Professional Documents
Culture Documents
Pengambilan Sampel "Jus Mangga" Menggunakan Metode Sampling
Pengambilan Sampel "Jus Mangga" Menggunakan Metode Sampling
ABSTRACT
State of Indonesia is a country megadiversity , including the wealth of flora ( plants )
which put Indonesia in the order of fifth in the world . So that Indonesia is one of
the countries producing horticultural commodities whichis quite important . Commodities horticulture
in Indonesia is one of the commodities results of agriculture that has a value of economical high-
One of the plants that produce value for economical high in the products of food is fruit mango . The
fruit of this has a flavor that is sweet and smells fragrant and rich will vitamin C, vitamin
E, fiber and substances more are needed by the body of man .Penelitian aims so that students are able
and know how to take samples and analyze samples. Practicum is conducted on the date
of 23 September 201 9 housed in the Laboratory of Biochemistry of the Faculty of
Medicine and Science of Health Universitas Kristen Satya Discourse . Case study scenarios are made
to analyze nutrition (can vary) from a food with predetermined standard methods, Scenarios are made
starting from where to take samples, type of nutritional analysis to be done, total amount of
production, distribution of production, weight in each package, method sampling, and the method of
nutritional analysis is the molisch method . Reports were made from case study scenarios that have
been made . With the results of the analysis scenario where the samples were taken on the road of the
mango juice and carbohydrate nutrition analysis was carried out with a total production of 25-30 cups
per day, where the distribution of production is in front of RKT DKT, Jl.Mawar and Nanggulan and
has a total weight of 313 grams / package and the method of sampling is done by interview.
ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan negara megadiversity, termasuk dalam kekayaan flora (tumbuhan) yang
menempatkan Indonesia dalam urutan kelima di dunia. Sehingga Indonesia merupakan salah satu
negara penghasil komoditas holtikultura yang cukup penting. Komoditas holtikultura di Indonesia
merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi Salah satu
tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi dalam produk pangan adalah buah mangga. Buah
ini memiliki rasa yang manis dan berbau harum serta kaya akan vitamin C, vitamin E, serat dan zat-
zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.Penelitian ini bertujuan agar mahsiswa mampu dan
mengetahui cara pengambilan sampel dan analasis sampel. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 23
september 2019 bertempat di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Satya Wacana. Dibuat scenario studi kasus untuk dianalisis gizi (bISA beraneka
ragam) dari suatu makanan dengan metode baku yang sudah ditetapkan,Skenario yang dibuat dimulai
dari tempat mengambil sampel, jenis analisis gizi yang ingin dilakukan, jumlah total produksi,
pendistribusian produksi, berat disetiap kemasan, metode pengambilan sampel, dan metode analisis
gizi yaitu dengan metode molisch. Dibuat laporan dari scenario studi kasus yang telah dibuat.Dengan
hasil skenario analisis tempat mengambil sampel di jalan kartini yatu jus mangga dan dilakukkan
analisis gizi karbohidrat dengan jumlah total produksi 25-30 cup per hari, tempat pendistribusian
1
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
produksi Depan Rs DKT, Jl.Mawar dan Nanggulan dan memiliki berat total 313 gram / kemasan dan
metode pengambilan sampel yang dilakukan yaitu dengan wawancara.
PENDAHULUAN
Salah satu tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi dalam produk pangan adalah
buah mangga. Buah ini memiliki rasa yang manis dan berbau harum serta kaya akan vitamin C,
vitamin E, serat dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia [2]. Mangga (Mangifera
indica L) merupakan salah satu buah tropis dan sub tropis yang terkenal di seluruh dunia karena
rasanya enak dan segar. Buah mangga mengandung banyak vitamin C berperan sebagai antioksidan
dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk melindungi lensa
dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi [11]. Umur simpan buah mangga relatif
pendek karena buah ini termasuk bahan pangan yang mudah rusak. Bagian buah mangga yang banyak
dimanfaatkan yaitu dagingnya [12]. Biasanya dibuat sirup, jus mangga, selai, saus, es buah dan acar
[8]. Selain itu juga Berbagai jenis olahan yang dapat dapat dihasilkan dari bahan baku buah mangga
adalah puree, selai/jam, jelly, sari buah, sirup buah, manisan buah, manisan kering, asinan dan dodol
[10].
Susunan buah mangga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kulit, daging dan biji. Komposisi
buah mangga terdiri dari kulit buah dengan bobot berkisar antara 11-18%, biji 14-22% serta daging
buah yang berkisar antara 60-75% dari berat buah [6]. Varietas mangga banyak sekali, yang
membedakannya adalah besar buahnya, rasanya, aromanya, demikian juga bentuk pohon dan
daunnya. Di Indonesia, jenis-jenis mangga yang sering dijumpai, yaitu arumanis, gadung, golek,
indramayu, dan manalagi. Adapun ciri khas dari buah mangga gadung di Indonesia, yaitu buahnya
yang besar, berbentuk lonjong, daging berwarna orange terang, bijinya berukuran besar, tapi rasanya
kurang manis dibanding mangga jenis lainnya [4].
Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Dari ketiga
unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama ialah karbohidrat. Karbohidrat ialah senyawa
organik dengan fungsi utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran
utama karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian
diubah menjadi energi. Glukosa merupakan jenis karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia.
2
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber utama tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa
otot sebagai energi cadangan tubuh dan juga membentuk protein dan lemak [5].
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan
sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti diketahui
bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah
Cn(H2O)n atau CnH2nOn [13]. Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang digunakan untuk
menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak
dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan
untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan
cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan,
konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk
membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk
membentuk produk berwarna [9].
Analisis Kadar Karbohidrat
Uji Molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji ini didasari
oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu [3].
Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol.
Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding
tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan
(Adisendjaja, 2014). H2SO4 pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk
menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol
membentuk cincin yang berwarna ungu [3].
Prosedur kerja
Disiapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan menjadi konsentrasi 1 %, dimasukkan 2
ml karbohidrat 1 % didalam tabung reaksi yang berbeda. Ditambahkan 2 – 3 tetes pereaksi molish,
dikocok perlahan – lahan selama 5 detik. Dimiringkan tabung reaksi, diteteskan 1 ml ( ± 20 tetes )
H2SO4 melalui dinding tabung reaksi. Ditegakkan tabung reaksi dan diamati apakah ada cincin
berwarna merah ungu diperbatasan kedua larutan.
Tujuan dari praktikum ini agar mahsiswa mampu dan mengetahui cara pengambilan sampel
dan analisi sampel.
METODE
3
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
2.2 Alat dan Bahan
Dibuat scenario studi kasus untuk dianalisis gizi (bISA beraneka ragam) dari suatu makanan
dengan metode baku yang sudah ditetapkan,Skenario yang dibuat dimulai dari tempat mengambil
sampel, jenis analisis gizi yang ingin dilakukan, jumlah total produksi, pendistribusian produksi, berat
disetiap kemasan, metode pengambilan sampel, dan metode analisis gizi. Dibuat laporan dari scenario
studi kasus yang telah dibuat.
HASIL
Tabel hasil
1.1. Analisis Kandungan Gizi Pada Jus Mangga
No Skenario Analisis Keterangan Gambar
1 Tempat Mengambil Sampel Jalan Kartini
2 Analisis Gizi Analisis Karbohidrat
3 Jumlah total produksi 25 – 30 cup / hari
4 Pendistribusian produksi Depan Rs DKT,
Jl.Mawar dan
Nanggulan
5 Berat setiap kemasan / produk 313 gram / kemasan
6 Metode pengambilan sampel Wawancara
7 Metode analisis gizi Uji Molisch
PEMBAHASAN
Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan [14].
4
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
dan diambil secara acak. Tapi jika peneliti memiliki kemauan melakukan generalisai dalam suatu
penelitian , maka sampel diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak umunya juga diambil jika
tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang sebuah populasi.
2. Nonprobability Sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampel ini meliputi:
5
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
a. Sampling Sistematis. Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap
saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang
diambil sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota. Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak
diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan
memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung
pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan
melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II, dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap
anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan
(golongan II) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001: 60).
Menurut Margono (2004: 127) menyatakan bahwa dalam teknik ini pengambilan sampel tidak
ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.
Misalnya penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga
negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap
orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.
d. Sampling Purposive. Sugiyono (2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004: 128), pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Degan
kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka
sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2001: 61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel. f. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel
yang mulamula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk
dijadikan sampel (Sugiyono, 2001: 61). Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar.
6
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit
sampling di dalam suatu populasi tidak terlalu besar.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengamilan sampel . Menurut (Margoino, 2004: 121) yaitu:
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi ta terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak diketahui
dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin
mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang
jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah
dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, misalnya.
2. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar
jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar di
wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi.
Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan keimpulan diinginkan dengan
segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih tepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau
merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang
akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji
kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
5. Masalah ketelitian
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis
data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan
dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel
memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan dari hasil penelitian
sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan
penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada
penelitian populasi.
Skenario
Tempat Mengambil Sampel : Jalan Kartini
Analisis Gizi: Analisis Karbohidrat
Jumlah total produksi: 25 – 30 cup / hari
Pendistribusian produksi : Depan Rs DKT, Jl.Mawar dan Nanggulan
Berat setiap kemasan / produk : 313 gram / kemasan
Metode pengambilan sampel : Wawancara
Metode analisis gizi : Uji Molisch
7
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Kelompok kami pergi ke tempat sampel yaitu tempat jus yang berada di jalan selasar kartini
untuk mengambil sampel jus mangga. Tempat jual jus ini memiliki cabang di jalan mawar dan di
nanggulan. Kami memilih tempat jus yang di jalan kartini karena memiliki lokasi yang strategis dan
dekat. Kelompok kami pergi ke tempat jus dan mewawancarai pekerja disana dan mengambil 1 sampe
jus mangga dengan membeli 1 cup jus mangga untuk diketahui berat bersih dari juice tersebut dan
akan di lakukan uji karbohidrat.
Penggunaan gula yaitu gula pasir 1 centong sayur / cup jus buah mangga.
8
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30oC pada tekanan yang lebih
rendah [19]. Jenis es yang biasa digunakan adalah es balok dan es kristal. Es balok biasanya
digunakan untuk mengawetkan hasil laut dan pendingin minuman kemasan. Es Kristal dibuat dari
mesin yang disebut Mesin Tube Ice. Dimana es ini dikhususkan untuk minuman karena lebih bersih,
lebih jernih dan sudah tercetak tidak perlu dipecahkan lagi [19]. Pembekuan didasarkan pada dua
prinsip, yaitu suhu yang sangat rendah menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
memperlambat aktifitas enzim dan reaksi kimia. Pembentukan kristal es yang menurunkan
ketersediaan air bebas di dalam makanan sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat [19].
KESIMPULAN
Salah satu tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi dalam produk pangan adalah
buah mangga. Buah ini memiliki rasa yang manis dan berbau harum serta kaya akan vitamin C,
vitamin E, serat dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kelompok kami memili
sampel jus mangga. Dengan hasil skenario analisis tempat mengambil sampel di jalan kartini yatu jus
mangga dan dilakukkan analisis gizi karbohidratdengan uji molisch, dengan jumlah total produksi 25-
30 cup per hari, tempat pendistribusian produksi Depan Rs DKT, Jl.Mawar dan Nanggulan dan
memiliki berat total 313 gram / kemasan dan metode pengambilan sampel yang dilakukan yaitu
dengan wawancara. Praktikan sudah mampu dan sudah mengetahui cara pengambilan sampel dan
analisis sampel.
DAFTAR PUSTAKA
9
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
10. Satuhu, S. 2006. Bertanam Mangga dan Pascapanen Mangga. Penerbit Kanisius. Jakarta
11. Wardani, L.A. 2012. Validasi Metode Analisis dan Penentuan Kadar Vitamin C pada
Minuman Buah Kemasan dengan Spektrofotometri UV Visible. Skripsi. FMIPA UI. Jakarta.
12. Widya, D. (2003). Proses produksi dan karakteristik tepung biji mangga jenis arumanis
(Mangifera indica L.). Institut Teknologi Bogor, Bogor. Diunduh kembali dari
http://repository.ipb.ac.id/ handle/123456789/19436.
13. Wiratmaja, I. G., dkk., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua dengan Memanfaatkan
Limbah Rumput Laut Eucheuma cattonii sebagai Bahan Baku. Jurnal ilmiah teknik mesin.
Vol. 5 (1): 75-84.
14. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Remaja
Rosdakarya.
15. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
16. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
17. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
18. Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Sinar Ilmu, Perpustakaan Nasional.
19. Badan Standardisasi Nasional, 2007. Es untuk penanganan ikan. Indonesia: Badan
Standardisasi Nasional. Diakses dari:
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/7516 [Diakses 15 Mei 2015].
10
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
Lampiran.
Es batu
11