Sedangkan pelayanan umum berupa melalui kantor pos untuk meleges
pengurusan perizinan dan non perizinan persyaratan akta kelahiran, Pengadilan
memiliki kesamaan baik kewajiban, Negeri untuk mendapatkan penetapan
prosedur, birokrasi maupun persyaratan kelahiran dan membutuhkan waktu
lain dimata hukum. selama 14 hari ( sesuai dengan SOP ),
Berdasarkan Undang- Undang walaupun berdasarkan wawancara
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang penulis dengan informan waktu
Administrasi Kependudukan pada pasal penyelesaian penetapan kelahiran di
32 ayat 2 berbunyi : “ Pencatatan Pengadilan Negeri membutuhkan waktu
kelahiran yang melampaui batas waktu lebih dari 14 hari bahkan sampai 2 ( dua
1 ( satu ) tahun sebagaimana dimaksud ) bulan, Bank BNI Syariah untuk
pada ayat (1), dilaksanakan berdasarkan membayar biaya penetapan kelahiran di
penetapan Pengadilan Negeri. Adapun Pengadilan Negeri, kantor kelurahan,
pencatatan kelahiran yang diharuskan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD )
oleh Pemerintah berdasarkan Undang- Kependudukan dan Pencatatan Sipil di
Undang No. 23 Tahun 2006 pada pasal Kecamatan, Dinas Kependudukan dan
27 ayat 1 yaitu : “Setiap kelahiran wajib Pencatatan Sipil, setelah akta kelahiran
dilaporkan oleh penduduk kepada diterbitkan oleh Disdukcapil (selama 14
Instansi Pelaksana di tempat terjadinya hari yang sesuai dengan SOP),
peristiwa kelahiran paling lambat 60 ( walaupun berdasarkan wawancara
enam puluh ) hari sejak kelahiran. penulis dengan informan waktu
Ada perbedaan dalam penyelesaian akta kelahiran di
mekanisme pelayanan akta kelahiran Disdukcapil membutuhkan waktu lebih
diatas umur satu tahun pada masa dari 14 hari, kemudian dikembalikan ke
sekarang ini ( tahun 2012 ) dengan masa Unit Pelaksana teknis Dinas ( UPTD )
sebelumnya ( 2010- 2011 ). Pada masa di kecamatan masing- masing dan
sebelumnya yaitu tahun 2010 sampai masyarakat (pemohon) bisa mengambil
akhir tahun 2011, mekanisme pelayanan akta kelahiran di UPTD Kecamatan
akta kelahiran diatas umur satu tahun setempat.
bisa langsung melalui kantor kelurahan, Perubahan Mekanisme
Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Pelayanan Akta Kelahiran diatas umur 1
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, (satu) tahun atau pelayanan administrsi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan kependudukan secara umum, dimana
Sipil ( Disdukcapil ), setelah akta masyarakat yang ingin mengurus akta
kelahiran diterbitkan oleh Disdukcapil ( kelahiran diatas umur 1 (satu) tahun
selama 14 hari yang sesuai dengan harus mendapatkan penetapan dari
Standar Operasional Prosedur (SOP) ) pengadilan negeri telah menimbulkan
kemudian dikembalikan ke Unit berbagai macam problem dalam
Pelaksana Teknis Dinas di Kecamatan pelayanan publik dan keadaan ini
masing- masing dan masyarakat ( ditambah dimana banyak pihak yang
pemohon ) bisa mengambil akta belum terbiasa dengan perubahan
mekanisme tersebut, baik pihak petugas

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 6


maupun masyarakat. Tidak sedikit a. Surat keterangan lahir dari
tudingan atau tuduhan negatif berkaitan Bidan/Dokter/Rumah Sakit
dengan lambannya pelayanan Akta (asli)
Kelahiran setelah harus mendapatkan b. Foto Copy KTP dan Kartu
penetapan dari Pengadilan Negeri. Keluarga Orang Tua
Adanya perubahan mekanisme ini c. Foto Copy Buku Nikah/Akta
dianggap tidak lebih baik dari masa Perkawinan Orang tua
sebelum harus mendapatkan penetapan d. Foto Copy KTP 2 orang Saksi
dari Pengadilan Negeri. e. Surat Keterangan Lahir dari
Penelitian tentang analisis Lurah Kode F-2.02
perubahan mekanisme pelayanan Berdasarkan hasil tanggapan Ibu
pembuatan akta kelahiran diatas umur Widya (25 tahun) melakukan
satu tahun dengan mengkaji dampak pengurusan akta kelahiran yang
perubahan mekansime pelayanan menyatakan bahwa perhatian yang
pembuatan akta kelahiran diatas umur diberikan pegawai masyarakat dalam
satu tahun di Kota Pekanbaru Tahun melayani masyarakat yang akan
2012. Penelitian ini dilaksanakan mengurus penerbitan akta kelahiran
dengan berpedoman pada variabel kurang optimal. Masyarakat yang
penelitian yang telah ditentukan, yaitu : mengeluh mengenai prosedur dan
1). Dampak kebijakan pada masalah waktu penyelesaian pengurusan
publik dan dampak kebijakan pada penerbitan akta kelahiran yang berbelit
orang- orang yang terlibat. 2). Dampak dan cukup lama juga kurang mendapat
kebijakan pada keadaan- keadaan atau perhatian khusus dari para pegawai.
kelompok- kelompok di luar sasaran Kurangnya perhatian pegawai tersebut
atau tujuan kebijakan. 3). Dampak dapat dilihat dari penyampaian
kebijakan pada keadaan- keadaan informasi yang dibutuhkan masyarakat
sekarang dan keadaan di masa yang kurang baik dan tidak jelas untuk
akan datang. 4). Biaya langsung yang masyarakat.
dikeluarkan untuk program- program
kebijakan publik. 5). Biaya- Biaya tidak Selanjutnya hasil tanggapan
langsung yang ditanggung oleh Bapak Arif (36 tahun) melakukan
masyarakat atau beberapa anggota pengurusan akta kelahiran yang
masyarakat akibat adanya kebijakan menyatakan bahwa pengurusan
publik. penerbitan akta kelahiran merasa telah
mendapatkan pelayanan yang optimal
Prosedur pelayanan yang dari para pegawai yang memberikan
dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan dan masyarakat hanya
pelayanan termasuk pengaduan. merasakan kendala waktu penyelesaian
Sulitnya prosedur yang harus dilalui mengurus penerbitan akta kelahiran
dalam pembuatan akte kelahiran karena yang masih harus menunggu cukup
persayaratan untuk membuat akte lama. Selain penyampaian informasi
kelahiran yang kurang dimengerti oleh melalui pegawai langsung pihak Dinas
masyarakat karena banyaknya Kependudukan dan Pencatatan Sipil
persyaratan yang harus dibawa saat Kota Pekanbaru juga telah
melakukan pengurusan akta kelahiran menempelkan berbagai macam
antara lain : informasi di setiap dinding agar
masyarakat dapat membaca.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 7


Hasil tanggapan Ibu Leni (31 Berdasarkan hasil wawancara
tahun) mengurus pembuatan akta dengan Bapak Wisnu (41 tahun)
kelahiran yang menyatakan bahwa beranggapan bahwa pengurusan
pegawai kurang memberikan informasi pengurusan penerbitan akta kelahiran
mengenai persyaratan dalam mengurus masih tergolong cukup lama. Oleh
penerbitan akta kelahiran pada Dinas karena itu masyarakat dituntut harus
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat menunggu dan mengantri sesuai
Kota Pekanbaru sehingga banyak urutan. Berdasarkan hasil tanggapan Ibu
masyarakat mengulang pengurusan Sri (35 tahun) yang menyatakan bahwa
karena syarat-syarat yang tidak pegawai kurang cepat dalam melayani
diketahui. Pegawai dinilai kurang masyarakat yang akan mengurus
responsive dalam melayani masyarakat. penerbitan akta kelahiran baik dalam
menyampaikan informasi mengenai
Banyaknya hasil tanggapan waktu penyelesaian, syarat-syarat yang
masyarakat yang menyatakan kurang harus diberikan serta pelayanan yang
memuaskan dalam pengurusan akta berbelit-belit. Masyarakat merasa
kelahiran, hal ini dirasakan betul oleh pelayanan yang diberikan pegawai
masyarakat yang tidak medapatkan belum seluruhnya secara optimal.
perhatian dari pegawai yang
memberikan pelayanan. Tidak semua Biaya / tarif pelayanan termasuk
masyarakat memiliki pemikiran yang rinciannya yang ditetapkan dalam
baik sehingga daya tangkap masyarakat proses pemberian pelayanan. Murah
pun selalu berbeda-beda, tentu apabila diartikan harga yang ditetapkan oleh
masyarakat tidak memahami prosedur pemerintah dalam mengurus surat
yang akan dilakukan serta persyaratan keterangan kelahiran dapat terjangkau
yang diajukan untuk mengurus oleh masyarakat yang akan mengurus
penerbitan akta kelahiran maka harus surat keterangan tersebut. Masyarakat
didukung oleh pemberitahuan informasi hendaknya diberi keringanan dalam
yang lengkap dan jelas oleh pegawai mengurus segala sesuatu yang berkaitan
yang memiliki pengetahuan yang dengan pemerintah karena telah ada
banyak. Oleh karena itu masyarakat penetapan harga yang telah ditetapkan.
berharap agar pegawai dapat Masyarakat bertanggapan bahwa harga
memberikan informasi yang jelas baik yang ditetapkan dalam pengurusan
mengenai prosedur maupun informasi penerbitan akta kelahiran sesuai dengan
lainnya dengan sopan dan ramah tamah. ketentuan yang berlaku tanpa tambahan
biaya apapun yang terdapat dalam perda
Waktu penyelesaian yang mengenai izin gangguan.
ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan Selanjutnya hasil tanggapan
penyelesaian pelayanan termasuk responden yang menyatakan biaya
pengaduan. Kecepatan dalam pemberian pelayanan dalam kategori cukup baik,
pelayanan sangat ditentukan dari waktu masyarakat bertanggapan masih ada
penyelesaian surat keterangan kelahiran juga pengurusan penerbitan akta
yang dibuat. Kecepatan juga dapat kelahiran sudah ada ketetapan sehingga
mengukur hasil pekerjaan pegawai yang masyarakat tahu akan jumlah
dilakukan dengan tepat waktu. Dalam pembayaran yang akan dilakukan setiap
pembuatan akte kelahiran sudah tahunnya.
ditentukan waktu penyelesaian surat
keterangan tersebut.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 8


Produk Pelayanan yaitu hasil jumlah kursi yang disediakan sehingga
pelayanan yang akan diterima sesuai sebagian masyarakat tersebut banyak
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. yang harus berdiri saat menunggu
Berdasarkan hasil wawancara dengan antrian untuk pengurusan penerbitan
Ibu Renti (36 tahun) menyatakan baik akta kelahiran. Kemudian ruang tunggu
karena dari informasi yang dijanjikan dalam keadaan bersih saat pagi saja
bahwa pengurusan penerbitan akta sedangkan siang kurang dibersihakn
kelahiran ini dapat selesai dengan cepat terkadang hal itu yang membuat
malah selesai keesokan harinya dan masyarakat kurang merasa nyaman.
pelayanan yang diberikan pegawai juga Sarana parkir yang disediakan juga
beda anatara masyarakat yang satu berantakan sehingga masyarakat harus
dengan lainnya. Kemudian pelayanan mengatur sendiri kendaraan yang akan
yang baik dan ramah dari pegawai serta diparkir.
pemberian informasi yang jelas pula.
Dalam pelayanan yang diberikan saat Kebersihan Dinas
mengurus penerbitan akta kelahiran Kependudukan dan Pencatatan Sipil
masyarakat masih merasakan Kota Pekanbaru tersebut kurang terjaga
pembedaan antara pelayanan yang apalagi ketika siang hari. Jumlah
diberikan dan itu dapat terlihat pada masyarakat yang datang untuk
masyarakat yang mau membayar lebih melakukan pengurusan pengurusan
dari ketentuan yang berlaku. penerbitan akta kelahiran tidak dalam
jumlah yang sedikit tetapi bangku
Masyarakat menilai pegawai tempat untuk menunggu antrian
sebagai orang yang memiliki jumlahnya terbatas sehingga masyarakat
pengetahuan serta kemampuan lebih harus berdesakan dan berdiri. Kemudian
tidak sepenuhnya melayani masyarakat dari segi perparkiran juga masyarakat
dengan baik. Masyarakat juga menilai merasa kurang optimal karena tidak ada
kalau pegawai dapat berbuat baik serta pengurus parker yang membantu secara
ramah kepada masyarakat yang pegawai langsung kepada masyarakat untuk
kenal atau memilki hubungan parker.
kekerabatan tentu saja hal ini dapat
menimbulkan kecemburuan sosial Beberapa hambatan yang
kepada masyarakat lainnya serta dihadapi Pemerintah Kota Pekanbaru
masyarakat dapat menilai bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan
pegawai tidak dapat memberikan umum berasal dari dalam (internal)
perlakuan yang sama dan tidak baik maupun dari luar (eksternal):
kepada masyarakat. a. Hambatan dari dalam (internal)
Penyediaan sarana dan prasarana meliputi :
pelayanan yang memadai memadai oleh
1. Kurang disiplinnya aparat atau
penyelenggara pelayanan publik.
petugas yang memberikan
Berdasarkan hasil wawancara diketahui
pelayanan umum, sebagai
masyarakat yang mengurus penerbitan
contoh:
akta kelahiran merasakan cukup
a. Waktu sudah menunjukkan
nyaman berada diruang tunggu untuk
jam mulai bekerja petugas
mengantri, kebersihannya pun cukup
yang bersangkutan masih
terjaga serta sarana parkir yang cukup
terlihat mengobrol dengan
luas. Kurang besarnya ruang tunggu
teman kerja, sementara
untuk mengantri serta terbatasnya

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 9


orang yang menunggu sudah disosialisasikan pada
banyak. pertemuan RT/RW setempat.
b. Petugas bekerja sambil b. Memberikan penerangan
mengobrol dengan teman kepada seluruh masyarakat
kerja sehingga berakibat melalui pendeskripsian
lamban dalam pelayanan dan proses pengurusan akte
penyelesaian pekerjaan. kelahiran dengan
c. Pejabat yang harus menempelkan prosedur
menandatangani surat / penerbitan pada loket
berkas, sedang tidak ada pendaftaran akte kelahiran
ditempat (rapat, dipanggil sehingga mudah dipahami
atasan atau alasan lain yang oleh masyarakat.
sulit dibuktikan). c. Upaya penambahan sarana
2. Fasilitas fisik yang masih dan prasarana, seperti:
kurang memadai, sebagai komputer, bangku panjang,
contoh: dan AC di Kantor Dinas
a. Tempat duduk yang kurang Kependudukan Dan Catatan
memadai. Sipil Kota Pekanbaru.
b. Ruang tunggu yang terlalu
sempit.
3. Hambatan dari luar (eksternal) KESIMPULAN
meliputi:
1. Pelaksanaan pelayanan
a. Kesadaran mayarakat yang
pengurusan akta kelahiran di
masih kurang, khususnya
Kota Pekanbaru dalam kategori
mengenai persyaratan
cukup baik, karena masih
maupun prosedur yang
terdapat indikasi pelayanan yang
masih sering diabaikan oleh
tidak baik yang diberikan
masyarakat serta kurangnya
pegawai kepada masyarakat
kesadaran penduduk untuk
dalam pengurusan akta kelahiran
selalu antri guna
khususnya masalah waktu
mendapatkan pelayanan.
penyelesaian, biaya dan
b. Masih banyaknya
kesalahan pengetikan pada akta
masyarakat Kota Pekanbaru
kelahiran tersebut.
yang belum mempunyai
2. Faktor-faktor yang menghambat
surat nikah resmi sehingga
dalam pelaksanaan pelayanan
proses identifikasi akte
pengurusan akta kelahiran di
kelahiran berlangsung
Kota Pekanbaru, yaitu :
sedikit lama
a. Hambatan dari dalam
4. Usaha-usaha yang dilakukan
(internal) meliputi :
oleh Pemerintah Kota Pekanbaru
kurang disiplinnya aparat
untuk memperbaiki pelayanan
atau petugas yang
publik:
memberikan pelayanan
a. Melalui pertemuan rutin
umum dan fasilitas fisik
tingkat desa/kelurahan yang
yang masih kurang
dihadiri oleh wakil-wakil
memadai
desa/kelurahan dan
b. Hambatan dari luar
perwakilan warga setempat
(eksternal) meliputi
yang selanjutnya
kesadaran mayarakat

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 10


yang masih kurang b. Evaluasi, dengan cara:
khususnya mengenai
persyaratan maupun 1. Mempercepat jangka waktu
prosedur yang masih penyelesaian pembuatan akte
sering diabaikan oleh kelahiran atau sesuai dengan
masyarakat, kurangnya prosedur waktu penyelesaian
kesadaran penduduk yang telah ditentukan oleh
untuk selalu antri guna pemerintah Kota Pekanbaru.
mendapatkan pelayanan 2. Rekapitulasi peningkatan proses
dan masih banyaknya pendaftaran penduduk setiap
masyarakat Kota bulan.
Pekanbaru yang belum
mempunyai surat nikah DAFTAR PUSTAKA
resmi sehingga proses
identifikasi akte a. Buku-buku
kelahiran berlangsung
sedikit lama
Alwis, 2005, Jurnal Ilmu Administrasi
Saran Negara (JIANA), Volum 2
Berdasarkan uraian mengenai Nomor 1, Pekanbaru
evaluasi pelaksanaan pelayanan umum
Danim, Sudarman 2004. Motivasi
pada Dinas Kependudukan dan
Kepemimpinan dan Efektivitas
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota
Kelompok. Penerbit Rineka
Pekanbaru (Studi Pengurusan Akta
Cipta.
Kelahiran) maka saran yang dapat
diberikan adalah: Dwiyanto, Agus. 1995. Penilaian
Kinerja Organisasi Pelayanan
a. Sosialisasi, dengan cara:
Publik. Yogyakarta : Universitas
1. Pihak kecamatan dapat Gadjah Mada.
menyebarluaskan brosur tentang
Husaini, Usman. 2011. Metodologi
pelayanan kependudukan
Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi
(seperti KTP, KK, Akte, Surat
Aksara.
Pindah dan Surat Keterangan
lain) yang telah diterbitkan oleh Kountur, Ronny. 2005. Metode
Dinas Catatan Sipil dan Penelitian. Teruna Grafica,
Kependudukan Kota Pekanbaru Jakarta.
2. Menempel brosur tersebut dalam
ruang pelayanan, baik di Kantor Kumorotomo, Wahyudi. 2001.
Kecamatan maupun di setiap Manajemen pelayanan Publik.
kantor desa/kelurahan. Hal ini PT. Radja Grafindo Persada :
perlu dilakukan jika petugas Jakarta.
tidak ada di tempat maka
masyarakat dapat mencari Kuper Adam & Yessica Kuper, (2000),
informasi dari brosur tersebut “Ensiklopedia Ilmu-Ilmu Sosial”,
tentang prosedur suatu PT RajaGrafindo Persada,
pelayanan. Jakarta.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 11


Labolo, Muhadam. 2010. Memahami
Ilmu Pemerintahan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Moenir, 2010. Manajemen Pelayanan
Umum di Indonesia. Bumi
Aksara, Jakarta
Purwodarminto, 1996, Pelaksanaan
Asas Desentralisasi dan Otonomi
Daerah di Indonesia, LP3ES,
Jakarta
Rasyid, Muhamad Ryaas. 1997. Makna
Pemerintahan Tinjauan Dari Segi
Etika dan Kepemimpinan. Yarsif
Watampone, Jakarta.
Ratminto & Atik Septi Winarsih, 2009.
Manajemen Pelayanan.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Sedarmayanti, 2004, Ilmu
Pemerintahan, Bandung, Refika
Aditama
Syafi’I, Inu Kencana. 2005. Pengantar
Ilmu Pemerintahan.
Jakarta:Refika Aditama

b. Sumber Lainnya

Undang-Undang Dasar 1945


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M./PAN/2003 Tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
Wikipedia Indonesia
(www.wikipedia.com)

Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Februari 2014 12

You might also like