Professional Documents
Culture Documents
Perlindungan Hukum Terhadap Pasar Tradisional Di Era Liberalisasi Perdagangan
Perlindungan Hukum Terhadap Pasar Tradisional Di Era Liberalisasi Perdagangan
ABSTRACT
The inclusion of investments to invest in the modern market sector, a challenge for the activities and
economic development of the small people in this case is micro, small and medium enterprises in
traditional markets. Even the existence of traditional markets in urban increasingly alarming and even
threatened with bankruptcy with the rapid growth and development of modern market development. The
purpose of this paper is to know the challenges to traditional markets amid the influence of globalization
and trade liberalization and to know the legal protection for traditional markets in the era of trade
liberalization. The research method used in this research is the type of normative legal research. The
conclusion of this research is Challenge to traditional market in the middle of globalization influence and
trade liberalization is marked by the influx of investment flows in Indonesia which has swept the whole
field of investment from one region to another most lucrative area, Legal Protection For Traditional
Market in Liberalization Era Trafficking in views in Presidential Regulation No. RI. 112 of 2007,
Regulation of the Minister of Trade No. RI. 56 / M-DAG / PER / 9/2014, and the Regulation of the
Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia No. 20 of 2012.
ABSTRAK
Masuknya investasi untuk berinvestasi di sektor pasar modern, menjadi tantangan tersendiri bagi
aktivitas dan perkembangan ekonomi rakyat kecil dalam hal ini adalah usaha mikro, kecil dan
menengah di pasar tradisional. Bahkan keberadaan pasar tradisional di perkotaan semakin
memprihatinkan dan bahkan terancam gulung tikar dengan semakin pesatnya pertumbuh dan
perkembangan pembangunan pasar modern. Tujuan penulisan tulisan ini adalah untuk mengetahui
tantangan terhadap pasar tradisional di tengah pengaruh globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta
mengetahui perlindungan hukum bagi pasar tradisional di era liberalisasi perdagangan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif. Kesimpulan dari
hasil penelitian ini yaitu Tantangan terhadap pasar tradisional di tengah pengaruh globalisasi dan
liberalisasi perdagangan ditandai dengan masuknya arus investasi di Indonesia yang telah melanda
seluruh bidang penanaman modal dari suatu daerah menuju kedaerah yang lain yang paling
menguntungkan, Perlindungan Hukum Bagi Pasar Tradisional di Era Liberalisasi Perdagangan dalam
dilihat dalam Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007 , Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
56/M-DAG/PER/9/2014, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 20 Tahun 2012.
1 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar, Bali.
1
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
2
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
3
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
untuk berusaha di pasar tradisional akan Statue Approach dan The Analictical and
kehilangan mata pencahariannya. Pasar Conseptual Approach sesuai dengan karakteristik
tradisonal akan tergusur seiring dengan tren dan sifat dari penelitian hukum normatif. Sumber
perkembangan dunia ritel saat ini yang didominasi bahan hukum yang digunakan dalam penelitian
oleh pasar modern. normatif ini menggunakan tiga bahan hukum
Menghadapi persoalan di atas, fungsi dan yaitu, bahan hukum primer, bahan hukum
peran negara dalam hal ini pemerintah sangat sekunder dan bahan non hukum yang relevan
diperlukan. Tugas dan fungsi negara dalam hal ini digunakan untuk menganalisis perlindungan
adalah komitmen dan kebijakan hukum hukum terhadap pasar tradisional di era
pemerintah terhadap hak ekonomi dan sosial liberalisasi perdagangan.
masyarakat berupa hak untuk berusaha yaitu 3. Hasil Dan Pembahasan
dengan menciptakan kondisi, yang 3.1. Tantangan Terhadap Pasar Tradisional di
memungkinkan setiap individu atau masyarakat Tengah Pengaruh Globalisasi Dan
bebas dalam menentukan pilihannya dan negara Liberalisasi Perdagangan
menjamin ketersediaan barang-barang dalam Globalisasi dan liberalisasi perdagangan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat memang tidak bisa dielakan lagi, karena
sebagaimana yang diamanatkan dalam Indonesia telah memutuskan untuk menjadi
Pembukaan dan UUD 1945. anggota perdagangan baik regional maupun
2. Metode Penelitian dunia, seperti : GATT (General Agreement on
Metode penelitian yang digunakan dalam Tariffs and Trade), AFTA (Asean Free Trade
penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Area), APEC (Asia-Pacific Economic
Penelitian hukum normatif merupakan penelitian Cooperation) dan WTO (Word Trade
hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan Organization). Ketika Indonesia menjadi anggota
pustaka yang artinya dalam penelitian ini perdagangan regional maupun dunia maka
dilakukan dengan cara meneliti norma, asas, bersamaan dengan itu, Indonesia menjadi bagian
falsafah ataupun doktrin dan prinsip hukum dalam dari masyarakat global dan liberalisasi
bahan-bahan kepustakaan. Penelitian hukum ini perdagangan.
juga dikonsepkan sebagai penelitiaan perundang- Liberalisasi pada dasarnya merupakan
udangan (law in books) atau kaidah norma yang suatu era perdagangan dunia tanpa batas, tanpa
dianggap pantas sebagai patokan berperilaku proteksi, tanpa hambatan dan mempertinggi
(Subekti, 2018). Jenis pendekatan yang tingkat persaingan perdagangan antara pelaku
digunakan dalam penelitian hukum ini adalah The ekonomi. Oleh karena itu, faham-faham yang
4
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
5
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
tradisional. Demikian pula dengan hasil survei menopang pertumbuhan perekonomian nasional
yang dilakukan A.C Nielsen (tahun 2006) tidak tercapai.
terhadap perkembangan pasar modern di Pasar tradisional merupakan bentuk
Indonesia. Hasil survei ini menunjukan bahwa ekonomi kerakyatan yang memberikan kontribusi
perkembangan pasar modern di Indonesia besar terhadap pilar perekonomian di Indonesia.
tumbuh 31,4 % per tahun, sedangkan pasar Ketahanan dan kelangsungan hidup pasar
tradisional menyusut 8 % per tahun. Selanjutnya tradisional akan berpengaruh terhadap kondisi
menurut hasil diskusi revitalisasi pasar tradisional perekonomian nasional. Sehingga pemerintah
di Kementerian Perdagangan tanggal 23 April harus tetap menjaga keberadaan pasar
2012 menunjukan hasil yang sama. Dari hasil tradisional.
diskusi itu dikemukakan bahwa sepanjang tahun Oleh karena itu, agar supaya pasar
2011 pasar tradisional hanya mengalami tradisional tidak terus terpinggirkan maka salah
pertumbuhan negatif sebesar 8,1%, sementara satu instrument yang diperlukan untuk menata
pasar modern tumbuh 31,4% dan diperkirakan dan mengelola pasar tradisional adalah melalui
12 tahun lagi pasar tradisional bakal menjadi instrument hukum. Di sini diperlukan kemauan,
museum (Republika, 2018) komitment dan tanggung jawab negara untuk itu.
Memperhatikan perkembangan dan Bahkan, menurut Jimly Asshiddiqie, bahwa dalam
pertumbuhan pasar modern yang tak terbendung konsep negara hukum kesejahteraan, negara
ini bila dibiarkan terus berlangsung maka tidak dituntut untuk memperluas tanggung jawabnya
mustahil keberadaan dan keberlangsungan peran kepada masalah-masalah sosial ekonomi yang
pasar tradisional sebagai salah satu sarana yang dihadapi oleh rakyat banyak. Perkembangan
mewadahi kegiatan ekonomi bagi pedagang dan inilah yang memberikan legalisasi bagi penganut
masyarakat akan terpinggirkan dan tergusur. Jika negara intervensionis pada abad 20. Negara
peran pasar tradisional tersebut dibiarkan perlu dan bahkan harus melakukan intervensi
tergusur maka harapan terhadap peran pasar dalam berbagai masalah sosial dan ekonomi
tradisional sebagai salah satu kekuatan ekonomi untuk menjamin terciptanya kesejahteraan
masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dan masyarakat (Assiddiqie, 1994).
bagi rakyat sebagai yang diamanatkan oleh UUD 3.2. Perlindungan Hukum Bagi Pasar
1945 tidak terwujud, juga harapan terhadap peran Tradisional di Era Liberalisasi Perdagangan
pasar tradisional sebagai salah satu pilar Jumlah pasar tradisional di seluruh
kekuatan ekonomi masyarakat yang turut wilayah Indonesia mencapai 13.450 unit dan
mampu menampung lebih dari 12.625.000
6
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
pedagang (Bintoro, 2012). Dari jumlah pasar angkutan dan pelayan toko atau kios (Firmanzah
tradisional sebanyak itu, jika ditata dan dikelola & Halim, 2012)
dengan baik maka pasar tradisional dapat Di balik peran strategis pasar tradisional
dimanfaatkan oleh para pedagang atau para tersebut terdapat permasalahan-permasalahan
pelaku ekonomi sebagai tempat atau wadah untuk yang membutuhkan perhatian pembuat kebijakan
berdagang. Pasar tradisional sebagai wadah atau dan pengelola yang terkait dengan
tempat berusaha akan menjadi salah satu pengembangan dan pengelolaan pasar
kekuatan ekonomi bagi masyarakat, serta dapat tradisional. Pesatnya pembangunan pusat
mendukung pembangunan ekonomi nasional. pembelanjaan dan toko modern berdampak pada
Pasar tradisional sebagai wadah ekonomi di penurunan pendapatan dan keuntungan pasar
samping dimanfaatkan oleh pedagang, juga dapat tradisional. Selain itu, faktor-faktor sosial ekonomi
dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi lain, seperti masyarakat sekitar pasar tradisional, seperti
misalnya : jasa parkir, produsen, petani, jasa perubahan preferensi dan pola belanja
angkut dan jasa perbankan, sehingga roda masyarakat di sekitar pasar tradisional
perekonomian masyarakat akan terus bergulir berkontribusi besar terhadap beralihnya tempat
dan dapat memberi manfaat dan kesejahteraan belanja masyarakat ke pusat pembelanjaan dan
sebesar-besaranya bagi masyarakat dan negara ritel modern (Firmanzah & Halim, 2012).
berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Pasar tradisional harus tetap
Keberadaan pasar tradisional merupakan dikembangkan dan dipertahankan eksistensinya
salah satu indikator paling nyata dari kegiatan seiring dengan semakin ketatnya persaingan
ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Taraf dengan pasar modern. Untuk itu dibutuhkan
kehidupan ekonomi masyarakat dapat dengan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi
mudah dilihat dari kegiatan di pasar tradisional pasar tradisional agar dapat menyusun strategi
setempat. Demikian juga kemajuan suatu wilayah pengelolaan pasar tradisional yang profesional
dapat secara langsung dilihat dari kegiatan dan sesuai dengan karakteristik kebutuhan
ekonomi pada pasar di daerah yang masyarakat setempat dan perkembangan zaman
bersangkutan.Sebagai salah satu sarana (Firmanzah & Halim, 2012).
distribusi, kehadiran pasar tradisional tidak hanya Berkenaan dengan itu, pada tahun 2007
melibatkan para pedagang, namun juga memberi diterbitkan Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun
kesempatan kerja bagi para petani, produsen, 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
pelaku usaha jasa keuangan, pelaku jasa Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Toko
Modern. Kemudian diikuti dengan Peraturan
7
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
8
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
9
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
10
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
11
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
berjalan beriringan, karena bilamana salah satu misalnya dengan masuknya investasi pada
komponen tidak berfungsi maka hukum itu akan industri ritel modern (pasar modern), seperti,
mandeg. Di dalam tataran negara modern, lebih- supermarket, hipermarket, minimarket.
lebih di era global, hukum harus mampu Memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan
memainkan peranan sebagai pengatur dan pasar modern yang tak terbendung ini bila
pengendali dalam berbagai aspek kehidupan dibiarkan terus berlangsung maka tidak mustahil
berbangsa dan bernegara. Melalui hukum keberadaan dan keberlangsungan peran pasar
diharapkan dapat terwujud kepastian hukum, tradisional sebagai salah satu sarana yang
ketertiban, keadilan dan pada akhirnya mewadahi kegiatan ekonomi bagi pedagang dan
tercapailah apa yang dinamakan dengan masyarakat akan terpinggirkan dan tergusur.
kedamaian hidup baik secara internal negara Pasar tradisional merupakan bentuk ekonomi
maupun maupun antara bangsa. Hukum di satu kerakyatan yang memberikan kontribusi besar
pihak dapat berperan sebagai sarana terhadap pilar perekonomian di Indonesia.
transformasi struktur dan nilai-nilai global yang Ketahanan dan kelangsungan hidup pasar
sesuai dengan nilai dan kepentingan Indonesia. tradisional akan berpengaruh terhadap kondisi
Namun di lain pihak, tidak semua struktur dan perekonomian nasional. Sehingga pemerintah
nilai-nilai globalisasi itu sesuai dengan nilai dan harus tetap menjaga keberadaan pasar
kepentingan Indonesia. Karena itu, hukum tradisional.
selanjutnya berperan sebagai mekanisme Perlindungan Hukum Bagi Pasar
integrasi berbagai nilai dan kepentingan yang Tradisional di Era Liberalisasi Perdagangan
berbeda itu. dalam dilihat dalam Peraturan Presiden RI No.
4. Kesimpulan 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Tantangan terhadap pasar tradisional di Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
tengah pengaruh globalisasi dan liberalisasi Pembelanjaan dan Toko Modern. Kemudian
perdagangan ditandai dengan masuknya arus diikuti dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI
investasi di Indonesia yang telah melanda seluruh No. 56/M-DAG/PER/9/2014 merupakan
bidang penanaman modal dari suatu daerah perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan
menuju kedaerah yang lain yang paling RI No. 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman
menguntungkan. Gejala ini menjadikan Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
penanaman modal atau investasi menjadi suatu Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern, dan
tuntutan guna memenuhi kebutuhan suatu Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 20 Tahun
negara, perusahaan dan juga masyarakat, seperti 2012 tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan
12
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
13
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
14