Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWANUKM KOPI SUROLOYO


( Studi Kasus pada Karyawan UKM Kopi Suroloyo
di Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo)

Wahyu Nur Hertanto


Email: Wahyoewhy64@gmail.com

ABSTRACT
This study aimed to find out the effect of Leadership Style and Discipline Work on Employee
Performance in SMEs in the Village Coffee Suroloyo Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, either
partially or simultaneously.
This research was conducted in SMEs in the Village Coffee Suroloyo Gerbosari, Samigaluh, Kulon
Progo. Samples were subjected to experiments as much as 80 respondents. This is a quantitative
research. The samples in this study were calculated using a non-probability sample of saturated
sampling. Technique data collection is done by observation and questionnaires. The main variables in
this study is the leadership style variable as X1, work discipline as X2, and employee performance as Y.
While the analysis techniques that is used in this study is using multiple linear regression analysis using
SPSS 16.
The result of the research shows that the style of leadership and discipline influential work partially
or simultaneously. In leadership style variable and discipline partially have T-test value about 3,907
(X1), 3.982 (X2) with significant values <0.05 about 0.002 (X1), 0,000 (X2). F-test with significance F
account about 33.064 and 0.000. This result proves that the style of leadership and discipline
simultaneously positive and significant influence on employee performance. From the test results
Adjusted R2 of 0.448 which means that the variable of leadership style and work discipline variables
affect the performance of employees amounted to 44.8% and the remaining 55.2% is influenced by other
variables that is not included in this study.

Keywords: Leadership Style, Discipline Work, Employee Performance.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada UKM Kopi Suroloyo di Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon
Progo, baik secara parsial maupun simultan.
Penelitian ini dilakukan di UKM Kopi Suroloyo Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo.
Sampel yang dijadikan objek penelitian sebanyak 80 responden. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
non probabilitas sampel yaitu Sampling Jenuh. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara
observasi dan kuesioner. Variabel utama dalam penelitian ini adalah variabel gaya
kepemimpinan sebagai X1, disiplin kerja sebagai X2, dan kinerja karyawan sebagai Y. sedangkan
teknik analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan program SPSS 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh
secara parsial maupun simultan. Pada variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja secara
parsial mempunay nilai T masing-masing 3.907 (X1), 3,982 (X2) dengan nilai signifikan <0,05
masing-masing sebesar 0,002 (X1), 0,000 (X2). Hasil uji F dengan Fhitung 33,064 dan signifikasi

1
0,000. Hasil ini membuktikan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja secara simultan
berpengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil pengujian Adjusted R 2
sebesar 0,448 yang berarti variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja mempengaruhi
variabel kinerja karyawan sebesar 44,8 % dan sisanya 55,2 % dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan.

Latar Belakang Masala di Indonesia dan sangat penting bagi


ekonomi karena menyumbang 60%
Sumber daya manusia adalah tokoh utama dari PDB dan menampung 97% tenaga
dalam organisasi maupun perusahaan. kerja. Jumlah UKM hingga 2011 mencapai
Aktivitas manajemen dapat berjalan dengan sekitar 52 juta, namun akses ke lembaga
baik dengan cara perusahaan mempunyai keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13
karyawan yang berpengetahuan dan juta pelaku UKM yang mendapat akses ke
berketrampilan tinggi serta usaha untuk lembaga keuangan. Pemerintah Indonesia,
mengelola perusahaan seoptimal mungkin membina UKM melalui Dinas Koperasi dan
sehingga kinerja karyawan meningkat. UKM, di masing-masing Provinsi atau
Menurut Setiyawan dan Waridin (2006) Kabupaten/Kota. (www.wikipedia.org).
kinerja karyawan merupakan hasil atau UKM Kopi Suroloyo adalah sebuah
prestasi kerja karyawan yang dinilai dari usaha yang didirikan oleh warga Samigaluh,
segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan Kulon Progo Yogyakarta. Kopi Suroloyo
standar kerja yang ditentukan oleh pihak memiliki perkebunan kopi dengan luas
organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja mencapai 1290 hektar di Desa Gerbosari
yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai Kecamatan Kalibawang, Samigaluh,
standar organisasi dan mendukung Girimulyo dan sebagian di Kecamatan
tercapainya tujuan organisasi. Organisasi Pengasih, Wates, Kulon Progo. Kopi yang
yang baik adalah organisasi yang berusaha dikembangkan oleh Kopi Suroloyo adalah
meningkatkan kemampuan sumber daya jenis Kopi Arabica yang mulai di ekspor
manusianya, karena hal tersebut merupakan hingga Eropa. Usaha ini dapat berkembang
faktor kunci untuk meningkatkan kinerja dengan cepat karena adanya bantuan dari
karyawan. pemerintah mulai fasilitas hingga
Usaha Kecil dan pendanaan. Produk Kopi Suroloyo memiliki
Menengah (UKM) adalah jenis usaha kecil keunggulan yaitu murni dengan bahan-
yang berdiri sendiri kekayaan bersih paling bahan organik dan memiliki cita rasa yang
banyak Rp 200.000.000. Kekayaan tersebut khas. Kopi Suroloyo memiliki karyawan
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat yang berasal dari masyarakat Desa
usaha. Menurut Keputusan Presiden RI no. Samigaluh.
99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil Perkembangan jaman mempengaruhi
adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang perubahan lingkungan bisnis yang sangat
berskala kecil dengan bidang usaha yang cepat dan menuntut adanya perubahan cara
secara mayoritas merupakan kegiatanusaha berpikir yang terus menerus, memanfaatkan
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah peluang dan menjaga kontinuitas dari
dari persaingan usaha yang tidak sehat.” sebuah inovasi. Dalam melakukan
UKM adalah salah satu jenis usaha ekonomi perubahan ataupun dalam melaksanakan

2
aktivitas sehari-hari perusahaan memerlukan pekerjaan ini (Budi Setiawan, 2006). Untuk
suatu kegiatan yang terkoordinasi satu sama itu disiplin harus ditumbuhkan agar tumbuh
lainnya, untuk itu dibutuhkan seseorang pula ketertiban dan efisiensi. Tanpa adanya
yang mampu membawa perusahaan dalam disiplin yang baik jangan harap akan dapat
beradaptasi dalam lingkungan bisnisnya diwujudkan adanya sosok pemimpin atau
(leaders). Terjadinya perubahan paradigma karyawan yang ideal sebagaimana yang
yang muncul sehingga harus diadopsi oleh diharapkan oleh masyarakat dan organisasi.
pemimpin dan organisasi (Safaria, 2004). Hasil wawancara dengan salah satu
Secara umum paradigma diartikan sebagai manajer UKM Kopi Suroloyo bahwa kinerja
pola pikir dan cara pandang yang karyawan belum optimal akibat pekerjaan
mencerminkan pemahaman dan penerimaan sebagai karyawan di UKM Kopi Suroloyo
informasi. Paradigma ini akan menentukan bukanlah pekerjaan tetap. Para karyawan
pola dan gaya kepemimpinan seorang memiliki pekerjaan utama seperti berdagang
pemimpin dalam mengarahkan organisasi di pasar, petani dan masih banyak lagi. Dari
menuju kesuksesan masa depan. penjelasan manajer UKM Kopi Suroloyo
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja
yang digunakan pemimpin dalam karyawan sangat dipengaruhi oleh disiplin
berinteraksi dengan bawahannya. Dalam dua kerja, selain itu pemimpin seharusnya
dekade terakhir, ada dua gaya memiliki cara tersendiri untuk mengatur
kepemimpinan yang menjadi perhatian para karyawan dengan situasi tersebut. Sama
pakar organisasi yaitu Kepemimpinan halnya dengan penjelasan situasi
Transaksional dan Kepemimpinan kedisiplinan karyawan UKM Kopi
Transformasional. Gaya kepemimpinan Suroloyo, kinerja karyawan UKM Kopi
transaksional adalah memandu atau Suroloyo akan sangat baik bila setelah
memotivasi pengikut mereka ke arah tujuan- karyawan melakukan pekerjaan utama
tujuan yang ditetapkan dengan memperjelas mereka tidak merasa lelah. Hal tersebut
peran dan tugas, sedangkan gaya menunjukan bahwa gaya kepemimpinan
kepemimpinan transformasional adalah yang kurang diterapkan dan kediplinan
suatu tipe kepemimpinan yang memberikan karyawan yang kurang baik membuat
inspirasi dan rangsangan intelektual pada kinerja karyawan di UKM tersebut belum
masing-masing pengikutnya serta memiliki optimal.
kharisma terhadap pengikutnya. (Benjamin Berdasarkan latar belakang diatas dan
dan Flynn, 2006 ) penjelasan penulis tentang belum
Menurut Budi Setiyawan dan Waridin optimalnya kinerja karyawan UKM Kopi
(2006) Disiplin sebagai keadaan ideal dalam Suroloyo, maka peneliti tertarik untuk
mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan mengambil judul “Pengaruh Gaya
dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja
Salah satu syarat agar disiplin dapat Terhadap Kinerja Karyawan Ukm Kopi
ditumbuhkan dalam lingkungan kerja ialah, Suroloyo (Studi Kasus Pada Karyawan
adanya pembagian kerja yang tuntas sampai UKM Kopi Suroloyo Di Desa Gerbosari,
kepada pegawai paling bawah, sehingga Samigaluh,progo
setiap orang tahu dengan sadar apa
tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan Kajian Teori
pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa
hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada a. Gaya Kepemimpinan
siapa mempertanggung jawabkan hasil

3
Kepemimpinan merupakan tulang bawahannya (Contingen Riward),
punggung pengembangan organisasi karena intervensi yang dilakukan oleh pemimpin
tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit dalam proses organisasional
mencapai tujuan organisasi. Jika seorang dimaksudkan untuk mengendalikan dan
pemimpin berusaha untuk mempengaruhi memperbaiki kesalahan yang melibatkan
perilaku orang lain, maka orang tersebut interaksi antara pemimpin dan
perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. bawahannya bersifat pro aktif.
Menurut Kartono (2008) Pengertian Kepemimpinan transaksional aktif
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang menekankan pemberian penghargaan
didasari atas kemampuan pribadi yang kepada bawahan untuk mencapai kinerja
sanggup mendorong atau mengajak orang yang diharapkan. Oleh karena itu secara
lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan pro aktif seorang pemimpin memerlukan
penerimaan oleh kelompoknya, dan informasi untuk menentukan apa yang
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi saat ini dibutuhkan bawahannya.
situasi yang khusus. Gaya kepemimpinan 2) Model Kepemimpinan
adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil Transformasional
kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, Teori ini mengacu pada kemampuan
sikap, yang sering diterapkan seorang seorang pemimpin untuk memberikan
pemimpin ketika ia mencoba pertimbangan dan rangsangan intelektual
mempengaruhi kinerja bawahannya yang individukan dan yang memiliki
(Tampubolon, 2007). kharisma. Dengan kata lain pemimpin
Berdasarkan definisi gaya kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang
diatas dapat disimpulkan bahwa mampu memperhatikan keprihatinan dan
kepemimpinan adalah kemampuan kebutuhan pengembangan diri pengikut
seseorang dalam mengarahkan, untuk mengeluarkan upaya ekstra untuk
mempengaruhi, mendorong dan mencapai tujuan kelompok.
mengendalikan orang lain atau bawahan
untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan b. Disiplin Kerja
atas kesadarannya dan sukarela dalam Disiplin kerja adalah suatu alat
mencapai suatu tujuan tertentu. yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar
Model-model Kepemimpinan dan Gaya mereka bersedia untuk mengubah suatu
kepemimpinan perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
Menurut Masi and Robert (2000) meningkatkan kesadaran dan kesediaan
model-model kepemimpinan Transaksional seseorang mentaati semua peraturan
dan Transformasional adalah sebagai berikut organisasi dan norma-norma sosial yang
: berlaku (Rivai, 2004). Menurut
1) Model Kepemimpinan Abdurrahmat Fathoni (2006) mengatakan
Transaksional bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan
Kepemimpinan transaksional adalah kesediaan seseorang mentaati semua
hubungan antara pemimpin dan bawahan peraturan perusahaan dan norma sosial yang
serta ditetapkan dengan jelas peran dan berlaku.
tugas-tugasnya. Kepemimpinan Hasibuan (2004) berpendapat
transaksional digambarkan sebagai bahwa kedisiplinan adalah kesadaran
mempertukarkan sesuatu yang berharga dan kesediaan seseorang mentaati semua
bagi yang lain antara pemimpin dan peraturan organisasi dan norma-norma

4
sosial yang berlaku. Berdasarkan pendidikan, dan pelatihan memiliki
pengertian diatas disimpulkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan sebesar
disiplin kerja merupakan suatu sikap, 71,1% terhadap kinerja karyawan.
tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan
dengan peraturan baik tertulis maupun tidak Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
tertulis, dan bila melanggar akan ada sanksi Karyawan Pada Percetakan Sadha Jaya di
atas pelanggarannya. Denpasar yang ditulis oleh Dwipayana
(2013). Hasil penelitian ini menyimpulkan
c. Kinerja Karyawan bahwa disiplin kerja, pendidikan dan gaya
Kinerja dapat diartikan sebagai suatu kepemimpinan memiliki pengaruh positif
pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan signifikan sebesar 88,7% terhadap
dan standar yang berlaku pada masing- kinerja karyawan.
masing organisasi. Menurut Mathis dan Disiplin Kerja dan Kepemimpinan
Jakcson (2006), kinerja pada dasarnya terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
adalah apa yang dilakukan atau tidak Pustaka Rizki Putra Semarang, yang ditulis
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan oleh Meta (2013). Hasil penelitian ini
adalah yang mempengaruhi seberapa banyak menunjukkan bahwa disiplin kerja dan
mereka memberi kontribusi kepada kepemimpinan memiliki pengaruh yang
organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk signifikan secara bersama-sama (simultan)
individu maupun kelompok menjadi pusat sebesar 78,4% terhadap kinerja karyawan.
perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja
organisasi. Menurut Sutrisno (2010), kinerja Kerangka Berpikir
adalah kesuksesan seseorang dalam Kerangka pemikiran ini dapat
melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat digambarkan seperti yang tercantum pada
dicapai oleh seseorang atau sekelompok gambar di bawah ini :
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-
masing atau tentang bagaimana seseorang
diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku
sesuai dengan tugas yang telah dibebankan
kepadanya serta kuantitas, kualitas dan Gambar 1. Kerangka berpikir
waktu yang digunakan dalam menjalankan Keterangan :
tugas. Menurut Sudarmanto (2009), kinerja Keterangan :
merupakan catatan hasil yang : garis pengaruh secara
diproduksi/dihasilkan atas fungsi pekerjaan simultan
tertentu atau aktivitas-aktivitas selama : garis pengaruh secara parsial
periode waktu tertentu dan seperangkat
perilaku yang relevan dengan tujuan
organisasi.
Kajian Penelitian Terdahulu
Perumusan Hipotesis
Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan Berdasarkan latar belakang masalah,
dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai landasan teori yang telah dituliskan diatas,
Pada PT Kertas Kraft Aceh (Persero), yang penelitian-penelitian terdahulu dan kerangka
ditulis oleh Yakub (2014). Hasil penelitian pemikiran yang telah diuraikan, maka
ini menunjukkan bahwa disiplin kerja,

5
penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai daftar pertanyaan hanya dibagikan satu kali
berikut : saja kepada responden. Pada penelitian ini
H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh tingkat validitas item pertanyaan dilakukan
positif terhadap kinerja karyawan dengan membandingkan nilai item-total
karyawan UKM Kopi Suroloyo. correlation dengan nilai r tabel.
H2: Disiplin kerja berpengaruh positif Suatu pengujian yang digunakan untuk
terhadap kinerja karyawan mengukur sah atau valid tidaknya suatu
karyawan UKM Kopi Suroloyo. kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
H3: Gaya kepemimpinan dan disiplin jika pertanyaan pada kuesioner mampu
kerja secara simultan berpengaruh untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
positif terhadap kinerja karyawan diukur oleh kuesioner tersebut. Instrumen
UKM Kopi Suroloyo. dikatakan valid apabila nilai Pearson
Correlation yaitu rhitung > rtabel (α = 5% ; n
Instrumen penelitian,cara pengukuran, =30) = 0,361 (Sugiyono, 2005). Hasil uji
dan teknik pengumpulan data validitas variabel penelitian yang meliputi
Gaya Kepemimpinan (X1), Disiplin Kerja
Penyusunan instrument penelitian (X2), dan Kinerja Karyawan (Y).
berupa soal atau kuesioner di dasarkan atas Dari sejumlah kuisoner (34 butir
landasan teori yang dikaji.Setelah kuesioner pertanyaan) yang disebar 4 butir kuisoner
disusun kemudian kuesioner tersebut di uji dinyatakan tidak lolos uji validitas
cobakan kepada sejumlah responden untuk dikarenakan tidak memiliki rhitung > rtabel ,
mengetahui validitas dan reabilitas sehingga keempat soal tersebut tidak
instrument. digunakan dalam penelitian ini.
Semua butir pertanyaan dalam soal Uji reliabilitas menunjukkan pada
berupa pertanyaan obyektif sehingga suatu pengertian bahwa instrumen dapat
responen hanya memberi tanda silang pada dipercaya untuk digunakan sebagai alat
salah satu jawaban yang sesuai dengan pengambil atau pengumpul data indtrumen
keadaanya.Agar data yang diperoleh adalah yang cenderung mengarahkan responden
data kuantitatif, maka setiap butir sekor untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
diperoleh sesuai jawabannya. Uji ini diterapkan dengan raenggunakan
koefisren Alpha Cronbach yaitu apabila
Teknik pengumpulan data dalam nilai koefien tersebut lebih besar dari 0,6
penelitian ini dengan menggunakan maka jawaban -jawaban yang telah
penyebaran kuesioner kepada responden diberikan oleh responden yang berkaitan
yang berjumlah total 80 orang. Pada langkah dengan pertanyaan-pertanyaan yang
awal kuesioner disebarkan secara random diajukan sebagai acuan studi ini, dapat
kepada 30 orang responden yang terpilih dipercaya (reliable).
untuk pengujian awal. Jumlah butir Hasil uji reabilitas pada tabel
pertanyaan yang disebarkan adalah 34 butir memperlihatkan bahwa nilai Cronbach’s
pertanyaan. Alpha pada semua butir pertanyaan dalam
seluruh variabel penelitian yang terdiri dari
Gaya Kepemimpinan (X1), Disiplin Kerja
Uji Validitas dan reabilitas (X2), dan Kinerja Karyawan (Y) lebih besar
dari 0,6 sehingga butir-butir pertanyaan
Adapun teknik yang digunakan untuk dalam seluruh penelitian dinyatakan reliabel
uji validitas adalah teknik sekali ukur (one
shot technique ) dimana dengan metode ini
6
atau handal, serta dapat digunakan untuk b) Deskripsi Profil responden
penelitian selanjutnya. berdasarkan Usia
Tabel 5. Karakteristik Responden
Hasil Penelitian Berdasarkan Usia
Usia F Presntase
1. Analisis Deskripsi Profil < 20 t 50 62.5 %
Responden 20 – 23 28.7 %
Pada penelitian ini, responden 25 t
yang menjadil sampel adalah semua 26-50 5 6.3 %
karyawan UKM Kopi Suroloyo. obyek t
penelitian adalah sebanyak 80 orang. > 50 t 2 2.5 %
Berdasarkan data dari 80 responden JML 80 100 %
yang dipilih, melalui daftar pertanyaan Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
didapat karateristik responden tentang Berdasarkan tabel dapat dijelaskan
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir bahwa karyawan dengan kelompok usia
dan lama bekerja. Adapun profil dari < 20 tahun sebesar 62.5 % atau
responden dijelaskan sebagai berikut : sebanyak 50 orang, kelompok usia 20-
a) Deskripsi Profil responden berdasarkan 25 tahun sebesar 28,7 % atau sebanyak
Jenis Kelamin 23 orang, kelompok usia 26-50 tahun
Tabel 4. Karakteristik Responden sebesar 6.3 % atau sebanyak 5 orang
Berdasarkan Jenis Kelamin dan kelompok usia > 50 tahun sebesar
Jenis Frekuensi Persentase 2,5% atau sebanyak 2 orang. Hasil
Kelamin penelitian tersebut menunjukan bahwa
L 34 42.5 % responden yang paling banyak menjadi
P 46 57.5 % karyawan UKM Kopi Suroloyo adalah
Jumlah 80 100 % kelompok usia < 20 tahun.
Sumber: Data Primer yang diolah c) Deskripsi Profil responden berdasarkan
(2016) Pendidikan Terakhir
Berdasarkan tabel dapat dijelaskan Tabel 6. Karakteristik Responden
bahwa responden dengan kelompok Berdasarkan Pendidikan Terakhir
karyawan laki-laki sebesar 42,5 % atau Pendidikan F Persentase
sebanyak 34 orang dan kelompok Terakhir
karyawan perempuan sebesar 57,5 % SMP 17 21.3 %
atau sebanyak 46 orang. Hasil penelitian SMA/SMK 35 43.8 %
tersebut menunjukan bahwa responden D1/D2/D3 24 30 %
yang paling banyak menjadi karyawan D4/S1 4 5%
UKM Kopi Suroloyo adalah kelompok JML 80 100 %
jenis kelamin perempuan. Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan tabel dapat dijelaskan
bahwa responden dengan kelompok
pendidikan terakhir SMP sebesar 21,3
% atau sebanyak 17 orang, kelompok
pendidikan terakhir SMA/SMK sebesar
43,5 % atau sebanyak 35 orang,
kelompok pendidikan terakhir
D1/D2/D3 sebesar 30% atau sebanyak

7
24 orang dan kelompok pendidikan Dimana :
terakhir D4/S1 sebesar 5 % atau Mean ideal (M) dan Standar Deviasi (SD)
sebanyak 4 orang. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan norma sebagai berikut
tersebut menunjukan bahwa kelompok :
Variabel N R Min Max Mean Std.D Variance M = ½ ( skor tertinggi + skor terendah)
SD = 1/6 ( skor tertinggi – skor terendah)
GK 80 9 33 42 37.96 1.952 3.809
Hasil analisis statistik deskriptif variabel-
DK 80 14 28 42 36.81 2.860 8.180
variabel yang digunakan dalam penelitian
KK 80 12 30 42 37.45 2.433 5.922
ini adalah sebagai berikut :
ValidN
80 Tabel 8. Hasil Uji Descriptive Statistics
(listwise)
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
pendidikan terakhir yang paling banyak Berdasarkan output SPSS pada tabel, maka
menjadi karyawan UKM Kopi Suroloyo diperoleh hasil sebagai berikut :
adalah kelompok pendidikan terakhir
SMA/SMK. 1. Analisis Deskripsi Variabel Gaya
d) Deskripsi Profil responden Kepemimpinan
berdasarkan Lama Bekerja Penilaian 80 responden terhadap gaya
Tabel 7. Karakteristik Responden kepemimpinan diukur dengan 10 butir
Berdasarkan Lama Bekerja pertanyaan dengan skala likert 1 sampai
Lama Bekerja F Persentase dengan 5. Hasil analisa deskripsi terhadap
1 – 5 tahun 36 45 % variabel gaya kepemimpinan diperoleh
6 – 10 tahun 44 55 % nilai sebagai berikut:
Jumlah 80 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2016) Minimun (Total) = 33
Berdasarkan tabel dapat dijelaskan Maximum (Total)
bahwa karyawan dengan kelompok = 42
lama bekerja 1 – 5 tahun sebesar 45 % Mean (Total) = 37,96
atau sebanyak 36 orang, kelompok lama Standar Deviasi = 1,952
bekerja 6 – 10 tahun sebesar 55 % atau Kategori variabel gaya kepemimpinan
sebanyak 44 orang, kelompok. Hasil pada UKM Kopi Suroloyo adalah sebagai
penelitian tersebut menunjukan bahwa berikut:
kelompok berdasarkan lama bekerja Tabel 9. Kategori Variabel Gaya
yang paling banyak menjadi karyawan Kepemimpinan
adalah kelompok lama bekerja 6 – 10 Interval
tahun. Kategori F
Skor (%)
T X ≥ 40 16 20
Analisis Deskripsi Variabel Penelitian
36 ≤ X <
S 50 62.5
Statistik deskriptif memberikan 40
gambaran atau deskripsi suatu data yang R X < 36 14 17.5
diliat dari nilai rata-rata (mean), standar Jumlah 80 100
deviasi, maksimum, dan minimum. Adapun Sumber: Data Primer Diolah (2016)
cara pengkategorian data adalah sebagai Tabel diatas menunjukkan bahwa
berikut Azwar (2000): responden memberikan penilaian terhadap
Tinggi : X > (M + SD) variabel gaya kepemimpinan dalam
Sedang : (M – SD) < X < ( M + SD) kategori tinggi yaitu sebanyak 16 orang
Rendah : X <(M – SD) (20 %), responden memberikan penilaian

8
terhadap variabel gaya kepemimpinan Penilaian 80 responden terhadap
dalam kategori sedang yaitu sebanyak 50 kinerja karyawan diukur dengan 10 butir
orang (62,5 %), dan responden pertanyaan dengan skala likert 1 sampai
memberikan penilaian terhadap variabel dengan 5. Hasil analisa deskripsi terhadap
gaya kepemimpinan dalam kategori rendah variabel kinerja karyawan diperoleh nilai
yaitu sebanyak 14 orang (17,5%). sebagai berikut:
Minimun (Total) = 30
2. Analisis Deskripsi Variabel Disiplin Maximum (Total) = 42
Kerja Mean (Total) = 37,45
Penilaian 80 responden terhadap Standar Deviasi = 2,433
Disiplin Kerja diukur dengan 10 butir Kategori variabel kinerja karyawan
pertanyaan dengan skala likert 1 sampai padaUKM Kopi Suroloyo adalah sebagai
dengan 5. Hasil analisa deskripsi terhadap berikut:
variabel disiplin kerja diperoleh nilai Tabel 11. Kategori Variabel Kinerja
sebagai berikut: Karyawan
Minimun (Total) = 28
Kategor Interval Frekuens Persent
Maximum (Total) = 42 i Skor i ase(%)
Mean (Total) = 36,81
Standar Deviasi = 2,860 T X ≥ 40 17 21.25
Kategori variabel disiplin kerja pada UKM 35 ≤ X <
S 49 61.25
Kopi Suroloyo adalah sebagai berikut: 40
R X < 35 14 17.5
Tabel 10. Kategori Variabel Disiplin Total 80 100
Kerja Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Interval Tabel menunjukkan bahwa
Kategori F (%)
Skor responden memberikan penilaian terhadap
T X ≥ 40 15 18.75 variabel kinerja karyawan dalam kategori
34 ≤ X < tinggi yaitu sebanyak 17 orang (21,25 %),
S 51 63.75
40 responden memberikan penilaian terhadap
R X < 36 14 17.5 variabel kinerja karyawan dalam kategori
Jumlah 80 100 sedang yaitu sebanyak 49 orang (61,25 %),
Sumber: Data Primer Diolah (2016) dan responden memberikan penilaian
Tabel menunjukkan bahwa terhadap variabel kinerja karyawan dalam
responden memberikan penilaian terhadap kategori rendah yaitu sebanyak 14 orang
variabel Disiplin Kerja dalam kategori (17,5 %).
tinggi yaitu sebanyak 15 orang (18,75%),
responden memberikan penilaian terhadap Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
variabel disiplin kerja dalam kategori Analisis regresi berganda digunakan
sedang yaitu sebanyak 51 orang (63,75 %), untuk menganalisis pengaruh variabel gaya
dan responden memberikan penilaian kepemimpinan, disiplin kerja terhadap
terhadap variabel disiplin kerja dalam kinerja karyawan UKM Kopi Suroloyo baik
kategori rendah yaitu sebanyak 14 orang secara parsial maupun simultan.
(17,5 %). Berdasarkan data yang dikumpulkan dari
responden yang berjumlah 80 orang, maka
hasil analisis regresi linier berganda dapat
3. Analisis Deskripsi Variabel Kinerja disajikan melalui tabel sebagai berikut:
Karyawan Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Berganda

9
Sumber:Data Primer Diolah (2016) Unstandardize Standardized
Berdasarkan tabel dapat dirumuskan Model d Coefficients Coefficients t Sig.
persamaan regresi linier berganda sebagai B S.E Beta
berikut: (Constan
6.940 4.010 1.731 .087
t)
GK 0.480 0.123 0.385 3.907 .000
Y = 6,940 + 0,480 X1 + 0,334 X2 Disiplin
Keterangan : 0.334 0.84 0.392 3.982 .000
Kerja
Y : Kinerja Karyawan Koefisien regresi digunakan untuk
X1 : Gaya Kepemimpinan mengetahui pengaruh variabel gaya
X2 : Disiplin Kerja kepemimpinan dan disiplin kerja secara
Berdasarkan persamaan regresi di atas, parsial terhadap kinerja karyawan. Untuk
maka dapat diketahui bahwa konstanta menguji signifikansi koefisien regresi
menunjukkan angka 6,940. Hal ini berarti digunakan t-hitung. Apabila probabilitas
bahwa rata-rata variabel kinerja karyawan kesalahan dari t-hitung lebih kecil dari
akan sebesar 6,940 apabila variabel gaya tingkat signifikansi tertentu (signifikan
kepemimpinan dan disiplin kerja sama 5%), maka variabel independen secara
dengan nol (jika variabel-variabel tersebut parsial mempunyai pengaruh yang
tidak dimasukkan dalam persamaan regresi signifikan terhadap variabel dependen.
ini). Hasil dari perhitungan koefisien regresi
Koefisien regresi variabel gaya menggunakan program SPSS adalah
kepemimpinan sebesar 0,480 menunjukkan sebagai berikut:
bahwa apabila terjadi kenaikan variabel Tabel 12. Hasil Uji Parsial
gaya kepemimpinan sebesar 1 ceteris Standardize
Unstandardize
paribus, maka akan meningkatkan kinerja d
d Coefficients
karyawan sebesar 0,480. Koefisien regresiModel Coefficients t Sig.
Std.
variabel disiplin kerja sebesar 0,334 B
Error
Beta
menunjukkan bahwa apabila terjadi
(Constant
kenaikan variabel disiplin kerja sebesar) 1 6.940 4.010 1.731 .087
ceteris paribus, maka akan meningkatkan Gaya
kinerja karyawan sebesar 0,334. Kepem 0.480 0.123 0.385 3.907 0.002
impinan
Disiplin
Hasil Uji Hipotesis 0.334 0.084 0.392 3.982 0.000
Kerja
Hipotesis yang diajukan dalam Sumber:Data Primer Diolah (2016)
penelitian ini ada tiga. Pengujian terhadap Berdasarkan Uji Parsial dengan konstanta
hipotesis pertama, kedua untuk mengetahui = 5% diatas maka dapat dijelaskan sebagai
pengaruh variabel independen secara parsial berikut:
terhadap variabel dependen dengan a) Pengaruh X1 terhadap Y dengan
menggunakan uji parsial (t-hitung) dan probabilitas sebesar 0,002 < 0,05,
pengujian terhadap hipotesis ketiga untuk menunjukkan bahwa variabel gaya
mengetahui pengaruh variabel independen kepemimpinan secara signifikan dan
secara simultan terhadap variabel dependen positif mempengaruhi kinerja
dengan menggunakan uji simultan (F- karyawan. Hasil uji ini mendukung
hitung). hipotesis pertama yang dikemukakan
b) Pengaruh X2 terhadap Y dengan
A. Uji Parsial (t-hitung) probabilitas sebesar 0,000 < 0,05,
menunjukkan bahwa variabel

10
disiplin kerja secara signifikan dan determinasi mengukur seberapa jauh
positif mempengaruhi kinerja kemampuan model dalam menerangkan
karyawan. Hasil uji ini mendukung variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
hipotesis kedua yang dikemukakan. Nilai adjusted R2 merupakan suatu ukuran
ikhtisar yang menunjukkan seberapa garis
B. Uji Simultan (F-hitung) regresi sampel cocok dengan data
Untuk menganalisis besarnya populasinya. Nilai koefisien determinasi
pengaruh variabel independen yaitu gaya adalah antara 0 dan 1. Koefisien determinasi
kepemimpinan dan disiplin kerja secara yang semakin mendekati angka 0 maka
simultan terhadap variabel dependen yaitu semakin kecil pengaruh semua variabel
kinerja karyawan, digunakan uji F-hitung. dependen terhadap variabel independen. Jika
Apabila probabilitas tingkat signifikansi uji mendekati angka 1 maka semakin besar
F-hitung lebih kecil dari tingkat pengaruh semua variabel dependen terhadap
signifikansi tertentu yakni 5%, maka variabel independen.
pengaruh variabel independen yaitu gaya Tabel 14. Hasil Uji Koefisien
kepemimpinan dan disiplin kerja Determinasi
berpengaruh secara simultan terhadap Adjusted Std. Error of
variabel dependen yaitu kinerja karyawan R R Square
R Square the Estimate
adalah signifikan. Untuk lebih jelasnya a
0.680 0.462 0.448 1.808
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Tabel 13. Hasil Uji Simultan (F-hitung)
Tabel menunjukkan hasil nilai adjusted
Model Sum 2
of Mean R sebesar 0,448 atau 44,8 %. Hasil
Df F Sig. pengujian ini menunjukkan bahwa 44,8 %
Squa Square
res variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan
Regressi 216.1 33.06 oleh variabel gaya kepemimpinan dan
2 108.067 .000a
on 33 4 disiplin kerja. Sedangkan sisanya dapat
Residual
251.6
77 3.268
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
67 tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Total
467.8
79 Dengan demikian, maka dapat
00 dijelaskan bahwa berdasarkan kriteria yang
Sumber:Data Primer Diolah (2016) ada, maka variabel gaya kepemimpinan dan
Tabel menunjukan bahwa nilai F- disiplin kerja mempunyai pengaruh yang
hitung sebesar 33,064 dengan signifikansi cukup tinggi terhadap variabel kinerja
F sebesar 0,000 dengan probabilitas <0,05. karyawan karena menghasilkan koefisien
Hal ini berarti variabel-variabel bebas yang determinan sebesar 73,2%.
mencakup variabel gaya kepemimpinan
dan disiplin kerja secara simultan dan Pembahasan
positif mempengaruhi variabel kinerja
karyawan. Dengan demikian hasil uji F A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
mendukung hipotesis keempat yang terhadap Kinerja Karyawan
dikemukakan. Berdasarkan hasil uji parsial (t-
hitung) pengaruh gaya kepemimpinan
Hasil Uji Koefisien Determinasi terhadap kinerja karyawan diperoleh
Koefisien Determinasi dapat dianalisis koefisien regresi 0,480 dan t-hitung
melalui uji koefisien determinasi dengan sebesar 3,907 dengan signifikansi sebesar
menghitung adjusted R2 . Koefisien 0,002. Jadi dapat disimpulkan gaya

11
kepemimpinan berpengaruh positif dan kerja secara simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
UKM Kopi Suroloyo, sehingga hipotesis
pertama terbukti. Hasil penelitian Kesimpulan
menunjukkan kinerja karyawan UKM Berdasarkan hasil analisis dan
Kopi Suroloyo dapat dibangun melalui pengujian hipotesis pada karyawan UKM
peningkatan gaya kepemimpinan yang Kopi Suroloyo dapat disimpulkan sebagai
mencakup antara lain peningkatan kualitas berikut:
sifat gaya memimpin, meningkatkan 1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam terhadap Kinerja Karyawan
memimpin, meningkatkan respon yang Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung)
positif dalam memimpin, meningkatkan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
watak yang baik dalam memimpin, dan kinerja karyawan diperoleh koefisien regresi
meningkatkan kepribadian yang baik 0,480 dan t-hitung sebesar 3,907 dengan
dalam memimpin. signifikansi sebesar 0,000. Jadi dapat
disimpulkan gaya kepemimpinan
B. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan kinerja karyawan UKM Kopi Suroloyo,
Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung) sehingga hipotesis pertama terbukti.
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja 2. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap
karyawan diperoleh koefisien regresi 0,334 Kinerja Karyawan
dan t-hitung sebesar 3,982 dengan Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung)
signifikansi sebesar 0,000. Jadi dapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
disimpulkan disiplin kerja berpengaruh karyawan diperoleh koefisien regresi 0,334
positif dan signifikan terhadap kinerja dan t-hitung sebesar 3,982 dengan
karyawan UKM Kopi Suroloyo, sehingga signifikansi sebesar 0,000. Jadi dapat
hipotesis kedua terbukti. Hal ini menunjukan disimpulkan disiplin kerja berpengaruh
bahwa disiplin kerja mempengaruhi kinerja positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan UKIM Kopi Suroloyo. karyawan UKM Kopi Suroloyo, sehingga
hipotesis kedua terbukti.
C. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan 3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Karyawan.
Berdasarkan hasil uji simultan Berdasarkan hasil uji simultan menunjukkan
menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar bahwa nilai F-hitung sebesar 33,064 dengan
33,064 dengan signifikansi sebesar 0,000. signifikansi sebesar 0,000. Apabila
Apabila dibandingkan dengan tingkat dibandingkan dengan tingkat signifikansi
signifikansi yang diharapkan yaitu 5% yang diharapkan yaitu 5% berarti
berarti signifikansi F-hitung lebih kecil dari signifikansi F-hitung lebih kecil dari tingkat
tingkat signifikan yang diharapkan signifikan yang diharapkan (0%<5%).
(0%<5%). Dengan demikian gaya Dengan demikian gaya kepemimpinan dan
kepemimpinan dan disiplin kerja secara disiplin kerja secara simultan berpengaruh
simultan berpengaruh positif dan signifikan positif dan signifikan terhadap kinerja
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini karyawan.
menunjukkan bahwa peningkatan gaya menunjukkan bahwa 44,8 % variabel kinerja
kepemimpinan dan peningkatan disiplin karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

12
gaya kepemimpinan dan disiplin kerja. sehingga target dari UKM tersebut
Sedangkan sisanya sebesar 55,2 % dapat dapat tercapai dengan sempurna.
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
tidak dimasukkan dalam model penelitian. Penelitian selanjutnya dapat
memperbaiki keterbatasan yang ada
Saran dalam penelitian ini dan memperbanyak
jumlah sampel dan cara pengambilan
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa data untuk mendapatkan hasil yang
variabel gaya kepemimpinan dan disiplin menyeluruh.
kerja berpengaruh positif dan signifikan Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
terhadap kinerja karyawan, baik secara mengembangkan penelitian dengan
parsial maupun simultan. Oleh karena itu, memasukkan variabel lain seperti
maka sangat penting untuk memperhatikan motiviasi kerja, lingkungan kerja,
faktor-faktor yang mendukung terbentuknya serikat pekerja, promosi, beban
gaya kepemimpinan dan disiplin kerja agar pekerjaan dan yang mempengaruhi
kinerja karyawan UKM Kopi Suroloyo tetap kinerja karyawan yang lain.
tinggi.
1. Bagi UKM Kopi Suroloyo
Kinerja karyawan UKM Kopi Suroloyo DAFTAR PUSTAKA
dapat dibangun melalui peningkatan
gaya kepemimpinan yang mencakup Abdurrahmat Fathoni. (2006). Manajemen
antara lain peningkatan kualitas sifat Sumber Daya Manusia. Bandung :
gaya memimpin, meningkatkan Rineka.
kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam
Azwar, S. 2000. Sikap Manusia : Teori dan
memimpin, meningkatkan respon yang
Pengukuran. Yogyakarta : Liberty
positif dalam memimpin, meningkatkan
watak yang baik dalam memimpin, dan Benjamin, L dan Flynn, FJ. (2006).
meningkatkan kepribadian yang baik Leadership Style and Regulatory
dalam memimpin. Mode: Value from Fit?.
Disiplin kerja juga berperan dalam Organizational Behavior and
membangun Kinerja karyawan UKM Human Decision Processes.
Kopi Suroloyo yang mencakup antara
lain tujuan kerja yang sesuai dengan Budi, Setiyawan dan Waridin. 2006.
kemampuan karyawan, pemimpin yang Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan
mampu memberikan contoh untuk dan Budaya Organisasi Terhadap
berdisiplin, pemberian balas jasa yang Kinerja di Divisi Radiologi RSUP
adil kepada karyawan atas Dokter Kariadi, Semarang: JRBI.
kedisiplinannya, dan ketegasan Vol 2. No 2. Hal: 181-198
pemimpin dalam mendisiplinkan para
karyawan. Oleh karena itu, seluruh Dwipayana (2013). Pengaruh Disiplin
anggota UKM Kopi Suroloyo harus Kerja, Motivasi dan Gaya
memperhatikan dan mengaplikasikan Kepemimpinan Terhadap Kinerja
beberapa konsep yang dari gaya Karyawan Pada Percetakan Sadha
kepemimpinan dan disiplin kerja agar Jaya di Denpasar. Skripsi:
kinerja karyawan dapat dibangun Denpasar (Bali)
dengan baik di UKM Kopi Suroloyo

13
Hasibuan, Malayu. (2004). Manajemen Safaria, Triantoro, 2004. Kepemimpinan.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Bumi Aksara. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kartini Kartono. (2008). Pemimpin Dan Sudarmanto, (2009). Kinerja dan


Kepemimpinan, Jakarta, PT.Raja Pengembangan Kompetensi SDM.
Grafindo Persada. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mathis, R dan Jackson, W. (2006). Human Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.
Resources Development (Track Bandung: Alfabeta.
MBA series/terjemahan). Jakarta;
Prestasi Pustaka Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Meta (2013). Disiplin Kerja dan Media Group
Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Pustaka Rizki Yakub (2014). Pengaruh Disiplin Kerja,
Putra Semarang. Skripsi: Semarang Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja
Pegawai Pada PT Kertas Kraft Aceh
Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd (Persero).skripsi
Basri, (2005). Performance
Appraisal. Cetakan Pertama, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.

14

You might also like