Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember


(Studi di Pasar Tanjung Jember)
(Identification of Market Sanitation In Jember
(Studies in Tanjung Market Jember))
Kurnia Nurcahya, Anita D. Moelyaningrum, Prehatin Trirahayu Ningrum
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail korespondensi : andewayu@yahoo.com

Abstract
Market is a public place where a lot of people gathered and hold interaction or relationship with
one another. Traditional market has a very important role in the fulfilling the needs, especially
for the middle to lower class. Traditional markets in Jember generally appear dirty, and less
service. The market can be a major pathway for the spread of diseases like cholera cases in
Latin America, SARS and Avian Influenza in Asia. To prevent the spread of disease that can
occur in the market, it is required the implementation of environmental sanitation in accordance
to Kepmenkes No: 519/Menkes/SK/VI/2008. This study aims to identify the market sanitation in
Jember based on Kepmenkes RI No: 519/Menkes/SK/VI/2008. The type of study used is a
descriptive analysis method. This study was conducted in August till September 2013 in
Tanjung Market Jember. This study was identified about location, building, sanitation, clean and
healthy lifestyle, safety, and other facility in Tanjung market Jember. The results showed that
the Tanjung market is included in the less healthy market criteria. Based on these results, the
manager of Tanjung Market is expected to further improve the sanitation of Tanjung Markets to
fit the applicable regulation.

Keywords: health, market, sanitation

Abstrak
Pasar termasuk tempat umum yang merupakan sarana dimana orang banyak berkumpul dan
mengadakan interaksi atau hubungan dengan sesamanya. Peranan pasar tradisional sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan, terutama bagi golongan masyarakat menengah ke
bawah. Pasar tradisional di Jember umumnya terkesan kumuh, kotor, dan pelayanannya
kurang. Pasar dapat menjadi jalur utama untuk penyebaran penyakit seperti kasus kolera di
Amerika Latin, SARS dan Flu Burung (Avian Influenza) di Asia. Untuk mencegah penyebaran
penyakit yang dapat terjadi di pasar, diperlukan pelaksanaan sanitasi lingkungan pasar yang
baik sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor: 519/Menkes/SK/VI/2008. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan sanitasi pasar di Kabupaten Jember berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 519/Menkes/SK/VI/2008. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan September 2013 di Pasar Tanjung
Kabupaten Jember. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah lokasi, bangunan, sanitasi,
perilaku hidup bersih dan sehat, keamanan, dan fasilitas lain di pasar Tanjung Jember. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Pasar Tanjung termasuk dalam kriteria pasar kurang sehat.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pengelola Pasar Tanjung dapat lebih memperbaiki
sanitasi Pasar Tanjung agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kata kunci: kesehatan, pasar, sanitasi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 285


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

Pendahuluan Metode Penelitian


Pasar termasuk tempat umum yang Jenis penelitian yang digunakan dalam
merupakan sarana dimana orang banyak penelitian ini adalah metode penelitian analisis
berkumpul dan mengadakan interaksi atau deskriptif. Berdasarkan aspek pengumpulan
hubungan dengan sesamanya. Salah satu data, penelitian ini merupakan jenis penelitian
bentuk interaksi tersebut bertemunya para observasional.
penjual dan pembeli dan atas dasar itu dapat Populasi dalam penelitian ini adalah
menghasilkan kesepakatan yang sama. Menurut pedagang di pasar Tanjung Kabupaten Jember
Keputusan Menteri Kesehatan Republik yang berjumlah 720 pedagang. Sampel dalam
Indonesia Nomor: 519/Menkes/SK/VI/2008, penelitian ini adalah 85 orang pedagang Pasar
pasar tradisional adalah pasar yang sebagian Tanjung Jember dengan kriteria inklusi, sebagai
besar dagangannya adalah kebutuhan dasar berikut: pedagang terdaftar dalam Daftar
sehari-hari dengan praktek perdagangan yang Pedagang Pasar Tanjung di Dinas Pasar,
masih sederhana dengan fasilitas pedagang berjualan di dalam bangunan Pasar
infrastukturnya juga masih sangat sederhana Tanjung Jember, pedagang mengerti dan dapat
dan belum mengindahkan kaidah kesehatan. menjawab pertanyaan dalam bahasa Indonesia.
Peranan pasar tradisional sangat penting dalam Untuk mendukung data dalam penilaian
pemenuhan kebutuhan, terutama bagi golongan status pasar berdasarkan Kepmenkes No 519
masyarakat menengah ke bawah. tahun 2008, maka diperlukan beberapa
Di Indonesia pada tahun 2007 terdapat informasi dari pengelola dan pengunjung pasar
13.450 pasar tradisional sedangkan di Tanjung Jember, serta penilaian terhadap
Kabupaten Jember terdapat 31 pasar tradisional sarana dan prasarana sanitasi pasar Tanjung.
milik pemerintah daerah (Dinas Pasar Informan penelitian ditentukan antara lain
Kabupaten Jember, 2012). Pasar tradisional di Kepala Dinas Pasar Kabupaten Jember, 5 orang
Jember umumnya terkesan kumuh, kotor, dan pengelola Pasar Tanjung, serta 10 orang
pelayanannya kurang. pengunjung Pasar Tanjung yang dipilih secara
Pasar dapat menjadi jalur utama untuk acak. Selain itu dilakukan pengukuran
penyebaran penyakit seperti kasus kolera di kepadatan lalat, kepadatan kecoa, Container
Amerika Latin, SARS dan Flu Burung (Avian Index (CI) jentik nyamuk di lokasi Pasar Tanjung
Influenza) di Asia. Untuk mencegah penyebaran Jember.
penyakit yang dapat terjadi di pasar, diperlukan Teknik pengumpulan data yang dilakukan
pelaksanaan sanitasi lingkungan pasar yang pada penelitian ini menggunakan teknik
baik sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor: observasi, wawancara, dokumentasi dan
519/Menkes/SK/VI/2008. pengukuran. Analisis data yang dilakukan
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti dalam hal ini adalah Teknik analisis
dilakukan penulis di Pasar Tanjung, diketahui deskriptif yaitu memaparkan hasil penelitian
bahwa Pasar tanjung kurang terkelola dari segi berupa wawancara serta observasi yang
sanitasi dan kesehatan dimana sampah-sampah dilakukan peneliti.
belum terkelola dengan baik, kondisi bangunan
kamar mandi dan toilet yang banyak terdapat
lubang dan tidak terdapat tempat cuci tangan. Hasil Penelitian
Selain itu di lantai atas banyak terdapat
genangan air yang menyebabkan jalan-jalan Gambaran Umum Tempat Penelitian
antar gang menjadi becek, saluran pembuangan Kabupaten Jember secara geografis
air limbah yang kotor sehingga aliran air limbah terletak 11330 - 11345 Bujur Timur dan 800 -
menjadi tidak lancar. 830 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten
Tujuan penelitian ini adalah Jember di sebelah utara berbatasan dengan
menggambarkan sanitasi pasar di Kabupaten Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten
Jember berdasarkan Keputusan Menteri Probolinggo, sebelah timur berbatasan dengan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: Kabupaten Banyuwangi sedangkan sebelah
519/Menkes/SK/VI/2008. barat berbatasan dengan Kabupaten Lumajang
dan sebelah selatan berbatasan dengan
Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten
Jember 3.293,34 Km2 yang terbagi menjadi tiga
puluh satu kecamatan dan Jember menjadi
pusatnya.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 286


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

Pasar Tanjung merupakan salah satu Tabel 2 menunjukkan total skor dari
pasar yang ada di kota Jember dan merupakan variabel bangunan pasar Tanjung adalah 500.
satu-satunya pasar tradisional terbesar yang
berlokasi di tengah-tengah jantung kota Jember Sanitasi Pasar Tanjung
yang sangat berpotensi melayani kebutuhan,
keperluan masyarakat baik masyarakat Tabel 3. Sanitasi Pasar Tanjung
perkotaan maupun pedesaan. Pasar Tanjung No Kategori Skor
mulai dibangun pada tanggal 19 April 1973 dan
pada tanggal 22 April 1976 pasar Tanjung baru 1 Air Bersih 360
mulai ditempati oleh penghuni pasar Tanjung. 2 Kamar mandi dan toilet 260
Pasar Tanjung buka selama 24 jam setiap hari
tanpa mengenal hari libur. Bangunan pasar 3 Pengelolaan sampah 200
Tanjung terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari 4 Drainase 60
toko konveksi dan barang elektronik sedangkan
lantai 2 terdiri dari toko sembako, sayuran, 5 Tempat cuci tangan 0
daging sapi dan ayam, ikan basah dan kering, 6 Binatang penular penyakit/vektor 240
dan lain-lain.
7 Kualitas makanan dan bahan 200
Lokasi Pasar Tanjung pangan
8 Desinfeksi pasar 0
Tabel 1. Lokasi Pasar Tanjung
Total 1379
No Kategori Skor
Tabel 3 menunjukkan total skor dari
1 Sesuai Rencana Umum Tata Ruang 100 variabel sanitasi pasar Tanjung adalah 1379.
2 Tidak terletak pada daerah rawan 100
bencana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pasar
Tanjung
3 Tidak terletak pada daerah rawan 100
kecelakaan Tabel 4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4 Tidak terletak pada daerah bekas 100 No Kategori Skor
pembuangan akhir 1 Pedagang dan Pekerja
5 Mempunyai batas wilayah yang 100 a Pedagang daging/unggas, ikan 0
jelas. menggunakan alat pelidung diri
Total 500 b Berperilaku hidup bersih dan sehat 450
(PHBS)
Tabel 1 menunjukkan bahwa lokasi pasar
Tanjung telah memenuhi semua persyaratan c Dilakukan pemeriksaan kesehatan 0
yang ada dalam variabel lokasi pasar Tanjung bagi pedagang secara berkala
dengan jumah skor pada variabel lokasi adalah minimal 6 bulan sekali
500. d Pedagang makanan siap saji tidak 600
sedang menderita penyakit menular
Bangunan Pasar Tanjung langsung seperti: diare, hepatitis,
Tabel 2. Bangunan pasar Tanjung TBC, kudis, dll
No Kategori Skor 2 Pengunjung
1 Penataan Ruang Dagang 240 a Berperilaku hidup bersih dan sehat 500
2 Ruang kantor pengelola 100 (PHBS)
3 Tempat penjualan bahan pangan 659 b Cuci tangan dengan sabun setelah 500
dan makanan memegang unggas/hewan hidup,
daging atau ikan
4 Area Parkir 65
3 Pengelola
5 Konstruksi 315 Memahami dan mempunyai 0
Total 1379 ketrampilan tentang hygiene

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 287


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

sanitasi dan keamanan pangan sedang 4 kategori yang lain memenuhi syarat
(pernah mengikuti kursus/pelatihan dengan total skor 620.
di bidang sanitasi dan hygiene
makanan dan pangan) Fasilitas Lain di Pasar Tanjung
Total 2050 Tabel 6. Fasilitas lain
No Kategori Skor
Tabel 4. menunjukkan bahwa hasil
observasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang 1 Tempat/sarana ibadah
terdapat di Pasar Tanjung menunjukkan dari 7 a Tersedia tempat ibadah yang bersi 80
kategori yang diteliti ada 3 kategori yang tidak dan tempat wudhu
memenuhi syarat yaitu pedagang
daging/unggas, ikan tidak menggunakan alat b Tersedia air dengan jumlah yang 80
pelindung diri, tidak adanya pemerikasaan cukup
kesehatan bagi pedagang secara berkala c Ventilasi dan pencahayaan sesuai 40
minimal 6 bulan sekali, dan pengelola belum dengan persyaratan
pernah mengikuti kursus/pelatihan di bidang
sanitasi dan hygiene makanan dan pangan 2 Tempat penjualan unggas hidup 0
sehingga pada tabel tersebut diatas 3 Tersedia pos pelayanan kesehatan
menunjukkan skor 0, sedang 4 kategori yang dan Pertolongan Pertama Pada 0
lain memenuhi syarat dengan total skor 2050. Kecelakaan (P3K)

Keamanan di Pasar Tanjung Total 200

Tabel 5. Keamanan di pasar Tanjung Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil fasilitas


No Kategori Skor lain yang terdapat di Pasar Tanjung
menunjukkan dari 5 kategori yang diteliti ada 1
1 Pemadam Kebakaran kategori yang tidak memenuhi syarat yaitu tidak
a Tersedia peralatan pemadam 120 tersedia pos pelayanan kesehatan dan
kebakaran dengan jumlah cukup Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
dan berfungsi sehingga pada tabel tersebut diatas
menunjukkan skor 0, sedang 4 kategori yang
b Tersedia hidran air 0 lain memenuhi syarat dengan total skor 650.
c Letak peralatan pemadaman 0
kebakaran mudah dijangkau dan Penilaian Status Sanitasi Pasar Tanjung
ada petunjuk arah penyelamatan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor: 519/Menkes/Sk/Vi/2008.
d Adanya petunjuk prosedur 300
penggunaan alat pemadam Tabel 7. Penilaian Status Sanitasi Pasar
kebakaran Tanjung berdasarkan Keputusan Menteri
2 Keamanan Kesehatan Nomor: 519/Menkes/SK/VI/2008
N Kategori Skor
a Ada pos keamanan 100
o
b Ada personil/petugas keamanan 100
1 Lokasi 500
Total 620
2 Bangunan 1379
Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil 3 Sanitasi 1320
keamanan yang terdapat di Pasar Tanjung 4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 1050
menunjukkan dari 6 kategori yang diteliti ada 2
kategori yang tidak memenuhi syarat yaitu tidak 5 Keamanan 620
tersedia hidran air, letak peralatan pemadaman 6 Fasilitas Lain 200
kebakaran tidak mudah dijangkau dan tidak ada
petunjuk arak penyelamatan sehingga pada Total 6069
tabel tersebut diatas menunjukkan skor 0,

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 288


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui Tempat cuci tangan yang baik menurut
bahwa status sanitasi Pasar Tanjung termasuk Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008
kategori kurang sehat, hal ini dikarenakan total harus dilengkapi dengan sabun dan air
skor dari penilaian variabel lokasi, bangunan, mengalir. Berdasarkan hasil observasi, tempat
sanitasi, perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan yang ada di tempat penjualan
keamanan, dan fasilitas lain berjumlah 6069. bahan pangan hanya berupa bak yang berisi air
yang digunakan juga untuk mencuci peralatan
dan hanya sedikit kios yang menyediakan sabun
Pembahasan untuk cuci tangan.
Saluran pembuangan di area tempat
Dalam variabel bangunan pasar, terdapat penjualan bahan pangan basah berupa selokan
beberapa kategori yang tidak sesuai dengan terbuka dengan kemiringan cukup ditunjukkan
Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008, dengan tidak adanya genangan air. Hal ini
yaitu: pembagian area yang sesuai dengan masih belum sesuai dengan syarat yang ada di
peruntukannya (zoning), pemberian identitas Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008
zoning, tempat cuci tangan dilengkapi sabun yang mensyaratkan saluran pembuangan harus
dan air mengalir, tempat sesuai syarat, tidak tertutup untuk menghidari kecelakaan akibat
ada genangan air di area parkir, tersedia tempat terpeleset ke dalam saluran pembuangan.
sampah di area parkir tiap radius 10 meter, di Berdasarkan hasil observasi, tempat
area parkir terdapat jalur dan tanda masuk dan sampah yang ada di tempat pejualan bahan
keluar kendaraan yang jelas, kemiringan atap pangan dan makanan berupa keranjang yang
cukup dan tidak memungkinkan genangan air, terbuat dari anyaman bambu, tidak tertutup,
pertemuan lantai dengan dinding harus tidak kedap air, dan tidak dipisahkan antara
lengkung (conus), dan pintu khusus kios/los sampah basah dan kering. Keadaan ini tidak
penjual daging, ikan, dan sejenisnya sesuai dengan Kepmenkes RI No
menggunakan pintu yang dapat membuka dan 519/MENKES/SK/VI/2008 yang mensyaratkan
menutup sendiri atau tirai plastic untuk tempat sampah di tempat penjualan bahan
menghalangi binatang atau serangga penular pangan harus terpisah antara sampah basah
penyakit. dan kering, kedap air, dan tertutup.
Berdasarkan keterangan dari pengelola Di area parkir pasar Tanjung banyak
pasar, pembagian area di pasar Tanjung yaitu: terdapat genangan air, terdapat tempat sampah
lantai 1 terdiri dari toko konveksi dan barang yang terbuat dari anyaman bambu (keranjang)
elektronik sedangkan lantai 2 terdiri dari toko tapi tidak tersedia dalam radius 10 meter. Hanya
sembako, sayuran, daging sapi dan ayam, ikan area parkir motor sebelah barat yang memiliki
basah dan kering. Tetapi kenyataannya masih jalur masuk dan keluar tetapi tidak ada tanda
banyak pedagang yang menjual barang-barang jalur masuk dan keluar yang jelas. Padahal
dari plastik ataupun alat-alat dapur yang dalam Kepmenkes RI No
menjual dagangannya di lantai dua yang 519/MENKES/SK/VI/2008 area parkir di pasar
seharusnya zona khusus untuk bahan pangan seharusnya tidak ada genangan air, tersedia
dan makanan, dan masih banyak juga penjual tempat sampah tiap radius 10 meter dan
buah-buahan dan bumbu dapur yang menjual terdapat jalur dan tanda masuk dan keluar
dagangannya di lantai satu yang seharusnya kendaraan yang jelas.
merupakan zona non pangan. Hal ini tidak Untuk konstruksi bangunan pasar
sesuai dengan kriteria yang ada dalam Tanjung, atap bangunan pasar Tanjung terdapat
Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008 banyak pasir yang ditumbuhi alang-alang
yaitu dalam kategori pembagian area yang tidak dimana ketika musim hujan dapat menimbulkan
sesuai dengan peruntukannya (zoning). genangan air. Sudut pertemuan lantai dengan
Kategori lain yang tidak memenuhi syarat dinding di pasar Tanjung tidak dibuat lengkung
adalah belum ada pemberian identitas zoning. (conus). Kios daging di pasar Tanjung tidak
Di pasar Tanjung Jember pemberian identitas memiliki pintu yang dapat menutup sendiri atau
zoning ini masih belum dilakukan sehingga tirai plastik. Pintu kios daging pasar Tanjung
pengunjung khususnya yang baru pertama kali berupa pintu kayu yang membuka ke dalam.
mengunjungi pasar Tanjung bisa kebingungan Khusus untuk pintu kios/los penjualan daging,
mencari barang yang ingin dibeli padahal pasar ikan dan bahan makanan yang berbau tajam
Tanjung ini merupakan pasar yang sangat luas. agar menggunakan pintu yang dapat membuka
dan menutup sendiri (self closed) atau tirai

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 289


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

plastik untuk menghalangi binatang penular bahkan ada penjual bahan pangan yang berada
penyakit (vektor) seperti lalat atau serangga lain tepat di depan toilet. Keadaan seperti ini dapat
masuk (Kepmenkes, 2008). Hal ini tentu tidak menyebabkan kontaminasi bahan pangan oleh
sesuai dengan kriteria yang ada dalam bakteri penyebab penyakit yang berasal dari
Kepmenkes RI No. 519/MENKES/SK/VI/2008 kamar mandi dan toilet.
yang mensyaratkan kemiringan atap cukup dan Letak TPS pasar Tanjung menjadi satu
tidak memungkinkan genangan air, pertemuan dengan bangunan pasar dan terletak di lantai
lantai dengan dinding harus lengkung (conus), dua pasar yang merupakan tempat penjualan
dan pintu khusus kios/los penjual daging, ikan, bahan pangan dan makanan. Hal ini tidak
dan sejenisnya menggunakan pintu yang dapat sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
membuka dan menutup sendiri atau tirai plastic Kepmenkes RI No 519/MENKES/SK/VI/2008
untuk menghalangi binatang atau serangga yang mensyaratkan TPS tidak dijalur utama
penular penyakit pasar dan berjarak minimal 10 meter dari
Toilet yang ada di pasar harus terpisah bangunan pasar. TPS yang terlalu dekat dengan
antara laki-laki dan perempuan dan jumlahnya pasar dapat menyebarkan bibit penyakit yang
cukup (Kepmenkes RI No dibawa melalui hewan vektor.
519/MENKES/SK/VI/2008). Menurut Dalam Kepmenkes RI No
Kepmenkes RI No. 519/MENKES/SK/VI/2008, 519/MENKES/SK/VI/2008 limbah cair yang
kebutuhan toilet di pasar Tanjung dengan dihasilkan harus diuji kualitasnya secara berkala
jumlah pedagang sebesar 720 pedagang untuk mengetahui apakah limbah cair tersebut
membutuhkan sekitar 9 toilet. Berdasarkan hasil masih berada dalam ambang batas normal atau
observasi, jumlah toilet di pasar Tanjung sudah sudah melebihi ambang batas. Pada
mencukupi kebutuhan yaitu berjumlah 12 toilet. kenyataannya pasar Tanjung tidak pernah
Tetapi toilet di pasar Tanjung tidak ada mengadakan pengujian kualitas limbah cair
pemisahan antara toilet laki-laki dan toilet sehingga kita tidak tahu apakah limbah cair
perempuan. Toilet digunakan secara bergantian yang dihasilkan pasar Tanjung masih berada
antara laki-laki dan parempuan. dalam ambang batas normal atau sudah
Kamar mandi dan toilet di pasar harus melebihi ambang batas. Limbah cair yang
memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi dibuang tanpa dilakukan pengujian kualitas
sabun sehingga pedagang atau pengunjung limbah cairnya dkhawatirkan dapat mencemari
yang selesai buang air bisa mencuci tangannya. lingkungan karena melebihi ambang batas
Berdasarkan hasil observasi, kamar mandi dan normal.
toilet di pasar Tanjung tidak memiliki tempat cuci Di pasar, angka kepadatan tikus harus nol
tangan dan sabun. Pedagang biasanya mencuci yag artinya tidak boleh ada satupun tikus di
tangan dengan menggunakan gayung untuk pasar (Kepmenkes RI No
mengambil air di bak air. Di dalam kamar 519/MENKES/SK/VI/2008). Tapi menurut hasil
mandi/toilet juga tidak tersedia sabun. Hal ini wawancara yang dilakukan kepada pedagang,
sangat beresiko menimbulkan kontaminasi tinja pedagang di lantai satu pernah melihat tikus
dari tangan manusia yang tidak mencuci tangan berkeliaran di sekitar pasar. Hal ini tidak sesuai
dengan sabun setelah buang air besar. dengan ketentuan yang ada dalam pedoman
Di kamar mandi dan toilet harus tersedia penyelenggaraan pasar sehat. Tikus tidak boleh
tempat sampah untuk membuang sampah ada di pasar karena selain menyebarkan
seperti tisu, bungkus sampo, bungkus sabun penyakit, tikus juga dapat merusak barang
dan lain-lain, dan tempat sampah tersebut harus dagangan yang ada di pasar. Hal ini karena
tertutup (Kepmenkes RI No tikus perlu mengerat untuk mencari pakan yang
519/MENKES/SK/VI/2008). Kenyataannya, di tersembunyi di dalam kardus, kotak, atau
kamar mandi dan toilet pasar Tanjung tidak tempat-tempat penyimpanan lainnya. Hal ini
tersedia tempat sampah. Sehingga pengguna dapat menyebabkan kerusakan pada barang
toilet biasanya membuang sampah langsung di dagangan sehingga pedagang dapat mengalami
lantai toilet. kerugian.
Berdasarkan Kepmenkes RI No Makanan yang dijual di pasar tidak boleh
519/MENKES/SK/VI/2008 letak toilet di pasar mengandung bahan berbahaya seperti
minimal berjarak 10 meter dari tempat penjualan pengawet borax, formalin, pewarna textil yang
makanan dan bahan pangan. Tapi menurut berbahaya. Bahan-bahan berbahaya tersebut
observasi yang telah dilakukan, letak toilet yang jika tertelan akan menimbulkan gangguan
ada di lantai dua berjarak kurang dari 10 meter antara lain keracunan dan kanker. Berdasarkan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 290


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

hasil observasi secara fisik yang dilakukan pada terdeteksi adanya pedagang yang menderita
beberapa makanan dan berdasarkan hasil penyakit menular dapat segera diobati agar
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peyakitnya tidak menyebar.
makanan siap saji yang berupa jajanan yang Berdasarkan Kepmenkes RI No
dijual di pasar Tanjung masih ada yang 519/MENKES/SK/VI/2008, pengelola pasar
mengandung bahan berbahaya yaitu pewarna harus memahami dan memiliki ketrampilan
tekstil Rhodamin B (Vitantina, 2011). Makanan tentang hygiene sanitasi dan keamanan pangan
yang mengandung Rhodamin B berwarna yang dibuktikan dengan pernah mengikuti
merah terang, terdapat bintik berwarna merah kursus/pelatihan di bidang sanitasi dan hygiene
terang dan terasa pahit bila dimakan. Rhodamin makanan dan pangan. Hal ini agar pengelola
B merupakan zat perwarna yang toksik. Gejala sadar akan pentingnya hygiene sanitasi pangan
keracunan dari rhodamin B ditunjukkan dengan dan dapat mengatur pelaksanaan hygiene
adanya iritasi pada paru-paru, mata, sanitasi dan keamanan pangan di pasar sesuai
tenggookan, hidung, dan usus (BPOM, 2004). dengan ketentuan yang berlaku sehingga
Bahaya akut yang dapat disebabkan oleh hygiene sanitasi dan keamanan pangan di pasar
rhodamin B apabila tertelan yaitu dapat dapat terpenuhi dengan baik. Pada kenyataanya
menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan berdasarkan hasil wawancara, pengelola pasar
dan air seni akan berwarna merah atau merah Tanjung belum pernah mengikuti
muda (BPOM, tanpa tahun). kursus/pealatihan di bidang sanitasi dan hygene
Desinfeksi adalah menghancurkan atau makanan dan pangan. Hal ini tidak sesuai
membunuh kebanyakan organisme patogen dengan ketentuan yang ada dalam Kepmenkes
pada benda atau instrumen dengan RI No 519/MENKES/SK/VI/2008.
menggunakan campuran zat kimia cair. Alat pemadam api di Pasar Tanjung
Desinfeksi di pasar penting dilakukan secara hanya terdapat di kantor pasar yang letaknya
berkala minimal 1 hari dalam sebulan agar sulit dijangkau sehingga bila terjadi kebakaran
bakteri atau jamur penyebab penyakit dapat yang letaknya jauh dari kantor pasar, api akan
dibasmi sehingga tidak menyebarkan penyakit membesar sebelum sempat dipadamkan
kepada pedagang ataupun pengunjung pasar. menggunakan APAR. Selain itu di pasar
Menurut hasil wawancara kepada pengelola Tanjung juga tidak ada petunjuk arah
pasar, di pasar Tanjung tidak melakukan penyelamatan. Petunjuk arah penyelamatan
desinfesi pasar secara berkala. Pasar Tanjung berguna agar saat kebakaran terjadi, pedagang
melakukan desinfeksi berupa fogging hanya dan pengunjung dapat dengan mudah
pada saat terdapat wabah demam berdarah. menemukan jalan keluar sehingga mereka
Padahal desinfeksi secara berkala merupakan dapat menyelamatkan diri. Pasar Tanjung juga
tindak pencegahan agar suatu penyakit tidak tidak menyediakan hidran air. Bila di suatu
pernah terjadi dan menyebar di pasar. bangunan umum seperti pasar tidak tersedia
Bagi pedagang karkas daging/unggas, hidran, pemadam kebakaran akan kesulitan
ikan dan pemotong unggas harus menggunakan untuk mencari sumber air yang digunakan untuk
alat pelindung diri sesuai dengan memadamkan api sehingga api tidak sempat
pekerjaanannya (sepatu boot, sarung tangan, dipadamkan dan akan membesar.
celemek, penutup rambut dll). Hal ini selain Tempat penjualan unggas hidup di pasar
untuk menjaga keselamatan pedagang saat harus mendapat perhatian khusus dan harus
bekerja, juga untuk menjaga bahan pangan agar terpisah dengan bangunan pasar. Tempat
terhindar dari kontaminasi dari pedagang. penjualan unggas hidup dapat menyebarkan
Berdasarkan hasil observasi di pasar Tanjung, beberapa penyakit yang dianataranya pernah
pedagang karkas daging/unggas di pasar menjadi wabah adalah flu burung. Berdasarkan
Tanjung tidak menggunakan alat pelindung diri. hasil observasi, pasar Tanjung tidak memiliki
Dalam Kepmenkes RI No tempat penjualan unggas hidup sehingga tidak
519/MENKES/SK/VI/2008, harus ada perlu ada kekhawatiran adanya penyebaran
pemerikasaan kesehatan secara berkala bagi penyakit yang disebabkan oleh unggas hidup.
para pedagang minimal 6 bulan sekali. Tapi Pasar harus menyediakan pos pelayanan
pada kenyataannya di pasar Tanjung tidak ada kesehatan dan Pertolongan Pertama Pada
pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi Kecelakaan (P3K). Pos pelayanan kesehatan
pedagang. Pemeriksaan berkala ini berguna dan P3K ini berguna untuk memberikan
untuk mendeteksi apakah ada pedagang yang pertolongan pertama pada pedagang atau
menderita penyakit menular sehingga bila pengunjung yang mengalami kecelakaan atau

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 291


Nurcahya, et al, Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember).....

gangguan kesehatan selama ada di pasar. Tanjung perlu mendapat pelatihan tentang
Berdasarkan hasil observasi, pasar Tanjung hygiene sanitasi dan keamanan pangan, perlu
tidak menyediakan pos pelayanan kesehatan adanya pengadaan sarana kesehatan berupa
dan P3K. Bila di pasar tidak terdapat pos pos pelayanan kesehatan dan kotak P3K untuk
pelayanan kesehatan dan P3K, pedagang atau memberikan pertolongan pertama pada
pengunjung yang mengalami kecelakaan atau penghuni atau pengunjung pasar Tanjung yang
gangguan kesehatan akan terlambat menerima mengalami kecelakaan di pasar, perlu dilakukan
pertolongan sehingga ditakutkan cedera atau penelitian terkait kandungan bahan berbahaya
gangguan kesehatan yang dialami dapat (boraks, formalin, pestisida, dll) dalam makanan
bertambah parah dan dapat membahayakan yang dijual di pasar Tanjung, pengujian kualitas
nyawa. kimiawi dan biologis air bersih yang digunakan
di pasar Tanjung, serta pengujian kualitas air
limbah yang dihasilkan pasar Tanjung.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang Daftar Pustaka
identifikasi sanitasi pasar di kabupaten jember
(studi di Pasar Tanjung Jember) dapat diambil [1] Azwar A. Pengantar Ilmu Kesehatan
kesimpulan Pasar Tanjung termasuk dalam Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber; 1995.
kriteria pasar kurang sehat. [2] Vitantina AR. Analisis Rhodamin B Dalam
Pengelola pasar Tanjung disarankan Jajanan Pasar Jenis Kue (Studi DI Pasar
perlu menambah sarana sanitasi di pasar Tanjung Kabupaten Jember). Jember:
Tanjung berupa tempat sampah yang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
memenuhi syarat dan tempat cuci tangan untuk Jember; 2011.
menjaga kebersihan dan kesehatan pasar, perlu [3] Depkes RI. Pedoman Pengendalian Kecoa
adanya pembersihan atap dimana banyak Khusus di Rumah Sakit; 2007.
terdapat pasir yang ditumbuhi alang-alang, [4] Kusnoputranto H. Kesehatan Lingkungan.
pasar Tanjung perlu mengadakan pengujian Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat
kualitas air bersih dan air limbah untuk Universitas Indonesia; 2000.
mencegah pencemaran lingkungan yang [5] Keputusan Menteri Kesehatan Republik
mungkin terjadi. drainase perlu diadakan Indonesia Nomor: 519/Menkes/SK/VI/2008
perbaikan dengan cara diberi tutup agar kotoran Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar
tidak mudah masuk ke dalam drainase dan Sehat.
menyumbat aliran air limbah, pengelola pasar [6] Mukono. Prinsip Dasar Kesehatan
Tanjung perlu mengadakan desinfeksi pasar Lingkungan. Surabaya: Airlangga University
secara berkala untuk mencegah penyebaran Press; 2006.
penyakit, pengelola pasar perlu mengadakan [7] Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan
promosi kesehatan berupa pembuatan media Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta;
poster tentang pentingnya perilaku hidup bersih 1997.
dan sehat di lingkungan pasar, pengelola pasar

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 2) Mei 2014 292

You might also like