Professional Documents
Culture Documents
Peningkatan Tata Krama Siswa Di Sekolah Melalui Bimbingan Kelompok Tehnik Sosiodrama
Peningkatan Tata Krama Siswa Di Sekolah Melalui Bimbingan Kelompok Tehnik Sosiodrama
April 2018
Oleh :
Rubini
Abstract
This study aims to determine the influence of sociodrama group guidance to improve
studen'st manners in schools. This research is a Classroom Action Research conducted in 2
(two) cycles. Data collection used was questionnaire and observation sheet. Questionnaire is an
instrument to collect data on student's manners, while observation is used to collect data on the
implementation of the group guidance of the sociodrama technique and field notes. The result of
manners measurement of each student in the form of scores obtained from the questionnaire,
then the total score obtained then converted into qualitative data of five scale. The observation
results of group guidance and manners measurement are analyzed descriptively. The results of
the questionnaires of Cycle I showed that 8,7 and 5 students had very good, good and moderate
manners. No students had very low and very low manners. The results of manners
questionnaires, from 10 indicators studied, there were 5 indicators that meet the success
criteria, the value has shown 80% more. While 5 indicators are still below the limits of the
predetermined success criteria. In the Cycle II there were improvements. Students who had very
good manners were 11 children ( 61.11%). Students who had high manners were 7 children
(38.89%). No students had moderate, low and very low manners. After the implementation of the
group guidance of sociodrama, at cycle II all the indicators have reached above the minimum
success criteria of 80%. The results showed that by providing group guidance of sociodrama
techniques can improve student's manners.
2991
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
2992
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
2993
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
2994
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
2995
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
Namun respon siswa belum optimal. Pada bimbingan kelompok mencapai nilai 2.36.
tahap akhir pertemuan pertama ini, secara Ini menunjukkan bahwa aktivitas yang
umum pemahaman siswa terhadap tehnik dilakukan siswa selama mengikuti layanan
sosiodrama dalam bimbingan kelompok bimbingan kelompok berada pada level
belumlah optmal. Hal ini bisa terlihat dari cukup.
minimnya respon siswa terhadap stimulus Kesimpulan hasil amatan adalah bahwa
yang diberikan oleh pembimbing. partisipasi siswa sangat perlu dioptimal-
Apabila dilihat dari hasil pengamatan kan agar pelaksanaan bimbingan
yang dibuat kriteria bobot kepantasan kelompok dapat berjalan sesuai tujuan
terhadap aktivitas yang dilakukan oleh yang diharapkan, sehingga partisipasi
pembimbing dalam memberikan layanan siswa dapat meningkat pada level baik atau
bimbingan kelompok tehnik sosiodrama, sangat baik.
nilainya belum optimum. Nilai rata-rata Refleksi hasil amatan adalah sebagai
yang diperoleh guru pembimbing baru berikut 1) Perlu ditingkatkan tehnik umpan
mencapai 2,38. Ini menunjukkan bahwa balik dalam pertemuan berikutnya,
aktivitas guru pembimbing dalam sehingga dinamika kelompok dapat lebih
memberikan layanan berada dalam level hidup, 2) Perlu dirancang strategi dalam
cukup. Aktivitas guru pembimbing dalam membentuk kelompok, dengan pilihan
memberikan layanan masih perlu acak namun ada penguatan dari guru
ditingkatkan untuk mencapai level baik pembimbing, 3) Guru pembimbing perlu
atau sangat baik. mengecek pemahaman siswa tehadap
materi yang disampaikan, dengan cara
2) Partisipasi siswa dalam layanan berkeliling ke meja-meja siswa dan 4)
bimbingan kelompok perlu dibuat komitmen untuk
Setelah penjelasan pengertian bim- mensukseskan layanan bimbingan
bingan kelompok, kemudian dilanjutkan kelompok tehnik sosiodrama ini antara
penjelasan tujuan, fungsi bimbingan guru dan siswa.
kelompok, azas-azas bimbingan Refeksi hasil amatan pada pertemuan
kelompok, serta tehnik sosiodrama, respon ke -1 ini dipergunakan sebagai tolok ukur
siswa masih datar, belum muncul respon dalam merencanakan layanan bimbingan
yang fluktuatif, sehingga kelas belum kelompok tehnik sosiodrama pertemuan
sepenuhnya “hidup”. yang ke -2.
Respon siswa satu demi satu muncul
setelah melihat pemutaran video tentang Pertemuan II
sosiodrama, meskipun belum optimal Pada Pertemuan II Siklus I pemeragaan
tetapi sudah mampu mewakili kelas, sosiodrama sesion ini mengambil judul
sehingga kelas sedikit “hidup”, namun “Maafkan Kami Guru”. Permasalahan yang
belum optimal. diangkat menggambarkan perilaku dua (2)
Berdasarkan hasil pengamatan yang siswa yang tidak sesuai dengan tata krama,
kemudian dibuat kriteria bobot kepantasan yang kemudian diperingatkan oleh temannya
terhadap aktivitas yang dilakukan oleh bahwa perilakunya tidak sopan. Dalam
siswa selama mengikuti layanan pemeragaan sosiodrama tersebut tergambar
2996
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
dua (2) peristiwa positif dan negatif. Dengan Kelompok yang bertugas sudah cukup
demikian diharapkan siswa dapat menilai baik dalam menguasai kelas, peran
perilaku mana yang baik dan perilaku mana maupun ketugasannya, namun demikian
yang tidak baik, sehingga siswa bisa masih ada yang belum optimal yaitu peran
mengambil kesimpulan untuk berperilaku. anggota kelompok yang masih pasif. Hal
Tahap Inti pada Pertemuan II Siklus I demikian nampak muncul manakala guru
adalah sebagai berikut: pembimbing mengajukan pertanyaan
a) Peragaan tehnik sosiodrama tentang tata secara lisan.
krama dengan judul “Maafkan Kami Pada petemuan ke -2 ini, diperoleh
Guru” oleh kelompok 3 bobot kepantasannya meningkat dari nilai
b) Pembahasan masalah, pembimbing 2,38 pada pertemuan ke -1 menjadi 2,64.
memotivasi siswa untuk memberikam Walaupun begitu bobot kepantasan
komentar dan pendapat setelah menyimak aktivitas guru pembimbing masih perlu
pemeragaan sosiodrama ditingkatkan untuk mencapai level baik
c) Pembimbing memotivasi siswa dalam atau sangat baik.
keterlibatan pembahasan masalah, mem-
berikan usul atau pendapat, komentar, 2) Partisipasi siswa dalam layanan
kemampuan siswa dalam menghormati bimbingan kelompok
dan menerima pendapat dan pemilihan Respon siswa satu persatu muncul,
pemecahan masalah setelah menyimak penampilan drama
tersebut, meskipun sosiodrama belum
Hasil pengamatan selama pelaksanaan optimal namun sudah mampu memainkan
bimbingan kelompok tehnik sosiodrama peran dengan baik dan ada misi yang baik.
pertemuan ke -2 dilakukan oleh kolaborator Kelas menjadi hidup, dan dinamika
sebagai berikut: kelompok sedikit demi sedikit mengarah
ke positif. Pada tahap akhir pertemuan ke -
1) Pemberian layanan oleh pembimbing 2 pembimbing memberikan umpan balik
materi dengan cukup baik, banyak siswa
Pada pertemuan ke -2 ini , guru
memberi tanggapan meskipun harus
pembimbing sudah melakukan penjelasan
ditunjuk. Namun pada akhir pertemuan
mengenai bimbingan kelompok, dan
respon siswa dalam kelas tersebut cukup
bagaimana bermain peran dalam
positif.
sosiodrama kepada kelompok yang
bertugas. Setelah penjelasan tehnik Pada petemuan ke -2 ini, bobot
bermain peran dalam sosiodrama, kepantasannya meningkat dari nilai 2,36
kemudian dilanjutkan dengan eksplanasi pada pertemuan ke -1 menjadi 2,77.
kelompok yang “memainkan peran” Kesimpulan hasil amatan adalah secara
dalam sosiodrama dengan maju di depan umum pemahaman siswa terhadap tehnik
kelas. Dalam kelompok tersebut sudah sosiodrama dalam bimbingan kelompok
dibagi peran masing-masing anggota cukup baik. Hal ini bisa dilhat dari
kelompok. beberapa respon siswa terhadap
pertanyaan yang diberikan oleh guru
Langkah berikutnya adalah bermain
pembimbing.
peran dalam sosiodrama tersebut.
2997
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
Refleksi hasil amatan diperoleh 1) Pada Dari Tabel 2 terlihat bahwa persentase
awal pertemuan sebaiknya perlu hasil perhitungan skala tata krama di atas
disampaikan penjelasan tehnik bermain dapat diketahui bahwa dari 22 siswa kelas
peran dalam sosiodrama secara detail, 2) XI IPS-4, siswa yang mengikuti layanan
Perlu dirancang strategi dalam melempar bimbingan kelompok Siklus I pertemuan
pertanyaan, dengan pilihan acak sehingga ke -1 berjumlah 20 siswa. Ada 2 siswa
semua siswa siap, 3) guru pembimbing yang tidak hadir karena sakit. Hasil
perlu mengecek pemahaman siswa analisis pengisian angket tata krama,
terhadap materi yang disampaikan, dengan menunjukkan bahwa siswa yang tata
cara berkeliling ke meja-meja siswa kramanya sangat baik sejumlah 8 anak,
(pembimbing tidak hanya di depan terus siswa yang tata kramanya baik sejumlah 7
tetapi sesekali berkeliling ke belakang anak, siswa yang tata kramanya cukup ada
mendekati siswa) untuk membagun 5 anak,, sedangkan siswa yang tata
“kedekatan” dengan siswa sehingga kelas kramanya rendah dan kurang tidak ada.
menjadi hidup, 4) Guru pembimbing tidak Apabila dilihat dari hasil analisis
perlu tergesa-gesa dalam pemberian kuantitatif per indikator tata krama masih
umpan balik, karena topik yang akan ada lima (5) indikator yang hasilnya
dikembangkan adalah “tata krama” dibawah kriteria keberhasilan yang
merupakan sesuatu yang “tidak bisa ditetapkan dalam penelitian ini.
instan” tetapi berkembang karena Berdasarkan kondisi awal menun-
“nurturent effect” dengan lingkungan jukan bahwa tata krama dan sopan santun
sekitar dan 5) perlu dibuat komitmen untuk siswa kelas XI IPS-4 masih rendah. Hal
mensukseskan layanan bimbingan ini terbukti bahwa dari hasil pengisian
kelompok tehnik sosiodrama ini antara angket tata krama dan sopan santun, dari
guru dan pembimbing, bisa dengan “Yel- 10 indikator yang diteliti, ada 5 indikator
yel”. yang memenuhi syarat sesuai kriteria
Hasil perhitungan angket skala tata keberhasilan, nilainya sudah menun-
krama siswa setelah pelaksanan jukkan 80% lebih. Sedangkan 5 indikator
bimbingan kelompok Siklus I adalah masih berada di bawah batas kriteria
sebagai berikut: keberhasilan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil tersebut pembimbing
Tabel 2. Hasil Analisis Angket Tata Krama bersama kolaborator merefleksi hasil
Siklus I siklus I dan berusaha untuk meningkatkan
No. Interval Jumlah % Kriteria persentase indikator tata krama siswa
Presentase melalui pemberian layanan bimbingan
1 X > 130 8 40 Sangat kelompok dengan tehik sosiodrama siklus
Tinggi II sebanyak 2 (dua) kali pertemuan.
2 120 < X < 130 7 35 Tinggi
5 X < 70 0 0 Rendah
2998
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
Tabel 3. Tabel Hasil Perhitungan Angket Tata Krama Per indikator Siklus I
No Indikator Jumlah (%)* Keterangan
1 mengganggukkan kepala saat berpapasan 85.00 Memenuhi syarat
dengan guru
2 mengucapkan selamat pagi, siang dan 78.75 Belum memenuhi syarat
lain-lain
3 berjabat tangan 88.44 Memenuhi syarat
8 minta ijin kepada guru apabila ada 77.19 Belum memenuhi syarat
keperluan keluar kelas
9 mengetuk pintu, memberi salam saat 86.88 Memenuhi syarat
menghadap
10 berbicara sopan dan mengucapkan 81.57 Memenuhi syarat
terima kasih saat menghadap.
*Kriteria keberhasilan > 80%
2999
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
3000
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
3001
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
semakin meningkat yaitu 3,80. Hasil ini Dari tabel persentase hasil perhitungan
sudah mencapai pada level hampir sangat skala tata krama di atas dapat diketahui bahwa
baik. dari 18 siswa kelas XI IPS-4 yang mengisi
Refleksi hasil amatan adalah sebagai angket, siswa yang tata kramanya sangat
berikut 1) Pada siklus II pertemuan kedua, tinggi ada 11 anak mencapai 61,11%. Siswa
telah dikembangkan pesan-pesan moral yang tata kramanya tinggi ada 7 anak
terkait pengembangan tata krama siswa, mencapai 38,89%. Siswa yang tata kramanya
baik di lingkungan keluarga, sekolah cukup, kurang dan rendah tidak ada. Apabila
maupun masyarakat, 2) tanggapan dan dibandingkan dengan hasil analisis
respon siswa sudah berkembang secara kuantitatif per indikator tata krama siklus I,
optimal, banyak siswa yang maka siklus II ini hasilnya lebih baik.
mengacungkan tangan untuk memberikan Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,
tanggapan terhadap pentingnya tata dapat dikatakan bahwa tata krama siswa telah
karma, 3) langkah selanjutnya, guru mengalami peningkatan karena telah
pembimbing sangat perlu membuat mencapai 80% atau lebih nilai per
kontrak komitmen dengan siswa kelas XI indikatornya. Berikut ini Tabel 5 adalah hasil
IPS-4 untu mengembangkan nilai-nilai perhitungan skala tata krama per indikator
moral tata krama dalam kehidupan sehari- yaitu:
hari di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat dan 4) lanjutkan terus Tabel 5. Tabel Hasil Perhitungan Angket
pengembangan nilai-nilai tata krama Tata Krama Per indikator Siklus II
kepada seluruh elemen dan komponen
yang ada di SMA Negeri 1 Bambanglipuro No Indikator Perubahan Keterangan
(%)*
Bantul.
1 mengganggukkan 90,63 Memenuhi
kepala saat syarat
Hasil Analisis Angket Tata Krama Siklus II berpapasan dengan
tertera pada Tabel 4 di bawah ini: guru
2 mengucapkan 85,42 Memenuhi
selamat pagi, siang syarat
dan lain-lain
Tabel 4 . Tabel Hasil Analisis Angket
3 berjabat tangan 92,36 Memenuhi
TataKrama Siklus II syarat
3002
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
8 minta ijin kepada 82,99 Memenuhi Sesuai dengan hasil perhitungan angket
guru apabila ada syarat tata krama siswa pada siklus II, bahwa seluruh
keperluan keluar
kelas indikator telah mencapai batas minimal
kriteria keberhasilan, yaitu 80%. Hasil
9 mengetuk pintu, 90,63 Memenuhi
memberi salam saat syarat
tersebut dapat dijadikan acuan bahwa tata
menghadap krama siswa telah terjadi peningkatan secara
10 berbicara sopan 85,76 Memenuhi bertahap. Tata krama siswa yang masih
dan mengucapkan syarat rendah sebelum diberikan layanan bimbingan
terima kasih saat kelompok tehnik sosiodrama, ada
menghadap.
peningkatan setelah diberikan layanan
*Kriteria keberhasilan > 80%
bimbingan kelompok tehnik sosiodrama
siklus I, dan akhirnya semakin meningkat
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan diberikannya layanan bimbingan
terjadi peningkatan persentase per- indikator, kelompok tehnik sosiodrama siklus II.
termasuk juga kelima indikator yang tadinya Dari pemaparan seluruh aspek
belum memenuhi syarat kriteria keberhasilan, pelaksanaan bimbingan kelompok tehnik
hasilmya ada peningkatan, dan memenuhi sosiodrama yaitu hasil observasi pelaksanaan
batas minimum kriteria keberhasilan, yaitu di bimbingan kelompok tehnik sosiodrama oleh
atas 80%. pembimbing, hasil observasi partisipasi siswa
Hasil perhitungan angket tata krama siklus dalam mengikuti bimbingan kelompok tehnik
II ini menunjukkan bahwa per-indikator telah sosiodrama, hasil catatan lapangan, serta
memenuhi batas minimal kriteria hasil perhitungan angket tata krama siswa
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 80% siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa tata
atau lebih. Perbandingan hasil perhitungan krama siswa mengalami peningkatan. Berarti
angket tata krama siklus I dan siklus II dapat dapat disimpulkan bahwa dengan
digambarkan pada Grafik 1 sebagai berikut: memberikan layanan bimbingan kelompok
3003
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
tehnik sosiodrama dapat meningkatkan tata 4. Sangat perlu untuk dikembangkan dalam
krama siswa. Peningkatan tata krama siswa ini kehidupan masyarakat sekolah supaya
akan semakin maksimal apabila didukung kelas piloting menjadi pioner bagi kelas
oleh seluruh komponen yang ada disekolah, yang lain.
yaitu seluruh warga sekolah tanpa terkecuali.
Hal ini karena tata krama siswa bersifat
komplek dan berhubungan dengan interaksi DAFTAR PUSTAKA
serta komunikasi antar warga sekolah.
Dengan kata lain bahwa peningkatan tata
Anwar. Saifudin. 2010. Penilaian dan
krama siswa tidak bersifat instant tapi
Pengukuran. Yogyakarta:Paramitra.
memerlukan proses yag berhubungan dengan
orang lain.
Ariani, Christiyati, dkk. 2002. Tata Krama
Suku Bangsa Jawa Di Kabupaten
KESIMPULAN DAN SARAN
S l e m a n . Yo g y a k a r t a : B a d a n
Pengembangan Kebudayaan Dan
Kesimpulan Pariwisata.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang disajikan, maka diperoleh Artati, Budi. 2008. Sopan Berbahas Santun
kesimpulan bahwa dengan memberikan Berkata-kata. Klaten: PT. Intan Pariwara
layanan bimbingan kelompok tehnik
sosiodrama dapat meningkatkan tata krama
Prayitno, dkk.1999. Buku III:Pelayanan
siswa.
Bimbingan dan Konseling SMU. Jakarta:
PT. Ikrar mandiri Abadi.
Saran
Berdasarkan penelitian tentang
Sugiono. Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa
meningkatkan belajar siswa melalui layanan
Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa
bimbingan kelompok peneliti menyampaikan
Departemen Pendidikan Nasional
saran:
1. Dalam rangka mengoptimalkan tata krama
Sukiman.2011. Penelitian Tindakan Kelas
siswa dalam berinteraksi dbimbingan
untuk Guru Pembimbing.
kelompok tehnik sosiodrama perlu
Yogyakarta:Paramitra.
dilanjutkan.
2. Tidak lanjut dari penelitian adalah
mengimplementasikan hasil penelitian Winkel,WS.2006. Bimbingan Konseling di
kepada seluruh warga sekolah sehingga institusi Pendidikan.Yogyakarta:Media
penerapannya bisa berkelanjutan. Abadi.
3. Peningkatan tata krama tidak bisa bersifat
instant, karena berkaitan dengan
nurturent effect, maka perlu dukungan
dan partisipasi seluruh warga sekolah
dalam pelaksanaannya untuk mencapai
hasil yang lebih optimal.
3004
Jurnal Riset Daerah Vol. XVII, No.1. April 2018
Curriculum Vitae
I. IDENTITAS DIRI
Nama : RUBINI, S.Pd
Tempat, Tanggal Lahir : Sleman, 11 September 1968
Status Perkawinan : Kawin
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Paker Rt 04, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul
Nomer Hp : 085228418312
Email : putrirubini@gmail.com
II. PENDIDIKAN
SD Negeri Siduluhur (1975 – 1981)
SMPN 2 Godean Sleman (1981 – 1984)
SMAN 1 Sedayu Bantul (1984 – 1987)
D3 IKIP Muh. Yogyakarta (1988 – 1992)
S1 IKIP Muh. Yogyakarta (1992 – 1994)
3005