Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313383189

Syndrome Asperger

Article · February 2015

CITATIONS READS
0 2,463

2 authors:

dr Dito Taruna Ikrar


Surya University Pacific Health Sciences University, California, United State
13 PUBLICATIONS   5 CITATIONS    74 PUBLICATIONS   453 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The potential of cell-based therapy for Macular Degenerations View project

Advanced Medicine as a current solution for degenerative disorders View project

All content following this page was uploaded by Taruna Ikrar on 06 February 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TINJAUAN PUSTAKA

Sindrom Asperger
Dito Anurogo,1 Taruna Ikrar2,3
1
Comprehensive Herbal Medicine Institute (CHMI), Center for Robotic and Intelligent Machines (CRIM),
Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Tangerang, Indonesia
2
Brain Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia
3
School of Medicine, University of California, Irvine, USA

ABSTRAK
Sindrom Asperger (AS) atau sindrom profesor kecil telah dikenal lebih dari 50 tahun yang lalu. Ditandai dengan adanya gangguan interaksi
sosial, minat yang berulang, terbatas atau sempit, rutinitas yang repetitif, problematika komunikasi nonverbal, keunikan motorik, keanehan
berbicara dan berbahasa disertai keterlambatan penguasaan bahasa dengan kecerdasan normal. Secara klinis dibedakan dari autisme dan
high-functioning autism oleh ketiadaan keterlambatan berbicara. Tinjauan ini membahas mengenai sinonim, sejarah, definisi, epidemiologi,
etiologi, potret klinis, karakteristik dan ciri khas, diagnosis, penyerta, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, dan
pencegahan sindrom Asperger.

Kata kunci: Sindrom profesor kecil, sindrom Asperger, karakteristik dan ciri khas, penatalaksanaan

ABSTRACT
Asperger syndrome (AS) or little professor syndrome was described since over 50 years ago. It is characterized by social interaction
impairments, narrow and restrictive or repetitive interests, repetitive routines, nonverbal communication problems, motor clumsiness, speech
and language peculiarities with a lack of significant delays in language acquisition and with normal intelligence. It is clinically differentiated
from autism and high-functioning autism by the absence of clinically delayed speech. This review discusses about synonyms, history,
definition, epidemiology, etiology, clinical portraits, characteristics and pathognomonics, diagnostics, comorbidities, differential diagnosis,
additional assessments, management, and prevention of AS. Dito Anurogo, Taruna Ikrar. Asperger Syndrome.

Keywords: Little professor syndrome, Asperger syndrome, characteristics and pathognomonics, management

PENDAHULUAN pok anak dengan gangguan interaksi sosial DEFINISI


Sindrom Asperger disebut juga sindrom dua-arah, komunikasi, dan aktivitas imajinatif.7 Gangguan Asperger (GA) merupakan spek-
profesor kecil, little professor(s) syndrome, Tahun 1981, Wing merekomendasikan istilah trum gangguan perkembangan pervasif
Asperger disorder, gangguan Asperger, sindrom Asperger untuk tipe gangguan kompleks, ditandai perburukan menetap
Asperger syndrome. Disebut sindrom profesor spektrum autistik dan mendeskripsikan fungsi sosialisasi/interaksi sosial, komunikasi,
kecil karena anak dengan sindrom ini sering secara detail beragam manifestasi klinisnya kognisi, sensasi, disertai pola perilaku ber-
menunjukkan keunikan perilaku, cara berpikir, dalam logat berbicara, komunikasi nonverbal, ulang serta minat terbatas.2,3
dan berkomunikasi.1-5 Sindrom ini dianggap interaksi sosial, koordinasi motorik, dan
sebagai varian/bentuk ringan autisme atau idiosyncratic interests.2,8 Tahun 1989, psikiater EPIDEMIOLOGI
high-functioning autism (HFA). Selanjutnya, Swedia, Christopher Gillberg merumuskan GA sering terdiagnosis setelah anak berusia
review ini akan menggunakan istilah GA kriteria individu GA.9 Tahun 1989, Szatmari- > 3 tahun atau usia sekolah. Prevalensi GA
(gangguan Asperger). Brenner mereview manifestasi klinis GA dan berkisar dari 3/1000 anak hingga 2,5/10.000
mengklarifikasi fakta bahwa GA terpisah anak sampai 1/100.000 anak.13 GA lebih
SEJARAH dari autisme.10 Di tahun 1990, International sering pada anak lelaki dibandingkan anak
Tahun 1944, Hans Asperger, dokter anak Classification of Diseases (ICD-10) bersama perempuan dengan rasio 4-9:1.7-9 Di Indonesia,
dari Austria, pertama kali memaparkan DSM-IV (tahun 1994) mengidentifikasi belum ada data pasti.
gangguan perkembangan autistic sindrom Asperger sebagai subtipe pervasive
psychopathy.6 Tahun 1979, Wing-Gould developmental disorder (PDD) dengan ETIOLOGI
menyarankan istilah autistic spectrum kriteria diagnostik spesifik yang berbeda dari Etiologi GA diduga multifaktorial. Anak GA
disorder untuk mendeskripsikan sekelom- gangguan autisme.11,12 memiliki lebih sedikit substansia grisea di
Alamat korespondensi email: dito.anugroho@surya.ac.id

106 CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015


TINJAUAN PUSTAKA

beberapa bagian otak, yaitu nukleus kaudatus ketertarikan pada diri sendiri yang tidak berjalan normal-tertunda.2,10 Banyak pula
dan thalamus, sedikit frontal-corpus-callosal- lazim, bukan ketertarikan bersama. Beberapa anak GA yang terlalu berhati-hati dan tidak
white-matter di hemisfer dekstra dengan keterbatasan ini menyebabkan stigmatisasi mau memulai aktivitas yang berpotensi
banyak substansia alba di lobus parietal. “anak aktif namun aneh”.20,21 membahayakan. Beberapa orang tua merasa
Ditemukan pula gangguan hubungan antara anaknya “unik” untuk anak seusianya.20,21
amigdala dengan struktur otak lain.14,15 Gangguan Asperger pada Masa Anak
Dibandingkan kontrol, anak GA memiliki Gejala GA tidak jelas sampai berusia 4 tahun Usia 3 – 5 Tahun
volume substansia alba lebih besar di sekitar atau lebih. Diagnosis biasanya ditegakkan Satu dari tiga anak GA sedikit/bahkan tidak
lobus parietal inferior hemisfer sinistra, tetapi saat usia sekolah. GA overlap dengan DAMP berbicara sama sekali di usia 3 tahun.
kekurangan substansi alba terutama di sisi (deficits in attention, motor control, and Anak lelaki GA menunjukkan sedikit/tidak
kanan. Anak GA memiliki sulkus terdalam di perception) dan mirip autisme. Mulanya ada ketertarikan dengan anak seusianya.
antara kontrol, yaitu di sulkus intraparietal ditandai overaktivitas, kurang pengendalian Ia dapat mengganggu anak lain tanpa
kiri.14,15 impulse, kurang perhatian, gangguan tidur perasaan, mengambil barang milik mereka,
berat. Saat usia 3-5 tahun, perlu perhatian atau mendorongnya dengan kasar. Anak
Diduga ada faktor kontribusi genetik. khusus di bidang bahasa, keseimbangan, perempuan (dan beberapa anak lelaki) GA
Analisis struktural-fungsional gen di dua inkoordinasi motorik; diagnosis dapat ber- terkadang lebih tertarik kejadian yang
17p breakpoints t(13;17) dan t(17;19) ubah menjadi DAMP. Saat usia 6-8 tahun, ada tampak “sosial”, dapat sangat meng-
mengungkap candidate sequences fenotip gangguan interaksi sosial.15,16,22 idolakan/terpaku pada profil seseorang,
GA. Fenotip GA hasil dari efek posisional artis, orang terkenal, atau hewan piaraan.
dari breakpoints kromosom 17; berdasarkan Dua Tahun Pertama Beberapa anak suka membaui, merasakan,
karakterisasi molekuler dua chromosome Tiada gejala yang dapat diwaspadai. Jika ada, bahkan menggigit orang atau benda hingga
breakpoints, berhasil teridentifikasi daerah gejalanya tidak spesifik; pola tidur abnormal, menimbulkan iritasi/ketakutan. Beberapa
baru yang rentan GA, yaitu 17p13.17 Pola GA kurang perhatian, overaktivitas/terlalu pasif, individu GA di usia ini menunjukkan talenta
banyak dijumpai pada beberapa anggota kemampuan beradaptasi rendah, tatapan istimewa di bidang komputer, geografi,
keluarga sekaligus.18 Pada beberapa kasus, aneh, tubuh seolah terfiksasi. Beberapa anak matematika, atau olahraga.
individu GA memiliki problem di periode mulai berjalan di usia 11-13 bulan, sebagian
prenatal-neonatal, serta selama proses ke- besar terlambat berjalan. Sebagian anak Orang tua amat peduli pada kurangnya
lahirannya.16 senang jika ditinggal sendirian dan tidak empati yang dimiliki individu GA. Anak GA
diminta untuk memperhatikan sesuatu.3,19 dapat berusaha menenangkan orang tua
POTRET KLINIS Yang lainnya tampak terganggu selama dengan mengatakan mereka tidak khawatir
Umumnya individu GA berinteligensi tahun pertama kehidupan. Mereka banyak kekurangan teman, karena merasa dapat
normal hingga superior. Mereka memiliki menjerit, sulit merasa nyaman, terkadang melakukan dan menyelesaikan semuanya
keterampilan serta dapat berkontribusi hiperaktif/apatis, tampak sakit/nyeri, dan dengan sempurna tanpa teman. Mereka
intelektual luar biasa, terutama di bidang memiliki masalah tidur.2,20 tidak ingin menghabiskan waktunya ber-
ilmu komputer, matematika, fisika, musik, dan sama teman sebaya. Anak laki-laki GA adalah
bidang-bidang tanpa interaksi sosial.2,10,18 Permasalahan Perkembangan pembaca yang baik dan terampil, namun
Individu GA memiliki keterbatasan atau sulit Bahasa individu GA berkembang pesat. kemampuan-keterampilan berbicara-ber-
menjalin relasi sosial-resiprokal, perilaku- Mereka mampu spontan berkomentar komunikasi spontannya terbatas.1-3,18,23
minat terbatas dan ketidakluwesan motorik. tentang apa yang dilihat/didengarnya,
Biasanya tidak dijumpai keterlambatan namun gagal berespons terhadap Tahun-tahun Awal Sekolah
perkembangan berbahasa-berbicara; jika pertanyaan/pendekatan baik dari orang Mulai usia 6 tahun hingga usia pra-remaja
ada, bentuknya sangat ringan, sehingga terdekat maupun orang asing. Sering ada akhir, gambaran klinis mulai nyata. Gejala khas
sering terlambat terdeteksi. Orang tua baru tatapan kosong saat orang lain mendekati nyata di usia 8-10 tahun.10,18
menyadari kelainan anaknya saat bahasa- anak untuk berkomunikasi. Banyak orang
nya aneh.18,19 tua yakin, anaknya dapat membaca dengan GA ditandai gejala egosentris yang nyata;
baik sebelum mulai berbicara. Beberapa ketidaksesuaian perilaku sosial-emosional.
Keterbatasan lainnya adalah dalam anak GA sangat rajin, cerdas, punya rasa Dalam berkomunikasi cenderung provokatif/
kemampuan pragmatis: seni berbicara, ingin tahu yang tinggi, terutama tentang terlalu lugu. Terlalu jujur menjadi masalah,
kemampuan semantik, seperti cenderung lingkungannya. Ini terjadi dalam tiga tahun karena individu GA tak memahami
menafsirkan perkataan orang lain apa ada- pertama.1,18 aturan sosial, tak dapat menilai situasi, tak
nya, kurang dapat memahami makna implisit menyadari bahwa “setiap perkataan ada
perkataan. Individu GA berbicara dengan Perkembangan motorik terhambat- tempatnya tersendiri” dan “tidak semua
intonasi datar, monoton, tanpa ekspresi abnormal. Banyak anak GA hipoaktif di perlu dikatakan”.1,24 Orang yang lama bergaul
emosi dan mimik yang sesuai. Mereka tidak tahun pertama kehidupannya. Beberapa dengan individu GA menjulukinya sebagai
menghindari relasi/sosialisasi dengan orang menunjukkan gerakan abnormal; dari teng- “bunglon sosial” atau “Zelig syndrome”. Sifat
lain dan lingkungan, namun menunjukkan kurap ke telentang. Kemampuan memulai egosentris membuatnya sulit mendapatkan

CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015 107


TINJAUAN PUSTAKA

teman. Sebagian beranggapan buku lebih kekanak-kanakan” saat berbicara, meskipun isi Gillberg.3,9 Ada “keunikan” pitch, stress,
menarik/menyenangkan daripada sahabat. bahasanya “sangat dewasa”. Umum dijumpai rhythm, prosodi/melodi bicara individu
Bila berlanjut, ia menjadi kehilangan, sedih, dan hyperlexia. Pemahaman bahasa terganggu, GA. Dijumpai gangguan modulasi vokal.
tidak tahu lagi bagaimana caranya hidup.2,24,25 meskipun kaya perbendaharaan kata. Individu Bicaranya monoton, datar, berpola tekanan
GA ahli dan menguasai kata-kata tunggal, tak biasa, pilihan kata sangat tepat namun
Pola Ketertarikan Sempit namun sulit memahami bahasa secara cenderung terlalu resmi dengan tekanan
Gejala ini terlihat nyata selama usia sekolah. kontekstual. Mereka bermasalah dengan di hampir semua suku kata.29 Prosodinya
Anak lelaki GA suka mengumpulkan berbagai bahasa metaforis, atau apapun yang tidak kurang/tidak fasih, terutama di frekuensi
fakta, mempelajarinya, menghafalnya, dan dijelaskan secara eksplisit. Mereka sering salah repetisi kata, lebih sedikit jeda dibandingkan
membuat kartu pintar. Beberapa anak GA memahami maksud orang lain.1,18,20,24 dengan pembicara seusianya, serta ada
memiliki sedikit minat, hobi, ketertarikan, atau distorsi/pelafalan kata yang tak lazim.31,32 Nada
tidak sama sekali. Beberapa bahkan selalu Individu GA memiliki kesulitan pragmatis, suaranya datar-monotonous.28 Volume sering
berkata “tidak” untuk semua hal. Ini disebut misalnya saat merespons pertanyaan terbuka, terdengar sangat/terlalu keras, terkadang
“negativism” atau “pathological demand “Bagaimana kabarmu hari ini?”. Mereka dijumpai bunyi sengau/bernada tinggi, hal
avoiders”.3,18 bisa balik bertanya, “Apa sebenarnya yang ini pertama kali diamati oleh Hans Asperger
ingin kau ketahui dariku?” Sebagian besar dan dikonfirmasikan oleh berbagai riset studi
Berbagai hal spesifik dapat menarik menyukai pertanyaan yang hanya memiliki sesudahnya.31,32
perhatian individu GA, seperti peristiwa satu jawaban benar.3,18,24 Mereka merasa
(ber)sejarah, nama ibukota negara-negara rangkaian tanya-jawab seperti suatu game Individu GA sulit memahami variasi per-
di dunia, meteorologi, dinosaurus, arkeologi, yang berbahaya/berisiko. Persoalannya bukan ubahan nada suara, penekanan, perhatian
sinema-aktor terkenal, penyanyi opera, mempelajari hal-hal baru, tapi menemukan kata-kata tertentu saat mendengarkan orang
keramik China, revolusi Perancis, matematika, bahwa orang lain mengetahui jawaban yang berbicara. Individu GA yang bermasalah
bilangan prima, mikologi, Austria selama benar. Individu GA terus bertanya tentang dengan prosodi (produksi/persepsi), perlu
perang dunia kedua, jadwal kereta api, hal-hal yang terkadang mereka sendiri sudah dibimbing untuk memahami pesan (implisit-
nomor telepon, katak, sistem pencernaan, tahu jawabannya.2,18,24 eksplisit). Bermain peran, mendengarkan
boneka, komputer, ikan, suku Indian Amerika rekaman audio, dan drama dapat membantu
Utara.1,2 Terkadang ada 2-3 ketertarikan di Hal lain, individu GA sangat sulit mengguna- menjelaskan pentingnya penekanan (nada,
waktu bersamaan. Individu GA begitu asyik kan konteks sosial sebagai dasar untuk kata, kalimat).28-32
dengan hobi/minatnya yang bagi orang lain memahami pesan saat orang berbicara/
terasa menyiksa.24,26 mengobrol. Mereka sulit memahami bahwa Problem Komunikasi
intonasi dan tekanan kata yang berbeda Ada masalah komunikasi non-verbal. Individu
Orang dewasa mula-mula tertarik men- mampu mengubah arti atau pesan. Banyak GA berwajah dingin tanpa ekspresi, muka
dengarkan monolog individu GA, namun individu GA berbicara tidak jelas, seperti tanpa perasaan; diistilahkan “poor-facial-
kemudian bosan karena terlalu lama menggerutu/berkomat-kamit. Mayoritas mimicry”, “poker-faces”, “dead-face”, “stone-
menyimak semua hal detail. Anak sebaya GA memiliki melodi kalimat datar dan suara face”.1,5
bisa terkesan. Namun bila berulang, maka monoton.18,19,24 Mereka memahami apa yang
individu GA bisa dianggap gila; hal ini dapat dikatakan jika berbicara dengan irama amat Anak-anak usia sekolah GA sulit menentukan
membuat individu GA depresi/bunuh diri.5,25 lambat. Bila percakapan lebih dari dua orang, jarak saat berkomunikasi. Mereka bisa berada/
mereka sulit berpartisipasi.18,20,24 Banyak anak berdiri terlalu dekat, sehingga orang lain
Pikiran, Aksi, Ritual, dan Ketergantungan lelaki GA berbicara dengan cara klasik/kuno, merasa tidak nyaman. Atau berdiri terlalu
pada Hal Rutin yang Berulang terlalu formal, seolah sedang membaca sastra. jauh, sehingga maksudnya sulit dipahami.
Seringkali anak GA mengulangi pikiran/ Mereka sulit memahami bahasa percakapan Saat berkomunikasi, individu GA lebih suka
frase, memainkan aksi/perbuatan berulang yang tidak sesempurna bahasa tulis.1,18,24 memerhatikan mulut orang lain daripada
yang bervariasi. Hal rutin/ritual itu sering mata/bahasa tubuh.10,21 Tatapan matanya
berhubungan dengan minat/hobi tertentu, Cara termudah individu GA memahami bisa terbuka lebar, kosong, melamun, mem-
namun juga mengganggu aktivitas lainnya, ucapan orang lain adalah dengan men- bingungkan, tegang, atau membelalak. Ini
seperti berpakaian, makan, menonton TV, catatnya. Individu GA sering mengingat biasa terjadi sebelum remaja.2,15
atau hal-hal terkait kebersihan personal.1,18 banyak hal yang telah dibaca, meskipun
Obsesif-kompulsif bisa begitu berat, sehingga sudah beberapa tahun lalu. Uniknya, mereka Individu GA memiliki bahasa tubuh janggal,
perlu penatalaksanaan spesifik (farmakoterapi, sulit mengingat percakapan, meskipun baru canggung, kikuk tanpa dibuat-buat. Mereka
terapi cognitive behaviour, atau keduanya).7,19 berlangsung.2,18,24 cenderung condong/bersandar ke arah
yang salah saat berkomunikasi. Mereka
Masalah Komunikasi, Kemampuan Problem Prosodi berada di belakang orang yang berbicara,
Berbahasa, dan Berbicara Prosodi adalah melodi kalimat, salah satu mulai menatap jendela saat diskusi sedang
Hal ini merupakan problem inti GA. Anak usia komponen fungsional perilaku (ber)bicara.27 “memanas”, atau berdiri dan meninggalkan
sekolah GA memiliki problem artikulasi; “nada Gangguan prosodi GA dijumpai di kriteria forum.7,10

108 CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015


TINJAUAN PUSTAKA

Problem Pengendalian Motorik tidak dapat mengatasi “suara gunting”.1,3 gangguan mood, schizophrenia, dysthymia,
Individu GA memiliki problematika koordinasi usaha bunuh diri, halusinasi, mania, gangguan
motorik. Diduga ada gangguan fungsi Beberapa remaja GA memakai baju/sepatu psikotik tak spesifik, problem pemusatan
motorik. Penampilan mereka terlihat unik; yang sama terus-menerus selama berbulan- perhatian, gangguan tidur, gangguan ke-
gaya berjalan kaku, canggung, kikuk, bahkan bulan, bahkan bertahun-tahun. Setelah di- pribadian schizoid, gangguan obsesif-
hipotonik. Pergerakan mereka di berbagai cuci, mereka mengeluhkan baju itu tidak kompulsif (OCD), gangguan perkembangan
aktivitas dapat membaik bila terus dimotivasi lagi nyaman dipakai.2,18 Remaja GA tidak lainnya (sindrom Tourette, ADHD/attention-
dan dilatih.3,5 menyadari pentingnya berpenampilan rapi deficit hyperactivity disorder).8,22,25,33
di sekolah. Mereka merasa gurunya yang
Permasalahan lainnya adalah aktivitas salah jika murid-murid tidak bersemangat Diagnosis Banding
motorik kasar. Mereka bermasalah saat belajar melakukan terbaik. Remaja GA sulit bekerja GA sulit dibedakan dari autistic disorder.
mengendarai sepeda (kebanyakan tidak berkelompok, karena tuntutan sosial dan Pada autistic disorder, ditemukan gangguan
bisa melakukan di usia 10 tahun), berenang, tak mampu beradaptasi dengan peraturan. interaksi sosial-komunikasi; keterbatasan
menangkap bola, menendang bola ke arah Sisi positifnya, saat memimpin kelompok, minat-aktivitas; keterlambatan perkem-
yang tepat. Lebih sulit lagi, jika dilakukan remaja GA mampu menyelesaikan seluruh bangan berbahasa. Pada GA, tidak ditemukan
berkelompok.1,18 tugas sendirian, sehingga disukai teman- keterlambatan perkembangan berbahasa.
temannya.3,15 Anak GA memiliki IQ/kemampuan intelek-
Banyak individu GA memiliki gerakan stereo- tual verbal-nonverbal sebanding, bahkan
tipik; meregangkan jari-jari mendekati mulut, Individu GA yang tampak aktif, aneh, dan lebih baik dibandingkan autisme. Individu
menggenggam erat kepalan tangan sambil “lebih” di masa anak dapat berkembang GA memiliki IQ 70/lebih. Kemampuan
gemetar/menggigil, mengepak-ngepakkan menjadi fobia sosial di masa remaja. Mereka beradaptasi anak GA dalam situasi sosial
tangan, dimulai di awal masa anak-anak. yang lebih pendiam dan “autistic” di masa tertentu lebih baik bila dibandingkan dengan
Umumnya menetap hingga akhir masa anak- anak sering tidak berubah di masa remaja. autisme. Usia rata-rata anak GA adalah 11
anak. Anak sekolah GA paham bahwa gerak- Wanita yang sebelumnya tidak terdiagnosis tahun, sedangkan autisme 5,5 tahun.
an ini menyimpang, sehingga secara aktif GA, berpotensi anorexia nervosa di masa
berusaha menyembunyikannya.7,10 remaja.2,7,22 Ada beberapa hal yang mirip antara GA
dengan autisme; mood depresi, masalah
Masa Remaja Masa Dewasa di sekolah, gangguan makan. GA sering di-
Sulit mengenali, memahami, mendeteksi Relasi sosial terbatas, sedikit sahabat, katakan sebagai bentuk ringan autisme.1-4,22
GA selama remaja. Remaja GA ingin diakui tidak ada teman tetap, relasi terlalu jauh/
normal.2,33 Tidak jarang remaja GA bermasalah terlalu akrab, canggung saat berinteraksi, GA dan High Functioning Autism (HFA) adalah
di aktivitas kehidupan sehari-hari; kebersihan egosentris, sedikit perhatian dengan dua kondisi yang masih berada di dalam
diri, berpakaian, pekerjaan sekolah, makan, orang lain, sedikit empati, kurang peduli spektrum Autism Spectrum Disorders yang
tidur. Depresi ringan-sedang dan mudah ter- aturan sosial. Gangguan berkomunikasi; sering overlapping dan dikarakteristikkan oleh
singgung adalah manifestasi krisis identitas. gangguan prosodi, berbicara kurang gangguan sosial-komunikasi, perilaku minat
Penyalahgunaan obat dan aktivitas antisosial, responsif, memakai bahasa yang terlalu berulang dan over-focused, tanpa disertai
meskipun jarang, dapat terjadi.7,19 resmi-kaku-ilmiah, sehingga berkesan disabilitas pembelajaran yang signifikan/
ingin/suka menonjolkan keilmuannya, sulit keterlambatan berbahasa pada kasus GA.
Sebagian besar remaja GA tidak dapat menangkap makna, perilaku komunikasi Individu GA/HFA menunjukkan pedantic
menjaga kebersihan diri. Mereka menolak non-verbal kurang; gesture kurang luwes, speech disertai intonasi vokal monoton/
berkeramas dan mandi, karena merasa aneh dingin. Memiliki minat, perhatian/hobi berlebihan, miskinnya komunikasi nonverbal,
saat air menyentuh tubuh, sampo/sabunnya yang sangat menarik dan mengasyikkan; dan motor clumsiness.2,14,22
salah, berbau. Uniknya, mereka bisa menuruti mengejar, mengikuti yang diinginkannya
saran dokter, guru/psikolog untuk mandi secara obsesif. Suka mengumpulkan GA dan HFA memiliki persamaan serta
setiap hari.1-5 Mereka juga bisa berpersepsi; berbagai fakta, angka, gambar. Memiliki perbedaan. Persamaan pada keduanya,
saat menggosok gigi, ujung saraf mereka rutinitas/ritual yang unik.1-5,10,18 yaitu dijumpai maldevelopment berbagai
sedang digosok.2,3 komponen berbeda di sistem cortico-striatal-
DIAGNOSIS loop. Keduanya memiliki volume substansia
Ada individu GA yang “sangat sempurna” Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria alba lebih luas di daerah substansi alba
dalam penampilan, kebersihan, dan Gillberg,3 Szatmari,10 ICD-10,11 dan/atau DSM- dalam, sekitar ganglia basalis. Perbedaan
perawatan diri. Ada yang tidak bermasalah IV.12 Penjelasan dan analisis dokter beserta GA dengan HFA, yaitu pengaruh HFA
sama sekali. Hanya sedikit yang kompulsif; tim medis diperlukan untuk diagnosis dan pada substansi putih ganglia basalis lebih
berulang-ulang melakukan ritual mencuci, penatalaksanaan yang sesuai.5 besar daripada GA. HFA melibatkan sistem
sehingga perlu terapi khusus.15,22 Memotong substansi putih hemisfer kiri, sedangkan
rambut dan kuku juga bisa menjadi masalah, Komorbiditas GA mempengaruhi sistem substansi putih
karena merasa kedua hal itu melukai, dan Komorbiditas GA: depresi, cemas, bipolar, hemisfer kanan. Volume substansi putih, di

CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015 109


TINJAUAN PUSTAKA

sekitar ganglia basalis, lebih tinggi pada HFA dengan GA digunakan Wisconsin Card divalidasi terlebih dahulu. Orangtua pro-aktif
dibandingkan GA. Ditemukan penurunan Sorting Test (WCST-64).33 Pada individu mencari informasi tentang GA dan segera
volume corpus callosum, terutama di sisi dengan GA ditemukan peningkatan total berkonsultasi ke medis bila curiga anaknya
kanan HFA dan di sisi kiri GA. Begitu pula di kolesterol dan LDL.38 MRI, Positron Emission menderita GA.5,15
daerah frontal, anak GA defisit di sisi kanan, Tomography (PET), dan audiografi dilakukan
sedangkan anak HFA kekurangan di sisi kiri. sesuai indikasi.19 Mewaspadai berbagai mitos, asumsi, ang-
Anak HFA memiliki lebih sedikit frontal-corpus gapan yang berkembang di masyarakat
callosal white matter di hemisfer kiri otak jika PENATALAKSANAAN tentang GA. Mitos yang menyesatkan, namun
dibandingkan dengan kontrol.14,15,22,34 Penatalaksanaan bertujuan meningkat- paling banyak dipercaya adalah individu
kan kemampuan bersosialisasi dan GA tidak memiliki kemampuan, motivasi/
Dibandingkan GA, individu HFA me- berkomunikasi (verbal, non-verbal). Strategi keinginan untuk menjalin “persahabatan
nunjukkan adaptasi saccade gain lebih ABC (academics, behaviour, communication) sejati” dengan orang lain.40-42
lambat, beragam perubahan atipikal pada efektif untuk GA. Pelatihan keterampilan
dinamika saccade dan peningkatan latency sosial bermanfaat untuk rehabilitasi individu Mempercayakan penegakan diagnosis
menuju perform corrective saccades – hal ini GA. Adapun pendekatan psikoanalitik belum hanya kepada ahli (psikiater, pediatrik,
mengimplikasikan gangguan di jaringan terbukti bermanfaat.3,24,26,39 neurosaintis, dokter, psikolog klinis).
antara NRTP (nucleus reticularis tegmenti Penetapan diagnostik GA yang hanya
pontis), vermis lobules VI–VII, dan fastigial Orang tua dan guru/pendidik diharapkan berdasarkan atas profil IQ, pola
nucleus. Selain itu, terdapat kelainan yang dapat menemukan dan mengembangkan komorbiditas, dan familial aggregation
lebih besar di cerebellar pathways pada anak- potensi anak. Luangkan waktu untuk dari simptomatologi psikiatris tidak akurat
anak HFA dibandingkan GA.35 Sekitar 80-94% berinteraksi setiap hari. Didiklah dengan dan tidak spesifik, sehingga tidak dapat di-
individu GA menunjukkan IQ verbal yang cinta kasih. Berkomunikasi dengan bahasa gunakan untuk keperluan diagnostik.41,42
lebih baik dibandingkan IQ performance pada sederhana. Bermain peran membantu
WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children). memahami perspektif, sudut pandang, Perlu sinergi-kolaborasi multidisiplin ilmu
Tingginya IQ verbal merupakan salah satu paradigma, pikiran, dan perasaan orang dan lintas sektoral untuk diseminasi-
indikator kognitif untuk membedakan GA dari lain. Latihan visualisasi juga bermanfaat. sosialisasi GA, serta upaya komprehensif-
HFA.4 Hendaknya menjelaskan tugas satu per satu holistik untuk preventif.43
dengan nada lambat.15,21,26,39
GA juga overlap dengan alexithymia. Pen- RINGKASAN
derita alexithymia sangat kesulitan/tidak Terapi obat sesuai indikasi, misalnya: Sindrom profesor kecil memiliki banyak
dapat mendeskripsikan perasaannya, sulit golongan antipsikotik, selective serotonin sekali sinonim, antara lain sindrom Asperger,
membaca dan membedakan perasaan reuptake inhibitor, neuroleptik-atipikal, gangguan Asperger (GA). Gangguan yang
seseorang. Gaya berkomunikasinya me- clonidine, naltrexone. Medikamentosa dipakai pertama kali dideskripsikan oleh Hans
nunjukkan pikiran simbolis berkurang/tiada. pula untuk mengatasi gangguan penyerta Asperger di tahun 1944 ini merupakan
Selain itu, daya fantasinya minimal, kurang GA.5,19,20 Sebagai evaluasi, diperlukan spektrum gangguan perkembangan pervasif
dapat introspeksi/mawas diri.7,22 konsultasi dengan dokter umum/keluarga, yang kompleks, ditandai dengan perburukan
pediatrik, psikiater, neurolog, dokter spesialis menetap dari fungsi sosialisasi atau interaksi
Diagnosis banding lainnya, yaitu sindrom THT, audiologis, speech pathologist, dan sosial, komunikasi, kognisi, sensasi, disertai
non-verbal learning disabilities (NLD). Baik terapis fisik-okupasi.3,5 Dianjurkan diet rendah pola perilaku berulang serta minat yang
sindrom NLD maupun GA dikarakteristikkan kolesterol, rendah LDL.38 terbatas. Prevalensinya antara 3 per 1000 anak
secara signifikan oleh defisit di dalam fungsi hingga 1 per 100.000 anak. Kejadian pada
sosial, bahasa pragmatis, dan keterampilan Terapi relaksasi sebagai pengendalian diri; anak lelaki lebih banyak dibandingkan anak
motorik.5,36 meditasi, yoga, kundalini, senam-olahraga perempuan. Etiologinya multifaktorial. Anak
pernapasan, aikido, berdoa-berzikir, dsb. dengan GA memiliki beragam kelebihan dan
Pemeriksaan Penunjang Dilakukan selama 10-20 menit, 2 kali sehari, keterbatasan yang unik. Diagnosis ditegakkan
Beragam instrumen dipakai untuk mem- pagi hari sebelum sarapan, sore hari sebelum berdasarkan kriteria Gillberg, Szatmari, ICD-
bantu penegakan diagnosis GA; Autism makan malam.1-5,21,40 10, dan DSM-IV. Komorbiditas GA kompleks,
Diagnostic Interview, Autism Spectrum di antaranya: depresi, cemas, OCD, ADHD,
Screening Questionnaire, Gilliam Asperger PENCEGAHAN dsb. Diagnosis banding GA adalah autisme,
Disorder Scale, Asperger Syndrome Diagnostic Dilakukan screening/deteksi dini dengan HFA, alexithymia, dan sindrom NLD.
Scale, dan metode diagnostik Adult Asperger Syndrome Diagnostic Scale, Childhood Pemeriksaan penunjang GA menggunakan
Asperger Assessment.15,37 Kuesioner Nylander Asperger Syndrome Test, Gilliam Asperger’s instrumen interview dan pemeriksaan lain
dipakai untuk mendiagnosis GA di masa Disorder Scale, Krug Asperger’s Disorder sesuai indikasi yang direkomendasikan oleh
dewasa.2,5,33 Index, atau Australian Scale for Asperger’s dokter/psikiater/pediatrik. Penatalaksanaan
Syndrome.2,33,37 Semua instrumen ini bila di- GA dilakukan secara holistik, komprehensif,
Untuk menguji fungsi eksekutif individu pakai di Indonesia harus diadaptasi dan dan berkelanjutan untuk meningkatkan

110 CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015


TINJAUAN PUSTAKA

kemampuan bersosialisasi dan maupun non-verbal. Pencegahan dilakukan dengan ahlinya, dan upaya komprehensif-
berkomunikasi, baik komunikasi verbal dengan screening, deteksi dini, berkonsultasi holistik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Allman T. Asperger’s syndrome. Gale, Cengage Learning Farmington Hills MI. 2009.
2. Baron-Cohen S. The facts: Autism & asperger syndrome. England: Oxford University Press; 2008.
3. Gillberg C. A guide to asperger syndrome. New York: Cambridge University Press; 2002:5-10,23-47.
4. Kaland N. Brief report: Should asperger syndrome be excluded from the forthcoming DSM-V? Research in Autism Spectrum Disorders 2011;5:984-9.
5. Stoddart KP, Burke L, King R. Asperger syndrome in adulthood: A comprehensive guide for clinicians.WW. New York: Norton & Co; 2012.
6. Asperger H. Die “autistichen psychopathen” im Kindersalter. Arch Psychiatr Nervenkrankheitem 1944;1:76-136.
7. Wing L, Gould J. Severe impairments of social interaction and associated abnormalities in children: Epidemiology and classification. J Autistim Dev Disord. 1979;9:11-29.
8. Wing L. Asperger’s syndrome: A clinical account. Psychol Med. 1981;11(1):115-29.
9. Gillberg IC, Gillberg C. Asperger syndrome—some epidemiological considerations; A research note. J Child Psychol Psychiatry 1989;30:631-8.
10. Szatmari P, Brenner R. Asperger’s syndrome: A review of clinical features. Can J Psychiatry 1989;34:554-60.
11. World Health Organization. The ICD–10 classification of mental and behavioural disorders: Clinical descriptions and diagnostic guidelines. WHO. 1992.
12. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 4th ed. (DSM–IV). APA. 1994.
13. Fombonne E. Epidemiological surveys on autism and other PDD. J Autism and Developmental Disorders 2003;33(4):365-82.
14. McAlonan GM, Cheung C, Cheung V, Wong N, Suckling J, Chua SE. Differential effects on white-matter systems in high-functioning autism and Asperger’s syndrome. Psychological
Medicine. United Kingdom: Cambridge University Press; 2009:1-9.
15. Thijsse LJ. The neuropsychological profiles of learners with asperger syndrome. [Thesis]. University of South Africa; 2008.
16. Cederlund M, Gillberg C. One hundred males with asperger syndrome: A clinical study of background and associated factors. Developmental Medicine and Child Neurology 2004;46:652-60.
17. Tentler D, Johannesson T, Johansson M, Råstam M, Gillberg C, Orsmark C. A candidate region for asperger syndrome defined by two 17p breakpoints. Europ. J.Hum. Gen. 2002;11:189-95.
18. Berney T. Asperger syndrome from childhood into adulthood. Advances in Psychiatric Treatment 2004;10:341-51.
19. Khouzam HR, El-Gabalawi F, Pirwani N, Priest F. Asperger’s disorder: A review of its diagnosis and treatment. Comprehensive Psychiatry 2004;45(3):184-91.
20. Toth K, King BH. Asperger’s syndrome: Diagnosis and treatment. Am J Psychiatry 2008;165(8):958-63.
21. Wiguna T. Gangguan Asperger. In: Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: Makalah Lengkap; 2003 Jul 2-4.p.125-7.
22. Mazzone L, Ruta L, Reale L. Psychiatric comorbidities in Asperger syndrome and high functioning autism: Diagnostic challenges. Ann. Gen. Psychiatry 2012;11:16.
23. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th ed. USA: International Ed. Saunders; 2004;III(27):94.
24. Kaland N, Mortensen EL, Smith L. Social communication impairments in children and adolescents with Asperger syndrome: Slow response time and the impact of prompting. Research
in Autism Spectrum Disorders 2011;5:1129-37.
25. Dein K, Woodbury-Smith M. Asperger syndrome and criminal behavior. Advances in Psychiatric Treatment 2010;16:37-43.
26. Myles BS, Hagen K, Jeanne Holverstott J, Hubbard A, Adreon A, Trautman M. Life journey through autism: An educator’s guide to asperger syndrome. Arlington: Organization for Autism
Research; 2005:13-22.
27. Cutler A, Dahan D, van Donselaar W. Prosody in the comprehension of spoken language: A literature review. Language and Speech 1997;40(2):141-201.
28. Korpilahti P, Jansson-Verkasalo E, Mattila M-L, Kuusikko S, Suominen K, Rytky S, et al. Processing of affective speech prosody is impaired in asperger syndrome. J Autism and Developmental
Disorders 2007;37(8):1539-49.
29. Lindner JL, Rosén LA. Decoding of emotion through facial expression, prosody and verbal content in children and adolescents with asperger’s syndrome. J Autism and Developmental
Disorders 2006;36(6):769-77.
30. McCann J, Peppé S, Gibbon FE, O’Hare A, Rutherford M. Prosody and its relationship to language in school-aged children with high-functioning autism. Internat, J Language &
Communication Disorders 2007;42(6):682-702.
31. Shriberg LD, Paul R, McSweeny JL, Klin A, Cohen DJ, Volkmar FR. Speech and prosody characteristics of adolescents and adults with high-functioning autism and asperger syndrome. J
Speech, Language, and Hearing Res. 2001;44:1097-115.
32. Kujalaa T, Lepistö T, Nieminen-von Wendt T, Näätänen P, Näätänen R. Neurophysiological evidence for cortical discrimination impairment of prosody in asperger syndrome. Neurosci Lett.
2005;383(3):260-5.
33. Campbell JM. Diagnostic assessment of asperger’s disorder: A review of five third-party rating scales. J Autism and Developmental Disorders 2005;35(1).
34. Buxbaum JD, Hof PR. The neuroscience of autism spectrum disorders. USA: Elsevier; 2013.
35. Johnson BP, Rinehart NJ, White O, Millist L, Fielding J. Saccade adaptation in autism and asperger’s disorder. Neurosci. 2013;243:76-87.
36. Ryburn B, Anderson V, Wales R. Asperger syndrome: How does it relate to non-verbal learning disability? J Neuropsychol. 2009;3:107-23.
37. Baron-Cohen S, Wheelwright S, Robinson J, Woodbury-Smith M. The Adult Asperger Assessment (AAA): A diagnostic method. J Autism and Developmental Disorders 2005;35(6):807-19.
38. Dziobek I, Gold SM, Wolf OT, Convit A. Hypercholesterolemia in asperger syndrome: Independence from lifestyle, obsessive-compulsive behavior, and social anxiety. Psychiatry Res. 2007
Jan 15;149(1-3):321-4.
39. Baker LJ, Welkowitz LA, eds. Asperger’s syndrome: Intervening in schools, clinics, and communities. New Jersey, London: Lawrence Erlbaum Associates; 2005.
40. Anurogo D. Asperger syndrome, anak berkebutuhan khusus. Jakarta: Suara Merdeka; 2011 Jul 28.
41. Klin A, Pauls D, Schultz R, Volkmar F. Three diagnostic approaches to asperger syndrome: Implications for research. J Autism Dev Disord. 2005;35(2):221-34.
42. Klin A, Volkmar FR, Sparrow SS, eds. Asperger syndrome. New York: The guilford press; 2000.
43. Attwood T. The complete guide to asperger’s syndrome. London-Philadelphia: Jessica Kingsley; 2007.

CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015 111


TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran. Kriteria Diagnostik untuk 299.80 Asperger Disorder menurut DSM-IV-TR (2000)

A. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti yang dimanifestasikan berikut (sekurangnya dua gejala):
1. Ditandai gangguan penggunaan perilaku nonverbal multipel, seperti tatapan mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak-gerik untuk
mengatur interaksi sosial.
2. Gagal mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai tingkat perkembangannya.
3. Kurang spontan saat berbagi kesenangan, perhatian, atau prestasi dengan orang lain (seperti kurang dapat memperlihatkan, membawa,
atau menunjukkan objek kesenangan kepada orang lain).
4. Kurang timbal-balik sosial dan emosional.

B. Pola perilaku, minat, serta aktivitas yang terbatas, berulang, dan stereotipik, seperti yang ditunjukkan oleh minimal satu dari berikut:
1. Mencakup preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas, yang abnormal baik dalam intensitas maupun
fokusnya.
2. Ketaatan yang tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual yang spesifik dan nonfungsional.
3. Manerisme motorik berulang dan stereotipik (misalnya: menjentik dan mengepak-ngepak tangan atau jari, atau gerakan seluruh tubuh
secara kompleks).
4. Preokupasi persisten dengan bagian-bagian objek.

C. Gangguan ini menyebabkan gangguan yang bermakna/signifikan secara klinis dalam okupasi sosial, atau area fungsi penting lainnya.

D. Tidak ada keterlambatan menyeluruh yang bermakna secara klinis dalam bahasa (misalnya: menggunakan kata tunggal di usia 2 tahun,
memakai frasa komunikatif di usia 3 tahun).

E. Tidak ada keterlambatan bermakna secara klinis dalam perkembangan kognitif atau dalam perkembangan ketrampilan menolong diri sendiri
dan perilaku adaptif yang sesuai dengan usia (selain dalam interaksi sosial), dan keingintahuan tentang lingkungan di masa anak-anak.

F. Tidak memenuhi kriteria untuk gangguan perkembangan pervasif spesifik lainnya atau skizofrenia.

112 CDK-225/ vol. 42 no. 2, th. 2015

View publication stats

You might also like