Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Industri Pariwisata Terhadap PDRB Kota Padang
Pengaruh Industri Pariwisata Terhadap PDRB Kota Padang
Abstrak
The contribution of tourism industry fluctuates to PDRB of Padang city in 2013 - 2017 as
well as the number of tourists. The hotel rates are relatively high and the prices of food and
beverages sold still do not have a standard price. The above will certainly have PDRB
Padang city. The purpose of research to determine the influence of the number of tourists,
number of hotels and the number of restaurants to PDRB. Padang city partially and
simultaneously. type of research is quantitative, data collection using survey method. The
study used time series data analyzed by multiple linear regression technique. Equation of
data analysis obtained Ln Y = 3.418 + 0.058 Ln X1 + 0.103 Ln X2 + 0.258 Ln X3 + e. After
hypothesis testing at 5% significance level, the number of tourists, number of hotel and
number of restaurant have significant positive effect to PDRB of Padang city partially and
simultaneously because (3.317> 2.021) and (2.134> 2.021) and 93.168> 2.021) and (5.889>
2.61). The number of hotels and number of restaurants with PDRB of Padang city strong
(0.749) and value of Adjusted R Square = 0.602 means the PDRB of Padang is explained by
the number of tourists, the number of hotels and the number of restaurants is 60.2% while
the remaining 39.8% is explained by other variables not included in the research model.
Keywords: Gross Domestic Product, tourist, hotel, restaurant
I . PENDAHULUAN diperkirakan akan terus berkembang
A . Latar Belakang Masalah lebih dari 4% per tahun selama selama 10
tahun ke depan (WTTC, 2010). Beberapa
Industri pariwisata perkembangannya
keuntungan pariwisata dalam ekonomi
setiap tahun cukup pesat di Indonesia
menurut (Antari, 2013) adalah sbb:
karena Indonesia terkenal dengan
memberikan kontribusi dalam devisa
berbagai pesona aneka keindahan alam
negara, menambah pendapatan
dan keanekaragaman budaya sehingga
masyarakat, menciptakan lapangan kerja,
jumlah wisatawan mancanegara dan
meningkatkan sektor ekonomi,
domestik yang berkunjung terus
membuka peluang investasi, mendorong
mengalamai peningkatan. Menurut aktivitas wirausaha dan berpotensi
(United Nations World Tourism
mendorong penerimaan negara dari
Organization, 2013) selama enam dekade
pajak tidak langsung.
terakhir, pariwisata telah mengalami
pertumbuhan dan diversifikasi sebagai Pengaruh pariwisata terhadap Produk
salah satu sektor ekonomi terbesar dan Domestik Bruto (PDRB) terlihat dari
tercepat tumbuh di dunia World Travel
and Tourism Council (WTTC) yang kontribusi jasa pariwisata, penerimaan
memberikan kontribusi sekitar 9,2% dari dan sektor pendukungnya. Sektor
Produk Domestik Bruto (PDB) dan hal ini
48
pariwisata merupakan sektor berbasis (Affandi, 2012). Pada tabel 1 berikut ini
jasa sebagai salah satu sektor unggulan dapat dilihat data perkembangan PDRB
strategis dalam pembangunan nasional sektor pariwisata kota Padang tahun 2013
karena mampu mendatangkan devisa – 2017.
negara nomor dua setelah minyak dan gas
Tabel 1.
Perkembangan PDRB-ADHB Sektor Pariwisata Kota Padang
(Dalam Trilyun Rupiah)
Kota 2013 2014 2015 2016 2017
Padang 60,31 69,19 82,83 89,76 103,27
Kontribusi 15,75% 13,37% 17,64% 16,72% 15,87%
Sumber : BPS, 2017.
49
akan meningkatkan output, barang dan gaya hidup manusia sebagai bagian dari
upah di sektor yang menjual barang aktivitas sosial mereka dengan berbagai
maupun jasa kepada para wisatawan. restaurant atmosphere. Berbagai jenis
Konsumsi wisatawan akan menciptakan makanan dan minuman (restoran) yang
permintaan barang dan jasa yang akan disediakan oleh pedagang di berbagai
memberi value added kepada PDRB objek wisata kota Padang namun harga
suatu daerah. yang ditetapkan para pedagang terlalu
Jumlah hotel juga berpengaruh tinggi sehingga membuat para wisatawan
terhadap PDRB kota Padang karena hotel malas untuk berbelanja atau hanya satu
merupakan sektor paling dominan kali saja datang berkunjung untuk wisata
mendapatkan masukan dari konsumsi karena tidak ada standar harga barang
wisatawan. Jumlah hotel merupakan yang dijual.
indikator produktivitas yang sering B . Masalah Penelitian
digunakan pada industri pariwisata. Di Masalah penelitian ini
Kota Padang jumlah hotel bintang empat bagaimanakah pengaruh industri
sebanyak 10 buah, bintang tiga sebanyak pariwisata terhadap PDRB kota Padang
11 buah, bintang dua sebanyak 13 buah secara parsial dan simultan.
dan bintang satu sebanyak 19 buah C . Tujuan Penelitian
ditambah dengan beberapa buah hotel Berdasarkan masalah penelitian di
kelas melati. Meskipun jumlah hotel atas maka tujuan penelitian untuk
berbintang dan hotel kelas melati cukup mengetahui pengaruh industri pariwisata
banyak di kota Padang tapi tarif per terhadap PDRB kota Padang secara
kamarnya relatif tinggi dibandingkan parsial dan simultan.
dengan hotel lain yang ada di pulau II . TINJAUAN TEORITIS
Sumatera. A . Produk Domestik Regional Bruto
Industri pariwisata tidak terlepas dari Produk Domestik Regional Bruto
jasa penyedia makanan dan minuman (PDRB) salah satu perangkat data
(restoran) dalam pembentukan PDRB. ekonomi yang dapat digunakan untuk
Restoran salah satu bidang usaha yang mengevaluasi kinerja pembangunan
mendukung perkembangan industri ekonomi suatu wilayah (propinsi maupun
pariwisata. Menurut (Hashim, 2011) kabupaten/kota) diantaranya untuk
restoran memiliki peran penting dalam melihat nilai nominal PDRB, struktur
50
Unsur penawaran wisata disebut triple akan sanggup dan mampu dalam
A’s terdiri dari atraksi, aksessibilitas dan melakukan perjalanan wisata. Permintaan
amenitas. Atraksi merupakan objek yang sebenarnya adalah sejumlah orang yang
bersifat intangible dan tangible yang sebenarnya berkunjung pada daerah
dapat memberikan kenikmatan kepada tujuan wisata artinya sejumlah wisatawan
wisatawan bersifat alamiah, budaya dan yang secara nyata sedang berkunjung
buatan manusia (Yoeti, 2013). pada daerah wisatawan. Permintaan
Aksessibilitas mencakup semua pariwisata memiliki beberapa
infrastruktur transportasi yang karakteristik seperti elastisitas, kepekaan,
menghubungkan wisatawan dari, ke dan musim dan perluasan. Aspek permintaan
selama di daerah tujuan wisata mulai dari pariwisata dipengaruhi oleh biaya, daerah
darat, laut dan udara tidak hanya tujuan, bentuk perjalanan, waktu dan
menyangkut aspek kuantitas tapi juga lama berwisata dan akomodasi yang
inklusif waktu, ketepatan waktu, digunakan dimana semuanya ini menjadi
kenyamanan dan keselamatan. Amenitas bahan pertimbangan bagi wisatawan
adalah infrastruktur yang sebenarnya sebelum mengambil keputusan untuk
tidak langsung terkait dengan pariwisata melakukan perjalanan wisata.
tapi sering menjadi bagian kebutuhan D . Dampak Industri Pariwisata
wisatawan seperti bank, money changer Industri pariwisata merupakan
dan telekomunikasi. Semakin lengkap serangkaian perusahaan yang satu sama
dan terintegrasinya ketiga unsur tersebut lainnya terpisah, sangat beraneka ragam
dalam produk wisata maka semakin kuat dalam skala, fungsi, lokasi dan bentuk
posisi penawaran dalam sistem organisasi namun mempunyai hubungan
kepariwisataan. fungsional terpadu dalam menghasilkan
Menurut (Wahab, 2016) permintaan berbagai barang atau jasa bagi
pariwisata adalah segala sesuatu yang kepentingan kebutuhan wisatawan dalam
berhubungan dengan jumlah wisatawan perjalanan keperluan lainnya. Perusahaan
secara kuantitaif dimana permintaan primer mengurus keperluan transportasi,
pariwisata dapat dibagi menjadi akomodasi, makanan dan minuman untuk
permintaan potensial dan permintaan persiapan perjalanan sedangkan
sebenarnya. Permintaan potensial adalah perusahaan sekunder memasok cendera
sejumlah orang yang secara potensial mata dan barang lain keperluan
53
Jumlah
Wisatawan H1
Jumlah PDRB
Hotel H2
Jumlah H3
Restoran H4
56
restoran meningkat 1% maka makanan yang lebih cepat (to serve fast
PDRB kota Padang akan foods). Semua ini membuat kita harus
linier berganda di atas ternyata jumlah perencanaan sebuah restoran selalu akan
dibandingkan dengan jumlah wisatawan berubah seperti pola konsumsi, life style
61