Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 81

Daftar Isi

FUN BOSS GAMES : Literasi Investor Menuju Indonesia Sebagai Pusat


Pasar Modal Syariah
Indah Maesaroh............................................................................................... 1

Formulasi Arema Ralia (Aloe Vera Gel Mask With Extract Annredera
Cordifolia) dan Tinjauan Aspek Kehalalannya
Achmad Maulana, Sintia Aunis Shofa.............................................................. 24

Sistem Pendeteksi Alkhohol Berbasis Sensor MQ-3 dan Internet of Things


Ade Rohdiana, Alviansyah Oktario Pratama, Rahma Rosaliana Saraswati.... 37

Analisis Optimalisasi Teknologi Digital di Era Revolusi Industri 4.0 dalam


Mengembangkan Kawasan Industri Pariwisata Halal Guna Meningkatkan
Perekonomian Lokal Kecamatan Gunungpati Kota Semarang
Moch Faizal Rachmadi................................................................................... .. 52

RABANI (Reaktor Baru Wudhu Masa Kini) : Sistem Daur Ulang Air Wudhu
yang Syar’i Berbasis Neo
Ema Cahyaningrum, Rinaldi Yunita Suci Rahayu, Ema Cahyaningrum ....... .. 70
FUN BOSS GAMES: Literasi Investor Menuju Indonesia Sebagai Pusat Pasar
Modal Syariah

Indah Maesaroh
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Email : imaezyaroh@hmail.com

Abstract
The existence of the capital market among the financial industry in Indonesia has
not triggered the attractiveness of the people to become investors. The 2016
Financial Services Authority (OJK) publication stated that the capital market
literacy index declined from 0.02% in 2013 to 0.01% in 2016. In addition, its
position was below the banking industry (9.61%), insurance (1 , 92%), pawnshops
(0.71%), and financial institutions (0.24%). Therefore, through conceptual research
with a qualitative approach to literature review it is intended to offer the concept of
financial literacy in the Islamic capital market. Researchers offer interesting and fun
literacy models in the Islamic capital market through "fun boss games". Fun Boss
Games is a game with players of an investor who invests in sharia capital market
products both in the short term (to gain world profits) and in the long term (to gain
afterlife benefits). The challenges in these games are divided into four stages to
become winning investors, namely the first stage for investors not literate, the second
stage for investors is less literate, the third stage is suft literate, and the fourth stage
is well literate. The subject will be offered with several investment products along
with the risks both in the long term and in the short term according to the stages
being achieved. Thus, investors must get a high point to go up the next stage. This
game literacy model is in accordance with the character of investors who like the
business challenges of investing in the Islamic capital market because they have
long-term (afterlife) considerations. The implementation of fun boss games has
become a literacy material for potential investors before facing the challenges of
investment in the actual Islamic capital market. Thus, the concept of this game is
able to reduce the investment risk of the Islamic capital market due to a lack of
understanding of investors. In the long term, it is expected to be able to create smart
investors who are ready to invest towards the center of the Islamic capital market in
Indonesia.
Keywords: Sharia Capital Market, Investor Literacy, Fun Boss Games

1
Abstrak
Keberadaan pasar modal dikalangan industri keuangan di Indonesia kurang memicu
daya tarik masyarakat untuk menjadi investor. Publikasi Otoritas jasa Keuangan
(OJK) tahun 2016 menyatakan bahwa indeks literasi pasar modal menurun dari
0,02% pada tahun 2013 menjadi 0,01% pada tahun 2016. Selain itu, kedudukanya
dibawah industri perbankan (9,61%), perasuransian (1,92%), pegadaian (0,71%),
dan lembaga pembiayaan (0,24%). Oleh sebab itu, melalui penelitian yang dilakukan
secara konseptual dengan pendekatan kualitatif pada telaah literatur ini ditujukan
untuk menawarkan konsep literasi keuangan pada pasar modal syariah. Peneliti
menawarkan model literasi yang menarik dan menyenangkan dalam pasar modal
syariah melalui “fun boss games”. Fun Boss Games merupakan permainan dengan
pemain seorang investor yang berinvestasi pada produk-produk pasar modal syariah
baik dalam jangka pendek (untuk mendapatkan keuntungan dunia) maupun dalam
jangka panjang (untuk mendapatkan keuntungan akhirat). Tantangan dalam games
ini dibagi dalam empat tahapan untuk menjadi investor pemenang yakni tahap
pertama bagi investor not literate, tahap kedua bagi investor less literate, tahap
ketiga suft literate, dan tahap keempat well literate. Subjek akan ditawarkan dengan
beberapa produk investasi beserta risikonya baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek sesuai tahapan yang sedang dicapai. Dengan demikian, investor harus
mendapatkan point yang tinggi untuk naik ketahap selanjutnya. Model literasi
permainan ini sesuai dengan karakter investor yang menyukai tantangan bisnis
dalam berinvestasi di pasar modal syariah karena memiliki pertimbangan hingga
jangka panjang (akhirat). Implementasi atas fun boss games ini menjadi bahan
literasi calon investor sebelum menghadapi tantangan investasi pada pasar modal
syariah yang sebenarnya. Dengan demikian, konsep permainan ini mampu
mengurangi risiko investasi pasar modal syariah karena kurangnya pemahaman
investor. Dalam jangka panjang, diharapkan mampu menciptakan para investor-
investor cerdas yang siap melakukan investasi menuju pusat pasar modal syariah di
Indonesia.

Keywords: Pasar Modal Syariah, Literasi Investor, Fun Boss Games

Pendahuluan
Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu Negara,
dikarenakan pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan sarana atau fasilitas yang mempertemukan dua pihak, yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, dikarenakan pasar modal memberikan
kesempatan bagi pemilik dana memperoleh imbalan (return) sesuai dengan

2
karakteristik investasi yang dipilih (Soemitra, 2009).
Jika dilihat dari tahun 2010 pertumbuhan perekonomian Indonesia
mengalami penurunan dari tahun ke tahun, oleh karena itu pasar modal di harapkan
mampu menguatkan perekonomian Indonesia saat ini. Tahun 2015 adalah tahun
dimana melambatnya perekonomian dunia, namun di tengah melambatnya
perekonomian dunia, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar (4,79%).

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)


Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Tahun 2010 - 2016
Dengan stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga perekonomian Indonesia
menunujukan perkembagan yang positif hinga enam bulan pertama di tahun 2016.
Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh sebesar 5,3%, lebih tinggi dibandingkan
periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 4,79%. Hal ini menunjukan
bahwa prospek ekonomi Indonesia kedepannya masih cukup positif dan diharapkan
dengan upaya keras pemerintah dan masyarakat, ekonomi Indonesia pada awal tahun
2017 di perkirakan dapat tumbuh sebesar 5,36% (Kompas.com).
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukan bahwa
pengguna atau investor yang paling rendah adalah pengguna (investor) di pasar
modal yaitu sebesar ( 0.11%) pada tahun 2013 dan (1.25%) pada tahun 2016. Untuk
mengetahui perbandingan pengguna pasar modal dengan instrument keuangan
lainya, bisa di lihat dari data inklusi keuangan.

3
11.85%

Series 3
Sumber : Otoritas Jasa keuangan 2016
Gambar 2. Indeks inklusi keuangan – sektoral ( 2013 – 2016 )
Dari grafik diatas bisa kita lihat bahwa pengguna pasar modal Indonesia
masih sangat sedikit dibandingkan dengan pengguna instrument keuangan lainya.
Jika dibandingkan dengan pengguna perbankan yang mencapai (57.28%) pada tahun
2013 dan (63.63%) pada tahun 2016, pengguna pasar modal masih sangat sedikit
atau masih sangat rendah yaitu sebesar ( 0.11%) pada tahun 2013 dan (1.25%) pada
tahun 2016, bukan hanya dibandingkan dengan perbankan saja, jika dilihat dari
grafik diatas pengguna pasar modal adalah pengguna yang paling rendah
dibandingkan dengan instrument keuangan yang lainya.
Hal ini sebanding dengan data indeks literasi keuangan sektoral Indonesia.
Dari data indeks literasi keuangan menyatakan bahwa indeks literasi instrument
keuangan (perbankan, peransuransian, pergadaian, dan lain- lain) lebih tinggi
daripada literasi pasar modal.

4
17.84%

14.85%

13.05%
10.91%

5.00%

0.00%

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2016)


Gambar 3. Indeks Literasi Keuangan – Sektoral ( 2013 – 2016 )
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pasar modal memiliki indeks literasi
yang paling rendah dibandingkan instrument keuangan yang lainya. Literasi
keuangan sendiri dapat diartikan sebagai kecakapan atau kesanggupan dalam hal
keuangan. Jika kita lihat dari dua grafik diatas, grafik inklusi (pengguna) sebanding
dengan grafik literasi (kecakapan atau kesanggupan dalam hal keuangan). Bisa kita
lihat pada iklusi dan literasi keuangan tahun 2016, indeks inklusi pasar modal
sebesar (1.25%), dan indeks literasi nya sebesar (4.40%), dari data tersebut bisa kita
lihat bahwa kecakapan atau kesanggupan masyarakat dalam hal keuangan itu
mempengaruhi pada banyak nya pengguna atau nasabah pada instrument keuangan
tersebut.
Dilihat dari data tersebut pasar modal memiliki indeks inklusi dan literasi

5
yang paling rendah dibandingkan instrument keuangan yang lainya, semisal jika di
bandingkan dengan perbankan yang memiliki indeks inklusi dan literasi yang paling
tinngi, selisih indeks inklusi (pengguna) pasar modal dan perbankan pada tahun 2016
adalah (62.38%) selisih yang cukup jauh antara inklusi (pengguna) perbankan dan
pasar modal, sedangkan selisih litersi perbankan dan pasar modal adalah (24.54%),
hal tersebut menunjukan bahwa kesanggupan dan kecakapan masyarakat Indonesia
mengenai pasar modal masih rendah, dan mempengaruh pada jumlah pengguna
(investor) pasar modal itu sendiri. Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah
satu nya adalah masih kurang nya pengetahuan tentang pasar modal di kalangan
masyarakat umum, serta paradigma masyarakat bahwa kegiatan pasar modal adalah
kegiatan masyarakat kalangan atas, dan memerlukan banyak sekali dana.
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al
Quran sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, dari kedua sumber hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran
yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah
pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara sesama manusia terkait
perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah dikembangkan dengan
basis fiqih muamalah.Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan bahwa
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.” Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah di
Indonesia (Sutedi, 2011).
Islam mendorong aktivitas investasi sebagai sarana untuk mengembangkan
modal atau harta. Investasi merupakan satukesatuan yang berhubungan kuat dengan
syariat, hukum Islam bahkan filsafat. Maksud dari investasi di pasar modal syariah
adalah menanam modal dengan tujuan menambah keuntungan dan mencari
kelebihan nikmat Allah, karena investasi ini akan merealisasikan tujuan permodalan
yang seharusnya berkembang, serta tujuan sosial (Sutedi, 2011).
Selain landasan di atas, terdapat pula hadis Nabi yang berisi, bahwa
Rasulullah sendiri tidak setuju membiarkan sumber daya modal tidak produktif

6
dengan mengatakan: ”Berikanlah kesempatan kepada mereka yang memiliki tanah
untuk memanfaatkannya, dengan caranya sendiri dan jika tidak dilakukannya,
hendaklah diberikan pula orang lain agar memanfaatkannya” (HR Muslim). Selain
itu khalifah Umar R.A menekankan agar umat Islam menggunakan modal mereka
secara produktif dengan mengatakan : ”Mereka yang mempunyai uang perlu
mengivestasikannya, dan mereka yang mempunyai tanah perlu mengeluarkannya”.
Dalam Islam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan,
karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan bermanfaat
bagi orang lain (Sutedi, 2011).
Dari pemaparan diatas bisa kita lihat bahwa pasar modal syariah adalah
kegiatan investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan bertujuan untuk
kemaslahatan umat (masyarakat), bukan hanya untuk mengejar keuntungan belaka,
namun lebih berorientasi kepada kesuksesan dunia dan akhirat.
Pasar modal syariah Indonesia pada saat ini masih berada pada tahap
perkembangan, namun eksistensi pasar modal syariah sendiri masih belum begitu
eksis di bandingkan dengan pasar modal konvensional. Hal ini di buktikan dengan
data inklusi (pengguna) dan data literasi keuangan pasar modal syariah tahun 2016.
Sumber : Otoritas jasa keuangan

5.00%
4.40%
4.50%

4.00%

3.50%

3.00%

2.50% 1.25%
2.00%

1.50% 0.02% 0.01%

1.00%

Gambar 4. Perbandingan indeks literasi-inklusi keuangan- sektoral syariah


dan konvensional ( 2016 )

7
Dari grafik di atas bisa kita lihat bahwa perbandingan antara literasi
keuangan pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional memiliki jarak atau
perbandingan yang cukup jauh, yaitu dengan literasi keuangan pasar modal
konvensional sebesar 4.40% sedangkan pasar modal syariah hanya sebesar 0.02%.
Begitu juga dengan indeks inklusi keuangan pasar modal konvensional sebesar
1.25% sendangkan indeks inklusi pasar modal syariah sebesar 0.01%.
Oleh sebab itu, melalui penelitian yang dilakukan secara konseptual dengan
pendekatan kualitatif pada telaah literatur ini ditujukan untuk menawarkan konsep
literasi keuangan pada pasar modal syariah. Peneliti menawarkan model literasi yang
menarik dan menyenangkan dalam pasar modal syariah melalui “Fun Boss Games”.
Fun Boss Games merupakan permainan dengan pemain seorang investor
yang berinvestasi pada produk-produk pasar modal syariah baik dalam jangka
pendek (untuk mendapatkan keuntungan dunia) maupun dalam jangka panjang
(untuk mendapatkan keuntungan akhirat). Tantangan dalam games ini dibagi dalam
empat tahapan untuk menjadi investor pemenang yakni tahap pertama bagi investor
not literate, tahap kedua bagi investor less literate, tahap ketiga suft literate, dan
tahap keempat well literate. Subjek akan ditawarkan dengan beberapa produk
investasi beserta risikonya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek sesuai
tahapan yang sedang dicapai. Dengan demikian, investor harus mendapatkan point
yang tinggi untuk naik ketahap selanjutnya.
Model literasi permainan ini sesuai dengan karakter investor yang menyukai
tantangan bisnis dalam berinvestasi di pasar modal syariah karena memiliki
pertimbangan hingga jangka panjang (akhirat). Implementasi atas fun boss games ini
menjadi bahan literasi calon investor sebelum menghadapi tantangan investasi pada
pasar modal syariah yang sebenarnya. Dengan demikian, konsep permainan ini
mampu mengurangi risiko investasi pasar modal syariah karena kurangnya
pemahaman investor. Dalam jangka panjang, diharapkan mampu menciptakan para
investor-investor cerdas yang siap melakukan investasi menuju pusat pasar modal
syariah di Indonesia. Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini meliputi:

8
Inovasi, proses, teknis dan kontribusi akhir atas pengimplementasi literasi pasar
modal syariah melalui game.
Tahapan Literasi Produk Atau Instrumen Keuangan Syariah

Menurut lembaga Otoritas Jasa Keuangan (2013) bahwa secara definisi


literasi diartikan sebagai kemampuan memahami. Jadi literasi keuangan adalah
kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan hidup bisa lebih
sejahtera dimasa yang akan datang. OJK mengatakan bahwa hal penting dari
program literasi keuangan adalah untuk melakukan edukasi di bidang keuangan
kepada masyarakat agar dapat mengelola keuangan secara pintar, agar rendahnya
pengetahuan akan industri keuangan dapat diatasi dan masyarakat tidak akan mudah
tertipu terhadap investasi- investasi bodong.
Literasi keuangan juga merupakan perangkat penentu utama dalam
mewujudkan keuangan inklusi yang mana tahapan ini mengandung muatan- muatan
pengenalan basic knowledge dan basic skill dalam memahami sektor keuangan.
Tahap literasi ini penting dalam sektor keuangan, tanpa bisa memahami karakteristik
produk dan profil risiko keuangan, dapat menyebabkan potensi menjadi korban
transaksi keuangan.
Aktivitas yang paling penting dalam tahapan ini adalah sosialisasi dan
edukasi secara aktif terkait jenis, karakter, dan profil risiko masing-masing produk
keuangan serta dasar-dasar pengelolaan keuangan yang baik. Literasi tidak akan
tercapai hanya dengan membangun kesadaran terhadap sektor keuangan saja
melainkan harus ada program penunjang literasi tersebut. dalam hal ini terdapat
empat tahapan dalam literasi keuangan yaitu literacy,, penetration, density, dan
delivery.
Literacy merupakan perangkat utama dalam mewujudkan financial
inclusion, tahapan ini mengandung muatan pengenalan basic knowledge dan basic
skill dalam memahami sektor keuangan dengan program yang dijalankan seperti
edukasi dan kampanye nasional yang di lakukan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
hal ini sejalan dengan salah satu tujuan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan

9
Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan yang memberikan amanat kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk
melakukan edukasi dan perlindungan konsumen dan masyarakat.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) melaksanakan program literasi keuangan
dengan tujuan agar masyarakat bukan hanya menjadi well literate dalam masalah
keuangan, melainkan juga menggunakan produk dan jasa keuangan untuk memenuhi
kebutuhan keuangan mereka sebagai salah satu bentuk implementasi.
Edukasi dan kampanye yang dilakukan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
dilakukan dengan menyusun program edukasi dan kampanye nasional literasi
keuangan, melaksanakan edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan.
a. Penetration merupakan tahapan lanjutan dalam mewujudkan literasi keuangan,
dalam tahap ini masyarakat sudah memiliki kesadaran tentang kebutuhan layanan
keuangan.34 Kebutuhan paling penting dalam tahap ini adalah supply side
layanan keuangan, baik yang berupa produk maupun infrastruktur layanan
keuangan baik berupa produk maupun infrastruktur layanan seperti kantor, agen,
teknologi informasi. Dalam program strategi yang di lakukan OJK (Otoritas Jasa
Keuangan) bekerjasama dengan Industri Jasa Keuangan melaksanakan program
seperti kuliah umum, training of trainer, edu expo.
b. Density merupakan tahap di mana kondisi masyarakat sebagai konsumen dan
lembaga jasa keuangan sebagai produsen sudah berada dalam kondisi memenuhi
syarat untuk membangun jalinan kerjasama. Dalam tahap ini yang paling penting
adalah adanya desain produk dan layanan keuangan yang menarik dan dapat
diterima di pasar.
c. Delivery merupakan tahap dimana literasi keuangan dan financial inclusion sudah
terjadi, ditandai dengan fakta bahwa produk dan layanan keuangan yang dapat
diterima dengan baik oleh pasar. Pada tahap ini kebutuhan yang paling penting
adalah lembaga keuangan harus memilih jalur distribusi (delivery channel) yang
dekat, mudah dijangkau oleh rakyat kecil, dan murah.
Dasar-Dasar Atau Urgensi Pasar Modal Syariah

10
Pasar Modal berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (13), yang didalamnya
disebutkan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar modal Syariah secara sederhana diartikan sebagai pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas
dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi. Dasar hukum Pasar
Modal Syari‟ah dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Al- Baqarah ayat 279, An-Nisa‟
ayat 29, Al-Jumu‟ah ayat 10, Al-Maidah ayat 1 dan surat Al-Baqarah ayat 278, Allah
berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman” (Q.S Al-
Baqarah :278) (Jusmaliani, 2008: 34)
Selain UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal yang menjadi landasan
hukum pasar modal syariah, terdapat juga Undang-Undang yang mengatur tentang
SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), yaitu UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara.

Praktik Atau Mekanisme Tahapan Penggunaan Pasar Modal Syariah


Instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk
saham, sedangkan yang bersifat hutang diwujudkan dalam obligasi. Instrumen pasar
modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga (efek) yang
diperdagangkan di bursa, karena itu bentuknya beraneka ragam. Instrumen yang
boleh diperjualbelikan dalam pasar modal syariah hanya apabila memenuhi kriteria
syariah. Untuk memastikan bahwa instrumen tersebut benar-benar sesuai dengan
prinsip syariah, maka perlu dilakukan konversi melalui proses screening terhadap
kegiatan pasar modal. Adapun yang menjadi instrumen pasar modal syariah adalah
yang telah dijelaskan di atas (Aziz, 2010: 84-138) :
1) Saham Syariah

11
Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga
dalam suatu perusahaan. Modal ini terbagi dalam tiga tingkat status, yaitu modal
dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Pada dasarnya tidak terdapat
pembedaan antara saham yang syariah dengan yang non syariah. Namun saham
sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan, dapat dibedakan menurut kegiatan
usaha dan tujuan pembelian saham tersebut. Saham menjadi halal (sesuai syariah)
jika saham tersebut dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya
bergerak di bidang yang halal dan/atau dalam niat pembelian saham tersebut
adalah untuk investasi, bukan untuk spekulasi. Untuk lebih amannya, saham yang
di-listing dalam Jakarta Islamic Index (JII) merupakan saham-saham yang insya
Allah sesuai syariah.
2) Obligasi Syariah (Sukuk)
Instrumen pasar modal selain diwujudkan dalam bentuk saham, juga dapat
diwujudkan dalam bentuk obligasi. Pada praktiknya sukuk secara umum
diidentikkan sebagai “obligasi” yang penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Menurut Fatwa DSN-MUI No: 32/DSN- MUI/IX/2002, pengertian
obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi
syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar dana obligasi pada saat
jatuh tempo.
3) Reksa dana syariah
Menurut Fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001, reksa dana syariah adalah
reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip-prinsip syariah Islam,
baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik shahibu al-maal/rabbu
al-maal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahibu al-maal, maupun antara
manajer investasi sebagai wakil shahibu al-maal dengan pengguna investasi
Reksa dana syariah telah beroperasi di industri reksa dana Indonesia. Reksa dana
syariah merupakan reksa dana yang berbasiskan prinsip syariah.

12
Tahap Pembentukan Game
Menurut Raka (2014), definisi game menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
“ Samuel Hendry, Game merupakan bagian tak terpisahkan dari keseharian
anak, sedangkan sebagian orang tua menuding game sebagai penyebab nilai anak
turun, anak tak mampu bersosialisasi, dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak.
John Naisbitt, Game merupakan sistem partisipatoris dinamis karena game memiliki
tingkat penceritaan yang tidak dimiliki film. Jadi dapat disimpulkan bahwa game
adalah suatu aplikasi yang terbentuk hiburan yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman saat ini. “
Game atau permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: permainan
adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan
menarik. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk
belajar. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung. Permainan
memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah- masalah yang nyata. Permainan
memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak yang
dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki. Membantu siswa
meningkatkan kemampuan komunikatifnya. Membantu siswa yang sulit belajar
dengan metode tradisional. Permainan besifat luwes, dapat dipakai untuk bernagai
tujuan pendidikan. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
(Sadiman, Arif. 2006). Berikut merupakan tahap-tahap membuat game menurut
Wicak (2013), yaitu:
1) Tahap Riset dan Penyusunan Konsep Dasar
Pada tahap ini ide dasar, objektif, tema, target audience, teknologi, media
(platform), serta berbagai batasan lain dirumuskan. Tahapan riset ini menjadi
sebuah tahapan krusial, berbagai elemen dasar dari sebuah game disusun di sini.

2) Perumusan Gameplay
Pada tahap ini para game designer merumuskan gameplay/gamechanic yang

13
akan digunakan dalam sebuah game. Gameplay adalah pola, aturan, atau
mekanisme yang mengatur bagaimana proses interaksi pemain dengan game yang
diciptakan. Gameplay ini juga mengatur bagaimana seorang pemain bisa
memenuhi objektif dari game dan mendapatkan pengalaman bermain yang
menyenangkan.
3) Penyusunan Asset dan Level Design
Tahapan ini fokus pada penyusunan konsep dari semua karakter serta asset
(termasuk suara/musik) yang diperlukan. Pada saat yang sama tim juga mulai
melakukan level design atau pengelompokkan tingkat kesulitan serta berbagai
asset yang tepat pada tiap level (jika ada lebih dari 1 level) agar game tersebut
bisa menghadirkan pengalaman bermain yang optimal.
4) Test Play (Prototyping)
Pada tahapan ini sebuah prototype/dummy dihadirkan untuk menguji
gameplay serta berbagai konsep yang telah tersusun, baik dalam tiap level
maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang
diperlukan. Tahapan ini juga berfungsi untuk memberikan gambaran lengkap
bagi seluruh tim, sehingga bisa memudahkan proses pengembangan selanjutnya.
5) Development
Pada tahap ini seluruh konsep (karakter dan asset) yang sebelumnya telah
tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game engine mulai dikembangkan,
dan semua elemen mulai dipadukan.
6) Alpha/close beta Test (UX - Initial Balancing)
Fokus utama pada tahap ini adalah untuk mengetahui apakah semua
komponen utama dari game telah mampu memberikan user experience seperti
yang diharapkan sekaligus juga untuk mendeteksi adanya masalah teknis yang
belum terdeteksi pada tahapan sebelumnya.
7) Rilis
Pada tahap ini game sudah siap untuk dirilis dan diperkenalkan pada target
pemainnya. Ketika sebuah game telah dirilis untuk publik bukan berarti proses

14
pengembangan selesai, mereka umumnya terus dioptimalkan/diupdate. Hal ini
untuk memastikan bahwa game yang dihadirkan benar-benar mampu
memberikan pengalaman bermain yang maksimal.

Metode Penelitian
Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan jenis penelitian library
research, dimana permasalahan digambarkan dengan didasari pada data-data yang
terdapat dalam literatur atau dokumen. Kemudian dianalisis lebih lanjut untuk
diambil suatu kesimpulan. Menggunakan data sekunder, yaitu data yang bersumber
dari studi kepustakaan.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik studi dokumentasi.
Yaitu mengumpulkan data berdasarkan data-data yang berkaitan dengan masalah
penulisan. Dalam menganalisi data, penulis menggunakan metode kualitatif yang
bersifat deskriptif, di mana data atau informasi digambarkan berdasarkan fakta- fakta
yang diperoleh.

Konsep Teori Investasi Pasar Modal Pada Fun Boss Games (FBGs)

Sebagai generasi milenial, masyarakat Indonesia mulai berubah pola berfikir


dan mempengaruhi pola konsumsinya. Termasuk dalam memahami dan
mempelajari hal-hal baru dalam kehidupan. Masyarakat cenderung menyukai cara-
cara instan dan mudah dipahami. Model pendidikan dan literasi tradisional melalui
halaqah atau didalam kelas kurang menarik rasa keingintahuanya. Sehingga generasi
masyarakat sering pasif terhadap ilmu- ilmu baru, meskipun ilmu tersebut dianggap
penting.
Sebagaimana dengan publikasi APJII (2016) menyatakan bahwa jumlah
pengguna internet di Indonesia sebanyak 86,3 juta atau 65% dari seluruh
masyarakatnya. Dari jumlah tersebut, menurut SuperData, persentase konsumen
game mobile yang membayar di Indonesia hampir lima puluh persen lebih tinggi
dibandingkan India, dan cenderung membeli hampir dua kali lipat lebih banyak
daripada konsumen normal (Tachinasia: 2017). Hal ini sesuai dengan prediksi Badan

15
Ekonomi Kreatif Indonesia, sebagaimana dikutip dalam Techinasia (2017) yang
menyatakan bahwa nilai pasar games di Indonesia mengalami peningkatan yang
sangat pesat setiap tahunnya, hingga menembus angka US$ 700 juta (sekitar Rp 9,3
triliun) dan akan kembali meningkat di tahun 2017.
Banyak stigma negative dalam penggunaan game terutama oleh beberapa
kalangan masyarakat atas menjamurnya konsumsi game saat ini. Namun pada
dasarnya tidak seluruh game dapat dinyatakan negative, bahkan beberapa game
edukasi telah banyak ditemui. Sebagaimana dengan pembuktian Massachutes
Insitute of Technology (MIT) bahwa game justru sangat berguna untuk
meningkatkan logika dan pemahaman pemain terhadap suatu masalah melalui
proyek game yang dinamakan dengan scratch (Vitianingsih, 2016: 1). Dengan
demikian game dapat dinyatakan dapat menunjang pendidikan maupun literasi
sesuai dengan masalah-masalah nyata yang disajikan dalam dimensi game.
Oleh sebab itu, penulis menawarkan konsep Fun Boss Games (FBGs) yang
terinspirasi sebagai games literasi pasar modal syariah untuk para generasi milenial.
FBGs merupakan game edukasi yang memberikan simulasi bagi para user melalui
tantangan berpikir masyarakat sebagai investor atas masalah yang terdapat pada
pasar modal yang berorientasikan pada keputusan penggunaan produk pasar modal
syariah. Adapun tahapan tersebut meliputi net investor, less investor, sufle investor,
dan well investor. Masing-masing tahapan tersebut akan dipaparkan dalam sub bab
berikutnya. Adapun konsep pengimplementasian FBGs ialah sebagai berikut:

16
Marketing

Pengusah Broker Investor


a

Games Programer Fun Boss Games


Sumber: Ilustrasi penulis.
Gambar 1 Ilustrasi Implementasi Fun Boss Games (FBGs)
Berdasarkan pada ilustrasi di atas, pengusaha atau pemilik usaha sebagai
objek investasi pasar modal bekerja sama dengan Broker pasar modal sesuai dengan
jenis surat berharga yang akan diterbitkan pengusaha untuk ditawarkan kepada
investor. Broker bersama dengan Games Programer bekerjasama untukmenciptakan
FBGs. FBGs yang merupakan game edukasi pasar modal tersebut menyajikan
masalah dan tantangan investor sebagai wujud simulasi dalam berinvestasi.
Sehingga investor sebagai user atau pengguna FBGs mudah memahami dalam
pemilihan jenis investasi beserta pemecahan masalah kegiatan investasi.

Tampilan Fun Boss Games (FBGs)


Adapun teknis pemasaran games ini dilakukan oleh Broker sebagai media
marketing atas produk pasar modalnya kepada calon investor dan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagai bentuk dukungan dari regulator pengawas lembaga
keuangan. Pemasaran FBGs dilakukan pada play store sehingga mudah didapatkan
oleh para masyarakat sebagai sasaran literasi investasi pasar modal syariah.

17
Play Store Fun Boss Games Smart Phone

Gambar 2 Mekanisme Literasi Pasar Modal Syariah Kepada Calon Investor


Sesuai dengan ilustrasi di atas, FBGs dapat diunduh oleh masyarakat melalui
aplikasi play store pada smartphone maupun personal computer. Setelah berhasil
diunduh, maka surcut game FBGs secara otomatis keluar pada desktop smartphone
maupun personal computer dan langsung dapat digunakan. Pada menu start diartikan
bahwa game dimulai pada level pertama dan secara bertahap level dapat meningkat
setelah berhasil menjawab level pertama dan seterusnya. Adapun urutan kelompok
level dari level terendah hingga level tertinggi adalah well investor, sufle investor,
less investor, dan net investor.
Adapun pada menu option mengatur mengenai tampilan, music, dan getaran
yang menyesuaikan ekspresi atas penyelesaian tantangan game sesuai dengan benar
atau salahnya penyelesaian masalah. Score memuat histori point atau score yang
diperoleh user atau pemain game terakir penggunaan game tersebut. Sedangkan
about berisikan prosedur pengaplikasian FBGs dan keterangan pada masing-masing
symbol pada FBGs. Dalam tampilan menu tersebut disediakan tombol help sebagai
petunjuk pemakaian setiap symbol menu dan simbol tanda silang yang bermakna
untuk mengakhiri permainan.

Hasil Dan Pembahasan


Fun Boss Games (FBGs) Sebagai Literasi Investasi Syariah

18
Pada dasarnya FBGs ini ditujukan untuk memberikan pemahaman para
masyarakat mengenai investasi pada pasar modal syariah. Dalam tahapan awal
games ini memastikan bahwa pemikiran user berorientasi untuk melakukan
investasi, memilih investasi jenis pasar modal, dan memilih investasi pasar modal
syariah. Ketiga tersebut disajikan dalam berbagai tahapan, dimana pada tahapan
awal user diberikan sejumlah modal dimana user ditantang untuk menggunakan
modal tersebut.
Dalam level pengenalan, user diberikan simulasi pemilihan modal untuk
membagi atas keperluan konsumsi dan investasi. Dalam hal ini user ditantang dalam
pembagian modal tersebut pada keperluan konsumsi atau investasi, ketika memilih
konsumsi semua maka dalam jangka waktu tertentu user akan kehabisan modal dan
gagal. Sehingga user diberikan tantangan hingga menyelesaikan tantangan tersebut
dengan pembagian angka yang tepat untuk keperluan konsumsi dan investasi.
Selanjutnya user diberikan simulasi dalam investasi pasar uang atau investasi
pasar modal. Hal ini menyesuaikan pada jumlah modal dan perhitungan future value
atau nilai investasi beserta jumlah keuntungan investasi dalam masa yang akan
datang. Pada level tersebut user akan diberikan tantangan bahwa yang dimaksud
dengan masa yang akan datang berorientasi pada dunia atau akhirat. Sehingga
mennyajikan pilihan dalam penggunaan pasar modal konvensional atau pasar modal
syariah. Dengan demikian user FBGs memahami perbedaan investasi syariah dan
konvensional. Dimana investasi syariah berorientasi pada keuntungan dunia dan
akhirat, sedangkan investasi konvensional berorientasikan pada keuntungan dunia
saja.

Tahapan Teknis Fun Boss Games (FBGs)


Setelah user berhasil menyelesaikan tahap pengenalan dasar mengenai
investasi pada pasar modal syariah, maka user dihadapkan dengan simulasi sebagai
investor dalam empat kelompok tingkatan level. Adapun keempat tingkatan
kelompok level secara berurutan dari tahap awal hingga akhir meliputi net investor,
less investor, sufle investor, dan well investor. Keempat kelompok level tersebut

19
disesuaikan dengan pemahaman user sebagai investor pasar modal syariah.

Gambar 3 Tahapan Kelompok Level Fun Boss Games (FBGs)


Dalam kelompok pertama pada FBGs, posisi user berada dalam level net
investor. Kelompok level net investor berisikan simulasi tantangan untuk para user
agar mengetahui investasi pasar modal syariah. dalam level tersebut user diuji atas
keputusanya untuk menjadi investor dengan basik pemikirannya yang not literate
atau sama sekali tidak mengetahui teknis investasi.
Setelah mengetahui teknis dasar investasi, maka user dapat naik pada
kelompok level selanjutnya yakni less investor. Pemahaman user mengenai investasi
telah melampaui dasarnya segigga posisi pemikiranya mengenai investasi sebagai
investor less literate. Dalam tahap ini user diuji keputusanya sebagai investor yang
dihadapkan dengan masalah investasi yang lebih ekstrim. User akan dihadapkan
dengan produk-roduk investasi dengan pola yang bermacam-macam baik pola
investasi stasioner hingga tidak stasioner hingga user benar-benar memahami teknis
investasi secara advance.
Kemudian investor dihadapkan pada level kelompok suffle investor yakni
pada pemahaman investasi tingkat suffle literate. Pemahaman investasi tingkat ini
merupakan pola pemikiran user benar-benar mengetahui teknis dasar dan yakin

20
berinvestasi dengan dihadapkan dalam segala bentuk produk investasi serta dalam
kategori yakin. Dalam kategori yakin ini, user dihadapkan dengan timer
pengambilan keputusan. Dalam seting waktu tertentu user dianggap lolos pada
kelompok level tersebut.
Terakhir level kelompok well investor, dimana dalam tingkatan level ini user
benar-benar harus mencapai kelas terampil atau advance berinvestasi dengan
kategori well literate. Dalam kelompok ini user dihadapkan dengan segala jenis
produk, masalah, dan jangka waktu yang sangat cepat dalam pengambilan keputusan
investasi. Sehingga setelah mencapai pada level terakir pada kelompok ini investor
dinyatakan terampil berinvestasi dan dapat melakukan investasi pada pasar modal
syariah dalam investasi yang sesungguhmya.

Kontribusi Akhir Fun Boss Games (FBGs)


Keberadaan FBGs ini dapat dijadikan fasilitas bagi masyarakat umum untuk
mengetahui, memahami, hingga terampil dalam melakukan investasi pada pasar
modal syariah. dengan demikian program literasi keuangan pasar modal dapat
disajikan dalam bentuk yang lebih menarik, efektif, dan efisien. Sajian literasi dalam
benttuk game ini sesuai dengan sasaran investasi pada masa usia produktif, sehingga
ketika produktifitas seseorang tinggi maka investasi yang harus dikeluarkan
berbanding positif. Dengan demikian dalam jangka waktu tertentu ketika
produktifitas menurun, dapat diimbangi dengan hasi investasi pada masa yang akan
datang tersebut.
Selain itu, game ini juga mampu menggugurkan stigma masyarakat akan
dampak negative suatu game edukasi. Hal ini dilihat dari multiplier effect atau FBGs
berupa pemahaman investasi pada usia produktif, sehingga meningkatkan investasi.
Ketika jumlah investasi meningkat, maka jumlah modal produksi juga meningkat.
Hal ini akan meningkatkan produktivitas perusahaan baik secara kualitas maupun
kuantitasnya. Sehingga perputaran uang semakin cepat dan meningkatkan
keuntungan.
Seiring dengan jangka waktu investasi, investor akan mendapat keuntungan

21
atau margin atas investasinya. Dengan demikian pendapatan investor turut
meningkat. Jika sudah memenuhi batas tertentu, maka investor dapat menambah
nilai investasinya atas pendapatan yang diperoleh. Sehingga dampak atas investasi
tersebut kembali berputar dan mengutungkan seluruh pihak yang terlibat atas
investasi maupun bagi yang tidak terlibat dalam investasi tersebut. Hal ini
dikarenakan secara eksternal ketika produktifitas meningkat, maka pertumbuhan
ekonomi negara juga akan turut meningkat.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan konsep teori
investasi pada pasar modal dapat diterapkan pada Fun Boss Games (FBGs) sebagai
games literasi pasar modal syariah untuk para generasi milenial, sebagai game
edukasi yang memberikan simulasi bagi para user melalui tantangan berpikir
masyarakat sebagai investor atas masalah yang terdapat pada pasar modal yang
berorientasikan pada keputusan penggunaan produk pasar modal syariah.
Teknis pemasaran games ini dilakukan oleh Broker sebagai media marketing
atas produk pasar modalnya kepada calon investor dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) sebagai bentuk dukungan dari regulator pengawas lembaga keuangan melaui
play store sehingga mudah didapatkan oleh para masyarakat sebagai sasaran literasi
investasi pasar modal syariah.
Fun Boss Games (FBGs) ditujukan untuk memberikan pemahaman para
masyarakat mengenai investasi pada pasar modal syariah melaui tahapan awal
games ini memastikan bahwa pemikiran user berorientasi untuk melakukan
investasi, memilih investasi jenis pasar modal, dan memilih investasi pasar modal
syariah.

Daftar Pustaka

Adams, Ernest. 2010. Fundamentals of Game Design. USA : Education.

22
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Saatnya Jadi Pokok
Perhatian Pemerintah dan Industri. Buletin , edisi 05. Jakarta: November
2016.

Aziz, Abdul, 2010. Manajemen Investasi Syari’ah. Bandung: Alfabeta.

Jusmaliani, 2008. Investasi Syari’ah. Jakarta: Kreasi Wacana.

Pakpahan, Kadiman. 2013. Strategi Investasi di Pasar Modal. Journal The Winners
Vol. 4 Nom. September 2003.

Soemitra, Andri, 2009. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta: Kencana.

Sutedi, Adrian, 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta: sinau grafika.

Vitianingsih, Anik Vega. Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan


Anak Usia DIni. Jurnal INFORM, Vol. 1, No. 1, ISSN: 2502-3470. 20

Hidayat, Wicak. 2013. Tahapan Pengembangan game. Internet


http://tekno.kompas.com/read/2013/08/21265087.tahap.pengembangan.game.
diakses pada 20 Oktober 2017.

Maulana, Risky. Tingkat Perkembangan Pasar Game Mobile Indonesia Tiga Kali
Lipat Amerika Serikat. Techinasia: Februari, 2017. Di akses pada:
https://id.techinasia.com/perkembangan-pasar-game-indonesia-salahsatu-yang-
tertinggi-di-2016.

23
Formulasi Arema Ralia (Aloe Vera Gel Mask With Extract Annredera
Cordifolia) dan Tinjauan Aspek Kehalalannya

Achmad Maulana1
Sintia Ainus Shofa2
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Email : 4chmadmaulan4@gmail.com, 2sintiashofa@gmail.com
1

Abstract
Aloe vera gel mask is one of the most popular cosmetic products in the world. In
Indonesian sales, locally made it by contain alcohol (ethanol). Argued that ethanol
is a type of alcohol can irritate quickly for sensitive skin. Alcohol is often perceived
by some people as non halal. Based on the problems, innovation of Aloe Vera Gel
mask for sensitive skins are made, named Arema Ralia (Aloe Vera Gel Mask with
Extract of Annredera Cordifolia), and need to assess its halalness. The formulation
does not involve the addition of ethanol, because the main ingredient contains several
antibacterial compounds such as lignin, saponins, flavonoids, alkaloids,
polyphenols, phenols. Arema Ralia is made by mixing annredera cordifolia and aloe
vera with additional ingredients such as glycerin, NaCl, and water. The halal aspects
of Arema Ralia need not be doubted. Alcohol content such as polyphenols and
phenols in arema ralia is safe and beneficial for the skin. In addition, Polyphenols
and phenols are not categorized as illicit alcohol according to the fatwa of MUI No.
11 of 2009, so that alcohol in Arema Ralia is halal.
Keywords: Arema Ralia, Annredera Cordivolia, Halal, Aloe Vera, Mask

Abstrak
Aloe vera gel mask merupakan salah satu produk kosmetik yang cukup popular di
dunia. Di Indonesia, masker aloe vera gel buatan lokal yang beredar luas di pasaran
mengandung alkohol (etanol). Menurut Suryaatmaja (2016), alkohol jenis etanol
dapat membuat kulit sensitif cepat iritasi. Alkohol sendiri sering dipersepsikan oleh
sebagian orang sebagai bahan tak halal. Berdasarkan permasalahan tersebut
dibuatlah inovasi masker aloe vera gel untuk kulit sensitif bernama Arema Ralia
(Aloe Vera Gel Mask with Extract Annredera Cordifolia), dan perlu mengkaji
kehalalannya. Formulasi masker ini tidak melibatkan penambahan etanol, karena
dalam bahan utama Arema Ralia, yaitu lidah buaya dan binahong sudah terkandung
senyawa antibakteri seperti lignin, saponin, flavonoid, alkaloid, polifenol, fenol, dan
lain-lain (Manoi, 2009; Sudarto, 1997; Rachmawati, 2008). Metode pembuatannya
dengan memodifikasi penelitian Kismaryanti (2007). Arema Ralia dibuat dengan

24
mencampurkan daun binahong dan lidah buaya dengan penambahan bahan berupa
gliserin, NaCl dan air. Aspek kehalalan Arema Ralia tidak perlu diragukan.
Kandungan alkohol seperti polifenol dan fenol dalam arema ralia aman dan
bermanfaat bagi kulit. Selain itu, Polifenol dan fenol bukan termasuk dikategorikan
alkohol haram menurut fatwa MUI No. 11 tahun 2009, sehingga alkohol dalam
Arema Ralia bersifat halal.
Kata Kunci: Arema Ralia, Binahong, Halal, Lidah Buaya, Masker

Pendahuluan
Gaya hidup halal bukan lagi hanya menjadi kewajiban, melainkan juga tren
yang berkembang pesat. Pesatnya perkembangan gaya hidup halal terjadi di berbagai
belahan bumi terkhusus negara dengan penduduk muslim. Konsep halal diberikan
apresiasi yang tinggi karena produk halal dianggap sebagai produk yang lebih sehat,
lebih bersih, dan lebih lezat (Burgmann, 2007). Fakta maupun penelitian ilmiah juga
telah membuktikan bahwa produk halal ternyata lebih baik, aman dan sehat
dibandingkan dengan produk haram. Hal ini sesuai dan telah diungkapkan oleh
firman Allah SWT:
“… dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk …” (QS. Al-A’raf [7]: 157).
Salah satu penerapan gaya hidup halal yang gencar dan perlu kecermatan
dilakukan, terutama oleh kaum hawa adalah kosmetika. Pemilihan dan penggunaan
kosmetika perlu kecermatan, karena tidak semua kosmetik yang beredar di pasaran
berlabel halal. Bahkan tidak sekedar halal, sebaiknya juga thayyib atau baik dan
aman. Hal ini diperkuat oleh fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) nomor 26 tahun
2013, bahwasanya penggunaan kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya
boleh dengan syarat bahan yang digunakan adalah halal dan suci, ditujukan untuk
kepentingan yang dibolehkan secara syar’i, dan tidak membahayakan.
Salah satu produk kosmetik yang cukup populer yaitu Aloe Vera Gel atau
masker gel lidah buaya. Masker ini dirasa mampu dan ampuh mengatasi beberapa
masalah kulit wajah seperti jerawat, kasar, kusam, penuaan dini dan beberapa
masalah dermatologis lain pada kulit wajah. Hal ini tidak terlepas dari kandungan
senyawa yang ada dalam gel lidah buaya. Gel lidah buaya memiliki manfaat yang

25
baik bagi kulit seperti melembabkan kulit, menghaluskan kulit, kulit tidak cepat
kering, menghambat proses penipisan kulit, menjaga elastisitas kulit, menaikkan
kandungan kolagen dermis, menghilangkan, jerawat, menyembuhkan luka dan
menghilangkan noda hitam (Suryowidodo, 1988; Okyar, 2001; Sudarto, 1997).
Di Indonesia, masker Aloe Vera Gel buatan lokal yang beredar luas di pasaran
masih mengandung alkohol (terutama etanol) dan turunannya, yang merupakan
senyawa yang identik tidak halal. Dilansir dari situs Halalmui.org, menurut fatwa
MUI tentang alkohol, tidak semua alkohol itu haram, tergantung pada sumber,
penggunaan, sifat najis tidaknya. Meski begitu, kandungan alkohol dalam kosmetik
bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif dianggap dapat beresiko
menyebabkan iritasi. Alkohol penyebab iritasi dan umum digunakan dalam kosmetik
biasanya jenis etanol. Etanol mampu melarutkan minyak dan juga menguap dengan
cepat sehingga membuat permukaan kulit jadi kering. Ini ideal untuk kulit yang
sangat berminyak namun dapat membuat kulit sensitif cepat iritasi (Suryaatmaja,
2016). Maka dari itu banyak umat Islam terutama pelaku gaya hidup halal tidak
hanya mempertimbangkan label halal, tapi juga thayyib, yang dalam hal ini adalah
memilih kosmetik bebas etanol untuk mereka yang memiliki kulit sensitif. Oleh
karena itu diperlukan langkah jitu dan inovasi yang tepat dalam menjawab tantangan
tersebut. Tentunya menyediakan masker Aloe Vera Gel bebas alkohol jenis etanol,
dan tentunya tidak berbahaya jika diaplikasikan ke kulit.
Umumnya, Alkohol dalam kosmetik berperan sebagai pengawet dan pelarut.
Maka perlu memilih dan memilah bahan yang mampu menggantikan fungsi alkohol
tersebut. Salah satu tanaman yang dirasa berpotensi sebagai pengawet adalah daun
binahong. Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah
satu jenis tanaman di Indonesia yang terbukti memiliki kandungan senyawa
flavanoid, saponin dan triterpenoid yang berperan sebagai antibakteri (Lestari dkk,
2014). Jika melihat kandungan senyawa dan perannya sebagai antibakteri, bukan hal
yang tidak mungkin binahong dapat digunakan sebagai pengawet.

26
Berdasarkan pemaparan di atas, kombinasi lidah buaya dan binahong
berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan masker halal untuk kulit
sensitif, yang selanjutnya produk masker ini disebut sebagai Arema Ralia (Aloe Vera
Gel Mask with Extract Annredera Cordifolia). Maka perlu ditelaah dan diteliti lebih
lanjut secara ilmiah, bahwa lidah buaya dan binahong berpotensi dapat
diformulasikan sebagai masker. Dalam formulasi Arema Ralia tentu harus
mempertimbangkan efektifitas bahan dan metode. Efektifitas menjadi hal yang
penting, karena bahan yang digunakan harus bebas dari unsur alkohol jenis etanol,
kalaupun mengandung etanol maka perlu metode yang tepat untuk menghilangkan
etanol yang terkandung dan senyawa lain yang dinilai berbahaya. Selain itu, aspek
halal menjadi poin penting dari Arema Ralia, karena pada dasarnya Arema Ralia
merupakan bentuk inovasi produk kosmetik halal.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, rumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana formulasi Arema Ralia?
2. Bagaimana Arema Ralia ditinjau berdasarkan aspek halal?
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Memahami dan mengetahui formulasi Arema Ralia.
2. Menganalisis berdasarkan aspek halal terhadap Arema Ralia.
Manfaat penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Teoritis, yaitu memberikan khasanah pengetahuan baru, serta dapat dijadikan
rujukan atau referensi untuk penelitian lanjutan yang relevan.
2. Praktis, yakni memberikan alternatif implementatif yang dapat diterapkan dalam
praktik pembuatan masker halal untuk kulit sensitif.

Metode Penulisan
Jenis penulisan karya tulis ini eksploratif yang bersifat kualitatif-deskriptif
dan bercorak research, yaitu penelitian yang dilakukan dalam rangka memperluas
dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Adapun tujuannya. Mengembangkan

27
suatu disiplin ilmu atau pengembangan disiplin-teoritik. Sementara itu, tahapan
penulisannya sebagai berikut:

Gagasan Pengumpulan Analisis Analisis


Data/Infomasi Data/Infomasi Pembahasan

Teori Pengambilan Kesimimpulan dan Saran

Gambar 1. Tahapan Penulisan


Jenis data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini berupa data primer
yaitu eksperimen, dan data sekunder yaitu kajian pustaka. Dalam pengumpulan data
memakai metode wawancara, penulis wawancara kepada dosen atau ahli bidang
kimia. Serta metode eksperimen dan kajian pustaka yang dikuatkan dengan
penelitian yang relevan. Analisis data dalam penulisan ini menggunakan model
contest analysis dan eksplorasi, yaitu suatu analisis tekstual dalam studi pustaka
melalui investigasi terhadap isi dalam berbagai literatur dan penelitian yang relevan.

Metode Penelitian
Penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan jenis penelitian
pengembangan RnD (Research and Development) dan kajian pustaka. Alat yang
digunakan pada percobaan ini adalah pisau, gelas ukur 100 ml, pengaduk, gekas
beker, blender, penyaring, baskom, gelas arloji, sendok sungu, hotplate dan
termometer. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun lidah buaya,
daun binahong, gliserin, garam dan akuades.

Prosedur Kerja
Ekstraksi daun binahong
Daun binahong dikeringkan. Daun binahong ditambahkan etil asetat dan
dimaserasi (direndam) selama 24 jam pada suhu kamar. Hasil maserasi yang didapat
kemudian disaring menggunakan corong buchner hingga fitrat dan residu terpisah.
Pembuatan masker gel

28
Pembuatan masker yaitu mengambil gel yang terkandung dalam lidah buaya,
yaitu dengan cara menghaluskan gel lidah buaya menggunakan blender kemudian
gel lidah buaya dimasukkan ke dalam gelas beker. Gel lidah buaya ditambahkan
dengan ekstraksi daun binahong dan akuades, aduk secara berkala hingga homogen.
Campuran dipanaskan hingga suhu mencapai 70-80 ˚C. Gliserin dan garam
ditambahkan kedalam adonan gel, aduk hingga merata sampai didapatkan tekstur
yang kental.

Hasil Dan Pembahasan


Arema Ralia diformulasi menggunakan bahan baku berupa gel lidah buaya
dan ekstraksi daun binahong. Prosedur pembuatan masker Arema Ralia bagian
pembuatan gel lidah buaya merupakan modifikasi dari pembuatan gel lidah buaya
sebagai pengawet tomat dari metode yang telah dilakukan oleh Kismaryanti (2007).
Metode ini dilakukan secara sederhana namun tetap mempertahankan mutu serta
senyawa aktif yang terdapat pada gel lidah buaya. Tahapan yang dilakukan untuk
pembuatan masker arema adalah proses homogenisasi antara ekstrak daun binahong
dan gel lidah buaya.
Formulasi Arema Ralia tidak membutuhkan etanol yang merupakan senyawa
yang sering dijumpai pada beberapa produk kosmetik sebagai pengawet dan anti
bakteri. Hal ini karena lidah buaya dan binahong mengandung senyawa aktif yang
dapat menggantikan fungsi etanol sebagai anti bakteri dan pengawet. Secara lebih
rinci, kandungan senyawa aktif lidah buaya ditunjukkan pada Tabel 1. Sementara
kandungan senyawa aktif pada binahong ditunjukkan pada Tabel 2. Kandungan
senyawa aktif tersebut tidak hanya berfungsi sebagai anti bakteri saja, melainkan
memiliki fungsi dan manfaat lain yang bersifat sebagai skin care.
Tabel 1. Komponen Senyawa Aktif pada Lidah Buaya
Zat Kegunaan

29
Acemannan Anti-inflammatory, wound healing,
anti-kanker, anti-virus, UV sunburn
Glikoprotein Anti-diabetes, anti-kanker
Aloe emodin Anti-kanker, anti-oksidan, anti-
mikroba
Lectin Anti-inflammatory, wound healing,
anti-kanker
Aloin (Barbalain) dan komponen Anti-mikroba, anti-oksidan
fenolik
Alomicin Anti kanker
(Reynolds dan Dweck, 1999).

Tabel 2. Komponen Senyawa Aktif pada Binahong


Zat Kegunaan
Asam oleanolik Anti Inflamasi, antioksida, mencegah
masuknya racun ke dalam sel dan
meningkatkan sistem pertahanan sel.
Minyak atsiri Bahan antiseptik internal dan eksternal,
bahan analgesik, hemolik dan stimulan.
Saponin Mempunyai kemampuan
membersihkan dan bersidat antiseptik,
bahan pencuci yang sangat baik
Polifenol Antibakteri
Alkaloid Menaikkan tekanan darah, mengurangi
rasa sakit dan antimokroba
(Harborner, 1987; Guenther, 1987; Makkar, 2005; Furnawanthi,2003).
Pembuatan ekstrak daun binahong dilakukan dengan metode maserasi.
Metode ini memiliki keuntungan yaitu tidak adanya pemanasan sehingga senyawa
labil tidak gampang rusak atau hilang karena adanya panas, cara pengerjaannya

30
mudah dan peralatan yang digunakan sederhana (Anonim, 1986). Pelarut yang
digunakan pada proses maserasi binahong adalah asetil asetat. Asetil asetat dipilih
karena memiliki sifat semipolar, tidak higroskopis, tidak beracun dan dapat larut
dengan senyawa flavonoid dan fenol. Maserasi (perendaman) dilakukan selama 24
jam, hal ini didasarkan pada Wardhani (2012), dimana menurutnya perendaman 24
jam bertujuan untuk mengendapkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan saat
dilakukan penyaringan.
Pembuatan gel lidah buaya dimulai dengan pemilihan pelepah daun lidah
buaya berdasarkan penampakan fisiknya, diantaranya tingkat kematangan daun
ditandai dengan daun yang sudah berwarna coklat, ukuran daun yang sesuai dan
tidak adanya kotoran atau penyakit yang menempel pada daun lidah buaya. Setelah
daun lidah baya dipilih sesuai dengan kriteria, daun lidah buaya kemudian dicuci
untuk menghilangkan kotoran yang menempel dan direndam dengan larutan dengan
asam sitrat. Perendam dengan asam sitrat bertujuan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran yang menempel selain itu, asam sitrat berfungsi sebagai desinfektan yang
mampu mencegah tumbuhnya bakteri. Setelah direndam, daun lidah buaya dibilas
dengan akuades untuk menghilangkan asam sitrat yang menempel. Kemudian bagian
pangkal ujung, sisi daun yang berduri dan semua kulit daun lidah buaya dibuang.
Pembuangan bagian-bagian itu bertujuan untuk menghilangkan senyawa yellow sap
(senyawa antharaquinone beserta turunannya). Namun, biasanya yellow sap masih
belum bersih sehingga dapat dilakukan pembilasan dengan akuades agar yellow sap
dapat hilang. Yellow sap penting untuk dihilangkan karena jika gel terkontaminasi
dengan yellow sap dapat mengubah warna gel lidah buaya, bau tidak sedap dan
mempengaruhi umur simpan dari gel tersebut. Setelah itu, gel lidah buaya yang
dihasilkan dipotong dan dihancurkan menggunakan blender hingga tekstur gel lidah
buaya benar-benar hancur (Krismaryanti, 2007).
Pembuatan masker dilakukan dengan mencampurkan gel lidah buaya dengan
ekstrak daun binahong pada suhu 60 oC. Pemanasan dilakukan untuk menghilangkan
flavonoid yang termasuk fenol. Kemudian campuran ditambahkan dengan gliserin.

31
Penambahan gliserin bertujuan untuk humaktan (pelembab kulit). Selain
ditambahkan gliserin, campuran ditambahkan dengan garam (NaCl) secukupnya.
Penambahan garam bertujuan sebagai gelling agent, mengangkat sel-sel kulit mati
mengeluarkan toksin dari kulit dan mengatasi kulit yang kasar (Surtiningsih, 2005).
Campuran diaduk hingga homogen dan suhu dijaga 60 oC. Suhu dijaga 60 oC
bertujuan agar senyawa yang terkandung dalam daun binahong atau gel lidah buaya
tidak rusak karena pemanasan.
Arema Ralia disimpan menggunakan pembungkus berbahan Polyethylenen
Perephtalate (PET). Menurut Mujiarto (2005), Polyethylene Perephtalate memiliki
sifat kuat, tidak beracun, permeabilitas terhadap gas, memiliki daya serap uap air dan
air yang rendah. Polyethylene Perephtalate biasa digunakan untuk kemasan sirup,
saus, selai, dan shampo. Sehingga, Polyethylene Perephtalate juga dapat digunakan
untuk membungkus masker Arema Relia agar terjaga dari interaksi air dan gas
lainnya.

Aspek Kehalalan
Halal adalah sebuah konsep aturan prinsip agama Islam, yang digunakan
untuk menyatakan bahwa sesuatu hal diizinkan atau dilarang untuk dikonsumsi oleh
Muslim dengan dasar dari al-Qur’an, hadist, atau ijtihad (kesepakatan ulama)
(Salehudin, 2010). Menurut Imam al-Ghazali, Sesuatu yang halal itu selalu
mengandung fadhilah (keutamaan) dan segala sesuatu yang haram itu mengandung
kemudlaratan (tercela/buruk). Oleh sebab itulah maka segala yang haram itu dilarang
dan segala yang halal itu dianjurkan (Supeno, 2014).
Halal menjadi aspek yang sangat fundamental bagi umat Islam karena halal
merupakan salah satu wujud manivestasi. Karena itu, dalam berbagai hal perlu
mendasarkan diri pada aspek halal, termasuk bidang kosmetik. Sebagai produk yang
dibuat untuk menunjang gaya hidup halal, maka Arema Ralia perlu dilakukan
peninjauan atau analisis untuk mengetahui kehalalannya.
Standar kehalalan produk kosmetika dan penggunaannya, diantaranya ialah
bahan yang digunakan halal dan suci, tidak membahayakan, tidak mengandung najis,

32
tidak mengandung zat atau senyawa yang berasal dari babi, dan tidak berasal dari
mikroba hasil rekayasa genetika yang melibatkan gen babi atau gen manusia (MUI,
2013). Adapun Arema Ralia yang diformulasikan berbahan dasar lidah buaya,
binahong, dengan bahan pelengkap berupa gliserin, garam (NaCl) dan akuades.
Komposisi bahan Arema Ralia berasal dari bahan alami yang tidak berbahaya, justru
memiliki manfaat yang mampu merawat kulit. Bahan-bahan tersebut sebelumnya
dicuci atau dipastikan terhindar dari kontaminasi najis, sehingga dapat dikategorikan
bahan halal. Selain itu, pada proses formulasi Arema Ralia tidak melibatkan metode,
proses dan reaksi berbahaya.
Salah satu bahan yang sering dijumpai pada produk kosmetik namun
diragukan kehalalannya ialah alkohol. Sikap ini muncul karena didasarkan pada
hadits Nabi SAW:
“Dari Ibnu 'Umar, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Setiap
(minuman) yang memabukkan itu khamr, dan setiap (minuman) yang memabukkan
itu haram”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1587].
Menurut fatwa MUI (2009), tidak semua jenis alkohol hukumnya haram.
Penggunaan alkohol/etanol hasil industri khamr untuk produk makanan, minuman,
kosmetika, dan obat‐obatan, hukumnya haram. Menurut Wakil Direktur LPPOM-
MUI, Ir. Muti Arintawati M.Si., hanya kosmetika yang mengandung alkohol jenis
ethyl alcohol (etanol dan methylated spirit) yang dinilai haram. Jenis ini banyak
digunakan pada lotion aftershave maupun parfum wanita. Zat ini dapat diserap oleh
kulit. Sedangkan, jenis cetyl alkohol dan cetearyl alkohol dikategorikan halal. Cetyl
adalah alkohol yang terdiri atas molekul berantai panjang. Alkohol ini berbentuk
padat sehingga tidak dapat diminum dan tidak dapat diserap kulit. Bahan ini juga
tidak beracun. Sedangkan, cetearyl alkohol banyak terdapat pada kosmetik dan skin
care.
Arema Ralia tidak melibatkan penambahan alkohol terutama etanol yang
sering dijumpai pada produk kosmetik untuk mengawetkan dan melarutkan senyawa
organik. Kandungan alkohol pada Arema Ralia hanya berasal dari lidah buaya dan

33
binahong. Kandungan alkoholnya yaitu polifenol dan fenol (Manoi, 2009). Polifenol
dan fenol tentu halal jika meninjau dari fatwa MUI No. 11 tahun 2009. Fenolat
memiliki berbagai aktivitas, misalnya antibakteri, antijamur, antioksidan, sedatif,
dan lain-lain (Saifudin dkk., 2011). Sehingga dapat dikatakan bahwa Arema Ralia
bersifat halal, bahkan thayyib karena bebas etanol dengan kandungan turunan
alkohol sangat sedikit pula sehingga cocok untuk kulit sensitif.

Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan; Formulasi Arema dibuat
dengan memodifikasi penelitian Andiny Kismaryanti (2007) tentang pembuatan gel
lidah buaya sebagai pengawet tomat. Pembuatan arema ralia dibuat dengan
mencampurkan daun binahong dan lidah buaya dengan menambahkan bahan
tambahan seperti gliserin, NaCl dan akuades.
Aspek kehalalan Arema Ralia tidak perlu diragukan. Kadungan alkohol
seperti polifenol dan fenol dalam arema ralia aman bagi tubuh dan bermanfaat bagi
tubuh. Selain itu, Polifenol dan fenol bukan termasuk dikategorikan alkohol haram
menurut fatwa MUI No. 11 tahun 2009, sehingga alkohol dalam Arema Ralia bersifat
halal.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa Arema Ralia merupakan produk
kosmetik berupa masker yang aman bagi para pelaku gaya hidup halal terutama
wanita muslim. Bahan yang terkandungan dalam Arema Ralia merupakan bahan
yang tidak berbahaya dan halal. Sehingga, diharapkan Arema Ralia dapat diteliti
lebih dalam, dan diproduksi massal untuk dijadikan salah satu solusi produk
kosmetik yang aman dan halal. Selain itu, dihimbau masyarakat lebih berhati-hati
dalam memilih produk kosmetik yang halal.

34
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik


Indonesia.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 26 Tahun 2013 tentang Standar Kehalalan
Produk Kosmetika dan Penggunaannya. https://mui-jateng.or.id/standar-
kehalalan-produk-kosmetika-dan-penggunaannya, diakses pada 26 Maret
2019.

Furnawanthi, Irni. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Depok: Agro Media
Pustaka.
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta: UI Press.

Harborner, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis


Tumbuhan Edisi Kedua. Diterjemahkan: Kosasih Padmawinata dan Iwang
Soedira. Bandung: ITB Press.

Kismaryanti, Andiniy. 2007. Aplikasi Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) sebagai Edible
Coating pada Pengawetan Tomat. Skripsi. Bogor: IPB.

Lestari T., dkk. 2014. Kajian Aktivitas Penyembuhan Luka dan Antibakteri Binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)
serta Kombinasinya Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas aeruginosa dari Pasien Luka Kaki Diabetes. Bionatura Jurnal
Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. 16(2):78-79.

Makkar, H. P. S. 2005. Quantification of Tanins in Tree and Shrub Foliage. A


Laboratory Manual. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher.

Manoi, F. 2009. Binahong Anrederacordifolia (Tenore Steen) sebagai Obat. Jurnal


Warta Penelitiandan Pengembangan Tanaman Industri.

Mujiarto, Imam. 2005. Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif.
Traksi. 3(2): 65.

Okyar, A., dkk. 2001. Effect of Aloe Vera Leaves on Blood Glucose Level in Type I
and Type II Diabetic Rat Models. Phytoter Res. 15(2): 157−161.

Rachmawati, S. 2008. Study Macroscopic dan Skrining Fitokimia Daun Anredera


Cordifolia (Ten) Steenis. Surabaya: Universitas Airlangga.

35
Reynolds, T. dan Dweck A. C. 1999. Aloe Vera Leaf Gel : A Review Update. Journal
of Ethnopharmacology. 68(1-3): 3-37.
Saifudin, A., dkk. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Salehudin, I. 2010. Halal Literacy: A Concept Exploration and Measurement


Validation. ASEAN Marketing Journal. 2(1): 1-12.
Sudarto, Yudo. 1997. Lidah Buaya. Yogyakarta: Kanisius.

Supeno, Bambang I. 2014. Pandangan Imam Al-Ghazali Tentang Halal dan Haram.
Surabaya: Insan Amanah.

Surtiningsih. 2005. Cantik dengan Bahan Alami, Cara Mudah, Murah dan Aman
untuk Mempercantik Kulit. Jakarta: Elex Media Computindo.

Suryaatmaja, Ardi. 2016. Alkohol dalam Produk Kecantikan, Baik atau Buruk.
https://m.liputan6.com/fashion-beauty/read/2554694/alkohol-dalam-
produk-kecantikan-baik-atau-buruk, diakses pada 18 Maret 2019.

Suryowidodo, C. W. 1988. Lidah Buaya (Aloe Vera Linn.) sebagai Bahan Baku
Industri. Journal Agro-Based Industri. 5(2): 66-71.
Wardhani, Lilies Kusuma. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun
Binahong (Anredera Scandens(L.) Moq.) terhadap Shigella flexneri Beserta
Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 2 (1): 1- 6.

Burgmann, Tamsyn. 2007. Halal Flexes its Marketing Muscle.


https://www.thestar.com/business/article/238551, diakses pada 25 Maret
2019.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Alkohol.


https://www.halalmui.org/images/stories/Fatwa/fatwaalkohol.pdf, diakses
pada 25 Maret 2019.

36
Sistem Pendeteksi Alkohol Berbasis Sensor MQ-3 dan Internet of Things

Ade Rohdiana1
Alviansyah Oktario Pratama2
Rahma Rosaliana Saraswati3
Universitas Negeri Jakarta
Email : aderohdiana97@gmail.com, 2alviansyah.op.22@gmail.com,
1
3
rahma.rosaliana@gmail.com

Abstract
Today more and more food and beverages are mixed with some types of alcohol in
disguise. Fatwa MUI No.4 Year 2003 states that " tidak boleh mengonsumsi dan
menggunakan makanan/ minuman yang menimbulkan rasa/aroma (flavor) benda –
benda atau binatang yang diharamkan". As per the current technological trend of
Industrial Revolution 4.0. which focuses on internet-based technology using
ESP8266 module so the researchers intend to make a detector of alcohol content
that the results of its measurements can be known by real time by sending directly to
the internet or known as Intenet of Things (IoT). This tool is expected to help the
community, industry and government in determining the alcohol content of various
products.
Keywords : Alcohol, Sensor MQ-3, modul ESP8266

Abstrak
Dewasa ini semakin banyak makanan dan minuman yang dicampur dengan beberapa
jenis alkohol secara terselubung. Fatwa MUI No.4 Tahun 2003 menyatakan bahwa
“tidak boleh mengonsumsi dan menggunakan makanan/ minuman yang
menimbulkan rasa/aroma (flavor) benda – benda atau binatang yang diharamkan”.
Sesuai tren teknologi saat ini yaitu Revolusi Industri 4.0. yang menitik beratkan
teknologi berbasis internet menggunakan modul ESP8266 maka peneliti bermaksud
membuat alat pendeteksi kadar alkohol yang hasil pengukuran nya bisa diketahui
dengan real time dengan langsung mengirimknannya ke internet atau dikenal dengan
sebutan Intenet of Things (IoT). Alat ini diharpakan bisa membantu masyarakat,
industri dan pemerintah dalam menentukan kadar alkohol dari berbagai produk.
Kata kunci : Alkohol, Sensor MQ-3, modul ESP8266

37
Pendahuluan
Mengonsumsi alkohol memiliki banyak dampak negatif. Jika dilihat dari segi
sosial, mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan orang – orang yang mabuk karena
alkohol melakukan suatu tindak kejahatan. Kejaksaan Negeri Bandung mencatat
sejak Januari hingga awal November 2015, perkara – perkara tindak pidana yang
mencapai sekitar 1000 berkas, terugkap bahwa 50% dari faktor – faktor kejahatan
tersebut adalah karena pengaruh dampak buruk mengonsumsi miras.
Secara umumnya, kadar alkohol dalam makanan dari aspek kesehatan
menetapkan bahwa seseorang dianggap sebagai mabuk jika kandungan alkohol
dalam darahnya (BAC) mencapai 0.08 g/100ml. Namun demikian, tahap kadar
pengambilan alkohol yang menyebabkan seseorang menjadi mabuk serta kadar
kandungan alkohol yang diserap dalam darah adalah berbeda di antara satu individu
dengan individu yang lain. (Ghani & Ismail, 2010)
Dari segi kesehatan, mengonsumsi alkohol memiliki efek yang
membahayakan bagi tubuh, yaitu, menyebabkan kepala berkunang – kunang,
kehilangan koordinasi anggota tubuh, diare, muntah, buruknya kerja akal sehat dan
kontrol diri, hilang ingatan atau kesadaran, penyakit jantung, kanker, dan sebagainya
(Quamila, 2017). Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap
tahunnya di dunia lebih banyak orang tewas akibat konsumsi alkohol daripada akibat
AIDS, TBC, dan kejahatan. Sekitar 3,3 juta jiwa tewas di tahun 2012 akibat
mengonsumsi alkohol. Oleh karena efeknya yang memabukkan dan menyebabkan
kercunan, Islam mengharamkan umatnya untuk mengkonsumsi alkohol.
Sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah dalam surat Al-Ma’idah (5) ayat 90-
91.
Dewasa ini semakin banyak makanan dan minuman yang dicampur dengan
beberapa jenis alkohol secara terselubung. Contohnya, bir untuk pengencer adonan
untuk menggoreng ikan, ang ciu digunakan sebagai campuran tumisan pada masakan
cina, sake yang biasanya digunakan untuk campuran saus teriyaki, wine, bourbo,
atau kirsch banyak digunakan dalam french cooking (terutama dalam sausnya), red

38
wine yang digunakan untuk membuat fruit cake dan rum yang digunakan sebagai
penguat rasa untuk kue. Rum sendiri merupakan hasil destilasi air tebu atau yang
biasa kita kenal dengan molase. Alkohol yang dihasilkan dari proses ini cukup tinggi
yaitu sekitar 38% (Filda, 2003).
Sesuai dengan sabda Rasulullah, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, At –
Tirmidzi, An–Nasa’i, dan Ibnu Majah, “sesuatu yang apabila banyaknya
memabukkan, maka meminum sedikitnya dinilai haram”. Oleh karena itu, Fatwa
MUI No.4 Tahun 2003 menyatakan bahwa “tidak boleh mengonsumsi dan
menggunakan makanan/ minuman yang menimbulkan rasa/aroma (flavor) benda –
benda atau binatang yang diharamkan”.
Pada penelitian sebelumnya sudah banyak yang membuat penelitian serupa,
misalnya Magfirah tahun 2012 dengan judul Sistem Kontrol Pengukur Kadar
Alkohol Pada Cairan Berbasis Mikrokontroler Atmega8535, dalam penelitian
tersebut masih memiliki kekurangan lalu peneliti tersebut menyarankan agar terus
dikembangkan salah satunya adalah dengan mengembangkan proses pengiriman
hasil pengukuran ke data base.
Sesuai tren teknologi saat ini yaitu Revolusi Industri 4.0. yang menitik
beratkan teknologi berbasis internet maka peneliti bermaksud membuat alat
pendeteksi kadar alkohol berbasis sensor MQ-3 dan Internet of Things yang hasil
pengukuran nya bisa diketahui dengan real time dengan langsung mengirimkannya
ke internet atau dikenal dengan sebutan Intenet of Things (IoT). Alat ini diharapakan
bisa membantu masyarakat, industri dan pemerintah dalam menentukan kadar
alkohol dari berbagai produk. Tidak hanya rum pada kue saja.

Metode Penulisan
Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan teknik
pengumpulan data yaitu studi pustaka dan observasi. Studi Pustaka dilakukan dengan
mengumpulkan data dengan cara membaca dari berbagai literatur seperti artikel
ilmiah, jurnal, internet, buku, dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan
pembahasan penelitian. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung di

39
lokasi penelitian terhadap obyek yang akan diteliti dan dibahas serta mengumpulkan
data atau informasi sebanyak mungkin yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti (Magfirah, 2012).

Hasil dan Pembahasan


Analisis Solusi yang Pernah Diterapkan berupa upaya pemerintah dalam
mengatasi penyebaran makanan atau minuman yang mengandung alkohol adalah
dengan membuat Undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2014 tentang
jaminan produk halal. Adanya undang-undang tersebut sangat membantu
masyarakat Indonesia khususnya umat muslim dalam menentukan makanan apa saja
yang halal dan dapat dimakan. Penempelan logo halal biasanya pada kemasan dari
produk tersebut namun masih ada saja oknum yang masih menjual produk makanan
yang didalamnya ada kandungan alkohol.
Untuk mengatasi hal itu dibutuhkan alat yang dapat membantu masyarakat dalam
mendeteksi kadar alkohol dalam makanan Pada penelitian sebelumnya sudah banyak peneliti
yang membuat penelitian untuk meminimalisir fenomena seperti itu, misalnya hasil
penelitian dari I Gede Bagus Arya yang berjudul Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol
Menggunakan Sensor Mq-3 Berbasis Mikrokontroler Atmega16. Dari hasil penelitian yang
diperoleh dan pembahasan yang telah diuraikan telah berhasil dirancang alat ukur kadar
alkohol, maka dapat ditarik kesimpulan sensor MQ-3 memiliki karakteristik dimana sensor
mempunyai sensitifitas tinggi terhadap gas alkohol serta tegangan keluaran sebanding
dengan perubahan kadar gas alkohol yang dideteksi, menghabiskan daya sebesar 500 mW
dan waktu pemanasan sensor selama 10 menit. Kesesuaian alat rancangan yang diperoleh
dari hasil analisa regresi linier data pengujian alat rancangan yaitu sebesar 99,57%.
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah penggunaan sensor MQ-3
sebagai pendeteksi kadar alkohol. Hasil Penelitian dari Prasetyo yang berjudul Rancang
Bangun Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Menggunakan Sensor Gas MQ3. Hasil
penelitian dari alat pendeteksi kadar alkohol berhasil mendeteksi kadar alkohol dan
menggolongkan minuman sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.86/1977, dengan rata – rata persentase kesalahan sebesar 4.7 %. Magfirah tahun 2012
dengan judul Sistem Kontrol Pendeteksi Kadar Alkohol Pada Cairan Berbasis

40
Mikrokontroler Atmega8535, dalam penelitian tersebut masih memiliki kekurangan lalu
peneliti tersebut menyarankan agar terus dikembangkan salah satunya adalah dengan
mengembangkan proses pengiriman hasil pendeteksian ke data base. Dari berbagai
penelitian diatas tidak pernah ada satupun yang diterapkan di masyarakat, padahal
masyarakat sangat membutuhkan sekali alat tersebut.

Hasil Pembuatan alat


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui bahan-bahan
apa saja yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tersebut. Bahan yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Bahan pembuatan alat


NO Nama Bahan
1 Laptop
2 Timbangan
3 Sensor MQ-3
4 Modul ESP8266
5 LCD 16x2
6 Kabel Jumper
7 Batere 12 V
8 Regulator

Sensor yang dipakai pada alat ini adalah sensor MQ-3. Sensor MQ-3
memiliki nilai resistansi Rs, yang nilainya dapat berubah bila mendeteksi gas alkohol
di udara. Rangkaian terdiri dari 1 buah variabel resistor dan pin H yang dihubungkan
dengan tegangan sebesar 5 V (I Gede, 2017).
Sensor gas alkohol MQ-3 harganya lebih murah dibanding dengan jenis
sensor gas alkohol lainnya, dengan sensitivitas sensor yang hampir sama. Hanya saja
sensor MQ-3 ini mengkonsumsi daya yang cukup besar dibandingkan dengan jenis
sensor gas alkohol lainnya, yaitu sekitar 750 mW. Disamping itu pemilihan sensor
MQ-3 didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :

41
- Kepekaan terhadap alkohol yang tinggi dan rendah terhadap bensin,
- Waktu respon cepat,
- Stabil dan tahan lama,
- Sumber tegangan AC atau DC 5 Volt,
- Suhu Operasional -10 s/d 70 derajat Celcius

Gambar 1. Dimensi Sensor MQ-3

Elemen sensor MQ-3 terdiri atas lapisan kristal metaloksida (SnO2) dengan
konduktivitas yang kecil dalam udara bersih. Resistansi sensor akan berubah-rubah
seiring dengan terdeteksinya keberadaan gas alkohol (etanol) oleh elemen sensor.
Jika konsentrasi etanol tinggi, maka resistansi sensor akan berkurang sehingga
tegangan keluaran akan meningkat. Ketika kristal metal oksida (SnO2) pada kondisi
normal yaitu pada suhu kamar, permukaan bahan metal oksida (SnO2) berinteraksi
dengan molekul-molekul oksigen yang ada di udara. Atom-atom oksigen akan
terabsorpsi dan mengikat elektron bebas yang terdapat pada permukaan metal oksida
(SnO2). Di dalam sensor gas, arus listrik mengalir melewati daerah sambungan
(grain boundary) dari kristal SnO2. Pada daerah sambungan, penyerapan oksigen
mencegah muatan untuk bergerak bebas. Jika konsentrasi gas menurun, proses
dioksidasi akan terjadi. Rapat permukaan dari muatan negatif oksigen akan
berkurang dan akan mengakibatkan menurunnya ketinggian penghalang dari daerah

42
sambungan. Dengan menurunnya penghalang maka resistansi sensor juga akan ikut
menurun.

Gambar 2. Rangkaian Sensor MQ-3

Sensor gas alkohol MQ-3 adalah sensor yang cocok untuk mendeteksi kadar
alkohol secara langsung, misalnya kadar alkohol pada napas kita. Driver untuk
sensor MQ-3 ini sangat sederhana, hanya memerlukan 1 buah resistor variabel.
Output sensor MQ-3 dalam bentuk tegangan analog yang sebanding dengan kadar
alkohol yang diterima. Interfaxe yang diperlukan juga cukup sederhana, bisa
menggunakan ADC yang dapat merespon tegangan 0 volt - 3,3 volt. Nilai resistor
yang dipsang pada sensor MQ-3 harus dibedakan terhadap berbagai jenis dan
konsentrasi gas yang ada dalam udara bersih, sehingga pada saat menggunakannya
perlu dilakukan penyesuaian. Jadi perlu dikalibrasi untuk 0,4 mg / L (sekitar 200
ppm) konsentrasi alkohol di udara dan pada resistansi output sekitar 200 KΩ (100
KΩ s/d 470 KΩ) (Margiono, 2015).

43
Gambar 3. Grafik Karakteristik Sensor MQ-3

Keterangan :
Rs = Sensor resistance in displayed gases at various concentrations
Ro = Sensor resistance in 200 ppm of ethanol

Tabel 2. Karakteristik Sensor MQ-3

Setelah mengetahui bahan apa saja yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah
merancang desain dari alat tersebut. Desain tersebut dirancang dengan gambar 3D.

44
Berikut adalah desain alat pendeteksi kadar alkohol berbasis sensor MQ-3 dan
Internet of Things.

Gambar 4. Desain Alat

Setelah desain alat dibuat, langkah berikutnya adalah merangkai dan


memprogram alat tersebut agar bisa mendeteksi kadar alkohol dalam makanan
kemudian hasil dari deteksinya di tampilkan di display. Program yang dibuat
menggunakan software Arduino IDE.

Gambar 5. Program alat

Program yang dibuat kemudian di upload ke komponen mikrokontroler,


setelah itu melakukan kalibrasi pada alat tersebut. Kalibrasi pada alat ini yaitu dapat
mendeteksi alkohol dengan kadar 20% - 96%. Untuk mendapatkan alkohol dengan

45
kadar rendah di pasaran, penulis melakukan pegenceran terhadap akohol yang ada.
Dengan cara, menghitung rumus yaitu :
M1. V1 = M2. V2
Dengan keterangan :
M1 = molaritas/konsentrasi larutan yang diketahui
V1 = volume larutan yang diketahui
M2 = molaritas/konsentrasi larutan yang diinginkan
V2 = volume larutan yang diinginkan

Selain kalibrasi membandingkan dengan rumus. Kalibrasi juga dilakukan


dengan membandingkan hasil pengukuran kadar alkohol antara alat yang dibuat
dengan Alkohol Tester. Setelah melakukan kalibrasi tahap selanjutnya adalah
telemetri data. Telemeteri didefiniskan pengukuran suatu variabel yang
memungkinkan dilakukan jarak jauh, dalam gagasan kali ini telemeteri yang
dilakukan adalah mengukur kadar alkohol pada makanan kemudian data hasil
pengukuran tersebut dikirim melalui internet dan di tampilkan di layar ponsel
android.
Kontroller dan komunikasi data via wifi dilakukan dengan menggunan
Modul ESP8266. Modul ESP8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang
didesain untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini
menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat
digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi
networking Wi-Fi ke pemproses aplikasi lainnya. ESP8266 memiliki kemampuan
on-board prosesing dan storage yang memungkinkan chip tersebut untuk
diintegrasikan dengan sensor-sensor atau dengan aplikasi alat tertentu melalui pin
input output hanya dengan pemrograman singkat.
Modul komunikasi WiFi dengan IC SoC ESP8266EX Serial-to-WiFi
Communication Module ini merupakan modul WiFi dengan harga ekonomis. Kini
dapat menyambungkan rangkaian elektronika ke internet secara nirkabel karena
modul elektronika ini menyediakan akses ke jaringan WiFi secara transparan dengan

46
mudah melalui interkoneksi serial (UART RX/TX)

Gambar 6. modul esp8266

Keunggulan utama modul ini adalah tersedianya mikrokontroler RISC


(Tensilica 106µ Diamond Standard Core LX3) dan Flash Memory SPI 4 Mbit
Winbond W2540BVNIG terpadu, dengan demikian Anda dapat langsung
menginjeksi kode program aplikasi langsung ke modul ini.
Fitur SoC ESP8266EX:
 Mendukung protokol 802.11 b/g/n
 WiFi Direct (P2P / Point-to-Point), Soft-AP / Access Point
 TCP/IP Protocol StackterpaduMendukung WEP, TKIP, AES, dan
WAPI

 Pengalih T/R, balun, LNA (penguat derau rendah) terpadu


 Power Amplifier / penguat daya 24 dBm terpadu
 Sirkuit PLL, pengatur tegangan, dan pengelola daya terpadu
 Daya keluaran mencapai +19,5 dBm pada moda 802.11b
 Sensor suhu internal terpadu
 Mendukung berbagai macam antenna
 Kebocoran arus pada saat non-aktif kurang dari 10µA
CPU mikro 32-bit terpadu yang dapat digunakan sebagai pemroses aplikasi
lewat antarmuka iBus, dBus, AHB (untuk akses register), dan JTAG (untuk
debugging)
 Antarmuka SDIO 2.0, SPI, UART

47
 STBC, 1x1 MIMO, 2x1 MIMO
 Agregasi A-MPDU dan A-MSDU dengan guard interval0,4 µs
 Waktu tunda dari moda tidur hingga transmisi data kurang dari 2 ms
Modul WiFi ini bekerja dengan catu daya 3,3 volt. Salah satu kelebihan
modul ini adalah kekuatan transmisinya yang dapat mencapai 100 meter, dengan
begitu modul ini memerlukan koneksi arus yang cukup besar (rata-rata 80 mA,
mencapai 215 mA pada CCK 1 MBps, moda transmisi 802.11b dengan daya pancar
+19,5 dBm belum termasuk 100 mA untuk sirkuit pengatur tegangan internal).
Sedangkan untuk menampilkan hasil pengukuran menggunakan aplikasi android
yang bernama Blynk.

Gambar 7. Tampilan display Blynk

Analisis Implementasi Penerapan Alat Kepada Masyarakat


Untuk membuat dan menerapkan SIPEKA (Sistem Pendeteksi Kadar
Alkohol Berbasis Sensor Mq-3 Dan Internet Of Things) membutuhkan peran secara
kolaboratif dari berbagai sektor, diantaranya adalah pemerintah sebagai regulator,
akademisi sebagai konseptor berbasis keilmuan dan lahirnya ide-ide kreatif, dan juga

48
sektor bisnis. Peran kolaboratif tersebut tentunya tidak terbentuk instan, namun
memerlukan proses yang konsisten dan sistematis, mulai dari sosialisasi, persuasi,
hingga implementasi.

Akademisi

Pemerintah Bisnis

Gambar 8. Diagram kolaboratif

Langkah strategis yang digunakan dalam implementasi gagasan ini,


dirumuskan berdasarkan analisis SWOT. Berikut merupakan hasil analisis SWOT
konsep green small island disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Analisis SWOT
Kekuatan (Strenght) Peluang (Opportunities)
1. Banyak akademisi dibidang Teknologi 1. Meminimalisir konsumsi makanan
2. Memiliki sektor bisnis dan pemerintahan beralkohol
yang mendukung dibidang teknologi 2. Berkembangnya teknologi Internet of
Things di Indonesia
3. Berperan aktif berdakwah tentang
makanan halal dan haram
4. Menarik investor
5. Indonesia memiliki jumlah penduduk
muslim terbanyak di Dunia

Kelemahan (Weakness) Ancaman (Threats)


1. Keterbatasan dana 1. Prilaku masyarakat yang sulit adaptasi
2. Memerlukan proses yang lama 2. Kurang menjadi prioritas

49
Kesimpulan
Tren teknologi saat ini yaitu Revolusi Industri 4.0. yang menitik beratkan
teknologi berbasis internet maka alat pendeteksi kadar alkohol yang hasil
pendeteksiannya bisa diketahui dengan real time dengan langsung mengirimkannya
ke internet atau dikenal dengan sebutan Intenet of Things (IoT) dapat menjadi solusi
yang tepat untuk membantu masyarakat, industri dan pemerintah dalam menentukan
kadar alkohol dari berbagai produk dengan mudah.

Saran
Berdasarkan penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran kepada
peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian mengenai pengembangan alat
pendeteksi babi pada makanan. Hal ini dikarenakan sama dengan alkohol,
mengonsumsi babi juga hukumnya haram dan berbahaya bagi kesehatan. Akan tetapi
peredaran makanan yang mengandung babi telah menyeba luas di masyarakat.

Daftar Pustaka

Dwi, Agung. (2016). Rancang Bangun Kadar Alkohol pada Minuman Menggunakan
Sensor Gas MQ-3 Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno. UIN Sunan
Kalijaga. Yogyakarta.

Ghani, A. A., & Ismail, M. S. (2010). Penetuan Piawaian Alkohol Dalam Makanan
yang Dibenarkan Dalna. Journal of Fiqh No.7, 277-299.

I Gede Surya. (2017). Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Menggunakan Sensor
Mq-3 Berbasis Mikrokontroler Atmega16. Universitas Udayana. Bali.

Jauhari. (2014). Nafkah dalam Perspektif Al - Qur'an. Tesis, UIN Sunan Ampel
Surabaya.

Maghfirah. (2012). Sistem Kontrol Pengukur Kadar Alkohol Pada Cairan Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535. Makassar: UIN Alauddin.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


Alfabeta, cv.

50
Yuliansyah, Harry. (2016). Uji Kinerja Pengiriman Data Secara Wireless
Menggunakan Modul ESP8266 Berbasis Rest Architecture.Institut Teknologi
Sumatra.Lampung

Gandapurnama, B. (2015). Separuh Pemicu Aksi Kejahatan di Bandung Gara - Gara


Pelaku Tenggak Miras. Dipetik April 22, 2018, dari Detik News:
https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/3062810/

Quamila, A. (2017). 7 Bahaya Menenggak Banyak Alkohol dalam Waktu Singkat.


Dipetik April 4, 2018, dari Hello Sehat: https://hellosehat.com/hidup-
sehat/tips-sehat/pesta-miras-bahaya-mengonsumsi- banyak-alkohol/

51
Analisis Optimalisasi Teknologi Digital di Era Revolusi Industri 4.0 dalam
Mengembangkan Kawasan Industri Pariwisata Halal guna
Meningkatkan Perekonomian Lokal Kecamatan Gunungpati
Kota Semarang

Moch Faizal Rachmadi


Universitas Negeri Semarang
Email : faizal.rachmadi@students.unnes.ac.id

Abstract
The use of appropriate digital technology can be an opportunity for Indonesia to
develop its tourism sector to become a halal tourism industry to improve the national
economy. Gunungpati District is one of the regions that has superior potential in the
field of tourism. However, the absence of a halal tourism industry area and the use
of technology that is not maximized make the tourism sector not too attractive to the
wider community. Therefore, efforts are needed to optimize the flow of this digital
technology massively. The purpose of this study is to improve the use of digital
technology in realizing Gunungpati District into a halal tourism area. The method
used in this study is descriptive qualitative analysis method with secondary data to
describe the phenomena that occur in the field in explaining the data to support this
work. Based on the study conducted it can be concluded that the use of appropriate
technology can improve local and national economies through halal tourism
industry.

Keywords: the halal tourism industry, local economy, industrial revolution 4.0,
digital technology.

Abstrak
Pemanfaatan teknologi digital yang tepat guna dapat menjadi peluang Indonesia
dalam mengembangkan sektor pariwisatanya menjadi kawasan industri wisata halal
untuk meningkatkan perekonomian nasional. Kecamatan Gunungpati merupakan
salah satu wilayah yang mempunyai potensi unggul dibidang pariwisata. Akan tetapi
belum adanya kawasan industri pariwisata halal dan pemanfaatan teknologi yang
kurang maksimal membuat sektor pariwisata ini belum terlalu diminati masyarakat
luas. Oleh karena itu, diperlukan upaya dalam mengoptimalkan arus teknologi digital
ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi
digital dalam mewujudkan Kecamatan Gunungpati menjadi kawasan wisata halal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif
deskriptif dengan data sekunder untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang

52
terjadi di lapangan dalam menjelaskan data-data untuk menunjang karya ini.
Berdasarkan studi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi
yang tepat dapat meningkatkan perekonomian lokal maupun nasional melalui
kawasan industri pariwisata halal.

Kata Kunci: industri pariwisata halal, perekonomian lokal, revolusi industri


4.0, teknologi digital.i
Pendahuluan
Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Pada industri 4.0,
teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal
tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan
komputasi kognitif. Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan
segala konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula
risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya sumber daya manusia karena
digantikan oleh mesin atau robot. Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi
industri 4.0 ini secara saksama. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat
berjuta tantangan yang harus dihadapi. 1
Menurut Airlangga Hartanto revolusi industri 4.0 memberi kesempatan bagi
Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi
digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia.2 Diera revolusi industri 4.0 ini sangat
erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi digital secara maksimal. Pengguna
internet didunia pada akhir januari 2018 mencapai 4 miliar. Ini artinya, lebih dari
setengah populasi didunia terkoneksi dengan internet. Secara global, pengguna
media sosial tumbuh sebesar 13 persen dalam waktu 12 bulan terakhir. Asia Tengah
dan Selatan mencatat kenaikan tercepat yakni masing-masing 90 persen dan 33
persen. Arab Saudi memperlihatkan peningkatan terbesar dibandingkan negara-

1
Tresya, Viranda “Revolusi Industri 4.0: Pengertian, Prinsip dan Tantangan Generasi Milenial”,
diakses dari https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html pada tanggal 08 April 2019
pukul 06.00.
2
Kementerian Perindustrian RI. 2016. “Making Indonesia 4.0: Strategi RIMasuk Revolusi Industri Ke-
4”, diakses dari http://www.kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-Indonesia-4.0:-Strategi-RI-
Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4 pada tanggal 08 April 2019 pukul 07.01.

53
negara lain yakni 32 persen. Disusul India sebesar 31 persen dan Indonesia 23
persen.3 Pengguna internet di Indonesia memang cukup besar dan potensial.

Sumber: Hootsuite Inc dan We Are Social


Gambar 1. The Global State of Digital in 2019
Jumlah pengguna internet di Indonesia bertambah 17 juta selama setahun
hingga Januari 2019, atau naik 13% dibandingkan dengan periode 2018, berdasarkan
data yang dirilis oleh Hootsuite Inc. Alhasil, total pengguna internet di Tanah Air
saat ini mencapai 130 juta, atau 56% dari total populasi yang mencapai 268,2 juta.
Laporan berjudul The Global State of Digital in 2019 Report itu menyebut bahwa
pengguna media sosial aktif di Indonesia tahun ini juga bertambah 20 juta (13%)
menjadi 150 juta, atau sama dengan jumlah pengguna internet. Sementara itu,
mereka yang menggunakan media sosial lewat perangkat mobile mencapai 130 juta
atau naik 10 juta (8,3%) selama setahun terakhir.4 Internet dapat menjadi peluang
yang positif dalam mengembangkan perekonomian apabila dimanfaatkan secara
tepat.

3
Jamaludin, Fauzan “Media Sosial Merajai Pengguna Internet Didunia”, diakses dari
https://www.merdeka.com/teknologi/media-sosial-merajai-pengguna-internet-di-dunia.html pada
tanggal 21 Mei 2019 pukul 12.04
4
Basari, MT “Setahun, Jumlah Pengguna Internet Indonesia Bertambah 17 Juta”, diakses dari
https://teknologi.bisnis.com/read/20190228/101/894799/setahun-jumlah-pengguna-internet-
indonesia-bertambah-17-juta pada tanggal 21 mei 2019 pukul 13.12.

54
Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam upaya optimalisasi teknologi
digital diera revolusi industri 4.0 ini adalah pengembangan wisata halal. Wisata halal
sudah menjadi gaya hidup masyarakat didunia dan mempunyai potensi yang sangat
menjanjikan. Tidak hanya orang muslim saja yang dapat menikmati akses pariwisata
halal, orang didunia yang non muslim pun sudah menjadikan halal sebagai life style.

Sumber: GMTI
Gambar 2. Peringkat Global Muslim Travel Index (GMTI) Tahun 2019

Pada 2019, Indonesia menjadi Destinasi Terbaik Wisata Halal Dunia bersama
Malaysia. Indonesia berhasil naik satu peringkat dibandingkan tahun 2018.
Berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI), kedua negara ini berada di
peringkat pertama dengan skor 78. Peringkat ketiga dan keempat diisi oleh Turki
(75) dan Arab Saudi (72) dengan sama-sama naik satu peringkat dari tahun
sebelumnya. Posisi ke-5 ditempati Uni Emirat Arab yang harus rela turun 3 peringkat
dengan poin 71.5
Adanya peluang seperti perkembangan arus teknologi digital yang semakin
masif dan prospek kunjungan wisata halal dunia yang semakin meningkat

5
Jayani, DH “Bersama Malaysia, Indonesia Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia”, diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/09/bersama-malaysia-indonesia-jadi-
destinasi-wisata-halal-terbaik-di-dunia pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 05.45.

55
seharusnya Indonesia sigap dalam mensiasatinya. Hal yang dilakukan pemerintah
salah satunya adalah memberikan perhatian khusus kepada sektor pariwisata. Sektor
pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor unggulan bagi pemerintah Republik
Indonesia dalam mendapatkan devisa negara. Perkembangan pariwisata dewasa ini
sangat pesat dan memberikan peluang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional
maupun regional. Indonesia bisa saja menjadi tuan rumah dalam penyediaan obyek
wisata halal terbesar dan utama didunia mengingat mayoritas penduduknya
beragama muslim. Selain itu, prospek kunjungan wisata halal ke Indonesia pun terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam tiga tahun terakhir sektor
pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah industri sawit mentah.
Pada 2017, sektor pariwisata menyumbang devisa tidak kurang dari US$16, 8 miliar.
Setahun kemudian, jumlahnya naik menjadi US$20 miliar. Ambisi pemerintah
menggenjot sektor pariwisata halal tentu wajar mengingat sektor tersebut mengalami
tren pertumbuhan signifikan belakangan ini. Data Kementerian Pariwisata
(Kemenpar) menyebut, jumlah wisatawan muslim-asing pada 2017 mencapai 2, 5
juta orang. Di 2018, jumlah itu naik signifikan menjadi 3,5 juta orang. Jika tren itu
terus bertahan, target kunjungan 5 juta wisatawan muslim-asing tentu bukan hal yang
sulit dicapai.Pertumbuhan wisata halal ini merupakan imbas dari tren perjalanan
muslim global yang dalam waktu tiga tahun ini mengalami peningkatan.
Data Cresent Rating menyebutkan, pada 2016 jumlah perjalanan muslim mencapai
121 juta. Sementara itu pada 2017, jumlah perjalanan muslim global mencapai 131
juta. Cresent Rating memproyeksikan perjalanan muslim global pada 2020
mencapai 156 juta atau mencapai 10% dari total perjalanan global. 6 Akan tetapi
prospek junjungan wisata halal Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan
negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Menurut Arief Yahya
selaku Menteri Pariwisata Indonesia hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya

6
Hidayah, SN “Prospek WIsata Halal Indonesia di Kancah Global”, diakses dari
https://www.alinea.id/kolom/prospek-wisata-halal-indonesia-di-kancah-global-b1Xgf9jV6 pada
tanggal 22 Mei 2019 pukul 05.12.

56
adalah kurang banyaknya destinasi wisata halal di Indonesia, belum adanya
sinergitas yang kuat antar pihak dalam mengembangkan wisata halal di Indonesia,
belum adanya promosi yang masif dan juga pelayanan terhadap wisatawan yang
kurang optimal.7
Upaya yang dilakukan pemerintah pusat adalah terus menggenjot potensi
wisata daerah salah satunya di Provinsi Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah
berencana akan mengembangkan 67 desa potensial untuk dijadikan desa wisata dan
program ini mendapat alokasi dana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sebesar Rp. 5,3 Miliar.8 Salah satu sasaran dari Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah ini sendiri adalah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Diwilayah ini
memiliki banyak sekali potensi pariwisata unggul seperti desa wisata kandri dan
sebagainya. Desa wisata ini juga tersedia beberapa obyek yang dapat dikunjungi
seperti goa kreo, waduk jatibarang dan masih banyak lagi. Akan tetapi pariwisata ini
mempunyai beberapa kendala utama. Menurut Sudanti Budiardjo, anggota Dewan
Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Kota Semarang, wisata di Kecamatan
Gunungpati ini masih ada yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi. Hal itu
seperti perbaikan infrastruktur, fasilitas wisata, pemanfaatan teknologi bahkan
promosi kepada masyarakat yang belum optimal.9
Oleh karena itu, diperlukan tindakan cepat dalam mengatasi permasalahan
tersebut salah satunya melalui pemanfaatan dan optimalisasi teknologi secara
maksimal. Optimalisasi teknologi digital yang terintegrasi pastinya mampu
menciptakan pariwisata di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang menjadi lebih
baik lagi dengan megembangkannya menjadi kawasan industri pariwisata halal, yang

7
H, Yanuar “Prospek baik Wisata Halal Indonesia”, diakses dari
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3375370/prospek-baik-wisata-halal-indonesia pada
tanggal 22 Mei 2019 pukul 02.24.
8
Tofan, Muhammad dkk, “Strategi Pengembangan Obyek Desa Wisata Kandri Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang ”, Islamic Banking and Finance Review, Vol. 3 No. 1, 2016, Hlm. 29-49.
9
Semarang Metro “Potensi Wisata Gunungpati Menjanjikan”, diakses dari
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/148375/potensi-wisata-gunungpati-menjanjikan
pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 14.49.

57
penikmatnya tidak hanya masyarakat muslim melainkan untuk semua kalangan. Hal
ini diperlukan karena pariwisata halal mempunyai peluang yang sangat menjanjikan.
Adanya optimalisasi teknologi digital ini informasi akan lebih cepat sampai kepada
konsumen selain itu juga lebih efektif dan efisien karena semuanya berbasis online
system. Konsep pariwisata halal ini merupakan serangkaian proses meliputi
perizinan, pelaksanaan, pencarian informasi, media promosi transaksi dan segala
macam aktivitas disesuaikan dengan kaidah serta aturan islam yang terintegrasi
sistem.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah telaah literatur (literature review) dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku dokumentasi,
dan internet. Diantaranya yaitu data-data yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga
yang memiliki kredibilitas terpercaya, seperti data dari Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian dan masih banyak lagi.
Metode Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis
deskriptif. Data-data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode
analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan menyusun data yang
diperoleh kemudian diinterpretasikan dan dianalisis sehingga memberikan informasi
bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

Hasil Dan Pembahasan


Pemanfaatan Teknologi Digital yang Tepat Guna
Media mempunyai peranan krusial dalam pertumbuhan dan kemajuan
pariwisata, salah satunya dengan menyampaikan informasi secara mendalam tentang
objek-objek wisata yang dibutuhkan oleh turis domestik maupun mancanegara. Di
era kemajuan teknologi, ada perubahan perilaku para turis di mana mereka

58
menginginkan lebih banyak informasi mengenai objek wisata.10 Kehadiran teknologi
berperan penting dalam mempermudah kehidupan masyarakat Indonesia dalam
berbagai hal, salah satunya sektor pariwisata. Perubahan perilaku wisatawan terlihat
ketika search and share 70% sudah melalui perangkat digital. Teknologi merupakan
salah satu variabel penguatan manajemen strategi pariwisata seperti tertuang dalam
analisis PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology, Environment, dan Legal).11

Sumber: DITJEN APTIKA KOMINFO


Gambar 3. Analisis PESTEL
Tahapan penggunaan teknologi dalam melakukan perjalanan wisata antara
lain perencanaan (planning): Online Reservations. Hadirnya aplikasi-aplikasi
penunjang online reservation memberikan kemudahan dalam pemesanan sehingga
sangat diminati oleh masyarakat di era digital ini. Kemudian dalam perjalanan (On
The Road): Mobile Phone -> The best Co-pilot. Hadirnya smartphone menjadi
pemandu terbaik dalam melakukan perjalanan wisata. Saat seseorang berwisata ia
bisa mendapatkan berbagai informasi hanya dengan smartphone yang dimilikinya.
Mulai dari tempat wisata yang ingin dikunjungi, cara menuju ke tempat tersebut,

10
Ant “Memanfaatkan Media Digital untuk Kemajuan Pariwisata”, diakses dari
https://www.wartaekonomi.co.id/read177260/memanfaatkan-media-digital-untuk-kemajuan-
pariwisata.html pada tanggal 21 Mei 2019 pukul. 13.24.
11
Rizkiniswara, Leski “Pentingnya Teknologi dalam Sektor Pariwisata” diakses dari
https://aptika.kominfo.go.id/2019/04/pentingnya-teknologi-dalam-sektor-pariwisata/ pada
tanggal 21 mei 209 pukul 15.42.

59
tempat makan khas suatu daerah, hingga tempat belanja oleh-oleh dapat diketahui
dengan smarphone yang kita miliki. Kemudian yang terakhir adalah setelah
serjalanan (Post-Trip): Sharing is Living. Maraknya media sosial saat ini merubah
pola hidup masyarakat, saat ini share atau posting kegiatan kita menjadi kebiasan
sehari-hari masyarakat Indonesia, tidak terkecuali saat kita sedang melakukan
perjalanan wisata. Dari tiga hal diatas dapat kita simpulkan bahwa hadirnya
teknologi sangat penting dan tidak dapat ditolak dalam mengembangkan sektor
pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengatakan, “Saat ini industri
dunia telah bergeser ke arah industri digital era 4.0, sehingga teknologi digital
menjadi sebuah keniscayaan”.12
Berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) yang menjadi acuan
standar wisata halal di dunia, bisa dirincikan menjadi 3 kelompok yaitu destinasi
ramah keluarga, layanan dan fasilitas di destinasi yang ramah muslim dan kesadaran
halal dan pemasaran estinasi. Dalam kelompok ini juga dijabarkan lagi menjadi 11
indikator diantaranya adalah terkait dengan komunikasi dan penggunaan teknologi
digital.13 Optimalisasi teknologi ini sangat berpengaruh dan berperan penting dalam
segala arus komunikasi, termasuk dalam hal penyediaan informasi, online licensing
process dan masih banyak lagi.

Pariwisata dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits


Pariwisata Islam meliputi aktivitas yang dilaksanakan oleh umat muslim di
destinasi tempat wisata yang menerapkan prinsip-prinsip islam untuk tujuan
relaksasi maupun hiburan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi pemberlakuan konsep
halal dalam setiap perjalanan wisata yang dilakukan atau dikenal dengan istilah halal
tourism. 14 Konsep Halal (bahasa Arab), berarti diperkenankan/diperbolehkan.

12
Ibid
13
Rais, Novia Syahidah “Apasih Wisata Halal?”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/noviasyahidah/588872073097731407c94ce7/apa-sih-wisata-
halal?page=all pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 14.56.
14
Doğan, M. 2011. Türkiye’ deislamiturizmingelişimi: 2002-2009. In Political Economy, Crises and
Development. In, Şiriner, İ., Morady, F., Mika, J., Aydın, M., Koç, Ş. A., Kapucu, H. &Doğan, E. (eds.),
471- 487. İstanbul: IJOPEC Publication.

60
Konsep ini tidak hanya diterapkan untuk makanan, namun juga termasuk kosmetik,
vaksin, dan pariwisata. 15 Hal ini juga termasuk menyediakan paket wisata dan
destinasi yang menyediakan kebutuhan umat muslim saat menjalankan kegiatan
wisata.

Konsep Wisata Halal


Industri halal mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun
ini. Gaya hidup halal yang identik dengan umat Muslim tersebar hingga ke berbagai
negara, bahkan ke negara-negara dengan penduduk muslim minoritas maupun non
muslim. Halal menjadi indikator universal untuk jaminan kualitas produk dan
standar hidup16. Halal biasanya hanya dikaitkan dengan hal-hal terkait kebendaan
saja. Namun demikian, dalam Islam halal mencakup perbuatan dan pekerjaan atau
biasa disebut dengan Muamalah. Halal dapat didefinisikan sebagai standar kualitas
yang sesuai dengan hukum Shariah Islamiah dan digunakan pada setiap aktivitas
yang dilakukan oleh umat Muslim.
Berikut adalah definisi dari wisata halal menurut beberapa ahli, antara lain
sebagai berikut:
Tabel 1. Definisi Wisata Halal

Sumber: Satriana ED dan Hayyun DF

15
Henderson, JC. 2010. “Sharia-compliant hotel,” Tourism and Hospitality Research, Vol. 10 No. 3,
2010, Hlm 246-254.
16
Gillani, SH, Ijaz F dan Khan MM, “Role of Islamic Financial Institutions in Promotion of Pakistan
Halal Food Industry”, Islamic Banking and Finance Review, Vol. 3 No. 1, 2016, Hlm. 29-49.

61
Wisata halal muncul dari kebutuhan wisatawan muslim sesuai ajaran Islam
yakni berlandaskan Al-Quran dan Hadits. Konsep wisata halal merupakan aktualisasi
dari konsep ke-Islaman yakni nilai halal dan haram menjadi tolak ukur utamanya.
Hal ini berarti seluruh aspek kegiatan wisata tidak terlepas dari sertifikasi halal yang
harus menjadi acuan bagi setiap pelaku pariwisata.17 Hingga kini, belum ada prinsip-
prinsip atau syarat utama wisata halal yang disepakati dan tidak banyak literatur atau
praktisi yang mendiskusikan dan memaparkan hal tersebut.18

Indikator Penilaian Pariwisata Halal


Berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) yang menjadi acuan standar
wisata halal di dunia, bisa dirincikan kurang lebih menjadi tiga kelompok kriteria
wisata halal yang diulas seperti destinasi ramah keluarga, layanan dan fasilitas di
destinasi yang ramah muslim dan juga kesadaran halal dan pemasaran destinasi.19
Lalu dari tiga kriteria ini, ada 11 indikator turunan yang menjadi acuannya.
Untuk kriteria pertama, destinasi ramah keluarga yaitu destinasi wisata harus ramah
keluarga, keamanan umum bagi wisatawan muslim dan jumlah kedatangan
wisatawan muslim yang cukup ramai. Untuk kriteria kedua, layanan dan fasilitas di
destinasi yang ramah muslim berupa pilihan makanan dan jaminan halalnya, akses
ibadah yang mudah dan baik, fasilitas di bandara yang ramah muslim serta opsi
akomodasi yang memadai. Kemudian untuk kriteria tiga, kesadaran halal dan
pemasaran destinasi dikelompokkan lagi menjadi 4 yaitu kemudahan komunikasi,
jangkauan dan kesadaran kebutuhan wisatawan muslim, konektivitas transportasi
udara serta persyaratan visa.20

Potensi Pariwisata di Kecamatan Gunungpati

17
Satriana, ED dan Hayyun DF “Wisata Halal: Perkembangan, Peluang dan Tantangan”, Jurnal of Halal
Product and Research, Vol. 1 No. 2, 2018, Hlm. 32-43.
18
El-Gohary, H. 2016. Halal Tourism, is it Really Halal?. Tourism Management Perspective. 19: 124-
130.
19
Rais, Novia Syahidah “Apasih Wisata Halal?”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/noviasyahidah/588872073097731407c94ce7/apa-sih-wisata-
halal?page=all pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 14.56.
20
Ibid

62
Negara-negara di dunia saat ini tengah bersaing menggenjot sektor pariwisata
untuk memperoleh devisa. Khusus Indonesia, sektor pariwisata beberapa tahun be-
lakangan memang menjadi andalan utama untuk menggerakkan pertumbuhan
ekonomi. Presiden Joko Widodo bahkan telah menetapkan pariwisata sebagai
leading sector dan prioritas utama dalam perekonomian. Ini beralasan karena
pariwisata pada dasarnya mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
secara merata di seluruh wilayah Tanah Air, baik di bagian barat, tengah maupun
timur. Pariwisata jadi primadona baru pendorong perekonomian karena pertum-
buhannya mencapai 22%. Ini empat kali lipat jika dibandingkan dengan per-
tumbuhan ekonomi kita yang hanya mencapai 5,3%. Tidak sulit bagi Indonesia untuk
mendatangkan devisa dari pariwisata. Apalagi, beragam destinasi unik yang
keindahannya sudah dikenal dunia dimiliki oleh negara kepulauan ini.21
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang merupakan salah satu wilayah di
Jawa Tengah yang mempunyai potensi wisata yang unggul. Salah satu unggulan
wisata diwilayah ini adalah Desa Wisata Kandri. Didesa ini ada beberapa obyek
wisata yang dapat dikunjungi seperti gua kreo, waduk jatibarang dan masih banyak
lagi. Gua kreo ini merupakan obyek wisata yang masih alami sehingga dihuni oleh
puluhan monyet berekor panjang. Pengunjung juga dapat menikmati kuliner
tradisional seperti getuk ketek yang terbuat dari bahan singkong, tape singkong, tape
dodol, makanan dan makanan ringan yang terbuat dari tepung moca. Warga desa
Kandri mempertahankan kebudayaan lokal seperti ketoprak, wayang kulit, wayang
suket (rumput), dan pertunjukan lesung sebagai pertunjukan seni.22
Masih di Kecamatan Gunungpati, terdapat wisata Desa Nongkosawit yang
memiliki pemandangan indah dengan lembah dan ngarai. Desa Nongkosawit
memiliki potensi pertanian dan buah-buahan seperti durian, jeruk, buah naga, dan

21
Koran Sindo. 2018. “Prospek Wisata Halal Indonesia” diakses dari
https://nasional.sindonews.com/read/1355812/16/prospek-wisata-halal-indonesia-1542585387
pada tanggal 09 April 2019 pukul 07.09.
22
Insetyonoto “WISATA SEMARANG: Yuk AKhir Pekan ke Desa Ini” diakses dari
https://semarang.solopos.com/read/20160408/515/708648/wisata-semarang-yuk-akhir-pekan-
ke-desa-wisata-ini pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 06.15.

63
rambutan. Peternakan ayam, sapi, tikus putih dan, domba. Serta pertunjukan
kesenian tarian tradisional si Golo-Golo dan Kuntulan yang dibawakan masyarakat
setempat.23

Pihak yang Terlibat Pengembangan Pariwisata Halal di Gunungpati


Seluruh pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku
industri pariwisata, masyarakat dan swasta harus terus berupaya dalam
mengembangkan sektor pariwisata khususnya di Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang. Prospek pariwisata halal tentunya lebih menjanjikan. Masyarakat tidak
lagi canggung maupun khawatir terkait segala hal dan proses yang ada dalam
kawasan industri pariwisata halal tersebut karena semuanya telah dijamin sesuai
dengan ajaran Islam. Sinergitas antar stake holder ini diperlukan demi menunjang
perkembangan pariwisata halal di Gunungpati ini. Pemerintah pusat maupun daerah
sebagai pemegang kebijakan seharusnya mengeluarkan peraturan yang dapat
memberikan keuntungan dan aspek positif terhadap sektor perekonomian terutama
berkaitan dengan pemanfaatan teknologi digital.
Masyarakat sebagai subyek utama harus berperan aktif dalam upaya
mempromosikan dan terus mengembangkan pariwisata Gunungpati menjadi
kawasan pariwisata halal di Indonesia. Selain itu, pelaku industri pariwisata halal
juga harus melakukan inovasi dan diversifikasi produk wisatanya tersebut, hal ini
bertujuan agar wisatawan tidak gampang bosan dan semakin tertarik untuk
mengunjunginya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti optimalisasi
teknologi digital dalam proses perizinan, sebagai sumber informasi bahkan media
promosi agar produk wisata lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia.

Upaya Pemerintah dalam Mendongkrak Sektor Pariwisata Halal


Dalam pengembangan pariwisata halal, Kementerian Pariwisata bekerjasama
dengan Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka bekerja sama untuk mengembangkan

23
Ibid

64
potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami.
Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.24 Untuk mewujudkan pengembangan wisata halal
dalam industri pariwisata nasional, Dirjen Pemasaran Pariwisata akan melakukan
pelatihan SDM, capacity building, dan juga sosialisasi. Kementerian Pariwisata juga
akan belajar dari negara-negara lain yang sudah menerapkan konsep wisata halal,
seperti Malaysia yang sudah lebih dulu dikenal sebagai destinasi wisata halal, serta
melakukan sosialisasi dengan organisasi-organisasi pelaku pariwisata di Indonesia,
misalnya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of the
Indonesia Tours and Travel (ASITA). PHRI bisa memastikan hotel-hotelnya halal
untuk wisatawan Muslim, sementara ASITA bisa membuat paket-paket wisata ke
tempat wisata religi dan ziarah.25
Pengembangan wisata halal itu sangat penting karena manfaatnya tidak
hanya dapat dirasakan oleh wisatawan muslim melainkan bersifat terbuka untuk
semua orang. Diharapkan wisata halal dapat menjadikan Indonesia sebagai destinasi
yang ramah untuk wisatawan Muslim. Ciri wisata halal antara lain ada paket-paket
wisata halal yang meliputi destinasi ramah wisatawan muslim, serta hotel, restoran,
dan spa yang halal. Salah satu tujuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
meluncurkan wisata halal adalah menarik semakin banyak wisatawan asing. Terselip
pula alasan lain yang mendasari diluncurkannya wisata jenis ini. Indonesia
meluncurkan wisata halal bukan semata untuk menarik wisatawan asing hingga
meningkatkan jumlah kunjungannya per tahun. Keinginan dari turis domestik juga
menjadi alasan karena menurut Kemenparekraf, semakin banyak wisatawan yang
mengungkapkan kebutuhan mereka akan wisata halal.26

24
Fatkurrohman. 2018. “Konsep dan Ruang Lingkup Wisata Halal”, diakses dari
https://wisatahalal.sv.ugm.ac.id/2018/08/23/konsep-dan-ruang-lingkup-wisata-halal/ pada tanggal
10 April 2019 pukul 12.00.
25
Jaelani, Aan. 2017. Halal Tourism Industry in Indonesia: Potencial and Prospects. Munich Personal
RePEc Archive (MPRA) Paper No. 76237
26
Ibid

65
Kementerian Pariwisata RI bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dalam menentukan standar halal produk pariwisata. Sertifikasi halal yang
dikeluarkan MUI sudah melewati penilaian dan pengecekan dari Badan Pemeriksa
Obat dan Makanan (BPOM) sehingga masyarakat baik muslim maupun non muslim
tidak perlu khawatir dalam mengkonsumsi produk tersebut. Kemudian upaya yang
dilakukan pemerintah daerah dalam hal ini adalah Pemerintah Kota Semarang dalam
upaya mendongkrak pariwisata di Kecamatan Gunungpati adalah sebagai berikut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang optimis dengan program
pembangunan 1000 homestay diberbagai destinasi wisata. Hal ini bertujuan untuk
turut mengembangkan potensi wisata di Kota Semarang salah satunya Kecamatan
Gunungpati. Pemkot akan bekerja sama dengan perbankan melalui kredit lunak
untuk homestay, dengan uang muka ringan dan bunga di bawah tujuh persen. Selain
itu, Pemkot Semarang juga mendorong homestay merujuk pada pasar digital agar
mempermudah wisatawan dan memperluas jaringan pasar. Adanya online system ini
maka seluruh masyarakat dapat mengakses homestay tersebut dimanapun dan
kapanpun. Pemberdayaan pelaku industri wisata halal dilakukan oleh Pemkot
Semarang dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Rencananya Kota Semarang akan dijadikan sebagai tuan rumah Festival Kesenian
Rakyat Internasional (International Folklore Festival). Festival akan diikuti 500
wisatawan mancanegara dan 100 wisatawan domestik pada Agustus 2019 di Desa
Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati. Selain itu, pemerintah juga turut serta
membangun infrastruktur yang masif di kawasan Gunungpati dengan tujuan untuk
mempermudah akses ke lokasi wisata.

Kesimpulan
Era revolusi industri 4.0 dapat memberikan peluang maupun tantangan bagi
Indonesia. Semua kegiatan dan aktivitasnya sudah berbasis online atau digital.
Seluruh pihak mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat harus dapat menangkap
peluang tersebut. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan pemerintah adalah
pengembangan kawasan industri pariwisata halal di Kecamatan Gunungpati Kota

66
Semarang melalui optimalisasi teknologi digital. Pariwisata halal telah menjadi life
style dari masyarakat dunia tidak hanya kaum muslim saja. Tentunya, dengan adanya
kawasan industri pariwisata halal, wisatawan tidak perlu lagi canggung atau khawatir
karena seluruh proses, sistem dan wisatanya itu sendiri sudah dijamin sesuai standar
kehalalannya. Kecamatan Gunungpati sendiri mempunyai beberapa obyek wisata
yang unggul namun memiliki beberapa kendala. Pelayanan kepada wisatawan yang
kurang maksimal, belum adanya online reservation dan kawasan wisata halal bahkan
promosi yang belum begitu masif menyebabkan wisata Gunungpati belum terlalu
berkembang secara optimal. Oleh karena itu, peran teknologi digital sangatlah
penting dalam mengembangkan potensi wisata Gunungpati menjadi kawasan
industri pariwisata halal.

Saran
Adapun saran yang penulis berikan adalah agar pemerintah, pihak swasta dan
masyarakat bersinergi dalam mengembangkan kawasan industri pariwisata halal di
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan semangat dalam optimalisasi teknologi digital akan tetapi masih
diperlukan pembaruan untuk menyempurnakan gagasan yang penulis sampaikan.
Penulis berharap untuk penelitian selanjutnya lebih inovatif dan up to date
mengingat kondisi disetiap tahunnya yang berbeda-beda, sehingga dapat menjawab
permasalahan tentang kawasan industri pariwisata halal.

DAFTAR PUSTAKA

Doğan, M. 2011. Türkiye’ deislamiturizmingelişimi: 2002-2009. In Political


Economy, Crises and Development. In, Şiriner, İ., Morady, F., Mika, J., Aydın,
M., Koç, Ş. A., Kapucu, H. &Doğan, E. (eds.), 471- 487. İstanbul: IJOPEC
Publication.

67
El-Gohary, H. 2016. Halal Tourism, is it Really Halal?. Tourism Management
Perspective. 19: 124-130.
Gillani, SH, Ijaz F dan Khan MM. 2016. Role of Islamic Financial Institutions in
Promotion of Pakistan Halal Food Industry. Islamic Banking and Finance
Review. 3 (1): 29-49.
Henderson, JC. 2010. Sharia-compliant hotel. Tourism and Hospitality Research.
10 (3): 246-254.
Jaelani, Aan. 2017. Halal Tourism Industry in Indonesia: Potencial and Prospects.
Munich Personal RePEc Archive (MPRA) Paper No. 76237
Sahida, W. 2011. The Implementation of Shari’ah Compliance Concept Hotel: De
Palma Hotel Ampang, Malaysia. 2nd International Conferences Humanities
Historical and Social Sciences. Singapore
Ant “Memanfaatkan Media Digital untuk Kemajuan Pariwisata”, diakses dari
https://www.wartaekonomi.co.id/read177260/memanfaatkan-media-digital-
untuk-kemajuan-pariwisata.html pada tanggal 21 Mei 2019 pukul. 13.24.
Basari, MT “Setahun, Jumlah Pengguna Internet Indonesia Bertambah 17 Juta”,
diakses dari https://teknologi.bisnis.com/read/20190228/101/894799/setahun-
jumlah-pengguna-internet-indonesia-bertambah-17-juta pada tanggal 21 mei
2019 pukul 13.12.
Fatkurrohman. 2018. Konsep dan Ruang Lingkup Wisata Halal.
https://wisatahalal.sv.ugm.ac.id/2018/08/23/konsep-dan-ruang-lingkup-
wisata-halal/. Diakses pada tanggal 10 April 2019 pukul 12.00.
H, Yanuar “Prospek baik Wisata Halal Indonesia”, diakses dari
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3375370/prospek-baik-wisata-halal-
indonesia pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 02.24.
Hidayah, SN “Prospek WIsata Halal Indonesia di Kancah Global”, diakses dari
https://www.alinea.id/kolom/prospek-wisata-halal-indonesia-di-kancah-
global-b1Xgf9jV6 pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 05.12.
Insetyonoto “WISATA SEMARANG: Yuk AKhir Pekan ke Desa Ini” diakses dari
https://semarang.solopos.com/read/20160408/515/708648/wisata-semarang-
yuk-akhir-pekan-ke-desa-wisata-ini pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 06.15
Jamaludin, Fauzan “Media Sosial Merajai Pengguna Internet Didunia”, diakses dari
https://www.merdeka.com/teknologi/media-sosial-merajai-pengguna-
internet-di-dunia.html pada tanggal 21 Mei 2019 pukul 12.04
Jayani, DH “Bersama Malaysia, Indonesia Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik di
Dunia”, diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/09/bersama-malaysia-

68
indonesia-jadi-destinasi-wisata-halal-terbaik-di-dunia pada tanggal 22 Mei
2019 pukul 05.45.
Kementerian Perindustrian RI. 2016. Making Indonesia 4.0: Strategi RIMasuk
Revolusi Industri Ke-4. http://www.kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-
Indonesia-4.0:-Strategi-RI-Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4. Diakses pada
tanggal 08 April 2019 pukul 07.01.
Koran Sindo. 2018. Prospek Wisata Halal Indonesia.
https://nasional.sindonews.com/read/1355812/16/prospek-wisata-halal-
indonesia-1542585387. Diakses pada tanggal 09 April 2019 pukul 07.09.
Rais, Novia Syahidah “Apasih Wisata Halal?”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/noviasyahidah/588872073097731407c94ce7/a
pa-sih-wisata-halal?page=all pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 14.56.
Rizkiniswara, Leski “Pentingnya Teknologi dalam Sektor Pariwisata” diakses dari
https://aptika.kominfo.go.id/2019/04/pentingnya-teknologi-dalam-sektor-
pariwisata/ pada tanggal 21 mei 209 pukul 15.42.
Satriana, ED dan Hayyun DF. 2018. Wisata Halal: Perkembangan, Peluang dan
Tantangan. Jurnal of Halal Product and Research. 1 (2): 32-43.
Semarang Metro “Potensi Wisata Gunungpati Menjanjikan”, diakses dari
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/148375/potensi-wisata-
gunungpati-menjanjikan pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 14.49.
Tofan, Muhammad dkk, “Strategi Pengembangan Obyek Desa Wisata Kandri
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ”, Islamic Banking and Finance
Review, Vol. 3 No. 1, 2016, Hlm. 29-49.
Tresya, Viranda. 2017. Revolusi Industri 4.0: Pengertian, Prinsip dan Tantangan
Generasi Milenial. https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html.
Diakses pada tanggal 08 April 2019 pukul 06.00.

69
RABANI ( Reaktor Baru Wudhu Masa Kini) : Sistem Daur Ulang Air Wudhu
yang Syar’i Berbasis Neo

Ema Cahyaningrum1
Rinaldi Yunita Suci Rahayu2
Emi Cahyaningrum3
Universitas Diponegoro
Email : 1emacahyaningrum99@gmail.com, 2yunitasuci55@gmmail.com,
3
emicahyaningrum_bio@yahoo.com

Abstract
Indonesia is the country with the largest adherents of Islam in the world. The number
of adherents of Islam is around 212.5 million people or about 80% of the total
population. With the number of mosques in Indonesia around 731,096 buildings in
2013. Every Muslim (adherent of Islam) before praying always cleanses certain body
parts commonly called ablution so that it is estimated that the use of water for
ablution in a day is around 1.8 million m3. The dry season that occurred in the last
few months has caused many areas to experience a clean water crisis. The use of
water must be carried out optimally. Islam teaches how to be frugal and fair as taught
in the apostles' Sunnah. Therefore, there is a need for a system designed to recycle
used ablution so that it can be reused into ablution water. RABANI uses the NEO
method (membrane based zeolite, electrocoagulation and ozonation) nanofiltration.
The combination of several methods of water purification will increase the
effectiveness of water purification so that better quality water is produced. This
system produces output products in the form of clean water that is suitable for reuse
for the purification process.
Keywords: Water ablution, ozonizasi, referring

Abstrak
Indonesia merupakan negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia.
Jumlah penganut agama Islam tersebut sekitar 212,5 juta jiwa atau sekitar 80% dari
total penduduknya. Dengan jumlah masjid di Indonesia sekitar 731.096 bangunan
pada tahun 2013. Setiap muslim sebelum melaksanakan ibadah sholat selalu
membasuh bagian tubuh-tubuh tertentu yang biasa disebut wudhu sehingga
diperkirakan penggunaan air untuk wudhu dalam sehari sekitar 1,8 juta m3. Musim
kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat banyak daerah mengalami
krisis air bersih. Pemanfaatan air harus secara optimal dilakukan. Islam mengajarkan
bagaimana bersikap hemat dan adil sebagaimana yang diajarkan dalam sunah rasul.
Oleh sebab itu, perlu adanya sistem yang dirancang untuk mendaur ulang bekas air
wudhu agar dapat digunakan kembali menjadi air wudhu. RABANI menggunakan

70
metode NEO (Nanofiltrasi membran berbasis zeolit, Elektrokoagulasi, dan
Ozonisasi). Adanya penggabungan beberapa metode penejernihan air ini, akan
meningkatkan efektivitas penjernihan air sehingga dihasilkan air dengan mutu yang
lebih baik. Sistem ini menghasilkan produk keluaran berupa air bersih yang layak
dipakai kembali untuk proses bersuci. Meskipun dikatakan daur ulang limbah air
wudhu atau yang biasa disebut musta’mal ini, ditinjau secara syari berdasarkan HR.
Al-Bukhari no. 516 dapat dikategorikan sebagai air bersih yang mensucikan untuk
digunakan kembali dalam proses berwudhu sehingga tujuan konsep ini selain dapat
mengamalkan sunah rasul dalam melakukan penghematan air dan terselenggaranya
amalan wajib rukun Islam untuk shalat dalam keadaan bersuci sehingga dapat
sebagai solusi inovatif penyelesaian krisis air saat ini.
Kata kunci : Air wudhu, ozonizasi, syar’i

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di
dunia dengan total penduduk sekitar 250 juta jiwa. Mayoritas penduduk Indonesia
beragama Islam sekitar 80% atau 212,5 juta jiwa yang menjadikan Indonesia sebagai
negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia. Padahal menurut geografis
letak Indonesia berada di benua Asia bagian tenggara yang notabene jauh dari negara
asal agama Islam.
Sholat merupakan salah satu ritual wajib yang dilakukan oleh seorang
muslim. Sebelum melakukan sholat seorang muslim diwajibkan suci dari najis
sebagaimana disebutkan pada ayat Al-Quran.
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat
maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta
basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki." (Q.S. Al-Maidah : 6).
Wudhu menurut bahasa artinya adalah bersih dan indah sedangkan menurut
istilah (syariah Islam) artinya menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan
cara tertentu yang dimulai dari niat guna menghilangkan hadast kecil. Perspektif
Islam mendefinisikan air merupakan media mensucikan diri. Ilmu mensucikan diri
(disebut juga thaharah) dimana air berfungsi untuk membersihkan diri dari najis atau
kotoran yang melekat pada tubuh. Meski dikatakan air suci, tidak semua kategori
yang termasuk dapat secara sah digunakan untuk mensucikan.

71
Berdasarkan perhitungan sederhana dalam sehari muslim wajib melakukan
sholat sebanyak lima kali. Dalam satu kali wudhu membutuhkan sekitar 5 liter atau
25 liter dalam sehari. Kemudian jika minimal jumlah orang yang pergi ke masjid
adalah 50 orang maka 1250 liter setiap harinya terbuang. Jika jumlah ini
diakumulasikan dalam skala nasional maka terdapat 1000 juta liter. Jumlah ini setara
dengan kebutuhan air minum untuk seluruh peduduk Jawa, Kalimantan dan Sumatra.
Sampai saat ini pemanfaatan air bekas wudhu hanya sebatas untuk menyiram
tumbuh-tumbuhan, mencuci mobil, dan lain sebagainya. Namun, belum ada
teknologi yang digunakan untuk merecycle air bekas wudhu menjadi sebagai air
wudhu kembali yang syar’i dan memenuhi standar air bersih.
Menurut data Bappenas (2015) pada tahun 2025, seluas 78,4 persen wilayah
di pulau Jawa akan mengalami defisit air selama satu hingga 12 bulan. Prediksi
tersebut juga didukung oleh hasil studi para ahli melalui Forum Air Dunia yang
memperkirakan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang terancam akan
mengalami krisis air pada 2025 mendatang. Hal ini disebabkan karena masyarakat
lemah dalam hal pengelolaan air sehingga laju kebutuhan sangat tinggi dibandingkan
tingkat ketersediaan. Selain itu musim kemarau yang terjadi terhitung pada bulan
Februari 2019 ini menyebabkan beberapa daerah mengalami krisis air bersih. Krisis
air dan kebutuhan air untuk berwudhu menjadikan dua masalah ini menjadi satu
kesatuan sehingga diperlukan inovasi berupa sistem daur ulang limbah air wudhu
menjadi dapat digunakan untuk air wudhu kembali.
Sunnah Rasulullah SAW mengajarkan tentang keutamaan menghemat air
sebagaimana diriwayatkan dalam hadist yang berbunyi :Dari Abdullah bin Zaid
radhiyallahu anhu, sesungguhnya Nabi Shallallaahu „Alaihi wa Sallam diberi air
dua pertiga mud lalu beliau mulai menggosok dua tangannya dengan air itu.” (HR
Ahmad dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Khuzaimah). Hal ini mengindikasikan
keutamaan dalam berhemat air sebagaimana diamalkan oleh Rasulullah SAW dalam
memanfaatkan dua pertiga mud segenggam penuh air bila kedua telapak tangan
dipenuhi air (Abu, 2010).
Berdasarkan berbagai polemik permasalahan pemenuhan kebutuhan akan air
serta anjuran yang ditunjukan oleh Al Quran dan Alhadis, penulis memiliki inovasi
berupa Rabani ( Reaktor Baru Wudhu Masa Kini) : sistem daur ulang air wudhu yang

72
syar’i metode NEO (Nanofiltrasi membran berbasis zeolit, Elektrokoagulasi, dan
Ozonisasi). Nanofiltrasi membran zeolit merupakan proses filtrasi menggunakan
membrane berpori berbahan dasar zeolite untuk memisahkan partikel tersuspensi,
softening dan penghilangan produk samping desinfektan seperti zat organik alam
dan sintentik. Membran berbasis zeolit dapat dimanfaatkan untuk minimisasi limbah
dan recovery pelarut (Chau et al., 2000), pemisahan gas dari hidrokarbon, dehidrasi
pelarut, remediasi polutan dan untuk produksi air bersih (Cui et al., 2008).
Pada gagasan ini, proses nanofiltrasi membran zeolit dikombinasikan dengan
metode elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah proses destabilasi suspensi,
emulsi dan larutan dengan cara mengalirkan arus listrik melalui air yang
menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi pada elektroda yang
menyebabkan terbentuknya gumpalan yang mudah untuk dipisahkan. Melalui
metode elektrokoagulasi, mampu menyisihkan berbagai jenis polutan dalam air yaitu
partikel tersuspensi, logam-logam berat, zat pewarna dapat didegradasi (Ardhani A.
F dan Dwi A, 2007).
Sementara itu, metode ozonisasi berperan dalam optimalisasi penjernihan air
sungai. Ozon merupakan sebuah molekul gas yang terdiri dari tiga buah atom
oksigen yang dapat berdekomposisi mejadi oksigen dalam waktu singkat, dan efektif
dalam pendispersian untuk aktivitas anti mikroba. Dalam hal desinfeksi/ penjernihan
air, fungsi teknologi ozon sangat efektif. Ozon digunakan sebagai desinfektan karena
daya bunuhnya 3250 kali lebih cepat dibandingkan desinfektan seperti klorin
(Isyuniarto, 2007). Adanya penggabungan beberapa metode penejernihan air ini,
akan meningkatkan efektivitas penjernihan air sehingga dihasilkan air dengan mutu
yang lebih baik.

Metode Penelitian
Sebelum diaplikasikan, terlebih dahulu dilakukan penelitian di Laboratorium
Kimia Organik, Fakultas Sains dan Matematika serta Laboratorium Terpadu,
Universitas Diponegoro, Semarang pada bulan Maret 2019. Penelitian dilakukan
dengan kajian pustaka berdasarkan Al Qur’an dan Hadist serta Sains dan Teknologi.

73
Sampel pada penelitian ini adalah air wudhu dalam tiga variasi waktu. Pada
penelitian ini digunakan membran keramik zeolite, generator ozon, pH meter,
penyaring kain, anoda galvalume, dan lain-lain. Gagasan ini dilakukan melalui
tahapan langkah-langkah penjernihan air wudhu secara detail yang dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 1. Rancangan Diagram Alur Penjernihan Air

Hasil dan Pembahasan


Pada gagasan ini dilakukan penjernihan air wudhu dengan metode NEO
(nanofiltrasi membran keramik zeolit, elektrokoagulasi, dan ozonisasi). Berikut
adalah hasil penjernihan menggunakan metode elektrokoagulasi dan ozonisasi.

74
Tabel 1. Hasil Penjernihan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi dan
Ozonasi
Parameter yang Kadar yang
No Satuan Kontrol 30 menit 60 menit 90 menit
perlu diperiksa Diperbolehkan
Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Warna - Tidak berwarna
Berwarna Berwarna Berwarna Berwarna
Tidak Tidak Tidak
2 Bau - Tidak berbau Berbau
Berbau berbau berbau
Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Rasa - Tidak berasa
berasa Berasa Berasa Berasa
Turbidity
4 NTU 5 14,72 6,57 0,86 1,16
(kekeruhan)
Total zat padat
5 Mg/l 500 184 171 150 139
terlarut
Derajat
6 Mg/l 6,5-8,5 7,26 8,32 8,21 8,51
Keasaman (pH)
Kesadahan
7 Mg/l 500 176,00 122,00 96,00 88,00
(CaCO3)
8 Calsium Mg/l - 43,30 36,09 29,67 27,26
9 Magnesium Mg/l - 32,25 20,88 16,12 14,76
10 Ferum Mg/l 0,3 0,36 0,31 0,11 0,14
11 Tembaga Mg/l 2 0,09 0,07 0,04 0,06
12 Amonia Mg/l 1,5 0,39 0,09 0,08 0,06
Sumber : Penulis
Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 1 terbukti bahwa metode
elektrokoagulasi dan ozonisasi dapat memperbaiki karakteristik fisika dan kimia air
wudhu. Adapun perbandingan air sebelum dan sesudah diolah dapat dilihat pada
gambar 2 berikut:

Sebelum Sesudah

Gambar 2. Perbedaan Air Sebelum dan Setelah Diolah.

Penggunaan membran keramik zeolit akan berpengaruh terhadap rejeksi


kandungan bahan-bahan kimia yang sulit untuk didegradasi seperti fosfat.. Semakin
tebal membran nilai rejeksi juga akan semakin meningkat. Ukuran pori dan tebal

75
membran akan secara otomatis mempengaruhi tingkat rejeksi dari membran tersebut
(Notodarmojo dan Deniva, 2004). Tidak hanya menyebabkan terjadinya rejeksi
fosfat, membran keramik zeolit dengan komposisi material berupa tanah liat, zeolit
dan serbuk besi dengan perbandingan tertentu mampu menurunkan parammeter
pencemar pada air limbah laundry yang meliputi TDS, EC, COD, BOD5 dan LAS.
Setelah melewati pengolahan dengan metode filtrasi, air wudhu akan masuk
ke dalam pengolahan dengan metode elektrokoagulasi. Metode elektrokoagulasi
mampu mengendapkan flok-flok yang ada pada air sehingga menyebabkan
perubahan kadar kekeruhan pada air yang menyebabkan air menjadi lebih jernih.
Semakin lama waktu tinggal limbah dalam reaktor memberikan kesempatan
kontaminan dalam limbah mengendap dan proses elektrokoagulasi yang lebih lama
sehingga kadar TDS pada air juga semakin kecil (Karamah dan Bismo, 2006).
Selain itu, selama dalam proses elektrokoagulasi akan terjadi penurunan
kadar logam dalam air seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), besi (Fe), dan
tembaga (Cu). Hal ini disebabkan karena transformasi logam dari fasa cair ke fasa
padat. Logam membentuk senyawa logam hidroksida dan oksida logam kompleks
yang tidak larut dalam air. Senyawa ini selanjutnya berinteraksi melalui gaya
adsorbsi ke struktur rongga koagulan yang dihasilkan dari anoda galvalum. Interaksi
antar senyawa tak larut akan menghasilkan flok (Mukimin, 2006). Selain itu juga
disebabkan karena proses elektrokoagulasi mengambil lebih dari 99% kation
beberapa logam (Renk, 1989; Duffey, 1983; Frao, 1974 dalam Mukimin, 2006).
Penurunan kadar logam, terutama untuk logam Calsium (Ca) memiliki pengaruh
yang besar terhadap kesadahan air. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan
kadar logam Ca dalam air akibat elektrokoagulasi yang menyebabkan konsentrasi
CaCO3 berkurang. Selain itu, penurunan kesadahan air juga disebabkan oleh
alkalinitas dalam air. Alkalinitas menunjukkan kandungan karbonat (CO3 2-) dan
bikarbonat (HCO3-) yang akan berkurang seiring dengan adanya kenaikan pH (Sari,
dkk, 2013).

76
Sementara itu, tahap terakhir adalah proses ozonisasi. Air hasil
elektrokoagulasi yang telah disaring oleh penyaring kain merupakan air yang cukup
jernih yang selanjutnya diozonisasi untuk menghilangkan bakteri-bakteri patogen
dan senyawa-senyawa organik. Ozon dapat berdekomposisi menjadi oksigen dalam
waktu singkat, dan efektif dalam pendispersian untuk aktivitas anti mikroba. Reaksi
tidak langsung ozon akan menghasilkan radikal hidroksil yang dapat bereaksi dengan
mikropolutan organik maupun anorganik (Azamia, 2012). Molekul Ozon bersifat
tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari ‘sasaran’ untuk dapat melepaskan satu
atom oksigen dengan cara oksidasi, sehingga dapat berubah menjadi molekul
oksigen yang stabil (O2) karena sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka ozon
sangat unggul untuk disinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan
racun) dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air.
Selain itu, pengaruh dari penggunaan generator ozon terjadi pada kenaikan
pH. Kadar amonia yang menyebabkan bau akan mengalami penurunan. Penurunan
ini dikarenakan hidroksil OH- yang dihasilkan oleh ozon akan beperan dalam
mengoksidasi amonia dimana proses oksidasi ini akan bekerja optimum pada pada
pH basa (Fahmiati, 2012). Mengingat bahwa ozon sendiri dapat meningkatkan pH
karena produksi dari ion OH- nya, tentunya penurunan kadar bau akibat ammonia
oleh reaktor ozon sangat efektif.
Selanjutnya, kontribusi pH juga terjadi pada penurunan jumlah logam terlarut
dimana hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan ion hidroksi. Penurunan kandungan
logam hasil pengolahan dipengaruhi oleh meningkatnya pH. Hal ini disebabkan oleh
efek ion OH-. Semakin tinggi jumlah ion OH- maka gelembung gas oksigen dan
hidrogen yang dihasilkan dari reaksi ozon dengan air juga akan meningkat sehingga
akan meningkatkan kinerja dari flotasi (Mukimin, 2006).
Kajian sistem Rabani berdasarkan syariat Islam yaitu Allah SWT.
mengajarkan kepada manusia untuk menjaga kebersihan serta kesucian terutama
ketika hendak melakukan sholat dengan cara berwudhu.
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat
maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta

77
basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki." (Q.S. Al-Maidah : 6).

Penggunaan limbah air wudhu (air musta’mal) sebagai air wudhu kembali
diperbolehkan dalam Islam selama ia tidak keluar dari nama air muthlaq atau tidak
menjadi najis disebabkan tercampur dengan sesuatu yang najis sehingga merubah
bau, rasa atau warnanya.. Inilah pendapat yang dianut oleh ‘Ali bin Abi Tholib, Ibnu
‘Umar, Abu Umamah, sekelompok ulama salaf, pendapat yang masyhur dari
Malikiyah, merupakan salah satu pendapat dari Imam Asy Syafi’i dan Imam Ahmad,
pendapat Ibnu Hazm, Ibnul Mundzir dan Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/104.. Hadist Riwayat Bukhori no. 187
menjelaskan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar bersama kami di
al Hajiroh, lalu beliau didatangkan air wudhu untuk berwudhu. Kemudian para
sahabat mengambil bekas air wudhu beliau. Mereka pun menggunakannya untuk
mengusap”

Dalam kajian diatas air musta’mal adalah air bekas yang masih suci atau tidak
terkena benda suci dalam jumlah banyak. Secara komposisi kimia dapat dijelaskan
bahwa syarat air dikatakan bersih suci adalah ; jernih (tidak berwarna), tidak berbau,
pH berkisar takaran 7 dengan kandungan air bersih (paling sedikit mengandung 5
ppm/part per million DO Dissolved Oxygen, maksimum kandungan zat padat
terlarut 1000 ppm, mengandung BOD Biological Oxygen Demand kurang dari 1
ppm) (Yoga, 2011) sehingga penggunaan air daur ulang dari sistem Rabani telah
masuk dalam kategori air yang musta’mal, sehingga dapat digunakan untuk bersuci.
Dengan demikian, melalui berbagai data analisa yang diperoleh terkait
dengan solusi berupa Rabani ( Reaktor Baru Wudhu Masa Kini) : Sistem Daur Ulang
Air Wudhu yang Syar’i Berbasis NEO diharapkan dari bekas air wudhu akan
dihasilkan air bersih dengan kualitas yang lebih baik. Melalui teknik ini, satu langkah
pemerintah Indonesia dalam mengatasi krisis air bersih dapat diwujudkan melalui
pengimplementasian dari gagasan guna mewujudkan Indonesia dalam menghadapi
industri 4.0.

78
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pengolahan air bekas wudhu menurut
Al qur’an dan Hadist dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem Rabani merupakan
salah satu upaya meminimalisir krisis air di Indonesia tahun 2025. Rabani menjadi
media yang tepat dalam memanfaatkan air musta’mal untuk berwudhu dan NEO
memiliki beberapa keunggulan yaitu metode peningkatan daya selektifitas. Saran
dalam penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan adanya
dukungan dari pemerintah sehingga Rabani dapat diaplikasikan ke seluruh
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Azamia, Mia. 2012. Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Kimia dalam
Penurunan Kadar Organik serta Logam Berat Fe, Mn, Cr dengan Metode
Koagulasi dan Adsorpsi. Skripsi. Depok : Universitas Indonesia
Chau, J.L.H, C.Tellez, K.L. Yeung , K. Ho. 2000. The Role of Surface Chemistry in
Zeolite Membrane Formation. Journal of Membrane Science. Vol 16: 257–275
Cui, J., Zhang, Z., Liu, H., Liu, S., Yeung, K.L. 2008. Preparation And
Application Of Zeolite/Ceramic Microfiltration Membranes For Treatment Of
Oil Contaminated Water. Journal of Membrane Science. Vol 25 :420-426
Fahmiati, Sri. 2012. Pengaruh Suhu Umpan Pada Penyisihan Amonia dari Air
Limbah Menggunakan Kombinasi Proses Membran dan Ozonisasi. Skripsi.
Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Isyuniarto, Agus Purwadi. 2007. Pengaruh pH dan Oksidan Ozon Terhadap Jumlah
Bakteri Coliforrm pada Limabh Rumah Sakit ( Studi Kasus Limabh RSUD
Kota Yogyakarta). Prosiding PPI-PDIPTN. Batan : Pusat Teknologi
Akselerator dan Proses Bahan.
Karamah, E. F., dan Bismo, S.. 2006. Pengaruh Dosis Koagulan PAC Dan
Surfaktan SLS Terhadap Kinerja Proses Pengolahan Limbah Cair Yang
Mengandung Logam Besi(Fe), Tembaga (Cu), Dan Nikel (Ni) Dengan

79
Flotasi Ozon. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas
Indonesia. Kampus UI Depok.
Mukimin, Aris. 2006. Pengolahan Limbah Industri Berbasis Logam dengan
Teknologi Elektrokoagulasi Flotasi. Tesis. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Sari, Nurita N., Sururi M.R., Pharmawati, K. 2013. Efek Perlakuan pH pada
Ozonisasi. Jurnal Reka Lingkungan. Vol 1(1):4-14

80

You might also like