Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL


sDI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

Eka Vitriyania, Badar Kirwonob, dan Artika Fristi Firnawatia


a
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta
b
Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Wilker Bandara Adi sumarmo
Jl. Bandara Adi Sumarmo, Tromol Pos 800, Surakarta

Abstract
The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia remains as one of priorities in public health
indicators of achievement. The MMR data of district Sukoharjo showed fluctuating data. in 2011, Sub
District Polokarto was the region with the highest MMR. One effort to reduce MMR is to improve Ante-
natal Care (ANC). ANC coverage in the region of K1 Polokarto Primary Health Service in 2009 was
95.42% then decreased to 78.64% in 2010. This research’s aim was to analyze the influence of mater-
nal age, occupational status, knowledge, spacing of pregnancies, history of disease, history of abor-
tion, parity and husband support of ANC in pregnant women of the district. This research was an
observational research using Cross Sectional approach. The respondents of this study were pregnant
women in sub Polokarto. Sampling technique used was simple random sampling. Statistic test used
was Chi-Square test. The results showed that there was not any relationship of maternal age (p =
0.485), occupational status (p = 0,077), knowledge (p = 0.201), spacing of pregnancies (p = 1,000),
history of disease (p = 1.000), history of abortion (p = 1.000), parity (p = 1.000) and the support of
husband (p = 0.355) and ANC in pregnant women of the district.

Key words: Maternal Mortality Rate (MMR), Pregnant Women, Ante Natal Care (ANC)

PENDAHULUAN penurunan sebesar 0,79% dari tahun


Keberhasilan pemerintah dalam 2002 (307 per 100.000 (KH) Kelahiran
upaya peningkatan derajat kesehatan Hidup) sampai tahun 2007 (228 per
masyarakat dengan melihat indikator 100.000 KH) (Kemenkes RI, 2011).
yang tercantum dalam Milenium Deve- AKI di Indonesia tahun 2010
lopment Goals (MDGs) salah satunya mencapai 11.534 jiwa. Menurut Riskes-
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) das (2011), tingginya AKI di Indonesia
dengan memprioritaskan penurunan disebabkan beberapa penyebab yaitu
Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut pendarahan (26,99%), eklamsia (23%),
Survei Demografi dan Kesehatan Indo- infeksi (10,99%), komplikasi puerpu-
nesia (SDKI, 2007) AKI mengalami rium (8%), trauma obstetrik (5%), em-

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan... (Eka Vitriyani, dkk.) 149


boli obstetrik (5%), partus lama (5%), merlukan berbagai upaya-upaya ke-
abortus (5%) dan lain-lain (10,99%). sehatan yang berhubungan dengan
Provinsi Jawa Tengah pada ta- kehamilan, persalinan, dan nifas.
hun 2009 menunjukkan AKI sebesar Dengan meningkatkan pelayanan KIA
117,02 per 100.000 KH. Sedangkan pada meliputi pelayanan Antenatal Care,
tahun 2010 pemerintah dapat menekan persalinan, nifas, dan perawatan bayi
AKI menjadi 102 per 100.000 KH baru lahir (Kemenkes RI, 2011).
dengan memberi pelayanan kesehatan Menurut Kemenkes RI (2011),
bagi ibu secara maksimal, angka ter- cakupan K1 (kunjungan ibu pertama
sebut telah mencapai target dalam in- kali ibu hamil) pada tahun 2010 (95,
dikator Indonesia Sehat 2010 sebesar 26%) mengalami peningkatan sebesar
150 per 100.000 KH. Angka kematian 2,61% dari tahun 2008 (92,65%), sedang-
absolud juga semakin menurun yaitu kan cakupan K4 mengalami penurunan
pada tahun 2007 sampai tahun 2011 me- sebesar 0,48% dari tahun 2008 (86,04%)
ngalami penurunan jumlah angka ke- sampai tahun 2010 (85,56% ). Pelayanan
matian ibu sebesar 1,39% yaitu dari 750 ANC di Sukoharjo dipantau melalui
kasus menjadi 611 kasus (Dinkes Jawa kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Ca-
Tengah, 2011). kupan K4 pada tahun 2010 (94,40%)
Di Kabupaten Sukoharjo data mengalami peningkatan sebesar 2,09%
angka kematian ibu tiga tahun terakhir dibandingkan tahun 2009 (92,49%),
menunjukkan data yang cenderung tetapi cakupan K4 masih dibawah tar-
fluktuatif dapat dilihat pada tahun 2009 get Standar Pelayanan Minimum (SPM)
angka kematian ibu sebanyak 80,81 per (95%) (Dinkes Sukoharjo, 2011).
100.000 KH, tahun 2010 mengalami Cakupan ANC K1 di wilayah
peningkatan sebesar 71,51% (152,32 per kerja Puskesmas Polokarto K1 tahun
100.000 KH) dan pada tahun 2011 me- 2010 (78,64%) mengalami penurunan
ngalami penurunan kembali sebesar sebesar 16,82% dari tahun 2009 (95,42%)
59,78% (92,54 per 100.000 KH). Pada sedangkan cakupan K4 tahun 2010 (90,
tahun 2011 angka kematian tertinggi 23%) mengalami penurunan sebesar
terdapat di Polokarto yaitu 23% dan 3,31% dibandingkan pada tahun 2009
sisanya 77% tersebar di 11 kecamatan (93,54%) (Dinkes Sukoharjo, 2011).
di Kabupaten Sukoharjo (Dinkes Berdasarkan hasil penelitian,
Sukoharjo, 2011). peran suami yang baik dapat mem-
Ibu hamil risiko tinggi di Keca- pengaruhi perilaku ibu hamil terhadap
matan Polokarto Kabupaten Sukoharjo pelayanan ANC (Hafidz, 2007), duku-
sepanjang tahun 2011 sejumlah 349 ngan suami mempengaruhi kunjungan
(25,68%) orang dari total ibu hamil se- ANC pada ibu hamil multigravida
besar 1.359 orang. Penurunan AKI me- trimester III (Subekti, 2010).

150 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 2, Desember 2012: 149 - 156
METODE PENELITIAN seluruhan adalah 6.218 Ha atau sekitar
Jenis penelitian yang digunakan 13,32% dari luas wilayah Kabupaten
adalah observasional dengan rancang- Sukoharjo. Desa Polokarto merupakan
a cross sectional. Penelitaian dilakukan
n
desa terluas wilayahnya yaitu 824 Ha
di Kecamatan Polokarto Kabupaten (13,25%) sedangkan yang terkecil luas-
Sukoharjo. Populasi dalam penelitian nya adalah Desa Bugel yaitu sebesar
ini adalah ibu hamil yang berada di 154 Ha (2,48%).
Kecamatan Polokarto. Pengambilan Karakteristik responden berda-
sampel menggunakan teknik simple sarkan usia menunjukkan, usia ter-
random sampling, dengan jumlah sampel muda responden terdapat pada kate-
sebanyak 80 ibu hamil. Pengumpulan gori usia<20 tahun yaitu 16 tahun,
data dilakukan melalui wawancara sedangkan usia tertua responden ter-
langsung dengan menggunakan kue- dapat pada kategori usiae” 35 tahun
sioner terstruktur. Analisis data diguna- yaitu 41 tahun. Untuk karakteristik res-
kan untuk mengetahui pengaruh antara ponden berdasarkan jenis pekerjaan
variable usia ibu hamil, pekerjaan, pe- mayoritas ibu merupakan ibu rumah
ngetahuan, jarak kehamilan, riwayat tangga (40%), karyawan (33,75%), wira-
penyakit, riwayat abortus, paritas dan swasta (13,75%) buruh (3,75%), guru
dukungan suami terhadap variable (3,75%), PNS (2,5%), bidan (1,25%) dan
pemeriksaan antenatal care K1 ibu hamil apoteker (1,25%). Sedangkan untuk
dengan uji chi-square. karakteristik responden berdasarkan
pendidikan menunjukkan bahwa ting-
HASIL DAN PEMBAHASAN kat pendidikan responden terbanyak
Hasil merupakan lulusan SMP yaitu seba-
nyak 35 orang (43,75%) kemudian di-
Puskesmas Polokarto merupa- ikuti berturut-turut yaitu SMA 24 orang
kan puskesmas yang berada di Keca-
(30%), SD 12 orang (15%) dan DIII/S1
matan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. sebanyak 9 orang (11,25%).
Luas Kecamatan Polokarto secara ke-

Pemeriksaan ANC K1 95% CI


Variabel Ya Tidak Total Uji  value Lower-
N (%) N (%) Upper
Usia Ibu Hamil
Chi- 0,169-
Risti 11 73,3 4 26,7 100 0,485
square 2,295
Tidak Risti 53 81,5 12 18,5 100
Pengetahuan
Chi- 0,675-
Baik 43 84,3 8 15,7 100 0,201
square 6,212
Tidak baik 21 72,4 8 27,6 100
Pekerjaan
Chi- 0,091-
Tidak Formal 53 84,4 10 15,7 100 0,077
square 1,042
Formal 10 62,5 6 27,6 100
Jarak Kehamilan
Chi- 0,197-
Jauh 30 78,9 8 21,1 100 1,000
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan... (Eka Vitriyani, dkk.) square 4,014151
Dekat 10 76,9 3 23,1 100
Riwayat Penyakit
Chi- 0,191-
Tidak Pernah 56 80,0 14 20 100 1,000
square 5,241
Pernah 8 80 2 20 100
Riwayat abortus
58 79,5 15 20,5 Chi- 0,173-
Tidak Pernah 100 1,000
Pemeriksaan ANC K1 95% CI
Variabel Ya Tidak Total Uji  value Lower-
N (%) N (%) Upper
Pekerjaan
Chi- 0,091-
Tidak Formal 53 84,4 10 15,7 100 0,077
square 1,042
Formal 10 62,5 6 27,6 100
Jarak Kehamilan
Chi- 0,197-
Jauh 30 78,9 8 21,1 100 1,000
square 4,014
Dekat 10 76,9 3 23,1 100
Riwayat Penyakit
Chi- 0,191-
Tidak Pernah 56 80,0 14 20 100 1,000
square 5,241
Pernah 8 80 2 20 100
Riwayat abortus
58 79,5 15 20,5 Chi- 0,173-
Tidak Pernah 100 1,000
6 85,7 1 14,3 square 13,890
Pernah 100
Paritas
Chi-
Sedikit 36 78,3 15 21,7 100 1,000 0,090-8,98
square
Banyak 4 80 1 20 100
Dukungan Suami
16 72,7 6 27,3 Chi- 0,565-
Tidak Baik 100 0,355
48 82,8 10 17,2 square 5,739
Baik 100

Berdasarkan uji statistik menun- melakukan pemeriksaan kehamilan


jukkan bahwa ibu hamil dengan usia sebanyak 30 orang (78,9%), sedangkan
tidak risti (<35 tahun) sebanyak 53 untuk ibu hamil dengan jarak ke-
orang (81,5%) melakukan pemeriksaan hamilan dekat melakukan pemeriksaan
ANC begitu juga ibu hamil dengan usia kehamilan sebanyak 10 orang (76,9%).
risti (<20 tahun dan e”35 tahun) se- Ibu hamil dengan riwayat penyakit
banyak 11 orang (73,3%). Mayoritas ibu tidak pernah mengalami melakukan
hamil dengan pekerjaan tidak formal pemeriksaan kehamilan sebanyak 56
sebanyak 53 orang (84,4%) melakukan orang (80,0%), sedangkan untuk ibu
pemeriksaan ANC K1, sebaliknya ibu hamil pernah mengalami riwayat pe-
hamil dengan pekerjaan formal se- nyakit melakukan pemeriksaan ke-
banyak 10 orang (62,5%) melakukan pe- hamilan sebanyak 8 orang (80,0%).
meriksaan ANC K1. Variabel penge- Sedangkan ibu hamil dengan riwayat
tahuan menunjukkan, ibu hamil de- abortus tidak pernah mengalami, me-
ngan pengetahuan ANC baik sebanyaki lakukan pemeriksaan kehamilan se-
43 orang (84,3%) melakukan peme- banyak 58 orang (79,7%), sedangkan
riksaan kehamilan, sedangkan untuk untuk ibu hamil pernah mengalami
ibu hamil dengan pengetahuan ANC riwayat abortus melakukan peme-
tidak baik sebanyak 21 orang (72,4%) riksaan kehamilan sebanyak 6 orang
melakukan pemeriksaan kehamilan. (85,7%). Faktor paritas menunjukkan,
Ibu hamil dengan jarak kehamilan jauh ibu hamil dengan paritas sedikit me-

152 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 2, Desember 2012: 149 - 156
lakukan pemeriksaan kehamilan se- formal, tetap melakukan pemeriksaan
banyak 36 orang (78,3%), sedangkan kehamilan meskipun responden de-
untuk ibu hamil dengan paritas banyak ngan pekerjaan tidak formal (84,4%)
melakukan pemeriksaan kehamilan selalu melakukan pemeriksaan sesuai
sebanyak 4 orang (80,0%). Ibu hamil jadwal pemeriksaan yang dianjurkan
dengan dukungan suami tidak baik, oleh bidan jika dibandingkan dengan
melakukan pemeriksaan kehamilan responden yang memiliki pekerjaan
sebanyak 16 orang (72,7%), sedangkan formal. Kesadaran akan pentingnya
untuk ibu hamil dengan dukungan menjaga kesehatan selama kehamilan
suami baik, melakukan pemeriksaan memberikan motivasi pada Ibu hamil
kehamilan sebanyak 48 orang (82,8%). yang bekerja untuk melakukan pe-
meriksaan ANC. Hasil penelitian ini
Pembahasan sesuai dengan penelitian Haryanti
Kehamilan di usia muda yaitu (2003) yang menyatakan bahwa status
13 tahun s.d 20 tahun merupakan faktor pekerjaan tidak mempengaruhi ibu
resiko (45%) melahirkan bayi premature hamil dalam melakukan pemeriksaan
jika dibandingkan dengan kehamilan kehamilan.
pada usia 21 tahun s.d 30 tahun Berdasarkan hasil penelitian me-
(Agung, 2010). Berdasarkan hasil pene- nunjukkan responden dengan penge-
litian menunjukkan bahwa responden tahuan ANC baik lebih banyak mela-
dengan umur risti (<20 tahun dan e” 35 kukan pemeriksaan kehamilan (84,3%)
tahun) dan usia tidak risti (20 tahun s.d dibandingkan dengan pengetahuan
<35 tahun) tetap melakukan pemerik- ANC tidak baik, meskipun demikian
saan kehamilan ke pelayanan kese- secara statistik menunjukkan tidak ada
hatan kehamilan yaitu bidan desa. Pe- hubungan pengetahuan ANC dengan
meriksaan ANC selama kehamilan pemeriksaan ANC.
sangat penting untuk mendukung ke- Berdasarkan penelitian menun-
sehatan ibu dan janin, dapat men- jukkan bahwa jarak kehamilan tidak
deteksi dan mencegah terjadinya hal ada hubungan dalam pemeriksaan
yang tidak di inginkan selama proses ANC K1 ibu hamil. Menurut Cholil
kehamilan. Pemahaman tentang pen- (2007), memperhatikan jarak kehamil-
tingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) an sangat penting untuk menjaga ke-
tidak dipengaruhi oleh usia seseorang, sehatan ibu hamil dan janin yang di-
tetapi bagaimana daya tangkap dan kandungnya. Informasi mengenai jarak
pemahaman informasi yang diberikan. kehamilan dapat di peroleh ibu hamil
Berdasarkan hasil penelitian me- melalui kelas ibu hamil, kelas ibu
nyatakan bahwa responden yang mem- hamil merupakan tempat ibu hamil
punyai pekerjaan formal maupun tidak berdiskusi, curah pendapat, memapar-

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan... (Eka Vitriyani, dkk.) 153


kan pengalaman selama kehamilan menunjukkan tidak ada hubungan
serta mendapat informasi mengenai riwayat abortus terhadap pemeriksaan
kesehatan kehamilan salah satunya ANC K1 ibu hamil.
jarak kehamilan yang sehat. Dengan Berdasarkan hasil penelitian me-
demikian ibu hamil dapat mengetahui nunjukkan tidak ada hubungan antara
bahwa jarak kehamilan dekat sebagai paritas dengan pemeriksaan ANC ibu
faktor risiko dalam kehamilan (Husain, hamil. Ibu hamil dengan paritas sedikit
2008). atau banyak sama-sama melakukan
Berdasarkan hasil penelitian pemeriksaan ANC. Kepercayaan ma-
menunjukkan bahwa responden de- syarakat memiliki anak banyak adalah
ngan atau tanpa memiliki riwayat sebuah anugerah dan membawa rejeki
penyakit yang pernah dialami sebe- masih melekat erat meskipun demi-
lumnya, ibu hamil tetap melakukan kian, masyarakat diberikan informasi
pemeriksaan ANC sesuai dengan jad- tentang bahaya atau risiko mempunyai
wal pemeriksaan kehamilan yang jarak kehamilan yang dekat ataupun
dianjurkan bidan. Di Kecamatan Polo- paritas sebagai faktor risiko yang dapat
karto mayoritas reponden merupakan membahayakan kesehatan ibu dan
wanita pekerja yaitu sebagai karyawan janin (Husain, 2008).
pabrik, swasta serta buruh jahit, me- Berdasarkan hasil penelitian me-
nyebabkan waktu istirahat serta asupan nunjukkan bahwa dukungan suami
gizi yang kurang sehingga terjadi dalam kategori baik (e”rata-rata) lebih
anemia pada ibu hamil. Anemia me- banyak melakukan pemeriksaan ke-
rupakan penyakit yang sering dialami hamilan dibandingkan dengan duku-
ibu ketika hamil. Kesadaran ibu hamil ngan suami yang tidak baik (<rata-rata).
yang baik mempengaruhi ibu dalam kemandirian ibu hamil dalam me-
pelaksanaan ANC karena ibu sadar lakukan pemeriksaan kehamilan ke
bahwa kesehatan merupakan kebu- bidan desa, tidak hanya itu lokasi dan
tuhan. jarak petugas kesehatan yaitu bidan
Ibu hamil dengan pengalaman desa yang strategis yaitu berada dibalai
keguguran atau riwayat abortus mem- desa setempat sehingga membuat ibu
punyai minat yang lebih tinggi jika hamil tanpa dukungan suami tetap me-
dibandingkan dengan responden yang lakukan pemeriksaan kehamilan. Pene-
belum pernah mengalami abortus hal litian ini tidak sesuai dengan penelitian
ini dipengaruhi adanya rasa cemas ter- Subekti (2010) yang menyatakan bahwa
hadap kesehatan janin dalam kandu- dukungan suami yang baik akan mem-
ngannya. Peran bidan desa sangat pe- pengaruhi perilaku istri dalam peme-
nting yaitu mengurangi rasa cemas dan riksaan kehamilan.
takut pada ibu hamil. Hasil penelitian

154 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 2, Desember 2012: 149 - 156
SIMPULAN DAN SARAN kungan suami terhadap pemeriksaan
Simpulan ANC K1 ibu hamil.

Tidak ada hubungan faktor usia


Saran
ibu (r=0,485) terhadap pemeriksaan
ANC K1 ibu hamil. Tidak ada hubu- Saran yang dapat diberikan:
ngan faktor pekerjaan (r= 0,077) tidak 1. Puskesmas Polokarto, secara ope-
terhadap pemeriksaan ANC K1 ibu rasional pelaksanaan program –
hamil. Dilihat dari faktor pengetahuan program KIA Puskesmas Polokarto
diketahui tidak ada hubungan antara antara lain yaitu penyuluhan, pe-
pengetahuan ANC ibu hamil (r=0,201) layanan ANC, kelas ibu hamil, scre-
terhadap pemeriksaan ANC K1 ibu ening ibu hamil dan kunjungan
hamil. Untuk jarak kehamilan diketahui rumah dilaksanakan secara teratur
dilakukan tidak ada hubungan antara sesuai jadwa sehingga pelayanan
jarak kehamilan (r=1,000) terhadap pe- kesehatan ibu hamil merata ke
meriksaan ANC K1 ibu hamil. Ber- seluruh wilayah kerja Puskesmas
dasarkan penelitian yang dilakukan Polokarto. Dengan demikian
tidak ada hubungan antara riwayat kesehatan ibu hamil di Kecamatan
penyakit (r=1,000) terhadap peme- Polokarto dapat terpantau secara
riksaan ANC K1 ibu hamil. Sedangkan baik.
untuk riwayat abortus (r=1,000) tidak 2. Peneliti lain, perlu dilakukan pene-
ada hubungan terhadap pemeriksaan litian lanjutan terkait dengan faktor-
ANC K1 ibu hamil. Untuk faktor paritas faktor lain yang mempengaruhi
(r=1,000) menunjukkan bahwa tidak pemeriksaan Antenatal care (ANC)
ada hubungan terhadap pemeriksaan dengan menambahkan variabel-
ANC K1 ibu hamil. Dan untuk duku- variabel yang belum diteliti oleh
ngan suami (r=0,355) menunjukkan peneliti.
bahwa tidak ada hubungan antara du-

DAFTAR PUSTAKA

Agung, N., G., 2010, Pengaruh Kehamilan di Usia Muda terhadap Kelahiran
Prematur, Buletin Penelitian RSUD Dr. Soetomo, Vol. 12, No.4: 161-165,
Desember 2010.

Cholil, A., 2007, A to Z: 26 Kiat Menata Keluarga, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.

Dinkes Jawa Tengah, 2011. Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Di Provinsi
Jawa Tengah, Materi Rakernas Dinkes Jawa Tengah.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan... (Eka Vitriyani, dkk.) 155


Dinkes Sukoharjo, 2010, Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009, Sukoharjo,
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

Dinkes Sukoharjo, 2011, Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010, Sukoharjo:
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

Hafidz, E. M., 2007, Hubungan Peran Suami dan Orangtua dengan Perilaku Ibu
Hamil dalam Pelayanan Antenatal dan Persalinan di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia,
Vol. 2, No. 2, Agustus 2007.

Haryanti, Sri., 2003, Hubungan Pendidikan Ibu, Status Bekerja Ibu dan Pendapatan
Rata-Rata Keluarga dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Wilayah Kerja
Puskesmas Baturetno II Kabupaten Wonogiri tahun 2002, Skripsi, Semarang.
Universitas Diponegoro.

Husain, R., 2008, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Risiko Tinggi pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Ampana Timur Tahun 2008, Prodi Kesehatan
Masyarakat, STIK IJ.

Kemenkes RI, 2011, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011, Jakarta, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

Riskesdas, 2011, Analisis Kematian Ibu di Indonesia Tahun 2011, Jakarta.

Subekti, S. S., 2010, Hubungan Dukungan Suami dengan Keteraturan Antenatal Care
pada Multigravida Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Puedagel
Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (JIKK),
Vol. I, No.3: 164-174, Desember 2010.

156 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 2, Desember 2012: 149 - 156

You might also like