Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Kejadian Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Di Sekolah Dasar Negeri Padasuka Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang Tahun 2019
Hubungan Kejadian Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Di Sekolah Dasar Negeri Padasuka Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang Tahun 2019
1
Faculty of Medicine, Christian University of Indonesia, Jakarta, Indonesia
2
Departement of Public Health, Christian university of Indonesia, Jakarta, Indonesia
ABSTRACT
Learning achievement is the result for students after following the teaching and learning
process that is measured and assessed in the form of numbers or statements. There are several
things that can affect learning achievement including internal factors, external factors,
instrumental factors, and other factors. One of the internal factor is the physical condition of
children affected by nutritional status. The main nutritional problem now is stunting. Stunting
is a chronic nutritional problem which is characterized by shorter height compared to children
of his age and in the long-term can cause the decreased cognitive abilities and learning
achievement. This research was conducted at Padasuka Elementary School, Mekarsari
Village, Sukasari District, Sumedang in September 2019 with analytical research methods and
cross sectional research designs. The population in this study were students in grades 2, 3, and
4 at Padasuka State Elementary School, Mekarsari Village, Sumedang District in 2019, a total
of 120 people with a total random sampling technique in which all samples that met the
inclusion criteria were included in the study. The results showed a value of p <0.05 so that it
can be said that there was a relationship between stunting events and children's learning
achievement at Padasuka Elementary School, Mekarsari Village, Sukasari District, Sumedang
in September 2019
Prestasi belajar merupakan hasil kemampuan yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar yang diukur dan dinilai kemudian diwujudkan dalam bentuk angka maupun
pernyataan. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diantaranya
faktor internal, faktor eksternal, faktor instrumental, dan faktor lainnya. Salah satu bentuk
faktor internal yang mempengaruhi adalah kondisi fisik anak yang dipengaruhi oleh status
gizi. Masalah gizi utama saat ini adalah stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis pada
balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak
seusianya dan salah satu dampak buruk jangka panjang yang ditimbulkan berupa penurunan
kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di SDN Padasuka, Desa
Mekarsari, Kecamatan Sukasari, Sumedang pada September 2019 dengan metode penelitian
analitik dan design penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas
2, 3, dan 4 di Sekolah Dasar Negeri Padasuka, Desa Mekarsari, Kabupaten Sumedang tahun
2019, sejumlah 120 orang dengan teknik pengambilan sampel total random sampling dimana
seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan ke dalam penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan nilai p < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan
kejadian stunting dengan prestasi belajar anak di SDN Padasuka, Desa Mekarsari, Kecamatan
Sukasari, Sumedang pada September 2019.
Prestasi belajar diartikan sebagai hasil kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan, kemudian diukur
dan dinilai yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk angka maupun pernyataan. Prestasi belajar dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu dan tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari
proses belajar. Dan dapat diketahui hasil prestasi belajar siswa tersbut dengan adanya evaluasi.1
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak diantaranya faktor internal
seperti faktor yang menyangkut kondisi fisik, mental, atau psikis, faktor eksternal seperti lingkungan alami,
lingkungan sosial, dan faktor instrumental, serta faktor lainnya tingkat pendidikan orang tua, tingkat
pendapatan orang tua, dan jumlah anak tanggungan orang tua.2
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut, salah satu hal yang
menjadi perhatian adalah kondisi fisik anak yang dipengaruhi oleh status gizi anak. Salah satu masalah gizi
yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang
ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Prevalensi stunting
di Indonesia tahun 2018 adalah 36,4% dimana angka ini merupakan angka kedua tertinggi di Asia Tenggara
setelah Laos dengan angka stunting sebesar 43,8%.3 Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan
jumlah anak stunting usia 5-18 tahun sebesar 35,6% dimana masih dalam jumlah yang mengkhawatirkan.4
Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di Jawa
Barat sendiri tercatat ada 29,9% atau 2,7 juta balita yang terkena stunting, sedangkan di kabupaten
Sumedang, angka kejadian stunting mencapai 32,2%. Dampak buruk stunting sendiri bagi anak dalam
jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya
kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan,
penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua, sehingga stunting
menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini.3
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan angka kejadian stunting terhadap prestasi belajar
anak sekolah dasar mengingat tingginya angka kejadian stunting pada anak usia sekolah atau 6 – 12 tahun.
Penelitian ini dilakukan di Desa Mekarsari, Kabupaten Sumedang, karena menurut Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumedang menjadi salah satu daerah dengan angka kejadian stunting yang cukup tinggi.
METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desain
cross sectional. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 2-12 September 2019. Lokasi penelitian adalah
Sekolah Dasar Negeri Padasuka di Desa Mekarsari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang, Provinsi
Jawa Barat. Dengan menggunakan data Kementerian Kesehatan 10 desa di Kabupaten Sumedang
ditetapkan sebagai lokasi fokus stunting dan SDN Padasuka meruakan satu-satunya sekolah dasar yang
berada di desa tersebut.
Jumlah dan Cara Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random
sampling dengan metode total sampling yaitu siswa SDN Padasuka kelas 2, 3, dan 4 dimana seluruh siswa
kelas 2, 3, dan 4 Sekolah Dasar negeri Padasuka di Desa Mekarsari yang memenuhi kriteria inklusi
dimasukkan ke dalam penelitian ini dengan jumlah siswa 107 orang. Dengan kriteria eksklusi yaitu siswa
yang tidak dapat mengikuti pengukuran dan adanya data yang tidak lengkap.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data, Data primer yang dikumpulkan adalah data tinggi badan siswa
yang diukur dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0.1 cm, data pendidikan dan pekerjaan
orang tua, status sosial ekonomi. Data sekunder diperoleh dari rapot terakhir siswa kelas 2, 3, dan 4 SD.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan September 2019, dimana merupakan awal tahun ajaran
baru, sehingga data nilai rapot siswa kelas 2, 3, dan 4 diambil dari nilai rapot semester II saat siswa duduk
di kelas 1, 2, dan 3. Dengan nilai raport Data prestasi belajar siswa didapatkan dari nilai semester genap
dengan mengambil rata-rata dari keseluruhan kelas.
Teknik pengolahan dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS
(Statistical Product and Service Solution), terdiri dari data editing, data coding, data entry, dan cleaning
secara manual. Analisa yang digunakan untuk menentukan apakah adanya hubungan antara stunting
dengan prestasi belajar dengan menggunakan uji Chi-Square. Apabila uji Chi-Square tidak memenuhi
syarat (nilai expected count yang kurang dari 5 > 20%) maka akan digunakan uji alternatif yaitu uji Fisher’s
exact test untuk tabel 2x2. pada tingkat kemaknaan 95% (α=0.05).
HASIL
Penelitian ini dilakukan pada sampel anak SDN Padasuka kelas 2, 3, dan 4 pada tanggal 2-12
September 2019 di Desa Mekarsari, Kabupaten Mekarsari, Jawa Barat dengan jumlah responden sebanyak
107 siswa.
Berdasarkan tabel diatas gambaran prestasi belajar siswa SDN Padasuka diambil dari hasil nilai rapot
terakhir siswa kelas 2, 3, dan 4 SD. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan September 2019,
dimana merupakan awal tahun ajaran baru, sehingga data nilai rapot siswa kelas 2, 3, dan 4 diambil dari
nilai rapot semester II saat siswa duduk di kelas 1, 2, dan 3. Hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar
siswa SDN Padasuka tahun 2019 dengan nilai rata-rata raport baik sebanyak (≥ 77,6) yaitu 55 siswa atau
51,4% lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang mendapat nilai rapot cukup (<77,6) sebanyak 52
siswa atau 48,6%.
TB/U N %
Stunting 32 29,9
Berdasarkan tabel diatas gambaran kejadian stunting pada siswa di SDN Padasuka didapatkan dari nilai
tinggi badan terhadap umur berdasarkan data primer yang didapatkan dari pengukuran tinggi badan dan
perhitungan standar deviasi TB/U menggunakan WHOanthro. Hasil penelitian menunjukkan kejadian
stunting pada siswa di SDN Padasuka tahun 2019 sebanyak 32 siswa atau 29,9% dengan jumlah anak yang
tidak stunting sebanyak 75 siswa atau 70,1%.
Tabel 4.3 Hubungan Kejadian Stunting dengan Prestasi Akademik
P- Value P = 0.09
Berdasarkan tabel diatas setelah dilakukan uji Chi-Suare, didapatkan data memenuhi syarat uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah anak stunting dengan prestasi akademik kurang baik sebanyak 20
orang (38,5%), lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anak stunting dengan prestasi akademik baik
yaitu 12 orang (21,8%). Untuk anak tidak stunting hasil penelitian menunjukkan, jumlah anak dengan
prestasi akademik baik sebanyak 43 orang atau 78,2%, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anak
tidak stunting dengan nilai rata-rata rapot kurang baik yaitu 32 orang atau 61,5%. Hasil uji chi-square
didapatkan nilai p < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa adanya hubungan kejadian stunting dengan
prestasi belajar siswa di SDN Padasuka tahun 2019.
DISKUSI
Dalam penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa pada SDN Padasuka prestasi yang
dinyatakan baik lebih banyak daripada kategori cukup dan frekuensi kejadian stunting pada siswa di SDN
Padasuka sebanyak 32 siswa dari total 107 siswa. Dari hasil uji Chi-Square menunjukkan jumlah anak
stunting dengan prestasi belajar cukup sebanyak 20 orang (38,5%), lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah anak stunting dengan prestasi belajar baik yaitu 12 orang (21,8%). Untuk anak tidak stunting hasil
penelitian menunjukkan, jumlah anak dengan prestasi belajar baik sebanyak 43 orang atau 78,2%, lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah anak tidak stunting dengan prestasi belajar cukup yaitu 32 orang atau
61,5%. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,090 yaitu p < 0,050 sehingga dapat dinyatakan bahwa
adanya hubungan kejadian stunting dengan prestasi belajar siswa di SDN Padasuka tahun 2019.
DAFTAR PUSTAKA