Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ISSN 2088 – 5369

PEMANFAATAN UBI KAYU PARUT SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU


PADA PENGOLAHAN BOLU KUKUS

EFFECT OF GRATED CASSAVA AS SUBSTITUTE FOR WHEAT FLOUR


IN PROCESSING STEAMED CAKE

Budi Santoso*, Susi Imelda Siagian, dan Agus Wijaya


Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
*E-mail: budiunsri@yahoo.com

ABSTRACT

The objective of research were to determine the physical and chemical characteristics, and
organoleptic of steamed cake with grated cassava as an ingredient substitute for wheat flour.
Research used a Non Factorial Complety Randomized Block Design (RALNF) with 5 level of
treatments and 3 replication. Level of treatments research : A (wheat flour 0% and grated cassava
100%), B (wheat flour 20% and grated cassava 80%), C (wheat flour 40% and grated cassava
60%), D (wheat flour 60% and grated cassava 40%), E (wheat flour 80% and grated cassava 20%),
and F (wheat flour 100% and grated cassava 0%). Results showed that steamed cakes with added
grated cassava had significantly effect on the texture, moisture content, lightness, and hue but ash
content and chroma not significant. The average value of texture, lightness, chroma, hue, moisture
content and ash content of steamed cake is 618,33-1.273,47 gf; 65.30-75.20%; 32.33-38.03%;
83,27-86,87o; 29.84-40.41%; and 0.39-0.79%. Carbohydrate, protein, crude fiber, and HCN of
steamed cake with grated cassava 80% and 40% were 44.88% and 49.9%; 3.37% and 2.90%;
3.94% and 2.91%, 1.72 and 1,14 mg /100 g respectively.
Keywords: HCN, steamed cake, carbohydrates, wheat flour, cassava.

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik bolu kukus dengan
menggunakan ubi kayu parut sebagai bahan substitusi tepung terigu. Penelitian menggunakan
Rancangan Acak lengkap non faktorial (RALNF) dengan 5 taraf perlakuan dan 3x ulangan. Taraf
dari perlakuan adalah A (tepung terigu 0% b/b dan ubi kayu parut 100% b/b), B (tepung terigu 20%
b/b dan ubi kayu parut 80% b/b), C (tepung terigu 40% b/b dan ubi kayu parut 60% b/b), D (tepung
terigu 60% b/b dan ubi kayu parut 40% b/b), E (tepung terigu 80% b/b dan ubi kayu parut 20%
b/b), dan F (tepung terigu 100% b/b dan ubi kayu parut 0% b/b). Hasil menunjukkan bahwa
penambahan ubi kayu berpengaruh nyata terhadap tekstur, kadar air, lightness, dan hue bolu kukus
sedangkan kadar abu dan chroma berpengaruh tidak nyata. Nilai rata-rata tekstur, lightness,
chroma, hue, kadar air, dan kadar abu bolu kukus berturut-turut adalah 618,33-1.273,47 gf; 65,30-
75,20%; 32,33-38,03%; 83,27-86,87o; 29,84-40,41%; dan 0,39-0,79%. Kandungan karbohidrat,
protein, serat kasar, dan HCN bolu kukus substitusi ubi kayu parut 80% dan 40% berturut-turut
adalah 44,88% dan 49,9%; 3,37% dan 2,90%; 3,94% dan 2,91%, 1,72 dan 1,14 mg/100 g.
Kata kunci : HCN, bolu kukus, karbohidrat, tepung terigu, ubi kayu.
PEMANFAATAN UBI KAYU PARUT SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU

PENDAHULUAN ketergantungan tepung terigu, biaya lebih


murah, dan mengoptimalisasi penggunaan
Kebutuhan bahan pangan pokok se- bahan lokal.
makin lama semakin meningkat seiring Tujuan penelitian ini untuk
dengan bertambahnya jumlah penduduk, mempelajari karakteristik fisik, kimia, dan
hal inipun juga terjadi di Indonesia. Kebu- sensoris bolu kukus yang dihasilkan dari
tuhan bahan pangan pokok khususnya substitusi tepung terigu terhadap ubi kayu
beras lebih tinggi dibanding dengan yang parut.Hasil penelitian ini diharapkan bahwa
dihasilkan sehingga untuk mengatasi hal substitusi ubi kayu parut dapat mengha-
ini kebijakan import dilakukan. Import silkan bolu kukus yang secara fisik, kimia,
beras sangat tidak menguntungkan karena dan sensoris berbeda tidak nyata terhadap
sama artinya meningkatkan ketergantungan bolu kukus berbahan tepung terigu.
terhadap negara lain, hal ini dapat menye-
babkan Negara Indonesia menjadi lemah METODE PENELITIAN
dalam hal kedaulatan pangan.
Beberapa program yang telah dila- Alat-alat yang digunakan adalah pa-
kukan oleh pemerintah untuk mengurangi rutan ubi kayu, panci, oven, color checker,
kertergantungan beras antara lain program texture analyzer Brookfield, muffle
one day no rice, namun program ini belum furnace, dan hot plate. Bahan-bahan yang
memberikan dampak yang besar.Program digunakan adalah ubi kayu parut, tepung
pemerintah yang lain adalah diversifikasi terigu, telur, mentega, dan gula pasir.
bahan pangan dengan memanfaatkan umbi- Penelitian ini menggunakan Ran-
umbian lokal yang potensial sebagai bahan cangan Acak Lengkap Non Faktorial
pangan sumber karbohidrat non beras dan (RALNF) dengan enam perlakuan diulang
non terigu dan program ini telah dituang- sebanyak tiga kali. Perlakuan penelitian
kan dalam peraturan presiden Republik yang dimaksud adalah:
Indonesia. Beberapa jenis umbi-umbian A= tepung terigu 0% bb dan ubi kayu
yang berpotensi untuk dikembangkan anta- parut 100% bb
ra lain ubi kayu, umbi ganyong, talas, dan B= tepung terigu 20% bb dan ubi kayu
gadung. parut 80% bb
Pemanfaatan ubi kayu menjadi C= tepung terigu 40% bb dan ubi kayu
produk pangan olahan seperti keripik, ubi parut 60% bb
kayu rebus, pepes ubi kayu, gaplek, tapai D= tepung terigu 60% bb dan ubi kayu
dan lain-lain telah lama dilakukan.Untuk parut 40% bb
meningkatkan potensi ubi kayu perlu di- E= tepung terigu 80% bb dan ubi kayu
lakukan pengolahan menjadi produk olah- parut 20% bb
an yang memiliki nilai ekonomis yang le- F= tepung terigu 100% bb dan ubi kayu
bih besar seperti pengolahan ubi kayu men- parut 0% bb
jadi produk olahan bolu kukus. Bolu kukus Parameter yang diamati adalah fisik
pada umumnya menggunakan tepung teri- (warna, tekstur, dan rasa), kimia (kadar air,
gu sebagai bahan utamanya dan produk kadar abu, kadar serat kasar, kadar protein,
olahan ini banyak dibuat pada saat pera- kadar lemak, dan HCN). Cara kerja
yaan hari-hari besar seperti lebaran, hajat- penelitian adalah:
an, dan disukai oleh semua lapisan masya- a. Ubi kayu dipilih yang segar dan diber-
rakat. Substitusi tepung terigu dengan ubi sihkan dari tanah dan kotoran lainnya;
kayu parut dalam pembuatan produk olah- b. Ubi kayu dikupas dengan pisau stainless
an bolu kukus mempunyai beberapa steel dicuci dan ditiriskan;
keuntungan antara lain dapat mengurangi

Jurnal Agroindustri, Vol. 4 No. 1, Mei 2014: 48-54 | 49


B. Santoso, S.I. Siagian dan A. Wijaya

c. Ubi kayu diparut dengan mesin pemarut h. Adonan dikukus selama kurang lebih 15
kelapa dan diletakan dalam wadah; menit; dan
d. Ubi kayu parut ditimbang sesuai perla- i. Bolu kukus siap untuk dianalisa.
kuan dan dibuang air dengan cara mem-
balikan wadah sampai air dalam ubi HASIL DAN PEMBAHASAN
kayu parut tidak menetas lagi;
e. Telur ayam sebanyak 6 butir dengan Tekstur
ukuran sedang dan gula pasir sebanyak Nilai rata-rata tekstur bolu kukus
250g dimasukan dalam wadah dan di- yang dihasilkan adalah 618,33gf hingga
aduk dengan menggunakan mixer hing- 1.273,47gf. Nilai rata-rata tekstur bolu ku-
ga homogen dan adonan berwarna kus paling rendah terdapat pada perlakuan
putih; substitusi ubi kayu parut 100% yaitu
f. Penambahan margarin satu saset komer- 618,33 gf sedangkan yang paling tinggi ter-
sial 100g dan pengadukan terus dilaku- dapat pada perlakuan substitusi ubi kayu
kan hingga homogen; parut 40% yaitu 1.273,47 gf. Nilai rata-
g. Adonan dimasukan dengan ubi kayu pa- rata tekstur semua perlakuan seperti yang
rut dan tepung terigu sesuai dengan disajikan pada Gambar 1.
perlakuan sambil terus diaduk;

1400 1273.47
1200 1119.2 1095.4
994.6
Terkstur (gf)

1000
800 720.1
618.33
600
400
200
0
A B C D E F
Perlakuan

Gambar 1. Nilai Rata-rata Tekstur (gf) Bolu Kukus

Tabel 1. Uji Lanjut BNJ nilai rata-rata tekstur, warna, dan kadar air bolu kukus yang
dihasilkan
Warna
Perlakuan Tekstur (gf) Kadar Air (%)
Lightness Chroma Hue
A 618,33a 65,30a 38,03a 86,87b 40,41a
B 720,10a 65,80a 35,13a 86,27b 35,22ab
C 1273,47b 71,2ab 34,03ab 84,33ab 34,07ab
D 1119,20ab 73,83b 33,27b 84,20ab 33,89ab
E 1095,40ab 75,20b 32,97b 84,17a 30,70a
F 994,60ab 75,20b 32,33b 83,27a 29,84a
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh hurup kecil yang sama berarti berbeda tidak nyata

50 | Jurnal Agroindustri, Vol. 4 No. 1, Mei 2014: 48-54


PEMANFAATAN UBI KAYU PARUT SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU

Gambar 1. menunjukkan bahwa Warna


kombinasi ubi kayu parut dengan tepung Lightness, Chroma, dan Hue
terigu dengan perbandingan persentase Nilai rata-rata lightness bolu kukus
mendekati seimbang, tekstur bolu kukus yang dihasilkan berkisar antara 65,30%
yang dihasilkan semakin tinggi yang ber- hingga 75,20%. Data pada Tabel 1 menun-
arti bolu kukus semakin keras. Namun, jukkan bahwa nilai rata-rata nilai lightness
apabila konsentrasi ubi kayu parut atau bolu kukus semakin tinggi angka subsitusi
tepung terigu lebih dominan maka tektur ubi kayu maka nilai lightness semakin
bolu kukus lebih lembut. rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sema-
Analisis keragaman menghasilkan kin tinggi konsentrasi ubi kayu parut dalam
bahwa substitusi ubi kayu parut ber- formulasi bolu kukus maka kecerahan war-
pengaruh nyata terhadap tekstur bolu kukus na kue yang dihasilkan semakin rendah.
yang dihasilkan. Hasil uji lanjut (BNJ) Penurunan kecerahan bolu kukus yang
pada taraf 5% disajikan pada Tabel 1. dihasilkan disebabkan oleh terjadi reaksi
Tabel 1 menunjukkan bahwa substitusi ubi mailard antara gula reduksi dengan protein
kayu parut terhadap tepung terigu hingga dalam ubi kayu parut pada saat proses
100% menghasilkan bolu kukus dengan pengolahan. Menurut Winarno (1994) re-
nilai rata-rata tekstur yang berbeda tidak aksi mailard terjadi antara gula reduksi
nyata dengan substitusi ubi kayu parut dengan asam amino. Chroma adalah para-
80%. Selain itu, penggunaan kombinasi te- meter yang menunjukkan intensitas suatu
pung terigu dengan ubi kayu parut per- warna yang berkaitan dengan pudarnya
bandingan mendekati 50% mengakibatkan warna, sehingga semakin pudar warna atau
nilai tekstur bolu kukus yang dihasilkan le- semakin tidak cerah warna maka nilai cro-
bih tinggi. Hal ini disebabkan interaksi an- ma semakin menurun. Menurut Winarno
tara pati tepung terigu dengan pati ubi kayu (1997) nilai chroma berbanding terbalik
menghasilkan ikatan yang komplek sehing- dengan lightness.Hasil uji BNJ pada Tabel
ga adonan menjadi padat. Ikatan komplek 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
yang dimaksud dapat terjadi antara protein lightness bolu kukus ubi kayu berbanding
gluten tepung terigu dengan molekul ami- terbalik dengan nilai rata-rata chroma.Nilai
losa atau amilopektin ubi kayu parut atau rata-rata hue bolu kukus antara 83,27o
antara molekul pati antara tepung terigu hingga 86,87o berdasarkan kreteria penen-
dengan ubi kayu parut. Jika kedua kom- tuan warna maka bolu kukus ini berwarna
ponen sumber pati ini tidak kombinasikan kuning kemerahan (Munsell, 1997).
atau dikombinasikan dengan substitusi ren-
dah sekitar kurang dari 20% maka ikatan Kadar Air
komplek tidak terjadi sehingga masing- Nilai rata-rata kadar air bolu kukus
masing jenis pati dapat membentuk tekstur antara 29,84% hingga 40,41%. Hasil uji
yang lebih lunak. Pati ubi kayu dapat mem- lanjut BNJ (Tabel 1) menunjukkan bahwa
bentuk tektur yang lebih lembut dengan semakin tinggi substitusi ubi kayu kadar air
memanfaatkan molekul amilopektin se- bolu kukus semakin meningkat. Hal ini
dangkan pati tepung terigu memanfaatkan disebabkan ubi kayu parut memiliki kadar
protein glutennya. Majzoobiet al. (2013) air yang lebih tinggi yaitu sekitar 60,3%
menjelaskan bahwa pengaruh protein glu- sampai dengan 87,1% (Zvinavashe et al.,
ten tepung terigu terhadap keempukan kue 2011) sedangkan tepung terigu 13,7%
bolu menurun akibat dari interaksi gluten (Ugwuona et al., 2012). Kadar air yang
dengan pati resisten. tinggi pada ubi kayu parut akan ber-
pengaruh terhadap peningkatan kadar air

Jurnal Agroindustri, Vol. 4 No. 1, Mei 2014: 48-54 | 51


B. Santoso, S.I. Siagian dan A. Wijaya

bolu kukus. Selain itu, kadar air bolu kukus substitusi ubi kayu parut dalam formulasi
juga dipengaruhi oleh kandungan amilosa bolu kukus disajikan pada Gambar 2.
dan amilopektin sebagai komponen pengi- Hasil analisis keragaman menun-
kat air melalui ikatan hydrogen dan telah jukkan bahwa perlakuan substitusi ubi ka-
diketahui bahwa pati ubi kayu mengandung yu parut berpengaruh tidak nyata terhadap
amilopektin dan amilosa relative tinggi kadar abu bolu kukus yang dihasilkan. Hal
dibanding tepung terigu. ini dapat dijelaskan dari kadungan masing-
masing kadar abu ubi kayu dengan tepung
Kadar Abu terigu secara berturut-turut 1,71%-2,34%
Nilai rata-rata kadar abu bolu kukus bk (Emmanuel et al., 2012) dan 1,92% bk
ubi kayu parut berkisar antara 0,39% (Ugwuona et al., 2012).
sampai 0,79%. Nilai rata-rata kadar abu
0.9
0.79
0.8 0.72 0.75
Kadar Abu (%)

0.7 0.6
0.6
0.5 0.43
0.39
0.4
0.3
0.2
0.1
0
A B C D E F
Perlakuan

Gambar 2. Nilai rata-rata kadar abu bolu kukus

Karbohidrat Kadar Protein


Metode pengukuran karbohidrat Uji kadar protein menggunakan
menggunakan carbohydrate by difference. metode Kjeldahl. Analisa kadar protein di-
Hasil pengukuran kadar karbohidrat bolu lakukan pada dua perlakuan terbaik ber-
kukus pada substitusi ubi kayu parut 80% dasarkan uji pembedaan pasangan dan ka-
dan 40% berturut-turut 44,88% dan rakteristik fisik dan kimia. Perlakuan yang
49,93%. Kadar karbohidrat bolu kukus dimaksud adalah substitusi ubi kayu parut
mengalami perubahan dibanding bahan ba- 80% dan 40%. Kadar protein bolu kukus
kunya, ubi kayu mengandung karbohidrat yang dihasilkan dari perlakuan substitusi
34,70% (Muchtadi et al., 2010) dan tepung ubi kayu parut 80% dan 40% berturut-turut
terigu mengandung karbohidrat 59,6% adalah 3,37% dan 2,90%. Muchtadi et al.
(Ugwuona et al., 2012). Berdasarkan per- (2010) mengungkapkan bahwa protein ubi
bandingan karbohidrat antara bolu kukus kayu sebesar 1,2% sedangkan tepung teri-
dengan bahan baku yang digunakan terlihat gu 5,5% (Ugwuona et at., 2012).
bahwa jika bahan baku yang digunakan
mengandung karbohidrat yang lebih tinggi Kadar Serat
maka berpengaruh terhadap peningkatkan Serat pangan merupakan zat yang
karbohidrat produk olahan yang dihasilkan. tidak dapat dicerna dan tidak serap oleh sa-
luran pencernaaan manusia, tetapi memiliki

52 | Jurnal Agroindustri, Vol. 4 No. 1, Mei 2014: 48-54


PEMANFAATAN UBI KAYU PARUT SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU

fungsi yang sangat penting bagi kesehatan DAFTAR PUSTAKA


tubuh manusia, pencegahaan penyakit dan
komponen penting dalam terapi gizi. Hasil Cardoso, A.P., E. Mirione, M. Ernesto, F.
analisis kadar serat bolu kukus pada perla- Massaza, J. Cliff, M.R. Haque dan
kuan substitusi ubi kayu 80% dan 40% ber- J.H. Bradbury. 2005. Processing
turut-turut adalah 3,94% dan 2,91%. Ubi of cassava roots to remove
kayu mengandung serat kasar 4,40% (Sar- cyanogens. Journal of Food
kiyayi dan Agar, 2010). Dari hasil analisa Composition and Analysis 18:451-
ini terlihat bahwa substitusi ubi kayu parut 460.
dapat menambahan kandungan serat dalam Emmanuel, O.A., A. Clement, B. Agnes, L.
bolu kukus. Chiwona-Karltun dan B.N Drinah.
2012. Chemical composition and
Kadar HCN cyanogenic potencial of traditional
Asam sianida (HCN) merupakan and high yielding CMD resistant
senyawa antigizi yang dapat menyebabkan cassava varieties. International
gangguan metabolism jika kadarnya 0,5- Food Research Journal 19(1): 175-
3,5 mg per kg berat badan (Pambayun, 181.
2008). Cardoso et al. (2005) menambahkan Majzoobi, M., S. Hedayati, F. Habibi, F.
bahwa kandungan HCN pada ubi kayu Ghiasi dan A. Farahnaky. 2013.
menciptakan rasa pahit yang dihasilkan Effect of corn resistants starch on
oleh senyawa linamarin dengan jumlah ba- the physicochemical properties of
tas aman konsumsi manusia di Indonesia cake. J. Agr.Sci.Tech 16: 569 –
sebesar 40ppm atau 4mg/100g bahan. Ha- 576.
sil pengukuran kandungan HCN bolu ku- Muchtadi, T., Sugiyono dan F.
kus yang dihasilkan pada perlakukan 80% Ayustaningwarno. 2010. Ilmu
dan 40% substitusi ubi kayu adalah bertu- Pengetahuan Bahan Pangan.
rut-turut adalah 1,72 mg/100g dan 1,14 Alfabeta. Bandung.
mg/100g. Berdasarkan hasil uji kandungan Munsell. 1997. Colour chart for plant
HCN ini dapat dikatakan bahwa bolu tissue mecbelt division of
kukus yang dihasilkan masih relatif aman kalmorgen instrument corporation.
untuk dikonsumsi. Balimore Maryland.
Pambayun, R. 2008. Kiat sukses
KESIMPULAN teknologi pengolahan umbi gadung.
Penerbit Ardana Media,
Substitusi ubi kayu parut terhadap Yogjakarta.
tepung terigu pada pengolahan bolu kukus Sarkiyayi, S. dan T.M. Agar. 2010.
berpengaruh nyata terhadap kadar air, teks- Comparative analysis on the
tur, lightness,dan hue sedangkan kadar abu nutritional and anti-nutritional
dan chroma berpengaruh tidak nyata. contents of the sweet and bitter
Substitusi ubi kayu parut 80% me- cassava varieties. Advance Journal
miliki karakteristik fisik dan kimia yang of Food Science and Technology
paling mendekati Kontrol, yaitu tekstur 2(6): 328-334.
720 gf, lightness 65,8%, chroma 35,13%, Ugwuona, F.U., J.I. Ogara dan M.D
hue 86,27o, kadar air 35,22%, kadar abu Awogbenja. 2012. Chemical and
0,34%, kadar kabohidrat 44,88%, kadar sensory quality of cakes formulated
protein 3,37%, kadar serat kasar 3,94, dan with wheat, soybean and cassava
kadar HCN 1,72 mg/g bahan. flours, Indian J. Sci 1(2) : 1-6

Jurnal Agroindustri, Vol. 4 No. 1, Mei 2014: 48-54 | 53


B. Santoso, S.I. Siagian dan A. Wijaya

Winarno, F.G. 1994. Kimia Pangan dan Sanders. 2011. Cassava for food
Gizi. PT. Gramedia. Jakarta. and energy: exploring potensial
Winarno, F.G. 1997. Pangan, gizi, benefits of processing of cassava
teknologi dan konsumen. PT. into cassava flour and bioenergy at
Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta. farmstead and community.
Zvinavashe, E., H.W. Elbersen, M.
Slingerland, S. Kolijn dan J.P.M.

54 | Jurnal Agroindustri, Vol. 4 No. 1, Mei 2014: 48-54

You might also like