Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Khutbah I

3 kali ‫هللا ُأ َ ْكبَ ُر – هللا ُأ َ ْكبَ ُر – هللا ُأ َ ْكبَ ُر‬


‫ص َر‬ َ َ‫صدَقَ َو ْع َد ُه َون‬ َ ُ‫ الَإِلهَ إِالَّهللا َُوحْ َده‬,َ‫ان هللاِ بُك َْرةً َوأ َ ِص ْيال‬ ُ ‫ َو‬,ً‫ َوال َح ْم ُد ِ هلِلِ َكثِ ْيرا‬,‫هللا ُأ َ ْكبَ ُر َك ِب ْي ًرا‬
َ ‫س ْب َح‬
‫ َال ِإلهَ ِإالَّهللا َُوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيها َ ُه ُم ْخ ِل ِص ْي َن لَهُ ال ِ هد ْي َن َولَ ْوك َِر َه‬,‫اب َوحْ َد ُه‬ َ ‫ع ْب َد ُه َوأَع ََّز ُج ْن َد ُه َو َه َز َم األَحْ َز‬ َ
‫ الحم ُد هلل الذي بنعمته‬،‫رب العالمين‬ ِ ‫ الحم ُد هلل ه‬.‫ال ُمش ِْرك ُْو َن َولَ ْوك َِر َه الكا َ ِف ُر ْو َن َولَ ْوك َِر َه ال ُمناَفِقُ ْو َن‬
‫ وبلُط ِفه تُستَر‬،‫وبكر ِمه تُقبَل العَطايا والقُربَات‬ َ ،‫ وبعَف ِوه تُغفَر الذُّنوب والس ِيهئات‬،‫تت ُّم الصالحات‬
﴿ ‫ وأض َحكَ وأبكى؛‬،‫ش َد وهدى‬ َ ‫ وأر‬،‫ ومنَع وأع َطى‬،‫ الحم ُد هلل الذي أماتَ وأحيا‬،‫والزالَّت‬ َّ ‫العُيُوب‬
‫لِل الَّذِي لَ ْم يَت َّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم َيك ُْن لَهُ ش َِريكٌ ِفي ا ْل ُم ْل ِك َولَ ْم يَك ُْن لَهُ َو ِل ٌّي ِم َن الذُّ ِ هل َو َك ِبه ْر ُه‬ ِ َّ ِ ‫َوقُ ِل ا ْل َح ْم ُد‬
.‫يرا‬ً ِ‫ت َ ْكب‬
‫ َواتَّقُ ْوا هللا َحَقَّ تُقاَتِ ِه‬.‫از ال ُمتَّقُ ْو َن‬ َ َ‫هللا فَقَ ْد ف‬ِ ‫ِي ِبت َ ْق َوى‬ ْ ‫ت أ ُ ْو ِص ْي ُك ْم َونَ ْفس‬ ِ َ ‫فَيَآأَيُّ َهاال ُم ْؤ ِمنُ ْو َن َوال ُم ْؤ ِمنا‬
‫ قَا َل هللاُ تَعَالى‬.ٌ‫ف َج ِل ْيل‬ ٌ ‫ َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن يَ ْو َم ُك ْم َهذَا يَ ْو ٌم فَ ِض ْي ٌل َو ِع ْي ٌد ش َِر ْي‬.‫س ِل ُم ْو َن‬ ْ ‫َوالَت َ ُم ْوت ُ َّن إِالَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم‬
.‫ ِإنها أ َ ْع َط ْينَاكَ الك َْوث َ َر‬.‫س ِم هللاِ الَّرحمن الرحيم‬ ِ َّ‫ان ال‬
ْ ‫رج ْي ِم ِب‬ ِ ‫ش ْي َط‬َّ ‫ أَع ُْوذُ ِباهللِ ِم َن ال‬.‫فِ ْي ِكتَا ِب ِه الك َِر ْي ِم‬
.‫ إِ َّن شَانِئ َكَ ُه َواأل َ ْبت َ ُر‬.‫ص ِ هل ِل َر ِبهكَ َوا ْن َح ْر‬ َ َ‫ف‬
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa liilahil hamd

Marilah kita senantiasa bersyukur dan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya. Kita masih diberi nikmat iman dan Islam, kesehatan dan kesempatan
untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan shalat Idul Adha pada
pagi hari ini.

Kemudian shalawat serta salam, kita haturkan ke pangkuan baginda Nabi Besar Muhammad SAW,
seorang manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi teladan (uswah) bagi
seluruh umat manusia sepanjang masa.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.

Kaum muslimin jama'ah Idil Adha rahimakumullah.

Pada pagi hari ini, kaum muslimin yang menunaikan ibadah haji sebagai tamu Allah SWT telah
berkumpul melaksanakan wuquf di 'Arafah dan sedang berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul
‘Aqabah. Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka datang dengan
latar belakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan strata sosial yang berbeda satu sama lain. Namun,
mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya dan
bertauhid mengesakan Allah SWT semata.

Bagi kaum muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah SWT, mereka melaksanakan
shalat Idul-Adha dan ibadah kurban, sesuai dengan kemampuannya di manapun mereka berada. Ibadah
kurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada
Allah SWT. Ibadah ini menggambarkan hubungan kuat antara orang yang menunaikan ibadah haji,
dengan saudara-saudaranya yang tidak pergi ke Baitullah. Oleh karena itu, kita melaksanakan shalat Idul
Adha dan ibadah kurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan
Rasulullah SAW.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Kaum muslimin sidang jama'ah Idil Adha rahimakumullah,


Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki fondasi kuat
dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran kurban dan prakteknya
telah ditunjukkan oleh para nabi dan rasul hingga Nabi Muhammad SAW. Nabi Ibrahim AS. dikenal
sebagai peletak batu pertama ibadah ini. Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS.
terhadap anaknya, Nabi Isma'il AS merupakan dasar bagi adanya ibadah kurban. Nabi Ibrahim AS
dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail hanya
semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT. Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan
indah oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surah as-Shaffat ayat 102:

    


   
  
     
     
    
"Tatkala anak itu sampai umurnya dan sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim. Ibrahim berkata;
Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
apa pendapatmu. la menjawab, wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu,
insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Ini adalah ujian ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah. Di kemudian hari, pengorbanan ini menjadi anjuran
bagi umat Islam untuk menyembelih hewan kurban, setiap tanggal 10 Dzulhijah dan pada hari tasyrik,
yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Kisah ini menggambarkan bahwa, keteguhan hati, keyakinan akan kebenaran perintah Allah, keikhlasan,
ketaatan, dan kesabaran adalah hal yang melekat dari ibadah Qurban. Nilai-nilai ini telah dilaksanakan
dengan baik oleh Nabi Ibrahim dan Ismail AS dalam peristiwa yang mengharukan itu. Kesanggupan Nabi
Ibrahim AS menyembelih anak kandungnya sendiri Nabi Ismail AS bukan semata-mata didorong oleh
perasaan taqlid, tetapi meyakini bahwa perintah Allah SWT itu harus dipatuhi. Bahkan, Allah SWT
memberi perintah seperti itu sebagai peringatan kepada umat yang akan datang bahwa adakah mereka
sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah
SWT. Dan adakah mereka juga sanggup memikul amanah sebagai khalifah Allah di muka bumi. Karena
keikhlasan Nabi Ibrahim tersebut kemudian Allah mengganti Ismali dengan domba sebagai hewan
qurban untuk disembelih. Peristiwa ini diabadikan dan diikuti oleh ummat Muslim sampai sekarang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd

Kaum muslimin yang berbahagia

Dalam studi fiqh, Kurban sering disebut dengan istilah (‫)أضحية‬, karena penyembelihan binatang ternak
dilakukan pada saat matahari pagi sedang menaik (dhuha). Oleh karenanya, Ibn Qayyim al-Jauziyah
memahami makna kurban dengan tindakan seseorang menyembelih hewan ternak pada saat dhuha,
guna menghasilkan kedekatan dan ridha Allah SWT. Binatang kurban yang disebut (‫ )أضحية‬atau nahar
adalah simbol (‫ )تضحية‬yakni pengorbanan. Baik ‫ أضحية‬maupun ‫ تضحية‬posisinya sama sebagai ibadah untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. (taqarruban wa qurbanan). Jika menyembelih ‫ أضحية‬merupakan
ibadah material yang ritual, maka tadlhiyah/pengorbanan di jalan Allah SWT merupakan ibadah
keadaban yang memajukan sektor-sektor kehidupan yang lebih luas

Dalam ibadah kurban, nilai yang paling penting adalah sikap batin berupa keikhlasan, ketaatan dan
kejujuran. Tindakan lahiriyah tetap penting, kalau memang muncul dari niat yang tulus. Sering kita digoda
syetan agar tidak melaksanakan ibadah kurban karena khawatir tidak ikhlas. Imam al Ghazali dalam
kitab Ihya’ Ulumiddin-nya berkata, bahwa syaitan selalu membisiki kita: “Buat apa engkau beribadah
kalau tidak ikhlas, lebih baik sekalian tidak beribadah”.

Ibadah kurban bukan hanya mementingkan tindakan lahiriyah, berupa menyedekahkan hewan ternak
kepada orang lain terutama fakir miskin, tetapi yang lebih penting adalah nilai ketulusan guna
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam beberapa ayat Al-Qur'an, Allah SWT memperingatkan
bahwa yang betul-betul membuahkan kedekatan dengan-Nya (kurban), bukanlah fisik hewan qurban,
melainkan nilai takwa dan keikhlasan yang ada dalam jiwa kita. Dalam surah al-Hajj ayat 37, Allah SWT
menyebutkan:

    


  
   
   
    
 
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi
Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk
kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Penegasan Allah SWT ini menegaskan dua hal. Pertama, penyembelihan hewan ternak sebagai kurban,
merupakan bentuk simbolik dari tradisi Nabi Ibrahim AS, dan merupakan syi’ar dari ajaran Islam. Kedua,
Allah SWT hanya menginginkan nilai ketakwaan, dari orang yang menyembelih hewan ternak sebagai
ibadah kurban. Hal ini sejalan dengan peringatan Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah SWT tidak
melihat bentuk luarmu dan harta bendamu, tetapi Dia melihat hatimu dan perbuatanmu”. (HR. Bukhari
dan Muslim).

Usaha mendekatkan diri kepada Tuhan terutama melalui kurban, kita lakukan secara terus menerus.
Karena itulah agama Islam disebut sebagai jalan (syari'ah, thariqah, dan shirat) menuju dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melakukan kurban bersifat dinamis dan tiada pernah berhenti atau
secara terus menerus dengan tujuan menempuh jalan yang hanya berujung kepada ridha Allah SWT.
Dengan demikian, wujud yang paling penting dari kurban adalah seluruh perbuatan baik.

Sehubungan dengan perintah untuk berkurban di atas, maka Rasulullah saw setiap tahun selalu
menyembelih hewan kurban dan tidak pernah meninggalkannya. Meskipun dari sisi ekonomi beliau
termasuk orang yang menjalani hidup sederhana, tidak mempunyai rumah yang indah nan megah,
apalagi mobil yang mewah. Bahkan tempat tidurnya hanya terbuat dari tikar anyaman daun kurma.
Semoga kita mampu meneladani Nabi Muhammad untuk untuk melaksanakan Kurban.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd

Kaum muslimin yang berbahagia,


Kalau ibadah kurban dilaksanakan dengan ikhlas demi mengharap ridla Allah SWT. akan memberi
hikmah dan manfaat bagi pelakukanya, baik di dunia maupun di akhirat. Di antaranya:

1. Meningkat keimanan kepada Allah SWT. Ibadah kurban yang dilaksanakan oleh orang muslim
dapat melatih kepatuhan dan kepasrahan total kepada Allah SWT.
2. Membersihkan diri dari sifat-sifat bahimiyyah. Pada saat hewan kurban jatuh kebumi maka saat
itulah sifat kebinatangan harus sirna, seperti rakus, serakah, kejam dan penindas.
3. Menanamkan rasa kasih sayang dan empati kepada sesama. Ibadah kurban dalam Islam tidak
sama dengan persembahan (offering) dalam agama-agama selain Islam. Islam tidak
memerintahkan pemujaan dalam penyembelihan hewan, tetapi Islam memerintahkan agar
‫‪dagingnya diberikan kepada orang miskin agar ikut menikmati lezatnya daging hewan. Sehingga‬‬
‫‪timbul rasa empati, berbagi, memberi, dan ukhuwah islamiyah antar sesama.‬‬
‫‪4. Melatih kedermawanan. Ibadah kurban dilakukan setiap tahun secara berulang-ulang sehingga‬‬
‫‪orang yang memberi kurban terbiasa untuk berderma kepada yang lain.‬‬

‫‪Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu’ dan tadharru’, kita berdoa kepada Allah SWT semoga‬‬
‫‪perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam.‬‬
‫‪Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-‬‬
‫‪Nya dan memberi kekuatan untuk memtaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Amin Ya Rabbal‬‬
‫‪'Alamain‬‬

‫َآء ال َم ْقبُ ْو ِل ْينَ َوأ َ ْد َخلَنَا َو ِإيَّا ُك ْم ِف ْي ُز ْم َر ِة ِعبا َ ِد ِه ال ُمت َّ ِق ْينَ ‪ .‬قَا َل ت َ َعالى ِفي‬
‫س َعد ِ‬ ‫َج َع َل َنا هللاُ َو ِإيَّا ُك ْم ِمنَ ال ُّ‬
‫الر ِجي ِْم ‪ .‬قُ ْل ِإنَّ َما أَنَا ْ َبش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم‬ ‫ان َّ‬ ‫رآن ال َع ِظي ِْم أَع ُْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال َّ‬
‫ش ْي َط ِ‬ ‫القُ ِ‬
‫ش ِر ْك ِب ِع َبا َد ِة َر ِبه ِه أ َ َحدًا‬
‫صا ِل ًحا َوالَيُ ْ‬
‫ع َمالً َ‬ ‫يُ ْو َحى ِإلَ َّي أَنَّ َمآ ِإل ُه ُك ْم ِإلهٌ َو ِ‬
‫اح ٌد فَ َم ْن كَانَ َي ْر ُج ْو ِلقَآ َء َربَّ ِه فَ ْل َي ْع َم ْل َ‬
‫ت َوال ِذهك ِْر ال َح ِك ْي ِم‪َ .‬وتَقَبَّ َل ِمنِهي َو ِم ْن ُك ْم‬ ‫آن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َع ِن ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِمنَ اآل َيا ِ‬ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِ ْي القُ ْر ِ‬ ‫َب َ‬
‫اح ِم ْينَ‬ ‫ار َح ْم َوأ َ ْنتَ َخي ُْر َّ‬
‫الر ِ‬ ‫ب ا ْغ ِف ْر َو ْ‬ ‫س ِم ْي ُع ال َع ِلي ِْم‪َ .‬وقُ ْل َر ه ِ‬
‫‪ِ .‬تالَ َوتَهُ ِإنَّهُ ُه َو ال َّ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫هللا أكبر – هللا أكبر – هللا أكبر‪2 kali‬‬
‫ع ْب َد ُه َوأَع ََّز‬ ‫ص َر َ‬ ‫صدَقَ َو ْع َد ُه َونَ َ‬ ‫س ْب َحانَ هللاِ بُك َْرةً َوأ َ ِص ْيالً الَ ِإلَهَ ِإالهاَهلل َُوحْ َد ُه َ‬ ‫هللا أكبر َكبِي ًْرا َوال َح ْم ُد ِ هلِلِ َكثِي ًْرا َو ُ‬
‫اب َوحْ َدهُ الَ ِإلَهَ ِإالهاَهلل َُوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيَّا ُه ُم ْخ ِل ِص ْينَ لَهُ ال ِ هد ْينَ َولَ ْوك َِر َه ال ُمش ِْرك ُْونَ َولَ ْوك َِر َه‬ ‫ُج ْن َد ُه َو َه َز َم األَحْ َز َ‬
‫ش َه ُد أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َُوحْ َد ُه الَش َِر ْيكَ لَهُ إِ ْرغاَما ً‬ ‫الكاَفِ ُر ْونَ َولَ ْوك َِر َه ال ُمناَفِقُ ْونَ ‪ .‬ال َح ْم ُد ِ هلِلِ َح ْمدا ً َكثِي ًْرا كَما َ أ َ َم َر‪َ .‬وأ َ ْ‬
‫علَى آ ِل ِه‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫ق َوال َبش َِر‪َ .‬‬ ‫س ِيه ُد ال َخ ََلئِ ِ‬ ‫س ْولُهُ َ‬ ‫ع ْب ُد ُه َو َر ُ‬ ‫س ِيهدَنا َ ُم َح َّمدا ً َ‬ ‫ش َه ُد أَنَّ َ‬ ‫ِل َم ْن َج َح َد ِب ِه َو َكفَ َر‪َ .‬وأ َ ْ‬
‫از ال ُمتَّقُ ْونَ ‪.‬‬ ‫ِي ِبت َ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَ َ‬ ‫صابِ ْي َح الغُ َر ِر‪ .‬أ َ َّما َب ْعدُ‪ :‬فَيآأَيُّهاَالحا َ ِض ُر ْونَ ‪ .‬أ ُ ْو ِص ْي ُك ْم َونَ ْفس ْ‬ ‫ص َحا ِب ِه َم َ‬ ‫َوأ َ ْ‬
‫س ِه‪.‬‬ ‫س ِبه َح ِة بِقُ ْد ِ‬ ‫س ِه َوثَنَّابِ َم ََل ِئ َك ِة ال ُم َ‬ ‫س ِيهآتِ‪َ .‬وا ْعلَ ُم ْوآ أَنَّ هللا َأ َ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر َب َدأ َ ِف ْي ِه ِبنَ ْف ِ‬ ‫َو ْاف َعلُ ْواال َخي َْر َواجْ تَنِبُ ْوآ ع َِن ال َّ‬
‫الر ِحي ِْم‪ِ .‬إنَّ هللاَ َو َم ََل ِئ َكتَهُ‬ ‫من َ‬ ‫الرحْ ِ‬ ‫س ِم هللاِ َّ‬ ‫الر ِجي ِْم‪ِ .‬ب ْ‬ ‫شيْطا َ ِن َّ‬ ‫فَقا َ َل تعالى ِف ْي ِكتا َ ِب ِه الك َِري ِْم أَع ُْوذُ باِهلل ِِمنَ ال َّ‬
‫س ِله ُم ْوأ‬ ‫صلُّ ْوآ َو َ‬ ‫س ِل ْي ًما‪ .‬فَأ َ ِج ْيبُ ْوآهللا َاِلَى َما َدعَا ُك ْم َو َ‬ ‫س ِله ُم ْوا ت َ ْ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلُّ ْوآ َ‬ ‫علَى النَّ ِب ْي يَآأَيُّهاَالَّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوآ َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫يُ َ‬
‫علَى التَّا ِب ِع ْينَ َوتَا ِب ِع ْي التَّا ِب ِع ْينَ‬ ‫علَى آ ِل ِه َو ِصحْ ِب ِه أَجْ َم ِع ْينَ ‪َ .‬و َ‬ ‫س ِيهدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِ هل َ‬ ‫علَى َم ْن ِب ِه َهدَا ُك ْم‪ .‬اللَّ ُه َّم َ‬ ‫َ‬
‫ع ْن ُه ْم ِب َرحْ َم ِتكَ َياأ َ ْر َح َم الرا َ ِح ِم ْينَ ‪ .‬اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْؤ ِم ِن ْينَ‬ ‫عنَّا َو َ‬ ‫ض هللا ُ َ‬ ‫ار َ‬ ‫ان ِإلَى َي ْو ِم ال ِ هدي ِْن‪َ .‬و ْ‬ ‫س ٍ‬ ‫َو َم ْن ت َ ِب َع ُه ْم ِب ِإحْ َ‬
‫ص ْرأ ُ َّمةَ‬ ‫ْب ال َّدع ََواتِ‪ .‬اللَّ ُه َّم ا ْن ُ‬ ‫ْب ُم ِجي ٌ‬ ‫س ِم ْي ُع قَ ِري ٌ‬ ‫ت إِنَّكَ َ‬ ‫يآء ِم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ِ‬ ‫ت األَحْ ِ‬ ‫س ِل َما ِ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َوال ُم ْ‬ ‫ت َوال ُم ْ‬ ‫َوال ُم ْؤ ِمنا َ ِ‬
‫اخذُ ْل‬ ‫ص َر ال ِ هد ْينَ ‪َ .‬و ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫س ِيهدِنا َ ُم َح َّمدٍ‪ .‬اللهه َّم ا ْن ُ‬ ‫ص ْر أ ُ َّمةَ َ‬ ‫س ِيهدِنا َ ُم َح َّمدٍ‪ .‬الله ُه َّم ا ْن ُ‬ ‫ص ِلحْ أ ُ َّمةَ َ‬ ‫سيهدِنا َ ُم َح َّمدٍ‪ .‬اللَّ ُه َّم ا ْ‬ ‫َ‬
‫س ْو ِلكَ يا َ َح ُّي يا َ قَيُّ ْو ُم‪ .‬يآاِل َهنا َ‬ ‫سنة َر ُ‬‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫كَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫سيَّا ه ِذ ِه بَل َدة تجْ ِر ْي فِ ْي َها أحْ كا ُم َو ُ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫نَ‬
‫َمن خذ َل ال ِ هد ْي ‪َ .‬واجْ عَ ْل بَل َدتنا إِند ُْونِ ْي ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ْ‬
‫الوبآ َء َوالفحْ شآ َء َوال ُمنك ََر‬ ‫َ‬ ‫عنا الغَل َء َوالبََل َء َو َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ‬
‫عل ْيكَ ‪ .‬الل ُه َّم ا ْدف ْع َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ش ْي ٍئ‪َ .‬هذَا َحالُنا َ ياَهللا ُالَيَ ْخفَى َ‬ ‫َوإِلهَ ُك ِ هل َ‬
‫َان‬ ‫صةً َو ِم ْن بُ ْلد ِ‬ ‫شدَآئِ َد َوا ِلم َحنَ ما َ َظ َه َر ِم ْن َها َوما َ بَ َطنَ ِم ْن بَلَدِنا َ َهذا َ خا َ َّ‬ ‫وف ال ُم ْخت َ ِلفَةَ َوال َّ‬ ‫سي ُ َ‬ ‫َوالبَ ْغ َي َوال ُّ‬
‫الرافِضَةَ‬ ‫ع ِة َو َّ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َوأ َ ْه ِل ِك ال َكفَ َرةَ َوال ُم ْبت َ ِد َ‬ ‫سالَ َم َوال ُم ْ‬ ‫اإل ْ‬ ‫ب العَال َم ْينَ ‪ .‬اللَّ ُه َّم أ َ ِع َّز ِ‬ ‫س ِل ِم ْينَ عا َ َّمةً يا َ َر َّ‬ ‫ال ُم ْ‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َوال ُمش ِْر ِك ْينَ َود ِ هَم ْر أ ْعدَا َء ال ِ هدي ِْن‪َ .‬واجْ عَ ِل الل ُه َّم ِواليَتنا فِ ْي َمن خافكَ َواتقاكَ ‪َ .‬ربَّنا اغ ِف ْر لنا َو ِ ِإلخ َوانِنا ال ِذ ْينَ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫سنَةً َوفِ ْي‬ ‫ُوف َر ِح ْي ٌم‪َ .‬ربَّنا َ آتِنا َ فِ ْي ال ُّد ْنيا َ َح َ‬ ‫يما َ ِن َوالَ تَجْ عَ ْل فِ ْي قُلُ ْوبِنا َ ِغالًّ ِللَّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا َربَّنا َ اِنَّكَ َرؤ ٌ‬ ‫اإل ْ‬ ‫سبَقُ ْونا َ بِ ِ‬ ‫َ‬
‫ب العال َم ْينَ ‪.‬‬ ‫َ‬ ‫اب الن ِار َوال َح ْم ُد ِ هلِلِ َر ه ِ‬ ‫َّ‬ ‫عذ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫سنة َوقِنا َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫اآلخ َر ِة َح َ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫شآء َوال ُمنك َِر َوالبَغي يَ ِعظ ُك ْم‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫بى َويَن َهى ع َِن الفحْ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ْتآء ذِي الق ْر َ‬ ‫ان َوإِي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ِعبَا َدهللاِ ! إِنَّ هللاَ يَأ ُم ُرنا بِالعَ ْد ِل َوا ِإلحْ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َلى نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َول ِذك ُْر هللاِ أ ْكبَر‪.‬‬ ‫شك ُُر ْوهُ ع َ‬ ‫لَعَلَّ ُك ْم تَذَك َُّر ْونَ َوا ْذك ُُروا هللاَ اْلعَ ِظ ْي َم يَ ْذك ُْر ُك ْم َوا ْ‬

You might also like