Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
PENGAMBILAN SAMPEL “JUS MANGGA” MENGGUNAKAN METODE
SAMPLING
Ervina Trivena Nadia1, Yosepha Devi Ariska2, iswanto3
1,2,3
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Progran Studi Gizi,, Universitas Kristen Satya Wacana
472014030@student.uksw.edu

ABSTRACT
State of Indonesia is a country megadiversity , including the wealth of flora ( plants )
which put Indonesia in the order of fifth in the world . So that Indonesia is one of
the countries producing horticultural commodities whichis quite important . Commodities horticulture
in Indonesia is one of the commodities results of agriculture that has a value of economical high-
One of the plants that produce value for economical high in the products of food is fruit mango . The
fruit of this has a flavor that is sweet and smells fragrant and rich will vitamin C, vitamin
E, fiber and substances more are needed by the body of man .Penelitian aims so that students are able
and know how to take samples and analyze samples. Practicum is conducted on the date
of 23 September 201 9 housed in the Laboratory of Biochemistry of the Faculty of
Medicine and Science of Health Universitas Kristen Satya Discourse . Case study scenarios are made
to analyze nutrition (can vary) from a food with predetermined standard methods, Scenarios are made
starting from where to take samples, type of nutritional analysis to be done, total amount of
production, distribution of production, weight in each package, method sampling, and the method of
nutritional analysis is the molisch method . Reports were made from case study scenarios that have
been made . With the results of the analysis scenario where the samples were taken on the road of the
mango juice and carbohydrate nutrition analysis was carried out with a total production of 25-30 cups
per day, where the distribution of production is in front of RKT DKT, Jl.Mawar and Nanggulan and
has a total weight of 313 grams / package and the method of sampling is done by interview.

Keywords: Sampling technique, mango juice, carbohydrates

ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan negara megadiversity, termasuk dalam kekayaan flora (tumbuhan) yang
menempatkan Indonesia dalam urutan kelima di dunia. Sehingga Indonesia merupakan salah satu
negara penghasil komoditas holtikultura yang cukup penting. Komoditas holtikultura di Indonesia
merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi Salah satu
tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi dalam produk pangan adalah buah mangga. Buah
ini memiliki rasa yang manis dan berbau harum serta kaya akan vitamin C, vitamin E, serat dan zat-
zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.Penelitian ini bertujuan agar mahsiswa mampu dan
mengetahui cara pengambilan sampel dan analasis sampel. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 23
september 2019 bertempat di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Satya Wacana. Dibuat scenario studi kasus untuk dianalisis gizi (bISA beraneka
ragam) dari suatu makanan dengan metode baku yang sudah ditetapkan,Skenario yang dibuat dimulai
dari tempat mengambil sampel, jenis analisis gizi yang ingin dilakukan, jumlah total produksi,
pendistribusian produksi, berat disetiap kemasan, metode pengambilan sampel, dan metode analisis
gizi yaitu dengan metode molisch. Dibuat laporan dari scenario studi kasus yang telah dibuat.Dengan
hasil skenario analisis tempat mengambil sampel di jalan kartini yatu jus mangga dan dilakukkan
analisis gizi karbohidrat dengan jumlah total produksi 25-30 cup per hari, tempat pendistribusian

1
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
produksi Depan Rs DKT, Jl.Mawar dan Nanggulan dan memiliki berat total 313 gram / kemasan dan
metode pengambilan sampel yang dilakukan yaitu dengan wawancara.

Kata Kunci: Teknik sampling, jus mangga, karbohidrat

PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan negara megadiversity, termasuk dalam kekayaan flora


(tumbuhan) yang menempatkan Indonesia dalam urutan kelima di dunia. Sehingga Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil komoditas holtikultura yang cukup penting [1]. Komoditas
holtikultura di Indonesia merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang memiliki nilai
ekonomis tinggi. Salah satu pemanfaatannya yaitu dijadikan sebagai bahan pangan untuk memenuhi
sumber gizi yang dibutuhkan manusia. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004,
pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.
Pengembangan produk pangan melalui aneka bentuk olahan merupakan salah satu cara untuk
menambah nilai ekonomi produk pangan [7].

Salah satu tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi dalam produk pangan adalah
buah mangga. Buah ini memiliki rasa yang manis dan berbau harum serta kaya akan vitamin C,
vitamin E, serat dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia [2]. Mangga (Mangifera
indica L) merupakan salah satu buah tropis dan sub tropis yang terkenal di seluruh dunia karena
rasanya enak dan segar. Buah mangga mengandung banyak vitamin C berperan sebagai antioksidan
dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk melindungi lensa
dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi [11]. Umur simpan buah mangga relatif
pendek karena buah ini termasuk bahan pangan yang mudah rusak. Bagian buah mangga yang banyak
dimanfaatkan yaitu dagingnya [12]. Biasanya dibuat sirup, jus mangga, selai, saus, es buah dan acar
[8]. Selain itu juga Berbagai jenis olahan yang dapat dapat dihasilkan dari bahan baku buah mangga
adalah puree, selai/jam, jelly, sari buah, sirup buah, manisan buah, manisan kering, asinan dan dodol
[10].
Susunan buah mangga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kulit, daging dan biji. Komposisi
buah mangga terdiri dari kulit buah dengan bobot berkisar antara 11-18%, biji 14-22% serta daging
buah yang berkisar antara 60-75% dari berat buah [6]. Varietas mangga banyak sekali, yang
membedakannya adalah besar buahnya, rasanya, aromanya, demikian juga bentuk pohon dan
daunnya. Di Indonesia, jenis-jenis mangga yang sering dijumpai, yaitu arumanis, gadung, golek,
indramayu, dan manalagi. Adapun ciri khas dari buah mangga gadung di Indonesia, yaitu buahnya
yang besar, berbentuk lonjong, daging berwarna orange terang, bijinya berukuran besar, tapi rasanya
kurang manis dibanding mangga jenis lainnya [4].

Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Dari ketiga
unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama ialah karbohidrat. Karbohidrat ialah senyawa
organik dengan fungsi utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran
utama karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian
diubah menjadi energi. Glukosa merupakan jenis karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia.

2
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber utama tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa
otot sebagai energi cadangan tubuh dan juga membentuk protein dan lemak [5].

Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan
sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti diketahui
bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah
Cn(H2O)n atau CnH2nOn [13]. Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang digunakan untuk
menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak
dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan
untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan
cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan,
konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk
membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk
membentuk produk berwarna [9].
Analisis Kadar Karbohidrat
Uji Molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji ini didasari
oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu [3].
Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol.
Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding
tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan
(Adisendjaja, 2014). H2SO4 pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk
menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol
membentuk cincin yang berwarna ungu [3].
Prosedur kerja
Disiapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan menjadi konsentrasi 1 %, dimasukkan 2
ml karbohidrat 1 % didalam tabung reaksi yang berbeda. Ditambahkan 2 – 3 tetes pereaksi molish,
dikocok perlahan – lahan selama 5 detik. Dimiringkan tabung reaksi, diteteskan 1 ml ( ± 20 tetes )
H2SO4 melalui dinding tabung reaksi. Ditegakkan tabung reaksi dan diamati apakah ada cincin
berwarna merah ungu diperbatasan kedua larutan.

Tujuan dari praktikum ini agar mahsiswa mampu dan mengetahui cara pengambilan sampel
dan analisi sampel.

METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada tanggal 23 september 2019 bertempat di Laboratorium


Biokimia Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.

3
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
2.2 Alat dan Bahan

Alat tulis, buku, timbangan digital, jus mangga.

2.3 Prosedur Percobaan

Dibuat scenario studi kasus untuk dianalisis gizi (bISA beraneka ragam) dari suatu makanan
dengan metode baku yang sudah ditetapkan,Skenario yang dibuat dimulai dari tempat mengambil
sampel, jenis analisis gizi yang ingin dilakukan, jumlah total produksi, pendistribusian produksi, berat
disetiap kemasan, metode pengambilan sampel, dan metode analisis gizi. Dibuat laporan dari scenario
studi kasus yang telah dibuat.

HASIL

Tabel hasil
1.1. Analisis Kandungan Gizi Pada Jus Mangga
No Skenario Analisis Keterangan Gambar
1 Tempat Mengambil Sampel Jalan Kartini
2 Analisis Gizi Analisis Karbohidrat
3 Jumlah total produksi 25 – 30 cup / hari
4 Pendistribusian produksi Depan Rs DKT,
Jl.Mawar dan
Nanggulan
5 Berat setiap kemasan / produk 313 gram / kemasan
6 Metode pengambilan sampel Wawancara
7 Metode analisis gizi Uji Molisch

PEMBAHASAN

Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan [14].

Pengertian Metode Sampling fungsi dan tujuan


Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian , terdapat berbagai teknik sampling yang di kelompokkan menjadi dua yaitu random
sampling atau propability sampling dan nonrandom sampling atau nonprobability sampling [15].
Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk
diambil kepada setiap subjek populasi. Jika unsur populasi ada 1000 dan akan dijadikan sampel
adalah 100, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 100/1000 untuk dijadikan sampel.
Sedangkan non random sampling,setiap unsur populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama
untuk dijadikan sampel. Unsur populasi dipilih menjadi sampel karena letaknya dekat dengan tempat
tinggal peneliti sementara yang lain, karen jauh tidak dipilih artinya kemungninan nol.
Dua jenis teknik sampling dia atas mempunyai tujuan yang berbeda, jika peneliti ingin hasil
risetnya bisa dijadikan ukuran untuk melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif

4
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
dan diambil secara acak. Tapi jika peneliti memiliki kemauan melakukan generalisai dalam suatu
penelitian , maka sampel diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak umunya juga diambil jika
tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang sebuah populasi.

Teknik-teknik Pengambilan Sampel


1. Probability Sampling
Sugiyono (2001: 57) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono (2001: 57) dinyatakan simple (sederhana) karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Margono (2004:126) menyatakan bahwa simple random sampling adalah teknik
untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit
sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi
sampel atau untuk mewakili populasi. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen. Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu populasi
tidak terlalu besar.
b. Proportionate Stratified Random Sampling. Margono (2004: 126) menyatakan bahwa stratified
random sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-
lapis. Menurut Sugiyono (2001: 58) teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen. Dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai
dari berbagai latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah
pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST =900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel
yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah
sampel.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling. Sugiyono (2001: 59) menyatakan bahwa teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.
Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90
orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan
empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila
dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP.
d. Cluste Sampling (Area Sampling). Teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut
Margono (2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau Populasi homogen Sampel yang
representatif Diambil secara random cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu
negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber
data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

2. Nonprobability Sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampel ini meliputi:

5
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
a. Sampling Sistematis. Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap
saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang
diambil sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota. Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak
diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan
memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung
pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan
melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II, dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap
anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan
(golongan II) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001: 60).
Menurut Margono (2004: 127) menyatakan bahwa dalam teknik ini pengambilan sampel tidak
ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.
Misalnya penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga
negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap
orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.
d. Sampling Purposive. Sugiyono (2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004: 128), pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Degan
kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka
sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2001: 61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel. f. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel
yang mulamula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk
dijadikan sampel (Sugiyono, 2001: 61). Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar.

Teknik yang digunakan kelompok dan mengapa menggunakan teknik tersebut


Kelompok kami menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling,
simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit
sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh
peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Cara demikian dilakukan

6
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit
sampling di dalam suatu populasi tidak terlalu besar.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengamilan sampel . Menurut (Margoino, 2004: 121) yaitu:
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi ta terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak diketahui
dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin
mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang
jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah
dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, misalnya.
2. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar
jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar di
wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi.
Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan keimpulan diinginkan dengan
segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih tepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau
merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang
akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji
kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
5. Masalah ketelitian
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis
data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan
dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel
memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan dari hasil penelitian
sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan
penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada
penelitian populasi.

Skenario
Tempat Mengambil Sampel : Jalan Kartini
Analisis Gizi: Analisis Karbohidrat
Jumlah total produksi: 25 – 30 cup / hari
Pendistribusian produksi : Depan Rs DKT, Jl.Mawar dan Nanggulan
Berat setiap kemasan / produk : 313 gram / kemasan
Metode pengambilan sampel : Wawancara
Metode analisis gizi : Uji Molisch

Gambaran pengambilan sampel

7
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Kelompok kami pergi ke tempat sampel yaitu tempat jus yang berada di jalan selasar kartini
untuk mengambil sampel jus mangga. Tempat jual jus ini memiliki cabang di jalan mawar dan di
nanggulan. Kami memilih tempat jus yang di jalan kartini karena memiliki lokasi yang strategis dan
dekat. Kelompok kami pergi ke tempat jus dan mewawancarai pekerja disana dan mengambil 1 sampe
jus mangga dengan membeli 1 cup jus mangga untuk diketahui berat bersih dari juice tersebut dan
akan di lakukan uji karbohidrat.

Hasil wawancara kelompok kami


Buah mangga beli di pasar, ada langganan beli jenis buah mangga harum manis.

Penggunaan gula yaitu gula pasir 1 centong sayur / cup jus buah mangga.

Es batu serut tergantung selera pembeli.

1 keranjang buah mangga sekitaran 10 kg digunakan untuk 1 hari.

Harga per cup jus buah mangga Rp. 9000

zat zat yang ditambahkan dan batas penggunaan


Pada sampel kelompok kami yaitu jus mangga tidak ditambahakan zat zat berbahaya atau zat
zat lain hanya ditambahkan gula dan es batu. Jadi pada sampel kelompok kami hanya buang mangga
di tambahkan dengan gula pasir, dan es batu serut. Penambahan gula pada jus mangga tersebut
sebagai penambah rasa manis agar jus lebih terasa manis, dan penambahan es batu pada jus mangga
juga untuk menambah rasa segar selain penambah rasa segar penambahan es batu juga digunakan agar
memudahkan pada saat proses blender.
Menurut Darwin (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air
dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Secara umum,
gula dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Monosakarida. Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk dari satu molekul
gula. Yang termasuk monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa.
b. Disakarida. Berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua molekul gula.
Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa), laktosa
(gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan dari dua glukosa)
Gula merupakan salah satu pemanis yang umum dikonsumsi masyarakat. Gula biasa
digunakan sebagai pemanis di makanan maupun minuman, dalam bidang makanan, selain sebagai
pemanis, gula juga digunakan sebagai stabilizer dan pengawet. Gula merupakan suatu karbohidrat
sederhana yang umumnya dihasilkan dari tebu. Namun ada juga bahan dasar pembuatan gula yang
lain, seperti air bunga kelapa, aren, palem, kelapa atau lontar. Gula sendiri mengandung sukrosa yang
merupakan anggota dari disakarida. Menurut American Heart Foundation, perempuan sebaiknya
tidak mengkonsumi lebih dari 100 kalori tambahan dari gula perhari dan laki – laki 150 kalori per
harinya. Artinya, untuk perempuan tidak lebih dari 25 gr per hari, dan 37,5 gr untuk laki – laki.
Jumlah itu sudah mencakup gula di minuman, makanan, kudapan, permen, dan semua yang
dikonsumsi pada hari itu [18]
Es adalah air yang membeku. Pembekuan ini terjadi bila air didinginkan di bawah 0oC
pada tekanan atmosfer standard. Es dapat dibentuk pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang

8
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30oC pada tekanan yang lebih
rendah [19]. Jenis es yang biasa digunakan adalah es balok dan es kristal. Es balok biasanya
digunakan untuk mengawetkan hasil laut dan pendingin minuman kemasan. Es Kristal dibuat dari
mesin yang disebut Mesin Tube Ice. Dimana es ini dikhususkan untuk minuman karena lebih bersih,
lebih jernih dan sudah tercetak tidak perlu dipecahkan lagi [19]. Pembekuan didasarkan pada dua
prinsip, yaitu suhu yang sangat rendah menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
memperlambat aktifitas enzim dan reaksi kimia. Pembentukan kristal es yang menurunkan
ketersediaan air bebas di dalam makanan sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat [19].

Ciri ciri produk yang baik dikonsumsi yaitu :


- Tidak di beri pengawet
- Tidak diberi pewarna buatan, tidak apa – apa diberi pewarna alami
- Tidak diberi pemanis buatan, tidak apa- apa pemanisnya adalah gula murni
- Berasal dari bahan alami atau natural

KESIMPULAN

Salah satu tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi dalam produk pangan adalah
buah mangga. Buah ini memiliki rasa yang manis dan berbau harum serta kaya akan vitamin C,
vitamin E, serat dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kelompok kami memili
sampel jus mangga. Dengan hasil skenario analisis tempat mengambil sampel di jalan kartini yatu jus
mangga dan dilakukkan analisis gizi karbohidratdengan uji molisch, dengan jumlah total produksi 25-
30 cup per hari, tempat pendistribusian produksi Depan Rs DKT, Jl.Mawar dan Nanggulan dan
memiliki berat total 313 gram / kemasan dan metode pengambilan sampel yang dilakukan yaitu
dengan wawancara. Praktikan sudah mampu dan sudah mengetahui cara pengambilan sampel dan
analisis sampel.

DAFTAR PUSTAKA

1. Alamendah. (2012). Flora. Diunduh kembali dari http://alamendah.org/frolar/html


2. Ashoush, I. S., & Gadallah, M. G. E. (2011). Utilization of mango peels and seed kernels
powders as sourcesof phytochemicals in biscuit. Journal of Dairy & Food Sciences 6(1), 35-
42.
3. Adisendjaja, dkk. (2016). Penuntun Kegiatan Laboratorium Biokimia. Bandung:Universitas
Pendidikan Indonesia.
4. Dewi. (2013). Super mangga. Diunduh kembali dari https://medium.com/p/f733afc982d8.
5. Djakani, H, dkk, 2013. Gambaran kadar Gula Darah Puasa pada laki-laki Usia 40-59
Tahun. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (1): 71-75.
6. Kittiphoom, S. (2012). Utilization Of Mango Seed. Internatoinal Food Research Journal,
19(4), 1325-1335.
7. Lumba, R. (2012). Kajian pembuatan beras analog berbasis tepung umbi daluga (Crytosperma
merkusii (Hassk) Schott). Jurnal Universitas Samratulangi, 5(1), 1-13.
8. Nzikou, J. M. (2010). Extraction and characteristics of seed kernel oil from manggo
(Mangifera indica). Research Journal of Evironmental and Earth Sciences, 2(1), 31-35.
9. Pranata, C.F, 2004. Kimia dasar 2 : commoa Textbook. UM Press. Malang.

9
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
10. Satuhu, S. 2006. Bertanam Mangga dan Pascapanen Mangga. Penerbit Kanisius. Jakarta
11. Wardani, L.A. 2012. Validasi Metode Analisis dan Penentuan Kadar Vitamin C pada
Minuman Buah Kemasan dengan Spektrofotometri UV Visible. Skripsi. FMIPA UI. Jakarta.
12. Widya, D. (2003). Proses produksi dan karakteristik tepung biji mangga jenis arumanis
(Mangifera indica L.). Institut Teknologi Bogor, Bogor. Diunduh kembali dari
http://repository.ipb.ac.id/ handle/123456789/19436.
13. Wiratmaja, I. G., dkk., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua dengan Memanfaatkan
Limbah Rumput Laut Eucheuma cattonii sebagai Bahan Baku. Jurnal ilmiah teknik mesin.
Vol. 5 (1): 75-84.
14. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Remaja
Rosdakarya.
15. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
16. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
17. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
18. Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Sinar Ilmu, Perpustakaan Nasional.
19. Badan Standardisasi Nasional, 2007. Es untuk penanganan ikan. Indonesia: Badan
Standardisasi Nasional. Diakses dari:
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/7516 [Diakses 15 Mei 2015].

10
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Lampiran.

Foto bukti wawancara kelompok

Buah Mangga Harum Manis

Es batu

1 cup jus mangga

11

You might also like