Document Amos

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772

Jurnal Pendidikan Kristen, Teologi, Musik Gereja dan Pastoral Konseling


Volume 16 , Nomor 2 September 2018
=================================================================================
MENCARI TUHAN (STUDI EKSEGETIS AMOS 5:4-6) DAN REFLEKSI TEOLOGIS BAGI UMAT
KRISTIANI MASA KINI

Resmi Hutasoit

Abstract,
This study aims to eksegetis the book of Amos 5: 4-6 in giving an idea of the importance of seeking God and
theological reflection on the life of the Christian as a whole. The method of this research is literature study, in
which the author examines Amos 5: 4-6 by applying historically critical exegetical approach as an effort to give
proper interpretation based on existing rules. Using the literary study method, the information about the
importance of seeking God can be clearly identified, as Amos the prophet called it in his preaching and
prophecy of the reign of Jeroboam II and later by the author reflecting on the life of the Christian life today. The
importance of seeking God was greatly emphasized to the Israelites during the time of the prophet Amos, for the
life of the people of Israel at that time was very much against the will of God, where there had been social
injustice, the oppression of the poor and the weak and the laws of manipulation and to the ruler and the rich.
The results concluded that the person who wants to seek God is the one who gained life, meaning one way to
earn life or salvation is to do repentance. Through the call of the prophet Amos, it is hoped that every Christian
who oppresses, injustices, legal manipulations must renounce his old deeds and seek God by repentance.

Keywords: Meaning to Seeking God

23
AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772
Jurnal Pendidikan Kristen, Teologi, Musik Gereja dan Pastoral Konseling
Volume 16 , Nomor 2 September 2018
=================================================================================
PENDAHULUAN orang yang makin hari makin kaya muncul suatu
Pada zaman Amos, terjadi kemerosotan sosial dan proletariat yang makin hari makin besar jumlahnya.
moral, baik di Israel dan di Yehuda. Penduduk Kini Amos mengerti, ia siap menunaikan tugas
banyak melakukan ketidak-adilan sosial dan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
kemunafikan rohani, hal ini menjadi perhatian Mencari Yahweh oleh Amos dipertentangkan
Amos dengan mengatakan, bahwa bangsa Israel dengan mencari Gilgal, Betel, dan Bersyeba.
telah ‘menjual orang benar karena uang’ (2:6); Dalam keagamaan mereka dari raja sampai orang
artinya di Israel telah terjadi jual-beli manusia, baik biasa, semuanya berlomba-lomba dan berbondong-
laki-laki, wanita maupun anak-anak, untuk menjadi bondong menunjukkan religiositas mereka. Orang
budak sebagai ganti pembayaran hutang.1 Setelah Israel mengira bahwa mereka sudah mengenal
mengalami masa pergolakan yang cukup lama, Tuhan lewat teologi mereka, tetapi menurut Amos
bangsa Yehuda di bawah pemerintahan raja Uzia teologi itu sudah kosong, tidak bersumber dari
dan bangsa Israel di bawah pemerintahan raja Tuhan lagi, meskipun dulu dibangun dalam rangka
Yerobeam II saling berdamai. Perubahan ini melestarikan pertemuan dengan Tuhan. Itulah
menghasilkan kemajuan yang besar bagi kedua sebabnya Tuhan dilepaskan dari hubungannya
bangsa, bahkan kehidupan ini membangkitkan dengan Gilgal, Betel, dan Bersyeba. Penyembahan
situasi kemakmuran ekonomi. Perdagangan melalui berhala begitu menarik bagi bangsa Israel, yang
laut merah (Timur Tengah) dibuka kembali. menyebabkan mereka salah mencari Tuhan. Yang
Perdagangan dengan luar negeri menjadi hidup menjadi penyebab yaitu bangsa Israel dikelilingi
kembali, sehingga datang suatu kemakmuran, oleh bangsa-bangsa kafir yang percaya bahwa
setidak-tidaknya untuk lapisan atas dari penduduk.2 menyembah beberapa dewa itu lebih unggul
Kemakmuran yang semakin bertambah di kerajaan daripada menyembah satu Allah saja. Dengan kata
Israel menghasilkan juga perkembangan hebat lain, lebih banyak dewa lebih baik. Umat Allah
ibadah di kuil-kuil Betel dan Gilgal. Secara tajam terpengaruh oleh bangsa-bangsa tersebut sehingga
Amos menyimpulkan, bahwa kultus itu sebenarnya mereka terus meniru bangsa-bangsa kafir daripada
dipakai oleh banyak orang untuk memenangkan menaati perintah Allah untuk memelihara
suara hati mereka: upacara Sabat, bulan baru, dan kekudusan diri mereka dan mengasingkan diri dari
lain-lain, harus mengimbangi kelaliman yang bangsa kafir.
mereka lakukan pada hari-hari lain (4:4-5). Nabi Para dewa bangsa-bangsa lain tidak menuntut
menolak sikap Israel itu, sikap yang munafik, ketaatan seperti yang diminta oleh Allah Israel.
seakan-akan manusia dapat menipu Yahwe. Misalnya, banyak agama kafir mencakup perbuatan
Bahkan ada yang berani menyalahgunakan hari- kedursilaan seksual dengan para pelacur kuil
hari pesta untuk merencanakan pelanggaran dan sebagai bagian dari upacara keagamaan mereka.
kejahatan yang dilakukan keesokan harinya (8:4-7). Kebiasaan ini rupanya sangat menarik bagi banyak
Amos tidak memerlukan banyak waktu untuk orang Israel. Pada pihak lain, Allah menuntut umat-
melihat keadaan yang sebenarnya. Mata dan Nya untuk menaati semua kaidah moral yang tinggi
telinganya telah dipertajam oleh isi lima sebagaimana digariskan dalam Taurat-Nya supaya
penglihatan tentang kebobrokan dan penghancuran memelihara hubungan yang menyelamatkan
kerajaan Israel, sehingga satu kunjungan keliling dengan diri-Nya. Mereka harus senantiasa menolak
sudah mencukupi untuk menentukan diagnosa: kecenderungan kepada perbuatan dursila dan
kerajaan dan masyarakat Israel sakit parah, dasar kebiasaan berdosa lainnya yang direstui atau
kesejahteraan tradisional yang merata sedang diizinkan oleh agama-agama kafir.
dihancurkan oleh lapisan atas. Demi keuntungan Menurut Amos, Israel tidak perlu mencari Allah di
dan kemewahan kelompok kaya dan berkuasa, Betel dan Gilgal. Pernyataan ini sangat menarik
jaminan sendiri atas kesejahteraan bangsa, yaitu sebab Betel dan Gilgal adalah dua pusat ibadah
prinsip tanah pustaka yang dilindungi oleh hukum- Israel. Amos juga melarang Israel untuk mencari
hukum tradisional, dirusak. Di samping segelintir Allah di Bersyeba, menunjukkan agar Israel tidak
perlu mencari Allah ditempat yang jauh.
1
Emanuel Gerrit Singgih, Dua Konteks (Jakarta : Emanuel Gerrit Singgih, dalam bukunya Dua
BPK Gunung Mulia, 2012), 3 Konteks, dia berpendapat bahwa jika kita
2
B J Boland, Tafsiran Kitab Amos (Jakarta : BPK perhatikan masyarakat beragama di Indonesia
Gunung Mulia, 2015), 2

24
AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772
Jurnal Pendidikan Kristen, Teologi, Musik Gereja dan Pastoral Konseling
Volume 16 , Nomor 2 September 2018
=================================================================================
terjebak dalam sikap materialisme. Tokoh dan umat pencarian pengertian dan hikmat (Ams 2:1-5),
beragama berlomba-lomba membangun gedung pencarian kitab Suci (Yoh 5:39). Kitab yang paling
ibadah yang bagus, menggelar acara kolosal dipenuhi pencarian adalah kitab Pengkhotbah di
keagamaan, bersikap dan berpikir sangat mana pembicara melakukan pencarian tertinggi,
materialistis, sehingga lupa disekeliling mereka untuk menemukan kepuasan hidup, mencari di
berteriak kemiskinan. segala tempat yang salah sebelum tiba kepada
Organisasi dalam kehidupan manusia saat ini “akhir kata dari segala yang didengar” dan
merupakan bagian yang penting dan bahkan berkesimpulan bahwa tujuan hidup ini adalah
menjadi kebutuhan tersendiri. Khususnya “takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
organisasi dalam gereja masa kini. Dalam gereja, perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban
dapat kita lihat contohnya seperti seksi perempuan, setiap orang” (Pkh 12:13).
seksi laki-laki, seksi pemuda/i, seksi sekolah Pencarian akan Allah.4 Pemikiran Platonis dan
minggu, lansia, dan lain-lain. Saat ini gereja selalu humanistis telah menjadikan pencarian manusia
berusaha menunjukkan kebolehannya atau akan Allah sebagai paradigma dasar dari eksistensi
kelebihannya masing-masing, misalnya dalam kita. Alkitab tidak mengabaikan pencarian
menampilkan koor, memimpin pujian (song manusia, tetapi Allah mengimbanginya dengan
leader), bangunan gereja yang megah, dan masih gambaran tentang Allah yang mencari manusia.
banyak lagi. Banyak usaha-usaha gereja yang Perumpamaan tentang gembala yang mencari
dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan antar domba yang hilang merupakan gambaran utamanya
sesama mereka. Tetapi apakah disamping kegiatan (Luk 15:3-7).
yang mereka lakukan itu hanya untuk kemuliaan Manusia mencari Tuhan, pertama-tama karena
Tuhan, atau untuk mencari kerajaan Tuhan. manusia mengetahui bahwa itulah kehendak Tuhan
Jika gereja-gereja (tiga tugas panggilan gereja yaitu bagi kita yang dinyatakan dalam firman-Nya, yaitu
Diakonia, Marturia, Koinonia) hanya menekankan agar manusia memperoleh hidup di dalam-Nya:
bahwa tugas mereka adalah pemberitaan firman Hatiku mengikuti firman-Mu: “Carilah wajah-Ku”;
saja sebagai pelayanan spiritual, hal itu merupakan maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. (Mzm 27:8).
penyempitan dari pelayanan spiritual. Di dalam Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum
Injil-injil pemberitaan selalu harus dilaksanakan Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!”
bersamaan dengan perbuatan/tindakan.3 (Am 4:5).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Nabi Amos memberikan tiga alasan mengapa kita
mencari artinya; berusaha mendapatkan harus mencari5 Tuhan, alasan yang pertama adalah
menemukan, memperoleh. Dalam Alkitab juga supaya kita memiliki kehidupan (Amos 5: 4).
pengertian kata ”mencari” artinya berusaha untuk Alasan kedua kita harus mencari Tuhan adalah
mendapatkan (menemukan, memperoleh); karena tidak ada lagi cara lain untuk menerima
berusaha mendapat untuk memiliki. Carilah, itu berkat rohani (Amos 5: 5). Alasan ketiga untuk
juga merupakan pilihan manusia. Manusia bebas mencari Tuhan adalah karena penghakiman akan
memilih cara dan jalan hidup, bebas memilih siapa datang (ayat 6). Kitab suci mengajarkan, bahwa
yang akan di temui. Cara dan jalan hidup yang
manusia pilih itulah yang akan menentukan hasil 4
Leland Ryken, dkk, Kamus Gambaran Alkitab,
dari hari-hari yang di jalani. Jalan itu akan Momentum, 2011, Surabaya), 203
memberikan kita tujuan, dan pada akhirnya kalau 5
Mencari yang Tuhan berarti mencari yang baik.
terus ditelusuri pilihan jalan hidup manusia akan Hanya Tuhanlah yang baik. Dan hanya Tuhanlah
memimpin kepada satu perhentian. yang tau yang baik itu. Pertanyaan, apakah yang
Pencarian memiliki nuansa moral dan religius baik itu, hanya dapat dijawab oleh Tuhan sendiri.
ketika orang mencari kualitas-kualitas yang Tuhan telah memberi jawaban atas pertanyaan
apakah yang baik itu. “ Hai manusia, telah
melampaui hal jasmaniah. Di dalam kategori ini
diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan
termasuk rujukan-rujukan kepada pencarian akan apakah yang dituntut Tuhan daripadamu” (Mika
perintah-perintah Allah (1 Taw 28:8), pencarian 6:8). Dan jawaban atas pertanyaan apakah yang
roh seseorang di dalam bermeditasi (Mzm 77:7), baik itu, hanya dapat diterima oleh manusia,
apabila ia mendengarkan firman Tuhan dan
melakukannya (J. Verkuyl, Etika Kristen Bagian
3
Ibid, Emanuel Gerrit Singgih, Dua Konteks, 13 Umum, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2012), 76-77

25
AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772
Jurnal Pendidikan Kristen, Teologi, Musik Gereja dan Pastoral Konseling
Volume 16 , Nomor 2 September 2018
=================================================================================
untuk mencari Tuhan manusia harus menanyakan masa mendatang kepada individu atau bangsa.
Dia dengan segenap hati, mengarahkan hati dan Formula bahasa biasanya berisi suatu pesan “Sebab
dengan segala kerendahan hati berdoa dan bertobat beginilah Firman Tuhan”, suatu nubuat bencana.
dari segala dosa dan kesalahan. “Petunjuk tentang situasi” ini menyatakan masalah
Mencari Tuhan bukanlah pada tempat ibadah yang yang terjadi di masa depan, dan bencana itu
bagus saja, tetapi tempat manusia mencari Tuhan datangnya dari Tuhan. Dan nabi juga
itu adalah dalam hati masing-masing manusia. mengumandangkan restorasi bagi individu-individu
Perjalanan kehidupan manusia sehari-hari menjadi dan bangsa-bangsa. Jadi nubuat bencana memiliki
tempat untuk mencari Tuhan. Mencintai kebenaran suatu imbangan yang positif, untuk mengumumkan
membenci yang jahat, menegakkan keadilan, pengharapan di masa depan.Dalam struktur, nubuat
mencintai kesetiaan, hidup dengan rendah hati, keselamatan mirip dengan nubuat bencana, tetapi
adalah tempat yang benar dalam mencari Tuhan. isinya sama positifnya dengan yang terakhir adalah
Bagi sebagian manusia berfikiran bahwa waktu negatif.
mencari Tuhan adalah pada saat melakukan ibadah Adapun teknik analisis data: Pertama, dimulai
kelompok maupun pribadi. Hal tersebut merupakan dengan studi Kitab Amos 5:4-6 yang berisikan
pendapat yang benar. Tetapi bukan hanya pada saat tentang penulis, waktu dan tempat, maksud dan
itu saja waktu kita mencari dapat mencari-Nya. tujuan, ciri khas, struktur. Kedua, mengenai
Setiap detik kehidupan manusia adalah waktu eksegetis Amos 5:4-6 terdiri dari kritik teks
untuk mencari Tuhan. Ketika manusia melakukan (analisa teks dan aparatus teks), analisis bandingan
kebaikan, kebenaran, kesetiaan dan lain sebagainya terjemahan (KJV “King James Version”, NIV“New
adalah waktu yang tepat untuk mencari Tuhan. Internasional Version”, GNT “Greek Novum
Perkumpulan atau perayaan ibadah yang di gelar Testamentum”, ITB “Insonesia Terjemahan Baru”,
secara besar-besaran bukan menjadi patokan waktu TH “ Terjemahan Harafiah”) lalu disimpulkan,
untuk mencari Tuhan. Seperti kehidupan konteks (konteks umum dan konteks khusus), kritik
pembangunan keagamaan Israel yang semarak dan bentuk, kritik sastra, sitz im leben (setting in life:
sukses. Yang dimana dari raja sampai orang biasa, geografis; sosial, budaya dan ekonomi; agama),
semuanya berlomba-lomba dan berbondong- peredaksian nats, tafsiran ayat per ayat, tafsiran
bondong menunjukkan religiositas mereka. Mereka keseluruhan dan terakhir scopus
berfikir hal itu adalah waktu yang baik untuk
mencari Tuhan, tetapi mereka telah salah. HASIL
Memerangi kemiskinan dan penderitaan, Amos melayani kira-kira satu generasi sebelum
memperjuangkan masyarakat yang adil, mengakhiri kejatuhan Samaria (Israel Utara) pada tahun 722
konflik agama, dan masih banyak perbuatan baik, sM. Itu berarti jarak di antara kita dari Amos
adalah waktu umat dalam mencari Tuhan. adalah kurang lebih 2250 tahun. Suatu jarak yang
amat jauh. Di konteks Amos masih berlaku konsep
METODE teologis berupa Allah yang menjadi musuh dan
Sesuai dengan judul penelitian: Mencari Tuhan menghukum umat-Nya sendiri.
(Studi Eksegetis Amos 5:4-6) dan Refleksi teologis Amos menyerukan pertobatan kepada manusia
bagi Umat Kristiani Masa Kini, maka objek yaitu supaya mencari Tuhan agar dapat selamat
penelitian ini adalah mengenai eksegetis Amos 5:4- dari hukuman tersebut. Dan dalam rangka
6. Bedasarkan klasifikasi genre jenis bahasa yang mewujudkan pertobatan manusia dapat melakukan
dituliskan oleh A.A. Sitompul maka Amos 5:4-6 ini hal-hal baik, seperti bertindak aktif dalam
termasuk ke dalam nubuatan.6 memerangi kemiskinan dan penderitaan yang
Dan juga Amos 5:4-6 ini masuk dalam corak ragam diakibatkan oleh krisis perekonomian yang masih
sastra “nubuat bencana dan nubuat keselamatan”. menguasai negeri, bertindak aktif dalam
Dimana genre yang paling umum di antara nabi- memperjuangkan masyarakat yang adil, kedaulatan
nabi adalah nubuat bencana. Dalam bentuk ini, rakyat, demokrasi dan HAM, bertindak aktif dalam
seorang nabi mengumumkan dekatnya bencana di mengakhiri konflik antar agama yang sedang
terjadi dan mencari jalan baru dalam rangka hidup
bersama dengan mereka yang beragama lain.
6
A,A Sitompul, Metode Penafsiran Alkitab
(Jakarta :BPK Gunung Mulia, 2013), 147-148

26
AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772
Jurnal Pendidikan Kristen, Teologi, Musik Gereja dan Pastoral Konseling
Volume 16 , Nomor 2 September 2018
=================================================================================
Mencari Tuhan merupakan satu-satunya jalan DAFTAR PUSTAKA
menuju keselamatan (hidup). Akan tetapi bangsa B. Coote, Robert. Amos Among The Prophets
Israel sendiri masih menaruh harapan pada hari Composition and Theology. Fortress Press:
Tuhan yang diyakini sebagai hari ketika Tuhan 1944
memberi kemenangan besar bagi Israel. Pemulihan B. Zunk, Roy. A Biblical Theology Of The Old
umat manusia dan kesuburan di bidang pertanian Testament. Malang: Gandum Mas. 1991
juga akan menyertai keselamatan Israel. Amos Barth, Christoph. Teologi Perjanjian Lama 2.
menggambarkan kesuburan dalam pertanian pada Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2015
akhir zaman sebagai berikut: “Sesungguhnya waktu Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab 2 (AYUB
akan datang . . . pembajak akan tetap menyusul s/d MALEAKHI. Jakarta: YKBK, 2012
penuai dan pengirik buah anggur, penabur benih; Commentary, Bible Eksposition Commentary: Old
gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan Testament, Pc Study Bible 5
segala bukit akan kebanjiran. Aku akan Dryness, William. Tema-Tema dalam Teologi
memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan Perjanjian Lama. Malang. Gandum Mas:
membangun kota-kota yang licin tandas dan 1979
mendiaminya; mereka akan menanami kebun- Darmaputera, Eka. Mencari Allah, Pemahaman
kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan Kitab mos untuk Mencari Keadilan dan
membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan Kebenaran. Jakarta. BPK Gunung Mulia.
buahnya. Janji bahwa bangsa itu akan minum 2012
anggur dari kebun anggur yang mereka tanam hal John H. Walton, dan Andrew E. Hill. Survei
itu merupakan pembalikan hukuman yang Perjanjian Lama. Jawa Timur: Gandum Mas:
diceritakan dalam Amos. 2000
Kalau gereja diajak bertobat atau seperti istilah Kaiser Jr, Walter. Teologi Perjanjian Lama.
Amos mencari Tuhan, tentu makna konkretnya Malang. Gandum Mas: 2013
bukanlah meningkatkan kegiatan-kegiatan yang
biasanya disebut dengan kegiatan kerohanian.
Memang kegiatan kerohanian sangatlah baik
dilakukan dan sangat perlu bagi kehidupan umat
kristiani. Tetapi hal tersebut akan lebih baik jika
dibarengi dengan perbuatan yang nyata artinya
firman disertai tindakan. Tindakan atau aksi yang
dilakukan seperti yang sudah dipaparkan yaitu
memerangi kemiskinan, memperjuangkan
masyarakat yang adil, mengakhiri konflik agama
yang terjadi dan masih banyak lagi hal-hal baik
dapat dilakukan.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat dibuat oleh peneliti
bahwa mencari Tuhan adalah Allah menginginkan
agar kehidupan rohani sejalan dengan kehidupan
lahiriah. Hal itu bertujuan agar hidup yang
sesungguhnya dapat dinikmati oleh segenap umat
tanpa ada pihak yang merasa dirugikan, karena
semua orang sama dihadapan Allah. Kesadaran
akan panggilan dan jati diri sebagai umat Allah
yang taat dan setia pada akhirnya akan membawa
gereja sebagai wakil Allah di dunia dan menerima
berkat berlimpah dari Allah. Mencari Tuhan berarti
melakukan kebaikan dan meninggalkan kejahatan.

27

You might also like