Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Sistem Kontrol Proses Dosing Raw Material Berdasarkan Recipe pada

Mixing Tank di Industri Farmasi

Niskie Nisrina Nufus[1], Supomo[2]


[1][2]Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Kampus UI, Depok, 16425, Indonesia

E-mail: nisrinaniskie@gmail.com

Abstract

The Pharmaceutical Industry is inseparable from the requirements of “Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB)”. One important factor of this is the uniformity of the mass mixture of raw materials used in making medicine.
To fulfill this, a dosing process control system based on recipe is needed so that the results of dosing are accurate and
constant in order to maintain the quality of the product being produced. This process is controlled by using
Programmable Logic Controller (PLC) Siemens series S7-1200 with the TIA PORTAL V15’s software. Dosing
process of raw materials based on recipe is done by programming the recipe at HMI. The raw materials contained in
the storage tank will be distributed to the mixing tank. In the mixing tank there are eight selenoid valves that are used
for dosing each of the different raw materials, opening and closing each valves are selected based on the programmed
product recipe. The weight of each raw material is controlled by using a weight transmitter in accordance with a
predetermined set point. In this process also accompanied by the agitator process of raw materials that have been
dropped into the mixing tank, the duration of stirring is set with a timer.

Keywords:,Dosing, Recipe, Control System,Programmable Logic Controller (PLC), Weight Transmitter

Abstrak

Industri Farmasi tidak terlepas dari persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Salah satu faktor
penting dari hal tersebut adalah keseragaman campuran massa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan obat.
Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan suatu sistem kontrol proses dosing bahan baku berdasarkan recipe agar
hasil pendosisan yang dilakukan bersifat akurat dan konstan demi menjaga kualitas produk yang dihasilakan. Proses
ini dikontrol menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) Siemens series S7-1200 dengan alat bantu software
TIA PORTAL V15. Proses pendosingan bahan baku berdasarkan recipe dilakukan dengan memprogram recipe
tersebut di HMI. Bahan baku yang terdapat pada storage tank akan dialirkan ke mixing tank. Pada mixing tank
terdapat delapan selenoid valve yang digunakan untuk mendosing tiap tiap bahan baku yang berbeda, buka-tutup tiap
valvenya dipilih berdasarkan recipe produk yang diprogram. Berat setiap bahan baku dikontrol dengan menggunakan
weight transmitter sesuai dengan set point yang telah ditentukan. Pada proses ini juga disertai proses pengadukan
bahan baku yang telah terdosing ke mixing tank, lamanya pengadukan diset dengan timer.

Keywords:,Dosing, Recipe, Sistem Kontrol ,Programmable Logic Controller (PLC), Weight Transmitter

1. Pendahuluan secara konsisten memenuhi persyaratan yang telah


ditetapkan dan sesuai dengan penggunaannya yang
Industri Farmasi merupakan badan usaha yang memiliki dibuktikan dengan adanya sertifikat CPOB (Peraturan
izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan Menteri Kesehatan RI No.1799, 2010).
pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi wajib Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam Cara
memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah proses dosing
(CPOB) yang bertujuan untuk menjamin obat dibuat bahan baku pembuatan obat. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk membahas sistem kontrol pada proses
tersebut. Proses dosing pada industri farmasi ini
merupakan proses penambahan massa bahan baku
pembuatan obat sesuai recipe yang diprogram yang
dilakukan pada tanki mixing. Keseragaman campuran
massa bahan baku merupakan faktor penting pada
industri farmasi. Ketidakseragaman massa obat dapat
menyebabkan ditolaknya produk, produk yang ditolak
dapat berpotensi kerugian.
Terdapat hal yang perlu diperhatikan (parameter) dalam
proses dosing ini yaitu berat bahan baku (weight). Berat
bahan baku pada recipe yang diprogram harus sesuai
dengan berat aktualnya. Oleh karena itu dibutuhkan
sistem kontrol untuk dapat mengontrol parameter
tersebut pada proses dosing bahan baku pembuatan obat.
Gambar 2.1PLC Siemens Series S7-1500

2. Tinjauan Pustaka 2.2 Alat Bantu Perancangan


2.2.1. TIA PORTAL
2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Totally Integrated Automation (TIA) Portal merupakan
PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu software yang digunakan untuk membuat program
mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses Programmable Logic Controller (PLC) dan juga
industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di membuat tampilan Human Machine Interface (HMI).
jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat Software ini dapat mengerjakan sebuah project
masukan dan keluaran yang digunakan untuk menggunakan bahasa pemograman Ladder Programming
berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, Language (LAD), Function Block Diagram
relay, contactor dan lain lain. Bahasa pemrograman yang Programming Language (FDB), Statement List
digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan Programming Language (STL), Structured Control
bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan Language (SCL), dan Graph. Software ini memudahkan
adalah Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. para penggunanya untuk melakukan pengembangan dan
komisioning terhadap sistem otomatisasi secara cepat
Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic dan intuitif, yang memberikan efisiensi lebih terhadap
Controller adalah sebagai berikut: waktu dan biaya yang diakibatkan oleh adanya berbagai
1. Programmable, menunjukkan kemampuan macam software dalam melakukan integrasi. Didesain
untuk menyimpan program yang telah sedemikian rupa untuk efisiensi tinggi dan penggunaan
dibuat ke dalam memory, yang dengan yang mudah, TIA Portal telah disesuaikan untuk para
mudah dapat diubah-ubah fungsi atau pemula dan professional. Untuk selanjutnya TIA Portal
kegunaannya. ini merupakan dasar utama dari semua paket software
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam engineering di kemudian hari untuk konfigurasi,
memproses input secara aritmatik dan logic pemrograman dan komisioning produk perangkat
(ALU), yakni melakukan operasi otomatisasi yang ada dalam portofolio produk Totally
membandingkan, menjumlahkan, Integrated Automation dari Siemens
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi,
AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan
dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang
diinginkan.
Pada sistem ini PLC yang digunakan yaitu merek
Siemens series S7-1500 yang terdapat pada Gambar 2.1.
Series ini merupakan PLC modular yang tersusun dari
beberapa modul.

Gambar 2.2 Software Tia Portal V15

2.3 Transmitter
2.3.1 Weight Transmitter
Weight Transmitter yang digunakan pada sistem ini
menggunakan Precision Junction Boxes AJB540S (small
size) . Precision Junction Boxes memungkinkan integrasi
yang cepat dan aman dari beberapa load cell analog ke
mesin apa pun untuk mengisi, memberi dosis,
mengelompokkan, menyortir, dan menimbang. Junction
Boxes digunakan dalam aplikasi makanan, farmasi dan
kimia.
Tangki, silo, gerbong, konveyor dengan teknologi analog
weighting sering mencakup lebih dari satu sel beban.
Jelas kinerja skala tersebut tergantung pada kualitas load
cell. Tetapi banyak perancang skala meremehkan
pentingnya junction boxes yang diperlukan untuk Gambar 2.3 Precision Junction Boxes AJB540S
menjumlahkan beberapa output sel beban sebelum
terhubung ke terminal penimbangan. 3. Metode Penelitian
Junction Boxes adalah komponen analog dalam
rangkaian analog di mana perubahan tegangan sesedikit
0,1 μV bisa sangat signifikan. Keakuratan dan kinerja
skala analog dapat dirusak oleh Junction Boxes yang
dirancang dengan buruk yang sensitif terhadap
perubahan suhu, memiliki stabilitas jangka panjang yang
buruk dan kemampuan buruk untuk memperbaiki
kesalahan beban sudut. Junction Boxes modern seperti
Precision Junction Box dari secara inheren kuat untuk
efek-efek ini sekaligus mengurangi waktu instalasi dan
meningkatkan ergonomi untuk layanan lapangan.
 Akurasi dan Stabilitas
Semua komponen dirancang untuk akurasi
tinggi dan stabilitas jangka panjang. Resistor
SMT presisi dan switch berlapis emas menjamin
operasi bebas masalah.
 CalFree ™ Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Precision Junction Box bisa diatur agar benar-
benar netral. Jadi awal kesalahan shift rendah 3.1 Studi Literatur
dan semua kotak mampu untuk uji berat CalFree Studi literatur bertujuan untuk meningkatkan
™ gratis kalibrasi. pemahaman terhadap topik yang akan diambil . Studi
 Penyesuaian Pergeseran Mudah literatur yang dilakukan berupa :
Semua komponen untuk penyesuaian shift ada  Mempelajari buku panduan terkait software
di papan, tidak ada solder atau tambahan resistor yang digunakan dalam sistem kontrol tersebut t
diperlukan. Sakelar putar dapat dioperasikan  Mempelajari P&ID dari proses tersebut
seperti pot tanpa trim trade-off mereka dalam  Mengumpulkan referensi dan mempelajari teori
hal stabilitas dan dampak suhu dasar terkait instrumen yang digunakan dalam
 Stainless Steel Hausing proses tersebut
Semua kotak sambungan terbuat dari stainless 3.2 Pembuatan Program PLC
steel dan memberikan keandalan terbaik bahkan Program dari proses tersebut dibuat dengan metode
di lingkungan industri yang keras.Versi dalam kontrol sekuensial dengan menggunakan software
IP65 dan IP69K tersedia. TIA PORTAL V15.
 Loadcells Resistance Range 3.3 Pengujian Proses Berdasarkan Program
Untuk item no. 30206112 resistansi Loadcells Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa
adalah 120 - 1200Ω. program yang dibuat sudah sesuai dengan proses
yang diinginkan.
3.4 Penyusunan Laporan
Setelah serangkaian diatas terpenuhi, maka
dimulailah penyusunan laporan
Analia dan Pembahasan valve dari masing masing raw material yaitu
4. V22-24 sampai V22-31 akan tertutup.
4.1 Mekanisme Proses Dosing Raw Material  Jika inflight time pada saat proses dosing tiap
raw material telah terpenuhi, maka Valve-22-32
tertutup.

Prinsip kerja dari proses dosing raw material dapat dilihat


pada gambar blok diagram dibawah.

Gambar 4.2 Diagram Block Proses Dosing Raw


Material
Pada proses dosing ini, Recipe yang telah diprogram akan
mengalirkan Raw Material pada Storage Tank menuju ke
Mixing Tank melalui saluran pipa yang sudah terdapat
Gambar 4.1 P&ID Proses Dosing Raw Material selenoid valve, ini berfungsi untuk menutup atau
membuka laju aliran. Flow Meter disini hanya berfungsi
Raw Material yang berada di Storage Tank dialirkan ke sebagai totalizer yaitu menghitung total volume aliran air
Mixing Tank melalui saluran pipa yang terhubung dari yang masuk per pulse, motor pump akan menarik raw
Storage Tank sampai dengan Mixing Tank berdasarkan material untuk sampai ke mixing tank. Buka-Tutup tiap
dengan recipe yang diprogram. dosing valve yang terdapat pada mixing tank dipilih
Berikut ini adalah langkah – langkah mekanisme proses berdasarkan program recipe produk. Weight transmitter
Dosing Raw Material : berfungsi untuk mengontrol berat raw material yang
 Untuk memulai proses dosing, tekan tombol didosing sesuai dengan set point yang telah ditentukan.
Start “Dosing Raw Material” pada HMI untuk Keluaran dari sensor akan masuk sebagai input PLC, dan
membuka Valve-22-32 output PLC digunakan untuk mengaktifkan actuator
 Buka-Tutup tiap valve dipilih berdasarkan berupa solenoid valve dan motor pump. Tampilan yang
program recipe produk. digunakan adalah HMI untuk melihat, memantau dan
- V-22-24 open, jika membutuhkan material E mengendalikan proses dosing raw material.
- V-22-25 open, jika membutuhkan material F
- V-22-26 open, jika membutuhkan material A 4.2 Rancangan Sistem Kontrol
- V-22-27 open, jika membutuhkan material B 4.2.1 Menentukan Status Pengaman Sistem
- V-22-28 open, jika membutuhkan material C Untuk menjaga keamanan pada sistem kontrol diperlukan
- V-22-29 open, jika membutuhkan material D perhatian pada 2 kondisi status, yaitu kondisi interlock
dan running fault.
- V-22-30 open, jika membutuhkan material G
Kondisi Interlock merupakan syarat syarat yang harus
- V-22-31 open, jika membutuhkan material H dipenuhi sebelum dilakukan pengoprasian., sedangkan
 Berat raw material dikontrol oleh weight kondisi Running Fault merupakan kesalahan/kegagalan
transmitter dengan memasukkan set point yang pada saat proses pengoprasian .Misalnya akan dilakukan
diinginkan pada HMI. Berat yang masuk ke Proses Dosing raw material A pada Mixing Tank 20-19
weight transmitter akan dikirim ke kontroller Interlock Keterangan
untuk dibaca baru kemudian ke PLC via Other Phase Running  Tanki mixing yang
lainnya tidak boleh
ethernet. Jika loadcell mengindikasi kuantitas
melakukan proses dosing raw
tiap penambahan raw material telah tercapai material A
 Tanki mixing MT-
20-19 tidak boleh melakukan Running Fault Keterangan
dosing raw material lain Maximum Level Jika berat total yang dibaca
 Tidak boleh oleh Weight Transmitter pada
dilakukan proses transfer mixing tank >= Set Point
material dari drum ke Storage Hight dari Weight
Tank A Transmitter, yang berarti
mixing tank dalam keadaan
full, maka proses dosing A
Maximum Weight Jika berat total yang dibaca akan terhenti secara otomatis
oleh Weight Transmitter pada
mixing tank >= Set Point
High dari Weight Emergency Stop Act Jika saat status pengoprasian
Transmitter, maka itu aktif, dan ditekan tombol
menandakan bahwa mixing emergency stop, maka proses
tank penuh, jadi tidak dapat dosing akan terhenti
melakukan proses dosing raw
material A
Motor Fault Jika ada kesalahan dari
sentifugal pump P-22-02,
Manual Mode Jika akan dilakukan proses alarm akan aktif maka proses
manual dosing, maka V22- dosing akan terhenti
03, V22-26, V22-32, P22-02
tidak boleh dalam keadaan
open, jika itu terjadi maka Manual Mode Jika akan dilakukan proses
proses manual dosing A tidak manual dosing, maka V22-
dapat dilakukan 03, V22-26, V22-32, P22-02
Emergency Stop Act Ada dua tombol emergency tidak boleh dalam keadaan
stop. Yang satu untuk open, jika itu terjadi maka
menghentikan semua proses proses manual dosing A tidak
yang ada di seluruh tanki dapat dilakukan
mixing, yang satunya lagi
hanya untuk menghentikan
No flow in Pipe Cairan tidak mengalir pada
proses di tanki mixing
pipa, sedangkan sistem dalam
tertentu. Jika salah satu atau
kondisi aktif.
keduanya ditekan maka
proses dosing tidak dapat
dilakukan

Motor Fault Jika ada kesalahan dari


sentrifugal pump P-22-02,
alarm akan aktif maka proses
dosing tidak dapat dilakukan

No Set Point Jika set point raw material = 0


atau belum dimasukkan,
maka proses dosing tidak
dapat dilakukan

Minimum Level Jika Level Transmitter pada


Storage Tank A <= Low
levelnya yang berarti tanki
kosong, maka proses dosing
A tidak dapat dilakukan
Program PLC pada proses dosing raw material terdiri dari
beberapa bagian yaitu program kondisi – kondisi
interlock dan running fault, program reset sistem,
program kontrol sistem (Phase) sebagai on-off, program
proses sistem, dan program aktivasi system.
Program kontrol sistem (phase) adalah program yang
berfungsi sebagai pengendali on-off pada sistem

Gambar 4.5 Function Blok Program Phase

Gambar 4.3 Diagram Alir Proses Dosing A pada Mixing


Tank 20-19

4.2.2 Susunan Program PLC

Gambar 4.6 List Program dari Function Block Proses

 Step 0 : Idle
Pada keadaan ini sistem dalam kondisi stanby untuk
melakukan pengoprasian
 Step 1 : Delay Start
Ketika step 0 tercapai maka sistem mulai running
 Step 2 : Dosing
Diberikan delay selama 3s sebelum pengoprasian agar
material memenuhi pipa terlebih dahulu.
 Step 3 : Dosing Fine
memastikan keadaan weight (berat aktual) telah sesuai
dengan setpoint yang diinginkan.
Gambar 4.4 List Program Dosing A Pada Mixing Tank  Step 4 : Inflight time
20-19
Ketika inflight time tercapai maka lanjut ke step http://www.kitomaindonesia.com/kategori/1/programma
berikutnya ble-logic-control-plc . 21 September 2019
 Step 31 : Complete [2] Anonim(1 Desember 2018). Dikutip dari :
Step selesai https://www.mt.com/dam/product_organizations/industr
 Start Pulse y/Load_Cells/Downloads/precision_junction_box/2018
Pulse trigger digunakan untuk menset 0 pada weight 1201_44098448_DS_Precision%20Junction%20Boxes_
actual , weight start, weight EN.pdf . 21 September 2019
 Set point fine [3] Anonim. Dikutip dari :
Sp.weight dikurangi Sp.inflight https://www.mt.com/hk/en/home/products/Industrial_W
 Actual Weight eighing_Solutions/AutomPrecision/load-cell-and-
IO_loadcell < weight_start maka 0 dipindahkan ke weigh-module/junction-boxes-analog/AJB-multi-
weight actual purpose.html. 21 September 2019
IO_loadcell >= weight_start maka IO_loadcell dikurangi [4] Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Dosing
weight start

5. Kesimpulan
1. Dikarenakan metode kontrol yang diterapkan
adalah kontrol sekuensial maka dalam melakukan uji coba
program PLC, diperlukan pengujian sistem secara
meyeluruh untuk memastikan seluruh sistem bekerja
sebagaimana mestinya karena akan saling berkaitan satu
sama lain.
2. Dalam melakukan pengoprasian pada proses
dosing raw material ini, sebelum dan saat berlangsungnya
proses harus memastikan bahwa Interlock dan Running
Fault tidak terjadi. Karena selain akan mengganggu proses
pengoprasian, dalam jangka waktu panjang bisa merusak
sistem.
3. Pada saat akan memulai proses dosing, ketika
program mulai running pump 22-02 akan on dan membuka
valve pada storage tank raw material dan kemudian
diberikan delay selama 3s yang diperuntukan agar raw
material memenuhi saluran pipa terlebih dahulu (
dikarenakan storage tank dan mixing tank ditempatkan di
ruangan yang berbeda) sehingga saat memasukan program
recipe dan mulai operate, raw material yang dibutuhkan
langsung terdosing ke mixing tank.
4. Pada saat akan dilakukan proses dosing raw
material terdapat set point inflight time (waktu pengisian
sisa raw material) dan set point inflight (banyaknya sisa
cairan). Inflight time digunakan agar raw material yang
masuk ke dalam mixing tank lebih presisi (mendekati set
pointnya), karena pada saat diberikan inflight time, sisa
raw material yg terdapat pada valve dosing akan
mengalami gravitasi sehingga dapat memenuhi berat
sesuai set point yang ditentukan. Jadi pada saat inflight
time berlangsung pump 22-02 akan off dan menutup
valve pada storage tank tetapi valve pada mixing tank
yang digunakan untuk mendosing masih dalam keadaan
terbuka sampai waktu inflight time terpenuhi. Sementara
set point inflight merupakan banyaknya raw material
yang tersisa dalam inflight time. Penentuan inflight time
dilakukan berdasarkan trial and error.

6. Daftar Acuan

[1] Kitoma Indonesia(2019). Programmable Logic


Controller. Dikutip dari :

You might also like