ISSN 2442-7659
aes) 8 cae
PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PEMBINAAN KESEHATAN
OLAHRAGA DIINDONESIA .
6 April | Hari Internasional Olahraga untuk Pembangunan dan Perdamaian | 2015LATAR BELAKANG
Pada tanggal 23 Agustus 2013, PBB menetapkan tanggal 6 April sebagai Hari Internasional
Olahraga untuk Pembangunan dan Perdamaian dalam rangka memperingati pembukaan
Olimpiade pertama di Athena tahun 1896.
PBB mengakui kekuatan olahraga dalam mempromosikan perdamaian dan menghapus
hambatan budaya di seluruh dunia sehingga dapat mempromosikan gaya hidup sehat dan
menekankan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk berfokus kepada pemberian akses
seluas mungkin untuk berolahraga. IOC dan PBB memiliki komitmen untuk menggunakan
olahraga sebagai sarana perubahan sosial dan memanfaatkan acara olahraga seperti Olimpiade
untuk menjembatani perbedaan budaya serta meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan,
pembangunan ekonomi dan sosial.
Presiden IOC, Dr Jacques Rogge mengatakan bahwa nilai olahraga dan aktivitas fisik dapat
membangun rasa percaya dir, menentang stereotip gender, memberi alternatif pemecahan
untuk konflik dan kenakalan, meningkatkan kesehatan, membawa harapan bagi pengunesi
masyarakat miskin dan orang-orang lain yang membutuhkan, dan berperan penting dalam upaya
global untuk mencapai tujuan pembangunan milenium (MOGs) dan memerangi penyakit tidak
menular (PTM).
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggambarkan peran olahraga sebagai pendorong
pertumbuhan individu, menghilangkan diskriminasi gender, membantu menciptakan budaya
dengan nilai-nilai fundamental seperti kesetaraan, penerimaan aturan, saling menghormati, dan
keadilan. Selain itu olahraga dapat membantu kelompok tertentu yang rentan dalam masyaraket,
khususnya kaum muda dan para penyandang disabilitas untuk menikmati hak asasi mereka agar
dapat terlibat dalam program pendidikan jasmani dan olahraga yang memberi kontribusi
terhadap keterlibatan mereka di masyarakat dan meningkatkan motivasi mereka untuk
bersekolah.
Peningkatan PTM baik di negara maju maupun di negara berkembang mendorong WHO untuk
mengambil langkah-langkah strategis, sehingga pada peringatan Hari Kesehatan sedunia ke 54
tahun 2002 diperingati dengan tema “Move for Health” yang di indonesia menjadi “Bergerak agar
Sehat dan Bugar”. Dengan tema tersebut WHO mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk
melakukan aktivitas fisik menjadi gaya hidup masyarakat dan menghimbau agar seluruh negara
anggota mendorong dan memfasilitasi masyarakatnya dalam meningkatkan aktivitas fisikmereka
dalam kegiatan sehari-hari
Hari Kesehatan Nasional ke 40 tahun 2004 dengan tema “Sehat adalah gaya hidup” merupakan
geraken nasional untuk membudayakan gaya hidup sehat antara lain melakukan aktivitas fisik
atau olahraga, giziseimbang, tidakmerokok.
Sidang World Health Assembly (WHA) ke 53 tahun 2004, menetapkan resolusitentang pentingnya
pencegahan dan penanggulangan PTM melalui kebijakan, promosi kesehatan, pengendalian
faktor risiko seperti diet, aktivitas fisik, dan konsumsi tembakau, serta membangun kemampuan
untuk upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan yang efektif. Pada pertemuan World
Health Assembly (WHA) di Geneve tahun 2005 dibahas “Active life in aging” yang maknanya di
sia lanjut masih tetap sehat, mandir aktifdan produktif.
Dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Program Kesehatan
Olahraga dan Kebugaran Jasmani merupakan salah satu program dari Pokok Program Perilaku
Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kebugaran jasmani.
Arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas tanggal 24 Februari 2015 menyebutkan janji Presiden
dalam Nawacita antara lain meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat secara lebih luas danmerata untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani serta membentuk watak bangsa
yang dituangkan dalam RPJMN 2015-2019 dengan indikator Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan olahraga.
Kesehatan olahraga sudah diselenggarakan di 34 provinsi dan 879 puskesmas melaporkan telah
melaksanakan Kesehatan olahraga melalui pelayanan dan pembinaan kesehatan olahraga di
wilayah kerjanya. Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) sebagai rujukan pelayanan
kesehatan olahraga telah dilaksanakan di 11 provinsi dan 2 kabupaten/kota sebagai unit
pelayanan teknis dinas kesehatan dan rujukan strata 2 pelayanan kesehatan.
Pertemuan Menteri Kesehatan dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 27
Januari 2015 menyepakati mulai tahun 2016 terdapat 4 (empat) kegiatan yang wajib dilaksanakan
setiap hari untuk peserta didik, yaitu pengaturan gizi setiap hari, olahraga, membaca, menyanyi
lagudaerah.
Kesehatan Kebugaran —_Aktivitas Latihon fisik Olahraga
adalah keadaan jqsmaniadalan fisikadalan _dalah suatu adalah suatu
sehat balks, emampuan ubuh sea gerakan Pemtukakivias —bentuk aktvias
mental, spiritual seseorang untuk tubuh yang fisk yang fisik yang
‘maupun sosial—rpelakukan mmeningkatken _‘evencana, terencana,
yang pekeraan sehar- pengeluaran, ——‘rstruktur, dan terstuktur, dan
memungkinkan ari tanpa Tenaga dan energi ®"Kesinambung- _berkesinambung-
setiap orang untuk rerimbukan atau pembakaran 2” dengan an yang melbat-
hidup produkt jejelahan yang —_—kalori. ‘melibatkan kan gerakan tubuh
secara sosial dan porart gerakan tubuh —_berulangc-ulang
‘ekonomi. beruiang-ulang dengan aturan-
serta ditujukan —_aturan tertentu
untuk meningkat- yang ditujukan
Ct kan kebugaran ‘untuk meningkat-
jasmani ean kebugaran
sma an
Drestasi./ re)
c
Ve AMANFAAT KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran jasmani yang balk dapat dicapai dengan meningkatkan aktivtas fisik dan melakukan
latihan fisikatau olahraga terprogram secara baik, benar, terukur, dan teratur.
Manfaat latihan fisikterprogram tersebut dapat dilihat dari aspek fisik, aspek psikologis maupun
aspeksosio-ekonomi.
1. MANFAAT ASPEK FISIK
a Menurunkan rsiko terjadinya penyakitdegeneratif
‘Memperkuat otot jantung dan meningkatkan kapasitas jantung
‘Mengurangi risiko penyakit pembuluh darah tepi
Mencegah, menurunkan, atau mengendalikan tekanan darah tinggi
‘Memperbaikiprofilipiddarah
‘Mengendalikan berat badan, sehingga menurunkan risiko menjadi obesitas
Mencegah, menurunkan, atau mengendalikan gula darah pada penderita diabetes
melitustipe2
‘Mencegah atau mengurangi terkena rsiko osteoporosis pada wanita
‘Memperbaikifleksibilitas otot dan sendi serta memperbaiki postur tubuh sehingga dapat
‘mencegah nyeri punggung bawah
j. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi risiko penyakit menular
(misainyainfluenza).
erp ange
2. MANFAATASPEK PSIKOLOGIS
Meningkatkan rasa percaya dit
Membangun rasa sportivitas
Memupuktanggung jawab
Membantumengendalikan stres
Mengurangi kecemasan dan depresi khususnya pada kegiatan yang dilakukan secara
berkelompok.
3. MANFAATASPEKSOSIO-EKONOMI
‘Menurunkan biaya pengobatan
‘Menurunkan angka absensi kerja
‘Meningkatkan produktivitas
‘Menurunkan penggunaan sumber daya
‘Meningkatkan gerakan masyarakat.
PRINSIP KAIDAH LATIHAN FISIK
Kaidah latihan fisik yang balk, benar, terukur, dan teratur dapat memberikan hasil optimal untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.
4. Latihan fisik yang baik adalah latihan fisik yang dimulai sejak usia din’ hingga usia lanjut. Latihan
fisik dapat dilakukan di mana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang sehat, aman,
‘nyaman, bebas polusi, tidak rawan cedera, Pilihan latihan fisik sebaiknya bervariasi, sesuai
minat dan disenangi.
2. Latihan fisik yang benar adalah latihan fisik yang dilakukan sesuai dengan kondis fisik dan
secara medis mampu dilakukan tanpa menimbulkan dampak yang merugikan. Latihan fisik
dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan dengan peregangan 10-15 menit,dilanjutkan dengan latihan inti 20-60 menit, dan diakhiri pendinginan dengan peregangan
selama 5-10 menit.
3. Latihan fisik yang terukur adalah latihan fisik yang dilakukan dengan mengukur intensitas
latihan dengan menghitung denyut nadi latihan dan lama waktulatihan. Waktu latihan dimulai
sesuai kemampuan fisik dan ditingkatkan bertahap secara perlahan-lahan antara 20-60 menit.
Cara lain untuk mengukur intensitas latihan menggunakan tes bicara (talk test) yang dapat
‘menentukan latihan fisik dengan intensitas sedang. Cara melakukan tes bicara adalah dengan
berbicara pada saat melakukan latihan fisk. Bila selama melakukan latihan fisik masih dapat
mengobrol dengan santai atau menyebutkan kalimat yang terdiri dari 15-20 kata, maka
intensitaslatihan tersebut terlalu ringan. Bila selama melakukan latihan fisik sambil mengobrol
sudah terengah-engah, maka intensitas latihan tersebuttterlalu berat.
4, Latihan fisik yang teratur adalah latihan fisik yang dilakukan secara teratur 3-5 kali dalam
seminggu dengan selang waktu sehari untukistirahat.
Gambar 1. Perilaku Aktivitas Fisik Berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun 2013
— — wearer
ic St ————— aki
mkt
sa Terma art
Varta Tet
*)Rurangaktitas adalah keplatan kurulati rang arl1S0ment dalam seminggu
‘Sumber: Riskesdas 2013, Kementerian Kesehatan
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa proporsi aktivtas fisik dengan kategori aktif terbesar
diProvinsi Bali, sedangkan proporsiterendah aktivitas fisik aktif di Provinsi DK\ Jakarta.‘Gambar 2. Proporsi Jenis kelamin dan Tempat Tinggal pada Kondisi Aktivitas Fisik di Indonesia
mAktif
= Kurang
aktif
oo”
Laki-lakiPerempuan Perkotaan Perdesaan
Jenis Kelamin Tempat tinggal
‘Sumber: Rishesdas2013, ementerianKesshatan
‘Gambar 2 di atas terlihat bahwa, menurut jenis kelamin, proporsi aktivitas fisik aktif sedikit lebih
besar pada perempuan yaitu sebesar 74,2%, dibandingkan pada laki-leki sebesar 73.1%.
‘Sedangkan menurut tempat tinggal proporsi aktivitas fisik aktif lebih tinggi di perdesaan, yaitu
sebesar 76.1% dibandingkan dengan perkotaan sebesar 71.8%.
Gambar 3. Proporsi Pendidikan, Pekerjaan dan Indeks Kuantil Kepemilikan
pada Kondisi Aktivitas Fisik di indonesia
Tae
rare
aes
MMI Bf! Y lf!
Pendidikan Pekerjaan Kuintil indeks keperilikan,
Sumber: Risks 2015, Kementeriankesehatan oe
Gambar 3 di atas menunjukkan bahwa, menurut pendidikan proporsi aktvitas fisik kategori aktif_
semakin meningkat sejalan dengan makin tingginya tingkat pendidikan. Menurut pekerjaan,
proporsi aktivitas fisik aktif tertinggi adalah pada petani/nelayan/buruh diikuti oleh pekerjaan
lainnya, Sedangkan menurut kuintil indeks kepemilikan proporsi aktivitas fisik kategori aktif
ssemakin menurun seiring dengan meningkatnya indeks kepemilikan. Aktivitas fisik tertinggijustru
dimilikioleh kuintilindeks kepemilikan terbawah,
Gambar 4, Jumiah Puskesmas per Provinsi yang LaporMelaksanakan Kesehatan Olahraga melalui LBKO3* Tahun 2014
“Sumber L8KO Diektrat Binalesehatan Kerja dan Olahrogs
Keterangan: “L8X03.6alhformullaporanbulanankesehatanolahrags
BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian
Kesehatan atau Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya
kesehatan olahraga strata dua untuk mengatasi masalah Kesehatan masyarakat di bidang
kesehatan olahraga secara menyeluruh dan terpadu dalam suatu wilayah kerja.
Pelayanan kesehatan olahraga yang dilaksanakan di BKOM adalah pelayanan medis, pelayanan.
penunjang medis, pelayanan penunjang non medis, pelayanan manajemen, pelayanan
kemitraan, antara lain pemeriksaan pra partisipasi, penilaian kebugaran jasmani, program latihan.
fisik, penatalaksanaan cedera olahraga, pelayanan konsultasi gizi, pelayanan rujukan, pelayanan
gawat darurat, pelaksanaan latihan fisik, pemeriksaan EKG, pemeriksaan spirometer,
pemeriksaan kepadatan tulang, pemeriksaan laboratorium, penyuluhan, penelitian, pelatihan,
kerja sama lintas program dan lintas sektor terkait. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan di dalam
dandiluar gedung.
BKOM yang sudah dilembagakan dan melaksanakan tugas fungsi pelayanan kesehatan olahraga
adalah:
1, __BKOM Bandung (UPT Pusat) di Kota Bandung
2, _BKOM dan Bapelkes Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang
3. BKOKM Provinsi Sumatera Selatan di Kota Palembang
4. PPKP Provinsi DK\ Jakarta di Kota Jakarta
5. PPKO Kota Malang di Kota Malang,
6
7.
BKOR Kabupaten Lumajang di Kota Lumajang
UPT JKMB Provinsi Bali di Kota Denpasar8. Poliklinik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Kota Pontianak
9. BKMOM Provinsi Kalimantan Timur di Kota Samarinda
10. BKOM Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarmasin
11. BKOM Provinsi Sulawesi Utara di Kota Sulawesi Utara
12. _BKOM Provinsi Sulawesi Selatan di Kota Makassar.
UPAYA STRATEGIS KESEHATAN OLAHRAGA
Upaya strategis kesehatan olahraga tahun 2015 -2019 akan dikembangkan sebagai berikut:
+ Penyusunanregulasi dan NSPK kesehatan olahraga
* _Sosialisasi dan advokasi pelaksanaan kesehatan olahraga
+ Koordinastdan kemitraan lintas program dan lintas sektor terkait
+ Pembinaan kebugaran jasmani bagi calon jemaah haji, anaksekolah melalui UKS, ibu hamil dan
nifas melalui Kelas bu, pekerja di tempat kerja, lanjut usia melalui kelompok lanjut usia
+ Orientasi dan pelatihan teknis maupun manajemen kesehatan olahraga bagi dinas kesehatan,
puskesmas, dan BKOM.
‘+ Pembinaan dan bimbingan teknis ke Puskesmas dan BKOM (melalui Dinas Kesehatan) dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga
+ Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kesehatan olahraga dari puskesmas, dinas kesehatan,
BKOM ke Kementerian Kesehatan
+ Penerapan Exercise is Medicine difasilitas pelayanan kesehatan
i]