Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 28
MENTEAI KEVANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR = 291/KMK.01/2017 TENTANG PEDOMAN. PENILAIAN KINERJA BERDASARKAN KUALITAS KONTRAK KINERJA Menimbang Mengingat DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, . bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan objektivitas penilaian kinerja organisasi dan. Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan, perla dilakukan penyesuaian dan penetapan kembali atas Keputtisan Menteri Keuangan Nomor 234/KMK.O1/2016 tentang Pedoman Penghitungan Nilai Kinerja Pegawai, Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingicungan Kementerian Keuangan; . bahwa berdasarkan. pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam bhuruf a, perhi menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan; . Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); . Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 234/ PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian. Keuangan (Berita Negara ‘Tahun 2015 Nomor 1926}; Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/ KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Linglungan Kementerian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 556 /KMK.01/2015; . Keputusan Menteri Keuangan Nomor 519/ KMK.01/2015 tentang Pembentukan Komite Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 300/ KMK.01/2016; L Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA, MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -2- MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN “MENTERL KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA_ BERDASARKAN KUALITAS KONTRAK KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. : Menetapkan Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja sebagairiana dimaksud dalam Diktum -PERTAMA, digunakan sebagai acuan dalam melakukan penilaian kinerja organisasi dan pegawai berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja yang selanjutnya disingkat K3 di lingkungan Kementerian Keuangan. :Penilaian kinerja_—organisasi_ dan —_pegawai perdasarkan K3 di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Diktam KEDUA dilaksanakan dengan mempertimbangkan prinsip berilaat: a. objektif, peniilaian dengan meminimalkan judgemert yang bersifat subjektif; b. adil, penilaian dilakukan = guna _—_lebih mendiferensiasi kinerja antarpegawai; dan c. andal, penilaian menggunakan data yang dapat dipercaye. :Penilaian kinerja organisasi_ dan pegawai berdasarkan K3 di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA bertujuan untuk lebih merefieksikan kinerja rill dan mendiferensiasi . kinerja antarpegawai secara objektif, yang dilaksanakan dengan melakukan penyesuaian terhadap Nilai Kinerja Organisasi dan Nilai Kinerja Pegawai yang memperhitungkan kualitas kontrak kinerja. :Hasil penilaian kinesja organisasi dan pegawai berdasarkar. K3_ di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimaria dimaksud dalam Diktum KEEMPAT terdiri dari: a, Nilai’ Kinerja Organisasi berdasarkan K3 yang selanjutnya disebut NKO K3, untuk penilaian kinerja pada organisasi; dan KEENAM KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN KESEPULUH KESEBELAS KEDUABELAS. KETIGABELAS MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. =3- b. Nilai Kinerja Pegawai berdasarkan K3 yang selanjutnya disebut NKP K3, untuk penilaian kinerja pada Pegawai. : Penghitungan NKO K3 sebagaimana dimakeud dalam Diktum KELIMA huruf a dilakukan dengan mengglikan Nilai Kinerja Organisasi dengan nilai K3. : Penghitungan NKP K3 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA buraf b merupakan penjumlahan dari 2 (dua) unsur berilut: a. Capaian Kinerja Pegawai K3 yang selanjutnya disebut CKP K3, dengan bobot 70% (tujuh pulub, per seratus); dan b. Nilai Perilaku yang selanjutnya disingkat NP, dengan bobot 30% (tiga puluh per seratus). : Penghitungan CKP K3 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH huruf a dilakuken dengan mengalikan Capaian Kinerja Pegawai dengan nilai K3. :Batas nilai untuk CKP K3 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH huruf a ditetapkan paling tinggi 120 (seratus dua puluh). : Batas nilai untuk NP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH huruf b ditetapkan paling tinggi 95 (sembilan puluh lima). : Batas nilai untuk NP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEPULUH dapat diberikan lebih dari 95 (sembilan puluh lima) dan paling tinggi 100 (seratus) dalam hal menyertakan rekomendasi tertulis dari: a. pimpinan unit eseion I bagi Pegawai Kementerian Keuangan yang menduduki jabatan pelaksana sampai. dengan jabatan setingkat eselon Il; atau b. Menteri Keuangan bagi Pegawai Kementerian Keuangan yang menduduki jabatan setingkat. eselon [ atau eselon Il. :Nilai K3 sebagdimana dimaksud dalam Diktum KEENAM dan. Diktum KEDELAPAN merupakan penjumlahan dari 2 (dua) unsur berikut: a. Nilai Kualitas dari Indikator Kinerja Utama yang selanjutnya disingkat IKU, dengan bobot 60% (enam puluh per seratus); dan b. Nilai Kualitas dari Target IKU, dengan bobot 40% {empai pulth per seratus). :Nilai Kualitas IKU merupakan nilai yang mencerminkan kualitas IKU dalam setiap Kontrak Kinerja yang selanjutnya disingkat KK. 7 KEEMPATBELAS KELIMABELAS KEENAMBELAS KETUJUHBELAS KEDELAPANBELAS KESEMBILANBELAS MENTERI KEVANGAN REPUBLIK INDONESIA : Nilai Kualitas Target IKU merupakan nilai yang mencerminkan kualitas target IKU dalam setiap KK, : Nilai Kualitas IKU sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUABELAS huruf a, dihitung dengan membandingkan rata-rata Bobot Kualitas IKU terhadap Standar Kualitas IKU, sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Nilai Kualitas Target IKU sebagaimana dimaksud dalam Diksum KEDUABELAS huruf b, dihitung dengan membandingkan rata-rata Bobot Kualitas Target IKU terhadap Standar Kualitas ‘Target IKU, sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Standar Kualitas IKU dan Standar Kualitas ‘Target IKU sebagaimana dimaksud dalam —_Dikturn KELIMABELAS dan Diktum KEENAMBELAS mengacu pada tabel sebagaimana tercantum dalam Lampiran Furuf C yang merupakan. bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri inti. : Penghitungen NKP K3 sebagaimana dimaksud dalam Diktam K2TUJUH bagi Pegawai Kementerian Keuangan dengan kondisi berikut: a. memiliki KK komplemen; b, memiliki KK addendum; ¢. sebagian IKU dalam KK tidak dapat dihitung realisasinya; d. berhenti bekerja dari Kementerian Keuangan atau bekerja kembali-di Kementerian Keuangan selama tahun pehilaian; atau e. sedang menjatani tugas belajar; dilakukan sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. 2 Hasil penilaian -kinerja orgenisasi dan pegawai berdasarkan K3 di lingkungan _Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA diklasifikasikan dalam 3 (tiga) Status Kinerja sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf E yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. g KEDUAPULUH KEDUAPULUHSATU KEDUAPULUHDUA KEDUAPULUHTIGA. KEDUAPULUHEMPAT KEDUAPULUHLIMA KEDUAPULUHENAM KEDUAPULUHTUJUH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -5 : Penghitungan NKO K3 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM dan CKP K3_ sebagaimana dimaksud dalam Diktam KETUJUH huruf a, dilaksanakan oleh pengelola kinerja organisasi sesuai ruang lingkup penugasan yang bersangkutan : Penghitungan NKP K3 sebagaimana dimaksud dalam Diictum KETUJUH, dilaksanakan oleh pengelola ldnerja pegawai sesuai ruang lingkup penugasan yang bersangkutan. :Hasil penghitungan NKO K3 dan NKP K3 sebagaiinana dimakéud dalem Diktum KELIMA ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan Unit Pemilik Peta Strategi sesuai ketentuan sebagairnana tercantum dalam Lampitan hurut F yang merupakan bagian tidak terpisabkan dari Keputusan Menteri ini. :Pedomen Penifaian Kinerja Berdasarkan K3 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini diguriakan untuk penilaian kinerja_berdasarkan 3 terhitung mulai tahun penilaian 2016. :NKO K3 yang telah ditetapkan dalam Keputusan Pimpinan Unit Pemilik Peta Strategi sebagaimana dimaksud dalam = Diktum = KEDUAPULUHDUA, digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja organisasi oleh pimpinan Kementerian Keuangan. :NKP K@ yang telah ditetapkan dalam Keputusan Pimpinan Unit Pemilik Peta Strategi sebagaimana dimaksud dalam. Diktum KEDUAPULUHDUA, dapat digunakan sebagai acuan dalam penataan pegawai dan pemberian ‘Tunjangan ‘Tambahan Unsur Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara Berdasarkan Nilai Kinerja Pegawai. :Dalain hal diperlukan penjelasan atas materi yang diatur dalam Keputusan Menteri ini, Komite Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan berwenang memberikan penjelasan yang bersifat final. : Pada saat Keputusan Menteri ini berlalea, Keputusan. Menteri Keuangan Nomor 234/KMK.01/2016 tentang Pedoman Penghitungan Nilai Kinerja Pegawai Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan, dieabut dan dinyataken tidak berlalea. J MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -6- KEDUAPULUHDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada: 1. Wakil Menteri Keuangan; 2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, dap Kepala Badan di Lingkungan Kementerian Keuangan; Staf Ahli di Lingkungan Kementerian Keuangan; Kepala Biro Hukum, Kementerian Keuangan; 5. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Kementerian Keuangan; 6. Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Kementerian Keuangan; dan 7. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan, Kementerian Keuangan fe Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2017 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, tid.” ‘SRI MULYANI INDRAWATI Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum Lb. Bagian T.U. Kementerian J, camernan (SPUTOEAN MENTERI KEUANGAN QBPUBLIK INDONESIA Howor 291 /XMK .01/2017 PEDOMAN PEKILAAN IWERJA BERDASARICAN KUALITAS KONTRAR KINERIA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KBUANGAY MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BERDASARKAN KUALITAS KONTRAK KINERJA ‘DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN A. Penghitungan Nilai Kualitas [KU Tahapan. penghitungan Nilai Kualitas IKU meliputi penghitungan Bobot Kualitas IKU, rata-rata Bobot Kualitas IKU, dani Nilai Kualitas IKU, dengan penjelasan sebagai berileut: 1, Penghitungan Bobot Kualitas IKU Penilaian Bobot Kualitas IKU dilakukan untuk setiap IKU dalam KK yang telah memiliki realisasi sampai dengan periode penilaian, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Unit/Pegawai pemilik peta strategi Penghitungan Bobot Kualitas IKU pada unit/pegawai pemilike peta strategi mengacu pada ketentuan bobot IKU yang merupakan ombinasi antara tingkat validitas dan tingkat kendalv sesuai matrik perileut: EL | EM| PL | PM) PH |.AM Bobot IKU. | 26 | 21]19/ 14) 11) 9 Keterangan: BL : Exact-Low EM _—: Exact-Moderate PL : Proxy-Low PM : Proxy-Moderate PH » Proxy-High. AM : Activity-Moderate Definisi-validitas dan tingkat kendati mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK-01/2014 tentang Pengelolaan Kinexja di Lingkungan Kementerian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor $56/KMK.01/2015. b. Pejabat Eselon 1 bukan pemilik peta strategi dan Pejabat Esélon If bukan pemilik peta strategi Penghitungan Bobot Kualitas IKU pada Pejabat Bselon | bukan pemillle peta strategi dan Pejabat Eselon II bukan pemilik peta strategi mengacu pada ketentuan bobot JKU yang merupakan kombinasi antara tingkat validitas dan tingkat kendali sesuai matrik berikut: BL | EM| PL] PM| PH )AM Bobot KU | 26 | 24 | 19 | 144 11] 9 | ¢ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -2 Keterangan: EL : Exact-Low EM : Exact-Moderate PL : Proxy-Low PM ! Proxy-Moderate PH : Proxy-High AM : Activity-Mederate Definisi validitas dan tingkat kendeli mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan. Menteri Keuangan Nomor 556 /KMK.01/2015, . Pegawai bukan pemilik peta strategi Penghitungan Bobot Kualitas [KU pada Pegawai bukan perilik peta strategi mengacu pada ketentuan bobot IKU sebagai berikut: 1) IKU Cascading Peta (CP) a) Bobot kualitas IKU Cascading Peta (CP) mengacu pada ketentuan bobot IKU yang merupakan kombinasi antara tingkat validitas dan tingkat kendali sebagai berikut: aos EL}-EM}| PL }PM | PH | AM ~Bobot IKU- | 26 | 21} 19} 14) 11} 9 Keterangan: EL : Exact-Low EM —: Exact-Moderate PL : Proxy-Low PM —: Proxy-Moderatz PH 2 Proxy-High AM: Activity-Moderate Definisi validitas dan tingkat kendali mengacu pada Keputusan Menteri Keuangen Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian sebagaimana, telah diubah dengan ‘Keputusan Menteri Keuangan Nomor 586/KMK.01/2015. b) Jumlah. maksimal IKU CP sebagaimana dimaksud dalam butir a) yang dapat diperhitungkan dengan bobot IKU CP sebanyak: (1) 40% (empat puluh per seratus) dari total IKU (pembulatan ke bawah} untuk Pejabat/Pegawai 1 (satu) level di bawah pefnilile peta strategi; 2) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INOONESIA (2) 20% (dua puluh per seratus) dari total TKU (pembulatan ke awali) untulc Pejabat/Pegawai 2 (dua) level di bawah pemilik peta strategi selain pelaksana, dan Pejabat Fungsional (semua level); dan (3) 0% (nol per seratus) dari total IKU untuk Pejabat/Pegawai 3 (tiga) level di bawah pernilike peta strategi dan Pegawai yang menduduki jabatan pelaksana. c} Pegawai dengan status kepegawaian sebagai pelaksana tetapi memiliki peringkat jabatan lebih tinggt dari peringkat jabatan tertinggi dalam kelas jabatan pelaksana, jabatan yang digunakan dalam penghitungan IKU CP sebagaimana dimaksud dalam butir b) mengact pada jabatan struktural yang setara dengan peringkat,’ jabatan yang ditetapkan untuk pegawai yang bersangkutan. d) Penetapan IKU sebagei IKU CP sebagaimana diatur dalam butir } ditentukan berdasarkan prioritas sesuai.urutan nomor IKU dalam KK. o) IKU CP yang melebihi batas maksimal sebagaimana diatur dalam putir b) dan. butir d) dihitung sebagai IKU Cascading Non-Peta atau Non-Cascading. ) Bobot IKU CP untuk IKU CP yang bersifat tanggung renteng, diktirangi sebesar 1 (satu) poin. g} IKU CP yang bérsifat tanggung renteng sebagaimana dimaksud pada butir f) merupakan: (IKU yang dimiliki oleh paling Kurang 2 (dua) orang uunit/Pegawai pada level jabatan yang sama; dan (Q)IKU yang target; definisi, formula, objek pengukuran, dan penghitungan redlisasinya sama, IKU Cascading Non-Peta (C) dan Non-Cascading (N) a) Bobot Kualitas IKU Cascading Non-Peta dan Non-Cascading sebesar 9 (sembilan) poin. 'b) Bobot IKU sebagaimana dimaksud ‘dalatn butir a) ditambah dan/atau dikurangi apabila memenubi ketentuan sebagai berikut: (1) Penambahan bobot sebesar 1 (satu) poin apabila tingkat kendali IKU moderate atau low; (2)Penambahan bobot sebesar 1 (satu) poin apabila 1KU Cascading Non-Peta (C) dan Non-Cascading (N) berkenaan mengukur kualitas/mutu dan/ateu waktuy ¢ MENTER KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA “4. (2) IKU memenuhi kriter’a mengukur kualitas/tmutu scbagaimana dimaksud pada angka (2) apabila mengukur tingkat bail buruknya (nilai), akurasi, dan mutu pekerjaan yang dicirikan dengan perigukutan seperti indeks dan deviasi, contoh: indeks kepuasan pengguna layanan; (4)IKU memenuhi kritetia mengukur waktu sebagaimana dimaksud pada angka (2) apabila mengukur ‘kecepatan dan lama penyelesaian pekerjaan sesuai standar waktu yang telah ditetapkan, . contohi rata-rata waktu penyelesaian risalah rapat, persentase verifikasi dokumen sesuai norma waktu; (5) Bobot IKU Cascading Non-Peta (C) dan Non-Caseading (N) yang bersifat tanggung renteng dikurangi sebesar 1 (satu) poin; atau (6) IKU Cascading Non-Peta (C) dan Non-Cascading (N) yang bersifat tanggung renteng sebagaimana dimaksud pada angka (5) merupakan: {a) IKU yang dimiliki oleh sekurangnya paling kurang 2 (dua) orang unit/Pegawei pada level jabatan yang sama; dan {by IKU yang target, definisi, formula, objek pengukuran, dan maupuh, penghitungén realisasinya sama. 2. Penghitungan rata-rata Bobot Kualitas IKU Rata-rata Bobot Kuslitas IKU dalam suata KK dihitung dengan formila: ‘Bobet Kualitas 1KU Rata — rata Bobot Kualitas IKU = “Saray Keterangan: % Bobot Kualitas [KU merupakan akumulasi Bobot Kualitas IKU dari IKU yang telah memiliki realisasi sampai dengan periode penilaian. % IKU dalam KK merupakan jumlah IKU dalam KK yang télah memiliki redlisasi sampai dengan periode penilaian. 3. Penghitungan Nilai Kualitas IkU. ‘Wilai Kualitas IKU dihitung dengen formula: ‘Nilai Kualitas IKU MENTERt KEUANGAN REPUBLIC INDONESIA “S- B, Penghitungan Nilai Kualitas Target IKU ‘Tahapan penghitungan Nilai Kualitas Target IKU meliputi penghitungan Bobot Kualitas Target IKU, rata-rata Bobot Kualitas Target IKU dan Nilai Kualitas Target IKU, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Penghitungan Bobot Kualitas Target 1KU a, b. penilaian Robot Kualitas Target IKU dilakulkan untuk setiap IKU dalam KK yang telah memiliki realisasi sampai dengan periode penilaian; penilaian Bobot Kualitas ‘Target IKU dilakukan dengan cara membandingkan ada/tidaknya peningkatan/penurunan kualitas target {KU antara tahun penilaian dengan tahun sebelum tahun penilaian; dalam hal besaran target -atas penilaian Bobot Kualitas Target IKU sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak dapat merefleksikan atau memperbandingkan ada atau tidaknya peningkatan/penurunan target, besaran target mengacu data mentah (raw data), misalnya; Target | Tergct | Pengbitongsn Keterangan Contoh KU | Tahuri-| Tahon oboe 2016° | 2017 Kualitas ‘Target IKU Persentase 100% | 100% T=T | Target tidak dapat jumlah kajian diperbandingkan, yang . “: <1 sehingga wntule dipublikasikan an ipubl data: 5 | data: 4) 4 kejian <5 OE TEE kajian | kajian | — kajian "Target IKU menggunakan raw data. penjelasan istilah dalam penentuan Bobot Kualitas Target IKU: 1) IKU lama merupaken IKU dalam KK tahun penilaian yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) IKU berkenaan sudah dimasukkan dalam KK paling kkurang 1 {satu) tahun sebelum tahun penileian pada KK Pejabat/Pegawai yang bersangkutan, peers, Pejabat/Pegawai lain sebelumnya pada kedudukan yang sama, ata bawehan, dan memiliki manual IKU yang bersifat identik: Manual IKU bersifat identik apabila memiliki kesamaan definisi, formula penghitungan, dan ruang linglup; atau b} KU berkenaan sudah ada pada KK atasan, paling kurang 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian dan baru diturunkan pada KK Pejabat/Pegawai yang bersangkutan pada tahun ponilaian sovara directoascading, atau 2) 3) 4) 5) 6) 7 MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -6 c) IKU berkenaan sudah ditetapkan dalam KK tahun sebelum tahun penilaian dengan manual IKU bersifat identik serta ditetapkan sebagai IKU secara periodik, misalnya 2 (dua) tahun sekali, 3 (tiga) tabun sekali, atau 4 (empat) tahun sekali, IKU baru merupakan IKU dalam KK tahun penilaian yang memenuhi salah satu atau kedua ketentuan berikut: a) IKU berkeriaan tidak ada dalam KK 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian pada: (1) pejabat/Pegawai yang bersangkutan; (2) peers; (8) pejabat/Pegawai lain sebelum pejabat/Pegawai yang bersangleutan pada kedudukan yang sama; atau (4) bawahan pejabat/Pegawai yang bersangkutan; dan/atau b) IKU berkenaan sudah ada pada KK atasan paling kurang 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian dan baru diturunkan pada KK pejabat/Pegawai yang bersangkutan pada tahun penilaian secara indirect cascading. Data historis merupaker. data yang menunjukkan realisasi IKU pada minimal 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian, yang diperoleh dari dokumen étau aplikasi yang menunjukkan realisasi IKU tersebut. IKU kolektif merupakan IKU yang dimiliki oleh 2 (dua)/lebih Pejabat/Pegawai pada level jabatan yang sama dalam lingkup 1 (satu) peta strategi, dimara IKU tersébut memiliki kesarnaan dalam variabel pengukuran dan objel yang diuleur. Objek scbagaimana dimaxsud pada angka 4), dikategorikan sama apabila seluruh pemilik IKU tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk mendapatkan seluruh objek (tidak ada perbedaan lingkup objek antarpemilik IKU) yang menjadi dasar pengukuran realisasi. IKU yang telah diidentifikasi scbagai IKU tanggung renteng pada perighitungan kuslitas IKU, ditetapkan sebagai IKU kolektif pada penghitungan kualitas target IKU. IKU norikolektif merupakan; a) IKU yang. dimiliki oleh 2 (dua)/lebih pejabat/Pegawai pada level jabatan yang sama delam lingkup satu peta strategi, dimana IKU tersébut memiliki kesamaan dalam variabel pengukuran, namun memiliki objek dan/atau lingkup objek dan/atau karakteristik objele yang berbeda; atau b) IKU yang dimiliki oleh pemilik peta strategi; atau g 8) 9) 10) 11) 12) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA c) IKU yang hanya eimilitd otek satu orang pejabat/Pegawai pada level jabatan yang sama dalam satu peta strategi. Contoh objek dalam IKU antara lain: unit, Satuan Kerja, Wajib Pajak, pegawai, dan wilayah kerja. Contoh IKU kotektif dan nonkolektif adalah sebagai berikut: TKU kolekctif IKU nonkolektif a. Rata-rata waktu | a. Rata-rata waktu penyelesaian penyelesaian konsultasi} konsultasi IT terkait’ jaringan IT (IKU Pegawai A) (IKU Pegawai Aj b, Rata-rata waktu |b. Rata-rata waktu penyclesaian, penyelesaian konsultasi | konsultasi IT terkait aplilasi IT (KU Pegawai B) ({EKU Pegawai B) Polarisasi IKU merupakan ekspektasi pencapaian IKU berdasarkan perbanidingan realisasi dan target. Terdapat 3 (tiga) jenis polarisasi sebagaimana dimaksud pada angka 10) dalani penentuan Bobot Kualitas Target PKU yang meliputi maximize, minimize, dan stabilize. Penetapan Bobot Kualitas Target IKU sebagaimana dimaksud pada sngka 11) untuk setiap polarisasi sebagai berikut: a) IKU dengan polatisasi maximize Bobot Kualitas Target IKU dengan polatisasi maximize sesuai kriteria sebagaimana tabel berikut: z eammmaqee =y auanyaqoe wages (Bap) & Ay wee = Ny r “(erp a synq eped weisepptp) susie wie xpsuoNeAeN pruOM Bueh NYE srpod g =; = = = ort<—t orc orice sot < a i 2 i ped y ort =H sor | ovts Bacar ort E> sot sors toy (STOCTTO WEA Tae A Baa aS aT MATA RTS) {DAL TE BR og fouou meZeMyadyp Bek AT Teursyqene 198581 © 9001 8 ‘Upp ‘fesse yeBes YeTEPS nn eID, | nnojem yodoy yal ssepuauioyax ueteRsfanuad aseyzesIO + ‘wep {npjem wep senrensy mMTaoUT ANT “nbit yong snexehe weSuop ‘TeueqoMr Bre TaLgapier Tedop soon wétasesyeas HereA OT wate weeds] sts, sors Es usd sos ior ead ede | Seer e na vysa ye yeu Ten Se oe OSS | senreny yeaa 4 wet 2 fen ose a ‘wod Te Ta Ey EE = on eee Met | seen ionod. bes Py we Sa 0610 > : sti ooo oso>— som! eons L ord Ory wd. sea>— Es oso so 25 060 seas aen tos seo soo> Fs 060 re + [STOR] TO WPONT Lon Cpe aaSION MeRLRp TONER ADH TS HEP %og (WuE Ley utMAM BEA MT + Teesyiogoin ie € 90 satire rep Hfeunsyoum yoke yppepe rps BIEL + od apes aedon ncmecadip gepn Sues ueuEkey aseIuDeag + Semen geet q+ | oe sant wowees esl udduop Twomsyecn 39820 {yoph vaussestean Aves it TS cei EES eet y= ve tsa] 1 Esse0 5560 ye yes ‘ud @, yes rune hase >t) e - = = = “aed 1 1<# tet Puc ore nee ovex—2| L L Z sev>ttumpsctsce | sea ctweser> et! sero ageewser> at) sew> ty eepset> ry : agama yep eugedy | cunyes unp werep eneedy | uation yupn engedy | cunye, vip wep emqedy qaosy eep | _S= AG_|_amaiesdow Aaa : > B sams PRED SPA sUOISTY BIED PETS, PEEL AIT FARTOTUON HT 4 soaoe wee TT A 5 Sim SqUMnApY estre[og TesUSp HAT Iara, SUT Joqog wederoued PHT ang foqey euwureSaqas Pay Tenses equnaw ysestrejod uesuep MT yoSrel senTeENy yqog azmuniw [sespejod uesuep nyT (4 MENTEF! KEUANGAN REPUBLI INDONESIA -10- cc) IKU dengan polarisasi stabilize IKU dengan polarisas: stabilize diberi Bobot Kualitas Target IKU sebesar 3 (tiga) poin. Contoh: Persentase: pemenuhan target risiko portofolio utang dengan target sebesar 100% (seratus per seratus) dan polarisasi stabilize. 13) IKU yang memiliki karakteristik target khusus IKU yang memiliki karakteristik target khusus merupakan IKU yang ditetapkrin oleh Manajer Kinerja Organisasi Pusat (MKOP) sebagai IKU yang memenuhi karakteristik sebagai berilcut: a) IKU yang targetnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang (uu); b) IKU dengan target meksimal yang diukur dari hasit penilaian - institusi minimal setingkat Kementerian; atau c) TKU yang memiliki kecenderungan capaian stabil dengan ketentuan: (1) IKU yang realisasinya diukur dari hasil survei atau penilaian pihak eksternal (stakeholder atau pengguna layanan); dan (2) Deviasi antara realisasi dan target selama 2 (dua) tahun berturut-turut s 2,5%; MeeTEal < 2,504, dan Mates! < 2.595, ee in an (3) Target tahun penila.an (1) yang ditetapkan > target 1 (satu) tahun sebelumnya [Tt1). Penetapan IKU oleh MKOP tersebut bersifat final. Contoh [KU yang memiliki karakteristik target khusus No. |. Karakteristile' Target Khusus Contob IKU 1. | IKU yang targetnye Jumlah penerimaan pajak ditetapkan berdasarkan tahun 2016 ‘Undang-Undang (UU). T: 1.85827 2, | IKU dengan target maksimal | Rata-rata indeks opini BPK RI yang realisasinya diukur dari | atas LK BA 15 dan LK BUN hasil penilaian institusi Target : 4 (skala 4) > target minimal setingkat maksimal Kementerian, 3. | IKU yang memiliki Indeks kepuasan pengguna kecenderungan capeian layanan stabil. 7:82 a. syarat (1) terpenuhi; b. syarat (2) terpenuhi; Ty: 82 - L (MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA IR, Tez -li- No. | Karakteristik Target Khusus Contoh 1KU Te: 81 Ret : 82,5 Tra: 81,5 Reg: 82,7 Deviasi Ter dan Rea: 1,8% < 2,5% Deviasi Tra dan Rea: = Teal 14% <2,5% o. syarat (3) terpemuhi; = 822T = 81 2, Ketentuan Penambahar Bobot Kualitds Target IKU Bobot Kualitas Target IKU scbagairnana dimaksud pada angka 1 dapat ditambah bobotnye apabila memenuhi ketentuan berikut: Ketentuan IKU Maximize KU Minimize Penambahan Bobot TRU yang memenuhi semua ketentuan berikut: a. 105 <7t-<1,10 b. 1,08 <> <410 Fairnenie c. 105 << 1,10 TKU yang _memenuhi semua ketentuan berikut: a, 0,90 Sz — <0,95 b. 0,905 < 0,95 Faumeare c 0,90 <2 < 095 0,5 poin TKO yang memenuhi semua ketentuan berikut: a 2 >1,10 b, -—i— > 1,10 Fuuijpenaer c we 1,10 TKU yang mementihi semua ketentuan berikut: a. <0,90 b. —-*§—.< 0,90 Tairnensira a se < 0,90 ie 1 poiin Te Te Tuyyrenstra Rent = Target IKU fahun penilaian » Target IKU 1 (satu) tahun sebelumnya = Target IKU sesuai UU/Renstra tahun penilaian = Realisasi IKU 1 (satu) tahun sebelumnya Penghitungan Rata-Rata Bobot Kualitas Target IKU Rata-rata bobot kualitas target dalam suatu KK dihituag dengan formula: rata Bobot Kualitas Target IKU Bobot Kualitas Target (KU TKU dalam kontrak [ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12. YBobot Kualitas Target IKU dihitung dari alcumulasi Bobot Kualitas Target IKU dari IKU yang telah memiliki reslisasi sampai dengan periode pehilaian. SIKU dalam kontrak dihitung dari jumlah IKU dalam KK yang telah memililei realisasi sammpai dengan periode penilaian. 4. Penghitungan Nilai Kualitas Target IKU Nilai Kualitas Target IKU dihitang dengan formula: Rata — rata Bobot Kualitas Target U7 TT Standar Kualitas Target IKU_ Nilai Kualitas Target [KU = C, Standar Kualitas IKU dan Standar Kualitas Target IKU Standar Kualitas IKU dan target IU sebagaimana tabel berikut: Standar Standar oS Jabatan Kualitas IKU emery Pejabat Pemilik Peta Strategi, Peabat Eselon I bukan Pemilike Peta Strategi; dan 148 Pejabat Eselon If bukan Pemilik Peta , Strategi Pejabat Bselon iif bukan Pemilk Pata 3 Strategi; Pejabal Fungsional (seluruh, 12 evel); dan Pejabat lain yang setara Pejabat Bsclon 1; dan Pejabat lain yang n setara Pejabat Bselon V; Pelakeana 10 Catatan: Pegawai dengan status kepegawaian sebagai pelaksana namun. memiliki peringkat jabatan lebih tinggi dari peringkat jabatan tertinggi dalam kelas jabatan pelaksana, jabatan yang digunakan dalam penentuan. Stander Kuslitas IKU dan Standar Kualitas ‘Target IKU mengacu pada jabatdn struktural yang setara dengan peringkat jabdtan yang ditetapkan untuk Pegawai yang bersangkutan. D, Penghitungan NKP K3 bagi Pegawai cengan kondisi tertentu 1. Pegawai yang memilili KK komplemen, a, Pegawai yang memiliki KK komplemen sehingga terdapat lebih dari satu KK yang disebabkan oleli’ promosi/mutasi, maka setiap KK memiliki Nilai K3 yang digunakan untuk menghitung CKP K3. b. Nilai CKP tersebut kemudian dirata-ratakan secara tertimbang sesuai periode KKK untuk mendapatkan nilai CKP KS tahun penilaian. (MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -13- Formula penghitungan CKP KS tahun penilaian sesuai ketentuan. berileut: CHP 13 takunan = (CKP K3.4 2 Gi at (cur xa2xq 5) +e CKP K3.1 : CKP K3 dari KK 1 KP K3.2 : CKP K3 dari KK 2 nm :kurun waktu pelaksanaan Kix 1 (satuan triwulanan) ng VJearun waktu pelaksanaan KK 2 (satuan triwulanan) t ‘periode dimana realisasi IKU tidak diperhitungkan di semua unit/ blanic spot (satuan trivulanan) Blank spot merupakan kondisi dimana kinerja Pegawai tidak dapat dihitung disebabkan Pegawai bersangkutan ‘bekerja pada suatu. unit Ieurang dari 75 (tujuh puluh lima) hari kalender dalam 1 (satu) triwulan. Contoh penghitungan CKP K@ tahun penilaian sebagai berileut: KK 1 KK 2 Periode 1 Januari s.d. 30 April 2016 1 Mei s.d. 31 Desember 2016 {1 triwulan) (2 triwulan) Nilai K3 | K3.1 = 1,05 K3.2 = 0,78 CKP CKP KK.1 = 101 CKP KK.2 = 115 CKP K3 | CKPK3,1= K3.1 x CKP KK.1 CKP K3.2= K3.2 x CKP KK.2 = 1,05 x 101 = 0,78 x 115 = 106,05 = 89,7 $xCKP K3.1) +(2xCKP K3.2) =( ; x 106,05) + G x 89,7) = 95,15, CKP KS. Formula penghitungan NKP K3.sesuai ketentuan berikut: NKP KG tahun penilaian = (CKP KS tahun penilaian x 70%) + (NP tahun penilaian x 30%) . Pegawai yang memilikd KK Addendum Untuk Pegawai yang memiliki KK Addendum, penghitungan Nilai K3 dilakukan dengan memperhatikan: ‘a. Apabila penetapan KK Addendum hanya mengubah target tahunan, maka penghitmgan Nilai K8 mengacu pada target IKU pada alhir tahun sesuai dengan addendum tersebut. Sehingga hanya terdapat 1 (satu) Nilai K3 sebagai dasar menghitung CKP KS. MENTERI KEUANGAN FIEPUBLIK INDONESIA -l4- Pegawai A menandatangani KK tahun 2016 dah memiliki salah satu IKU “Rata-rata waktu penyelesaian layanan konsultasi” dengan target 3 (tiga) jam. Pada tanggal 1 Juli 2016 dilakukan addendum terhadap target tahunan [KU dimeksud menjadi 2 (dua) jam. Maka target yang digunakan sebagai acuan untuk penghitungan K3 tahun penilaian adalah 2 (dua) jam. . Apabila penctapan KK Addendum menambah dan/atau menghapus IKU, maka penghitungan Nilai K3 dilakukan atas KK sebelum dan setelah dilakukan addendum, Sehingga, terdapat 2 (dua) Nilai K3 sebagai dasar menghitung masing-masing CKP K3. Formula penghitungan CKP K3 tahun penilaian sesuai ketenituan berikut: CHP 3 taluman = (ckP Kx Gs) + (cK KB2x G5) + CKP K3.1 + CKP K3 sebelum addendum CKP K3.2 : CKP K3 setelah addendum ny vieurun waktu pelaksanaan sebelum dddencum (satuan triwulanen) na Heatun wakta pelaksanaan setelah addendum (satian triwulanan) t periode dimana realisasi IKU tidal diperhitungkan di semua unit/blank spot (satuan triwwlanan) Formula penghitungan, NKP KS sesuai ketentuan berikut: NKP K@ tahun penilaian = {CKP K@ tahun penilaian x 70%) + (NP tahun penilaian x-30%) Contoh: Pegawai A menandatangani KK tahun 2016 pada 31 Januari 2016 yang terdiri dari 5 (lima) TKU. Pada tanggal 1 Juli 2016 dilakukan addendum dengan menambah IKU baru yaitu “Indeks efektifitas edukasi” dengan target 75 (tujuh puluh lima) (skala 100), sehingga total IKU menjadi 6 (enain) AKU. Penghitungan K3 pada aldhir tahun sesuai ketentuan berikut: Terdapat 2 (dua) Nilai CKP dan K3 yang ‘berasal dari KK sebelum addendum (Januari s.d, Juni 2016) yang terdiri dari 5 (lima) IKU, dan KK setelah addendum (Juli sd. Desember 2016) yang terdiri dari 6 (enam) TKU. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -18- Misal diperoleh nilai sebagai berikut: CKP sebelum addendum : 110,00 CKP setelah addendum : 100,00 Nilai K3.1 (sebelum addendum) + 0,98 Nilai K3.2 (setelah addendum) + 1,15 mm 2 ne 22 t 1:0 CKP 3 tahunan = (110 x0,98 + 3) + (100,00 2 1,8 5) = (107.20 eo) + (115,00 3) = 53,90-+57,50 = 114,40 3, Pegawai yang écbagian IKU dalam KK tidak dapat dihitung realisasinya. Pegawai yang scbagian IKU dalam KK tidak dapat dihitung realisasinya, Nilai K3 hanya dibitung dari IKU yang telah memiliki realisasi dalam tahun penilaian. Contoh: Pegawai A menandatangani KK periode 29 Januari s:d. 30 Desemiber 2016. KK terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu “Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi dari Itjen” dengan target 90% (sembilan puluh per seratus) dan IKU “Nilai efektivitas edukasi” dengan target 75 (tujuh. puluh Jima) Pada akbir tahun penilaian [KU “Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi dari Itjen” tidak dapat dihitung realisasinya dikarenaken tidak terdapat rekomendasi temuan dari Itjen yang harus ditindaklanjuti Realisasi IKU “Nilai efektivitas edukasi” sebesar 80 (delapan puluh). Nilai K3 Pegawai dimaksud yang hanya dihitung dari 1 (satu) TKU “Nilai efektivitas edukasi” yaitu 0,95 (nol koma sembilan pulih lina). NP Pegawai A tahun 2016 sebesar 90 (sembilast puiah) Penghitungan NKP K3 Pegawai A sebagai berikut: CKP Pegawai A. = x 100 = 106,67 CKP K3 Pegawai A = 106,67 x 0,95 = 101,34 NKP K3 = (101,34 x 70%) + (90 x 30%) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -16- 4. Pegawai yang berhenti bekerja cari Kementerian Keuangan atau bekerja kembali di Kementerian Keuangan selama tahun penilaian. a. Pegawai yang berhenti bekerja dari Kementerian Keuangan atau bekerja kembali di Kementerian Keuangan selama tahun penilaian, mencakup: 1) Pegawai yang pensiun atau meninggal dunia atau mengundurkan diri atau Cuti di Luar Tanggungan Negara (CDLTN} atau dipekerjakan/diperbantuken ke luar Kementerian Keuangan; 2) Pegawai dari luar Kementerian Keuangan yang pindah ke Kementerian Keviangan; 3) Pegawai yang kembali bekerja di Kementérian Keuangan setelah dipekerjaken/diperbantukan di luar Kementetian Keuangan; dan 4) Pegawai yang baru kembali setelah melaksanakan Cuti di Luar Tanggungan Negara (CDLTN). b, Penghitungari NKP K3 Pegawai dimaksud pada huruf a, mengacu pada KK dan penilaian perilaku yang telah ditetapkan sclaima tahun penilaian dan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) Setiap KK memiliki Nilai K3 yang digunakan. untuk menghitung CKP K3. 2) Nilai CKP sebagaimana dimaksud pada angka 1) kemudian, dirata- ratakan secara. tertimbang sesuai periode KK untuk mendapatkan nilai CKP K3 tahun penilaian. a) Penghitungdn komponen CKP K3 (1) Dalam hal Pegawai memiliki CKP pada tahun penilaian Penghitungan Nilai CKP K3 dilakukan dengan tahapan sebagai beriteut: (a) Menghitung Nilai K3 dari IKU dalam setiap KK yang telah memiliki realisasi sampai dengan periode penilaiani. (b) Menghitung CKP dari setiap KK yang dimiliki pada tahun penilaian sesuai periode triwulanan yang dijalankan {sclain biank spot). (¢) Menghitung CKP K3 dari setiap KK yang dimiliki pada tahun penilaian. (dj Menghitung CKP K3 tahun penilaian dengan cara merata- ratakan secara tertimbang sesuai periode KK dari sehiruh CKP K3-pada tahun penilaian. Centoh: Pegawai A telah menandatangani KK pada tanggal 29 Januari 2016. Pegawai tersebut pensiun pada tanggal 1 Agustus 2016. Nilai K3 pada KK tersebut adalah 1,00 (satu koma nol nol). CKP pegawai A untuk periode’s.d. triwalan II scbesar 110. -MENTER] KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -17- Maka, CKP K3 tahun penilaian Pegawai tersebut = 110x 1,00 110 (2) Dalam hal CKP tahun penilaian dari KK Pegawai tidak dapat dihitung disebabkan blank spot atau séluruh IKU dalam KK pada 1 (satu) tahun penilaian tidak tersedia data realisasinya: (a) CKP K3 tahun penilaian ditetapkan menggunakan CKP K3 1 (satu) tahun sebelumnya; Contoh: Pegawai A memiliki CKP K3 tahun 2015 sebesar 105. Pegawai tersebut sejak. 1 Januari 2016 sd. 30 April 2016 dipekerjakan di luar Kementerian Keuangan. Pegawai tersebut kembali bekerja di Kementerian Keuangan dan menandatangani KK tain 2016 pada tanggal 1 Mei 2016. Pegawai A pada tanggal 1 Juli 2016 mulai menjelani CDLTN selama 2 (dua) tahun. Karena Pegawai bekerja Kurang dari 75 (tujuh puluh lima) hari kalender dalam 1 (satu) triwulan (1 Mei s.d. 30 Juni 2016), maka CKP tidale dapat dihitung dikarenakan blank spot. CKP K3 Pegawai tersebut untuk tahun penilaian 2016 menggunakan CKP K3 tahun penilaian 2015, yaitu 105 {seratus lima) {b) Dalam hal Pegawai tidak memiliki CKP K3 1. (satu) tahun sebelumnya; i. penghitungan CKP K3 mengacu pada IKU dalam KK tahun penilaian yang dapat dihitung realisasinya sesuai dengan jangka waktu yang dijalankan dengan target [KU mengacu pada trajectory sebagaimana ditetapkan dalam KK; ii, dalam hal target IKU sebagaimana dimaksud pada hurut i tidak dapat digunakan sebagai acuan penghitungan CKP K3, maka NKP K$ ditetapkan menggunakan NP tahun penilaian; ji, dalam hal Pegawai tidak memiliki NP. pada tahun penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf ii, NP menggunakan NP pada 1, (satu) tahun sebelum tahun penilaian; atau jv, dalam hal Pegawai tidak memiliki NP pada 1 (satu) tahun sebelum tahun. penilaian sebagaimana dimaksud pada angka iii, maka NP ditetapkan berdasarkan penilaian atasan langsung. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -18- Contoh: Pegawai A sejak 1 Januari 2015 3.d. 25 Juni 2016 dipekerjakan di ludr Kementerian Keuangan. Pegawai tersebut kembali ‘bekerja di Kementerian Keuangan dan menandatangani KK tahun 2016 pada tanggal 1 Juli 2016. Pegawai A pada tanggal 30 Agustus 2016 mulai menjalani CDLTN selama 2 (dua) tahun. Karena Pegawai bekerja kurang dari 75 (tujuh puluh lima) hari kalender dalam 1 (satu) triwulan, maka CKP tidak dapat dihitung dikarenakan blank spot. NP semester I Pegawai A sebesar 88 (delapan puluh delepan). Misalaya, salah satu IKU Pegawai tersebut adalah “Rata- rata waktu penyelesaian dokumen perijinan” dengan target 2 (dua) jai (polarisasi IKU minimize). Realisasi IKU tersebut untuk jangka waktu 1 Juli s.d, 29 Agustus 2016 adalah 1,8 {satu koma delapan) jam. Maka CKP Pegawei mengacu pada IKU yang dapat dihitung realisasinya untuk jangka waktu 1 Juli s.d. 29 Agustus 2016, Nilai K3 Pegawai tersebut sebesar 0,95 (nol koma sembilan pulub lima). = (1+ (1-0,90)) x 100% = 1,10 x 100% 10% CKP 10 CKPK3 =110x0,95 04,5 NKP 3 = (104,5 x 70%) +-(88 x 30%) 3,15 +264 = 99,55 ‘Misainya, pada KK Pegawai terdapat IKU “Persentase pemenuhan jamlat Pegawai” dengan trajectory target pada triwulan IV adalah 20% (dua puluh per seratus). Trajectory target memiliki jangka waktu dari 1 Juli s.d. 30 September 2016, schingga target tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk menghitung CKP yang, memiliki jangka waktu 1 Juli s.d. 29 Agustus 2016. . NKP K3 Pegawai tersebut ditetapkan menggunakan NP tahun penilaian yaita 88 (delapan puluh delapan). ») MENTER! KEUANGAN EPUBLIK INDONESIA -19- Penghitungan komponen Nilai Perilaku (NP) NP menggunakan nilai perilaku pada tahun penilaian selama Pegawat * tersebut bekerja di Kementerian Keuangan. Penghitungan NKP K3 Fornnula penghitungan NKP K3 tahun penilajan: (3) Dalam hal Pegawai memiliki CKP KS tahun penilaian dan NP tahun penilaian: KP KG tahun penilaian = (CKP K3 tahun penilaian x 70%) + (NP tahun penilaian x 30%) (2) Dalam hal Pegawai memiliki CKP K3 tahun penilaian, namun tidale memiliki NP tahun penilaian: NKP K3 tahun penilaian = CKP K tahun penilaian x 100% (8) Dalam hal Pegawai tidak memilisi CKP KS tahun penilaian, namun memiliki NP tahun penilaian: NEP KG tahun penilaian = (CKP K@ 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian x 70%) + (NP tahun penilaian x 30%) pod (4) Dalarn hal Pegawai tidak memiliki CKP K3 tahun penilaian dan CKP (satu) tahun sebelum tahun penilaian, namun memiliki NP tahun penilaian: NKP K3 tahun penilaian = NP tahun penilaian x 100% (5) Dalam hal Pegawai tidak memiliki CKP K3 tahun penilaian, CKP 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian, dan NP tahun penilaian: WKP K3 tahun penilaian = NP 1 (satu) tahun sebelum tahun penilaian x 100% (6) Dalam hal Pegawai tidak memiliki CKP K3 tahun penilaian, CKP 1 Pe (satu) tahun sebelum tahun penilaian, NP tahun penilaian, dan NP (satu) tahun sebelum tahun penilaian: NKP K3 tahun penilaian = NP dari atasan langsung x 100% 5. Pegawai yang sedang menjalani tugas belajar Penghitungan NKP K3 Pegawai tugas belajer sesuai ketentuan berikut: a. Dalam hal Pegawai memiliki [PK pada tahun penilaian, NKP KS ditetapkan menggunakan IPK sebagai dasar penghitungan CKP dengan nilai K3.ditetapkan sebesar 1,00 (satu koma nol nol). L ‘MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -20- Contoh: Pegawai A menjalani tugas belajar sejak 1 Agustus 2015 pada Universitas Y. Pada 5 Januari 2016, Pegawai A memperoleh IPK sebesar 3,78 (tiga koma tujuh deiapan) skala 4,00 (empat koma nol nol). Batas lulus pada Universitas ¥ sebesar 3,25 (tiga koma dua puluh lima). IPK Pegawai A lebih tinggi dari syarat lulus, sehingga CKP Pegawai A sebagai berilut: 120-90 CKP = (» + (wrareane ear x (IPK — syarat =) ilai malesimum — syarat lulus = (005 (P=, x am-2a8)) 4,00 = 3,25 = (0 + s x 053) = 111,20 Penghitungan NKP K3 Pegawai A tahun 2016: K3 = 1,00 NKP K3 = CKP x K3 111,20 1,00 = 111,20 b, Dalai hal Pegawai tidal memiliki IPK pada tahun pentilaian, NKP K3 ditetapkan menggunakan NKP K3 terakhir yang dimiliki Pegawai. Contoh: Pegawai B menjalani tugas belajar scjak 1 Agustus 2015 pada Universitas Z, Sejak tugas belajar sampai dengan tanggal 20 Januari 2017, Pegawai B tidak mendapatkan IPK. Pegawai B memiliki NKP K3 tabuin 2015 sebesar 102,54 (seratus dua koma lima puluh empat). NKP K3 Pegawai A tahun 2015 = NKP K3 tahun.2015 = 102,54 (seratus dua koma lima puluh empat). #, Status Kinerja Status NKO K3 dan NKP KS adalah sebagai berilut: NKQ KS/NKP K3 Status Kinerja X= 100 ‘Baik Sekali 90 s X< 100. Baik X< 90 Cukup Uraian: 1. NKO KS atau NKP K3 lebih besar atau sama dengan 100 (seratus) ditetapkan memiliki status kinerja “Baik Sekali”. NKO K3 atau NKP K3 lebih besar atau sama.dengan 90 (sembilan. puluh) dan kurang dari 100 (seratus) ditstapkan memiliki status kinerja “Baik”, NKO K@ atau NKP K3 kurang dari 90 (sembilan puluh) ditetapkan memililci status kinerja “Cukup”. A MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -ai- F, Penetapan NKO K3 dan NKP K3 Hasil penghitungan NKO K3 dan NKP K3 ditetapkan dalam Keputusan Pimpinan Unit Pemilik Peta Strategi dengan memuat informasi berikut: Penetapan Hasil Penilaian Kinerja Organisasi Tahun Nilai Kinerja NKO Berdasarkan Kualitas | Organisasi (NKO) KK (K3}) | | | ul Status Kinerja Penetapan Hasil Penilaian Kinerja Pegawai Di Lingkungan Tahun ..... Gol Nama/ ruang/ cKP NKP | Status wip | Jabatan | pecingkat |CKP| xa | NP|NKP| xg | Kinerja Jabatan No. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum Sauvmbte © NUWON! f 497091003)

You might also like