Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR


Di RW 2 Dusun salak Desa Slahung Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo

Yusufa Dio Hermawan, Saiful Nurhidayat, Filia Icha S

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo


Email : yusufadiohermawan@gmail.com

Abstact
Many ordinary people still do not know the Basic Life Aid to patients who are
experiencing a serious situation, due to lack of socialization from health workers.
Many people are waiting for health workers or immediately bring them to the health
center to help with relief, so many lives are not saved during the trip and waiting
time. The purpose of this study was to find out Community Knowledge about Basic
Life Assistance.
The design of this study is descriptive. The sampling technique used was purposive
sampling with a population of all residents in the RW 2 of Salak Hamlet, Slahung
Village, Slahung Subdistrict, Ponorogo Regency with a sample of 45 respondents.
The technique of collecting data using questionnaires and using categories of
knowledge with percentages.
The results of the study of 45 respondents about Community Knowledge About Basic
Life Assistance were interpreted that most of the 24 respondents (53.3%) had good
knowledge, and nearly half of the 21 respondents or (46.7%) were poor
knowledgeable.
Poor knowledge the Basic Life Assistance Step. Poor knowledge leads to handling
behavior in the Basic Life Assistance step so that researchers recommend to future
researchers to examine the Effectiveness of Health Education in Increasing public
knowledge about the steps of Basic Life Assistance.

Keywords: Knowledge, Society, Basic Life Assistance.

1
Abstrak
Banyak masyarakat awam masih banyak yang belum mengetahui Bantuan Hidup
Dasar kepada pasien yang mengalami situasi gawat, karena kurangnya sosialisasi dari
tenaga kesehatan. Banyak masyarakat menunggu tenaga kesehatan atau langsung
membawa ke pusat kesehatan untuk membantu pertolongan, sehingga banyak nyawa
tidak terselamatkan selama perjalanan dan waktu tunggu. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengetahuan Masyarakat Tentang Bantuan Hidup Dasar.
Desain penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan Purposive
sampling dengan populasi Seluruh warga yang ada Di RW 2, Dusun Salak Desa
Slahung, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo dengan besar sampel 45
responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisoner dengan kategori
pengetahuan dengan prosentase.
Hasil penelitian terhadap 45 responden tentang Pengetahuan Masyarakat Tentang
Bantuan Hidup Dasar diinterpretasikan bahwa sebagian besar 24 responden (53,3%)
berpengetahuan baik, dan hampir setengahnya 21 responden atau (46,7%)
berpengetahuan buruk.
Pengetahuan buruk pada langkah bantuan hidup dasar. Pengetahuan yang buruk
menyebabkan perilaku penanganan dalam langkah Bantuan Hidup Dasar sehingga
peneliti merekomendasi untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang Efektifitas
Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
langkah Bantuan Hidup Dasar.

Kata Kunci : Pengetahuan, Masyarakat, Bantuan Hidup Dasar.

LATAR BELAKANG
Bantuan Hidup Dasar (BHD) berubah dari penyakit menular menjadi
ditujukan untuk memberikan penyakit tidak menular. Berdasarkan
perawatan darurat bagi para korban, data dari Badan Penelitian dan
sebelum pertolongan yang lebih Pengembangan Kesehatan
mantap dapat diberikan oleh dokter (Balitbangkes) sebanyak 12,9% dari
atau petugas kesehatan lainnya 41.590 kematian di Indonesia selama
(Sudiatmoko, A, 2011). Di Indonesia, tahun 2014 Penyakit Jantung dan
prevalensi penyakit jantung ini juga Pembuluh Darah menempati urutan
harus tetap diperhatikan karena kedua setelah stroke.
. Data dari Puskesmas Slahung
menurut data Riset Kesehatan Dasar
dari bulan 1 Januari sampai dengan 9
(Riskesdas) tahun 2013, penyebab
September 2017, penderita jantung
kematian tertinggi di Indonesia
koroner di desa Slahung tercatat 50

2
orang penderita (Register Puskesmas penyebab tingginya mortalitas akibat
Slahung, 2017). henti jantung.
Kesempatan hidup pasien lebih
METODE ILMIAH
mungkin terjadi ketika pasien segera
Desain penelitian dalam
menerima BHD, setelah mendapatkan
penelitian ini adalah Deskriptif.
BHD (Bantuan Hidup Dasar) pada
Penelitian ini pada Seluruh warga
korban kemugkinan selamat dapat
yang ada Di RW 2, Dusun Salak Desa
berkurang 3-4% di tiap
Slahung, Kecamatan Slahung,
menitnya.Dengan tindakan BHD
Kabupaten Ponorogo Sebanyak 448
secara cepat dan tepat akan
orang. Besar sampel pada penelitian
memperbesar kemungkinan korban
sebanyak 48 orang dengan teknik
selamat dan dapat menekan angka
pengambilan sampel dengan
mortalitas pada henti jantung
Purposive sampling. Penelitran
(Rahardiantomo, 2016).
dilakukan pada pada tanggal 20-24
Ketergantungan masyarakat
Februari 2019. Instrumen
terhadap tenaga medis menjadi
pengumpulan data dengan kuesioner
pengetahuan warga.

HASIL PENELITIAN

a. Data Umum
Tabel 1. Karakteristik Responden di RW 2 Dusun Salak Desa Slahung
Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo 2019.
Usia (Tahun) Frekuenesi P (%)
26-35 10 24,4
36-45 17 37,8
46-55 13 28,9
56-65 5 11,1
Pendidikan
Tidak Sekolah 2 4,4

3
SD 7 15,5
SLTP 14 31,1
SLTA 13 28,9
PT 2 4,4
Pekerjaan
Buruh 14 31,1
Wiraswasta 8 17,8
PN 2 4,4
Petani 3 6,7
IRT 18 40,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 22 48,9
Perempuan 23 51,1
Tempat Tinggal Sekarang
Rumah Sendiri 42 93,3
Kontrakan 3 6,7
Status Pernikahan
Menikah 42 93,3
Belum menikah 3 6,7
Penghasilan Perbulan
≥ Rp 1.763.267 19 42,2
< Rp 1.763.267 26 57,8
Mendapatkan Informasi
YA 41 91,1
TIDAK 4 8,9
Jenis informasi
Petugas Kesehatan 14 34,1
Media Cetak 4 9,8
Media elektronik 12 29,3
Saudara 11 26,8

Tabel di atas dapat sudah menikah, hampir setengahnya


diinterpretasikan bahwa hampir 14 responden (31,1%) berpendidikan
setengahnya 17 responden (37,8%) SLTP, hampir setengahnya 18
berusia 36-45 tahun, hampir responden (40,0%) bekerja sebagai
seluruhnya 42 responden (93,3%) IRT, sebagian besar 26 responden
tinggal di rumah sendiri, sebagian (57,8%) berpenghasilan perbulan <
besar 21 responden (51,1%) berjenis Rp 1.763.267, hampir seluruhnya 41
kelamin perempuan, hampir (91,1%) mendapatkan informasi,
seluruhnya 42 responden (93,3%) hampir setengahnya 14 (34,1%)

4
mendapatkan informasi dari petugas
kesehatan,

b. Data Khusus

Tabel 2 Distribusi frekuensi Pengetahuan masyarakat tentang bantuan hidup


dasar di RW 1 Dusun salak Desa Slahung Kecamatan Slahung
Kabupaten Ponorogo 2019
Pengetahuan masyarakat Frekuensi P(%)
Baik 24 53,3
Buruk 21 46,7
Jumlah 50 100,0

Berdasarkan hasil perhitung 21 responden atau (46,7%)


sebagian besar 24 responden (53,3%) berpengetahuan buruk tentang bantuan
berpengetahuan baik tentang bantuan hidup dasar.
hidup dasar, dan hampir setengahnya
.
PEMBAHASAN untuk memompa darah keseluruh
Berdasarkan Hasil Penelitian tubuh
diinterpretasikan Pengetahuan Hasil perhitungan
adalah hasil tahu dari panca indera pengetahuan masyarakat tentang
manusia. Pengukuran pengetahuan bantuan hidup dasar sebanyak 45
dengan angket yang menanyakan responden didapatkan 24
tentang isi materi yang diukur dari responden (53,3%) berpengetahuan
subjek penelitian atau responden baik. Salah satu faktor yang
didasarkan pada nilai persentase. mempengaruhi pengetahuan baik
Variabel penelitian tentang bantuan adalah usia. Berdasarkan tabel
hidup dasar yang gunakan untuk tabulasi silang umur dengan
menyelamatkan nyawa ketika tingkat pengetahuan keluarga
terjadi henti jantung dengan pasien dapat diinterpretasikan
menekan bagian dada korban yang bahwa dari 17 responden yang
diharapkan dapat menekan jantung berumur 36-45 tahun didapatkan

5
11 responden berpengetahuan baik bantuan hidup dasar dari petugas
(64.7) berumur 36-45 tahun. kesehatan, dan 4 responden
Menurut Depkes RI (2009) usia mendapatkan informasi media
36-45 tahun masuk dalam cetak yang berpengetahuan baik.
kelompok umur dewasa akhir, hal Menurut Mubarak (2007) faktor-
ini diperkuat pernyataan Hurlock faktor yang mempengaruhi
(2002) karakteristik dewasa akhir pengetahuan seseorang adalah
dengan menjalin hubungan dengan fasilitas sebagai sumber informasi
orang-orang disekitarnya. yang dapat mempengaruhi
Menurut Notoatmodjo (2007) salah pengetahuan seseorang misalnya
satu faktor internal yang radio, televisi, majalah, koran dan
mempengaruhi pengetahuan adalah buku, diperkuat pernyataan
usia, Semakin cukup umur tingkat Menurut Susanto (2011) media
kematangan dan kekuatan elektronik adalah media yang
seseorang akan lebih matang dalam menggunakan elektronik atau
berfikir. Pada responden yang energi elektromekanis bagi
berusia dewasa akhir akan pengguna akhir untuk mengakses
mempunyai pengalaman pada kontennya. Respoden yang pernah
masa sebelumnya sehingga akan mendapatkan informasi tentang
mematangkan pola berfikir dan bantuan hidup dasar bagi orang
meningkatan pengetahuan menjadi awam dari media elektronik berarti
baik tentang bantuan hidup dasar responden mendapatkan fasilitas
untuk orang awam. informasi yang terpercaya karena
Pengetahuan juga yang berupa jaringan hotspot atau
dipengaruhi oleh informasi, wifi sebagai sarana mencari
sejumlah 24 responden (53,3%) informasi melalui internet sesuai
berpengetahuan baik tentang yang dibutuhkan yang membawa
bantuan hidup dasar didapatkan 9 pesan atau sugesti terutama
responden (37,5%) responden pendidikan kesehatan tentang
pernah mendapatkan informasi bantuan hidup dasar sehingga

6
berakibat memiliki pengetahuan berpengetahuan buruk dan tidak
baik, karena pengetahuan terbentuk mengetahui.
dari informasi yang didapat. Perhitungan tabel tabulasi
Hasil perhitungan variabel silang pekerjaan dengan
diinterpretasikan bahwa hampir pengetahuan buruk dapat
setengahnya 21 responden atau diinterpretasikan bahwa dari 21
(46,7%) berpengetahuan buruk responden yang berpengetahuan
tentang bantuan hidup dasar. Hal buruk didapatkan 9 responden
ini dipengaruhi oleh tingkat (20,0%) bekerja sebagai buruh.
pendidikan responden. Hal ini Menurut Mubarak (2007) salah
diperkuat pernyataan Bagus (2006) satu faktor yang mempengaruhi
pendidikan adalah usaha sadar dan pengetahuan adalah penghasilan
terencana untuk mewujudkan yang tidak berpengaruh langsung
suasana belajar dan proses terhadap pengetahuan seseorang.
pembelajaran sedangkan Pengasilan responden sebagai
pernyataan Natoatmodjo (2010) buruh tidak semata-mata langsung
menyebutkan semakin rendah mempengaruhi pengetahuan, tetapi
tingkat pendidikan seseorang maka penggunaan pengasilan responden
semakin sulit menerima informasi yang mempengaruhi pengetahuan,
dan pengetahuan. Pada responden karena jika tidak digunakan untuk
yang berpendidikan SLTP dan SD kebutuhan hidup daripada membeli
pada jaman sekarang dalam fasilitas informasi, responden akan
kategori tingkatan yang rendah tercukupi kebutuhan tetapi tidak
yang berdampak dalam menerima mendapatkan informasi tentang
informasi yang sulit dipahami bantuan hidup dasar bagi orang
terutama informasi tentang bantuan awam dan berpengaruh terhadap
hidup dasar yang ada yang salah pengetahuan responden yang
dipahami sehingga mendapat buruk.
pertanyaan tersebut responden Pengetahuan buruk
dipengaruhi jenis kelamin laki-laki

7
hal ini sesuai pada tabulasi silang dan keluarga serta dalam
didapatkan sebagian besar 14 lingkungan pekerja yang lebih
(63,6%) berjenis kelamin laki-laki. mengutamakan terselesainya
Pada responden yang berjenis pekerjaan hal ini berdampak pada
kelamin laki-laki dalam kurangnya interaksi dan
lingkungan masyarakat berkominukasi terutama tentang
mempunyai keterbatasan dalam informasi bantuan hidup dasar bagi
sosial karena laki-laki mencari orang awam sehingga berdampak
lebih mengutamakan pekerjaan pada saat mendapat pertanyaan
untuk memenuhi kebutuhan hidup responden salah dalam menjawab.

KESIMPULAN kritik kepada tenaga kesehatan,


Pada hasil penelitian disimpulkan sehingga akan meningkatkan
Pengetahuan Masyarakat Tentang pengetahuan responden tentang
Bantuan Hidup Dasar diinterpretasikan Bantuan Hidup Dasar
bahwa sebagian besar 24 responden 2. Puskesmas diharapkan
(53,3%) berpengetahuan baik tentang memberikan pendidikan kesehatan
bantuan hidup dasar, dan hampir meningkatkan pengetahuan tentang
setengahnya 21 responden atau Bantuan Hidup Dasar bagi orang
(46,7%) berpengetahuan buruk tentang awam.
bantuan hidup dasar. Pembahasan
berdasarkan faktor usia, agama, tempat 3. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan
tinggal, pekerjaan, pendidikan, jenis Universitas Muhammadiyah
kelamin, penghasilan perbulan. Ponorogo diharapkan untuk
mengembangkan kurikulum,
SARAN khususnya mata kuliah ilmu
1. Bagi Responden bertanya lebih Keperawatan kardiovaskuler,
detail lagi tentang program gawat darurat, dan keperawatan
Bantuan Hidup Dasar dan komunitas.
memberikan masukan, saran dan

8
4. Peneliti selanjutnya untuk meneliti (Bantuan Hidup Dasar) bagi orang
tentang Efektifitas Pendidikan awam.
Kesehatan Dalam Meningkatkan 6. Petugas Kesehatan diharapkan
pengetahuan masyrakat tentang memberikan pendidikan kesehatan
langkah Bantuan Hidup Dasar. meningkatkan pengetahuan tentang
5. Tempat penelitian (Kepala Desa) Bantuan Hidup Dasar bagi orang
disarankan bekerja sama dengan awam terutama dalam waktu dan
Puskesmas untuk melakukan tindakan bantuan napas dengan
penyuluhan dan pelatihan BHD kompresi dada.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).


2013. Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan,
Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Sudiatmoko. 2011. Tindakan Awal


Sebelum Medis. Kalasan : Rona
Mubarak. 2007. Ilmu Keperawatan Panca Ilmu.
Komunitas; Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Susanto. 2011. Pengertian media
Medika. elektronik.
www.susantomediaelektronik.c
Notoadmodjo. 2010. Metodeologi om, diakses 10 Juni 2011.
Ilmu Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta. Widianti. 2007. Komunikasi Massa
Suatu Pengantar. Bandung :
Rahardiantomo, dkk. 2016. Indikator Simbosa Rekatama Media
Bantuan Hidup Dasar Untuk
Menolong Korban Tenggelam

You might also like