Pembebasan BPHTB

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 6
% a BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBEBASAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN UNTUK PEROLEHAN HAK BARU MELALUI PROGRAM Menimbang Mengingat PEMERINTAH DI BIDANG PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, : a. bahwa untuk mendukung kebijakan deregulasi dibidang yang menjadi bagian dari paket kebijakan id IM (ketiga) Pemerintah Pusat, Perla dilakukan dukungan untuk percepatan sertfikasi hak atas tanah dan bangunan; b. bahwa dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah rakyat secara adil dan merata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi negara pada umumnya dan ekonomi rakyat khususnye, perlu dilakukan percepaian pendafiaran tanah dengan memberikan pembebasan atas Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan; c, bahwa berdasarken pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pembebasan Bea Perolehan Hak ates Tanah dan Bangunan Untuk Perolehan Hak Baru Melalui Program Pemerintah Di Bidang Pertanahan. 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Dacrah-dacrah ‘Tingkat I di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tembahan Lembsran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republilc Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); Menetapkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan “Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingen Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5087) sebageimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tctang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679]; Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang " Pendaitaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696); Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 9 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hek Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Tahun 2011 Nomor 09, Tambahan Lembaran Daerah Nomr 78). MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBEBASAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN UNTUK PEROLEHAN HAK BARU MELALUI PROGRAM PEMERINTAH DI BIDANG PERTANAHAN BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tolitoli. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Ee Bupati adalah Bupati Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut Bupati. Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disingkat BPN adelah Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tolitoli. 5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Tolitoli. 6. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang selanjutnya disingkat BPHTB adalah pajal: atas perolehen hak atas tansh dan bangunan. 7. Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya Hak atas Tanah dan/atau Bangunan oleh orang pribadi atau badan. 8. Hek Atas Tanah dan/atau Bangunen adelah hek atas tanah, termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan di atesnya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang di bidang pertanahan dan bangunan. 9. Bea Perclehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang terutang adalah BPHTB yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak, atau delam bagian tahun pajak sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan perpajakan daerah. 10. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP adalah bunga rata-rata yang diperoieh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli yang terjadi secara wajar dan bilamana tidal terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengen objek lain yang scjenis atau nilai perolehan baru dan NJOP Pengganti. 11. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun Kalender, kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kelender. 12. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya disingkat PBB-P2 adalah pajak bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan; 13, Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas deerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati. 14. Keputusan Pembebasan adalah surat keputusan pembebasan dari Kepala Badan atau Pejabat yang ditunjuknya alas pembebasan sebagian atau seluruh BPHTB terutang dari pokok pajak terutang yang diajukan oleh Wajib Pajak 15. Pemberian Hak Baru Pertama Kali adalah pemberian hak atas tanah dan/atau bangunan sebagai akibat dari kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan terhadap objek tanah yang belum pemah didaftarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Pendeftaran Tanah. 16. Program Nasional Agraria eclanjutnya disingkat PRONA adalah rangkaion kegiatan pensertipikatan tenah secara massal, pada suatu wilayah administrasi Desa/Kelurahan atau sebutan lain atau bagian-bagiannya, BAB II PELIMPAHAN KEWENANGAN Pasal 2 Bupati melimpebkan kewenangannya kepada Kepala Badan atau pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Badan untuk memberikan pembebasan atas BPHTB pemberian hak baru pertama kali kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang mengikuti program pemerintah di bidang pertanahan. BABI RUANG LINGKUP Pasal 3 (1) Pengenaan biaya scbesar 0% (nol persen) kepada Wajib Pajalk Orang Pribadi yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan karena pemberian hak baru pertama kali melalui program pemerintah di bidang pertanahan. (2) Pengenaan biaya sebesar 0% hanya dapat diberikan satu kali dalam satu tahun. (3) Pembebasan dan/atau pengenaan BPHTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dimohonkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dengan ketentuan sebagai berikut a. Pemberian pengurangan BPHTB hanya dapat diberikan untuk 1 (satu) SSPD- BPHTB per objek pajal. b. Terhadap Wajib Pajak yang sama yang memiliki beberapa objek pajak hanya dapat mengajukan permohonan pengurangan BPHTB untuk 1 (satu) objek pajak yang Nilai Perolehan Qbjek Pajaknya (NPOP) terbesar diantara objck pajak yang lainnya. (4) Dalam hal Wajib Pajak telah diberikan pengurangan BPHTB dan telah diterbitkan keputusan pengurangan, maka Wajib Pajak tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau keringanan atau pembebasan BPHTB atas objek yang sama. BABIV TATA CARA PEMBEBASAN BPHTB Pasal 4 (1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), secara kolektif dan tertulis kepada Kepala Badan yang diketahui oleh Kepala Desa/Lurah yang memuat informasi : Nama Wajib Pajak Alamat Wajib pajak Alamat Objek pajak Luas Tanah Peruntukan tanah eee gp (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan paling lama 90 (Sembilan puluh) hari sejak diterbitkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dilengkapi dokumen persyaratan formal sebagai beriicut : a. Salinan KTP yang berdomisili di Wilayah Kabupaten Tolitoli; b. Surat pernyataan Wajib Pajak Orang Pribadi belum pernah memiliki tanah dan/atau bangunan karena jual beli atau belum pernah diberikan hak bara atas tanah dan /atau bangunan yang diketahui oleh Kepela Desa/Lurah; c. Perhitungan BPHTB terutang sesuai dengan NJOP PBB-P2 tahun pajak berkenaan; d, Bukti pelunasan PBB-P2 tahun pajak sejak diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan; Peta/Sketsa Lokasi Objek Pajak; dan Asli Surat Keputusan Kepala Pertanahan. mo (4) Surat permohonan pembebasan BPHTB mengacu pada format scbagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Surat Pernyataan mengacu pada format sebagaimena tercantum pada Lampiran Il Peraturan Bupati ini. Pasal 5 (1) Dalam hal setelah dilakukan penelitian dokumen persyaratan formal dan materiil permohonan pembebasan BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terpenuhi, maka Kepala badan atau pejabat yang ditunjukaya menerbitkan Keputusan Pembebasan BPHTB dan dilakukan validasi pengesahan pada SSPD BPHTB. (Q) Keputusan Pembebasan BPHTB serta pengesahan pada SSPD BPHTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Kepala Badan atau pejabat yang ditunjuknya dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya permohonan Wejib Pajak Orang Pribadi. (3) Permohonan pembebasan dan/ atau pengenaan BPHTB yang tidak diterbitkan Keputusan Pembebasan dan/atau tidak dilakukan pengesahan SSPD BPHTB dalam jangka waktu sebagaimana dimakeud pada ayat (2) maka permohonan diangeap dikabullan dengan terlebih dahulu melampirkan bukti tanda terima penyerahan berkas permohonan dari Dinas. Pasal 6 Format Keputusan Pembebasan BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum delam Lampiran Ill Peraturan Bupati ini. BABY KETENTUAN PERALIHAN Pasal 7 (1) Terhadap Wajib Pajak yang telah memperolch keputusan pengurangan BPHTB sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini, tidak dapat mengajukan permohonan kembali atau mengajukan permohonan kelebihan pembayaran BPHTB atas objek pajak yang telah memperoleh keputusan tersebut. (2) Terhadap Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan dan saat ini sedang diproses sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini, dapat diberikan pembebasan sepanjang memenuhi ketentuan Peraturan Bupati ini. (2) Perolehen hak atas tanah dan/atau bangunan yang terjadi sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dan belum dilakukan pembayaran BPHTB dapat diberikan pembebasan BPHTB sepanjang memenuhi ketentuan Peraturan Bupati ini BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Peraturan Bupati ini mulai berlalcu pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tolitoli Ditetapkan di Tolitoli pade tanggal 2017 h BUPATI TOLITOLL, 4. fics SALEH BANTILAN Diundangkan di Tolitoli pada tanggal 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TOLITOLI, MUKADDIS SYAMSUDDIN BERITA DAERAH KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2017 NOMOR ...

You might also like