Professional Documents
Culture Documents
Wirdateti-Brahmantyo 2009 PDF
Wirdateti-Brahmantyo 2009 PDF
Wirdateti-Brahmantyo 2009 PDF
net/publication/257650320
CITATIONS READS
0 2,006
5 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Gono Semiadi on 28 May 2014.
Wirdateti1
, Bram Brahmantiyo2, Andi Reksodiharjo,
Gono Semiadi1, Hadi Dahruddin1
1
Bidang Zoologi, Puslit. Biologi-LIPI
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 46, Cibinong 16911,
Telpon: 021-8765056 email : teti_mzb@yahoo.com
2
Balai Penelitian Ternak, Puslitbangnak-Departemen Pertanian
ABSTRACT
Study on the morphometric characteristic of sambar deer (Rusa unicolor) which will be used as a
baseline of growth trait selection had been conducted. The aim of this study is to set up criteria for better
selection of sambar deer progeny. Morphometric characteristic observed in this study including : body
weight, body length, chest width, chest girth, head length, head width, ear width, and ear length respectively.
Result indicated that chest girth correlates significantly with the body weight (y=-108.004+1.875x). In
conclusion chest girth can be used as a criteria for selection of growth trait of sambar deer.
7
Wirdateti etal Jurnal Veteriner
8
Jurnal Veteriner Maret 2009 Vol. 10 No. 1 : 7-11
gunakan timbangan FX1 electronic weighing diakibatkan faktor genetik, yaitu adanya silang
system merk Iconix kapasitas 2000 kg dengan dalam akibat pencampuran tetua dan anak pada
skala terkecil 0,1 kg dan ukuran dimensi tubuh areal yang sama sehingga perkawinan tidak
menggunakan pita ukur panjang 1500 cm terkontrol.
dengan skala terkecil 0,1 cm. Pengaruh umur Perkembangan ukuran dimensi tubuh
(muda, dara dan dewasa), jenis kelamin (jantan sesuai dengan umur rusa. Pada rusa dewasa
dan betina) pada peubah yang diamati dianalisis diperoleh ukuranyang lebih besar dalam hal :
menggunakan Proc GLM, dan Proc Corr dengan ukuran lebar dada, panjang badan, panjang dan
bantuan paket program SAS 6.12 (SAS, 1985). lebar kepala serta panjang dan lebar telinga.
Kecuali pada lingkar dada, rusa sambar jantan
HASIL DAN PEMBAHASAN lebih tinggi dibanding betina, pada rusa sambar
dewasa (107,64+5,67 cm pada jantan dan
Berikut ditampilkan rataan bobot badan 99,37+3,52 pada betina), rusa sambar dara
dan ukuran linier tubuh rusa sambar di lokasi (92,47+5,63 cm pada jantan dan 83,45 + 7,80
penelitian. Bobot badan rusa sambar jantan cm pada betina) dan tidak berbeda pada rusa
pada umur dara dan dewasa lebih tinggi sambar muda. Lebih tingginya ukuran lingkar
dibandingkan betina, kecuali pada rusa muda. dada ini juga terjadi pada rusa timor
Hal ini diduga terjadi karena pengaruh (R timorensis) yang memperoleh nilai 74,3 cm
hormonal, sehingga rusa jantan lebih berat pada jantan dan 65,2 cm pada betina (Garsetiasih
mulai umur dara. Menurut Lincoln (1985) dan Takandjandji, 2007).
dalam Semiadi (2006), bahwa sekresi hormon Evaluasi terhadap keeratan masing-masing
luteinizing (LH) erat hubungannya dengan peubah yang diamati dapat dilihat pada Tabel
pertumbuhan dan siklus reproduksi pada 3. Lingkar dada memberikan nilai korelasi
kelompok jantan dan Betina. Hormon lain yang fenotipik yang tertinggi diikuti oleh panjang
mempengaruhi pertumbuhan juga hormon badan dan lebar dada, yaitu berturut-turut
progesteron, dan testoteron (Semiadi, 2006). sebesar 0,94; 0,90; dan 0,84. Lingkar dada,
Bobot badan rusa sambar dewasa ini masih lebih panjang badan dan lebar dada ini selanjutnya
rendah dibandingkan hasil penelitian Semiadi dipergunakan untuk menduga persamaan
et al., (2005) yang menerangkan bobot rusa regresi linier yang paling baik sebagai penduga
sambar dewasa jantan antara 136-320 kg dan bobot badan.
pada betina antara 135-225 kg. Rendahnya bobot Pendugaan terhadap bobot badan banyak
badan ini dapat disebabkan oleh ketersediaan dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan
pakan yang tidak memadai, yaitu populasi rusa pengamatan di lapangan dengan melakukan
di lapang melebihi kapasitas tampungnya. pengukuran pada ukuran linier tubuh.
Menurut Semiadi (2008, komunikasi pribadi) Pendugaan bobot badan ini telah banyak
bahwa daya tampung rusa sambar di lapang dilakukan pada sapi potong, kambing/domba,
adalah 20 ekor/ha dan pada saat penelitian dan ternak lain. Pada Tabel 4 ditampilkan
berlangsung terdapat sejumlah 235 ekor rusa konstanta regresi linier lingkar dada, lebar dada
pada lahan seluas 9,5 ha. Dapat pula dan panjang badan terhadap bobot badan. Nilai
9
Wirdateti etal Jurnal Veteriner
Tabel 3. Korelasi (r2) fenotipik bobot badan dan peubah morfometrik rusa sambar di lokasi penelitian
p
Bobot Lingkar Lebar Panjang Panjang Lebar Panjang Lebar
Badan dada dada badan kepala kepala telinga telinga
Bobot 0.94 0.84 0.90 0.76 0.61 0.46 0.67
Badan
Lingkar 0.81 0.83 0.76 0.55 0.51 0.68
dada
Lebar 0.79 0.68 0.51 0.37 0.55
dada
Panjang 0.75 0.50 0.57 0.68
badan
Panjang 0.44 0.37 0.72
kepala
Lebar 0.17 0.25
kepala
Panjang 0.51
telinga
Lebar
telinga
Tabel 4. Konstanta regresi lingkar dada (X1), lebar dada (X2) dan panjang badan (X3) terhadap
bobot badan
Kemiringan X1 X2 X3 Derajat
(slope) determinasi (R2)
-108.00 1.88 0.87
-85.90 6.89 0.69
-120.68 2.00 0.81
-116.24 1.44 0.52 0.88
-126.31 2.67 1.43 0.85
-120.46 1.24 1.70 0.37 0.89
ketepatan (derajat determinasi) untuk Pendugaan bobot badan dengan satu variabel
persamaan regresi dengan variabel bebas bebas dengan derajat determinasi yang cukup
lingkar dada, lebar dada, dan panjang badan baik yang dipilih, yaitu Y = -108,00+1,88 X1.
memberikan nilai yang cukup tinggi (0,89),
kemudian lingkar dada dan panjang badan (0,88) SIMPULAN
dan lingkar dada (0,87).
Tampak bahwa semakin banyak variabel Bobot badan rusa sambar dewasa relatif
bebas yang dilibatkan untuk menduga bobot rendah dibanding rusa sambar dewasa di tempat
badan diperoleh derajat determinasi yang lebih lain. Lingkar dada betina lebih dari 99 cm dan
tinggi. Persamaan linier penduga bobot badan jantan lebih dari 107 cm dapat digunakan untuk
dengan derajat determinasi (R 2) tertinggi kriteria seleksi rusa sambar di Kalimantan
berturut-turut Timur. Penelitian lanjut pada rusa diperlukan
Y = -120,46+1,24X1+1,70X2+0,37X3 (R2 = 0,89), pada evaluasi karakteristik daging dan
Y = -116,24+1,44X1+0,52X3 (R2=0,88) dan Y= - karkasnya untuk mengetahui nilai ekonomis
108.00+1.88X1 (R2=0,87). Rusa sambar yang rusa sebagai penghasil daging. Karakteristik
diamati merupakan rusa penangkaran dengan ranggah menarik untuk diteliti karena
tingkah laku yang belum jinak. Sehingga untuk memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat
efektivitas pengukuran, dengan semakin sedikit ditingkatkan melalui seleksi dengan dugaan
peubah yang digunakan akan lebih mudah serta heritabilitas yang tinggi.
mengurangi resiko kecelakaan pada pengelola.
10
Jurnal Veteriner Maret 2009 Vol. 10 No. 1 : 7-11
11