Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

EVALUASI PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN

BAGIAN LAPANGAN PADA PT. BANGAUMAS PERKASA SIAK


SRI INDRAPURA
Rizal Nainggolan dan Hendry Andry
Mahasiswa Dan Dosen Ilmu Administrasi Fisipol UIR

Abstract

Human resource is one company that has a value of initiative and have a role as well in the
use of other resources that exist within the company. The concern is how the company's
enterprise utilizing human resources in order to work effectively and efficiently in
achieving corporate goals. Discipline as a dynamic condition in which individuals are
faced with opportunities, constraints and desires and the results obtained are very
important but it can not be ascertained. And one of the problems the company is applying
the rules to improve the discipline of employees that affect the employee's job performance.
According to Sutrisno Discipline is respect for the rules and regulations of the company,
which is inside of employees, which causes it to be able to adjust to the provisions of the
company voluntarily. The formulation of this problem is how the discipline of employee
work in the field of PT. Bangaumas Perkasa Siak Sri Indrapura. The purpose of this study
was to determine and explain the discipline of employees at PT. Bangaumas Perkasa Siak
Sri Indrapura and knowing the obstacles in enforcing discipline in the company working on
the PT. Bangaumas Perkasa Siak Sri Indrapura. This type of research is quantitative type,
the research emphasizes on the analysis of numerical data (numbers) are processed with
statistical methods, so as to obtain the significance of the relationship between variables.
Methods of data collection was done by a list of questions (quisioner), interviews,
observation, and documentation. The operational variables of this research is the discipline
of working hours, discipline dressed and behaved, disciplined task and cooperation with
other units, and disciplined about what not to do at work. The results of this research to the
discipline of working hours is good enough, while discipline well dressed and well behaved
the result is not good, disciplined task and cooperation with other units is good enough,
and discipline about what not to do when working the results is good enough. The
conclusion of the study showed that the implementation of employees work discipline in the
PT. Bangaumas Perkasa is good enough.

Keywords : Evaluation and Implementation of Work Discipline

PENDAHULUAN sesuai dengan ketentuan yang berlaku


Latar Belakang Masalah supaya tenaga kerja senantiasa dapat
Setiap instansi swasta maupun menjalankan aturan, tugas atau pekerjaan
pemerintah yang melakukan suatu yang di berikan sebaik mungkin. Implikasi
kegiatan serta memperkerjakan sejumlah lebih lanjut tidak lain adalah prestasi kerja
tenaga kerja di dalamnya, maka dituntut yang gemilang bagi kelangsungan hidup
melakukan pemeliharaan atas tenaga kerja organisasi atau perusahaan tersebut.

129
Displin kerja merupakan sikap kesedian Disiplin tidak muncul begitu saja,
seorang pekerja dalam menjalankan namun dapat disebabkan oleh banyak hal,
peraturan yang ada dalam sebuah di antaranya yaitu faktor organisasional
organisasi atau perusahaan. Disiplin kerja (organisasi) dan faktor personal. Faktor
tidaklah mudah diterapkan oleh organisasi organisasional yang dapat mempengaruhi
karena displin menyangkut induvidu itu prestasi pegawai di antaranya adalah
sendiri sehingga kadang kala seorang sistem imbalan jasa, kualitas pengawasan,
karyawan melanggar aturan tersebut beban kerja, nilai dan minat, serta kondisi
dengan kata lain tidak displin walaupun fisik dari lingkungan kerja. Sementara
organisasi atau perusahaan akan menindak faktor personal yang dapat mempengaruhi
setiap karyawan yang melanggar aturan prestasi kerja pegawai meliputi sifat
tersebut. kepribadian (personality trait), senioritas,
PT. Bangaumas Perkasa (PT. BP) masa kerja, kemampuan ataupun
merupakan salah satu kontraktor keterampilan yang berkaitan dengan
perusahaan di PT. Bumi Siak Pusako bidang pekerjaan dan kepuasan hidup
(PT.BSP) Pertamina Hulu yang berlokasi (http://rumahbelajarpsikologi.com/index.p
di Kabupaten Siak Sri Indrapura. Yang hp/prestasi-kerja.html).
berkantor di jalan Bangau no. 16 PT. Bangaumas Perkasa dalam
Pekanbaru yang telah berdiri sejak 12 Juli peningkatan mutu pelayanan terhadap PT.
1999. PT. Bangaumas Perkasa Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu, maka
merupakan perusahaan kontraktor yang faktor sumber daya manusia yaitu
bergerak dibidang jasa Pengoperasian dan karyawan haruslah diperdayakan dengan
Pemeliharaan Peralatan dan Fasilitas. baik sesuai dengan norma kerja yang
Mempunyai komitmen untuk berlaku, hal ini dapat dipahami bahwa jika
mengembangkan potensi usaha yang karyawan bekerja terlalu berat diluar
sepenuhnya atau keberhasilan menyeluruh batas-batas kerja yang normal maka
dan menciptakan lingkungan yang karyawan bisa mengalami kelelahan dapat
memungkinkan bagi karyawan menyebabkan karyawan tersebut sakit
mengembangkan potensi mereka atas sehingga memungkinkan karyawan
aspirasi pribadi mereka masing-masing. tersebut untuk tidak masuk kerja untuk
Operasi usaha PT. Bangaumas Perkasa hari-hari tersebut.
didukung oleh sumber daya yang salah Disiplin kerja karyawan jelas sekali
satunya adalah sumber daya manusia atau sangat mempengaruhi kinerja yang
karyawan yang memenuhi standar dihasilkannya. Secara teoritis disiplin
kebutuhan perusahaan, sehingga mereka kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor
mampu mencapai kinerja sebagaimana diantaranya adalah stress kerja, disamping
yang diharapkan oleh perusahaan. faktor lain seperti kepuasan kerja,
Dalam hal ini PT. Bumi Siak Pusako kompensasi, pendidikan dan pelatihan,
(BSP) Pertamina Hulu selaku pemilik dan serta kondisi lingkungan kerja.
pemberi kerja, berfungsi sebagai Pada umumnya setiap karyawan ingin
pengawas yang mana mengawasi seluruh bekerja dengan baik dan tekun terutama
aktivitas kontraktor yang bekerja. Yang dalam mematuhi jam kerja, pakaian dinas
melakukan pekerjaan diarea PT. BSP dan safety yang telah ditentukan oleh
Pertamina Hulu tersebut. perusahaan. Dalam jam kerja 9 jam
dimulai dari pukul 07.00 wib sampai

130
dengan pukul 17.00 wib. Sedangkan Dari tabel diatas dapat dijelaskan
waktu istirahat dimulai dari pukul 12.00 bahwa Pada tahun 2011 jumlah karyawan
wib sampai dengan pukul 13.00 wib. 67 orang. Kemudian pada tahun 2012
Keinginan tersebut tidak mungkin dicapai jumlah 65 orang dan pada tahun 2013
dengan sendirinya tanpa adanya hingga pertengahan 2014 jumlah
bimbingan, pengarahan, pemberian karyawan 64 orang yang ada pada PT.
motivasi dan sebagainya dari pimpinan. Bangaumas Perkasa Siak Sri Indrapura
Mengenai disiplin kerja karyawan di PT. yang bekerja dilapangan.
Bangaumas Perkasa ternyata masih ada Adapun bagian-bagian dan tugas atau
karyawan yang tidak masuk kerja, jabatan karyawan lapangan yang bekerja
terlambat kerja, izin (pulang lebih awal) pada PT. Bangaumas Perkasa saat ini
dan tidak mengunakan pakaian dinas dan adalah seperti terdapat pada table berikut:
alat pelindung diri (APD) dengan lengkap Tabel 2 : Jumlah Karyawan Lapangan PT.
pada karyawan lapangan. Bangaumas Perkasa Siak Sri
Adanya karyawan yang tidak hadir Indrapura Tahun 2014
untuk bekerja, membuat perusahaan No Unit Kerja
Jumlah
mengeluarkan aturan bagi karyawan yang Tenaga Kerja
1 Manajer operasi 1
kurang disiplin, misalnya berupa
2 Adm. Kantor 1
pemotongan gaji, tekanan-tekanan kerja, 3 Coordinator Lapangan 1
serta tidak adanya perpanjangan kontrak 4 HE. Technicion I 11
lagi. Disamping itu ada juga karyawan itu 5 HE. Operator 12
sendiri yang mengundurkan diri akibat 6 Technicion I 8
dari aturan yang diterapkan perusahaan. 7 Asst. Operator 10
Bukan hanya sanksi yang diberikan 8 Lead Technicion 7
9 Foreman I 3
perusahaan kepada pekerja, perusahaan 10 Welder I 3
juga berupaya mendorong karyawan agar 11 Dispacher I 4
lebih displin dalam mengikuti aturan 12 Clerk II dan III 3
dengan cara memberikan reward (hadiah) 13 Asst. Dispacher 3
kepada pekerja yang mau mengikuti Jumlah 67
aturan perusahaan berupa handphone,
Sumber : DWO (Drilling and Work Over)
baju, topi, dan lain-lain. Adapun jumlah
PT. Bangaumas Perkasa, 2014
karyawan pada PT. Bangaumas Perkasa
Berdasarkan sumber tabel diatas, dapat
Siak Indrapura dapat dilihat pada tabel 1
dilihat bagian-bagian tugas/jabatan yang
berikut ini :
ada di PT. Bangaumas Perkasa seperti:
Tabel 1 : Karyawan Bagian Lapangan
Head Technicion, Head Operator,
pada PT. Bangaumas Perkasa
Technicion, Assisten Operator, Lead
Siak Indrapura
Tehncion, Feromen, Welder, Dispacher,
No Tahun Jumlah Karyawan Clerk dan Assisten Diancher semua
1 2011 67 berjumlah 64 orang.
2 2012 65 Penelitian mengenai hubungan antara
3 2013 64 disiplin kerja terhadap prestasi kerja akan
4 2014 64 dilaksanakan di bagian lapangan PT.
Sumber : Data Olahan Penelitian PT. Bangaumas Perkasa siak mengingat
Bangaumas Perkasa, 2014

131
pentingnya tugas yang dijalankan oleh Bangaumas Perkasa belum sesuai dengan
karyawan. hasil yang diharapkan. Hal ini dapat di
Berdasarkan data berikut ini dapat lihat dari daftar absensi karyawan pada
digolongkan disiplin kerja karyawan PT. tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3 : Daftar Absensi Karyawan Pertahun Pada PT. Bangaumas Perkasa
2011 2012 2013
No Bulan Alfa Alfa Alfa
(orang (orang (orang
Cuti Alfa Cuti Alfa Cuti Alfa
yang yang yang
sama) sama) sama)
1 Januari 4 1 1 7 1 - 6 - -
2 Februari 5 - - 6 - - 8 1 1
3 Maret 7 1 - 7 - - 6 2 1
4 April 6 2 1 5 1 - 8 - 1
5 Mei 6 1 - 3 2 1 3 1 -
6 Juni 5 - - 8 1 - 3 - -
7 Juli 4 2 - 3 - - 3 2 1
8 Agustus 3 - - 3 1 - 7 1 -
9 September 5 1 1 5 - - 5 - -
10 Oktober 7 1 - 7 - - 3 1 1
11 November 7 - - 3 2 1 5 2 1
12 Desember 5 1 1 7 1 - 7 2 -
Jumlah 64 10 2 64 9 1 64 12 3
Sumber: Data olahan DWO PT. Bangaumas Perkasa, 2014
Table 3 diatas, menunjukan adanya dan surat peringatan (SP) dan sanksi lain
peningkatan jumlah absensi karyawan nya.
yang alfa pada PT. Bangaumas Perkasa Bukan juga hanya pada absensi ketidak
yakni pada tahun 2013 karyawan lapangan disiplinan karyawan terlihat dari segi
yang mangkir mengalami peningkatan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD)
menjadi 12 orang.Jika dirata-ratakan alfa yang harus dipakai ketika akan bekerja.
pertahun yaitu sekitar 10 orang itu Karena pada perusahaan ini mewajibkan
merupakan angka yang sangat tinggi jika semua pekerja memakai alat pelindung
dilihat dari jumlah karyawan yang hanya diri (APD) yang standar seperti: Baju
64 orang. Untuk hak cuti tahunan setiap Lengan panjang (Clothes Long Sleeve),
karyawan diwajibkan menghabiskan cuti Kaca Mata (Glasses), helm (Helmet),
pada tahun tersebut.sanksi yang diberikan sepatu safety (Safety Shoes), sarung tangan
oleh pihak perusahaan kepada karyawan (hand gloves). Akan tetapi masih
yang alfa adalah berupa surat teguran (ST) banyaknya pekerja yang tidak memakai
APD. Hal ini terlihat dari data berikut ini:
Tabel 4: Pelanggaran Tentang Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Jenis Pelanggaran Karyawan YangTidak Memakai APD
(Orang)
No Bulan Jumlah
Baju Kaca Sepatu Sarung
Helm
Kerja Mata Safety Tangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 January 2 3 1 0 3 9
2 February 1 3 0 0 5 9
3 Maret 1 5 0 0 10 16

132
1 2 3 4 5 6 7 8
4 April 2 6 0 0 4 12
5 Mei 1 5 0 2 5 13
6 Juni 3 4 0 2 5 14
7 Juli 1 3 0 0 8 12
8 Agustus 0 6 0 0 2 8
9 September 2 2 0 1 7 12
10 Oktober 5 5 0 0 3 13
11 November 3 8 0 0 9 20
12 Desember 3 6 1 1 13 25
Sumber: Data Olahan DWO PT. Bangaumas Perkasa, 2014
Dari table diatas dapat dijelaskan untuk yang tidak memakai sarung tangan
pelanggaran pekerja yang tidak memakai sebanyak 10 orang total pelanggaran
Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah sebanyak 16 orang.
mandory (wajib) masih cukup tinggi dari Untuk bulan april yang tidak memakai
bulan ke bulan dan mengalami fluktuasi baju kerja sebanyak 2 orang, yang tidak
tetapi untuk penurunan pelanggaran tidak memakai kacamata sebanyak 6 orang,
begitu signifikan sementara peningkatan yang tidak memakai helm dan sepatu
pelanggaran cukup tinggi padahal PT. safety tidak ada, dan yang tidak memakai
Bumi Siak Pusako (PT.BSP) Pertamina sarung tangan sebanyak 4 orang. Total
Hulu Energi memberikan Zero Toleransi pelanggaran pada bulan april sebanyak 12
terhadap pelanggaran Alat pelindung diri orang.
ini dan mereka akan meminta pekerja yang Untuk bulan mei yang tidak memakai
melanggar tidak boleh berada dilokasi baju kerja sebanyak 1 orang, yang tidak
kerja ketika mendapati pelanggaran ini. memakai kacamata sebanyak 5 orang,
Pada bulan januari untuk pelanggaran sementara yang tidak memakai helm tidak
tidak memakai baju kerja berjumlah 2 ada. Yang tidak memakai sepatu safety
orang, tidak memakai kaca mata sebanyak 2 orang yang tidak memakai
berjumlah 3 orang, tidak memakai helm 1 sarung tangan sebanyak 5 orang. Total
orang, tidak memakai sepatu safety tidak pelanggaran pada bulan mei sebanyak 13
ada, dan yang tidak memakai sarung kasus.
tangan berjumlah 3 orang. Total Untuk bulan Juni yang tidak memakai
keseluruhan pelanggaran untuk bulan baju kerja sebanyak 3 orang, yang tidak
januari sebanyak 9 kasus. memakai kacamata sebanyak 4 orang,
Pada bulan febuari untuk pelanggaran sementara yang tidak memakai helm tidak
yang tidak memakai baju kerja sebanyak 1 ada. Yang tidak memakai sepatu safety
orang, tidak memakai kacamata sebanyak sebanyak 2 orang yang tidak memakai
3 orang, yang tidak memakai sarung sarung tangan sebanyak 5 orang. Total
tangan pada saat bekerja sebanyak 5 pelanggaran pada bulan juni sebanyak 14
orang, sementara untuk pelanggaran yang kasus.
tidak memakai helm dan sepatu safety Untuk bulan juli yang tidak memakai
tidak ada. Total pelanggaran selama bulan baju kerja sebanyak 1 orang, yang tidak
febuari sebanyak 9 orang. memakai kacamata sebanyak 3 orang,
Pada bulan maret yang tidak memakai sementara yang tidak memakai helm dan
baju kerja berjumlah 1 orang, yang tidak sepatu safety tidak ada, yang tidak
memakai kacamata sebanyak 5 orang dan memakai sarung tangan sebanyak 8 orang.

133
Total pelanggaran pada bulan Juli Kurangnya kesadaran karyawan dalam
sebanyak 12 kasus. mematuhi peraturan dapat memperlambat
Untuk bulan Agustus yang tidak pekerjaan. Dengan banyak pelanggaran
memakai baju kerja tidak ada, yang tidak seperti ini sudah jelas akan mengganggu
memakai kacamata sebanyak 6 orang, pekerjaan dilapangan yang berakibat pada
sementara yang tidak memakai helm dan terlambatnya penyelesaian pekerjaan yang
sepatu safety tidak ada, yang tidak telah disepakati oleh PT. Bangaumas
memakai sarung tangan sebanyak 2 orang. Perkasa terhadap PT. Bumi Siak Pusako
Total pelanggaran pada bulan agustus (PT.BSP) Pertamina Hulu Energi yang
sebanyak 8 kasus. nantinya akan mendapat sanksi (penalty)
Untuk bulan September yang tidak berupa pemotongan nilai kontrak. Bahkan
memakai baju kerja sebanyak 2 orang, hingga perusahaan tersebut tidak dapat
yang tidak memakai kacamata sebanyak 2 mengikuti pengadaan kontrak baru untuk
orang, sementara yang tidak memakai pekerjaan selanjutnya.
helm tidak ada. Yang tidak memakai Berdasarkan uraian diatas ditemukan
sepatu safety sebanyak 1 orang yang tidak fenomena yang terjadi dalam
memakai sarung tangan sebanyak 7 orang. permasalahan tersebut, yaitu:
Total pelanggaran pada bulan september 1. Dari data absensi masih ada karyawan
sebanyak 12 kasus. yang alfa, kondisi ini apabila berlanjut
Untuk bulan Oktober yang tidak akan mengakibatkan terancamnya
memakai baju kerja sebanyak 5 orang, organisasi dalam pencapaian tujuan
yang tidak memakai kacamata sebanyak 5 organisasi.
orang, sementara yang tidak memakai 2. Banyak pekerja yang mengabaikan
helm dan sepatu safety tidak ada, yang peraturan tentang wajib APD yang
tidak memakai sarung tangan sebanyak 3 mandatory yang mana hal ini akan
orang. Total pelanggaran pada bulan berdampak pada pencapaian
oktober sebanyak 13 kasus. organisasi.
Untuk bulan November yang tidak Berdasarkan uraian diatas membuat
memakai baju kerja sebanyak 3 orang, penulis tertarik untuk mengadakan
yang tidak memakai kacamata sebanyak 8 penelitian tentang disiplin kerja karyawan
orang, sementara yang tidak memakai khususnya yang bekerja di PT. Bangaumas
helm dansepatu safety tidak ada, yang Perkasa Siak Indrapura yang berjudul “
tidak memakai sarung tangan sebanyak 9 Evaluasi pelaksanaan disiplin kerja
orang. Total pelanggaran pada bulan Karyawan bagian lapangan Pada PT.
november sebanyak 20 kasus. Bangaumas Perkasa Siak Sri
Untuk bulan Desember yang tidak Indrapura”.
memakai baju kerja sebanyak 3 orang,
yang tidak memakai kacamata sebanyak Perumusan masalah
6orang, yang tidak memakai helm Berdasarkan uraian dan fenomena yang
sebanyak 1 orang,yang tidak memakai terjadi dilatar belakang, maka penulis
sepatu safety sebanyak 1 orang yang tidak mengajukan masalah pokok dalam
memakai sarung tangan sebanyak 11 penelitian “Bagaimanakah disiplin kerja
orang. Total pelanggaran pada bulan karyawan bagian lapangan pada PT.
desember sebanyak 22 kasus. Bangaumas Perkasa Siak Sri
Indrapura?”

134
Tujuan Penelitian pelaksanaan dan pengawasan terhadap
a. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengadaan, pengembangan, pemberian
disiplin kerja karyawan pada PT. balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan
Bangaumas Perkasa Siak Sri Indrapura dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
b. Untuk mengetahui disiplin kerja mencapai tujuan organisasi
karyawan dalam perusahaan pada PT. (Mangkunegara. 2002;2).
Bangaumas Perkasa Siak Sri Selanjutnya Manajemen Sumber Daya
Indrapura. Manusia (MSDM) menurut
(Sudarmayanti, 2011;13) adalah kebijakan
Kegunaan Penelitian dan praktik menentukan aspek “manusia”
a. Untuk mengembangkan ilmu atau sumber daya manusia dalam posisi
pengetahuan khususnya dibidang manajemen, termasuk merekrut,
manajemen sumber daya manusia. menyaring, melatih, memberikan
b. Bagi perusahaan dapat memberikan penghargaan dan penilaian
kontribusi dalam mengatasi disiplin Berdasarkan uraian tersebut, maka
kerja karyawan dalam bekerja pada penulis menyimpulkan bahwa manajemen
karyawan, agar bekerja lebih efektif sumber daya manusia suatu perencanaan,
dan efisien. pengorganisasian, pengkoordinasian,
c. Sebagai acuan untuk peneliti pelaksanaan dan pengawasanterhadap
berikutnya yang ingin mengangkat karyawan serta ilmu dan seni yang
permasalahan yang sama. mengatur sumber daya manusia yang
efektif dan efisien yaitu manajemen
STUDI KEPUSTAKAAN sumber daya manusia yang mampu
Konsep Administrasi merekrut, menyaring, melatih,
Naluri manusia sebagai makhluk sosial memperkerjakan sumber daya manusianya
mendorong manusia untuk selalu di posisi yang sesuai dengan
bermasyarakat. Disamping itu, kondisi kemampuannya, dan memberikan
tiidak sempurna yang ada dalam diri penghargaan dan penilaian agar
Manusia memaksa manusia untuk selalu terwujudnya tujuan perusahaan yaitu
membutuhkan kehadiran manusia lain profit.
dalam kehidupannya. Kedua hal inilah
yang mendasari terjadinya administrasi Peraturan Kerja
dalam kehidupan manusia. Peraturan kerja yang dibuat PT.
Selanjutnya Siagian (2003;2) bahwa Bangaumas Perkasa untuk menetapkan
administrasi adalah keseluruhan proses aturan sehari-hari adalah sebagai berikut:
kerja sama antara dua orang manusia atau 1. Peraturan Jam kerja :
lebih yang didasarkan atas rasionalitas a) Hari kerja senin-sabtu, apabila
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah masuk hari minggu akan di hitung
ditetapkan sebelumnya. lembur.
b) Jam kerja : jam 07:00 – 17.00 wib,
Konsep Manajemen Sumber Daya dan melakukan toolbox
Manusia meetingsebelum aktivitas dimulai.
Manajemen sumber daya manusia c) Jam makan siang : 12.00 -13.00
merupakan suatu perencanaan, wib, kecuali hari jumat pukul11.30
pengorganisasian, pengkoordinasian, WIB

135
d) Jam masuk setelah makan siang : sumber daya mineral pada daerah tertentu
13.00 wib. menteri tenaga kerja dan transmigrasi
e) Jam pulang kerja : jam 17.00 wib republik indonesia,(http://kepmen-
kecuali ada tambahan kerja peraturan-perundangan-keputusan-
(lembur) menteri)
2. Peraturan berpakaian dan berperilaku:
a) Selalu mengunakan pakaian Konsep Pengawasan
lengkap beserta alat-alat Menurut Saydam (2000: 584-585,
keselamatan kerja (Alat Pelindung Pengawasan merupakan kegiatan yang
Diri) dilakukan untuk mengendalikan
b) Hal merokok, merokok pada pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
tempat yang sudah disediakan agar proses pekerjaan itu sesuai dengan
c) Dilarang Berjudi, termasuk judi hasil yang diinginkan.
electric Selanjutnya menurut pendapat Siagian
d) Dilarang memakai perhiasan (2001: 52) Pengawasan adalah suatu
e) Dilarang Membawa alkohol dan proses pengamatan operasiaonal yang di
minum alkohol alias mabuk. maksudkan untuk lebih menjamin bahwa
f) Dilarang berkelahi atau bercanda penyelenggaraannya sesuai dengan
berlebihan. rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Peraturan tugas dan kerja sama dengan Sedangkan Nawawi (2003:115)
unit lain: mengemukakan bahwa pengawasan atau
a) Selalu berpedoman pada standar kontrol diartikan sebagai proses mengukur
operasi prosedur (SOP) (measurement) dan menilai (evaluation)
b) Aktifitas saat bekerja tingkat efektivitas kerja personel dan
c) Saling berkoordinasi dengan unit tingkat efesiensi penggunaan sarana kerja
lain dalam rangkaian pelaksanaan dalam memberikan kontribusi pada
tugas. pencapaian tujuan organisasi.
4. Peraturan tentang apa yang tidak boleh
dilakukan saat bekerja: Pengertian disiplin kerja.
a) Tidak melaksanakan aktivitas lain Disiplin merupakan fungsi operatif dari
kecuali aktivitas kerja selama jam manajemen sumberdaya manusia,
kerja kedisiplinnan sangant penting karena akan
b) Tidak mendiamkan masalah yang mempengaruhi prestasi kerja yang dapat
muncul saat bekerja dicapai, tanpa disiplin pegawai yang baik,
c) tidak menyampaikan komunikasi sulit bagi organisasi atau perusahaan untuk
negative kepada rekan kerja mencapai hasil yang optimal.
d) Dilarang Membawa alkohol dan Terry (dalam Sutrisno, 2014:87)
minum alkohol alias mabuk. disiplin merupakan alat pengerak
e) Dilarang berkelahi atau bercanda karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat
berlebihan. berjalan dengan lancar, maka harus
Peraturan disiplin kerja dan ketentuan diusahakan agar ada disiplin yang baik.
jam istirahat juga diatur dalam KEPMEN Teri kurang setuju jika disiplin hanya
NO. 234 TH 2003 NOMOR : KEP.234 dihubungkan dengan hal-hal yang kurang
/MEN/2003. Tentang waktu kerja dan menyenangkan (hukuman), karena
istirahat pada sektor usaha energi dan

136
sebenarnya hukuman merupakan alat 4. Peraturan tentang apa yang boleh dan
paling akhir untuk meningkatkan disiplin. apa yang tidak boleh dilakuakn oleh
Menurut Sutrisno (2014:87) Disiplin para pegawai selama dalam organisasi
adalah sikap hormat terhadap peraturan dan sebagainya.
dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam Pendidikan lebih baik daripada
diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat hukuman dan koreksi konstruktif lebihbaik
menyesuaikan diri dengan sukarela pada dari pada celaan, merupakan kunci dari
ketetapan perusahaan. keseluruhan program peningkatan individu
Jadi berdasarkan beberapa pengertian yang harus menjadi tekanan dalam
disiplin yang telah dikemukakan diatas, pelaksanaan disiplin ( Sutrisno, 2014:94)
maka penulis menyimpulkan bahwa Menurut Cordo dan Watkins (dalam
disiplin adalah kesediaan untuk mematuhi Sutrisno, 2014:95) suatu disiplin yang
peraturan dan ketetapan organisasi untuk konstruktif harus dikembangkan disekitar
menjaga efesiansi organisasi tersebut. elemen-elemen penting sebagai berikut:
1. Rumusan ketetapan jelas, aturannya
Pelaksanaan disiplin kerja masuk akal, dipublikasikan, dan
Disiplin paling baik adalah disiplin diri, dijalan kan secara hati-hati.
kecenderungan orang normal adalah apa 2. Pelaksanaannya adil dengan
yang menjadi kewajiban dan menepati mengunakan peringatan dan hukuman
aturan permainan. Suatu waktu orang yang dimaklumkan, dengan member
mengerti apa yang di butuhkan dari koreksi, seimbang dengan
mereka, dimana mereka diharapkan untuk pelanggaran, tidak keras pada
selalu melakukan tugasnya secara efektif permulaan dan ditetapkan secara
dan afisien dengan senang hati. Tohardi seragam.
berpendapat Kini banyak orang yang 3. Kepemimpina penyeliaan yang
mengetahui bahwa kemungkinan yang disesuaikan pada aturan-aturan
terdapat dalam disiplin adalah pendisplinan dan prosedur-prosedur,
meningkatkan diri dari kemalasan (dalam penuh pengertian tetapi teguh dalam
Sutrisno,2014:94). menangani masalah pendisiplinan, dan
Organisasi maupun perusahaan yang kepemimpinan penyeliaan itu sendiri
baik harus berupaya menciptakan merupakan suatu contoh bagi perilaku
peraturan atau tata tertib akan menjadi karyawan.
rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh 4. Pelaksanaan yang adil dan seragam
seluruh karyawan dalam organisasi. untuk penyelidikan pelanggaran yang
Singodimedjo (dalam Sutrisno, 2014:94) tampak, dimana pelaksanaannya
Peraturan-peraturan yang akan berkaitan tergantung pada tinjauan tingkat
dengan disiplin itu antara lain: manajemen yang lebih tinggi,
1. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam termasuk cara meminta banding
istirahat terhadap putusan pendisiplinan yang
2. Peraturan dasar tentang berpakaian, dianggap tidak adil.
dan bertingkah laku dalam pekerjaan.
3. Peraturan cara-cara melakukan Pentingnya disiplin kerja
pekerjaan dan hubungan dengan unit Keteraturan adalah cirri organisasi dan
kerja lain. disiplin adalah salah satu metode untuk
memelihara keteraturan tersebut. Tujuan

137
utama disiplin adalah untuk meningkatkan a. Displin Preventif
efesiensi semaksimal mungkin dengan Disiplin prentif adalah suatu upaya
cara mencegah pemborosan waktu dan agar pegawai mengikuti dan mematuhi
energi (Sutrisno, 2014:87). pedoman kerja , aturan-aturan yang
Disiplin juga mencoba untuk mencegah telah digariskan oleh organisasi
kerusakan dan kehilangan harta benda, sehingga pegawai dapat memelihara
mesin, peralatan dan perlengkapan kerja dirinya terhadap peraturan-peraturan
yang disebabkan ketidak hati-hatian, perusahaan. Disiplin ini merupakan
sendau gurau atau pencurian. Disiplin upaya awal yang dilakukan oleh
mencoba mengatasi kesalahan dan organisasi, agar tidak terjadi
keteledoran yang disebabkan karena pelanggaran terhapan peraturan saat
kurang perhatian, ketidakmampuan, dan bekerja, seperti sosialisasi, pelatihan
keterlambatan. berkala mengenai peraturan-peraturan
Menurut Tohardi (dalam Sutrisno, kedisiplinan baik terhadap pegawai
2014:88) disiplin dibutuhkan untuk tujuan baru maupun pegawai lama.
organisasi yang lebih jauh, guna menjaga b. Disiplin Korektif
efesiensi dengan mencegah dan Pada disiplin kerektif, pegawai yang
mengoreksi tindakan-tindakan individu melanggar disiplin perlu diberikan
dalam aktikad tidak baiknya terhadap sanksi sesuai dengan peraturan yang
kelompok. Disiplin berusaha untuk berlaku. Tujuan pemberian sanksi
melindungi perilaku baik dengan adalah untuk memperbaiki kesalahan,
menetapkan respons yang dikehendaki. memelihara peraturan yang berlaku,
Adapun bagi karyawan akan diperoleh dan memberikan pelajaran kepada
suasana kerja yang menyenangkan pegawai yang melanggar peraturan.
sehingga akan menambah semangat kerja
dalam melaksanakan pekerjaannya. Metode Pemberian Sanksi Terhadap
Dengan demikian karyawan dapat Pelanggran Disiplin.
melaksanakan tugasnya dengan penuh Pelaksanaan sanksi terhadap
kesadaran serta dapat mengembangkan pelanggaran disiplin, menurut
tenaga dan pikirannya semaksimal Mangkunegara (2000:131) harus
mungkin demi terwujudnya tujuan dilakukan sesuai dengan cara-cara di
organisasi. dibawah ini:
Ketidakdisiplinan dan kedisiplinan a. Pemberian Peringatan
dapat menjadi panutan orang lain. Jika Pegawai yang melanggar disiplin kerja
lingkungan kerja semuanya disiplin, maka perlu diberikan surat peringatan
seorang pegawai akan ikut disiplin, maka pertama, kedua, dan ketiga. Tujuan
seorang pegawai akan ikut disiplin, tetapi pemberian peringatan adalah agar
jika lingkungan kerja organisasi tidak pegawai yang bersangkutan menyadari
disiplin maka seorang pegawai akan ikut pelanggaran yang telah dilakukannya,
tidak disiplin. (Sutrisno, 2014:88). dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penilaian kerja
Bentuk-bentuk Displin kerja pegawai.
Menurut Mangkunegara (2000:192), b. Pemberian sanksi harus segera
ada dua bentuk disiplin kerja dalam
sebuah organisasi, yaitu:

138
Pegawai yang melanggar disiplin harus meraskan adanya diskriminasi,
segara diberikan sanksi yang sesuai ringannya sanksi dan pengabaian
dengan peraturan organisasi yang disiplin.
berlaku. Tujuannya, agar pegawai d. Pemberian sanksi harus impersonal
yang bersangkutan memahami sanksi Pemberian sanksi pelanggaran disiplin
pelanggaran yang berlaku di tidak membeda-bedakan pegawai, tua-
perusahaan. Kelalain dalam pemberian muda, pria-wanita tetap diberlakukan
sanksi akan memperlemah disiplin sama sesuai dengan peraturan yang
yang ada dan memberi peluang bagi berlaku. Tujuanya agar pegawai
pegawai untuk megabaikan disiplin menyadari bahwa disiplin kerja
organisasi. berlaku untuk semua pegawai dengan
c. Pemberian sanksi harus konsisten sanksi pelanggaran yang sesuai dengan
Pemberian sanksi kepada pegawai peraturan yang berlaku diperusahaan.
yang tidak disiplin harus konsisten.
Hal ini bertujuan agar pegawai sadar Operasional Variabel
dan menghargai peraturan-peraturan Untuk memudahkan arah penelitian
yang berlaku pada perusahaan. ini tentang evaluasi penerapan disiplin
Ketidakkonsistenan pemberian sanksi kerja adalah sebagai berikut :
dapat mengakibatkan pegawai
Tabel 5 : Operasional variabel Penelitian tentang evaluasi pelaksanaan disiplin kerja
karyawan bagian lapangan pada PT. Bangaumas Perkasa Siak Sri Indrapura
Konsep Variabel Indikator Item yang dinilai Skala
Manajemen Pelaksana-an a. Displin Jam Kerja 1. Jam masuk Ordinal
sumber daya Disiplin kerja 2. Jam istirahat
manusia karyawan, 3. Jam pulang
merupakan suatu Singodi-medjo 4. Jam lembur
perencanaan, (dalam Ordinal
pengorganisasian, Sutrisno, b. Disiplin berpakaian dan 1. Pakaian kerja
pengkoordinasian, 2014:94) berperilaku 2. Ketersedian Peralatan
pelaksanaan dan keselamatan kerja (alat
pengawasan pelindung diri)
3. Selalu memberi Reaksi
yang baik saat beban
kerja Ordinal

139
terhadap c. Displin tugas rekan kerja berat.
pengadaan, dan kerja sama dengan 1. Pedoman yang
pengembangan, unit lain. digunakan standar Ordinal
pemberian balas bekerja (SOP)
jasa, 2. Beban kerja personal
pengintegrasian, 3. Saling berkoordinasi
pemeliharaan dan dengan unit lain
pemisahan tenaga dalam rangakian
kerja dalam rangka pelaksanaan tugas
mencapai tujuan
organisasi d. Disiplin tentang apa 1. Tidak
(Mangkunegara. yang tidak boleh melaksanakan aktivitas
2002;2). dilakukan saat bekerja. lain
kecuali aktivitas kerja
selama jam kerja
2.Tidak mendiamkan
masalah yang muncul
saat bekerja.
Sumber : Olahan Penelitian, 2014

Teknik Pengukuran numerical (angka) yang diolah dengan


Teknik pengukuran ini mengunakan metode statistika, sehingga dapat
skala likert yang merupakan jenis skala diperoleh signifikasi hubungan antara
yang digunakan untuk mengukur variabel variabel. Alasan penulis menggunakan
penelitian (fenomena sosial spesifik), penelitian ini adalah untuk mengetahui
seperti sikap, pendapat, dan persepsi sosial sejauh mana penerapan disiplin kerja
seseorang atau sekelompok orang karyawan bagian lapangan pada PT.
(Sugiono, 2010:107). Dalam menganalisa Bangaumas Perkasa Siak Sri Indrapura,
disiplin kerja karyawan pada PT. basecamp Zamrud
Bangaumas Perkasa Siak peneliti
membedakan kedalam tiga kategori yaitu : Lokasi Penelitian
Baik (3), cukup baik (2), dan kurang baik Penelitian ini dilakukan di PT.
(1). Bangaumas Perkasa yang beralamat
Variabel ini diukur dengan mengajukan 12 dijalan Bangau no. 16 Pekanbaru dengan
pertanyaan yang jumlah respondennya daerah operasi kerja di Kec. Dayun - Kab.
sebanyak 64 orang, berdasarkan nilai skor Siak Sri Indrapura. Yang menjadi objek
yang telah ditetapkan didapat bahwa skor penelitian adalah karyawan lapangan yang
tertinggi yaitu 2304 dan skor terendah 768 bekerja di daerah operasi kerja di Siak.
dengan interval kelas 512 dinyatakan Alasan penulis memilih PT. Bangaumas
sebagai berikut : Perkasa karena perusahaan ini merupakan
salah satu perusahaan kontraktor di yang
METODE PENELITIAN menyediakan pelayan jasa perawatan dan
Tipe Penelitian pemeliharaan peralatan yang masih
Tipe penelitian yang penulis gunakan bertahan sebagai kontraktor di PT. Bumi
adalah tipe penilitian kuantitatif, penelitian Siak Pusako (BSP) – Pertamina Hulu.
kuantitatif adalah penelitian yang
menekankan analisis pada data-data

140
Populasi Dan Sampel Teknik Pengumpulan Data
Sampel penelitian ini adalah sebanyak Teknik pengumpulan data yang
64 orang dengan pertimbangan menurut digunakan oleh peneliti dalam penelitian
Roscoe dalam buku Research Methods for ini adalah angket, wawancara, observasi
bisnis (dalam Sugiono, 2009:129) maka dan dokumentasi.
karyawan yang bekerja dilapangan dan
penulis juga mengambil 2 orang sampel Teknik Analisis Data
pimpinan yaitu manajer operasional dan Teknik penarikan sampel yang
kordintor lapangan sebagai informen dari digunakan dalam penelitian ini dengan
PT. Bangaumas Perkasa Siak diambil motede kualitatif yaitu analisis yang
seluruhnya yaitu sebanyak 64 orang. dilakukan terbatas pada teknik pengolahan
datanya, seperti pada penecekan data
Teknik Penarikan Sampel tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca
Teknik penarikan sampel yang tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka
digunakan dalam penelitian ini dengan yang tersedia, kemudian melakukan uraian
metode sensus sampling. dan penafsiran.

Jenis dan Sumber Data HASIL PENELITIAN


1. Data primer yaitu data yang diperoleh Analisis Pelaksanaan Disiplin Kerja
atau dikumpulkan langsung di Karyawan Bagian Lapangan pada PT.
lapangan oleh peneliti yang Bangaumas Perkasa Siak Indrapura.
diperlukan. Untuk melihat pelaksanaan disiplin
2. Data sekunder yaitu data yang kerja karyawan bagian lapangan pada PT.
diperoleh atau dikumpulkan peneliti Bangaumas Perkasa Siak Indrapura.
dari sumber-sumber yang ada dan Peneliti menganalisis beberapa disiplin
dipublikasikan kepada masyarakat kerja yaitu : disiplin jam kerja , disiplin
pengguna data. berpakaian dan berperilaku, disiplin tugas
dan kerja sama dengan unit lain dan
disiplin tentang apa yang tidak boleh
dilakukan saat bekerja
.
1. Disiplin Jam Kerja.
Tabel 6: Tanggapan Responden Terhadap Indikator Disiplin Jam Kerja.
Frekuensi Tanggapan Responden Total
No Item Yang Dinilai
Baik Cukup Baik Kurang Baik Skor
1 Jam Masuk kerja, jam 07.00 WIB 12 44 8 132
2 Jam istirahat kerja, jam 12.00-13.00 WIB 9 38 17 120
3 Jam Pulang Kerja, Jam 17.00 WIB 15 47 2 141
4 Jam lembur kerja 16 34 14 130
Total Skor 523
Rentang Skor 433-609
Kategori Cukup baik
Sumber: Data Olahan Lapangan, 2015

141
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa telah ditentukan oleh perusahaan
untuk sub indikator jam masuk kerja walaupun kadang masih ada penambahan
karyawan dari 64 responden sebanyak 12 jam kerja (lembur) selanjutkan yang
orang mengatakan bahwa jam masuk kerja mengatakan jam pulang kerja kurang baik
baik mereka beralasan bahwa perusahaan adalah sebanyak 2 orang mereka beralasan
telah melaksanakannya dengan baik. karena jam kerja lama tetapi gaji yang di
Kemudian responden yang mengatakan terima segitu saja.
jam masuk kerja karyawan cukup baik Untuk sub indikator jam lembur kerja
yaitu sebanyak 44 orang mereka beralasan karyawan sebanyak 16 orang menyatakan
karena jam masuk kerja telah dilakukan baik mereka beralasan bahwa dengan
tetapi masih ada yang terlambat. adanya jam lembur mereka mendapat
Selanjutnya yang mengatakan jam masuk tambahan penghasilan diluar gaji pokok.
kerja karyawan kurang baik sebanyak 8 Kemudian yang menyatakan jam lembur
orang mereka beralasan karena jarak kerja cukup baik adalah sebanyak 34
rumah ketempat kerja cukup jauh. orang adapun alasan mereka adalah
Untuk sub indikator jam istirahat kerja terkadang mereka harus pulang lebih lama
karyawan sebanyak 15 orang mengatakan dari waktu yang telah ditentukan
baik mereka beralasan bahwa jam pagi Selanjutnya yang mengatakan jam lembur
baik untuk melaksanakan pekerjaan karena kerja kurang baik adalah 14 orang mereka
badan masih segar. Kemudian yang beralasan bekerja terlalu lama membuat
mengatakan jam istirahat kerja cukup baik jam istirahat bersama keluarga berkurang
sebanyak 38 orang adapun alasan mereka dan pada saat pagi masih merasa lelah dan
adalah karena jam istirahat 1 jam belum perusahaan sering mewajibkan mereka
memadai bila waktu makan dan shalat, lembur karena pekerjaan yang belum
Selanjutnya yang mengatakan jam istirahat selesai. Dan berdasarkan hasil pengamatan
karyawan kurang baik sebanyak 17 orang dilapangan peneliti melihat masih adanya
mereka beralasan karena jarak mereka karyawan yang enggan mengikuti aturan
cukup jauh dari lokasi kerja. dari perusahan dengan cara pulang lebih
Untuk sub indikator jam pulang kerja awal pada saat jam istirahat.
karyawan sebanyak 15 orang mengatakan Dari data diatas dapat disimpulkan
baik karena sudah termasuk tambahan bahwa dari 64 orang responden penelitian
lembur kerja 2 jam. Kemudian yang untuk indikator jam kerja karyawan
mengatakan jam pulang kerja cukup baik terkategorikan cukup baik dengan total
sebanyak 47 orang adapun alasan mereka skor 523 dari 64 responden.
adalah sudah sesauai dengan jam yang
2. Disiplin Berpakaian Dan Berperilaku
Tabel 7: Tanggapan Responden Terhadap Indikator Disiplin Berpakaian dan Berperilaku.
Frekuensi Tanggapan Responden Total
No Item Yang Dinilai
Baik Cukup Baik Kurang Baik Skor
1 Pakaian kerja 7 25 32 103
Ketersediaan peralatan keselamatan
2 6 30 28 106
kerja (alat pelindung diri)
Selalu memberi reaksi yang baik saat
3 5 25 34 99
beban kerja rekan kerja berat.
Total Skor 308

142
Rentang Skor 192-320
Kategori Kurang Baik
Sumber: Data Olahan Lapangan, 2015
Dari tabel diatas dapat di jelaskan pelindung diri kurang baik adalah
bahwa untuk sub indikator pakaian kerja sebanyak 28 orang mereka beralasan
karyawan dari 64 orang responden peralatan yang digunakan terkesan
sebanyak 7 orang mengatakan pakaian seadanya.
kerja yang diberikan oleh perusahaan Untuk sub indikator selalu memberi
lengkap. Mereka beralasan bahwa reakasi yang baik saat beban kerja rekan
perusahaan sudah memberikan pakaian kerja berat dari 64 responden sebanyak 5
kerja sudah sesuai dengan standar pada orang mengatakan baik. Mereka beralasan
saat awal masuk kerja. Kemudian teman sekerja mau membantu pekerjaan
sebanyak 25 orang mengatakan pakaian mereka apabila pekerjaan merekan sudah
kerja yang diberikan oleh perusahaan selesai, mereka membantu tanpa
cukup baik. Mereka beralasan bahwa menunggu intruksi dari atasan. Kemudian
terkadang perusahaan terlambat dalam sebanyak 25 orang mengatakan cukup
mengganti pakaian kerja. Dan yang baik. Mereka beralasan terkadang rekan
mengatakan pakaian kerja kurang baik kerja cuek, terkadang mau membantu.
yaitu sebanyak 32 orang. Mereka Selanjutnya sebanyak 34 orang yang
mengatakan bahwa perusahaan kurang menyatakan kurang baiknya reaksi teman
tanggap terhadap pemberian pakaian kerja saat melihat beban kerja rekan berat.
yang sering terlambat. Mereka beralasan mereka di bayar sesuai
Untuk sub indikator ketersediaan dengan tugas dan tanggung jawab masing-
peralatan keselamatan kerja (alat masing. Berdasarkan observasi dilapangan
pelindung diri) dari 64 orang responden masih banyak karyawn yang memakai
sebanyak 6 orang mengatakan baik. baju lengan pendek dan sarung tangan
Mereka beralasan bahwa alat pelindung yang sudah rusak.
diri yang disediakan perusahaan sangat Dari data diatas dapat disimpulkan
lengkap. Sedangkan yang mengatakan alat bahwa dari 64 orang responden penelitian,
pelindung diri cukup baik adalah sebanyak untuk indikator Disiplin Berpakaian dan
30 orang mereka beralasan karena Berperilaku terkategorikan kurang baik
terkadang mengalami kekurangan. dengan total skor 308 dari keseluruhan
Selanjutnya yang mengatakan alat responden.
3. Disiplin Tugas dan Kerja Sama Dengan Unit Lain.
Tabel 8: Tanggapan Responden Terhadap Indikator Disiplin Tugas dan Kerja Sama Dengan
Unit Lain
Frekuensi Tanggapan Responden Total
No Item Yang Dinilai
Baik Cukup Baik Kurang Baik Skor
1 Pedoman yang digunakan standart bekerja 15 40 9 134
2 Beban kerja personal 9 35 20 117
Saling berkoordinasi dengan unit lain
3 19 30 15 132
dalam rangkaian pelaksanaan tugas
Total Skor 383
Rentang Skor 320 – 447
Kategori Cukup Baik
Sumber: Data Olahan Lapangan, 2015

143
Dari tabel diatas dapat dijelaskan dari pekerjaan mereka. Sedangkan yang
sub indikator mengenai pedoman yang mengatakan beban kerja personal kurang
digunakan standar bekerja (SOP) oleh baik adalah sebanyak 20 orang mereka
perusahaan dari 64 orang responden beralasan bahwa beban kerja mereka
sebanyak 15 orang mengatakan baik, bertambah apabila ada proyek yang harus
mereka beralasan bahwa pedoman yang diselesaikan dengan cepat.
digunakan sudah sesuai dengan standar Untuk sub indikator saling
dalam bekerja. Kemudian yang berkoordinasi dengan unit lain dalam
mengatakan bahwa pedoman yang rangkaian pelaksanaan tugas di perusahaan
digunakan berdasarkan standar bekerja dari 64 orang responden 19 orang
(SOP) di perusahaan cukup baik yaitu mengatakan baik mereka beralasan telah
sebanyak 40 orang mereka beralasan melakukan koordinasi dengan baik
bahwa perusahaan telah mejalankan tapi sehingga pekerjaan dapat terlaksana
terkadang ada pelanggaran. Selanjutnya dengan baik. Dan yang mengatakan saling
yang mengatakan pedoman yanga di berkoordinasi dengan unit lain perusahaan
gunakan standar bekerja di perusahaan cukup baik adalah sebanyak 30 orang
kurang baik yaitu sebanyak 9 orang. mereka beralasan bahwa perusahaan telah
Mereka beralasan bahwa terkadang menyampaikan kepada setiap unit agar
mereka mengabaikan pedoman kerja saling berkoordinasi walapun kadang salah
tersebut karena tidak adanya perhatian dari dalam penyampaian. Dan yang
pimpinan saat mereka bekerja di luar. mengatakan saling berkoordinasi dengan
Untuk sub indikator beban kerja unit lain dalam rangkaian pelaksanaan
personal dari 64 orang responden tugas kurang baik adalah sebanyak 19
sebanyak 9 orang mengatakan baik orang mereka beralasan bahwa kadang
mereka beralasan bahwa beban kerja pelaksaaannya berbeda dengan yang
sudah sesuai dengan kemampuan mereka. dilapangan.
Kemudian yang mengatakan beban kerja Dari data diatas dapat disimpulkan
personal cukup baik sebanyak 35 orang bahwa dari 64 orang responden penelitian,
mereka beralasan bahwa beban kerja untuk indikator disiplin tugas dan kerja
personal sudah sesuai walaupun kadang sama dengan unit lain terkategorikan
kala ada penambahan pekerjaan diluar cukup baik dengan total skor 383.
4. Disiplin Tentang Apa Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bekerja
Tabel 9: Tanggapan Responden Terhadap Indikator Disiplin Tentang Apa Yang Tidak
Boleh Dilakukan Saat Bekerja.
Frekuensi Tanggapan Responden Total
No Item Yang Dinilai
Baik Cukup Baik Kurang Baik Skor
1 Tidak melaksanakan aktivitas lain 21 29 14 135
Tidak mendiamkan masalah yang
2 31 26 7 152
muncul saat bekerja.
Total Skor 287
Rentang Skor 213 – 297
Kategori Cukup Baik
Sumber: Data Olahan Lapangan, 2015
Dari tabel diatas dapat di jelaskan melaksanakan aktifitas lain kecuali
bahwa untuk sub indikator tidak aktifitas kerja selama jam kerja dari 64

144
orang responden sebanyak 21 orang pimpinan selalu berusaha memberikan
mengatakan bahwa tidak melakukan solusi pada setiap masalah yang muncul.
aktifitas lain kecuali aktifitas kerja selama Kemudian yang mengatakan tidak
kerja adalah baik mereka beralasan dengan mendiamkan masalah yang muncul saat
begitu mereka dapat bekerja dengan fokus bekerja yaitu sebanyak 21 orang
pada pekerjaan mereka. Kemudian menyatakan cukup baik mereka beralasan
sebanyak 29 orang mengatakan bahwa bahwa perusahaan terkadang beranggapan
tidak melaksanakan aktifitas lain kecuali masalah yang muncul tidak mengganggu
aktifitas kerja selama jam kerja cukup aktifitas perusahaan. Sedangkan yang
baik, mereka beralasan bahwa terkadang mengatakan tidak mendiamkan masalah
dalam bekerja membutuhkan hiburan agar yang muncul dalam bekerja adalah
terhindar dari stress saat bekerja. Dan sebanyak 7 orang menyatakan kurang baik
yang mengatakan bahwa tidak mereka beralasan bahwa perusahaan
melaksanakan aktifitas laian kecuali kadang menyalahkan mereka karena
aktifitas kerja selama jam kerja adalah masalah tersebut berawal dari kelalaian
sebanyak 14 orang mereka beralasan karyawan dalam bekerja
bahwa peraturan tersebut terkesan Dari data diatas dapat disimpulkan
membatasi aktifitas mereka dalam bahwa dari 64 orang responden penelitian
melakukan pekerjaan karena mereka harus untuk indikator disiplin tentang apa yang
monoton kerja tanpa ada kegiatan lain tidak boleh dilakukan saat bekerja, dengan
yang dapat membuat mereka nyaman. total skor 287 dari keseluruhan responden.
Untuk sub indikator tidak mendiamkan Untuk lebih jelasnya mengenai
masalah yang muncul saat bekerja dari 64 rekapitulasi tanggapan responden terhadap
orang responden sebanyak 31 orang variabel penelitian dapat dilihat melalui
mengatakan baik mereka beralasan bahwa tabel berikut ini:
Tabel 10 : Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Seluruh Indikator
Kategori
Total Kate-
No Indikator Item Cukup Kurang Jumlah Skor
Baik skor gori
Baik Baik
1 12 44 8 64 132
Cuk-
Disiplin Jam 2 9 38 17 64 120
1 523 up
Kerja 3 15 47 2 64 141 Baik
4 16 34 14 64 130
Disiplin berpak- 1 7 25 32 64 103 Ku-
2 ian dan berperi- 2 6 30 28 64 106 308 rang
laku 3 5 25 34 64 99 Baik
Disiplin tugas 1 15 40 9 64 134 Cuk-
3 dan kerja sama 2 9 35 20 64 117 383 up
dengan unit lain 3 19 30 15 64 132 Baik
Disiplin tentang
Cuk-
apa yang tidak 1 21 29 14 64 135
4 287 up
boleh dilaku-kan
Baik
saat bekerja 2 31 26 7 64 152
Total Skor 1501
Interval 1280 – 1792
Kategori Cukup Baik

145
Dari tabel 10 diatas dapat disimpulkan sulit dilakukan yang mana
bahwa untuk indikator Disiplin Jam Kerja menyebabkan pekerja harus
terkategori cukup baik dengan total skor menunggu beberapa hari baru bisa
523 dari 64 orang responden. Untuk mendapatkan yang baru. Hal inilah
indikator Disiplin Berpakaian dan yang membuat karyawan sering kali
Berperilaku terkategori kurang baik melakukan pekerjaan tanpa alat
dengan total skor 308 dari 64 orang pelindung diri yang lengkap karena
responden. Kemudian untuk indikator mereka dituntut untuk menyeselaikan
disiplin tugas dan kerja sama dengan unit pekerjaan tetapi belum didukung
lain terkategori cukup baik dengan total perusahaan sepenuhnya.
skor 383 dari 64 orang responden. Dan 3. Untuk pelaksanaan disiplin tugas dan
terakhir untuk indikator disiplin tentang kerja sama dengan unit lain masih
apa yang tidak boleh dilakukan saat cukup baik karena perusahaan telah
bekerja terkategori cukup baik dengan membuat standar operasional
total skor 287 dari 64 orang responden. prosedur (SOP) sehingga pekerjaan
Dari data diatas dapat disimpulkan dapat dilaksanakan dengan baik. dan
bahwa untuk pelaksanaan disiplin kerja pekerja juga melakukan pekerjaan
karyawan bagian lapangan pada PT. sesuai dengan kemampuan mereka.
Bangaumas Perkasa Siak Indrapura Tetapi masih banyak yang tidak
terkategorikan cukup baik dengan total peduli karena masih kurangnya
skor 1501 dari 64 responden karena pengawasan dalam pelaksanaan SOP
karyawan masih mengikuti peraturan yang tersebut.
berlaku dan Berdasarkan hasil observasi 4. Untuk pelaksanaan Disiplin tentang
dilapanagan karyawan sebagian besar apa yang tidak boleh dilakukan saat
sudah mengikuti peraturan yang ada dalam bekerja masih cukup baik hal ini
perusahaan. karena pekerja tidak lagi melakukan
pekerjaan yang tidak berkaitan dengan
PENUTUP pekerjaan. Akan tetapi dalam
Kesimpulan menyampaikan masalah dilapangan
1. Untuk pelaksanaan kedisiplinan jam masih ada karyawan mereka belum
kerja pada PT. Bangaumas Perkasa berani karena takut disalahkan oleh
telah cukup baik karena perusahaan perusahaan.
masih memberikan jam kerja normal
dan apabila melebihi jam kerja akan SARAN
di hitung lembur sehingga 1. Agar tingkat kedisiplinan karyawan
memberikan penghasilan lebih kepada semakin baik dalam mengikuti jam
karyawan. Tetapi perusahaan sering kerja, perusahaan perlu mengatur
mewajibkan karyawan lembur karena system lembur karyawan jangan
pekerjaan yang belum selesai. sampai karyawan bekerja terlalu lama
2. Dalam pelaksanaan disiplin yang menyebabkan kelelahan yang
berpakaian dan berperilaku masih berlebihan dan dapat menyebabkan
kurang baik karena perusahaan belum karyawan tidak masuk kerja pada hari
mampu menyediakan alat pelindung selanjutnya.
diri dengan lengkap. Sehingga untuk 2. Hendaknya perusahan lebih
penggantian Alat pelindung diri cukup menyediakan alat pelindung diri

146
secara lengkap tanpa adanya Ekonomi. Edisi 13. Jakarta
kekurangan dan mengadakan Selatan: Salemba Empat.
penggantian peralatan kerja yang Ibrahim, Mariaty. 2009. Pengatar Ilmu
tidak layak pakai atau sudah usang. Administrasi Bisnis. Pekanbaru :
Sehingga karyawan dapat bekerja CV. Witra Irzani Pekanbaru.
maksimal dan lebih aman. Malthis, Robert L, Jhon H Jackson. 2002.
3. Hendaknya perusahaan memberikan Manajemen Sumber Daya
pengawasan yang lebih ketat dan Manusia,Buku Dua Edisi
teratur agar pekerja tidak bekerja Pertama, Jakarta: Salemba
seenaknya. Empat
4. Hendaknya perusahaan selalu Mukhijat. 2000. Fungsi Manajemen.
menerima masalah dilapangan tanpa Bandung: Mandar maju
mencoba menyalahkan pihak Mangkunegara, Anwar P. 2000.
manapun melainkan mencoba Manajemen Sumber Daya
memberikan pemecahan terhadap Manusia Perusahaan.
masalah yang ada. Selalu berpikir Bandung: PT. Remaja
countinous improvement (perbaikan Rosdakarya.
yang berkesinambungan). Nawawi, Hadari. 2003. Perencanaan
SDM. Yogyakarta: Gadjah
DAFTAR KEPUSTAKAAN Mada University Press. Cetakan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur kedua.
Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology
Akadun. 2007. Administrasi Perusahaan (Ilmu Pemerintahan baru).
Negara, Bandung : Alfabeta. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dessler, Gary. 2007. Human Resource Prawirosentono, Suyadi. 2012.
Development. Jakarta: Prentice Hill Manajemen Sumber Daya
Handoko, T Hani. 2003. Manajemen, Manusia Kebijakan Kinerja
Edisi 2. Yogyakarta BPFE. Karyawan. Edisi ke dua.
Hadayadiningrat, Soewarno. 1996. Yokyakarta BPFE.
Pengantar Study Ilmu Purwanto dan Atwi Suparman. 1999.
Administrasi dan Manajemen. Evaluasi Program Diklat.
PT. Toko Gunung Agung. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Hasibuan, Melayu S.P. 2007. Manajemen Administrasi. Lembaga Ilmu
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Administrasi Niaga.
PT. Bumi Aksara. Rahmawati, Ike Kusdyah. 2007.
Handoko, T Hani. 2001. Manajemen Manajemen Sumber Daya
Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI
Manusia. Cetakan Ke-12, Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber
Yogyakarta BPFE. Daya Manusia untuk
Harianja, Efendi, Tua Marihot. 2002. Perusahaan. Jakarta: Raja
Manajemen Sumber Daya Grafindo Persada.
Manusia. Jakarta: Garasindo. Ruky, Achmad S. 2014. Menjadi
____________. 2007. Tehnik-tehnik Manajemen SDM Profesional.
Statistika dalam Bisnis dan Yogyakarta : Penerbit ANDI.

147
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2004. Filsafat
Administrasi. . Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
GRAHA ILMU
Sugiono, 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : PT. Alfabeta.
Sunyoto, Dadang. 2013. Sumber daya
manusia. Jakarta : CAPS
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen sumber
daya manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen sumber
daya manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sydam, Gauzali, 2000, Manajemen
Sumber Daya Manusia (Human
Resources Management).
Jakarta: Penerbit Djambatan.
Cetakan Kedua.
Terry, George R. 2009. Prinsip-prinsip
Manajemen. Jakarta: PT. Bumi
Akasara.
Thoha. Mifta. 2002. Perilaku Organisasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.ph
p/prestasi-kerja.html.
http://kepmen-nomor-kep.234-men-2003-
tentang-waktu-kerja-dan-istirahat-pada-
sektor-usaha-energi-dan-sumber-daya-
mineral-pada-daerah
http://id.wikipedia.org

148

You might also like