Professional Documents
Culture Documents
Sistem Kontrol Proses Dosing Raw Material Berdasarkan Recipe Pada Mixing Tank Di Industri Farmasi
Sistem Kontrol Proses Dosing Raw Material Berdasarkan Recipe Pada Mixing Tank Di Industri Farmasi
E-mail: nisrinaniskie@gmail.com
Abstract
The Pharmaceutical Industry is inseparable from the requirements of “Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB)”. One important factor of this is the uniformity of the mass mixture of raw materials used in making medicine.
To fulfill this, a dosing process control system based on recipe is needed so that the results of dosing are accurate and
constant in order to maintain the quality of the product being produced. This process is controlled by using
Programmable Logic Controller (PLC) Siemens series S7-1200 with the TIA PORTAL V15’s software. Dosing
process of raw materials based on recipe is done by programming the recipe at HMI. The raw materials contained in
the storage tank will be distributed to the mixing tank. In the mixing tank there are eight selenoid valves that are used
for dosing each of the different raw materials, opening and closing each valves are selected based on the programmed
product recipe. The weight of each raw material is controlled by using a weight transmitter in accordance with a
predetermined set point. In this process also accompanied by the agitator process of raw materials that have been
dropped into the mixing tank, the duration of stirring is set with a timer.
Abstrak
Industri Farmasi tidak terlepas dari persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Salah satu faktor
penting dari hal tersebut adalah keseragaman campuran massa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan obat.
Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan suatu sistem kontrol proses dosing bahan baku berdasarkan recipe agar
hasil pendosisan yang dilakukan bersifat akurat dan konstan demi menjaga kualitas produk yang dihasilakan. Proses
ini dikontrol menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) Siemens series S7-1200 dengan alat bantu software
TIA PORTAL V15. Proses pendosingan bahan baku berdasarkan recipe dilakukan dengan memprogram recipe
tersebut di HMI. Bahan baku yang terdapat pada storage tank akan dialirkan ke mixing tank. Pada mixing tank
terdapat delapan selenoid valve yang digunakan untuk mendosing tiap tiap bahan baku yang berbeda, buka-tutup tiap
valvenya dipilih berdasarkan recipe produk yang diprogram. Berat setiap bahan baku dikontrol dengan menggunakan
weight transmitter sesuai dengan set point yang telah ditentukan. Pada proses ini juga disertai proses pengadukan
bahan baku yang telah terdosing ke mixing tank, lamanya pengadukan diset dengan timer.
Keywords:,Dosing, Recipe, Sistem Kontrol ,Programmable Logic Controller (PLC), Weight Transmitter
2.3 Transmitter
2.3.1 Weight Transmitter
Weight Transmitter yang digunakan pada sistem ini
menggunakan Precision Junction Boxes AJB540S (small
size) . Precision Junction Boxes memungkinkan integrasi
yang cepat dan aman dari beberapa load cell analog ke
mesin apa pun untuk mengisi, memberi dosis,
mengelompokkan, menyortir, dan menimbang. Junction
Boxes digunakan dalam aplikasi makanan, farmasi dan
kimia.
Tangki, silo, gerbong, konveyor dengan teknologi analog
weighting sering mencakup lebih dari satu sel beban.
Jelas kinerja skala tersebut tergantung pada kualitas load
cell. Tetapi banyak perancang skala meremehkan
pentingnya junction boxes yang diperlukan untuk Gambar 2.3 Precision Junction Boxes AJB540S
menjumlahkan beberapa output sel beban sebelum
terhubung ke terminal penimbangan. 3. Metode Penelitian
Junction Boxes adalah komponen analog dalam
rangkaian analog di mana perubahan tegangan sesedikit
0,1 μV bisa sangat signifikan. Keakuratan dan kinerja
skala analog dapat dirusak oleh Junction Boxes yang
dirancang dengan buruk yang sensitif terhadap
perubahan suhu, memiliki stabilitas jangka panjang yang
buruk dan kemampuan buruk untuk memperbaiki
kesalahan beban sudut. Junction Boxes modern seperti
Precision Junction Box dari secara inheren kuat untuk
efek-efek ini sekaligus mengurangi waktu instalasi dan
meningkatkan ergonomi untuk layanan lapangan.
Akurasi dan Stabilitas
Semua komponen dirancang untuk akurasi
tinggi dan stabilitas jangka panjang. Resistor
SMT presisi dan switch berlapis emas menjamin
operasi bebas masalah.
CalFree ™ Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Precision Junction Box bisa diatur agar benar-
benar netral. Jadi awal kesalahan shift rendah 3.1 Studi Literatur
dan semua kotak mampu untuk uji berat CalFree Studi literatur bertujuan untuk meningkatkan
™ gratis kalibrasi. pemahaman terhadap topik yang akan diambil . Studi
Penyesuaian Pergeseran Mudah literatur yang dilakukan berupa :
Semua komponen untuk penyesuaian shift ada Mempelajari buku panduan terkait software
di papan, tidak ada solder atau tambahan resistor yang digunakan dalam sistem kontrol tersebut t
diperlukan. Sakelar putar dapat dioperasikan Mempelajari P&ID dari proses tersebut
seperti pot tanpa trim trade-off mereka dalam Mengumpulkan referensi dan mempelajari teori
hal stabilitas dan dampak suhu dasar terkait instrumen yang digunakan dalam
Stainless Steel Hausing proses tersebut
Semua kotak sambungan terbuat dari stainless 3.2 Pembuatan Program PLC
steel dan memberikan keandalan terbaik bahkan Program dari proses tersebut dibuat dengan metode
di lingkungan industri yang keras.Versi dalam kontrol sekuensial dengan menggunakan software
IP65 dan IP69K tersedia. TIA PORTAL V15.
Loadcells Resistance Range 3.3 Pengujian Proses Berdasarkan Program
Untuk item no. 30206112 resistansi Loadcells Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa
adalah 120 - 1200Ω. program yang dibuat sudah sesuai dengan proses
yang diinginkan.
3.4 Penyusunan Laporan
Setelah serangkaian diatas terpenuhi, maka
dimulailah penyusunan laporan
Analia dan Pembahasan valve dari masing masing raw material yaitu
4. V22-24 sampai V22-31 akan tertutup.
4.1 Mekanisme Proses Dosing Raw Material Jika inflight time pada saat proses dosing tiap
raw material telah terpenuhi, maka Valve-22-32
tertutup.
Step 0 : Idle
Pada keadaan ini sistem dalam kondisi stanby untuk
melakukan pengoprasian
Step 1 : Delay Start
Ketika step 0 tercapai maka sistem mulai running
Step 2 : Dosing
Diberikan delay selama 3s sebelum pengoprasian agar
material memenuhi pipa terlebih dahulu.
Step 3 : Dosing Fine
memastikan keadaan weight (berat aktual) telah sesuai
dengan setpoint yang diinginkan.
Gambar 4.4 List Program Dosing A Pada Mixing Tank Step 4 : Inflight time
20-19
Ketika inflight time tercapai maka lanjut ke step http://www.kitomaindonesia.com/kategori/1/programma
berikutnya ble-logic-control-plc . 21 September 2019
Step 31 : Complete [2] Anonim(1 Desember 2018). Dikutip dari :
Step selesai https://www.mt.com/dam/product_organizations/industr
Start Pulse y/Load_Cells/Downloads/precision_junction_box/2018
Pulse trigger digunakan untuk menset 0 pada weight 1201_44098448_DS_Precision%20Junction%20Boxes_
actual , weight start, weight EN.pdf . 21 September 2019
Set point fine [3] Anonim. Dikutip dari :
Sp.weight dikurangi Sp.inflight https://www.mt.com/hk/en/home/products/Industrial_W
Actual Weight eighing_Solutions/AutomPrecision/load-cell-and-
IO_loadcell < weight_start maka 0 dipindahkan ke weigh-module/junction-boxes-analog/AJB-multi-
weight actual purpose.html. 21 September 2019
IO_loadcell >= weight_start maka IO_loadcell dikurangi [4] Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Dosing
weight start
5. Kesimpulan
1. Dikarenakan metode kontrol yang diterapkan
adalah kontrol sekuensial maka dalam melakukan uji coba
program PLC, diperlukan pengujian sistem secara
meyeluruh untuk memastikan seluruh sistem bekerja
sebagaimana mestinya karena akan saling berkaitan satu
sama lain.
2. Dalam melakukan pengoprasian pada proses
dosing raw material ini, sebelum dan saat berlangsungnya
proses harus memastikan bahwa Interlock dan Running
Fault tidak terjadi. Karena selain akan mengganggu proses
pengoprasian, dalam jangka waktu panjang bisa merusak
sistem.
3. Pada saat akan memulai proses dosing, ketika
program mulai running pump 22-02 akan on dan membuka
valve pada storage tank raw material dan kemudian
diberikan delay selama 3s yang diperuntukan agar raw
material memenuhi saluran pipa terlebih dahulu (
dikarenakan storage tank dan mixing tank ditempatkan di
ruangan yang berbeda) sehingga saat memasukan program
recipe dan mulai operate, raw material yang dibutuhkan
langsung terdosing ke mixing tank.
4. Pada saat akan dilakukan proses dosing raw
material terdapat set point inflight time (waktu pengisian
sisa raw material) dan set point inflight (banyaknya sisa
cairan). Inflight time digunakan agar raw material yang
masuk ke dalam mixing tank lebih presisi (mendekati set
pointnya), karena pada saat diberikan inflight time, sisa
raw material yg terdapat pada valve dosing akan
mengalami gravitasi sehingga dapat memenuhi berat
sesuai set point yang ditentukan. Jadi pada saat inflight
time berlangsung pump 22-02 akan off dan menutup
valve pada storage tank tetapi valve pada mixing tank
yang digunakan untuk mendosing masih dalam keadaan
terbuka sampai waktu inflight time terpenuhi. Sementara
set point inflight merupakan banyaknya raw material
yang tersisa dalam inflight time. Penentuan inflight time
dilakukan berdasarkan trial and error.
6. Daftar Acuan